Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM

TENTANG ASI DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASAR MANNA BENGKULU SELATAN

Usulan penelitian untuk karya tulis ilmiah (KTI)

Diploma III Kebidanan

Diajukan oleh :

MERRY FITRIANA

N.I.M 012072

AKADEMI KEBIDANAN MANNA

BENGKULU SELATAN

TAHUN 2015

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama bayi. ASI mempunyai keunggulan yang tidak tergantikan
oleh makanan dan minuman apa pun. ASI mengandung semua zat gizi yang paling tepat dan lengkap
dengan komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi (Prabantini 2010, h.2).ASI kolostrum mengandung
zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyaki Sayangnya, belum banyak ibu yang
mengetahui manfaat dan kandungan kolostrum karena bentuknya yang tidak mirip ASI sehingga
banyak ibu yang membuang kolostrum (Sutomo dan Anggraini 2010, h.20).
Kendalapemberian ASI Eksklusif menyebabkan masih rendahnya bayi yang diberikan ASI Eksklusif di
Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2014 menunjukkan pemberian
ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6
bulan hanya 15,3% dan 11,1% ibu baru menyusui setelah bayi berumur lebih dari 48 jam. Ini
membuat kolostrum yang mengandung antibodi terbuang (Budiharja, 2014). Data Riskesdas 2014
berdasarkan perilaku ibu terhadap kolostrum di Indonesia diketahui 74,7% diberikan semua, 16,9%
diberikan sebagian dan 8,4% dibuang semua (Depkes, 2014).

Berdasarkan hasil pra survey di wilayah kerja puskesmas pasar manna terhadap 10 orang ibu post
partum diketahui 2 orang (20%) memberikan ASI kolostrum, sedangkan dari 8 orang (80%) tidak
memberikan ASI kolostrum.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Hubungan
tingkat pengetahuan ibu post partum tentang ASI dengan pemberian kolostrum di wilayah kerja
Puskesmas Pasar Manna Bengkulu Selatan Tahun 2014”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latarbelakang, ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut “Adakah
hubungan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang ASI dengan pemberian kolostrum di wilayah
kerja Puskesmas Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2014?“

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang ASI dengan pemberian
kolostrum di wilayah kerja Puskesmas Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2014.

Tujuan Khusus

Untuk mengetahui distribusi frekuensi bayi yang mendapatkan ASI kolostrum.

Untuk mengetahui manfaat pemerian kolostrum.

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang ASI dengan pemberian
kolostrum.

Manfaat Penelitian

Bagi Institusi Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pembuatan kebijakan yang
berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada umumnya dan ASI kolostrum pada khususnya.

Bagi Petugas Kesehatan

Sebagai masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan tentang pentingnya inisiasi menyusu dini
sehingga dapat melakukan pemberian ASI kolostrum.

Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan dasar dalam penerapan ilmu metodologi penelitian, biostatistik
dan pemberian ASI kolostrum.

Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Nama/Tahun Judul penelitian Hasil penelitian Perbedaan

Yuliana Hubungan tingkat Menunjukkan ada hubungan tingkat Variabel,


Pramita pengetahuan ibu pengetahuan ibu post partum tentang metode,
Dewi/2011 post partum kolostrum dengan pemberian kolostrum di dan analisis
tentang kolostrum BPS Sri Martuti Piyungan Bantul yang data.
dengan pemberian dibuktikan dengan hasil χ2 hitumg sebesar
kolostrum di bps 13,146 pada signifikansi 0,001 dimana χ2 >
sri martuti χ2tabel (13,146 > 5,991) dan signifikansi
piyungan bantul tersebut lebih kecil dari 5% (sig. p
tahun 2011 0,001<0,05).

Baihaki/2013 Hubungan hasil penelitian menunjukan bahwa Variabel,


pengetahuan pengetahuan responden didominasi oleh metode,
dengan sikap ibu pengetahuan buruk. Demikian halnya dan analisis
post partum dengan sikap. Hal ini dapat disebabkan oleh data.
tentang kurangnya promos ikesehatan tentang
manajemen laktasi manajemen laktasi kepada ibu post
di ruang rawat inap partum. Hasil analisis bivariat menunjukan
kebidanan rsud Terdapat hubungan antara sikap dan
raden mattaher pengetahuan ibu post partum tentang
jambi tahun 2013 manajemen laktasi. Ibu dengan
pengetahuan buruk memiliki peluang 1,324
kali lebih besar untuk memiliki sikap yang
buruk tentang manejemen laktasi.

BAB II

TINJAUAN TEORI

Landasan Teori

Pengetahuan

Tingkat pengetahuan menurut Notoatmojo (2010) tingkat pengetahuan dalam domain kognitif
mempunyai enam tingkatan yaitu tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (aplication),
analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation) sebagaiberikut :

Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Termasuk kedalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang di pelajari atau rangsang yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkatan
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang
dipelajari antara lain menyebut, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya
(Notoatmojo, 2007).

Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.Orang yang paham terhadap
objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan
sebagainya terhadap objek yang dipelajari (Notoatmojo, 2007).

Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi kondisi
sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebaga aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam kontek atau situasi yang lain (Notoatmojo, 2007)

Analisis (Analysis)

Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau keadaan komponen tetapi masih di dalam satus
truktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Sintesis (Sinthesis)

Suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dibentuk keseluruhan


yang baru.

Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi objek.

ASI

ASI dalam istilah kesehatan adalah dimulai dari proses laktasi. Laktasi adalah keseluruhan proses
menyusui mulai dari ASI di produksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi
merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi
mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai
anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapat kekebalan tubuh secara
alami(Kristiyansari, W. 2009, hlm. 1).

ASI mengandung semua gizi yang diperlukan bayi dalam 4-6 bulan pertama kehidupan dianjurkan
agar pada masa ini bayi hanya diberikan ASI. Pengelompokkan ASI yaitu ASI stadium I adalah
kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-
1 sampai hari ke-4, volume berkisar 150-300/24 jam. Kolostrum berwarna kuning keemasan
disebabkan oleh tingginya komposisi-komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum merupakan
pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang
baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi yang mendapat ASI pada
minggu ke-1 sering defekasi dan berwarna.ASI stadium II adalahASI peralihan. ASI ini diproduksi pada
hari ke-4 sampai hari ke-10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang
makin tinggi dan jumlah volume ASI semakin meningkat. Pada masa ini pengeluaran ASI mulai stabil
begitu juga dengan kondisi fisik ibu.ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke-
10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus menerus berubah yang
disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi mulai
diperkenalkan dengan makanan selain ASI.
Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI Eksklusif yang dapat dirasakan. Berikut manfaat
terpenting yang diperoleh bayi: ASI sebagai nutrisi, ASI meningkatkan daya tahan tubuh dari bayi,
ASI Eksklusif meningkatkan kecerdasan, dan ASI Eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang antara
ibu dan anaknya.

Kolostrum

Kolostrum adalah cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan berprotein tinggi yang keluar
dari hari pertama sampai hari keempat atau ketujuh setelah melahirkan. (Utami Roesli, 2004).
Kolostrum adalah ASI stadium I dari hari pertama sampai hari keempat. Setelah persalinan komposisi
kolostrum mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan yang disebabkan oleh
tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup (Purwanti, 1997).

Kolostrum penuh dengan zat antibody (zat pertahanan tubuh untuk melawan zat asing yang masuk
ke dalam tubuh) dan immunoglobulin (zat kekebalan tubuh untuk melawan infeksi penyakit).
Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat
kekebalan yang terdapat pada ASI akan melindungi bayi dari penyakit diare. Kandungan dari
kolostrum antara lain: protein 8,5%, lemak 2,5%, karbohidarat 3,5%, garam dan mineral 0,4%,
air 85,1%, vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit, leukosit (sel darah
putih), Sisa epitel yang mati. Kekebalan bayi akan bertambah dengan adanya kandungan zat-zat dan
vitamin yang terdapat pada air susu ibu tersebut, serta volume kolostrum yang meningkat dan
ditambah dengan adanya isapan bayi baru lahir secara terus menerus. Hal ini yang mengharuskan
bayi segera setelah lahir ditempelkan ke payudara ibu, agar bayi dapat sesering mungkin menyusui.
Kandungan kolostrum inilah yang tidak diketahui ibu sehingga banyak ibu dimasa setelah persalinan
tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir karena pengetahuan tentang kandungan
kolostrum itu tidak ada.

Kerangka Teori

Kolostrum tidak diberikan

Kolostrum diberikan

Pengetahuan ibu post partum tentang ASI

Kolostrum diberikan

Berdasarkan tinjauan teori maka disusun kerangka teori sebagai berikut:


Pengetahuan ibu post partum tentang ASI

Kolostrum tidak diberikan

Gambar 2.1 kerangka teori

Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teori, dapat diambil kesimpulan suatu rumusan kerangka
konsep sebagai berikut:

Pengetahuan ibu post partum tentang ASI

Variabel independent/bebas Variabel dependent/terikat

Pemberian kolostrum

Gambar 2.2 kerangka konsep

Hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang ASI dengan pemberian
kolostrum di wilayah kerja Puskesmas Pasar Manna Bengkulu Selatan tahun 2014.

Ha : Ada hubunagan tingkat pengetahuan ibu post partum tentang ASI dengan pemberian kolostrum
di wilayah kerja Puskesmas Pasar Manna Bengkulu Selatan tahun 2014.

Hipotesi

BAB III

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif
murni.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Pasar Manna Kabupaten Bengkulu Selatan
pada bulan januari-juli 2015.
Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2003). Dalam penelitian ini,
populasinya adalah ibu post partum yang berada diwilayah kerja Puskesmas Pasar Manna Kabupaten
Bengkulu Selatan.

Sampel

Sampel dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik accidental sampling yaitu dengan
mengambil kasus pada saat ibu post partum kebetulan ditemui saat penelitian.

Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Skala


Ukur

Pengetahuan Pengetahuan ibu post Wawancara dan Pengetahuan baik jika Ordinal
ibu post partum tentang ASI kuisioner jawaban benar dengan
partum tentang adalah hasil dari tahu nilai 76-100%.
ASI yang diperoleh dari
Pengetahuan cukup jika
pengalaman sendiri
jawaban bena rdengan
atau oranglain
nilai 56-75%.
mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan ASI 3. Pengetahuan kurang
jika jawaban benar
dengan nilai< 56%

Pemberian Pemberian kolostrum Observasi dan 1=YA Nominal


kolostrum adalah suatu benda kuesioner
2=TIDAK
(kolostrum) yang
diberikan oleh ibu
menyusui pada
bayinya pada hari
pertama sampai hari
ke lima

Prosedur Pengambilan Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan
data sekunder dilakukan untuk memperoleh data tentang post partum dengan melihat register di
puskesmas pasar manna. Data primer dilakukan untuk memperoleh data tentang pemberian
kolostrum kepada responden yang kebetulan ditemui saat penelitian.

Analisis Data
Analisis Univariat

Analisis univariat adalah metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk melihat distribusi
frekuensi dari tiap variabel, distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu post partum tentang
pemberian kolostrum, dianalisis dengan rumus :

Keterangan :

P : Persentase

F : Jumlah frekuensi

n : Jumlah sampel

Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen (tingkat pengetahuan) dengan variabel dependen (pemberian kolostrum) dengan
menggunakan bantuan komputer, di analisis uji statistik Chi – Square (X2) :

X2 :

Keterangan :

X2 = Chi – Square

f0 = frekuensi yang diobservasi

fe = Frekuensi yang diharapkan

α = 0,05dengandb = (∑-1) (K-1)

Hasil perhitungan diterjemahan sebagai berikut :

Ho ditolak : Bila X2hitung> X2tabel / X2hitung< α 0,05

Ditolak artinya ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu post partum dengan
pemberian kolostrum

Ho diterima : Bila X2hitung< X2tabel / X2hitung> α 0,05

Diterima artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu post partum
dengan pemberian kolostrum

Anda mungkin juga menyukai