Anda di halaman 1dari 101

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH DEMOSTRASI PIJAT EFFLEURAGE


PENDAMPING IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS SESELA TAHUN 2023

Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan program


Pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan
Tahun akademik 2022/2023

Oleh :
HILYATUL AULIA
P07124122020A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL SKIRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Program Sarjana
Terapan Kebidanan (Str. Keb) Kesehatan Jurusan Kebidanan
Tahun Akademik 2022/2023

Oleh :

HILYATUL AULIA
NIM. P07124122020A

Mataram, 2023

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Yunita Marliana, S.SiT., M.Keb St Halimatusyaadiah, SST.,M.Kes


NIP : 197906062006042004 NIP : 198005232001122003

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan didepan Tim penguji Skripsi Politeknik Kesehatan


Kemenkes Mataram Jurusan Kebidanan dan Diterima untuk
Menyelesaikan Program Pendidkan Sarjana Terapan
Kebidanan Jurusan Kebidanan
Tahun Akademik 2022/2023

Mengesahkan
Ketua Jurusan Kebidanan

Dr. Sudarmi,SST.,M.Biomed
NIP.198012282001122001

Ketua Penguji
1. Erien Luthfia,M.Keb
NIP.198510032019022001

Penguji l
2. St Halimatusyaadiah, SST.,M.Kes
NIP. 198005232001122003

Penguji II
3. Yunita Marliana, S.SiT., M.Keb
NIP. 197906062006042004

Tanggal Lulus :

iii
HALAMAN PERNYATAAN PLAGIASI SKRIPSI

Sebagai civitas akademik Poltekkes Kemenkes Mataram, saya yang


bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Hilyatul Aulia
NIM : P07124122020A
Program Studi : Sarjana Terapan Kebidanan
Jurusan : Kebidanan
Dengan ini menyatakan skripsi yang berjudul :
Pengaruh Demostrasi Pijat Effleurage Pendamping Ibu Hamil Trimester III
Terhadap Pengetahuan dan Keterampilan di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Sesela Tahun 2023.

Adalah benar-benar hasil rancangan, tulisan dan pemikiran saya sendiri,


dan bukan merupakan hasil plagiat atau menyalin, atau menyadur karya
ilmiah orang lain baik berupa artikel, skripsi, tesis, maupun disertasi.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, jika
dikemudian hari ternyata terbukti bahwa Skripsi yang saya tulis adalah
hasil plagiat maka saya bersedia menerima sanksi apapun atas perbuatan
saya dan bertanggung jawab secara mandiri tanpa ada sangkut pautnya
dengan Dosen Pembimbing dan Institusi Poltekkes Kemenkes Mataram.

Di buat di :
Pada tanggal:
Yang menyatakan,

( Hilyatul Aulia )

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul : “Pengaruh Demostrasi

Pijat Effleurage Pendamping Ibu Hamil Trimester III Terhadap

Pengetahuan Dan Keterampilan Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas

Sesela”. Proposal Skripsi Ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan di Jurusan Kebidanan

Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes mataram.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari

berbagai pihak, Proposal Skripsi ini tidak terselesaikan dengan baik.

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Yopi Harwinanda Ardesa ,M.Kes Selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Mataram.

2. Dr. Sudarmi,SST.,M.Biomed, Selaku Ketua Jurusan Kebidanan

Politeknik Kesehatan Mataram.

3. Imtihanatun Najahah, SST.,M.Kes, Selaku Ketua Prodi Sarjana

Terapan Kebidanan Kebidanan dan Ketua penguji.

4. Yunita Marliana, S.SiT., M.Keb selaku pembimbing utama yang

banyak memberikan bimbingan.

5. St Halimatusyaadiah, SST.,M.Kes Selaku Pembimbing Pendamping

yang banyak memberikan bimbingan.

v
6. Semua dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes

Mataram yang banyak memberikan bekal pengetahuan dan wawasan

kepada penulis.

7. Subjek yang bersedia menjadi responden dan memberikan

partisipasinya dalam penyusunan proposal skripsi .

8. Orang tua dan saudara tercinta yang memberikan doa dukungan moril

dan semangat kepada penulis.

9. Teman-teman yang telah membantu secara langsung dan tidak

langsung dalam penyusunan proposal skripsi .

10. Semua pihak yang membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan proposal skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini jauh

dari sempurna, karena itu penulis membuka saran demi kemajuan

penelitian selanjutnya. Semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Mataram,17 Oktober 2022

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN PLAGIASI SKRIPSI ..................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan ..........................................................................................
D. Hipotesis penelitian ...........................................................................
E. Manfaat ..........................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Kerangka Teoritis ..........................................................................1
1. Kehamilan .................................................................................1
a. Pengertian .............................................................................11
b. Perubahan Fisiologis pada Kehamilan Trimester III .............11
c. Ketidaknyamanan Trimester III..............................................15
d. Pijat Effleurage.......................................................................18
2. Pendidikan kesehatan ...............................................................26
a. Pengertian..............................................................................26
b. Metode pendidikan kesehatan ..............................................27
c. Pengetahuan .........................................................................39
d. Keterampilan ........................................................................45
B. Kerangka konsep ............................................................................56
1. Kerangka Konsep .....................................................................56

vii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................57
B. Jenis dan rancangan penelitian.................................................57
C. Populasi dan sampel .................................................................58
D. Variabel penelitian .....................................................................60
E. Definisi operasional....................................................................60
F. Jenis dan Teknik pengumpulan data ........................................62
G. Teknik Pengolahan data .................................................................63
H. Analisa data ....................................................................................67
I. Alur penelitian .................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA

viii
DAFTAR TABEL

No. Teks Hal.

1. Tabel 2.1 ……………………………………………………… 15

2. Tabel Skema 2.2 Kerangka Konsep …………………….. . 56

3. Tabel 3.1 Desain penelitian ………………………………… 57

4. Table 3.2 Definisi Operasional……………………………… 60

ix
DAFTAR GAMBAR

No. Teks Hal.

1. Gambar 2.1 (a) Daerah Bahu (b) Daerah Sacrum………. 24

2. Gambar 2.2 Usapan melingkar dengan ibu jari………….. 25

3. Gambar 2.3 Usapan bergelombang daerah lumbal……… 26

x
DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Hal.

1. Lampiran 1 Surat Iizn/Rekomendasi Penelitian …..…........ 74

2. Lampiran 2 Lembar Persetujuan Setelah penjelasan ……. 75

3. Lampiran 3 Lembar Persetujuan menjadi Responden……. 77

4. Lampiran 4 Tabel Daftar Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan 78

Pijat Effleurage……………………………………………….

5. Lampiran 5 Kuesioner Penelitian …………………………. 79

6. Lampiran 6 Checklist penelitian……………………………. 80

7. Lampiran 7 SOP Pijat Effleurage …………………………. 82

8. Lampiran 8 Dummy Tabel …………………………………. 86

9. Master Tabel ………………………………………………… 88

xi
DAFTAR SINGKATAN

BB : Berat Badan

BAK : Buang Air Kecil

IMT : Indeks Masa Tubuh

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

K4 : Kontak Minimal 4 kali selama hamil

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

NTB : Nusa Tenggara Barat

PWS : Pemantauan wilayah setempat

TB : Tinggi Badan

UPT : Unit Pelaksana Teknis

WHO : World Health Organization

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3,

triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan

kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari

bulan ketujuh sampai 9 bulan (Lina fitriani, 2018). Kehamilan adalah

pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang

diikuti dengan perubahan fisiologis dan psikologis. Kehamilan

berlangsug kurang lebih 200 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300

hari (43 minggu) (Arrisqi Herawati, 2017). Selama masa kehamilan ibu

hamil mengalami perubahan fisik dan psikologis yang dapat

menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III (Aisyah,

2017).

Adanya perubahan adaptasi ibu hamil pada fisologis selama

kehamilan normal, hampir semua sistem organ mengalami perubahan

anatomis dan fungsional, diantaranya yaitu sistem reproduksi,

payudara, sistem endokrin, perkemihan, pencernaan,

Musculoskeleteal, kardiovaskular, integumen, dan perubahan

metabolik (Sutanto dan Yuni 2017).

1
2

Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya

menimbulkan ketidaknyamanan seperti sakit pada punggung, pegal-

pegal pada kaki. Perubahan fisiologis dan psikologis diperlukan guna

melindungi fungsi normal ibu dalam menyediakan kebutuhan untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin. Perubahan ini menimbulkan

gejala spesifik sesuai dengan tahapan kehamilan yang terdiri dari tiga

trimester. Periode yang membutuhkan perhatian khusus adalah

selama trimester III, karena masa ini merupakan masa terjadi

pertumbuhan dan perkembangan janin yang semakin meningkat. Berat

badan yang meningkat drastis menyebabkan ibu hamil merasa cepat

lelah, sukar tidur, nafas pendek, kaki dan tangan oedema. Peningkatan

tinggi fundus uteri yang disertai pembesaran perut, membuat beban

tubuh lebih kedepan. Dalam upaya menyesuaikan dengan beban

tubuh yang berlebihan sehingga tulang belakang mendorong kearah

belakang, membentuk postur tubuh lordosis. Hal ini menyebabkan ibu

merasakan pegal pada punggung, varises dan kram pada kaki.

(Enggar & Gintoe, 2019).

Pada kehamilan trimester I, II dan khususnya trimester III

memerlukan perhatian karena banyaknya ketidaknyamanan yang

dirasakan oleh ibu hamil akibat tumbuh kembang janin yang cepat.

Salah satu keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil pada trimester

III adalah nyeri punggung yang disebabkan meningkatnya berat janin

di dalam kandungan (Maryani et al., 2020). Sekitar 80% ibu hamil yang

mengalami nyeri dan sakit pada punggungnya di beberapa titik selama


3

kehamilan, sebanyak 70% hal ini terjadi akibat perubahan otot tulang

punggung, sedangkan 30% kemungkinan disebabkan karena masalah

pada kondisi tulang belakang sebelumnya (Astuti et al., 2021).

Dampak nyeri punggung pada ibu hamil adalah ibu akan mengalami

gangguan tidur yang menyebabkan keletihan dan iritabilitas serta

ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas. Menurut Organisasi

Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) tentang nyeri

punggung bagian bawah adalah gejala yang didapatkan dari berbagai

kasus yang melibatkan tulang belakang. Penanggulangan nyeri

punggung bawah pada masa kehamilan sangat penting karena dapat

memperbaiki keadaan fisiologis dan psikologi ibu.

Mengatasi nyeri dapat digunakan dengan cara farmakologis dan

nonfarmakologis (Setiawati, 2019). Banyak cara untuk mengurangi

nyeri punggung ibu yang bisa dilakukan seperti misalnya berjalan kaki

dipagi hari, mengunakan bantal tambahan sebagai penopang pada

bagian pinggang dan punggung pada saat tidur, relaksasi, senam

hamil, massage, rendam air hangat dan menjaga postur tubuh, tulang

punggung harus selalu tegak dan tidak membungkuk (Fithriyah dkk,

2020), Kompres hangat dan teknik massage effleurage dianggap

sangat efektif dalam menurunkan kasus-kasus nyeri (Selvia, 2017).

Teknik massage yang dapat diberikan pada ibu hamil untuk

menurunkan nyeri punggung yaitu massage effleurage (Lowdermilk.,

Perry & Cashion, 2013). Effleurage massage adalah bentuk massage

dengan menggunakan telapak tangan yang memberi tekanan lembut


4

ke atas permukaan tubuh dengan arah sirkular secara berulang.

Massage ini bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah, memberi

tekanan, dan menghangatkan otot abdomen serta meningkatkan

relaksasi fisik dan mental. Selain itu, effleurage merupakan masase

yang aman, mudah untuk dilakukan, tidak memerlukan banyak alat,

tidak memerlukan biaya, tidak memiliki efek samping, dan dapat

dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain (Ekowati, 2012).

Massage Effleurage merupakan massage yang aman, mudah untuk

dilakukan, tidak memerlukan banyak alat, tidak memerlukan biaya,

tidak memiliki efek samping, dan dapat dilakukan sendiri atau dengan

bantuan orang lain (Aisyah, 2017).

Penelitian Suarniti et al., 2019 tentang terapi pijat pada ibu

hamil memaparkan bahwa pijat pada ibu hamil dapat mengurangi

spasma otot pada masa trimester akhir kehamilan, mengurangi

ketegangan saraf dan otot, melancarkan peredaran darah,

meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil. Dan implikasi yang yang

ditimbulkan setelah melakukan pijat pada ibu hamil; mengurangi rasa

nyeri pada punggung; meningkatkan kualitas tidur pada akhir

kehamilan; dan dapat menimbulkan perasaan bahagia.

Menurut penelitian oleh Dyah dkk, 2018 yang dilakukan di RB

CI Semarang, terkait Efektivitas Effleurage Massage Untuk

Mengurangi Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil, Peneliti memberikan

perlakuan kepada responden berupa massage effleurage selama 5 –

10 menit sebanyak 1 kali sehari selama 5 hari berturut-turut bahwa ada


5

pengaruh effleurage massage pada nyeri punggung pada ibu hamil

trimester III. Penelitian yang yang dilakukan oleh Aisyah, 2017 setelah

dilakukan massage efflurage selama 15 menit sebanyak 7 kali, efektif

untuk mengurangi nyeri punggung ibu hamil trimester III.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tri Nanda Sukma Nur

Fatimah dan Ima Syamrotul Muflihah (2022) terkait perubahan rerata

skor nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sebelum dan sesudah

diberikan massage effleurage Hasil penelitian pemberian massage

effleurage selama 15 menit pada ibu hamil trimester III didapatkan

hasil rerata sebelum diberikan massage effleurage 6,75. Rerata

sesudah diberikan massage effleurage 3,56. Perubahan rerata

sebelum 6,75 dan rerata sesudah 3,56 mengalami perubahan

penurunan skor nyeri pada rata-rata 3,91. Dari hasil Analisa bivariat

menggunakan uji Wilcoxon signed rank didapat 0,000 yaitu < 0,05

yang dapat dikatakan bahwa massage effleurage berpengaruh pada

penurunan skor nyeri punggung pada ibu hamil trimester III.

Nyeri punggung saat masa kehamilan jumlahnya sangat

bervariasi yaitu sekitar 35 –60%. Diantara semua wanita hamil, ada

47 –60% melaporakan bahwa mereka mengalami nyeri

punggung bawah saat usia kehamilan mencapai 5 –7 bulan

(Triyana, 2013 dalam Anindya wuri Oktaviana 2020 ). Tingkat

prevalensi kejadian nyeri punggung bawah pada ibu hamil yang tinggi

sebanyak 50% terjadi di Eropa, Australia, China, Amerika, wilayah


6

pegunungan daerah Taiwan, Afrika dan Nigeria (Kristiansson, 2015

dalam anandya wuri oktaviana 2020)

Prevalensi ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah di

berbagai daerah Indonesia mencapai 60-80% (Lailiyana et al., 2019) .

Sejumlah penelitian mengenai nyeri punggung terkait kehamilan

sekitar 25% sampai 90%, sebagian besar penelitian memperkirakan

bahwa 50% dari wanita hamil akan menderita nyeri punggung.

Sepertiga dari mereka akan menderita 3 nyeri hebat, yang akan

mengurangi kualitas hidup mereka. 80% wanita hamil yang menderita

nyeri punggung saat hamil mengatakan bahwa itu mempengaruhi

rutinitas sehari-hari mereka dan 10% dari mereka melaporkan bahwa

mereka tidak dapat bekerja (Katonis et al.,2011)

Cakupan K4 di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 88,8%

(Kemenkes RI 2022) . Data dari Dinas Kesehatan Nusa Tenggara

Barat Tahun 2021 didapatkan bahwa cakupan K4 di Provinsi Nusa

Tenggara Barat sebesar 93,4%,Cakupan K4 di Kabupaten Lombok

Barat Kelima tertingga se-NTB sebesar 94,3%(Dinas Kesehatan

Provinsi NTB, 2022).

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat Cakupan

K4 dari 20 Puskesmas di Kabupaten Lombok Barat yang tertinggi di

Puskesmas Sesela (119,85 %) kemudian Puskesmas Labuapi (107,04

%) dan Puskesmas Suranadi (105,22 %) ( Dinas Kesehatan

Kabupaten Lombok Barat ,2022).


7

Data dari Puskesmas Sesela tahun 2022 sampai dengan bulan

Oktober cakupan K4 Puskesmas Sesela sebanyak 83,33 % atau 495

ibu hamil K4. ( PWS –KIA Puskesmas sesela, 2022) .

Berdasarkan survey pendahuluan yang peneliti lakukan di

Poskesdes Midang Wilayah kerja Puskesmas Sesela dengan

wawancara dari 10 orang ibu hamil Trimester III, 7 orang (64 %)

diantaranya mengeluh merasakan nyeri pada punggung bagian bawah

dan hal ini berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari ibu seperti

berjalan dan mengalami gangguan pada saat tidur. Beberapa solusi

yang ibu lakukan untuk mengurangi nyeri punggung bawah tersebut

adalah tidur dengan posisi miring atau memberikan sanggahan berupa

bantal pada punggungnya pada saat duduk dan belum ada ibu hamil

yang mengetahuai pijat effleurage dan mendapatkan pengobatan

dengan pijat effleurage.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas dan

mengingat pentingnya memberikan rasa nyaman kepada ibu hamil,

maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Berjudul “ Pengaruh

Demonstrasi Pijat Effluerage pada pendamping Ibu Hamil Trimester III

terhadap pengetahuan dan keterampilan di Wilayah kerja UPT

Puskesmas Sesela“
8

B. RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh demonstrasi pijat Effleurage pendamping ibu

hamil Trimester III terhadap Pengetahuan dan Keterampilan di Wilayah

kerja UPT Puskesmas Sesela.

C. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Mengetahui pengaruh Demostrasi Pijat Effleurage pendamping ibu

hamil Trimester III terhadap Pengetahuan dan Keterampilan untuk

mengatasi Nyeri Punggung Ibu hamil

2. TUJUAN KHUSUS

a. Mengidentifikasi karakteristik pendamping ibu hamil Trimester III

meliputi umur, pendidikan, pekerjaan.

b. Mengidentifikasi pengetahuan pada pendamping Ibu Hamil

Trimester III Sebelum dan sesudah diberikan Demostrasi Pijat

Effleurage.

c. Mengidentifikasi Keterampilan sebelum dan sesudah diberikan

Demonstrasi Pijat Effleurage pendamping Ibu Hamil Trimester

III.

d. Menganalisis pengetahuan pada Pendamping ibu Hamil

sebelum dan sesudah diberikan Demonstrasi Pijat Effleurage

e. Menganalisis pengetahuan pada Pendamping ibu Hamil

sebelum dan sesudah diberikan Demonstrasi Pijat Effleurage.


9

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Ha : Ada pengaruh Demonstrasi Pijat Effleurage terhadap

pengetahuan dan keterampilan pendamping ibu hamil trimester III.

Ho : Tidak ada pengaruh Demonstrasi Pijat Effleurage terhadap

pengetahuan dan keterampilan pendamping ibu hamil trimester III.

E. MANFAAT

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang Pijat Effleurage sebagai salah

satu metode alternatif untuk mengurangi nyeri punggung bawah

pada ibu hamil trimester III.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Mendapatkan gambaran tentang keberhasilan pendidikan

mahasiswa akademik dalam peraktik di lapangan sehingga

diharapkan dapat menjadi bahan kajian, penelitian, dan

perbandingan antara tujuan teori dan kenyataan yang ada pada

pasien dilapangan untuk dikembangkan dalam proses

pembelajaran dan sebagai bahan masukan dalam melakukan

asuhan kebidanan pada pasien dengan keluhan nyeri punggung

pada trimester III.


10

b. Bagi Masyarakat

Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi bagi

masyarakat tentang penatalaksanaan nyeri punggung secara

nonfarmakologis dan upaya mengatasinya sehingga dapat

diterapkan dirumah maupun lingkungan sekitar.


11
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis

1. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan merupakan proses normal yang dialami

oleh setiap wanita dimana proses ini dimulai dari penyatuan

sel telur dan sperma sampai menjadi janin, berkembang

didalam uterus hingga berakhir dengan proses kelahiran.

Usia kehamilan biasanya 280 hari atau 40 minggu atau 9

bulan 7 menurut kalender internasional. Masa kehamilan dibagi

menjadi 3 trimester yaitu trimester I (minggu ke 1 -12), trimester

II (minggu ke 13 -27), trimester III (minggu ke 28 -40)

(Widatiningsih et al., 2017).

b. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan Trimester III

1) Sistem Respirasi

Kehamilan mepengaruhi sistem pernapasan pada

volume paru-paru dan ventilasi. Perubahan fisiologi sistem

pernapasan selama kehamilan diperlukan untuk memenuhi

peningkatan metabolisme dan kebutuhan oksigen bagi tubuh

dan janin. Perubahan tersebut terjadi karena pengaruh

hormonal dan biokimia. Relaksasi otot dan kartilago toraks

menjadikan bentuk dada berubah. Diafragma menjadi lebih

naik sampai 4 cm dan diameter melintang dada menjadi 2

cm. Kapasitas inspirasi meningkat progresif selama

11
12

kehamilan volume tidal meningkat sampai 40% (Yuliani,

2021).

2) Sistem Endokrin

Trimester III hormon oksitosin mulai meningkat

sehingga menyebabkan ibu mengalami kontraksi. Oksitosin

merupakan salah satu hormon yang sangat diperlukan

dalam persalinan dan dapat merangsang kontraksi uterus

ibu. Selain hormon oksitosin ada hormon prolaktin juga

meningkat 10 kali lipat saat kehamilan aterm.

3) Sistem Muskuloskeletal

Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang

umum pada kehamilan, karena akibat pembesaran uterus ke

posisi depan, lordosis menggeser pusat daya berat ke

belakang ke arah tungkai. Hal ini menyebabkan tidak

nyaman pada bagian punggung terutama pada akhir

kehamilan sehingga perlu posisi relaksasi miring kiri

4) Sistem Perkemihan

Hormon estrogen dan progesteron dapat

menyebabkan ureter membesar, tonus otot saluran kemih

menurun. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi

glomerulus meningkat sampai 69 %. Dinding saluran kemih

dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang terjadi pada

trimester III, menyebabkan hidroureter dan mungkin

hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam


13

urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini dianggap

normal (Tyastuti dan Wahyuningsih, 2016).

5) Sistem Kardiovaskuler

Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25 %

dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah

jantung (cardiac output) yang meningkat sebanyak kurang

lebih 30%. Nadi dan tekanan darah. Tekanan darah arteri

cenderung menurun terutama selama trimester kedua dan

naik lagi seperti pada pra hamil. Tekanan vena dalam batas-

batas normal. Pada ekstremitas atas dan bawah cenderung

naik setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik,

nilai rata-ratanya 84 kali permenit (Rustikayanti, 2016)

6) Uterus

Perubahan uterus mulai menekan ke arah tulang

belakang, menekan vena kava dan aorta sehingga aliran

darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi kontraksi

uterus yang disebut his palsu (braxton hicks). Istmus uteri

menjadi bagian korpus dan berkembang menjadi segmen

bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik menjadi lunak

sekali dan lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir

kehamilan. Uterus yang semula hanya berukuran sebesar

jempol atau seberat 30 gram akan mengalami hipertrofi dan

hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gram di akhir

masa kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia


14

dan hipertrofi sehingga dapat menjadi lebih besar, lunak dan

dapat mengikuti pembesaran janin karena pertumbuhan

janin (Tyastuti dan Wahyuningsih, 2016).

7) Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan

perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada

saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan

dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen,

progesteron, dan somatotropin. Kedua payudara akan

bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan

lebih terlihat, puting payudara akan membesar, berwarna

kehitaman, dan tegak.

8) Kenaikan Berat Badan

Peningkatan berat badan pada trimester III

merupakan petunjuk penting tentang perkembangan janin.

Keperluan penambahan berat badan semua ibu hamil tidak

sama tetapi harus melihat dari BMI atau IMT sebelum hamil.

IMT merupakan proporsi standar berat badan (BB) terhadap

tinggi badan (TB). IMT perlu diketahui untuk menilai status

gizi catin dalam kaitannya dengan persiapan kehamilan. Jika

perempuan atau catin mempunyai status gizi kurang ingin

hamil, sebaiknya menunda kehamilan, untuk dilakukan

intervensi perbaikan gizi sampai status gizinya baik. Ibu

hamil dengan kekurangan gizi memiliki risiko yang dapat


15

membahayakan ibu dan janin, antara lain anemia pada ibu

dan janin, risiko perdarahan saat melahirkan, BBLR, mudah

terkena penyakit infeksi, risiko keguguran, bayi lahir mati,

serta cacat bawaan pada janin (Kemenkes RI, 2021)

Tabel 2.1

Kategori Indeks Masa Kategori Status Gizi


Tubuh Nilai Indeks
Masa Tubuh (IMT)
< 17,0 Kekurangan Tingkat Sangat Kurus
Berat
17-<18,5 Kekurangan Tingkat Kurus
Ringan
18,5-25,0 Normal Normal
>25,0-27,0 Kelebihan Tingkat Gemuk
Ringan
>27,0 Kelebihan tingkat berat Obesitas

(sumber : Kemenkes RI, 2021)

c. Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III

1) Bengkak pada kaki

Hal ini terjadi akibat gangguan sirkulasi vena dan

peningkatan tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah,

hal ini disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar.

Dapat diatasi dengan cara menghindari menggunakan

pakaian ketat, mengkonsumsi makanan yang berkadar

garam tinggi sangat tidak dianjurkan. Saat bekerja atau

istirahat hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama.

Saat istirahat, naikkan tungkai selama 20 menit berulang-


16

ulang. Sebaiknya ibu hamil makan-makanan tinggi protein

(Tyastuti dan Wahyuningsih, 2016).

2) Sering buang air kecil Sering buang air (BAK)

sering disebabkan oleh karena uterus membesar,

yang disebabkan karena terjadi penurunan bagian bawah

janin sehingga menekan kandung kemih. Ibu hamil dilarang

untuk menahan BAK, upayakan untuk mengosongkan

kandung kencing pada saat terasa ingin BAK. Perbanyak

minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan

hidrasi. Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu

tidur maka tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam

hari, tetapi bila ya, batasi minum setelah makan malam, di

samping itu ibu hamil harus membatasi minum yang

mengandung diuretic seperti teh, kopi, cola dengan caffeine

(Tyastuti dan Wahyuningsih, 2016).

3) Sesak nafas

Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal

trimester II sampai pada akhir kehamilan. Keadaan ini

disebabkan oleh pembesaran uterus dan pergeseran organ–

organ abdomen, pembesaran uterus membuat pergeseran

diafragma naik sekitar 4 cm. Peningkatan hormon

progesterone membuat hiperventilasi.


17

4) Sakit punggung dan pinggang

Sakit punggung dan pinggang pada ibu hamil terjadi

pada ibu hamil trimester II dan III, dapat disebabkan karena

pembesaran payudara yang dapat berakibat pada

ketegangan otot, dan keletihan. Posisi tubuh membungkuk

ketika mengangkat barang dapat merangsang sakit

punggung, hal ini berkaitan dengan kadar hormon yang

meningkat menyebabkan cartilage pada sendi besar menjadi

lembek, di samping itu posisi tulang belakang hiperlordosis.

5) Konstipasi atau sembelit

Konstipasi atau sembelit selama kehamilan terjadi

karena peningkatan hormone progesterone yang

menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien,

konstipasi juga dipengaruhi karena perubahan uterus yang

semakin membesar, sehingga uterus menekan daerah perut.

Cara mengatasi konstipasi atau sembelit adalah minum air

putih yang cukup minimal 6-8 gelas/ hari, makanlah

makanan yang berserat tinggi seperti sayuran dan buah-

buahan, lakukanlah olahraga ringan secara teratur seperti

berjalan, segera konsultasikan ke dokter/ bidan apabila

konstipasi atau sembelit tetap terjadi setelah menjalankan

cara-cara di atas.
18

6) Sakit Kepala

Sakit kepala terjadi akibat kontraksi otot/spasme otot

(leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan.

Selain itu, tegangan mata sekunder terhadap perubahan

okuler, dinamika cairan syaraf yang berubah. Cara

meringankan : teknik relaksasi, memassase leher dan otot

bahu, penggunaan kompres panas/es pada leher, istirahat,

dan mandi air hangat.

d. Pijat Effleurage

1. Pengertian

Massage effleurage merupakan suatu teknik

pemijatan dengan tekanan lembut kearah bawah dan

berirama guna meningkatkan sirkulasi darah,

memberikan tekanan, menghangatkan otot,

membuat rileks, menstimulasi sistem syaraf otot dan

serabut dikulit sehingga membuat nyaman, bersamaan

dengan nyeri dan sensasi sentuhan yang diberikan,

rangsangan tersebut akan berjalan ke otak dan mampu

meningkatkan hormon endorphin hingga akhirnya akan

menurunkan nyeri (Prihatin, 2019).

Effleurage (menggosok), yaitu gerakan ringan

berirama yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh.

Tujuannya adalah memperlancar peredaran darah dan


19

cairan getah bening/limfe (Kiswoyo, 2015 dalam Yolanda,

2019).

Teknik massage effleurage berupa usapan lembut

panjang, dan tidak terputus putus sehingga menimbulkan

efek relaksasi (Aini, 2016 dalam Budi Fitriana 2019 ).

Effleurage massage mempunyai distraksi yang dapat

meningkatkan pembentukan endorfin dalam sistem kontrol

desenden sehingga dapat membuat lebih nyaman karena

relaksasi otot (Rahmawati dan Sarwinanti, 2016 dalam Budi

Fitriana 2019 ).

Masase Effleurage dilakukan dengan usapan yang

ringan dan tanpa adanya tekanan yang kuat dengan kedua

telapak tangan dan jari pada punggung setinggi servikal 7

menuju kearah luar sisi tulang rusuk, dilakukan selama 30

menit dengan frekuensi 40 kali masase permenit 25 dan

mengusahakan untuk ujung jari tidak lepas dari permukaan

kulit (Pasuty, 2010 dalam Aprilia, 2018 ). Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan oleh (Fitriana, 2017)

massage effleurage untuk mengurangi intensitas nyeri

punggung bawah ibu hamil trimester III ini dilakukan selama

± 15 –20 menit sebanyak 5x selama 1 minggu dalam kurun

waktu 1 bulan.

Gate Control Theory dapat digunakan untuk

pengukuran efektifitas cara ini. Ilustrasi Gate Control Theory


20

bahwa serabut nyeri membawa stimulasi nyeri ke otak lebih

kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat dari pada

serabut sentuhan yang luas.Ketika sentuhan dan nyeri

dirangsang bersamaan, sensasi sentuhan berjalan ke otak

dan menutup pintu gerbang dalam otak, pembatasan jumlah

nyeri di rasakan dalam otak ( Safitri 2018)

2. Pathofisiologi Pijat Effleurage

Gosokan yang dihasilkan dari teknik pemijatan

effleurage ini memberikan pengaruh secara fisiologis bagi

tubuh yakni berpengaruh pada sistem peredaran darah yang

ada di jaringan paling dalam dan di otot –otot. Gosokan

yang sedang akan mengaktifkan sirkulasi pada

pembuluh getah bening (limfe). Sedangkan gosokan yang

lamban akan membuat pembuluh darah melebar

(vasodilatasi) lokal dalam waktu yang cukup lama atau yang

biasa disebut dengan hyperaemi. Massage effleurage

mampu membuat tingkat nyeri punggung padaibu hamil

berkurang, hal ini disebabkan karena adanya gosokan

effleurage yang bereaksi pada ujung reseptor saraf

perifer yang mampu merangsang serabut saraf

disepanjang tulang belakang (L3, L4, L5). Stimulus serabut

ini membuat histamine melepas sel –selmast dan

menjadikan vasodilatasi (melebarnya pembuluh darah).

Gosokan yang dihasilkan dari teknik pemijatan


21

effleurage ini dapat menimbulkan sensasi yang

menyenangkan sehingga akan memberikan rangsangan

pada nucleus yang ada di otak yang berfungsi menghambat

jalannya impuls nyeri (Qurniasih, 2017).

Rangsangan yang muncul pada serat membuat

aktivitas substansi gelatinosa mengalami peningkatan

yang menyebabkan menutupnya pintu sehingga

menghambat aktivitas sel T dan mengakibatkan

terhambatnya rangsangan nyeri. Perasaan nyeri yang

muncul ini mampu diblok dengan cara memberi

rangsangan pada serabut A delta yang mampu

membuat tertutupnya pintu gerbang dan rangsangan nyeri

tidak mampu diteruskan ke korteks serebral dan akhirnya

setelah diberikan massage effleurage nyeri punggung akan

menurun dan klien akan merasa lebih nyaman dan rileks.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Richard (2017)

bahwa tehnik effleurage bisa dilakukan 1 kali dalam durasi

waktu 10 menit. Hal ini terbukti dengan hasil p = 0,000 yang

bermakna dengan dilakukannya teknik pemijatan effleurage

maka nyeri punggung mengalami penurunan.

3. Manfaat

a) Meningkatkan peredaran darah kulit, dan merangsang

susunan sensorik kulit secara berirama.


22

b) Meningkatkan peredaran darah otot dan menghilangkan

tegangan serabut-serabut otot.

c) Memperbaiki gangguan ikat-ikat (ligamentum).

d) Melancarkan peredaran darah dan limfe.

e) Merangsang susunan saraf secara berirama untuk

mencapai efek seudatif (merangsang dan

menenangkan).

f) Jaringan lemak : tidak terpengaruh oleh massage

g) Mengurangi ketegangan otot

h) Meningkatkan rileksasi fisik dan psikologi (Aini, 2016

dalam Yolanda Vebyola,2019).

4. Indikasi dan Kontraindikasi

Pijat effleurage boleh dilakukan dengan indikasi

kelelahan otot lumbalisis. Sedangkan kontraindikasinya

adalah tidak boleh dilakukan untuk ibu hamil yang

memiliki tekanan darah tinggi, perdarahan, penyakit

kulit contohnya bisul, infeksi penyakit yang muncul

akibat inflamasi atau parasite, luka bernanah (Sudarsini,

2015 dalam Oktavia 2020 ). Selain memberikan dampak

positif, teknik pemijatan effleurage ini juga menimbulkan

dampak negatif yaitu memicu darah mengalami

pembekuan karena pemijatan yang dilakukan khususnya

pada bagian kaki akan membuat aliran darah menuju kaki

menjadi lamban dan tingkatantikoagulan pada darah yang


23

dibentuk untuk mencegah terjadinya perdarahan ketika

persalinan akan mengalami peningkatan secara alami.

Sirkulasi darah yang mengalami perubahan seperti ini akan

membuat ibu hamil berisiko untuk mengalami pembekuan

darah padakaki bagian bawah khususnya pada daerah

betis (Fitriana & Vidayanti, 2019).

5. Hal –Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Pijat

Effleurage

Pada saat melakukan tindakan massage ada

beberapa hal –hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu

supaya tidak membahayakan ibu dan janin yaitu :

a) Pastikan bahwa usia kandungan sudah memasuki

trimester II. Hal ini dikarenakan pada usia kehamilan

memasuki trimester II janin yang ada didalam perut ibu

sudah dianggap kuat.

b) Usahakan posisi ibu hamil mampu dengan posisi duduk

atau tidur miring ke kiri dengan meletakkan bantal

sebagai penyangganya.

c) Hindari teknik pijatan yang terlalu keras karena hal itu

akan membuat ibu kurang nyaman (Fitriana & Vidayanti,

2019 dalam Anindya 2020).

6. Metode Pijat Effleurage


24

Aslani (2015 dalam Yolanda Vebyola,2019 )

menjelaskan penggunaan masase effleurage pada

punggung dapat menggunakan 3 metode gerakan yaitu :

a) Metode Usapan Ringan

Letakkan kedua tangan pada punggung klien,

mulailah dengan gerakan mengusap dan bergerak

dari bagian bahu (os clavicula) hingga ke sacrum

kemudian kembali keatas dan kembali ke bawah lagi

sebanyak 5x.

Rasional : Hal ini dilakukan karena gerakan

mengusap mampu merangsang lepasnya hormone

endorphin yang dapat mengurangi rasa nyeri dan

memberikan rasa nyaman untuk klien.

Gambar 2.1 (a) daerah bahu (b) daerah sacrum

Sumber : Oktavia, Anandia Wuri 2020

b) Buat gerakan seperti kupu –kupu dengan

menggunakan telapak tangan dan gerakan melingkar

kecil menggunakan ibu jari menuruni area tulang


25

belakang atau thoracic vertebrae (T12 –T1). Gerakkan

secara perlahan dan berikan penekanan arahkan

penekanan ke bawah sehingga tidak mendorong

klien ke depan. Lakukan sebanyak 5x.

Rasional : Hal ini dilakukan karena gerakan sirkuler

secara perlahan yang dilakukan pada satu titik

dapatmemblok impuls nyeri supaya nyeri dapat

berkurang dan gerakan perlahan supaya tidak terjadi

tekanan yang berlebih pada punggung ibu yang mampu

menambah rasa nyeri.

Gambar 2.2 usapan melingkar dengan ibu jari

Sumber : Oktavia, Anandia Wuri 2020

c) Berikan usapan dengan gerakan bergelombang pada

daerah lumbal (L3, L4, L5) dengan gerakan zig –zag


26

kemudian menuju sisi luar punggung sebanyak 5x.

Rasional : Hal ini dilakukan karena dengan gerakan

mengusap mampu merangsang lepasnya

hormoneendorphin yang dapat mengurangi rasa nyeri,

memberikan rasa nyaman untuk klien serta klien menjadi

rileks.

Gambar 2.3 Usapan Bergelombang daerah lumbal

Sumber : Oktavia, Anandia Wuri 2020

2. Pendidikan Kesehatan

a. Pengertian

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya belajar yang

dibangun secara sadar yang melibatkan beberapa bentuk

komunikasi yang dirancang untuk meningkatkan literasi


27

kesehatan, termasuk pengetahuan dan keterampilan hidup yang

kondusif bagi kesehatan individu maupun masyarakat secara

umum (WHO, 2022)

Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan secara

umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau

masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan

oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan

ini tersirat unsur-unsur input (sasaran dan pendidik dari

pendidikan), proses (upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain) dan output (melakukan apa yang

diharapkan). Hasil yang diharapkan dari suatu promosi atau

pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif

oleh sasaran dari promosi kesehatan (Notoatmodjo, 2012 dalam

Denis, 2019).

b. Metode Pendidikan kesehatan

Menurut (Notoatmodjo, 2012) Pendidikan kesehatan juga

sebagai suatu proses, dimana proses tersebut mempunyai

masukan (input) dan keluaran (output). Dalam suatu proses

pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan

pendidikan yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak

faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu proses

pendidikan di samping masuknya sendiri juga metode, materi


28

atau pesannya, pendidik atau petugas, yang melakukannya,

dan alat-alat bantu/alat peraga pendidikan. Berikut ini diuraikan

beberapa metode pendidikan atau promosi kesehatan sebagai

berikut :

1) Metode Individual (Perorangan)

Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat

individual digunakan untuk membina perilaku baru, atau

membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu

perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya

pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai

masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan

dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut

(Notoatmodjo, 2012). Bentuk dari pendekatan ini, antara lain:

a) Bimbingan dan Penyuluhan (Guidance and Counseling)

Dengan cara ini kontak antara klien dengan

petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh

klien dapat diteliti dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya

klien tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan

kesadaran, penuh perhatian, akan menerima perilaku

baru.

b) Wawancara (Interview)

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari

bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas

kesehatan dengan klien untuk menggali informasi


29

mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan,

apakah ia tertarik atau tidak terhadap perubahan. Juga

untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang

akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan

kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu

penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

2) Metode Kelompok

Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus

mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat

pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok yang

besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil.

Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada

besarnya sasaran pendidikan (Notoatmodjo, 2012).

a) Keunggulan

(1) Memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan

pendapat.

(2) Merupakan pendekatan yang demokratis, mendorong

rasa kesatuan.

(3) Dapat memperluas pandangan atau wawasan.

(4) Membantu mengembangkan kepemimpinan.

b) Kekurangan

(1) Tidak efekif pada kelompok yang lebih besar.

(2) Keterbatasan informasi yang didapat oleh peserta.


30

(3) Membutuhkan pemimpin diskusi yang terampil.

(4) Kemungkinan didominasi orang yang suka berbicara.

(5) Biasanya sebagian besar orang menghendaki

pendekatan formal

Dibawah ini merupakan macam-macam metode kelompok,

sebagai berikut :

1) Kelompok Besar

Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila

peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang

baik untuk kelompok besar ini, antara lain :

a) Ceramah

Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan

tinggi maupun rendah.

b) Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok

besar dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar

adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau

beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap

penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.

c) Metode demonstrasi
31

Metode demonstrasi yang bersifat

mengembangkan keterampilan peserta belajar

(keterampilan mental maupun fisik atau teknis)

merupakan metode memindahkan kondisi nyata ke

dalam kegiatan atau ruang belajar di dalam situasi

yang sesungguhnya ( Wahyu K, 2016). Metode

demonstrasi adalah suatu strategi pengembangan

dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui

perbuatan melihat dan mendengarkan diikuti dengan

meniru pekerjaan yang didemonstrasikan. Metode ini

juga merupakan metode yang digunakan untuk

memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu

benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran

Metode demonstrasi adalah metode

pembelajaran yang menyajikan suara prosedur atau

tugas, cara menggunakan alat, dan cara berinteraksi.

Demonstasi adalah suatu cara penyajian pengisian

ide yang dipersiapkan dengan teliti untuk

meperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu

tindakan, adegan atau menggunakan suatu prosedur

penyajian ini di sertai penggunaan alat peraga dan

Tanya jawab.

Demonstrasi merupakan metode yang

digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau


32

cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan

bahan yang ingin disampaikan. Metode demonstrasi

lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan

pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan,

suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin

( Wahyu k, 2016 ).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Mutiara (2021) bahwa metode demonstrasi dilakukan

1 kali dalam durasi 30 menit. Hal ini tebukti dengan

hasil p = 0,000 < α = 0,05 Terdapat pengaruh

Demonstrasi Perawatan Payudara terhadap

Keterampilan Perawatan Payudara pada Ibu Nifas di

Wilayah kerja Puskesmas Karang Pule.

(1) Tujuan

Untuk meyakinkan orang-orang bahwa

seseuatu perilaku kesehata terntu yang dianjurkan

itu adalah berguna dan prakti seklai bagi

masyarakat. Demonstrasi ini mengajarkan suatu

keterampilan yang baru. (Field Book Metode dan

Media Promosi Kesehatan).

(a) Kelebihan atau keuntungan

1) Cara mengajar keterampilan yang efektif.

2) Merangsang kegiatan
33

3) Menumbuhkan kepercayaan pada diri

sendiri

( Field Book Metode dan Media Promosi

Kesehatan ).

(b) Kekurangan atau keterbatasan

1) Memerlukan banyak persiapan, peralatan

dan keterarnpilan

2) Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan

dengan kualitas buruk.

(Field Book Metode dan Media Promosi

Kesehatan).

(c) Persiapan untuk memberikan demonstrasi

Ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan saat melakukan persiapan

demonstrasi yaitu .

1) Pelajari instrument

Sebaiknya fasilitator sudah pernah

menyaksikan demonstrasi dalam kursus

persiapan. Beberapa saat sebelum

melakukan demonstrasi. bacalah dengan

seksama seluruh instruksi agar dapat

memahaminya. Hal ini penting sekalipun

pernah menyaksikan orang lain

memberikan demonstrasi tersebut


34

sebelumnya. Membaca kembali instruksi

adalah hal yang baik, agar tidak melupakan

langkah-langkah yang penting.

2) Kumpulkan perlengkapan

Pastikan memiliki boneka atau

perlengkapan lain yang diperlukan. Siapkan

segala sesuatu yang dapat dibuat sendiri.

3) Berlatih demonstrasi

Berlatih melakukan demonstrasi,

baik sendirian, dengan asisten, atau

dengan pelatih lain. sehingga tahu berapa

lama waktu yang diperlukan. apa saja

kesalahan yang bisa muncul dan apakah

hal lain yang diperlukan, seperti meja atau

kursi tambahan. Hal ini akan membuat

demonstrasi jauh lebih meyakinkan dan

berlatih merupakan ide yang baik sekalipun

sudah pernah melakukan demonstrasi ini

sebelumnya.

4) Memberikan demonstrasi

(a) Pastikan semua perlengkapan sudah

siap dan terkumpul jadi satu dan

siapkan tempat dimana akan


35

memberikan demonstrasi, atau meja

dan kursi sesuai keperluan.

(b) Lakukanlah demonstrasi

perlahan-lahan, langkah demi langkah,

dan pastikan peserta mampu melihat

apa yang dilakukan. Kalau pertu, minta

kepada klien maju lebih mendekat

seingga klien semua dapat melihat dan

mendengar secara jelas atau

sebaliknya majulah lebih dekat kearah

klien, hampirilah masing-masing klien

secara bergantian.

(c) Selama berdemonstrasi, gunakan

setłap kesempatan untuk membiarkan

para peserta memegang dan

memeriksa perlengkapan yang

digunakan dan biarkan peserta

mempraktikan apa yang

didemonstrasikan. Peserta akan belajar

lebih banyak dengan mencoba

daripada hanya melihat.

(d) Pada akhir ceramah atau

demonstrasi sediakan waktu untuk

peserta mengajukan pertanyaan dan


36

lakukan yang terbaik untuk

menjawabnya.

2) Kelompok Kecil

Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang

biasanya kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang

cocok untuk kelompok kecil, antara lain :

a) Diskusi Kelompok

Dalam diskusi kelompok agar semua anggota

kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi

maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian

rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau

saling memandang satu sama lain, misalnya dalam

bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpinan

diskusi/penyuluh juga duduk diantara peserta

sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih

tinggi. Tepatnya mereka dalam taraf yang sama

sehingga tiap anggota kelompok ada

kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan

pendapat.

b) Curah Pendapat (Brain Storming)

Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi

kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi

kelompok. Bedanya, pada permulaannya pemimpin

kelompok memancing dengan satu masalah


37

kemudian tiap peserta memberikan jawaban-jawaban

atau tanggapan (cara pendapat). Tanggapan atau

jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis

dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua

peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh diberi

komentar oleh siapa pun. baru setelah semua

anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota

dapat mengomentari dan akhirnya terjadilah diskusi.

c) Bola Salju (Snow Balling)

Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1

pasang, 2 orang). Kemudian dilontarkan suatu

pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5

menit, tiap 2 pasang bergabung menjadi 1. Mereka

tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari

kesimpulannya. Kemudian tiap-tiap pasang yang

sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi

dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya

akhirnya terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.

d) Kelompok Kecil (Bruzz Group)

Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok kecil-

kecil (buzz group) yang kemudian diberikan suatu

permasalahan sama atau tidak sama dengan

kelompok lain. Masing-masing kelompok

mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya


38

kesimpulan dari tiap kelompok tersebut dan dicari

kesimpulannya.

e) Memainkan Peranan (Role Play)

Dalam metode ini, beberapa anggota kelompok

ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk

memainkan peranan, misalnya sebagai dokter

puskesmas, sebagai perawat atau bidan dan

sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai

pasien atau anggota masyarakat. Mereka meragakan

misalnya bagaimana interaksi atau komunikasi sehari-

hari dalam melaksanakan tugas.

f) Permainan Simulasi (Simulation Game)

Metode ini adalah merupakan gabungan antara role

play dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan

kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk

permainan seperti permainan monopoli dengan

menggunakan dadu, gaco (petunjuk arah), selain

beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi

pemain dan sebagian lagi berperan sebagai

narasumber.

3) Metode Massa

Metode (pendekatan) massa cocok untuk

mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan

kepada masyarakat. Oleh karena sasaran ini bersifat umum,


39

dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin,

sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya. Maka

pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus

dirancang sedimikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh

massa tersebut. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk

menggunggah kesadaran masyarakat terhadap suatu

inovasi awerness, dan belum begitu diharapkan untuk

sampai pada perubahan perilaku (Notoatmodjo, 2012).

Berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh metode

yang cocok untuk pendekatan massa sebagai berikut :

a) Ceramah Umum (Public Speaking) Pada cara-cara

tertentu misalnya pada hari kesehatan nasional menteri

kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato

dihadapan massa rakyat untuk menyampaikan pesan-

pesan kesehatan.

b) Berbincang-bincang (Talk Show) Tentang kesehatan

melalui media elektronik, baik TV maupun radio, pada

hakikatnya merupakan bentuk pendidikan kesehatan

massa.

c) Simulasi

Dialog antara pasien dengan dokter atau petugas

lainnya tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan


40

disuatu media massa juga merupakan pendekatan

massa.

d) Billboard

Yang dipasang dipinggir jalan, spanduk, poster,

dan sebagainya juga merupakan bentuk pendidikan

kesehatan massa.

c. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia

atas penggabungan atau kerjasama antara suatu subyek

yang mengetahui dan objek yang diketahui. Segenap apa

yang diketahui tentang sesuatu objek tertentu (Suriasumantri

dalam Nurroh 2017). Menurut Notoatmodjo dalam Yuliana

(2017), pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia,

atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera

yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi

pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh

oleh seseorang melalui panca indera.

Menurut Notoatmodjo (2018) bahwa pengetahuan

merupakan efek lanjutan dari keingintahuan individu

berkenaan dengan objek melalui indra yang dimiliki. Setiap

individu memiliki pengetahuan yang tidak sama karena

pengindraan setiap orang mengenai suatu objek berbeda-

beda.
41

2. Tingkat Pengetahuan

Adapun enam tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2018)

yaitu:

a) Tahu (Know)

Tingkat pengetahuan yang paling rendah ini hanya

sebatas mengingat kembali pelajaran yang telah

didapatkan sebelumnya, seperti mendefinisikan,

menyatakan, menyebutkan, dan menguraikan.

b) Memahami (Comprehension)

Pada tahap ini pengetahuan yang dimiliki sebagai

keterampilan dalam menjelaskan mengenai objek

ataupun sesuatu dengan tepat. Seseorang mampu

menjelaskan, menyimpulkan, dan menginterpretasi objek

atau sesuatu yang telah dipahami sebelumnya.

c) Aplikasi (Application)

Objek yang telah dipahami sebelumnya dan sudah

menjadi materi, selanjutnya diaplikasikan atau diterapkan

pada keadaan atau lingkungan yang sebenarnya.

d) Analisis (Analysis)

Pengelompokan suatu objek ke dalam unsur yang

memiliki keterkaitan satu sama lain serta mampu


42

menggambarkan dan membandingkan atau

membedakan.

e) Sintesis (Synthesis)

Perencanaan dan penyusunan kembali komponen

pengetahuan ke dalam suatu pola baru yang

komprehensif.

f) Evaluasi (Evaluation)

Penilaian terhadap suatu objek serta dideskripsikan

sebagai sistem perencanaan, perolehan, dan penyediaan

data guna menciptakan alternatif keputusan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Fitriani dalam Yuliana (2017), faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi proses dalam

belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka

semakin mudah seseorang tersebut untuk menerima

sebuah informasi. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi dapat

diperoleh juga pada pendidikan non formal. Pengetahuan

seseorang terhadap suatu objek mengandung dua aspek

yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini

menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu.

Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui


43

akan menumbuhkan sikap positif terhadap objek

tersebut. pendidikan tinggi seseorang didapatkan

informasi baik dari orang lain maupun media massa.

Semakin banyak informasi yang masuk, semakin banyak

pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

2) Media massa/ sumber informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan

formal maupun non formal dapat memberikan

pengetahuan jangka pendek (immediatee impact),

sehingga menghasilkan perubahan dan peningkatan

pengetahuan. Kemajuan teknologi menyediakan

bermacam-macam media massa yang dapat

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang

informasi baru. Sarana komunikasi seperti televisi, radio,

surat kabar, majalah, penyuluhan, dan lain-lain yang

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini

dan kepercayaan orang.

3) Sosial budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan seseorang

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau

tidak. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

ketersediaan fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

tertentu, sehingga status sosial ekonomi akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.


44

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar

individu baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan ke dalam individu yang berada pada

lingkungan tersebut. Hal tersebut terjadi karena adanya

interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai

pengetahuan.

5) Pengalaman

Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman pribadi

ataupun pengalaman orang lain. Pengalaman ini

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

suatu pengetahuan.

6) Usia

Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Bertambahnya usia akan semakin

berkembang pola pikir dan daya tangkap seseorang

sehingga pengetahuan yang diperoleh akan semakin

banyak.

4. Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Menurut Skinner dalam Budiman dan Riyanto (2018),

apanila seseorang mampu menjawab suatu materi tertentu

baik secara lisan maupun tulisan, maka dikatakan seseorang

tersebut mengetahui bidang tersebut. Sekumpulan jawaban


45

yang diberikan tersebut dinamakan pengetahuan.

Pengukuran bobot pengetahuan seseoarang ditetapkan

menurut hal-hal sebagai berikut :

1) Bobot I : tahap tahu dan pemahaman

2) Bobot II : tahap tahu, pemahaman, aplikasi dan analisis

3) Bobot III : tahap tahu, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi.

Untuk mengukur tingkat pengetahuan digunakan

rumusan masalah sebagi berikut :

A
p= × 100 %
B

Keterangan

P = Persentase (%)

A = Skor yang diperoleh responden

B = Total skor maksimal yang seharusnya diperoleh

sehingga dapat dikategorikan dalam :

Baik : > 76-100%

Cukup : 56-75%

Kurang : <55%

d. Keterampilan

1) Pengertian

Keterampilan berasal dari kata terampil berari cakap,

mampu dan cekatan. Iverson dalam Aprilia Hapsari, Gusti

Ayu Made (2018) mengatakan keterampilan membutuhkan

pelatihan dan kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang


46

dapat lebih membantu menghasilkan sesuatu yang bernilai

dan lebih cepat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) keterampilan diartikan sebagai kecakapan untuk

menyelesaikan tugas. Kecakapan seseorang untuk memakai

bahasa dalam menulis, membaca, menyimak atau berbicara.

Kesanggupan memakai bahasa untuk menanggapi secara

benar stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola

gramatikal dan kosakata secara tepat, menerjemahkan dari

satu bahasa ke bahasa lain dan sebagainya.

Keterampilan adalah sekumpulan pengetahuan yang

membutuhkan aktivasi berbagai kognitif, emosional

dan fisik. Keterampilan biasanya bersadarkan praktek

nyata. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan

tugas tertentu ( Maya, 2022) .

Keterampilan adalah kecakapan untuk

menyelesaikan tugas. Zahri et al ( 2017) berpendapat

bahwa keterampilan merupakan kepandaian melakukan

suatu pekerjaan dengan cepat dan benar, dalam hal ini

ruang lingkup keterampilan sangat luas yang melingkupi

berbagai kegiatan antara lain, perbuatan, berpikir,

berbicara, melihat, mendengar, dan lain sebagainya. Sejalan

dengan hal tersebut (Prawiradilaga, 2016)

mengungkapkan bahwa keterampilan berasal dari kata

dasar “terampil” yang mendapat imbuhan “ke” dan akhiran


47

“an” yang merujuk kepada kata sifat, terampil sendiri

memiliki arti “mampu bertindak dengan cepat dan tepat”.

Istilah lain dari terampil adalah cekatan dalam mengerjakan

sesuatu. Dengan kata lain keterampilan dapat disebut

juga kecekatan, kecakapan, dan kemampuan untuk

mengerjakan sesuatu dengan baik dan benar ( Zubaidah,

2016 ).

Keterampilan merupakan hasil dari latihan berulang

yang dapat disebut perubahan yang meningkat atau

progresif oleh orang yang mempelajari keterampilan sebagai

hasil dari aktivitas tertentu ( Whiterington dalam Sandi,

2017 ).

Menurut Graeff dalam Sandi (2017) pelatihan

keterampilan adalah aktivitas utama selama fase

implementasi suatu program kesehatan. Selama

implementasi pelatihan bertujuan untuk mebangun dan

memelihara perilaku-perilaku yang sangat penting dalam

kelangsungan program. maka pelatihan tersebut akan

mengarah kepada perolehan keterampilan. Keterampilan

ialah kemampuan melaksanakan tugas atau pekerjaan kerja

yang tersedia.

Ada 3 jenis kemampuan dasar yaitu :

a) kemampan manusia (human Skill).

b) kemampuan teknik (technicall Skill)


48

c) kemampuan membuat konsep (conceptuat Skill).

Keterampilan teknik merupakan kemampuan untuk

menggunakan alat. prosedur dan teknik yang berhubungan

dengan bidangnya. Ketetampilan manusia ialah kemampuan

untuk dapat bekerja, mengerti dan mengadakan motivasi

kepada orang Iain. Sedangkan keterampilan konsep

merupakan kemampuan untuk melakukan kerja sama di

dalam pekeriaan sehingga pekerjaan itu dapat memberikan

keterampilan ( Schein dalam Sandi 2017 ).

Dalam proses pendidikan atau pelatihan, suatu sikap

belum tentu terwujud dalam praktek atau tindakan

(Notoatmodjo dalam Sandi, 2017). Masih diperlukan kondisi

tertentu yang memungkinkan terjadinya perubahan sikap

menjadi praktek.

Kondisi tersebut diantaranya tersedianya fasilitas untuk

belajar seperti :

a) Peserta diberi kesempatan untuk melihat dan mendengar

orang lain melakukan ketermapilan tersebut bahkan

diberi kesempatan melakukan sendiri

b) Peserta diberi kesempatan untuk menguasai sub-sub

komponen keterampilan sebelum menguasai

ketermapilan secara keseluruhan

c) Peserta harus melakukan sendiri keterampilan baru


49

d) Pelatih mengevaluasi hasil keteramilan baru dan member

umpan balik.

Keterampilan merupakan kemampuan seseorang

melakukan perbuatan tertentu, seperti bicara, menulis,

melompat, menyuntik. memeriksa dan sebagainya.

Kemampuan ini dikenal sebagai kemampuan psikomotor.

Terbentuknya suatu perilaku baru, umumnya dimulai

pada tingkat pengetahuan. subjek tahu terlebih dahulu

terhadap stimulus yang berupa materi atau objek yang

diluamya. sehingga akhirnya menyebabkan timbulnya

pengetahuan baru pada subjek tersebut dan selanjutnya

menimbulkan respon batin dalam bentuk Sikap subyek

tersebut terhadap objek yang telah diketahuinya ( Aprilia

Hapsari, 2018 )

Pada akhir stimulasi yaitu objek yang telah diketahui

dan didasari sepenuhnya tersebut akan menyebabkan

timbulnya respon lebih jauh lagi berupa tindakan tanpa

mengetahui makna dari stimulasi yang diterima, dengan kata

lain tindakan. Praktek seseorang tidak harus didasari oleh

pengetahuan dan sikap ( Notoatmodjo dalam Aprilia

Hapsari,2018 ).

Menurut Gulbert J.J ada 3 tingkatan keterampilan

yakni peniruan, pengawasan dan otomatisme. Sementara itu

Gibson, dkk dalam penelitian Linarsih (2017) mengatakan


50

bahwa ketermpilan merupakan kecakapan yang

berhubungan dengan tugas yang dimiliki dan digunakan oleh

seseorang pada waktu yang tepat, selain itu keterampilan

juga merupakan variable individu yang mempengaruhi

prestasi kerja.

Keterampilan (skill) adalah kegiatan yang

memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi

dari aktivitas. Keterampllan adalah kapasitas yang

dibutuhkan untuk melaksanakan beberpa tugas merupakan

pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang

didapat. Ketermapilan merupakan tindakan akibat adanya

suatu respon (Notoatmodjo. 2018). Keterampitan juga

merupakan tindakan peserta didik sehubungan dengan

materi pendidikan yang diberikan (Pramiputra, 2018).

2) Tahapan Keterampilan

Tahapannya keterampilan menurut Yusuf, Firdevs 2018

dalam Maya 2022 yaitu knowing, taking action dan

performing a task.

a) Knowing adalah pengetahuan tentang tugas

tertentu seperti pengetahuan tentang Pijat Effleurage .

b) Taking action adalah aktivitas praktek dari

pengetahuan yang sudah dimilikinya. Melibatkan

kemampuan kognitif suatu tugas tertentu, seperti

simulasi praktek pijat Effleurage.


51

c) Performing a task adalah praktek pada tugas

sebenarnya yang melibatkan aspek fisik dan

kognitif dalam menjalankan tugas seperti praktek pijat

effleurage.

3) Kategori Keterampilan

Menurut Robbins 2017 dalam Failusulfa Ilma 2022 pada

dasarnya keterampilan dapat dikategorikan menjadi 4,

yakni :

a) Basic Literally Skill

Keahlian dasar adalah keahlian yang pasti dan wajib

dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca,

menulis dan mendengar.

b) Technical skill

Keahlian teknik adalah keahlian seseorang dalam

pengembangan teknik yang dimiliki, seperti menghitung

secara tepat dan mengoperasikan computer.

c) Interpersonal skill

Keahlian interpersonal adalah kemampuan seseorang

secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain

maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang

baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja

dalam satu tim.

d) Problem solving
52

Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk

menajamkan logika, berargumentasi dan penyelesaian

masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab,

mengembangkan alternative dan menganalisa serta

memilih penyelesaian yang baik ( Cholela,2012 dalam

Aprilia Hapsari,2018).

4) Tingkatan Keterampilan

Menurut Notoatmodjo dalam penelitian Maya 2022

keterampilan/praktek diklasifikasikan ke dalam 4 tingkatan

yaitu :

a) Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan

dengan tindakan yang akan diambil merupakan suatu

keterampilan yang akan diambil dan merupakan suatu

keterampilan tingkat pertama.

b) Respon terpimpin ( Guided respond )

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang

benar, sesuai dengan contoh adalah indicator

keterampilan tingkat kedua.

c) Mekaniksme ( mechanism )

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu

dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah


53

merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai tingkat

ketiga.

d) Adaptasi ( adaptation )

Adaptasi adalah suatu praktek atau tindakan yang

sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu

sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran

tindakan tersebut ( Maya ,2022 ).

5) Faktor-Faktor yang mempengaruhi keterampilan

Notoadmodjo 2014 mengatakan keterampilan merupakan

aplikasi dari pengetahuan sehingga tingkat keterampilan

seseorang berkaitan dengan tingkat pengetahuan, dan

pengetahuan dipengaruhi oleh :

a) Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin

baik pengetahuan yang dimiliki. Sehingga, seseorang

tersebut akan lebih mudah dalam menerima dan

menyerap hal-hal baru. Selain itu, dapat membantu

mereka dalam menyelesaikan hal-hal baru tersebut.

Menurut penelitian Islami, Aisyah dan Wordoyo (2012)

mengatakan terdapat pengaruh yang cukup kuat antara

tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan

keterampilan ibu tentang pertolongan pertama pada

kecelakaan anak dirumah di desa Sumber Girang RW 1

Rembang
54

b) Umur

Ketika umur seseorang bertambah maka akan

terjadi perubahan pada fisik dan psikologi seseorang.

Semakin cukup umur seseorang, akan semakin matang

dan dewasa dalam berfikir dan bekerja.

c) Pengalaman

Pengalaman dapat dijadikan sebagai dasar untuk

menjadi lebih baik dari sebelumnya dan sebagai sumber

pengetahuan untuk memperoleh suatu kebenaran.

Pengalaman yang pernah didapat seseorang akan

mempengaruhi kematangan seseorang dalam berpikir

dalam melakukan suatu hal. Ranupantoyo dan Saud

(2005) mengatakan semakin lama seseorang bekerja

pada suatu pekerjaan yang ditekuni, maka akan semakin

berpengalaman dan keterampilan kerja akan semakin

baik.

Sedangkan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi keterampilan secara langsung menurut

Widyatun (2005) dalam Aprilia Hapsari, 2018, yaitu:

a) Motivasi

Merupakan sesuatu yang membangkitkan keinginan

dalam diri seseorang untuk melakukan berbagai

tindakan. Motivasi inilah yang mendorong seseorang bisa


55

melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang sudah

diajarkan.

b) Pengalaman

Merupakan suatu hal yang akan memperkuat

kemampuan seseorang dalam melakukan sebuah

tindakan (keterampilan). Pengalaman membangun

seseorang untuk bisa melakukan tindakan-tindakan

selanjutnya menjadi lebih baik yang dikarenakan sudah

melakukan tindakan-tindakan di masa lampaunya.

c) Keahlian

Keahlian yang dimiliki seseorang akan membuat

terampil dalam melakukan keterampilan tertentu.

Keahlian akan membuat seseorang mampu melakukan

sesuatu sesuai dengan yang sudah diajarkan .

6) Cara mengukur keterampilan

Pengukuran dapat dilakukan dengan dua cara, yakni

secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran perilaku

yang paling baik adalah langsung dengan pengamatan

(observasi) yaitu mengamati tindakan dari subjek dalam

rangka memelihara kesehatannya (Notoatmodjo,2018).

Observasi dapat dilakukan melalui pengamatan dengan

lembar checklist (E. W. Sinaga et al., 2020)

Pengukuran perilaku secara tidak langsung ialah

mengingat kembali (recall). Pengukuran ini dilakukan


56

melalaui pertanyaan-pertanyaan terhadap subjek tentang

apa yang dilakukan berhubungan dengan objek tertentu

(Pramiputra,2017).

a) Cara skoring

Skoring adalah memberikan penilaian terhadap item-

item yang perlu diberikan penilaian skor, penentu jumlah

skor pada langkah kerja atau kegiatan yang dilakukan ibu

dengan menggunakan ceklist untuk skor pada

keterampilan. Setelah data terkumpul kemudian data

tersebut dikelompokkan dan diolah menggunakan rumus

Arikunto (2006) dalam dalam Wawan & Dewi(2010),.

Ceklist diberikan skor :

a) Nilai 2, apabila telah dilaksanakan dengan

sepenuhnya tepat.

b) Nilai 1, apabila dilaksanakan hanya sebagian

c) Nilai 0, apabila tidak dilakukan sama sekali

Sp
N= X 100 %
Sm

Keterangan :

N : Nilai keterampilan

Sp : skor yang didapatkan

Sm : sor tertinggi maksimum

Sehingga dapat dikategorikan dalam :

a) Terampil : 76% - 100%

b) Cukup terampil : 56% - 75%


57

c) Kurang terampil : 0% - 55%.

B. Kerangka Konsep

Pengetahuan dan Peningkatan


Keterampilan Pendamping Ibu Pengetahuan dan
Hamil Trimester III tentang Keterampilan
Demonstrasi Pijat
Pijat Effleurage dgn
pendamping Ibu Hamil
karakteristik: Effleurage
1) Ibu hamil Tentang Pijat Effleurage
Trimester
III yang
memiliki
pendampi
ng
2) Ibu hamil
Trimester
III yang
memiliki
pendampi
ng yang
bersedia
menjadi
responden
, mengikuti
penelitian
dan hadir

Skema 2.1
Kerangka Konsep
Sumber : Notoatmojo2018
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja UPT

Puskesmas Sesela Kabupaten Lombok Barat, pemilihan lokasi

tersebut dengan alasan karena UPT Puskesmas sesela

merupakan puskesmas dengan Cakupan K4 tertinggi dari 20

puskesmas yang ada dikabupaten Lombok Barat tercatat

cakupan K4 pada tahun 2022 sebanyak 119,85 % dari target 98

%. ( Dinas kesehatan kabupaten Lombok Barat, 2022 ).

Cakupan K4 di UPT Puskesmas sesela pada bulan Januari-

Oktober sebayak 83,33 % ( PWS-KIA UPT Puskesmas Sesela,

2022).

2. Waktu peneltian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari – April

2023

B. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif yang

termasuk ke dalam salah satu metode quasi eksperimen, dengan

desain yang digunakan adalah “one group pre-test and post-test

design”.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

O1 _______________________ X________________________ O2

Pretest Perlakuan Posttest


57
58

Dimana :

O1= Nilai pengetahuan dan keterampilan(sebelum diberi

perlakuan).

X = Demostrasi Pijat Effleurage

O2 = Nilai pengetahuan dan keterampilan (setelah diberi

perlakuan).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Pendamping ibu hamil

Trimester III di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sesela.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Sesela

jumlah populasi pendamping Ibu hamil Trimester III pada bulan

November- Desember 2022 sebanyak 63 orang.

2. Sample

Sugiyono (2017) mengatakan bahwa, “Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.

a. Besar sampel

Menurut Conhen semakin besar dari besar populasi

yang ada akan semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas
59

minimal yang harus diambil oleh peneliti sebanyak 30

sampel ( Sugiyono, 2018 ).

Sampel dalam penelitian ini adalah pendamping ibu

hamil Trimester III di wilayah kerja UPT Puskesmas sesela

yang berjumlah 30 orang.

b. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu

teknik Sampling Purposive. Menurut Sugiyono (2017,)

“Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu”. Dimana pengambilan

sampel ditentukan oleh peneliti dengan kriteria inklusi dan

eksklusi.

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini yaitu:

1) Ibu hamil Trimester III yang memiliki pendamping

2) Pendamping ibu hamil Trimester III yang tinggal serumah

atau rumahnya berdeketan dengan ibu hamil

3) Ibu hamil Trimester III yang memiliki pendamping yang

bersedia menjadi responden, mengikuti penelitian dan

hadir saat penelitian.

4) Ibu Hamil Trimester III dengan penyakit penyerta yang

dapat memberatkan kehamilan ibu.


60

Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini yaitu:

1) Ibu Hamil Trimester III dengan penyakit penyerta yang

dapat memberatkan kehamilan ibu.

2) Pendamping ibu hamil Trimester III yang buta aksara dan

mengalami keterbelakangan mental.

3) Pendamping ibu hamil yang tunan rungu ( tuli ) dan tuna

netra ( buta ).

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017), variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. Macam- macam Variabel :

1. Variabel Independen ( Bebas )

Variabel Independen adalah variabel yang nilainya

mempengaruhi perubahan variabel lain (Sugiyono, 2017).

Dalam penelitian ini yang menjadi variable independen adalah

Demonstrasi Pijat Effleurage.

2. Variabel Dependen ( Terikat )

Variabel Terikat Menurut Sugiyono (2017) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Dalam Penelitian ini yang menjadi variabel

dependen adalah pengetahuan dan keterampilan pendamping

ibu hamil Trimester III.

E. Definisi Operasional
61

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional

ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam

penelitian (Hardani dkk, 2020).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur
a. Karakteristik
Umur Usia atau kuesioner a) <20 Thn. Nominal
lamanya hidup b) 20-35 Thn.
responden c). >35 Thn.
yang di hitung
sejak tanggal
lahir sampai
ulang tahun
terakhir.

Pendidikan Tingkat Kuesioner Ordinal


pendidikan 1. Pendidikan Dasar
formal yang (SD, SMP)
ditempuh 2. Pendidikan
responden Menengah (SMA)
3. Pendidikan Tinggi
(D1/D3/S1/S2)

Pekerjaan Pekerjaan Kuesioner Nominal


yang a) Bekerja
dilakukan oleh b) Tidak Bekerja
responden

b. Variabel Demonstrasi Cheklist - -


Independen yaitu
1. Demonstrasi memberikan
Pijat penjelasan
Effleurage dengan
menggunakan
media peraga
dan Tanya
jawab
c. Variabel Untuk keperluan
Dependen Pengetahuan Kuesioner analisis univariat Ordinal
1. Pengetahuan adalah data kelompok
pendamping Segala menjadi :
62

ibu hamil sesuatu yang 1. Baik bila mampu


Trimester III yang menjawab
tentang pijat diketahui oleh pertanyaan
Effleurage pendamping sebanyak : 76-
ibu hamil 100%
tentang pijat 2. Cukup bila
effleurage mampu
yang diperoleh menjawab
dengan cara pertanyaan
pengisian sebanyak 56-
kuesioner dan 75%
dihitung 3. Kurang bila
mampu
menjawab
pertanyaan
sebanyak <56%
Untuk keperluan
analisis Bivariat
data diperoleh nilai :
0-16

Rasio
Untuk keperluan
analisis univariat
Keterampilan data kelompok
2. Keterampilan pijat effleurage menjadi :
pendamping adalah hasil Ordinal
ceklist
ibu hamil dari 1. Terampil: 76% -
trimester III responden 100%
tentang pijat melakukan 2. Cukup terampil:
Effleurage atau 56% - 75%
mempraktikan 3. Kurang
pijat terampil: 0% -
Effleurage 55%
baik dan
benar sesuai Untuk keperluan
dengan urutan analisis Bivariat
langkah- data diperoleh 0-36
langkah
melakukan
pijat
Effleurage.
Rasio

F. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumber datanya dengan ,menggunakan lembar


63

kuesioner dan checklist diperoleh langsung dari responden

(pendamping ibu hamil Trimester III ). Instrument wawancara

terstruktur yang disusun dalam bentuk kuesioner dan checklist

yang telah disiapkan .

2. Cara pengumpulan data

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang secara langsung diambil dari

objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi

sehingga dperoleh jawaban atas pertanyaan yang

disediakan melalui kuesioner oleh responden

( Riwidikdo,2012 )

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini

1) Data tentang karakteristik responden meliputi :Umur,

Pendidikan,Pekerjaan yang diperoleh melalui kuesioner.

2) Data tingkat pengetahun sebelum diberikan Demonstrasi

tentang Pijat Effleurage pada responden di Wilayah kerja

UPT Puskesmas Sesela yang diperoleh dari kuesioner .

3) Data tingkat pengetahun sesudah diberikan Demonstrasi

tentang Pijat Effleurage pada responden di Wilayah kerja

UPT Puskesmas Sesela yang diperoleh dari kuesioner .

4) Data keterampilan sebelum diberikan Demonstrasi

tentang pijat Effleurage pada responden di wilayah kerja

UPT Puskesmas Sesela yang diperoleh dari chekhlist.


64

5) Data keterampilan sesudah diberikan Demonstrasi

tentang pijat Effleurage pada responden di wilayah kerja

UPT Puskesmas Sesela yang diperoleh dari chekhlist.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data

( Sugiyono ,2017). Data sekunder dalam penelitian ini

adalah jumlah pendamping ibu hamil trimester III.

G. Teknik Pengolahan Data

Menurut Sugiyono dalam Hardani dkk (2020), dalam melakukan

analisis data, terlebih dahulu data harus diolah dengan tujuan

mengolah data menjadi informasi. Pada statistik, informasi yang di

peroleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan,.

Langkah-langkah proses pengolahan data dapat dilakukan sebagai

berikut :

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperolah atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada

tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian


65

kode ini sangat penting bila pengolahan data dan analisis data

menggunakan computer.

Karakterisitik Pendamping Ibu hamil Trimester III berdasarkan

umur,pekerjaan dan pendidikan :

a. Umur pendamping Ibu hamil Trimester III

1) 20 tahun : Kode 1

2) 20-35 tahun : Kode 2

3) > 35 tahun : Kode 3

b. Pendidikan

1) Pendidikan Dasar (SD,SMP) : kode 1

2) Pendidikan Menengah (SMA) : kode 2

3) Pendidikan Tinggi (D1/D3/S1/S2) : kode 3

c. Pekerjaan

1) Bekerja : Kode 1

2) Tidak Bekerja : Kode 2

d. Tingkat Pengetahuan

1) Baik 76%-100% : kode 1

2) Cukup 56%-75% : kode 2

3) Kurang <56% : kode 3

e. Tingkat Keterampilan

Terampil 76% - 100% : kode 1

Cukup terampil 56% - 75% : kode 2

Kurang terampil 0% - 55% : kode 3

H. Scoring
66

a. Pengetahuan

Untuk scoring pada pengetahuan dan menggunakan

kuesioner diberikan skor

1) Nilai 1, apabila jawabannya benar/ya

2) Nilai 0, apabila jawabnnya salah/tidak

Cara penghitungannya :

P=A x 100%

Keterangan :

P = Presentasi ( % )

A = Skor yang diperoleh responden

B = Total skor maksimal yang seharusnya diperoleh

sehingga dapat dikategorikan dalam :

(a) Baik 76%-100%

(b) Cukup 56%-75%

(c) Kurang <56%

b. Keterampilan

Untuk scoring pada keterampilan dan menggunakan checklist

diberikan score

1) Nilai 2, apabila telah dilaksanakan dengan sepenuhnya

tepat.

2) Nilai 1, apabila dilaksanakan hanya sebagian

3) Nilai 0, apabila tidak dilakukan sama sekali

Cara perhitungannya :
67

Sp
N= X 100 %
Sm

Keterangan :

N : Nilai keterampilan

Sp : skor yang didapatkan

Sm : sor tertinggi maksimum

Sehingga dapat dikategorikan dalam :

a) Terampil : 76% - 100%

b) Cukup terampil : 56% - 75%

c) Kurang terampil : 0% - 55%

I. Data Entry

Peneliti memasukkan jawaban dari masing-masing responden

kedalam software computer yaitu Microsoft Excel dan SPSS.

J. Tabulating

Tabulating yakni membuat tabel-tabel data sesuai dengan

tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti. Tabel yang

akan ditabulasi adalah tabel yang berisikan data yang sesuai

dengan kebutuhan analisis. Pada penelitian ini, data yang telah di

entry dikelompokkan dalam bentuk tabel yaitu tabel

umur,pendidikan, pekerjaan.

K. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah untuk menggambarkan karakteristik

subyek penelitian, dimana menggunakan tabel distribusi


68

frekuensi (Hardani dkk, 2020). Analisis univariat dilakukan

terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya

dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase

dari tiap variabel, diantaranya distribusi tentang umur, pekerjaan

dan pendidikan pendamping Ibu hamil Trimester III. Analisis ini

dilakukan terhadap variabel counfonding yaitu menganalisis

pengetahuan dan keterampilan sebelum dan sesudah diberikan

demostrasi pijat effleugare pada responden kemudian data di

tampilkan dalam presentase dan tabel distribusi frekuensi .

2. Analisis Bivariate

Analisi Bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap 2

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Hardani

dkk, 2020). Uji pertama yang dilakukan adalah uji untuk

menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak dengan

menggunkan uji Sapihro Wilk.

Selanjutnya uji statistic yang digunakan oleh peneliti

menggunakan Uji T sampel berpasangan dengan metode

pasired sampels test ( paired T-Test ). Uji ini memiliki fungsi

untuk mengetahu perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan

perlakuan tertentu pada sampel dan jika tidak memenuhi syarat

( tidak berdistribusi normal maka uji yang digunakan uji

Wilcoxon (Hidayat,2014).

L. Alur Penelitian
69

Melakukan studi pendahuluan


Menentukan populasi pendamping ibu ibu hamil trimester
III periode : Oktober 2022

Sampel : pendamping Ibu hamil trimester di UPT


Puskesmas Sesela

Mengurus surat izin penelitian, pembuatan ethical


clearance Poltekkes Kemenkes Mataram

surat izin penelitian dari surat izin penelitian dari


Poltekkes Kemenkes mataram Membuat surat izin ethical
BAPPEDA Kabuaten Lombok
ke BAPPEDA Kabuaten clearance Poltekkes kemenkes
Barat ke Dinas Kesehatan
Lombok Barat Mataram
Kabupaten Lombok Barat

Surat dari Dinas Kesehatan ke


UPT Puskesmas Sesela

Pengumpulan Data
Melalui bidan di UPT Puskesmas Sesela , kader mengkordinir pendamping Ibu
hamil Trimester III untuk mengikuti kegiatan penelitian. Dan peneliti akan
menentukan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

Melakukan penelitian :
a. Peneliti membagi responden menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari
10 responden dan setiap kelompok diberikan edukasi pijat Effleurage dan dan
Demonstrasi pijat. Penelitian dilakukan selama seminggu dimana setiap
kelompok diberikan Intervensi selama 2 hari.
b. Kemudian membuat janji kepada setiap kelompok responden untuk melakukan
Penelitian selama 2 hari.
c. Pada hari pertama kelompok pertama
1) Responden mengisi daftar hadir, mengisi lembar pernyataan, Lembar
persetujuan dan melakukan pretest selama 30 menit.
2) Diberikan edukasi pijat Effleurage dan Demonstrasi pijat Effleurage selama
30 menit kemudian responden mempraktikkan pijat Effleurage selama 30
menit.
3) Selang 2 hari berikutnya dilakukan kunjungan rumah untuk melakukan
posttest atau penilaian pengetahuan dan keterampilan dimana responden
langsung mempraktikkan pada ibu Hamil Trimester III.
d. Pada hari kedua kelompok kedua
1) Responden mengisi daftar hadir, mengisi lembar pernyataan, Lembar
persetujuan dan melakukan pretest selama 30 menit.
70

Pengolahan Data
Editing, Coding,scoring, Entry data, Tabulating

Analisa data

Hasil dan kesimpulan


71

DAFTAR PUSTAKA

Aeni, N. and Yuhandini, D. S. (2018) ‘Pengaruh Pendidikan Kesehatan


Dengan Media Video Dan Metode Demonstrasi Terhadap
Pengetahuan SADARI’, Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 6(2),
p. 162. doi: 10.33366/cr.v6i2.929.

Almanika,Dita Dkk. 2022. Penerapan Massage Effleurage Terhadap Nyeri


Punggungibuhamiltrimester Iii Di Wilayah Kerja Puskesmas
Yosomulyo Kota Metro Volume 2, Nomor 1. Akademi Keperawatan
Dharma Wacana Metro.

Amazine. (2017). 7 Penyebab & Penanganan Back Pain Pada Awal Masa
Kehamilan.

Aprilia,Dina. 2018. Pengaruh Massase Effleurage terhadap tingkat Skala


Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Primigravida di Bpm
Kenny Muharto Kota lama. Malang :Jurnal Ilmu Kesehatan

Aprilia Hapsari, Gusti Ayu Made (2018) Perbedaan Pengetahuan Dan


Keterampilan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara
Sendiri Yang Diberi Penyuluhan Melalui Media Video Dan
Demonstrasi. Diploma thesis, Jurusan Kebidanan 2018.

Astuti, S. L. D. and Surasmi, A. (2016) ‘Pengaruh Penyuluhan Kesehatan


Tentang Menyusui Dengan Metode Demonstrasi Terhadap
72

Kemampuan Ibu Menyusui Di Rumah Bersalin Wilayah Banjarsari


Surakarta’, Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2).

Brayshaw, E. (2016). Senam Hamil & Nifas. Alih bahasa: Kapoh, R P.


Jakarta: EGC.

Hidayati A, Salawati T, Istiana S. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui


Metode Ceramah Dan Demonstrasi Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Tentang Kanker Payudara Dan Ketrampilan Praktik
Sadari (Studi pada Siswi SMA Futuhiyyah Mranggen Kabupaten
Demak). 2017; Vol 1, No 1, p-ISSN: 2301-8372, e-ISSN: 2559-
7081. Tersedia di: Jurnal Kebidanan Universitas Muhammadiyah
Semarang

Hollingworth T. Diagnosis Banding dalam Obstetri & Ginekologi. Jakarta:


EGC; 2011.

Katonis, P., et al. (2011). Pregnancy-related low back pain. Hippokratia


Medical Journal, 15(3): 205-210

Lowdermilk., Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas Edisi 8


Buku 1. Penerjemah: Sidartha, F & Tania, A. Jakarta: PT Salemba
Emban Patria.

Maya Latifatul Masrurroh. (2022).Efektivitas Volunteer Sayang Ibu


Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Tentangpersiapan
Peran Menjadi Ibu(Studi Pada Ibu Hamil Primigravida Di Kabupaten
Bengkulu Utara)().Semarang:Kebidanan Magister Terapan
Kesehatan

Suseno,Mutiara Rahmawati et,al. 2021. Pengaruh Metode Demonstrasi


Terhadap Keterampilan Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas Di
Kelurahan Karang Pule. ISSN Cetak 2303-1433 ISSN Online:
2579-7301: Tersedia di Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 10 No.1,
Nopember 2021.

Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta

Notoadmojo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :


Rineka Cipta.

Oktavia,Anandya wuri. 2020. Efektivitas Kombinasi Massage Effleurage


Dengan Aromaterapi Essential Oil Lavender (Lavandula
Lamiaceae) Terhadap Tingkat Skala Nyeri Punggung Bawah (Npb)
Pada Ibu Hamil Trimester III. Semarang : Poltekkes semarang
73

Permatasari D. Efektivitas Penyuluhan Dan Demontrasi Leaflet Sadari


Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi SMA Negeri 2 Di Kecamatan
Pontianak. 2013. Vol 3, No 1. Tersedia di: Jurnal Mahasiswa PSPD
FK Universitas Tanjungpura.

Reeder., Martin & Griffin, K. (2018). Keperawatan Maternitas


KesehatanWanita, Bayi, & Keluarga Volume 1. Jakarta: EGC.

Sari,Denis Fitna. 2019. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media


Video Tentang Personal Hygiene Terhadap Tingkat Kemandirian
Pada Anak Retardasi Mental Di Sekolah Luar Biasa Siwi Mulia Kota
Madiun. Jurnal Ilmu Kesehatan .

Setiawati, Iin. (2019). Efektifitas Teknik Massage Effleurage Dan Teknik


Relaksasi Terhadap Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester Iii.
Prosiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik
Kesehatan Karya Husada Yogyakarta, 1(1), 1–7

Sinaga, E. W., Fauza, R., Hutabarat, W. E. N., Rambe, N. L.,


Simamora, D. L., Dewi, R. K., Ulfiana, Q., Sebayang, W., &
Indrayani, M. (2020). Mutu Pelayanan Kebidanan. Yayasan Kita
Menulis. https://books.google.co.id/books?
id=w1YNEAAAQBAJ&pg=PA29&dq=daftar+tilik+observasi&hl=id&s
a=X&ved=2ahUKEwiUvZmHy8LtAhXUT30KHSCjAXQQ6AEwAnoE
CAMQAg#v=onepage&q=daftar tilik observasi&f=false

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung : Alfabeta, CV.

Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi)


(M. Bendatui (ed.); II). AND

Tarsikah, & Silfiana, Emy. (2017). Penerapan Teknik Mekanika Tubuh


Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester II dan
III. Maternal and Neonatal Health Journal.Vol 1, No 1

Tyastuti, Siti dan Wahyuningsih, Heni Puji. 2016. Asuhan Kebidanan


Kehamilan.Jakarta.Kemenkes RI

Utami, Larasati. (2019). Pengaruh Latihan Punggung Untuk Mengurangi


Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Posyandu
Candirejo Dan Posyandu Sidodadi Kecamatan Biru-Biru Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2018

Wahyu K. Efektivitas Penyuluhan Metode Ceramah Dan Demontrasi


Terhadap Peningkatan Pengetahuan Tentang Breast Care Pada
Ibu Menyusui Di Pustu Tibang Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda
74

Aceh. Skripsi. D-IV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas


Ubudiyah Indonesia; 2016.

Wawan, A., & Dewi. (2010). Teri dan Pengukuran Pengetahuan,


Sikap, dan Perilaku Manusia. Nuha Medika.

Widatiningsih, Sri, & Dewi, C, H, T. (2017). Praktik Terbaik Asuhan


Kehamilan. Yogyakarta: Trans Medika

Wulan, Sri. (2017). Efektivitas Kombinasi Massage Effleurage Dan


Abdominal Lifting Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Pada
Primigravida (Studi Di Klinik Bersalin Nining Sumatera Utara)

Yusuf, Firdevs. The Skill Approach in Education from Theory to Practice.


United Kingdom: Combridge Scholars Publishing; 2018

LAMPIRAN
75

Lampiran 1
Surat izin/rekomendasi Penelitian
76

Lampiran 2
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
77

(INFORMED CONSENT) SEBAGAI RESPONDEN PENELITIAN

Yang terhormat Ibu, Saya meminta kesediannya untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan dari penelitian ini

bersifat sukarela/tidak memaksa. Mohon untuk dibaca penjelasan

dibawah dengan seksama dan disilahkan bertanya bila ada yang

belum dimengerti.

Judul : Pengaruh Demostrasi Pijat Effleurage


Pendamping Ibu Hamil Trimester III Terhadap
Pengetahuan dan Keterampilan di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Sesela Tahun 2023
Peneliti Utama : Hilyatul Aulia

Institusi : Poltekkes Kemenkes Mataram

Lokasi Penelitian : Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sesela

Peneliti menjamin kerahasiaan semua data peserta penelitian

ini dengan menyimpannya dengan baik dan hanya digunakan untuk

kepentingan penelitian. Kepesertaan Ibu dapat menolak untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan pada penelitian atau

menghentikan kepesertaan dari penelitian kapan saja tanpa ada

sanksi. Jika setuju untuk menjadi sampel penelitian ini, Ibu diminta

untuk menandatangani formulir ‘Persetujuan Setelah Penjelasan

(Informed Consent) Sebagai *Sampel Penelitian/*Wali’ setelah Ibu

benar-benar memahami tentang penelitian ini. Ibu akan diberi

salinan persetujuan yang sudah ditandatangani ini.

Bila selama berlangsungnya penelitian terdapat

perkembangan baru yang dapat mempengaruhi keputusan Ibu


78

untuk kelanjutan kepesertaan dalam penelitian,peneliti akan

menyampaikan hal ini kepada Ibu. Bila ada pertanyaan yang perlu

disampaikan kepada peneliti, silakan hubungi peneliti: Hilyatul

Aulia dengan No HP 087871756879

Pada saat pengambilan data, Saya akan menggunakan alat

pelindung diri berupa masker, dan sarung tangan. Ibu juga

diharapkan memakai masker. Alat pelindung diri digunakan

sebagai antisipasi penyebaran virus Covid-19.

Tanda tangan Ibu dibawah ini menunjukkan bahwa Ibu telah

membaca, telah memahami dan telah mendapat kesempatan

untuk bertanya kepada peneliti tentang penelitian ini dan

menyetujui untuk menjadi peserta *penelitian/Wali.

Peserta/Subjek Penelitian

…………………………….

Tanda tangan dan nama

Tanggal: / / 2022

Lampiran 3
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
79

Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Usia :

Alamat :

No. Responden ( disi oleh peneliti ) :

Menyatakan ketersediaan untuk turut berpartisipasi untuk menjadi


responden penelitian yang dilakukan oleh Hilyatul Aulia mahasiswi
Program Sarjana Terapanan

Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram dengan judul penelitian


“Pengaruh Demonstrasi Pijat Effleurage pada pendamping ibu hamil
Trimester III Terhadap pengetahuan dan keterampilan di UPT Puskesmas
Sesela Tahun 2022”.

Persetujuan ini saya buat dengan sukarela, tanpa paksaan dan tekanan
dari pihak manapun karena saya mengetahui bahwa keterangan yang
akan saya berikan

sangat besar manfaatnya bagi kelanjutan penelitian peneliti.

Lombok Barat , …………………2022

Responden

( ……………………………….)
Lampiran 4
Tabel Daftar Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Pijat Effleurage
Variabel Indikator Nomer Jumlah Kunci
item item Jawaban
80

Pengetahuan Definisi Pijat 1 1 Benar


pijat Effleurage Effleurage
Manfaat Pijat 2,3,4 3 Benar, salah,
Effleurage salah
INdikasi 5 1 Benar
Kontraindikasi 6,7,8, 9 4 Salah, salah,
Benar, salah
Posisi 10,11 2 Benar, Salah
Prosedur PIjat 12,13 2 Benar,Benar
Effleurage
Gerakan Pijar 14,15 2 Salah,salah
Effleurage
Waktu pijat 16 1 Salah
effleurage
Total 16

Lampiran 5
81

Kuesioner Penelitain yang berjudul “Pengaruh


Demonstrasi Pijat Effleurage Tehadap Pengetahuan Dan
Keterampilan Pendamping Ibu Hamil Trimester III”
Petunjuk pengsian
1. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda ceklis (v)
pada kolom tersedia
2. Isilah setiap pertanyaan dengan jawaban yang benar atau salah pada
kolom jawaban yang telah disediakan
3. Isilah identitas saudara yang telah disediakan
4. Kuesioner yang telah diisi, mohon dikembalikan segera kepada
peneliti.

A. Data/ Identitas Responden dan Ibu Hamil Trimester III


1) Responden
Nama Responden :
Umur :
Pendidikan terkahir :
Pekerjaan Responden :
B. Pernyataan pengetahuan Responden tentang Pijat effleurage
Jawablah Benar/salah pertanyaan dibawah ini dengan memberi
tanda checklist (v) pada kolom yang disediakan
No Pertanyaan Nilai
Benar Salah
1) Pijat Effleurage merupakan pijat yang dilakukan
dengan usapan ringan dan tanpa adanya tekanan
yang kuat dengan telapak tangan dan jari pada
punggung.
2) Pijat effleurage berguna untuk meningkatkan
relaksasi atau kenyamanan
3) Pijat effleurage berguna untuk meningkatkan stress
4) Pijat effleurage tidak bermanfaat untuk mengurangi
sakit punggung bawah pada ibu hamil Trimester III
5) Pijat eflleurage boleh dilakukan jika ibu hamil
Trimester III mengalami sakit punggung
6) Syarat ibu hamil yang bisa dipijat adalah ibu hamil
yang memiliki penyakit penyerta seperti darah
tinggi, perdarahan
7) Ibu hamil boleh dipijat effleurage jika memiliki
penyakit kulit seperti bisul, luka bernanah.
8) Yang bisa diberikan pijat Effleurage adalah ibu
hamil Trimester II dan Trimester III
82

9) Ibu hamil yang bisa dipijat usia kehamilan dibawah


14 minggu
10) Posisi ibu harus nyaman dan posisi yang dianjurkan
pada saat melakukan pijat effleurage adalah posisi
tidur miring kiri dan posisi duduk
11) Posisi lain yang dianjurkan pada saat melakukan
pijat effleurage adalah posisi terlentang dan miring
kanan.
12) Sebelum melakukan pemijatan hendaknya mencuci
tangan terlebih dahulu
13) Sebelum melakukan pijat effleurage yang harus
disiapkan terlebih dahulu adalah tempat pemijatan,
baby oil dan handuk
14) Pijat effleurage memiliki 5 gerakan
15) Setiap gerakan pijat dilalukan 10 kali
16) Waktu yang diperlukan untuk melakukan pijat
effleurage selama ± 15 –20 menit sebanyak 5x
selama 1 minggu atau setiap saat pada saat ibu
merasa sakit punggung

Score : skor yang didapat x 100 %


16

Lampiran 6
83

CHECKHLIST PROSEDUR MASSAGE EFFLEURAGE UNTUK NYERI


PUNGGUNG BAWAH IBU HAMIL TRIMESTER III.
Nama Responden :
Penilaian :
a) Nilai 3, apabila dilaksanakan dengan tepat dan berurutan
b) Nilai 2, apabila telah dilaksanakan tetapi tidak berurutan
c) Nilai 1, apabila dilaksanakan hanya sebagian dan perlu perbaikan
d) Nilai 0, apabila tidak dilakukan sama sekali

No. Aspek yang dinilai Nilai


0 1 2 3
1. Menyiapkan baby oil dan handuk
2. Memposisikan ibu dengan posisi tidur miring ke kiri atau
duduk
3. Mencuci tangan
4. Menuangkan baby oil pada telapak tangan kemudian
gosokkan kedua tangan sampai hangat
5. Meletakkan kedua tangan pada punggung ibu dan
memulai dengan gerakan mengusap dan bergerak dari
bagian bahu hingga ke sacrum kemudian kembali keatas
dan kembali ke bawah lagi sebanyak 5x.
6. Membuat gerakan seperti kupu – kupu dengan
menggunakan telapak tangan dan gerakan melingkar kecil
menggunakan ibu jari menuruni area tulang belakang
kemudian gerakkan secara perlahan dan beri penekanan
lalu arahkan penekanan ke bawah sebanyak 5x
7. Memberikan usapan dengan gerakan bergelombang pada
daerah lumbal dengan gerakan zig – zag kemudian
menuju sisi luar punggung sebanyak 5x
8. Mengusap bagian tulang belakang bawah
9. Membersihkan sisa minyak pada punggung ibu dengan
menggunakan handuk
10. Merapikan ibu ke posisi semula
11. Memberitahukan ibu bahwa pijat sudah selesai dilakukan

12. Mencuci tangan


TOTAL NILAI =
Jumlah perolehan nilai/36 x 100

Lampiran 7
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
84

MASSAGE EFFLEURAGE UNTUK NYERI PUNGGUNG


BAWAH IBU HAMIL TRIMESTER III
PENGERTIAN Massage effleurage ini merupakan metode pemijatan
dengan memberikan usapan lembut dengan sedikit
memberi tekanan dengan menggunakan telapak tangan
yang lambat dan panjang serta tidak putus – putus pada
bagian punggung sehingga akan memberikan efek
relaksasi dan nyeri akan berkurang (Potter & Perry, 2010
)
TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah
PROSEDUR 2. Menurunkan respon nyeri punggung
3. Membuat otot menjadi lebih rileks
INDIKASI 1. Dilakukan pada klien yang mengeluh kekakuan dan
PROSEDUR ketegangan otot pada bagian punggung
2. Dilakukan pada klien dengan gangguan rasa nyaman
nyeri punggung pada ibu hamil
KONTRA 1. Tidak boleh dilakukan pada ibu hamil yang memiliki
INDIKASI tekanan darah tinggi.
PROSEDUR 2. Tidak boleh dilakukan pada ibu hamil yang
mengalami perdarahan.
3. Tidak boleh dilakukan pada ibu hamil yang memiliki
penyakit kulit contohnya bisul, infeksi penyakit yang
muncul akibat inflamasi atau parasite, luka bernanah.
4. Tidak boleh dilakukan pada ibu hamil yang memiliki
luka didaerah yang akan di masase.
5. Jangan melakukan pemijatan langsung pada daerah
tumor
6. Jangan melakukan massage pada daerah yang
mengalami ekimosis atau lebam.
7. Hindari melakukan massage pada daerah yang
mengalami tromboplebitis.
8. Hati – hati ketika melakukan massage pada daerah
yang mengalami gangguan sensasi seperti
penurunan sensasi atau hiperanastesia.
PERSIAPAN ALAT 1. Baby oil
2. Handuk besar
3. Handuk kecil
PROSEDUR 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda, dan
TINDAKAN mengidentifikasi klien dengan memeriksa identitas
klien dengan cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan.
4. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik.
5. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan nyaman.
6. Beritahukan kepada klien bahwa tindakan akan
segera dimulai.
7. Periksa vital sign klien sebelum memulai massage
effleurage pada punggung.
8. Posisikan klien dengan posisi miring ke kiri atau
duduk. Hal ini dilakukan supaya mencegah terjadinya
85

tekanan pada perut ibu yang dapat menyebabkan


hipoksia pada janin dan klien tidak merasa tertekan
sehingga membuat klien menjadi lebih rileks.
9. Berikan intruksi kepada klien untuk menarik nafas
dalam melewati hidung dan mengeluarkannya
melalui mulut secara perlahan hingga klien merasa
rileks.
10. Cuci tangan.
11. Tuangkan aromaterapi lavender atau baby oil pada
telapak tangan kemudian gosokkan kedua tangan
sampai hangat.
12. Letakkan kedua tangan pada punggung klien,
mulailah dengan gerakan mengusap dan bergerak
dari bagian bahu (os clavicula) hingga ke sacrum
kemudian kembali keatas dan kembali ke bawah lagi
sebanyak 5x
13. Buat gerakan seperti kupu - kupu dengan
menggunakan telapak tangan dan gerakan melingkar
kecil menggunakan ibu jari menuruni area tulang
belakang atau thoracic vertebrae (T12 – T1).
Gerakkan secara perlahan dan berikan penekanan
arahkan penekanan ke bawah sehingga tidak
mendorong klien ke depan. Lakukan sebanyak 5x.
14. Berikan usapan dengan gerakan bergelombang pada
daerah lumbal (L3, L4, L5) dengan gerakan zig – zag
kemudian menuju sisi luar punggung sebanyak 5x.
15. Usap bagian lumbal
16. Bersihkan sisa minyak pada punggung klien dengan
menggunakan handuk.
17. Rapikan klien ke posisi semula.
18. Beritahu bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
19. Bereskan alat – alat yang telah selesai digunakan.
20. Cuci tangan

Lampiran 8
DUMMY TABEL
86

Tabel. 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan di Wilayah
Kerja Puskesmas Sesela Tahun 2023.
Karakteristik Ibu Hamil n %

Umur
< 20 Tahun
20-35 Tahun
>35 Tahun
Pendidikan

Dasar (SD, SMP)

Menengah (SMA)

Tinggi (Diploma, PT)

Pekerjaan

Tidak Bekerja

Bekerja

Total

Tabel.2 Tingkat Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Pemberian


Demonstrasi Pijat Effleurage di Wilayah Keja Puskesmas
Sesela Tahun 2023.
Kriteria Pengetahuan Sebelum Sesudah
n % n %
Baik
Cukup
Kurang
Total

Tabel.3 Tingkat Keterampilan Sebelum dan Sesudah Pemberian


Demonstrasi Pijat Effleurage di Wilayah Keja Puskesmas
Sesela Tahun 2023
Kriteria Pengetahuan Sebelum Sesudah
n % n %
Baik
87

Cukup
Kurang
Total

Tabel.4 Menganalisis Pengaruh Demonstrasi Terhadap


Pengetahuan Pendamping Ibu Hamil Trimester III Tentang
Pijat Effleurage di Wilayah Kerja Puskesmas Sesela Tahun
2023
n Mediann SD Min-Max P Value
Pretest
Posttest

Tabel.5 Menganalisis Pengaruh Demonstrasi Terhadap


Keterampilan Pendamping Ibu Hamil Trimester III Tentang
Pijat Effleurage di Wilayah Kerja Puskesmas Sesela Tahun
2023.
n Mediann SD Min-Max P Value
Pretest
Posttest

Anda mungkin juga menyukai