Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. TOPIK : Senam Kegel pada Lansia dengan Inkontinensia Urine


B. SUBTOPIK :
a. Pengertian Inkontinensia Urine
b. Senam Kegel pada Lansia
C. TUJUAN :
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama kurang lebih 20 menit, di harapkan
para lansia dapat mempraktikkan latihan kegel untuk mengatasi inkontinensia
urine.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan lansia mampu:
a. Menyebutkan apa yang dimaksud dengan inkontenensia urine?
b. Menyebutkan bagaimana cara mengatasi inkontenesia urine?
c. Menyebutkan apa tujuan dari senam kegel?
d. Menyebutkan berapa lama sekali mengkontraksikan otot perkemihan?
e. Menyebutkan berapa kali sehari dilakukan latihan senam kegel?
D. PERENCANAAN PENYULUHAN
1. Waktu dan Tempat
Kegiatan penyuluhan ini akan dilakukan pada:
Hari, tanggal : Jumat, 05 Januari 2016
Waktu : 10.00 WITA
Lama pelaksanaan : 30 menit
Tempat : Wisma Matahari Panti Tresna Werda Martapura
2. Sasaran Peserta : Semua lansia yang berada di Wisma Matahari
3. Metode : Demonstrasi dan Ceramah
4. Media : Poster
E. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : Nor Ella Dayani, S. Kep
2. Moderator : Jannatur Rahmah, S. Kep
3. Penyaji : Helma Rasyida, S. Kep
4. Kosumsi : Selvia Harum Sari, S. Kep
Farida Raudah, S. Kep
5. Perlengkapan : Ermawati, S. Kep
Indah Dwi Astuti, S. Kep
6. Dokumentasi : Alpianor, S. Kep

F. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1. 3 menit Pembukaan:
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan Menjawab salam
salam.
b. Memperkenalkan diri.
Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan. Memperhatikan
Memperhatikan
2. 10 menit Pelaksanaan:
1. Memvalidasi pengetahuan peserta
Memperhatikan
penyuluhan mengenai materi yang akan
diberikan.
2. Menjelaskan mengenai:
Materi: Senam Kegel pada Lansia
dengan Inkontinensia Urine
Menjelaskan pengertian inkontinensia
urine dan senam kegel
Menjelaskan manfaat senam kegel
Menjelaskan kapan dilakukan senam
kegel
Mendemonstrasikan cara senam kegel
3. Memberikan kesempatan kepada lansia
untuk bertanya.
3. 5 menit Evaluasi:
a. Menanyakan kepada lansia tentang materi Menjawab
yang telah diberikan. pertanyaan
b. Memberikan reinforcement positif kepada
lansia yang dapat menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi:
a. Mengucapkan terima kasih atas peran serta Mendengarkan
lansia
b. Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam

G. MATERI PENYULUHAN : Terlampir


H. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. SAP senam kegel lansia telah disiapkan.
b. Media poster telah disiapkan satu hari sebelum kegiatan
penyuluhan senam kegel dilakukan.
c. Sehari sebelum kegiatan penyuluhan senam kegel pada lansia
dilakukan kontrak waktu dan tempat dengan lansia yang ada di
Wisma Matahari.
d. Mahasiswa datang satu jam sebelum waktu yang ditetapkan untuk
mempersiapkan sarana dan prasarana kegiatan penyuluhan senam
kegel.
e. Tempat penyuluhan senam kegel pada lansia di Wisma Matahari
PSTW Budi Sejahtera Martapura.
f. Lansia berhadir 10 menit sebelum TAK dimulai.
2. Evaluasi proses
a. penyuluhan senam kegel dimulai pukul 10.45 WITA.
b. penyuluhan senam kegel berlangsung 20 menit.
c. Lansia terlihat antusias selama mengikuti penyuluhan senam kegel.
d. Lansia mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan aktif
bertanya saat kegiatan berlangsung:
1) Berapa kali dalam sehari sebaiknya dilakukan senam kegel?
e. Lansia yang mampu mengikuti penyuluhan senam kegel dari awal
sampai akhir berjumlah 6 orang.
f. lansia mampu mempraktekkan senam kegel.
3. Evaluasi Hasil
a. Lansia yang hadir dalam kegiatan TAK senam otak berjumlah 6
orang.
b. Lansia mengerti tentang manfaat senam kegel.
c. Lansia mampu mendemonstrasikan gerakan senam kegel
d. Dua orang lansia mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
penyuluh.
e. Satu orang mampu mempraktekkan senam kegel.
Materi Senam Kegel

A. Definisi Inkontinensia Urine


Menurut International Continence Society dalam Vitriana (2002),
inkontinensia urine didefinisikan sebagai keluarnya urin secara tidak sadar yang
menimbulkan masalah sosial dan hiegene serta secara objektif tampak nyata.
Sedangkan menurut Setyono (2001), inkontinensia urine adalah pelepasan urine
dalam jumlah yang cukup banyak secara tidak sadar dan tidak terkontrol, sehingga
dapat dianggap sebagai kondisi yang disebabkan karena usia.

B. Penyebab Inkontinensia Urine


Adapun beberapa penyebab inkontinensia urine pada lansia adalah:
1. Faktor usia yang menyebabkan terjadi perubahan fungsi kandung kemih
2. Faktor psikologis seperti stress
3. Cuaca yang dingin
4. Pengaruh obat-obatan
5. Komplikasi dari penyakit seperti infeksi saluran kemih, kehilangan kontrol
spinkter dan perubahan tekanan yang tiba-tiba pada abdominal.
Sedangkan menurut Catherine (1995), penyebab inkontinensia urine pada
lansia lainnya adalah:
1. Terjadinya peningkatan tekanan di dalam rongga perut yang menyebabkan
urin keluar saat batuk, bersin, tertawa atau latihan. Hal ini disebabkan oleh
melemahnya otot dasar panggul
2. Adanya masalah pada bagian neurologis/saraf
3. Aktivitas otot kandungan kemih meningkat
4. Terjadinya kelebihan kapasitas pengisian kandung kemih. Hal ini
disebakan oleh adanya sumbatan pada organ kelamin seperti pembesaran
prostat, faktor saraf, dan obat-obatan
5. Demensia (pikun) berat, gangguan pada otot dan rangka seperti patah
tulang, keterbatasan dalam bergerak, dan
6. Faktor lingkungan.

C. Tanda Dan Gejala Inkontinensia Urine


Tanda dan gejala inkontinensia urine yang umum terjadi pada lansia adalah:
1. Keluarnya urine secara tidak sadar atau tidak terkontrol
2. Kesulitan dalam menahan keinginan untuk berkemih
3. Sering Buang Air Kecil (BAK) baik pada siang hari dan meningkat di
malam hari
4. Keluarnya urine dalam jumlah yang banyak

D. Akibat Inkontinensia Urine


Inkontinensia urine pada lansia dapat menyebabkan:
1. Infeksi saluran kemih
2. Infeksi kulit sekitar kemaluan
3. Dekubitus
4. Gangguan tidur
5. Ruam pada kulit
6. Masalah kebersihan
7. Masalah psikologis (malu)

E. Cara Mengatasi Inkontinensia Urine


Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh lansia untuk
mengatasi inkontinesia urine, yaitu:
1. Intake cairan yang cukup
2. Latihan buang air kecil teratur
3. Biasakan buang air besar secara teratur
4. Latihan otot dasar panggul/latihan kegel

F. Definisi Senam Kegel


Latihan otot dasar panggul (ODP) dikembangkan pertama kali oleh Dr.
Arnold Kegel pada tahun 1940 dengan tujuan menguatkan otot dasar panggul dan
mengatasi stres inkontinensia urin. Latihan ini berupa latihan ODP secara
progresif pada otot Levator ani yang dapat dikontraksikan secara sadar yang
selanjutnya dikenal dengan Kegel Exercise (Rahajeng, 2010). Kegel Exercise atau
senam kegel merupakan terapi non operatif yang paling sering dilakukan untuk
mengatasi stress inkontinensia karena membantu meningkatkan tonus dan
kekuatan otot pada uretra dan periuretra (Bobak, 2004 dalam Yanthi, 2011).
G. Manfaat Senam Kegel
Senam Kegel memiliki manfaat terkait dengan fungsi otot Pubococcygeus.
Senam kegel tidak hanya memiliki banyak manfaat untuk wanita, tetapi juga pada
pria, yaitu:
1. Bagi pria
Latihan ini akan meningkatkan kemampuan mengontrol dan mengatasi
ejaulasi dini, ereksi yang lebih kuat dan meningkatkan kepuasan seksual
saat orgasme. Selain itu multiple orgasme juga bisa dialami oleh pria
sebagai hasil dari latihan senam kegel yang dilakukan secara teratur. Pada
pria, senam ini juga akan mengangkat testis dan mengencangkan otot
kremaster sama seperti mengencangkan sfingter ani. Hal ini disebabkan
karena otot Pubococcygeus dimulai dari arah anus (Herdiana, 2009 dalam
Yanthi, 2011).
2. Bagi wanita
Keuntungan melakukan senam kegel adalah lebih mudah mencapai
orgasme dan orgasme yang dicapai lebih baik karena otot yang dilatih
adalah otot yang digunakan selama orgasme. Manfaat lain adalah vagina
akan semakin sensitif dan peka rangsang sehingga memudahkan
peningkatan kepuasan seksual, dan suami akan merasakan perubahan yang
sangat besar karena vagina mampu mencengkram penis lebih kuat.
Memudahkan kelahiran bayi tanpa banyak merobek jalan lahir, dan bagi
wanita yang baru melahirkan senam kegel dapat mempercepat pemulihan
kondisi vagina setelah melahirkan dan tentu saja dapat menguatkan otot
rangka pada dasar panggul sehingga pemperkuat fungsi sfingter eksternal
kandung kemih, mencegah prolaps uteri (Salma, 2008; Maryam, 2008
dalam Yanthi, 2011). Beberapa manfaat senam kegel yaitu menguatkan otot
panggul, mencegah ngompol kecil yang timbul saat batuk atau tertawa,
dan melancarkan proses kelahiran tanpa harus merobek jalan lahir serta
mempercepat penyembuhan pasca persalinan (Mulyani, 2013).
H. Persyaratan Senam Kegel
Program pelatihan ini memiliki beberapa persyaratan yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1. Intensitas latihan harus cukup tinggi sehingga menaikkan denyut jantung
sekitar 72-87% dari denyut nadi maksimal dan tidak boleh melebihi
denyut nadi maksimal (220-umur) (Noder, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
2. Frekuensi latihan 3-4 kali per minggu dengan waktu istirahat tidak lebih
dari 2 hari (Noder, 1983 dalam Pangkahila, 1992).
3. Lama latihan minimal sekitar 30 menit sampai 60 menit.
4. Setiap latihan terdiri dari tiga fase yaitu fase pemanasan dan peregangan,
fase latihan dan fase pendinginan (Weaver, 1983 dalam Pangkahila, 1992).

I. Program Senam Kegel


Senam Kegel hasilnya tidak akan didapat dalam waktu sehari. Pada
penelitian sebelumnya, senam Kegel dilakukan sebanyak 10 kali dalam 4 minggu
dapat memberikan hasil yang bermanfaat untuk memperkuat otot-otot panggul
yang dibuktikan dari hasil penelititannya yaitu adanya pengaruh signifikan senam
kegel terhadap tingkat inkontinensia (Wahyu W, 2009).
Pelatihan senam kegel dengan frekuensi tiga kali perminggu selama empat
minggu lebih efektif dibandingkan dengan senam Kegel dengan frekuensi satu
kali seminggu selama empat bulan dalam menurunkan frekuensi buang air kecil
wanita usia 50-60 tahun yang mengalami stress urinary incontinence di Sanggar
Senam Citra Denpasar (Lestari, 2011).

J. Indikasi Senam Kegel


Senam Kegel dianjurkan bagi wanita dan pria yang umumnya memiliki
keluhan terkait lemahnya otot PC. Berikut adalah beberapa indikasi senam kegel:
1. Pria dan wanita yang memiliki masalah inkontinensia (tidak mampu
menahan buang air kecil).
2. Wanita yang sudah mengalami menopause untuk mempertahankan
kekuatan otot panggul dari penurunan kadar estrogen.
3. Wanita yang mengalami prolaps uteri (turunnya rahim) karena
melemahnya otot dasar panggul, juga untuk wanita yang mengalami
masalah seksual.
4. Pria yang mengalami masalah ejakulasi dini serta ereksi lebih lama.
(Ardani, 2010).

K. Kontraindikasi Senam Kegel


Penderita penyakit jantung yang dapat mengakibatkan nyeri dada saat
melakukan gerakan minimal, penderita diabetes, penderita hipertensi, dan
penderita penyakit kelamin (Hartati, 2009 dalam Ardani, 2010).

L. Tahap Pelatihan Senam Kegel


Cara latihan Kegel adalah dengan melakukan kontraksi pada otot dasar
panggul dan menahan kontraksi tersebut dalam 10 hitungan kemudian kontraksi
dilepaskan. Pada tahap awal bisa dimulai dengan menahan kontraksi selama 3-5
detik. Dengan melakukan secara bertahap otot akan semakin kuat, latihan ini
diulang 10 kali setelah itu mencoba berkemih untuk menghentikan urin di tengah
(Johnson, 2002)
Berikut ini adalah teknik melakukan Senam Kegel:
1) Ambil posisi duduk atau berbaring
2) Anjurkan klien untuk mengkontraksikan otot panggul dengan cara yang
sama ketika menahan kencing (klien harus dapat merasakan otot panggul)
3) Bila otot perut atau pantat juga mengeras maka pasien tidak berlatih
dengan otot yang benar
4) Jika pasien sudah menemukan cara yang tepat untuk mengkontraksikan
dalam hitungan (1-10) atau selama 10 detik, kemudian istirahat selama 10
detik
5) Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai 10-15 kali per sesi
6) Latihan ini dilakukan 3 kali sehari
7) Latihan kegel hanya efektif bila dilakukan secara teratur
8) Lakukan sebanyak 3xsehari (pagi, siang dan malam)
DAFTAR PUSTAKA

1. Septiastri. 2012. Latihan Kegel Dengan Penurunan Gejala Inkontinensia


Urine Pada Lansia. Fakultas Keperawatan USU.

2. Soetojo. 2006. Inkontinensia Urine Perlu Penanganan Multi Disiplin.


Diakses pada tanggal 02 Januari 2016 dari
http://unair.ac.id/2009/03/13/inkontinesia-urine-perlu-penanganan multi
displin

3. Widyaningsih. 2009. Pengaruh latihan Kegel Terhadap Frekuensi


lnkontinensia Urine Pada Lansia di Panti Wreda Pucang Gading
Semarang. Diakses pada tanggal 15 Februari 2014 dari
http://repository.unimus.ac.id/2009/pengaruh latihan kegel terhadap
frekuensi inkontinensia urin pada lansia

Anda mungkin juga menyukai