Anda di halaman 1dari 70

STIKES KARYA HUSADA

SEMARANG
Entrepreneur Campus

MODUL NATURAL BASIC TERAPHY

(MASSAGE EFFLEURAGE)

Disusun oleh :

1. Andriani Yulia Safitri (1904244)


2. Apriani Tuasikal (1904246)
3. Belsthiana Septhiani Belder (1904247)
4. Berliana Indah Lestari (1904248)
5. Choirunnisa (1904249)
6. Dewa Ayu Made Nita Puspita Dewi (1904250)
7. Diyan Purnama Sari (1904251)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

2020
AH
UA

ND
UL

PE
N
A. Latar Belakang

Proses kehamilan diawali dari masa konsepsi yang sering didefinisikan


sebagai persatuan antara sebuah telur dan sperma, yang menandai awalnya suatu
kehamilan, dan peristiwa ini bukan merupakan hal yang terpisah tetapi merupakan
peristiwa rangkaian kejadian yang mengelilinginya (Fauziah & Sutejo, 2012).
Kehamilan adalah fase teristimewa dalam kehidupan seorang wanita. Ada rasa
bangga karena ia merasa telah menjadi wanita yang sempurna dengan memiliki
anak nantinya. Ada yang bisa melewatinya dengan ceria hingga melahirkan, tetapi
juga tak jarang banyak yang mengalami keluhan sepanjang kehamilannya
(Yohana, 2011).

Menurut Kusbandiyah (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga yaitu


trimester pertama (0-12 minggu), trimester kedua (12-28 minggu), trimester
ketiga (28-40 minggu). Kehamilan trimester III yakni kehamilan dengan umur
kehamilan antara 28 sampai 40 minggu (Mansjoer, 2008). Kehamilan trimester III
merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua
seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut sebagai
periode penantian (Kusmiyati, 2009).

Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan


psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III
seperti dispnea, insomnia, ginggivitis dan epulsi, sering berkemih, tekanan dan
ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung bawah (NPB) atau low back
pain (LBP), konstipasi, varises, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki,
oedema pergelangan kaki (non pitting), dan perubahan mood serta peningkatan
kecemasan (Bobak, 2012).
Perut yang bertambah besar akan membuat ibu hamil kehilangan
keseimbangannya. Akibat dari hal-hal tersebut, ibu hamil akan menarik punggung
ke arah belakang dan melengkungkan leher. Dari posisi tubuh yang semacam ini
akan menyebabkan punggung bagian bawah melengkung, sedangkan otot-otot
punggung akan tertarik sehingga timbullah rasa nyeri (Pujiningsih, 2010). Sekitar
80% wanita akan mengalami nyeri punggung di beberapa titik selama kehamilan.
Kebanyakan sakit pada punggung selama kehamilan terjadi akibat perubahan otot
tulang punggung yaitu sebanyak 70%. Tanpa otot punggung yang kuat, luka pada
ligamental akan semakin parah sehingga postur memburuk, selebihnya atau 30%
dari sakit punggung selama kehamilan bisa jadi disebabkan ketidakberesan pada
kondisi tulang belakang yang terjadi sebelumnya (Lee, 2012).

Tingkat prevalensi yang tinggi pada nyeri punggung bawah selama


kehamilan dilaporkan terjadi di Eropa, Amerika, Australia, China, termasuk
wilayah pegunungan daerah pedesaan Taiwan dan Afrika serta di antara
perempuan kelas atas di Nigeria (Kristiansson, 2015). Hasil penelitian yang
dilakukan di Amerika Latin menunjukkan adanya peningkatan angka kejadian
nyeri punggung bawah yang signifikan selama 14 tahun terakhir dari 3,9% pada
tahun 1992 sampai 10,2% pada tahun 2006 (Garcia, 2013).
Menurut penelitian Apriliyani Mafikasari dan Ratih Indah Kartikasari (2015),
prevalensi ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah di berbagai daerah
Indonesia mencapai 60-80%. Sementara di Jawa Tengah sendiri, walaupun data
epidemiologik mengenai nyeri punggung bawah belum ada, namun diperkirakan
angka kejadian nyeri punggung bawah sebesar 40% (Meliawan, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian Ariyanti (2012), didapatkan bahwa sebesar 68% ibu
hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas sedang dan 32% ibu hamil
mengalami nyeri punggung dengan intensitas ringan. Berdasarkan data yang
diperoleh di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri, menunjukkan bahwa 10 dari 13
ibu hamil memiliki keluhan nyeri punggung bawah. Data 10 responden ibu hamil
yang mengalami nyeri punggung bawah di Puskesmas Pesantren I Kota Kediri
didapatkan sebesar 30% mengalami nyeri ringan, 40% mengalami nyeri sedang,
dan 30% mengalami nyeri berat.

Kemungkinan seorang ibu hamil mengalami keluhan nyeri punggung


semakin besar jika pernah mengalami nyeri punggung sebelum hamil, riwayat
nyeri punggung pada kehamilan sebelumnya, usia ibu hamil yang tua, dan
seringnya persalinan terjadi (Kusuma, 2012). Jika nyeri punggung saat hamil tidak
diatasi ini bisa mengakibatkan sakit punggung kronis, yang akan lebih sulit untuk
diobati atau disembuhkan (Lee, 2012). Nyeri punggung yang tidak segera diatasi,
bisa mengakibatkan nyeri punggung jangka panjang, meningkatkan
kecenderungan nyeri punggung pasca partum, dan nyeri punggung kronis yang
akan lebih sulit untuk diobati atau disembuhkan (Fraser, 2009). Nyeri punggun
bawah dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup ibu hamil karena
terganggunya aktifitas fisik sehari-hari (Katonis, 2011).

Menurut Amazine (2017), beberapa cara untuk mengurangi intensitas dan


frekuensi nyeri punggung bawah antara lain minum, hindari membungkuk dan
mengangkat beban berat, istirahat, gunakan sabuk penopang, hindari pemakaian
high heels, bangun secara perlahan, duduk di kursi yang bisa menopang punggung
dan tempatkan bantal kecil di belakang punggung bawah, olahraga, serta kompres
hangat dan massage.

Massage merupakan metode non farmakologis yang memberikan tindakan


penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya pada otot, tendon atau
ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran/perubahan posisi sendi guna
menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan sirkulasi
(Henderson, 2006). Beberapa macam metode massage yang dapat dilakukan
untuk merangsang saraf yang berdiameter besar sehingga mengurangi nyeri antara
lain effleurage, deep back, firm counter pressure, dan abdominal lifting (Gadysa,
2009).

Effleurage massage adalah bentuk massage dengan menggunakan telapak


tangan yang memberi tekanan lembut ke atas permukaan tubuh dengan arah
sirkular secara berulang (Reeder, 2011). Massage ini bertujuan untuk untuk
meningkatkan sirkulasi darah, memberi tekanan, dan menghangatkan otot
abdomen serta meningkatkan relaksasi fisik dan mental. Effleurage merupakan
massage yang aman, mudah untuk dilakukan, tidak memerlukan banyak tidak
memerlukan biaya, tidak memiliki efek samping, dan dapat dilakukan sendiri atau
dengan bantuan orang lain (Ekowati, 2012).

Tindakan utama effleurage massage merupakan aplikasi dari teori Gate


Control yang dapat “menutup gerbang” untuk menghambat perjalanan rangsang
nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada sistem saraf pusat. Berdasarkan penelitian
Wahyuni (2015), menunjukan bahwa effleurage massage dapat menurunkan
nyeri.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik


untuk memberikan Penerapan Effleurage Massage Untuk Mengurangi Nyeri
Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III di BPM Yuspoeni Kecamatan
Klirong Kabupaten Kebumen
N
A
U

U
T
J
A. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan effleurage massage pada ibu hamil trimester III yang
mengalami nyeri punggung bawah di pada ny.s di bpm sri anik jepara
B. Tujuan Khusus
a. Mengetahui skala nyeri pada ibu hamil trimester III yang mengalami
nyeri punggung bawah sebelum dilakukan effleurage massage pada ny.s
di bpm sri anik jepara.
b. Mengetahui skala nyeri pada ibu hamil trimester III yang mengalami
nyeri punggung bawah setelah dilakukan effleurage massage di BPM
Yuspoeni Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen.
c. Mengetahui efektivitas effleurage massage terhadap penurunan nyeri
punggung bawah pada ibu hamil trimester III di BPM Yuspoeni
Kecamatan Klirong Kabupaten Kebumen.

6
URAIAN MATERI

A. Kompetensi Dasar dan Indikator


No Kompetensi Dasar Indikator
1 Mahasiswa 1. Mahasiswa mampu :
mampu a. Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan pengertian kehamilan
tentang kehamilan b. Mahasiswa mampu menjelaskan
proses kehamilan
c. Mahasiswa mampu menjelaskan
perubahan fisiologis dalam
kehamilan.
2 Mahasiswa 1. Mahasiswa mampu :
mampu a. Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan pengertian nyeri punggung
tentang nyeri b. Mahasiswa mampu menjelaskan
punggung klasifikasi nyeri punggung
c. Mahasiswa mampu menjelaskan
hal yang harus dihindari yang
dapat memicu nyeri punggung
d. Mahasiswa mampu menjelaskan
upaya penanganan nyeri punggung
3 Mahasiswa 1. Mahasiswa mampu :
mampu a. Mahasiswa mampu menjelaskan
menjelaskan pengertian effleurage massage
tentang akupresur b. Mahasiswa mampu menjelaskan
manfaat effleurage massage
c. Mahasiswa mampu menjelaskan
mekanisme effleurage massage

B. Kebidanan (Kehamilan)
Kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010)

7
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung
dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2014).
Dari pengertian kehamilan diatas dapat diambil kesimpulan
pengertian kehamilan Trimester III, yaitu umur kehamilan dari minggu
ke 28-40 minggu.
1. Perubahan - Perubahan Fisiologis Kehamilan Tm III
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia
wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat
menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim
(Manuaba, 2010).
Menurut Kusmiyati (2010) Perubahan fisiologi baik fisik
maupun psikologis diantaranya :
1) Perubahan Fisik Kehamilan Trimester III
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di
bawah pengaruh hormon estrogen dan progesterone. Hipertropi
(pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah
ada) otot polos uterus dan serabut - serabut kolagen yang
menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Tabel 2.1 Pembesaran uterus di tiap-tiap usia kehamilan Tm III
UK Pembesaran Uterus
28 minggu terletak kira-kira 3 jari diatas pusat atau
sepertiga jarak antara pusat ke prosesus
xipoideus (±25 cm)
32 minggu fundus uteri terletak pada  pertengahan
antara pusat dengan prosesus xipoideus (±
27).
36 minggu fundus uteri terletak kira-kira 1 jari
dibawah  prosesus xipoideus (± 30).
40 minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari
dibawah  prosesus xipoideus.
Sumber : (Prawiroharjo, 2014)

8
Pada trimester terakhir ismus lebih nyata menjadi
korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim
(SBR). Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian
atas uterus, SBR menjadi lebar dan tipis, tampak batas yang
nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah
yang lebih tipis batas itu dikenal sebagai lingkar retraksi
fisiologik (Kusmiyati dkk, 2012). Pada minggu – minggu
terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit
dibedakan dari kontraksi untuk memulai persalinan.
b. Sirkulasi darah
Volume darah meningkat karena hidremia
(pencairan darah) dan haemodilusi kurang lebih 25%.
Haemodilusi mulai jelas meningkat pada kehamilan 16 minggu
dan maksimal pada kehamilan 32 minggu sehingga cardiac
output meningkat 30%. Hidremia perlu karena daerah yang
divascularisasi lebih luas (uterus, plasenta, pembuluh darah
lebih besar, organ-organ lain lebih aktif).
Keuntungan hidraemia adalah darah lebih encer,
tekanan perifer lebih kecil menjadi sehingga kerja jantung tidak
terlalu berat. Daerah yang divascularisasi menjadi lebih luas.
Saat partus, sel darah merah, Hb dan Fe (ferum) yang terbuang
relative lebih sedikit. Jumlah leukosit meningkat sampai
10.000/ml dan trombosit meningkat, hematrokit cenderung
menurun, eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi
transport oksigen. Hb terlihat menurun, walaupun sebenarnya
lebih besar dibandingkan Hb orang yang tidak hamil karena
haemodilusi. Setelah partus terjadi haemokonsentrasi pada hari
ke 3 sampai 5 postpartum (Kusmiyati dkk, 2012).
Sedangkan hematokrit mencapai level terendah
pada minggu 30-32 karena setelah 34 minggu massa RBC
menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil

9
lanjut mengeluh sesak nafas dan pendek nafas. Aliran darah
meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus. Walaupun
aliran darah uterus meningkat dua puluh kali lipat, ukuran
konseptus meningkat lebih cepat. Akibatnya lebih banyak
oksigen diambil dari darah uterus selama masa kehamilan
lanjut. Pada kehamilan cukup bulan yang normal, seperenam
volume darah total ibu berada didalam sistem pendarahan
uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500
ml/menit dan konsumsi rata-rata oksigen uterus gravida ialah
25 ml/menit. (Walyani, 2015)
c. Sistem gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan
rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau
konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di
dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone.
Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada
(heartburn) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena
makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena
relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang
memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan (Sulistyawati, 2010).
d. Sistem metabolisme
Alat pencernaan lebih kendur, peristaltic kurang
baik, terjadi hipersekresi kelenjar dalam alat pencernaan
sehingga menimbulkan rasa mual, muntah, hipersalivasi, dan
lain-lain. Peristaltik yang kurang baik dapat menimbulkan
konstipasi atau obstipasi (Saminem, 2012).
e. Sistem Pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena
meningkatnya ruang rahim dan pembentukan hormone
progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda

10
dari biasanya. Wanita hamil bernapas lebih cepat dan dalam
karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk janin dan
untuk dirinya (Sulistyawati, 2010).
f. Kenaikan berat badan
Menurut Mandriwati (2012) rata-rata peningkatan
berat badan ibu hamil normal 9-12,5 kg selama kehamilan. Ibu
hamil Trimester III akan mengalami peningkatan berat badan
sekitar 5,5 kg atau sebanyak 0,5 kg setiap minggunya.
g. Sistem traktus uranius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke
pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain
itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air
menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal
kanan dan ureter berdilatasi daripada pelvis kiri akibat
pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terjadi kolon
rektosigmoid di sebelah kiri. Perubahan-perubahan ini
membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam
volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran
urine (Kusmiyati dkk, 2012).
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester III
Menurut Nurul Jannah (2013) terdapat beberapa perubahan
psikologis selama kehamilan Tm 3. Periode ini sering
disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu
tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda-tanda
persalinan. Perhatian ibu berfokur pada bayinya, gerakan janin
dan membesarnya uterus mengingatkan pada bayinya. Sehingga
ibu selalu waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera
dan akan menghindari orang/hal/benda yang dianggapnya
membahayakan bayinya. Persiapan aktif dilakukan untuk
menyambut kelahiran bayinya, membuat baju, menata kamar bayi,

11
membayangkan mengasuh/merawat bayi, menduga-duga akan
jenis kelaminnya dan rupa bayinya. Bidan harus mampu mengkaji
dengan teliti / hati-hati sejumlah stres yang dialami ibu hamil,
mampu menilai kemampuan coping dan memberikan dukungan.
Selain menimbulkan perubahan fisik, kehamilan
juga menimbulkan perubahan dan adaptasi psikologis ibu hamil.
Menurut Sulistyawati (2009) ada beberapa perubahan psikologis
yang dirasakan oleh ibu hamil trimester III :
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh
dan tidak menarik. Sehingga ibu memerlukan frekuensi lebih
besar perhatian dari pasangannya.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat
waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
f. Merasa kehilangan perhatian.
g. Perasaan mudah terluka (sensitif).
h. Libido menurun.
2. Tanda dan Gejala Kehamilan Tm III
Menurut Jannah (2013), tanda-tanda kehamilan adalah
sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil dan
terjadi akibat adanya perubahan fisiologis dan psikologis pada masa
kehamilan. Tanda-tanda kehamilan ada 3 yaitu tanda tidak pasti
hamil, tanda mungkin hamil dan tanda pasti hamil. Tanda pasti hamil
adalah tanda-tanda obyektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang
dapat digunakan untuk menegakkan diagnose pada kehamilan. Yang
termasuk tanda pasti kehamilan yaitu :

12
1) Terasa gerakan janin
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh
ibunya pada kehamilan 18 minggu. Sedangkan pada multigravida
pada kehamilan 16 minggu karena telah berpengalaman dari
kehamilan terdahulu. Pada bulan IV dan V janin itu kecil jika
dibandingkan dengan banyaknya air ketuban, maka anak
melenting di dalam Rahim. Ballotement ini dapat ditentukan
dengan pemeriksaan dalam. Ballotement di luar rahim dapat
ditimbulkan oleh tumor-tumor bertangkai dalam acites seperti
fibroma ovarii. Karena seluruh badan janin yang melenting maka
ballottement semacam ini disebut ballottement in toto untuk
membedakan dengan ballottement yang ditimbulkan oleh kepala
saja pada kehamilan yang lebih tua.
2) Teraba bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin secara obyektif dapat diketahui oleh
pemeriksa dengan cara palpasi menurut leopold pada akhir
trimester kedua.
3) Denyut jantung janin
DJJ dapat didengar dengan menggunakan funduskup pada
umur kehamilan 18 – 20 minggu dan bisa juga didengar dengan
menggunakan system Doppler pada kehamilan 12 minggu. DJJ
normal yaitu 120 – 160 x/ menit.
4) Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.
Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin
berupa ukuran kantong janin, panjangnya janin, dan diameter
biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan
3. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Tm III
1) Kebutuhan Fisik
Menurut (Kusmiyati, 2012) kebutuhan fisik pada ibu hamil
Tm III adalah:
a. Oksigen

13
Latihan nafas melalui senam hamil, tidur dengan batal
yang lebih tinggi, makan tidak terlalu banyak, kurangi atau
hentikan merokok, konsul ke dokter bila ada kelainan atau
gangguan pernapasan seperti asma dll.
b. Nutrisi Dalam Kehamilan
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang
mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti
makan yang mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus di
tingkatkan hingga 300 kalori/hari, ibu hamil seharusnya
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi,
dan minum cukup cairan (seimbang).
(1) Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak
hamil adalah 2000 kilokalori (Kkal), sedangkan untuk ibu
hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 Kkal dan
2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi energy.
Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran protein
yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Asupan
makanan ibu pada trimester III kebutuhan zat tenaga
banyak dibandingkan hamil muda. Pada trimester II janin
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat (Sujiyantini, dkk, 2009).
(2) Protein
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin,
uterus, plasenta, payudara dan kenaikan sirkulasi ibu
(protein plasma, hemoglobin). Dalam keadaan tidak hamil,
konsumsi ideal protein adalah 0,9 gram/kgBB/hari dan
selama hamil dibutuhkan tambahan 30 gram/hari. Protein
yang dianjurkan adalah protein hewani seperti daging, susu,
telur, keju dan ikan karena mengnadung komposisi asam
amino yang lengkap. (Siswosudarmo & Emilia, 2008).

14
(3) Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang
kebutuhannya meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam
folat sangat berperan dalam metabolism normal makanan
menjadi energy, pematangan sel darah merah, sitesis
deoxyribonucleic acid (DNA), pertumbuhan sel dan
pembentukan heme. Jika kurang asam folat maka ibu dapat
menderita anemia megaloblastik dengan gejala diare,
depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini
berlanjut dan tidak segera ditangani maka ibu hamil akan
terjadi bayi berat lahir rendah (BBLR), ablasio plasenta dan
kelainan bentuk tulang belakang (Spina Bifida). Jenis
makanan yang mengandung asam folat adalah ragi, hati,
brokoli, sayur yang berdaun hijau (bayam, asparagus) dan
kacang-kacangan. Pada Tm I ibu hamil membutuhkan asam
folat sebanyak 280 mcg, Tm II sebanyak 660 mcg dan Tm
III sebanyak 470 mcg (Sulistyawati, 2009).
(4) Kalsium
Metabolsme kalsium selama hamil mengalami
perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah
ibu hamil turun drastic sebanyak 5%. Sumber utama
kalsium adalah susu dan olahannya, udang, sarden dalam
kaleng dan sayur-sayuran hijau. Makanan yang tidak sehat
atau berbahaya bagi janin adalah :
a) Hati atau produk hati. Mengandung vitamin A dosisi
tinggi yang bersifat teratogenik (menyebabkan cacat
pada janin).
b) Makanan mentah atau setengah matang resiko
toksoplasma.

15
c) Ikan yang mengandung metal merkuri dalam kadar
tinggi seperti hiu, marlin yang dapat mengganggu saraf
janin.
d) Kafein yang terkandung dalam kopi, the, coklat, kola
dibatasi 300 mg per hari. Efek yang terjadi diantaranya
adalah sulit tidur, refluks, dan frekuensi berkemih
meningkat.
e) Vitamin A dalam dosisi >20.000-50.000 IU/hari dapat
menyebabkan kelainan bawaan.
(5) Zat Besi
Kebutuhan zat besi saat hamil meningkat sebesar
300% (1040 mg selama hamil) dan peningkatan ini tidak
dapat dicakupi hanya dari asupan makanan ibu selama
hamil melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi.
Pemberian suplemen zat besi dapat diberikan sejak umur
kehamilan 12 minggu sebesar 30-60 gram setiap hari
selama kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran
untuk mencegah anemia post partum. Vitamin C dan
protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu
dalam penyerapan zat besi, sedangkan the, kopi, garam
kalsium, magnesium dan fitat (terkadang dalam kacang-
kacangan) akan menghambat penyerapan zat besi
(Sulistyawati, 2011).
c. Personal Higiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi
dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil
cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga
kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah
dada, daerah genetikal) dengan cara dibersihkan dengan air
dan keringat. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat
perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang,

16
terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual
selama masa hamil dapat mengakibatkan peruburukan hygiene
mulut dan dapat menimbulkan karies gigi (Kusmiyati, 2009).
d. Pakaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian
ibu hamil adalah memenuhi kriteria yaitu pakaian harus
longgar bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah
perut, lahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat,
pakailah bra yang menyongkong payudara, memakai sepatu
dengan hak yang rendah, pakaian dalam yang selalu bersih
(Romauli, 2011).
e. Eliminasi (BAB/BAK)
Selain itu, desakan oleh pembesaran janin juga
menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan
yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan
tinggi serat dan banyak mengkonsumsi air putih. Sering buang
air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu
hamil pada Tm III. Pada Tm III terjadi pembesaran janin yang
juga menyebabkan desakan pada kandung kemih
(Sulistyawati, 2010).
f. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus
diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa
ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks
selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak dibenarkan
bila terdapat perdarahan pervaginam, terdapat riwayat abortus
berulang, abortus/partus prematurus imminens, ketuban pecah,
serviks telah membuka.
Selama kehamilan berjalan normal, koitus
diperbolehkan sampai akhir kehamilan. Koitus tidak
diperbolehkan jika (Sujiyantini, dkk, 2012):

17
(1) Terdapat perdarahan pervaginam
(2) Terdapat riwayat abortus berulang
(3) Abortus/partus prematurus imminens
(4) Ketuban pecah
(5) Serviks telah terbuka
g. Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik
biasa selama tidak terlalu melelahkan. Sikap tubuh yang perlu
di perhatikan pada ibu hamil adalah duduk, berdiri, berjalan,
tidur, bangun, berbaring, membungkuk dan mengangkat. Ibu
hamil boleh melakukan kegiatan fisik biasa selama tidak
terlalu melelahkan. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan ibu
hamil adalah:
(1) Duduk
Tempatkan tangan di lutut dan tarik posisi tubuh ke
posisi tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala
seperti ketika ibu berdiri.
(2) Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu
hamil disaat berat janin semakin bertambah, jangan berdiri
untuk jangka waktu yang lama. Berdiri dengan
menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak dari
telinga sampai lutut kaki.
(3) Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai hak tinggi.
hindari sepatu bertumit runcing karena mudah
menghilangkan keseimbangan.
(4) Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa,
namun tekuklah sebelah kaki dan pakailah guling, supaya
ada ruang bagi bayi. Posisi miring juga menyenangkan,

18
namun jangan lupa memakai guling untuk menopang berat
rahim. Tidur dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari
badan dapat mengurangi rasa lelah.
(5) Bangun dan berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur , geser tubuh kea
rah pinggir tempat tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat
tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu
perlahan turunkan kaki ibu.
(6) Membungkuk dan mengangkat
Menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak
kembali. Hindari membungkuk yang dapat membuat
punggung tegang.
h. Exercise/ senam hamil
Senam hamil di mulai pada umur kehamilan setalah 22
minggu. Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan
melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal
dalam persalinan normal serta mengimbangi perubahan toitik
berat tubuh. Senam hamil di tujukan bagi ibu hamil tanpa
kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai
kehamilan, yaitu penyakit jantung, ginjal, dan penyulit dalam
kehamilan (hamil dengan perdarahan, kelainan letak, dan
kehamilan yang disertai anemia). Syarat senam hamil : Telah
dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter
atau bidan, latihan dilakukan setelah kehamilan 22 minggu,
latihan dilakukan secara teratur dan disiplin. Sebaiknya latihan
dilakukan dirumah sakit atau klinik bersalin dibaeah pimpinan
instruktur senam hamil (Kusmiyati, 2012).
i. Pekerjaan
Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan
sehari-hari asal pekerjaan tersebut tidak memberikan
gangguan. Bagi wanita pekerja, wanita boleh tetap masuk

19
kantor sampai menjelang partus. Pekerjaan jangan dipaksakan
agar dapat istirahat yang cukup selama kurang lebih 8 jam
sehari.
Pada keadaan tertentu seperti partus imminens,
ketuban pecah, menderita kelainan jantung, aktivitas sehari-
hari harus dibatasi. Bila sedang bepergian, ibu hamil tidak
boleh duduk terus menerus 1-2 jam, melainkan harus selang-
seling dengan berdiri dan beralan. Senam hamil sebaiknya
dianjurkan unruk dilaksanakan baik secara kelompok maupun
individu (Romauli, 2011).
j. Persiapan laktasi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan
payudara yaitu hindari pemakaian bra dengan ukuran yang
terlalu ketat dan yang kmenggunakan busa, karena akan
menggangga penyerapan keringat payudara, gunakan bra
dengan bentuk yang menyangga payudara. Hindari
membersihkan puting dengan sabun mandi karena akan
menyebabkan iritasi. Bersihkan puting susu dengan minyak
kepala lalu bilas dengan air hangat. Jika ditemukan
pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara
berarti produksi ASI sudah dimulai (Romauli, 2011). Payudara
merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan
persalianan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perawatan payudara (Sulistyawati, 2011) :
(1) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat
dan yang menggunakan busa, karena akan mengganggu
penyerapan keringat payudara.
(2) Gunakan bra yang menuangga payudara.
(3) Hindari membersihkan putting dengan sabun mandi karena
akan menyebabkan iritasi. Bersihkan putting susu dengan
minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.

20
(4) Jika ditemukan pengeluaran cairan berwarna kekuningan
dari payudara berarti produksi ASI sudah mulai.

k. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi


Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang
dibuat oleh ibu, anggota keluarga dan bidan. Rencana ini tidak
harus dalam bentuk tertulis, namun dalam bentuk diskusi untuk
memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang
diperlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan
mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan
dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima
asuhan yang sesuai tepat waktu. Meskipun persiapan persalinan
masih lama tiddak ada salahnya jika ibu dan keluarga
mempersiapkan persalinan sejak jauh hari. Ini dilakukan agar
tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkn semua perlengkapan
sudah disiapkan (Sulistyawati, 2011). Beberapa hal yang harus
disiapkan untuk persalinan adalah :
(1) Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan.
(2) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambilan
keputusan jika terjadi sesuatu anggota keluarga yang
membutuhkan rujukan.
(3) Baju ibu dan bayi beserta perlengkapannya.
(4) Surat-surat fasilitas kesehatan (asuransi kesehatan
(ASKES), jaminan kesehatan dari tempat kerja, kartu sehat,
dll.
l. Memantau kesejahteraan janin
Pemantauan gerakan janin minimal dilakukan selama
12 jam, misalnya ibu hamil setiap merasakan gerakan janin
mencatat dengan tanda tally pada kartu pergerakan janin,
dalam 12 jam pemantauan, contohnya dari pukul 08.00 sampai
dengan pukul 22.00 selanjutnya keseluruhan pergerakan janin

21
selama 12 jam adalah minimal 10 kali gerakan janin yang
dirasakan oleh ibu hamil (Romauli, 2011).

2) Kebutuhan psikologis ibu hamil trimester III


Menurut Kusmiyati (2009) kebutuhan dasar secara
psikologis ibu hamil trimester III adalah :
a. Dukungan Keluarga
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan
bagi ibu hamil, terutama dari rang terdekat apalagi bagi ibu
yang pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang
dan nyaman dengan adanya sukungan dan perhatian dari orang-
orang terdekat.
(1) Suami
Dukungan dan peran serta suami dalam masa
kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil
dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan,
bahkan juga memicu produksi air susu ibu (ASI). Suami
sebagai orang yang paling dekat, dianggap paling tahu
kebutuhan istri. Tugas penting suami yaitu memberikan
perhatian dan membina hubungan baik dengan istri,
sehingga istri mengkonsultasikan seriap saat dan setiap
masalah yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan
selama kehamilan.
Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi
seorang wanita, jadi sebisa mungkin seorang suami
memberikan suasana yang mendukung perasaan istri,
misalnya dengan mengajak istri jalan-jalan ringan,
menemani istri ke dokter/bidan untuk memeriksakan
kehamilannya serta tidak membuat masalah dalam
komunikasi. Diperoleh tidaknya dukungan suami

22
tergantung keintiman hubungan, ada tdaknya komunikasi
yang bermakna dan ada tidaknya masalah atau
kekhawatiran akan bayinya. Dukungan suami yang
diharapkan istri antara lain :
a) Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan
istri.
b) Suami senang mendapat keturunan
c) Suami menunjukkan kebahagiaan ini
d) Suami memperhatikan kesehatan istri yakni
menanyakan keadaan istri/janin yang dikandung
e) Suami tidak menyakiti istri
f) Suami menghibur/menenangkan istri ketika ada
masalah yang dihadapi istri
g) Suami menasihati istri agar tidak terlalu banyak
melakukan aktivitas berat
h) Suami membantu tugas istri
i) Suami berdoa untuk kesehatan dan keselamatan
istrinya
j) Suami mendampingi istri selama proses persalinan
(2) Keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun
lingkungan tempat tinggal yang kondusif sangat
berpengaruh terhadap keadaan emosi ibu hamil. Wanita
hamil seringkali mempunyai ketergantungan terhadap
orang lain di sekitarnya terutama pada ibu primigravida.
Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan
pasanagan menjadi orangtua. Dukungan keluarga dapat
seperti hanya ayah - ibu kandung maupun mertua sering
berkunjung dalam periode ini, seluruh keluarga berdoa
untuk keselamatan ibu dan bayi, adanya ritual adat istiadat

23
yang memberikan arti tersendiri yang tidak boleh
ditinggalkan.
(3) Lingkungan
Dukungan lingkungan dapat berupa: doa bersama
untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu-ibu pengajian/
perkumpulan/ kegiatan yang berhubungan dengan
soaial/keagamaan, membagi pengalaman tentang
kehamilan dan persalinan, ada diantara mereka yang
bersedia mengantarkan ibu untuk periksa, mendampingi
ibu ketika melahirkan, mereka dapat menjadi seperti
saudara ibu hamil.
(4) Dukungan Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dapat memberikan peranannya
melalui dukungan:
a) Aktif : melalui antenatal class
b) Pasif : dengan memberikan kesempatan kepada
ibu hamil yang mengalami masalah untuk
berkonsultasi. Tenaga kesehatan harus mampu
mengenali tentang keadaan yang ada di sekitar ibu
hamil.
b. Persiapan Menjadi Orang Tua
Penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak
perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah dan keluarga.
Bagi pasanagan yang baru pertama mempunyai anak, persiapan
dapat dilakukan dengan berkonsultasi sengan orang yang mampu
membagi pengalamannya dan memberikan nasihat mengenai
persiapan menjadi orang tua.
c. Persiapan Sibling
Perlu diperhatikan untuk menhindari terjadinya sibling
rivalry (perasaan bersaing). Sibling rivalry timbul karena anak

24
takut perhatian orang tuanya berubah. Pencegahan kondisi ini dapat
dilakukan dengan cara, antara lain :
(1) Memberitahu anak sejak awal kehamilan
(2) Menganjurkan anak untuk ikut meraba gerakan janin
(3) Mengajak anak untuk ikut mempersiapkan perlengkapan bayi
(4) Mengajak anak saat melakukan pemeriksaan kehamilan dan
mendengarkan DJJ bersama.
4. Ketidaknyamanan dan Penanganan Ibu Hamil Tm III
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh
ibu yang semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun
psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan
mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal ini adalah fisiologis
namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan.
Ketidak nyamanan ibu hamil pada Tm III Imenurut
Sulistyawati (2009) yaitu :
1) Sering buang air kecil
Penyebab :
Tekanan pada kandung kemih semakin meningkat karena
posisi janin yang sudah berada dibawah.
Cara mengatasi :
a. Kosongkan saat ada dorongan untuk kencing
b. Perbanyak minum di siang hari
c. Jangan kurangi minum untuk mencegah nokturia, kecuali jika
nokturia sangat mengganggu tidur di malam hari
d. Batasi minum kopi, teh, dan soda
e. Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran kemih dengan menjaga
posisi tidur, yaitu dengan berbaring miring ke kiri dan kaki
ditinggikan untuk mencegah dieresis

2) Hemoroid
Penyebab :

25
Pembesaran uterus dapat menekan pembulu darah vena
khususnya vena hemorroidal.
Cara mengatasi :
a. Hindari konstipasi
b. Makan - makanan yang berserat, buah dan sayuran serta
banyak minum air putih dan sari buah
c. Gunakan kompres es atau air hangat
d. Dengan perlahan masukkan kembali anus setiap selesai BAB
3) Keringat bertambah
Penyebab :
Perubahan system integument akibat kehamilan, dan
meningkatnya metabolisme.
Cara mengatasi
a. Pakailah pakaian yang tipis dan longgar
b. Tingkatkan asupan cairan
c. Mandi secara teratur
4) Kram pada kaki
Penyebab :
Karena penekanan pada syaraf yang terkait dengan uterus
yang membesar dan perubahan kadar kalsium fosfor.
Cara mengatasi :
a. Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi)
b. Latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang
terkena
c. Gunakan penghangat untuk otot
5) Napas Sesak
Penyebab :
Peningkatan kadar hormone yang mempegaruhi pusat
pernafasan, uterus membesar dan menekan pada diafragma.
Cara mengatasi
a. Jelaskan penyebab fisiologinya

26
b. Dorong agar secara sengaja mengatur laju dan dalamnya
pernapasan pada kecepatan normal yang terjadi
c. Merentangkan tangan di atas kepala serta menarik napas
panjang
d. Mendorong postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan
intercostal
6) Pusing/sakit kepala
Penyebab :
Perubahan hormonal, sinusitis, tegangah pada mata,
keletihan, dan peruhan emosional.
Cara mengatasi
a. Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
b. Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan
sesak
c. Hindari berbaring dengan posisi terlentang
5. Tanda Bahaya dalam Kehamilan Tm III
1) Menurut Jannah (2012), terdapat beberapa tanda bahaya selama
kehamilan Tm III yaitu :
a. Perdarahan Pervaginam
Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal
adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan
rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa.
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri interna.
Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan plasenta
yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya sebelum
janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.

27
Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah
sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
pre-eklampsia.
c. Penglihatan kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat
disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi
oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan
kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan
penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,
dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur
atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-
kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia
merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia
berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan
adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di
korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme
pembuluh darah).
d. Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak
yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari
dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya
lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah
serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak
hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik
yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.

28
e. Janin kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali
dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan
ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa
dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah
tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan.
Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak
paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik.Sehingga dalam waktu 12 jam bayi bergerak sebanyak 10
kali.
f. Keluar air ketuban sebelum waktunya (Ketuban Pecah Dini)
Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan disertai
dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal.
Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan
ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini
disebut ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini menyebabkan
hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan dalam rahim
sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode
laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi
rahim), makin besar kemungkinan kejadian kesakitan dan
kematian ibu atau janin dalam rahim.
g. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit
kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin
berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan
gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2010).

29
h. Konjungtiva mata pucat
Konjungtiva yang pucat merupakan salah satu tanda
anemia. Anemiajuga ditandai dengan gejala cepat lelah, pusing
dan mata berkunang-kunang.Anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin dibawah 11 gr/dL
pada trimester III. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya
saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III dapat
menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan nifas,
BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram)
(Saifuddin, 2010).
i. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2010).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita
hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau
gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam
dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama
kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2013).
j. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen yang dimaksud adalah nyeri perut hebat
yang menetap dan tidak hilang setelah beristirahat bisa berarti
appendicitis, abortus, penyakit radang panggul, persalinan
preterm dan gastritis.

6. Penilaian Menggunakan Skor Poedji Rohyati

30
Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal tetapi
tetap mempunyai risiko untuk terjadinya komplikasi. Kartu Skor
Poedji Rochjati atau yang biasanya disingkat dengan KSPR biasanya
digunakan untuk menentukan tingkat risiko pada ibu hamil.  KSPR
dibuat oleh Poedji Rochjati dan pertama kali diguakan pada tahun
1992-1993. KSPR telah disusun dengan format yang sederhana agar
mempermudah kerja tenaga kesehatan untuk melakukan skrning
terhadap ibu hamil dan mengelompokan ibu kedalam kategori sesuai
ketetapan sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat terhadap
ibu hamil berdasarkan kartu ini. Tingkat resiko pada ibu hamil dapat
ditentukan dengan Kartu Skor Penatalaksanaan dalam Kehamilan Tm
III. Menurut Manuaba (2010), Antenatal adalah pemeriksaan
kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu
hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Antenatal care (ANC) hendaknya dilakukan sedini mungkin
setelah seorang perempuan merasa dirinya hamil. ANC dilakukan
secara teratur dengan jadwal kunjungan sebagai berikut:
1 x 1 bulan sejak awal kehamilan s/d UK 28 minggu.
2 x 1 bulan UK > 28 mg s/d UK 36 minggu.
1 x 1 minggu pada UK > 36 minggu
Namun dengan kondisi masyarakat Indonesia yang bervariasi
baik dari segi geografis, sosial, ekonomi, maupun tingkat pendidikan.
Maka pemerinth mengeluarkan kebijakan program agar setiap ibu
hamil melakukan kunjungan antenatal paling sedikit 4 kali selama
kehamilan dengan jadwal :
1 x pada trimester I (UK 0 – 12 minggu).
1 x pada trimester II (UK > 12 minggu – 28 minggu).
2 x pada trimester III (UK > 28 minggu – lahir).

31
Berdasarkan jadwal di atas maka dapat dilihat bahwa semakin
tua umur kehamilan maka semakin sering pula jadwal kunjungan yang
harus dilakukan. Sehingga dengan melakukan ANC secara teratur
kelainan atau masalah yang terjadi pada kehamilan dapat terdeteksi
sedini mungkin.
Pada setiap kunjungan ibu hamil, seorang bidan harus
melakukan pelayanan atau asuhan yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan sesuai standar meliputi
anamnesis serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang
ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam melaksanakan pelayanan
Antenatal Care, ada sepuluh standar pelayanan yang harus dilakukan
oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T. Pelayanan
atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut (Sari, dkk,
2015):
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Berat badan ditimbang setiap ibu datang atau berkunjung
untuk mengetahui kenaikan BB dan penurunan BB. Tinggi badan
ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145
cm.
2) Pemeriksaan tekanan darah
Diukur setiap kali ibu datang atau berkunjung. Deteksi
tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala
hipertensi dan preeklamsi. Apabila turun dibawah normal kita
pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar
systole/diastole : 110/80 – 120/80 mmHg.
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
Standar minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada
wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. jika ukuran
LILA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang
Energi Kronik (KEK)
4) Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)

32
Untuk mengetahui usia kehamilan dan untuk mengetahui
tentang kesesuaian usia kehamilan dengan tinggi fundus uteri dan
untuk menentukan tafsiran berat janin.
5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Pada pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui posisi
janin dan kesejahteraan janin berdasarkan denyut jatung janin
normal berkisar 120-160 x/menit.
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus.
Toksoid (TT) bila diperlukan. Imunisasi dalam kehamilan
penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat
menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang
diberikan adalah imunisasi tetanus toksoid yang dapat mencegah
penyakit tetanus. Pada ibu hamil harus terlebih dahuluditentukan
status kekebalan / imunisasinya. Ibu hamil yang harus
mendapatkan imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan
2 dosis dengan minimal 4 minggu atau pada masa balitanya telah
memperoleh imunisasi DPT sampai 3 kali maka statusnya adalah
T2, bila telah mendapatkan dosis T4 didapat bila mendapatkan 4
dosis (interval minimal 1 tahun dari dosis ke-3) dan status T5
didapatkan bila 5 dosis telah didapat (interval minimal 1 tahun dari
dosis ke-4). Selama kehamilan bila ibu hamil statusnya T0 maka
hendaknya mendapatkan minimal 2 dosis (TT1 dan TT2) dengan
interval 4 minggu dan bila mungkin mendapatkan TT3 sesudah 6
bulan berikutnya. Ibu hamil dengan status TT1 diharapkan
mendapatkan suntikan TT2.
Tabel 2.1 Jadwal Pemberian Imunisasi Ibu Hamil
% Masa
Imunisasi Interval
perlindungan perlindungan
Pada kunjungan
TT 1 0% Tidak ada
ANC pertama
4 minggu
TT 2 80 % 3 tahun
setelah TT 1
TT 3 6 bulan setelah 95 % 5 tahun

33
TT 2
1 tahun setelah
TT 4 99 % 10 tahun
TT 3
1 tahun setelah 25 tahun/
TT 5 99 %
TT 4 seumur hidup
(Sumber : Sulistyawati, 2009)
7) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu
hamil, karena pada masa kehamilan kebutuhan meningkat seiring
dengan pertumbuhan janin.
8) Test laboratorium (rutin dan khusus)
Pada pemeriksaan laboratorium terdiri dari pemeriksaan
Hemoglobin (Hb), protein urine, dan urine reduksi. Pada
pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang
pertama kali, dan dilakukan pemeriksaan kembali menjelang
proses persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk
mendeteksi anemia pada ibu hamil yang dapat menyebabkan
perdarahan saat persalinan. Pemeriksaan protein urine untuk
mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil. Protein urine
ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklamsia dan
pemeriksaan urine reduksi dilakukan untuk mengetahui
kandungan gula darah ibu hamil untuk mendeteksi penyakit yang
mengarah ke Diabetes Melitus.
9) Tatalaksana kasus
Pada tatalaksana kasus, bidan memberikan asuhan kepada
ibu hamil untuk mengetahui masalah yang dialami dan
pengetahuan yang kurang dimengerti sehingga bidan bisa
memberikan informasi yang tepat sesuai dengan masalah yang
dialami ibu hamil.
10) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan
a. Definisi konseling

34
Temu wicara (konseling) adalah suatu bentuk
wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain
memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya
dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi
permasalahan yang sedang dihadapinya. Terdapat 5 prinsip
pendekatan kemanusiaan yaitu, keterbukaan, empati,
dukungan, sikap dan respon positif dan setingkat atau sama
derajat.Adapun tujuan konseling pada antenatal care yaitu:
(1) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan
sebagai upaya preventif terhadap hal – hal lain yang tidak
diinginkan
(2) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan
kehamilan, penolong persalinan yang bersih dan aman atau
tindakan klinik yang mungkin diperlukan (Walyani 2015).
b. Prinsip-prinsip konseling
Ada 5 prinsip pendekatan kemanusiaan yaitu :
(1) Keterbukaan
(2) Empati
(3) Dukungan
(4) Sikap dan respon positif
(5) Setingkat atau sama derajat
c. Tujuan konseling pada antenatal care
(1) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai
upaya preventif terhadap hal-hal lain yang tidak diinginkan
(2) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan
kehamilan, penolong persalinan yang bersih dan aman atau
tindakan klinik yang mungkin diperlukan

5. Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil


Tekanan pada saraf juga bisa menyebabkan sakit punggung.
Ditambah lagi, membawa beban tambahan pada tubuh Anda membuat

35
otot bekerja lebih keras dan meningkatkan tekanan pada tulang
persendian, itu juga penyebab kenapa punggung bagian bawah Anda
terasa lebih sakit. Selain itu, perubahan hormon selama hamil
melonggarkan persendian yang melekatkan tulang panggul pada tulang
belakang. Hal ini membuat postur Anda kurang stabil dan
menyebabkan sakit saat Anda berjalan, berdiri, duduk untuk waktu
lama, bergeser di tempat tidur, bangun dari tempat duduk yang rendah,
membungkuk, atau mengangkat beban.
Sebanyak ¾ ibu hamil mengalami sakit punggung. Rasa sakit
ini paling sering muncul di bulan-bulan terakhir kehamilan atau
menjadi semakin parah saat usia kehamilan semakin bertambah. Sakit
punggung bagian bawah juga masih Anda alami setelah bayi lahir, tapi
sakit punggung pasca melahirkan biasanya akan hilang dalam beberapa
bulan. Kabar baiknya, sakit punggung yang Anda derita selama hamil
tidak berpengaruh pada kondisi kesehatan bayi yang Anda lahirkan.
1) Dua jenis sakit punggung saat hamil
Para ahli menjelaskan ada dua jenis sakit punggung bawah
pada masa kehamilan; yaitu lumbar pain yang terjadi di
area lumbar vertebrae pada bagian bawah punggung, dan posterior
pelvic pain yang dirasakan di bagian belakang panggul. Beberapa
ibu hamil mengalami gejala untuk kedua jenis sakit punggung ini.
a. Lumbar pain sama seperti sakit punggung bawah yang
mungkin pernah Anda rasakan sebelum kehamilan. Anda akan
merasakan sakitnya di sekitar tulang belakang, kira-kira pada
pinggang. Anda juga bisa merasakan sakit yang menyebar
hingga kaki. Duduk atau berdiri untuk waktu yang lama dan
mengangkat beban biasanya membuat rasa sakit semakin parah
dan cenderung meningkat pada malam hari.
b. Lebih banyak ibu hamil yang mengalami posterior pelvic pain,
yang dirasakan pada bagian lebih bawah dibanding lumbar
pain. Rasa sakit ini biasanya masuk mendalam ke bagian

36
bokong, pada satu, kedua sisi, atau belakang paha. Kondisi ini
bisa dipicu oleh aktivitas seperti berjalan, naik tangga, berdiri
dari tempat duduk yang rendah, bergeser dari kasur, atau
mengangkat beban. Posisi Anda saat duduk di kursi atau
bersandar pada meja saat bekerja bisa membuat posterior
pelvic pain bertambah parah. Ibu hamil yang
mengalami posterior pelvic pain kemungkinan juga merasa
sakit di area tulang pinggang.
Anda lebih berisiko mengalami sakit punggung bawah bila
Anda pernah mengalami ini sebelumnya, baik sebelum hamil atau
di masa kehamilan sebelumnya. Anda juga berisiko tinggi
mengalaminya bila Anda sering duduk dalam waktu yang lama.
Mengandung bayi kembar atau lebih juga meningkatkan risiko
Anda mengalami sakit punggung. Obesitas bisa menjadi faktor
sakit punggung bawah saat kehamilan, tapi belum ada hasil studi
yang valid mengenai hal ini.
2) Penyebabkan sakit punggung pada ibu hamil
Pada kasus yang jarang terjadi, sakit punggung selama
hamil bisa jadi tanda sesuatu yang perlu diwaspadai. Bila sakit
punggung menyebabkan rasa sakit yang parah, disabilitas, atau
kurang tidur, bicaralah pada dokter. Sakit punggung selama hamil
bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Sering kali, sakit punggung
mulai terjadi di pertengahan kehamilan, ketika perut mulai terlihat
dan mendorong area panggul. Penyebab sakit punggung selama
hamil antara lain:
a. Relaxin, hormon ini terlepas selama hamil untuk membuat
ligamen di panggul menjadi lembut, dan sendi jadi lebih
fleksibel. Perubahan ini membuat punggung dan pinggang
menegang.
b. Postur, punggung bawah biasanya mulai menekuk ke depan
ketika bayi tumbuh, dan pusat gravitasi berubah untuk

37
mengakomodasi berat ini. Anda mungkin tidak menyadari
postur dan gerakan akan berubah seiring waktu tapi ini bisa
menyebabkan rasa sakit dan tegang pada punggung.
c. Posisi bayi, saraf bisa terjepit bergantung bagaimana posisi
janin dan ini menyebabkan rasa sakit ringan hingga berat.
d. Berat tambahan, ketika bayi tumbuh, berat tambahan memberi
tekanan pada saraf dan pembuluh darah. Tulang belakang
membawa berat tambahan tapi bisa menyebabkan otot terasa
ketat dan tegang. Berat janin menyebabkan punggung bawah
berayun ketika pusat gravitasi bergerak ke depan. Ini membuat
otot punggung pendek, kencang, dan terasa sakit.
e. Abdominal separation, dua lapisan otot di bawah perut mulai
terpisah untuk mengakomodasi rahim ketika mendorong ke
depan. Pemisahan ini bisa meningkatkan sakit punggung.
3) Cara meredakan sakit pungung saat hamil
Meski sakit punggung sering jadi hal yang harus Anda
jalani selama hamil, ada sejumlah cara untuk meringankannya.
Sedini mungkin selama hamil, pastikan Anda makan dengan pola
makan seimbang untuk memberi tubuh mineral dan vitamin
penting. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk
meringankan rasa sakit pada punggung di saat hamil:
a. Perhatikan posisi tubuh yang tepat
a) Waspadai gerakan yang membuat sakit punggung
bertambah parah. Jika Anda mengalami posterior pelvic
pain, coba batasi aktivitas seperti naik tangga. Hindari
latihan fisik yang membutuhkan gerakan ekstrim pada
pinggang atau tulang punggung.
b) Jika Anda duduk seharian, pastikan duduk dengan posisi
tegak. Penyangga kaki dapat mencegah lumbar pain, bisa
juga Anda gunakan bantal kecil di belakang punggung

38
bawah Anda. Selingi duduk yang lama dengan berdiri dan
berjalan-jalan setidaknya setiap satu jam.
c) Berdiri dengan posisi tegak. Ini memang semakin sulit
dilakukan karena perubahan tubuh Anda, Ibu hamil
cenderung membungkuk saat berdiri seiring membesarnya
ukuran perut sehingga semakin membuat tulang belakang
menjadi renggang.
d) Tidak berdiri terlalu lama. Jika Anda harus berdiri seharian,
usahakan ada jeda dan istirahat untuk berbaring miring
dengan menopang kaki atas dan perut dengan bantal.
e) Gunakan sepatu yang nyaman dan hindari hak tinggi.
Karena perut Anda semakin besar dan keseimbangan Anda
juga tidak stabil, hak tinggi membuat postur Anda tidak
seimbang dan meningkatkan risiko terjatuh.
f) Bagi sama berat beban yang Anda bawa. Membawa
kantong belanjaan di dua tangan dengan beban terbagi dua
lebih baik daripada membawa satu kantong di satu tangan
saja.
g) Selalu bungkukkan lutut dan angkat benda dari posisi
jongkok untuk mengurangi tekanan pada punggung. Minta
orang lain mengangkat benda berat dan mengambil benda
yang tinggi. Juga kurangi gerakan memutar. Hindari
aktivitas seperti mengepel yang membutuhkan gerakan
memutar dan membungkuk di waktu bersamaan. Jika tidak
ada orang lain yang melakukan pekerjaan ini, gerakkan
seluruh tubuh Anda daripada hanya memutar untuk
menjangkau area tertentu.
h) Untuk bisa beristirahat dengan nyaman, coba tidur dengan
posisi miring dengan satu atau dua lutut ditekuk dan bantal
di antara dua kaki Anda. Saat kehamilan semakin besar,
gunakan bantal lain untuk menyangga perut.

39
i) Hati-hati saat bangun dari tempat tidur. Tekuk kaki di
bagian lutut dan pinggang saat Anda memiringkan badan
dan gunakan lengan untuk mendorong tubuh ke atas saat
menjuntai kaki ke bawah menuju sisi tempat tidur.
b. Aktivitas olahraga
Anda mungkin lebih suka meringkuk di tempat tidur
daripada berolahraga saat sakit punggung terasa, tapi jangan
berlama-lama melakukannya. Istirahat penuh biasanya tidak
membantu penyembuhan dalam jangka panjang bahkan bisa
membuat Anda semakin merasa sakit. Yang Anda perlukan
adalah berolahraga saat hamil. Konsultasikan pada dokter
sebelum mulai melakukan latihan fisik, karena ada beberapa
situasi di mana Anda harus membatasi latihan atau
menghindarinya. Lalu lakukan:
a) Renang, yang merupakan pilihan latihan fisik yang tepat
bagi ibu hamil karena dapat menguatkan otot perut dan
punggung bawah. Mengapung di atas air dapat mengurangi
renggang pada persendian. Olahraga air juga bisa
menenangkan Anda, ada penelitian yang menyatakan kalau
renang bisa mengurangi intensitas sakit punggung selama
kehamilan.
b) Latihan peregangan untuk membuat otot pendukung
punggung dan kaki menjadi lebih fleksibel. Lakukan
gerakan peregangan perlahan, karena jika terlalu cepat atau
terlalu berlebihan dapat membuat persendian lebih
merenggang. Yoga sebelum melahirkan menjadi pilihan
yang tepat, Anda juga bisa melatih keseimbangan.
c) Berjalan kaki, jadikan aktifitas ini sebagai salah satu
rutinitas harian Anda selama hamil.
d) Latihan kekuatan untuk membangun otot yang mendukung
punggung dan kaki, termasuk otot perut.

40
Banyak gerakan olahraga yang aman dan cukup lembut
untuk calon ibu di fase kehamilan. Tapi yang perlu diingat, bila
Anda belum berolahraga sebelum hamil, maka mulai hanya
dengan 1 set untuk tiap gerakan olahraga lalu tingkatkan
setelah merasa lebih kuat. Anda mungkin mengalami sedikit
rasa sakit di hari berikutnya bila gerakan sangat baru bagi
Anda. Perhatikan pernafasan selama tiap gerakan dan lakukan
secara perlahan.
Gerakan yang disebut Seated Tick Tocks ini membantu
meredakan rasa sakit. Perenggangan dan penguatan menjadi
penting untuk menurunkan atau mengatasi sakit punggung. Dan
gerakan ini memberi keduanya. Bila rasa sakit yang Anda
alami pada sisi punggung, gerakan ini akan memberi rasa lega
serta membantu memperkuat otot untuk mencegah rasa sakit di
masa mendatang.
Cara melakukannya dengan duduk nyaman dengan
posisi kaki bersila. Ketika mencondongkan tubuh ke satu sisi
dengan lengan diangkat ke atas kepala, Anda melakukan
perenggangan pada satu sisi punggung dan kontraksi pada sisi
lain. Tahan di posisi ini selama beberapa saat sambil menarik
nafas dalam, dan lalu keluarkan nafas ketika Anda kembali ake
posisi semula, lalu miring ke sisi lainnya. Lakukan gerakan ini
sebanyak 3 set masing-masing 10 kali untuk tiap sisi.
Kehamilan bisa membuat mengubah beberapa latihan
fisik yang rutin Anda lakukan. Selama berolahraga saat hamil,
selalu ingat untuk tidak berbaring telentang dan bangkit terlalu
cepat. Meski seorang atlet atau pemula dalam olahraga,
dengarkan sinyal dari tubuh dan jangan lakukan aktivitas
apapun yang terasa menyakitkan. Perhatikan sinyal tubuh yang
menunjukkan bahwa Anda melakukan aktivitas seacara

41
berlebihan atau aktivitas yang Anda lakukan menyebabkan
masalah yang memerlukan perhatian medis.
Aktif secara fisik juga bisa membantu mencegah sakit
punggung tapi hati-hati jangan berolahraga terlalu keras. Untuk
sakit punggung yang normal selama hamil, coba cara ini:
a) Mandi air hangat sering kali bisa meredakan otot yang
terasa nyeri dan kencang. Kompres panas langsung pada
area sakit juga bisa membantu. Beberapa orang merasa
kompres dingin bisa menenangkan.
b) Alat punggung bisa meredakan tekanan pada punggung,
terutama ketika Anda berdiri dan bergerak. Tapi tidak
semua wanita menerima manfaatnya.
c) Posisi miring dengan ditopang bantal di antara lutut
mengurangi tekanan pada punggung.
d) Pijat hamil atau akupunktur bisa membantu membuat tubuh
rileks dan meredakan rasa sakit.
Bila panggul tidak sejajar, ini bisa menyebabkan sakit
punggung. Anda bisa memperbaiki postur dengan berdiri tegak,
dengan bahu ke belakang, dan panggul masuk ke bawah.
Hindari hak tinggi dan sepatu yang tidak memberi topangan.
a) Gunakan penopang punggung ketika duduk agar tulang
belakang lurus, jangan membungkuk di sofa.
b) Perhatikan bagaimana Anda bergerak. Coba jongkok atau
berlutut untuk merendahkan tubuh ke lantai ketika
mengambil benda, bukan dengan menekuk dan kaki lurus.
c) Coba pastikan Anda mendapat tidur yang cukup setiap hari.
Pengobatan bisa direkomendasikan oleh dokter.
Mengikuti cara untuk menghindari sakit punggung dan
meredakan gejalanya ketika muncul bisa membantu Anda
menikmati kehamilan. Untungnya, kebanyakan sakit punggung
bersifat sementara, dan akan hilang dalam beberapa bulan

42
setelah bayi lahir. Selalu bicara pada dokter bila Anda khawatir
atau cemas tentang rasa sakit selama hamil.
4) Skala Nyeri
a. Skala deskripsi intensitas nyeri sederhana

Gambar 1. Skala Deskripsi Intensitas Nyeri Sederhana


(Mohamad, 2012)
b. Skala intensitas nyeri numerik

Gambar 2. Skala numerik (Mohamad, dkk, 2012)


Cara untuk mengukur tingkat nyeri adalah dengan
menggunakan skala NRS (Numerical rating scale)
berdasarkan penilaian objektif yaitu:

Keterangan:
Semakin besar nilai,maka semakin berat intensitas
nyerinya.
a. Skala 0 = Tidak Nyeri
b. Skala 1-3 =nyeri ringan
Secara objektif klien dapat berkomunilasi dengan
baik, tindakan manual di rasakan sangat membantu.
c. Skala 4-6 = nyeri sedang

43
Secara objektif klien mendesis, menyerengai, dapat
menunjukan lokasi nyeri dengan tepat dan dapat
mendeskripsikan nyeri, klien dapat mengikuti perintah
dengan baik dan responsive terhadap tindakan manual.
d. Skala 7-9 =nyeri berat
Secara objekttif terkadang klien dapat mengikuti
perintah tapi masih responsive terhadap tindakan
manual, dapat menunjukan lokasi nyeri tapi tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih
posisi, nafas Panjang dan destruksi dll.
e. Skala 10 =nyeri sangat berat (panik tidak terkontrol)
Secara objektif klien tidak mau berkomunikasi dengan
baik berteriak dan histeris, klien tidak dapat mengikuti
perintah lagi, selalu mengejan tanpa dapat dikendalikan,
menarik-narik apa saja yang tergapai, dan tidak dapat
menunjukan lokasi nyeri (Mohamad, 2012:36).
5) Kapan perlu menghubungi dokter
Bila rasa sakit masih berlanjut, Perlu berkonsultasi ke
dokter. Pastikan juga untuk berkonsultasi ke dokter sebelum
minum obat. Acetaminophen aman untuk kebanyakan wanita
selama hamil. Tapi Aspirin dan obat non steroid anti paradangan
seperti ibuprofen tidak disarankan. Pada beberapa kasus, dokter
bisa merekomendasikan obat pereda sakit yang aman selama hamil.
Perlu selalu bicara pada dokter bila mengalami sakit punggung
selama hamil. Ini untuk membantu memastikan kalau apa yang
Anda rasakan adalah bagian normal dari kehamilan. Tapi bisa jadi
sakit punggung jadi tanda sesuatu yang buruk. Gejala berikut ini
perlu segera diwaspadai:
a. Rasa sakit disertai pendarahan vaginal, sensasi terasa seperti
kencang rahim atau kontraksi, dengan sakit punggung datang

44
dan pergi, serta pendarahan atau kotoran vaginal. Ini bisa
mengindikasi persalinan prematur atau masalah plasenta.
b. Rasa sakit tiba-tiba, rasa sakit yang berat dan muncul tanpa
sebab perlu diperiksa. Bila Anda mengalami trauma, seperti
kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa sakit bisa mengindikasikan
cedera serius dan perlu diperiksa.
c. Demam dan sakit punggung, bila tidak ditangani, infeksi
kandung kemih atau infeksi ginjal bisa menyebabkan
komplikasi serius, seperti persalinan prematur. Rasa sakit di
punggung dan sisi bawah, rasa sakit saat berkemih, darah di
urin, dan demam jadi tanda yang perlu diwaspadai.
d. Hilang rasa. Bila hilang rasa pada satu atau kedua kaki, perlu
segera menghubungi dokter.

C. Inovasi Yang Diberikan (Natural Therapy)


1. Definisi Effleurage Massage
Effleurage merupakan salah satu metode non farmakologis
untuk mengurangi nyeri selama kehamilan yang terdaftar dalam
Summary of pain relief measures during labor, dimana pada usia
kehamilan 37 keatas untuk mengurangi nyeri dapat dilakukan adalah
effleurage.
Effleurage adalah pijatan ringan dengan menggunakan jari
tangan, biasanya pada perut, seirama dengan pernapasan saat
kontraksi. Effleurage dapat dilakukan oleh keluarga sendiri atau
pendamping yaitu suami selama kehamilan Tm 3 berlangsung. Hal
ini digunakan untuk mengalihkan perhatian ibu dari nyeri punggung.

2. Cara Melakukan Effleurage Massage


Prosedur tindakan stimulasi kulit dengan teknik effleurage
massage yaitu:
1) Menjelaskan kepada ibu pengertian dan manfaat massage
effeurage teknik pemijatan yang dilakukan untuk membantu

45
mempercepat proses pemulihan nyeri punggung dengan
menggunakan usapan lembut dan perlahan untuk menimbulkan
efek relaksasi, melancarkan sirkulasi darah, menurunkan respon
nyeri, menurunkan ketegangan otot.
2) Melakukan apresiasi, mempersiapkan alat minyak, handuk mandi
besar, handuk mandi kecil, bantal dan guling kecil (bila
diperlukan), dan ruangan yang nyaman.
3) Mencuci tangan, membantu ibu untuk melepaskan baju bagian
atas dan menyelimuti dengan handuk besar.
4) Mengatur posisi yang nyaman (miring ke kiri dengan diganjal
guling atau duduk dengan diganjal bantal).
5) Menginstruksikan klien untuk menarik nafas dalam melalui
hidung dan mengeluarka lewat mulut secara perlahan lakukan
sampai pasien merasa rileks.
6) Menuangkan minyak pada telapak tangan hingga kedua telapak
tangan terasa hanggat.
7) Meletakkan kedua tangan pada punggung pasien, mulai dengan
gerakan menekan dibagian lumbal ke 5 menggunakan telapak
tangan dilanjutkan dengan mengusap dan bergerak menekan
punggung lurus menuju keatas, setelah sampai punggung bagian
atas kembali lagi ke lumbal 5 dengan mengusap kedua sisi
punggung kanan kiri.
8) Melakukan gerakan naik turun dan berirama kurang lebih 15
menit.
9) Membersihkan sisa minyak pada punggung klien dengan handuk
kecil.
10) Membantu klien ke posisi semula, memberitahu klien bahwa
tindakan telah selesai, membereskan alat – alat yang telah
digunakan.

46
PENATALAKSANAAN

ASUHAN KEBIDANAN MASSAGE EFFLEURAGE PADA IBU HAMIL


TRIMESTER III DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG PADA NY.S
DI BPM SRI ANIK JEPARA

         
I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal        : Senin / 7 Mei 2018
Jam                        : 19.00 WIB

A. Identitas
Nama : Ny. S Nama : Tn. K
Umur : 22 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tahunan 4/1 Alamat : Tahunan 4/1
B. Data Subyektif
1. Alasan datang : Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
2. Keluhan Utama   : Ibu mengatakan hamil 8 bulan dengan sering
merasakan nyeri dipunggung dan sering kencing
3. Riwayat Perkawinan  : Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 21
tahun, dengan suami sekarang sudah 1 tahun 2 bulan
4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 13 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur / tidak : Teratur
d. Lamanya : 7 hari
e. Banyaknya : 2-3X ganti pembalut / hari
f. Dismenorhoe : Tidak ada

47
g. HPHT : 2-10-2017
h. HPL : 9-7-2018
5. Riwayat Obstetri
Haml Nifas
Persalinan
ini
Tanggal U Jenis Penolon Komplikas J B Laktas Komplikas
K Persaliana g i K B i i
n
I Hamil ini
6. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu belum pernah menggunakan jenis KB apapun
7. Riwayat Kesehatan
a.       Ibu  : Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
DM, asma, jantung, dan penyakit keturunan lainnya.
b.      Keluarga     : Keluarga juga tidak pernah menderita penyakit
keturunan seperti DM, asma, jantung, dan penyakit menular
lainnya, seperti TBC, dll.
8. Riwayat Kehamilan Sekarang
Gravida 1 Para 0 Abortus 0 dengan ketidaknyamana ibu hamil dengan
keluhan nyeri punggung dan sering kencing
a.        ANC Trimester I
1)      Frekuensi                      : 2x
2)      Tempat                         : BPM dan Puskesmas
3)      Imunisasi TT                 : 2x
4)      Pergerakan anak            : Belum terasa
5)      Keluhan                        : Mual muntah
6)      Nasehat                         : Makanan bergizi dan istirahat
cukup
7)      Pengobatan                   : Vitamin

b.      ANC Trimester II
1)  Frekuensi                       : 3X

48
2)  Tempat                          : BPM dan Puskesmas
3)  Umur  kehamilan           : 5 bulan
4)  Pergerakan anak             : (+)
5)  Keluhan                         : Pusing
6)  Nasehat                         : Istirahat teratur
c. ANC Trimester III
1)  Frekuensi                       : 2x
2)  Tempat                          : BPM
3)  Umur  kehamilan           : 8 bulan
4)  Pergerakan anak            : (+)
5)  Keluhan                         : Nyeri punggung dan sering kencing
9.  Pola Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
            Jenis                            : Nasi, lauk, sayur, dan susu
            Frekuensi                     : 3X/hari
            Porsi                            : 1 piring
            Pantangan                   : Tidak ada
b.       Eliminasi
  BAB
         Frekuensi                      : 1X/hari
         Konsistensi                   : Lembek
         Warna                           : Kuning
         Masalah                        : Tidak ada
  BAK
         Frekuensi                      : 2 – 4X/hari
         Warna                           : Kuning jernih
         Bau                               : Pesing
         Masalah                        : Tidak ada

c.      Personal Hygiene
         Frekuensi mandi                       : 2-3X/hari

49
         Frekuensi gosok gigi                : 2-3X/hari
         Frekuensi ganti pakaian/jenis   : 2-3X/hari
d.       Aktifitas     : Ibu melakukan aktifitas sebagai ibu rumah tangga
e.        Tidur dan Istirahat
         Siang hari                                 : 2 jam/hari
         Malam hari                               : 8 jam/hari
         Masalah                                    : Tidak ada
g.      Pola Seksual                                   : 1x seminggu
         Masalah                                 : Tidak ada
10. Data psikososial dan spiritual
a. Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya    : Baik
b. Tanggapan ibu terhadap kehamilannya    : Ibu merasa senang
dengan kehamilannya
c.    Ketaatan ibu dalam beribadah                       : Ibu melakukan sholat
5 waktu
d.   Pemecah masalah dari ibu                            : Suami
e.    Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya     : Bidan
f.     Lingkungan yang berpengaruh                                                   
-       Ibu tinggal bersama     : orang tua
-       Hewan peliharaan        : Tidak ada
g.    Hubungan sosial ibu dengan mertua, orang tua, keluarga : Sangat
baik
h.    Penentu pengambil keputusan dalam keluarga                  : Suami
i.      Jumlah penghasilan Keluarga                                       : Tidak
menentu
j.    Yang menanggung biaya ANC dan persalinan                   : Suami

C. Data Obyektif
1.    Pemeriksaan Umum
a.    Keadaan umum         : Baik

50
b.    Kesadaran umum      : Composmentis
c.    Berat badan
-       Sebelum hamil      : 50 kg
-       Sekarang              : 57  kg
d.   Tinggi badan             : 153 cm
e.    LiLa                          : 25 cm
f.     Tanda-tanda vital      : TD : 120/80 mmHg  R : 24x/m
    N   : 85x/m   T: 36,5 0 C
2.    Pemeriksaan khusus
a.    Inspeksi
      Kepala        : Kepala tampak bersih tak berketombe,
pertumbuhan rambut tampak sehat dan rambut tidak rontok.
      Muka          : Tampak tidak pucat, terlihat cloasma
gravidarum.
      Mata           : Bentuk simetris, tidak tampak ikterik pada
sklera, konjungtiva tampak tidak pucat, dan tidak ada
pembengkakan di palpebra.
      Telinga         : Bentuk simetris, kondisi telinga baik dan tidak
ada serumen.
      Hidung       : Bentuk simetris, tidak nampak pernafasan
cuping hidung, tidak ada polip dan sekret.
      Mulut         : Bibir tidak tampak pucat,  lidah tampak bersih
gigi tidak ada caries, berlubang dan gusi tidak berdarah
     Leher         : Tidak tampak ada pembengkakan vena jugularis
dan    kelenjar tiroid.
      Dada          : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding
dada.
     Mamae        : Bentuk
simetris, tampak ada hiperpigmentasi pada areola,  puting
susu menonjol keluar.

51
     Abdomen    : Tampak membesar sesuai umur kehamilan, tida
k ada luka bekas operasi, tidak tampak adanya striae
gravidarum.
      Tungkai       : Tidak nampak varises dan tidak ada
odem pada kaki kanan  dan   kiri
      Genetalia     :  Bersih, tak ada varises.
 Anus : tidak ada hemoroid
b.    Palpasi
      Leher : Tidak teraba pembengkakan vena
jugularis dan kelenjar
                 tiroid.
      Mamae : Tidak teraba benjolan abnormal, colostrum sudah
keluar
                 sedikit.
      Abdomen
 Leopold I            : Tinggi fundus uteri  pertengahan pusat
dengan PX, bagian fundus teraba bagian lunak yaitu bokong,
TFU 27 cm
 Leopold II           : Pada perut ibu sebelah kiri teraba keras
dan memanjang seperti papan, sedangkan pada perut  ibu
sebelah kanan teraba bagian kecil - kecil (ekstremitas)
 Leopold III         : Pada bagian bawah perut ibu teraba bulat,
keras
                        dan melenting (presentasi kepala)
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP (konvergen)
      TBJ   : (27-12)x155 = 2.325 gr
      Auskultasi
DJJ (+), Frekuensi DJJ 148x/menit
 Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan
c.    Perkusi
Refleks Patella  : Kiri/kanan (+)/(+)

52
Cek ginjal          : Kiri/kanan (-)/(-)
d.   Pemeriksaan Panggul Luar
Tidak dilakukan pemeriksaan
e.    Pemeriksaan Penunjang
HB                  : 12 gr% (tgl 10 Maret 2018)
Albumin          : (-)
Reduksi           : (-)

I. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan
Ny, “S” umur 22 tahun G1 P0 A0 UK 31 minggu presentasi kepala,pungug
kiri, janin tunggal intra uterin, dengan nyeri pungung massage.
Dasar
Data Subyektif :
Ibu mengatakan hamil pertama
Ibu mengatakan perkiraan lahir tanggal 9 juli 2018,
Ibu mengatakan punggung ibu terasa nyeri dan sering kencing
Data obyektif :
 KU/Kesadaran : baik/composmentis
 TD : 120/80 mmHg  R : 24x/m
 N   : 85x/m   T: 36,5 0 C
 DJJ : 148x/menit TBJ : 2.325 gr
 Palpasi : Leopold I : Teraba Bokong
Leopold II : Puki
Leopold III : Teraba Kepala
Leopold IV : Kepala belum masuk PAP
 TFU : 27 cm

B. Masalah
Ketidak nyamanan yang dirasakan ibu karena nyeri dipunggung dan sering
kencing.

53
Dasar
Data subyektif : Ibu mengatakan nyeri dipunggung dan sering kencing
Data Obyektif : Dari hasil pemeriksaan semua dalam keadaan normal
C. Kebutuhan
Konseling tentang ketidak nyamanan yang di rasakan ibu mengajari ibu
eflfleuarge massage untuk mengatasi masalah yang di rasakan

II. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada
III. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
IV. PERENCANAAN
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan ibu dan janin
2. Berikan KIE tentang ketidaknyamanan yang dirasakan oleh ibu adalah
normal
3. Berikan support mental kepada ibu dan keluarga untuk menghadapi
kehamilannya dengan tenang
4. Ajari ibu teknik endoprin massage untuk mengatasi masalah yang
dirasakan ibu
5. Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 2 minggu lagi

V. PELAKSANAAN
Tanggal/jam : 7 Mei 2018 / 19.30 WIB
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa saat ini kondisi ibu dan janin dalam
kondisi baik
2. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa ketidaknyamanan yang dirasakan
oleh ibu saat ini adalah normal. Nyeri punggung yang sering ibu rasakan
dikarenakan penekanan perut ibu yang semakin lama semakin membesar
dan menekan punggung. Hal ini yang mengakibatkan punggung ibu sering
terasa nyeri. Keluhan sering kencing yang dirasakan oleh ibu dikarenakan
penekanan perut ibu yang semakin membesar pada kandung kemih

54
mengakibatkan ibu sering merasa ingin kencing. Keluhan yang ibu rasakan
tersebut adalah keluhan normal yang sering dirasakan ibu hamil.
3. Memberikan support mental kepada ibu dan keluarga untuk tetap tenang
akan kondisi yang dialaminya.
Tanggal/jam : 7 Mei 2018 / 19.45 WIB
4. Mengajari ibu massage effleurage untuk mengatasi masalah yang dirasakan
ibu
 Massage effleurage adalah Teknik pemijatan berupa usapan lembut,
lambat, dan panjang atau tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan
efek relaksasi, melancarkan sirkulasi darah, menurunkan respon nyeri
dan menurunkan ketegangan otot

 Mempersiapkan alat yang digunakan yaitu : minyak biji – bijian, tisu,


bantal, dan air hangat.

 Mengatur posisi ibu senyaman mungkin (miring kiri)

 Anjurkan ibu untuk menarik nafas dalam dari hidung dan


mengeluarkan dari mulut secara perlahan sampai terasa rileks

 Menuangkan minyak pada telapak tangan kemudian gosokkan kedua


tangan hingga hangat

 Letakkan kedua tangan pada punggung pasien, mulai dengan gerakan


mengusap dan bergerak menekan kedua sisi punggung dari daerah
lumbal 5 kesisi kanan kiri menuju ke atas punggung, setelah sampai
punggung bagian atas kembali lagi dari arah kepala ke lumbal 5.

 Melakukan gerakan naik turun dan berirama

 Melakukan gerakan berulang – ulang

 Setelah selesai bersihkan bekas minyak dengan handuk dan air hangat

 Memberitahu suami untuk melakukan gerakan tersebut dirumah

55
5. Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 2 minggu lagi

VI. EVALUASI
Tanggal/jam : 7 Mei 2018 / 20.00 WIB
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang hasil pemeriksaan dan tenang
karena hasil pemeriksaan baik
2. Ibu dan keluarga tampak paham dengan penjelasan yang diberikan
3. Ibu dan keluarga merasa lebih tenang
4. Ibu dan suami sudah tahu gerakan massage effleurage yang diajarkan oleh
bidan dan akan mempraktekkannya dirumah.
5. Ibu dan keluarga bersedia melakukan kontrol ulang 2 minggu lagi

PENUTUP

56
A. KESIMPULAN
Pemberian terapi massage efleurage dapat Effleurage dapat dilakukan
oleh ibu bersalin sendiri atau pendamping persalinan selama kontraksi
berlangsung. Hal ini digunakan untuk mengalihkan perhatian ibu dari
nyeri saat kontraksi.
Mempercepat proses persalinan dan obat penghilang rasa sakit selama
proses persalinan. Sehingga proses persalinan dapat dilalui dengan
nyaman

B. SARAN
Kami berharap semoga modul yang kami susun ini dapat menjadi
bahan pembelajaran bagi kami khususnya dan bagi para tenaga kesehatan
umumnya. Sehingga kasus persalinan dengan massage effleurage bisa di
gunakan untuk mengalihkan wanita dari nyeri selama kontraksi.
Begitu pula dengan adanya massage yang mempunyai efek
distaraksi juga dapat meningkatkan endorphin dalam sistem kontrol
desenden, Masage membuat pasien lebih nyaman karna masaage membuat
relaksai otot .
Kami menyadari bahwa modul yang kami buat ini banyak
kekurangan sehingga kami harapkan adanya masukan dan saran bagi kami
demi perbaikan pembuatan modul selanjutnya.

STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)

57
A. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


EFFLEUARGE MASSAGE

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


STANDAR .................. Ketua STIKES karyaHusada Semarang
OPERASIONAL
PROSEDUR
.....................................
Effleurage adalah pijatan ringan dengan menggunakan jari tangan,
PENGERTIAN
biasanya pada perut, seirama dengan pernapasan saat kontraksi
pemijatan yang di lakukan untuk membantu memnpercepat proses
pemulihan nyeri punggung dengn menggunakan usapan lembut
dan perlahan untuk menimbulkan efek relaksasi
TUJUAN  Melnacarkan sirkulasi darah
 Menurunkam respon nyeri
 Menurunkam ketegangan otot

Effleuarage atau pijatan mengalihkan perhatian ibu dari nyeri


punggung,begitu pula dengan adanya massage yang mempunyai
efek distaraksi juga dapat meningkatkan endorphin dalam sistem
MANFAAT
kontrol desenden, Masage membuat pasien lebih nyaman karna
masaage membuat relaksai otot .(Monsdragon,2004)

INDIKASI Ibu hamil yang mengalami nyeri punggung

Pemijatan tidak dapat dilakukan pada gangguan pada penyakit


KONTRAINDIKASI
kulit,luka yang akan di masase
1. Ruangan terang dan nyaman
PERSIAPAN
2. Ruangan yang aman dan tidak terlalu terang
PASIEN
PERSIAPAN 1. Tangan harus bersih dan bekerja secara hati – hati
UNTUK PEMIJAT 2. Cepat tanggap jika ibu mengalami rasa nyeri
3. Aturan posisi ibu yang nyaman ketika akan melakukan
pemijatan

58
PERSIAPAN ALAT
Minyak
Handuk mandi besar
Handuk mandi kecil
Bantal dan guling kecil (Bila perlu)
Ruangan yang nyaman

PETUGAS Bidan
PROSEDUR A. SIKAP
PELAKSANAAN 1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
2. Memperkenalkan diri kepada klien
3. Merespon reaksi klien
4. Percaya diri
5. Menjaga privasi klien

B. ISI
1. Menjelaskan pengertian dan manfaat massage effleuarge
Teknik pemijatan yang di lakukan untuk membantu
memnpercepat proses pemulihan nyeri punggung dengn
menggunakan usapan lembut dan perlahan untuk
menimbulkan efek relaksasi

 Melancarkan sirkulasi darah

 Menurunkan respon nyeri

 Menurunkan ketegangan otot

2. Melakukan apersepsi
3. Mempersiapkan alat

59
 Minyak

 Handuk mandi besar

 Handuk mandi kecil

 Bantal dan guling (Bila perlu)

 Ruangan yang nyaman

4. Mencuci tangan

5. Membantu pasien untuk melepas baju bagian atas dan


menyelimuti dengan handuk besar

6. Mengatur posisi yang nyaman (miring ke kiri dengn di


ganjal guling atau duduk dengan di ganjal bantal

7. Menginstruksikan klien untuk menarik nafas dalam


melalui hidung dan mengeluarkan lewat mulut secara

60
perlahan lakukan sampai pasien rileks

8. Menuangkan minyak pada telapak tangan,kemudian


gosokan kedua tangan hingga hangat

9. Meletakkan kedua tanagan pada pungung pasien,mulai


dengan gerakan menekan di bagian lumbal ke 5
menggunakan telapak tangan di lanjutkan dengan
mengusap dan bergerak menekan punggung lurus menuju
ke atas,setelah sampai punggung bagian atas kembli lagi
kelumbal 5 dengan mengusap kedua sisi punggung kanan
kiri

10. Melakukan gerkan naik turun dan berirama kurang lebih


15 menit

11. Membersihkan sisa minyak pada punggung klien dengan

61
handuk kecil
12. Membantu merapikan klien ke posisi semula

13. Memberitahu klien bahwa tindakan telah selesai


14. Membereskan alat2 yang telahbdi gunakan
15. Mencuci tangan

16. Melakukan evaluasi

C. TEKNIK
1. Melakukan secara sistematis
2. Menggunakan bahasa yang mudah di mengerti pasien
3. Tenang dan percaya diri
4. Menggunakan alat secara dengan efektif dan efisien
5. Melakukan pendokumentasian

62
SKIL LABORATORIUM

LEMBAR CEKLIST
MASASAGE EFFLUARGE

N NO PUNGGUNG
O ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4 5

SIKAP
1 Menyambut klien dengan ramah dan sopan

2 Memperkenalkan diri kepada klien

3 Merespon reaksi klien

4 percaya diri

5 Menjaga privasi klien

63
Jumlah Score = 5 x 10%
conten

1 Menjelaskan pengertian dan manfaat massage


effleuarge

Teknik pemijatan yang di lakukan untuk


membantu memnpercepat proses pemulihan nyeri
punggung dengn menggunakan usapan lembut
dan perlahan untuk menimbulkan efek relaksasi

 Melnacarkan sirkulasi darah


 Menurunkam respon nyeri
 Menurunkam ketegangan otot

2 Melakukan apersepsi

3 Mempersiapkan alat

 Minyak
 Handuk mandi besar
 Handuk mandi kecil
 Bantal dan guling kecil (Bila perlu)
 Ruang yang nyaman

4 Mencuci tangan

64
5 Membantu pasien untuk meleas baju bagian atas
dan menyelimuti dengan handuk besar

6 Mengatur posisi yang nyaman (miring ke kiri


dengn di ganjal guling atau duduk dengan di gnjal
bantal)

Memginsteuksikan klien untuk menarik nafas


dalam melalui hidung dan mengeluarkan lewat
mulut secara perlahan lakukan sampai pasien
7 rileks

8 Menuangkan Minyak pada telapak


tangan,kemudian gosokan kedua tangan hingga
hangat

65
9 Meletakkan kedua tanagan pada pungung
pasien,mulai dengan gerakan menekan di bagian
lumbal ke 5 menggunakan telapak tangan di
lanjutkan dengan mengusap dan bergerak
menekan punggung lurus menuju ke atas,setelah
sampai punggung bagian atas kembli lagi
kelumbal 5 dengan mengusap kedua sisi
punggung kanan kiri

10 Melakukan gerkan naik turun dan berirama


kurang lebih 15 menit

11 Membersihkan sisa minyak pada punggung klien


dengan handuk kecil

12 Membantu merapikan klien ke posisi semula

66
13 Memberitahu klien bahwa tindakan telah selesai

14 Membereskan alat2 yang telah di gunakan

15 Mencuci tangan

16 Melakukan evaluasi

Jumlah Score = 10 x 80%

TEKNIK

1 Melakukan secara sistematis

2 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti


pasien

3 Tenang dan percaya diri

4 Menggunakan alat dengan efektif dan efisien

5 Melakukan pendokumentasian

Jumlah Score = 5 x 10%

Nilai Akhir

Nama Penguji

TTD

Keterangan :

Nilai 0 = Jika tidak dilakukan atau dilakukan kurang tepat

Nilai 1 = Jika dilakukan dengan benar

67
DAFTAR PUSTAKA

Aprillia, Yessie. 2011. Siapa Bilang Melahirkan itu Sakit. Yogyakarta: C.V Andi

Artanty Nisman, Wenny.2011. Ternyata Melahirkan itu Mudah dan


Menyenangkan. Yogyakarta : C.V Andi

Cooper, Fraser. 2009. Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta: ECG

Evariny Andriana. 2007. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Populer

Fatmawati, Lis. 2011. Pengaruh Teknik Relaksasi Pernafasan Terhadap Tingkat


Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di BPS Mu’rofah, Amd. Keb.
Universitas Muhammadiyah Surabaya. 22/01/2019
Ghofur, Abdul. 2010. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas

68
Dalam Pada Pasien Inpartu kala I Fase Laten di Rumah Bersalin Depok
Jaya. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. 25/01/2019
Indrayani, dkk. 2016. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : CV. Trans
Info Media

Judha, Mohammad. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.


Yogyakarta: Nuha Medika

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Profil Kesehatan Indonesia


Tahun 2017

Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC

Mohamad, Judha dkk. 2009. Teori Pengukuran Nyeri. Nuha Medika. Yogyakarta

M.T. Indiarti. 2015. Panduan Persiapan Kehamilan, Kelahiran & Perawatan Bayi.
Yogyakarta : Parama Ilmu

Ningtyas. 2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta:


Salemba Medika

Nolan, Mary. 2015. Panduan Komprehensif tentang Kehamilan Sehat. Yogyakarta


: Golden Books

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Teori Pengukuran

Nyeri. PT, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Prasetyo, Sigit Nian. 2010. Konsep Dan Proses Keperawatan NyeriEdisi I


Cetakan I. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rohani, S.ST, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika

Sumarah At Al. 2010. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan


Kebidanan Pada Ibu Bersalin) Cetakan V. Yogyakarta: Fitramaya
Varney, Hellen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: ECG

69
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan Edisi III Cetakan IX. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

70

Anda mungkin juga menyukai