PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mulai meningkat pada tahun 2010 menjadi 27,9 %. Jika dibicarakan mengenai
jumlah penurunan ibu menyusui, pada tahun 2012 sebanyak 16,7%. Banyak hal
yang mempengaruhi hal tersebut, salah satunya adalah beban hidup atau stress
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan bayi yang paling terutama pada
bulan-bulan pertama kehidupan. Asi merupakan sumber gizi yang sangat ideal
bayi. Komposisi asi itu sendiri tidak sama dari waktu ke waktu komposisi tersebut
terbagi atas tiga macam yaitu kolostrum, asi masa transisi dan asi matur
(khairuniyah, 2011).
data umum secara ilmiah. Para ahli dengan berbagai penelitian telah membuktikan
seluruh departemen kesehatan di dunia pun sangat mengajurkan para ibu member
ASI kepada bayinya sesegera mungkin setelah bayi lahir agar dapat tumbuh
1
Survey Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 2007, cakupan ASI
masih 53,5 %, pemberian ASI kepada bayi satu jam pasca persalinan hanya 6 %,
sedangkan pemberian ASI kepada bayi pada hari pertama setelah kelahirannya
hanya 41,5 %. Sedangkan pada tahun 2012 hanya 4 % bayi yang mendapatkan
ASI dalam satu jam pertama, kemudian 8 % bayi baru lahir mendapatkan
kolostrum pada hari pertama dan selebihnya 35 % sebagian ibu nifas tidak
kolostrum inilah yang menjadi salah satu pemicu rendah nya status gizi bayi dan
oleh beberapa factor salah satunya yaitu tingkat pendidikan ibu sehingga
Setelah melahirkan ibu mengeluarkan satu jenis susu kental yang berwarna
pencahar yang ideal untuk membersihkan selaput usus bayi baru lahir untuk
infeksi dan zat antibodi yang mampu melindungi tubuhlah dari berbagai penyakit
diakibatkan oleh pneumonia (18%), malaria (15%), diare (8%) dan masalah gizi
buruk (54%). Salah satu solusi dalam mengurangi penyebab kematian bayi adalah
2
Di Sumatera Utara Angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yakni
mencapai 22 per seribu kelahiran hidup pada tahun 2010 selain itu, meningtis
4,5% kelaian bawaan lahir (congenital) 5,7 %, pneumonia 12,7%, diare 15%
tetanus 1,7 % dan sebanyak 3,7 % tidak diketahui penyebabnya (Indra widyastuti,
2011)
Dampak dari tidak di berikannya kolostrum adalah daya tahan tubuh yang
lemah sehingga mudah terserang berbagai penyakit. Maka dari itu disarankan
(Heryani,Reni, 2012).
Hisapan bayi dapat mengakibatkan ibu nifas memulihkan diri dari proses
akan lebih cepat turun berat baran nya dari berat badan yang bertambah selama
masa kehamilan. Oleh karena itu jika kolostrum tidak diberikan pada masa nifas
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut
ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati
kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari volume kolostrum antara 150-
3
Masalah saat ini yang sering di jumpai kebiasaan-kebiasaan yang salah yang
di lakukan ibu indonesia dalam menyusui bayinya yaitu memberikan cairan ASI
yang sudah berwarna putih dan cairan yang kental berwarna putih dan cairan yang
kental berwarna kuning atau kolostrum itu sendiri di buang karena di anggap
menyebabkan sakit perut, oleh karena itu sebelum susu matur (ASI) keluar bayi
diberi makanan pengganti seperti air gula dan madu, akibat dari kurangnya
pemahaman tersebut maka merugikan kesehatan bayi itu sendiri (Aminah, 2012).
Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Air Batu Kec. Air Batu, Kab
B. Rumusan Masalah
kolostrum pada bayi baru lahir di puskesmas air batu kecamatan air batu
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
pada bayi baru lahir di Puskesmas Air Batu Kecamatan Air Batu Kabupaten
2. Tujuan Khusus
4
a. Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Manfaat Pemberian
3. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
mengikuti perkuliahan
mahasiswa.
3. Bagi Ibu
Dengan adanya peneliti ini masyarakat khususnya ibu post partum dapat
5
bahan masukan untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan
selama pendidikan baik dari segi teori maupun praktek agar dapat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
hipotensi, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara probabilitas bayesian
seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda benda atau kejadian
tingkatan.
7
a. Tahu (Know)
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rancangan
yang telah di terima. Oleh karena itu, “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan
b. Analisis ( analysis )
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
c. Memahami ( comprehension )
d. Aplikasi ( application )
e. Sintesis ( synthesis )
8
yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk
f. Evaluasi ( evaluation )
a. Pendidikan.
sehingga mereka tahu apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan dalam
b. Pekerjaan.
langsung.
c. Umur.
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik
dan psikologis (mentah). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori
perubahan, pertama perubahan ukuran, kedua timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi
akibat psikologis atau mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan
dewasa.
9
C. Konsep Dasar Post Partum ( Masa Nifas )
1. Pengertian Postpartum
Masa nifas atau masa puerpernium adalah masa setelah persalinan selesai
sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ reproduksi secara
Masa nifas adalah puerperium adalah periode waktu untuk masa dimana
yaitu :
10
1) Puerperineum dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
mempunyai komplikasi.
dalam masa nifas adalah memberi support sesuai kebutuhan ibu antara lain :
nyaman
11
10) Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengernai cara
Menurut Yetti Anggraini (2019), paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah,
atonia uteri, pemberian asi awal 1 jam setelah IMD berhasil dilakukan,
melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi
12
demam infeksi, memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memberikan konseling pada ibu tentang asuhan pada bayi, tali pusat,
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
1. Pengertian Kolostrum
dikenal dengan cairan emas yang encer berwarna kuning (dapat pula jernih)
dan lebih menyerupai darah daripada susu karena mengandung sel hidup
menyerupai sel darah putih yanag dapat membunuh kuman penyakit. Oleh
karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi. Kolostrum melapisi usus
13
merupakan obat urus-urus untuk membersihkan pencernaan dari kotoran
bayi dan membuat saluran tersebut siap menerima makanan (Reni, 2014)
pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Jumlah kolostrum akan
bertambah dan mencapai komposisi ASI biasa / matur sekitar 3-14 hari
(Nurjanah,dkk,2013)
2. Komposisi Kolostrum
mungkin hanya sesendok teh saja. Pada hari pertama pada kondisi
ASI matur, tetapi kadar kabohidrat dan lemak lebih rendah. Selain itu
matur.
garam mineral (K, Na, dan CI) 0,4%, air 85,1%, leukosit sisa sisa
epitel yang mati,dan vitamin yang larut dalam lemak lebih banyak.
zat anti yang terdiri atas protein yang tidak rusak. (Reni, 2014)
3. Manfaat kolostrum
14
Menurut walyani & Purwoastutu (2015), manfaat kolostrum antara lain :
karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan gizi bayi pada
4. Kandung Kolostrum
Kolostrum penuh dengan zat antibody (zat penahanan tubuh untuk melawan
zat asing yang masuk kedalam tubuh) dan immunuglobulin (zat kekebalan
10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat kekebalan yang pada
a. Protein : 2,3 gr
b. Lemak : 2,9 gr
c. Laktosa : 6,5 gr
d. Mineral : 0,3 gr
e. Energi : 58,0 mg
15
f. Vitamin A, B, C, D, E, dan Vitamin K dalam jumlah yang sangat
sedikit
ujung saraf peraba yang terdapat ada putting susu terangsang. Jumlah
menghisap.
sehingga memerah air susu dari alveoli, duktus, dan sinus menuju
payudara lain yang sedang dihisap oleh bayi, reflek ini dipengarihi
antara lain:
16
a. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang
terutama kolostrum.
d. Faktor ASI yang belum keluar pada hari-hari pertama sehingga perlu
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriftif yaitu suatu penelitian yang
2011).
1) Tempat penelitian
Tempat yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah Puskesmas Air Batu
2) Waktu Penelitian
penelitian waktu yang di gunakan dalam penelitain ini seperti terlihat pada
N Nama Bulan
o Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajua
18
. n Judul
2 Pengajua
. n Bab I
3 Pengajua
. n Bab II
19
4 Pengajuan
. Bab III
5 Pengajuan
. Konsioner
6 Penelitian
.
7 Pengajuan
VI
8 Sidang KTI
1) Populasi
sebanyak 50 orang.
2) Sample
sesuai dengan tujuannya dimana yang menjadi sampel dalam penelitian ini
sebanyak 30 orang.
20
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses seleksi sampel yang
1) Data primer
Merupakan data yang langsung didapat dari hasil pengamatan atau observasi
adalah suatu proses yang berencana, yang antara lain meliput melihat,
mencatat, sejumlah dan taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada
2) Data sekunder
2011)
F. Pengukuran Data
F
P= X 100 %
N
Ket: P = Presentasi
21
N = Jumlah soal
1. Pengelolaan Data
sebagian berikut :
Kartu kode adalah instrument berupa kolom untuk merekan data secara
d. Tabulating
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang di peroleh di Puskesmas Air Batu Kecamatan Air Batu
N Pengetahuan
Umur
o Baik (%) Cukup (%) Kurang (%) Jumlah (%)
20-25
1 0 0 6 20 7 23,3 13 43,3
Tahun
26-30
2 0 0 5 16,65 5 16,65 10 33,3
Tahun
31-35
3 1 3,3 1 3,3 5 16,5 7 23,3
Tahun
100
Jumlah 1 3,3 12 46,6 17 50 30
%
Dari Tabel 4.1 dapat hasil bahwa responden yang berusia 20-25 tahun sebanyak
13 orang (43,3%), yang berusia 25-30 tahun sebanyak 10 orang (33,3%), dan yang
N Pendidikan Pengetahuan
23
o Baik (%) Cukup (%) Kurang (%) Jumlah (%)
1 SD 0 0 2 6.6 2 6.6 4 13.3
2 SMP 0 0 3 10 5 16.6 8 26.6
3 SMA 1 3.3 4 13.3 6 20 11 36.6
4 Sarjana 0 0 5 16.6 2 6.6 7 23.3
100
Jumlah 1 3,3 14 46.5 15 49.8 30
%
orang (13,3 %), yang berpendidikan SMP sebanyak 8 orang (26,6 %), yang
Pengetahuan
No Pekerjaan
Baik (%) Cukup (%) Kurang (%) Jumlah (%)
1 Karyawan 0 0 2 6.6 7 23.3 9 30
2 IRT 0 0 7 23.3 6 20 13 43.3
3 Guru 1 3,3 5 16.6 2 6.6 8 26.6
Jumlah 1 3,3 14 46.5 15 49.9 30 100%
Dari Tabel 4.3 didapatkan bahwa responden yang bekerja sebagai Karyawan
sebanyak 9 orang (30 %), yang pekerjaan IRT sebanyak 13 orang (43,3 %), yang
24
Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)
Baik 6 20
Cukup 11 36,6
Kurang 13 43,3
Jumlah 30 100
Dari Tabel 4.4 dapatkan bahwa responden yang berpengetahuan Baik sebanyak 6
orang (20 %), yang berpengetahuan Cukup sebanyak 11 orang (36,6 %), dan yang
25
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Kolostrum Di Puskesmas Air Batu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan Tahun
2021.
Menurut sintia fitria (2021), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini
tertentu. Pengindaraan terjadi melalui mata pencaindra, rasa dan raba sebagian
Dari hasil penelitian yang dilakukan kepada ibu post partum yang
memiliki bayi baru di Puskesmas Air Batu Kecamatan Air Batu Kabupaten
Asahan diperoleh 30 orang (100%) yang berumur 20-25 tahun sebanyak 13 orang
SMA sebanyak 5 orang (16,6%), diploma sebanyak 8 orang (26,6%), dan sarjana
sebanyak 5 orang (16,6%). Dan ibu mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga
26
(IRT) yaitu sebanyak 7 orang (23,3%) wiraswasta sebanyak 11 orang (23,6%),
(43,3%).
27
BAB VI
A. Kesimpulan
Dari hasil yang telah dilakukan pada 30 responden dapat disimpulkan bahwa
tahun sebanyak 13 orang (43,3 %), yang berumur 26-30 tahun sebanyak
10 orang (33,3 %), dan berumur 31-35 tahun sebanyak 7 orang (23,3 %).
sebanyak 8 orang (26,6 %), tamatan SMA sebanyak 5 orang (16,6 %),
(16,6 %).
orang (36,6 %), Guru sebanyak 5 orang (16,6 %), karyawan 7 orang (23,3
%).
28
4. Distribusi responden berdasarkan pengetahuan diperoleh data responden
yang berpengetahuan Baik dengan jumlah 6 orang (20 %), cukup dengan
jumlah 11 orang (36,6 %), dan kurang dengan jumlah 13 orang (43,3 %).
B. Saran
menyarankan kepada.
kompleks.
29