PADA ANAK
OLEH :
Anak Agung Istri Citra Pratika Ningrum
Kp.06.13.005
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerahNya dan kerja keras penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun sebagai salah satu laporan program studi D3 keperwatan Akper Kesdam IX/Udayana.
Dalam
pembuatan
makalah
yang
berjudul
PENERAPAN
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA ANAK . Penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan selanjutnya, dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
5
6
11
13
15
16
19
21
22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Komunikasi adalah pemindahan informasi yang bias dimengerti dari satu
orang atau kelompok ke orang lain atau kelompok lainnya. (Dunham,1984 &
Newstrom 1989). Komunikasi akan berjalan lancar bila antara pengirim pean
dan penerima pesan mengerti apa yang disampaikan.
Komunikasi pada anak merupakan proses pennyampaian dan transfer
informasi yang melibatkan anak, baik sebagai pengirim pesan atau penerima
pesan. Dalam proses ini melbatkan usaha-usaha untuk mengelompokkan ,
memilih dan mengirimkan lambang-lambang sedemikian rupa yang dapat
membantu seorang pendengar atau penerima berita mengamati dan menyusun
kembali dalam pikirannya arti dan makna yang terkandung dalam pikiran
komunikator.
Pada anak , komunikasi yang terjadi mengalami perbedaan bila
dibandingkan dengan yang terjadi pada usia bayi,balita,remajamaupun orang
dewasa. Hal ini disebabkan oleh karakteristik khusus yang dimiliki anak
tersebut sesuai dengan usia perkembangannya. Komunikasi pada anak sangat
penting karena pada proses tersebut mereka dapat saling mengekspresikan
perasaan dan fikiran , sehingga diketahui oleh orang lain. Disamping itu dengan
berkomunikasi dengan anak-anak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya.
Pada anak-anak yang dirawat dirumah sakit karena banyaknya masalah yang
dialaminya baik yang berhubungan dengan sakitnya dan maupun karena
ketakutannya dan kecemasannya terhadap situasi maupun prosedur tindakan
seringkali komunikasi menjadi terganggu. Keadaan ini apabila dibiarkan akan
memberi dampak yang buruk bagi pertumbuhan dan perkembangan disamping
proses penyembuhannya.
1
informasi dan dapat membina rasa percaya anak pada perawat serta membantu
anak agar dapat mengekspresikan perasaannya sehingga dapat dicari solusinya.
Sehubungan dengan itu perawat dituntut untuk memiliki kemampuan
komunikasi dalam memberi askep pada anak , menguasai teknikteknik
komunikasiyang cocok bagi anak-anak dan sesuai dengan tahap tumbuh
kembangnya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapat dari latar belakang diatas adalah
Apasaja yang perlu diketahui perawat dalam menerapkan komunikasi
terapeutik pada anak?.
1.3.
Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diketahui sebagai seorang perawat
dalam menerapkan komunikasi terapeutik pada anak.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari teknik komunikasi pada anak.
2. Untuk mengetahui komponen dalam komunikasi.
3. Untuk mengetahui sikap dalam komunikasi
4. Untuk mengetahui sikap komunikasi terapeutik.
5. Untuk mengetahui komunikasi yang digunakan pada anak sesuai dengan
tahap tumbuh kembangnya .
6. Untuk mengetahi cara berkomunikasi dengan anak.
7. Untuk mengetahui cara berkomunikasi dengan orang tua anak.
8. Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang dilakukan dalam komunikasi
terapeutik dengan anak.
9. Untuk mengetahui factor-faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi
dengan anak.
10.Untuk mengetahui implikasi komunikasi terapeutik dalam keperawatan.
1. 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Teknik komunikasi pada anak
Komunikasi pada anak merupakan bagian penting dalam membangun kepercayaan diri
perawat dengan anak. Melalui komunikasi akan terjalin rasa percaya , kasih sayang dan
selanjutnya anak akan merasa memiliki suatu penghargaan pada dirinya. Banyak ahli komunikasi
memberikan pengertian tentang komunikasi seperti komunikasi merupakan pengiriman atau alat
tukar menukar informasi,ide, atau yang lainnya yang dapat memberikan suatu pengetahuan
tentang ide atau informasi yang disampaikan.
Melalui pengertian tersebut terdapat istilah pertukaran informasi yang berarti dalam
komunikasi melibatkan lebih dari satu orang dalam menyampaikan informasi atau ide yang ada.
Kemudian dalam praktik keperawatan istilah komunikasi sering digunakan pada aspek pemberin
terapi pada klien , sehingga istilah komunikasi banyak dikaitkan dengan istilah terapeutik atau
dikenal dengan istilah komunikai terapeutik yang menurut Stuart dan Sundeen tahun 1987
merupakan cara unntuk membina hubungan yyang terapeutik yang diperlukan untuk pertukaran
informasi dan perasaan, yang dapat mempengaruhi prilakuorang lain, mengingat keberhasilan
tindakan keperawatan tergantung pada proses komunikasi.
Sedangkan secara umum komunikasi pada anak merupakan proses pertukaran informasi
yang disampaikan oleh anak kepada orang lain dengan harapan orang yang diajak dalam
pertukaran informasi tersebut mampu memenuhi kebutuhannya. Dalam tinjauan ilmu
keperawatan anak , anak merupakan seseorang yang membutuhkan suatu perhatian dan kasih
sayang, sebagai kebutuhan khusus anak yang dapat dipenuhi dengan cara komunikasi baik verbal
maupun non verbal yang dapat menumbuhkan kepercayaan pada anak , sehingga tujuan
komunikasi dapat tercapai.
mempengaruhi klien (anak) untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan perawatdalam
komunikasi.
2. SIKAP EMPATI
Merupakan bentuk sikap dengan cara menempatkan diri perawatpada posisi anak dan
orang tua. Sikap empati dapat ditunjukkan dengan mendengarkan apa yang disampaikan
oleh komunikan dengan maksud dimengerti , mengatakan pada diri komunikan bahwaa
perawatingin mendengar apa darinya , menyampaikan respon empati seperti keakuratan ,
kejelasan, kehangatan , dan menunjukkan empati secara verbal.
3. SIKAP HORMAT
Merupakan bentuk sikap yang menunjukkan adanya suatu kepedulian / perhatian, rasa
suka dan menghargai klien. Sikap hormat dalam komunikasi ini dapat di tunjukkan
dengan
terbagi dalam komunikasi, memelihara kontak mata dalam komunikasi, senyum pada saat
yang tepat, bergerak kearah klien saat berkomunikasi, menentukan sapaan saat
berkomunikasi, melakukan jabat tangan atau sentuhan yang lembut
dengan izin
komunikan.
4. SIKAP KONKRET
Merupakan bentuk sikap yang menggunakan terminology yang spesifik dan bukan
abstrak pada saat komunikasi dengan klien. Sikap konkret dapat ditunjukkan dengan
menggunakan seuatu yang nyata seperti menunjukkan pada hal yang nyata , melalui
orang ketiga dalam hal ini orang tua dan dapat menggunakan alat bantu sperti gambar ,
mainan , dan lain- lain.
Pada usia ini cara berkomunikasi yang dapat digunakan adalah dengan memberi
tahu apa yang terjadi pada dirinya , memberi keempatan pada mereka untuk menyentuh
alat peeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara , bicara lambat, jka tidak
dijawab harus diulangi lebih jelas dengan pengarahan yang sederhana, hindarkan sikap
mendesak untuk dijawab seperti kata-kata jawab dong , mengalhkan aktivitas saat
omunikasi, memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak
komunikasi, mengatur jarak interaksi dimana perawatdalam berkomunikasi
dengan
10
menunjukkan kearah yang lebih poositif, terjadi konseptualisasi mengingat masa ini
adalah masa peralihan anak menjadi dewasa.
Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah
pendapat pada teman sebaya, hindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa
malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi mengingat awal terwujudnya kepercayaan
anak dan merupakan masatransisi dalam bersikap dewasa.
11
3. MEMFASILITASI
Memfasilitasi anak adalah bagian cara berkomunikasi ,melaluii ini ekspresi anak atau
respon anak terhadap pesan dapat diterima. Dalam memfasilitasi perawatharus mampu
mengekspresikan perasaan dan tidak boleh dominan , tetapi anak harus diberikan respon
terhadap pesan yang disampaikan melalui mendengarkan dengan penuh perhatian dan
jangan merefleksikan ungkapan negatif yang menunjukkan kesan yang jelek pada anak.
4. BIBLIOTERAPI
Melalui pemberian buku atau majalah dapat digunakan untu mengekspresikan perasaan
dengan menceritakan isi buku atau majalah
maksudnya.
12
10. BERMAIN
Bermain alat efektif pada anak dalam membantu berkomunikasi , melalui ini hubungan
interpersonal antara anak , perawat dan orang disekitarnya dapat terjalin , pesan-pesan
dapat disampaikan.
dapat
ditunjukkan
dengan
ekspresiyang
sungguh-sungguh
saat
berkomunikasi dengan tujuan untuk mengerti klien. Selain itu dengan mendengarkan
klien perawatakan mendapatkan seluruh informasi yang didapat sehingga tidak ada yang
hilang atau tertinggal informasi yang akan disampaikan.
4. DIAM
13
Diam adalah cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan diam sebentar
dapat memberikan kesempatan kepada seseorang yang perawatajak berkomunikasi untuk
memberikan
kebebasan
dalam
mengekspresikan
perasaannya
dan
memberikan
14
wawancara,
observasi,
dan
pemeriksaan
lain,
memperkenalkan
nama
15
lanjut dengan klien , melakukan kontrak (waktu, tempat , ttopik) dan mengakhiri
wawancara dengan cara yang baik.
2.9.FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
DENGAN ANAK
Dalam proses komunikasi kemungkinan ada hambatan selama komunikasi karena selama
komunikasi melibatkan beberapa komponen dalam komunikasi dan dipengaruhi oleh beberapa
factor diantaranya:
1. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakn penentu manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupannya yang
dapat digunakan untuk mendapatkan informasi sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup. Sebagimana umumnya semakin tinggi tingkaat pendidikan seseorang makin
mudah menerima informasi dan makin bags pengetahuan yang dimiliki sehingga
penggunaan komunikasi secara efektif akan dapat dilakukannya. Dalam komunikasi
dengan anak dan orang tuanya juga perlu diperhatikan tingkat pendidikan khususnya
orang tua karena berbagai informasi akan mudah diterima jika Bahasa yang disampaikan
sesuai dengan tingkat pendidikan yang dimilikinya.
2. PENGETAHUAN
Merupakan proses belajar dengan panca indra yang dilakukan seseorang thd objek
tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan. Menurut Bloom dan
Kartwakl(1996) yang dikutip oleh Wimar Tinambunan (1988), membagi pengetahuan
dalam 6 tingkatan diantaranya :
-
Tahu
Memahami
Aplikasi
Analisis
Sintetis
Evaluasi
ini dapat diperlihatkan apabila pengetahuan seseorang cukup maka informasi yang
disampaikan akan jelas dan mudah diterima oleh penerima. Akan tetapi apabila
pengetahuan kurang maka menghasilkan inforasi yang kurang.
3. SIKAP
16
pendengar
kurang
percaya
terhadap
komunikator.
Demikian
17
Status kesehatan sakit dapat berpengaruh dalam komunikasi, hal ini dapat
diperlihatkan ketika anak sakit atau mengalami gangguan psikologis maka cenderung
anak kurang komunikatif , dengan demikian dalam komunikasi membutuhkan kesiapan
ecara fisik dan psikologis untuk mencapai komunikasi yang efektif.
7. SISTEM SOSIAL
8. System social yang dimaksud disini adalah budaya yang ada di masyarakat. Hal tersebut
dapat juga mempengaruhi prose komunikasi. Ketika berkomunikasi dengan Bahasa
komunikasi yang berbeda dan sama-sama tidak mengerti dengan Bahasa daerah yang
digunakan maka akan merasa kesulitan untuk mencapai tujuan dan komunikasi.
9. SALURAN
10. Saluran ini erupakan factor luar yang berpengaruh dalam proses komunikasi seperti
intonasi suara , sikap tubuh dan sebagainya.
11.
12. LINGKUNGAN
13. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar area, lingkungan dalam
komunikasi yang dimaksud disini dapat berupa situasi atupun lokasi yang ada.
Lingkungan yang baik atau tenang akan memberi dampak berhasilnya tujuan komunikasi
sedangkan lingkungan yang kurang baik akan memberikan dampak kurang.
KESIMPULAN
20. Komunikasi terapeutik adalah suatu cara unntuk membina hubungan terapeutik
yang diperlukan untuk pertukaran informasi dan perasaan, yang dapat mempengaruhi
prilaku orang lain, mengingat keberhasilan tindakan keperawatan tergantung pada proses
komunikasi yang didalamnya terdapat komponen dalam komunikasi yaitu pengirim
pesan,penerima pesan , pesan , media dan umpan balik. Sikap dalam komunikasi seperti
berhadapan ,mempertahankan kontak ,membungkuk , terbuka,dan rileks diharapkan juga
dapat diterapkan dalam komunikasi terapeutik selain sikap dalam komunikasi terapeutik
itu sendiri (sikap kesejatian, empati, hormat,dan konkret). Selain sikap perawat juga
harus mampu menggunakan cara berkomunikasi dengan anak sesuai dengan tahap
tumbuh kembangnya. Komunikasi dengan orang tua juga perlu dijalin karena dalam
pemberian asuhan keperawatan pada anak tidak terlepas dari peran orang tua. Dalam
melaksanakan komunikasi terapeutik perawat melakukan empat tahapan yakni tahap
prainteraksi,tahap orientasi,tahap kerja, tahap terminasi. Dalam melakukan komunikasi
terapeutik juga perlu diperhatikan factor-faktor dan implikasi daripada komunikasi ini
yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam komunikasi.
21.
22. LAMPIRAN
23. SASARAN
24. NAMA PASIEN
25. UMUR
: 2 TAHUN
JAM 04.00
30.
31.
32.
33.
DAFTAR PUSTAKA
A.AZIZ ALIMUL HIDAYAT (2003), Hubungan Pengtahuan dan Sikap Perawat Dalam
Komunikasi Terapeutik pada Anak Usia Prasekolah, Medikes Jurnal keperawatan dan
Kesehatan Hal 40-45
34.
36.