OLEH :
KELOMPOK 1
TINGKAT II. D
AKADEMI KEBIDANAN PELITA IBU KENDARI
2011/2012
1
BAB I
PENDAHULUAN
2.3 Tujuan
Untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya mahasisiwi kebidanan
Pelita Ibu Kendari tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
persalinan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
His atau kontraksi adalah keadaan otot polos yang berada di dinding
rahim mengembang dan menguncup, keadaan ini terjadi diluar kemauan. His
merupakan faktor yang utama dalam kehamilan dan persalinan karena
berguna untuk :
1. Fase Increment
Adalah his mulai timbul perlahan-lahan menjadi kuat dan mencapai
puncak kekuatannya.
2. Fase Acme
Adalah sampai pada puncak kekuatannya.
3. Fase Decrement
Adalah kekuatan menurun perlahan-lahan kembali kepada keadaan
seperti waktu kontraksi belum timbul.
4
jantung dan pembuluh arteri bekerja lebih keras, ditandai dengan
adanya kenaikan detik nadi dan tekanan darah ibu.
1. Hipotonik / inertia uteri adalah his yang terlalu lemah. His yang
sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang terbagi
menjadi :
Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah
lemah.
Inertia uteri sekunder : His pernah cukup kuat tapi kemudian
melemah.
Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan,
bagian terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban telah pecah.
His yang lemah dapat menimbulkan bahaya terhadap ibu maupun
6
janin sehingga memerlukan konsultasi atau merujuk penderita ke
rumah sakit, puskesmas atau ke dokter spesialis.
2. Tetania Uteri adalah his yang timbul terus menerus tanpa ada jarak
antara suatu his dengan yang lain. Persalinan Presipitatus merupakan
persalinan yang berlangsung dalam waktu tiga jam. Akibat mungkin
fatal :
Terjadi persalinan tidak pada tempatnya .
Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam
persalinan.
Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan,
inversio uteri .
Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian
janin dalam rahim
3. Hipertonik adalah his yang terlalu kuat.
4. Atonia uteri adalah tidak ada kontraksi uterus.
5. Inkoordinasi otot rahim. Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim
dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat
meningkatkan pembukaan atau pengeluaran janin dari dalam rahim.
Penyebab inkoordinasi kontraksi otot rahim adalah :
Faktor usia penderita relatif tua.
Pimpinan persalinan
Karena induksi persalinan dengan oksitosin
Rasa takut dan cemas
7
normal.
Passage terdiri dari :
1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul) :
a. Os. Coxae
Os illium
Os. Ischium
b. Os. Pubis
c. Os. Sacrum = promotorium
d. Os. Coccygis
2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul
Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah
ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)
Bidang-bidang panggul :
8
1. Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium.
2. Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
3. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan
dan kiri.
4. Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
9
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh
promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis.
a. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata
diagonalis 10,5-11 cm.
b. konjugata transversa 12-13 cm.
c. konjugata obliqua 13 cm.
d. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke
promontorium
3. Ruang tengah panggul :
a. bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm.
b. bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm.
c. jarak antar spina ischiadica 11 cm
4. Pintu bawah panggul (outlet) :
a. ukuran anterio posterior 10-11 cm.
b. ukuran melintang 10,5 cm.
c. arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari
800
d. Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan
horizon bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-60.
Jenis Panggul
1. Ginekoid
2. Android
3. Antropoid
4. Platipeloid
10
Otot - otot Dasar Panggul
1. Kepala janin belum turun pada minggu ke-36 yang disebabkan janin
terlalu besar, kesempitan panggul, terdapat lilitan tali pusat dan
terdapat hidrosefalus.
2. Kelainan letak : letak lintang, letak sungsang
11
3. Pada multipara kemungkinan kesempitan panggul dapat diduga
riwayat persalinan yang buruk dan persalinan dengan tindakan operasi
1. Serviks
1. Serviks yang kaku
Terdapat pada primi tua primer atau sekunder
Serviks yang mengalami banyak cacat perlukaan atau (sikatrik)
2. Serviks gantung
Ostium uteri eksternum terbuka lebar, namun ostium uteri
internum tidak terbuka
Ostium uteri internum terbuka, namun ostium uteri eksternum
tidak terbuka
3. Edema serviks
Terutama karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara
kepala dan jalan lahir sehingga terjadi gangguan sirkulasi
darah dan cairan yang menimbulkan edema serviks
4. Serviks dupleks karena kelainan kongenital.
2. Vagina
Kelainan vagina yang dapat mengganggu perjalanan persalinan :
Vagina septum : trans vaginal septum vagina, longitudinal septum
vagina Tumor pada vagina
3. Himen dan Perineum
12
Kelainan pada himen imperforata, atau himen elastik pada perineum
terjadi kekakuan sehingga memerlukan episiotomi yang luas.
3) Passanger
a. Janin
Kepala janin (bayi) merupakan bagian penting dalam proses persalinan dan
memiliki ciri sebagai berikut :
Kepala janin dan ukuran-ukurannya. Bagian yang paling besar dan keras
dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat
mempengaruhi jalan persalinan.
13
1. Tulang Tengkorak ( Cranium )
a) Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak.
b) Bagian tengkorak :
Os Frontalis
Os Parientalis
Os Temporalis
Os Occipitalis
c) Sutura
Sutura Frontalis
Sutura Sagitalis
Sutura Koronaria
Sutura Lamboidea
d) Ubun-ubun ( Fontanel )
Fontanel mayor / bregma
Fontanel minor
2. Ukuran-ukuran kepala
a) Diameter
Diameter Occipito frontalis 12 cm
Diameter Mento Occipitalis 13,5 cm
Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5 cm
Diameter Biparietalis 9,25 cm
Diameter Ditemporalis 8 cm
b) Ukuran Cirkumferensial ( Keliling )
Cirkumferensial fronto occipitalis 34 cm
Cirkumferensia mento occipitalis 35 cm
Cirkumferensia sub occipito bregmatika 32 cm
3. Postur janin dalam rahim
a) Sikap (habitus).
14
Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin,
biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam
sikap fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam
keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.
b) Letak janin.
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada
terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang di mana sumbu janin
sejajar dengan dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala,
atau letak sungsang.
c) Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di
bagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau
pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi
bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.
d) Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang
terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada letak
belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK
kanan belakang.
b. Placenta.
15
c. Air Ketuban.
16
pusat, sehingga makin turun kepala makin terjepit tali pusat, menyebabkan
asfiksia sampai kematian janin dalam rahim.
4. Psikis (psikologis)
Psikologis meliputi :
5. Penolong
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyulit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan
Bidan. EGC : Jakarta.
Bidanshop.blogspot.com
19