Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN dengan

masalah/gangguan peran sosial di


masyarakat pada klien psikogeriatrik

Eva yuanita (P172201730 Feby hidayati (P172201730


Sonia Syafila R (P172201730 Vira agustin (P172201730
Melina Yolanda (P172201730 Himmatul L (P172201730
Erica Siswidianti (P172201730 Zumrotul K (P172201730
Neneng Aprilia P (P17220173029) Ega Via Elinda (P172201730
LATAR BELAKANG
Penuaan adalah
konsekuensi yang tidak
Perawat yang akan
dapat dihindari.
merawat lansia harus
Walaupun proses
mengerti sesuatu
penuaan benar adanya
tentang aspek penuaan
dan merupakan sesuatu
yang normal dan tidak
yang normal, tetapi pada
normal serta
kenyataannya proses ini
mengetahui konsep
menjadi beban bagi
gangguan psikologi pada
orang lain dibadingkan
lansia.
dengan proses lain yang
terjadi.
LANJUTAN

Proses menua (aging)


adalah proses alami
yang disertai adanya
penurunan kondisi
fisik, psikologis
maupun sosial yang
saling berinteraksi satu
sama lain.
Psikogeriatri atau psikiatri
geriatri adalah cabang ilmu Diagnosisi dan terapi gangguan
kedokteran yang mental pada lanjut usia
memperhatikan memerlukan pengetahuan
pencegahan,diagnosisi,dan khusus,karena kemungkinan
terapi gangguan fisik dan perbedaan dalam manifestasi
psikologik atau psikiatrik pada klinis,patogenesis dan
lanjut usia .Saat ini disiplin ini patofisiologi gangguan mental
sudah berkembang menjadi antara patogenesis dewasa
suatu cabang psikiatri,analog muda dan lanjut usia.
dengan psikiatri anak
PSIKOLOGI LANSIA

Ada 4 ciri yang


dapat 1. Keterbatasan fungsi tubuh
dikategorikan yang berhubungan dengan
sebagai pasien makin meningkatnya usia.
Geriatri dan 2.Adanya akumulasi dari
Psikogeriatri,
yaitu :
penyakit-penyakit
degenerative
a) Ketergantungan pada
orang lain (sangat
3.Lanjut usia secara memerlukan pelayanan
psikososial yang orang lain)
dinyatakan krisis bila : b) Mengisolasi diri atau
menarik diri dari kegiatan
kemasyarakatan karena
berbagai sebab,
diantaranya setelah
menajalani masa pensiun,
setelah sakit cukup berat
dan lama, setelah kematian
pasangan hidup dan lain-
lain.
LANJUTAN

4. Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan


keseimbangan (homeostasis) sehingga membawa
lansia kearah kerusakan / kemerosotan (deteriorisasi)
yang progresif terutama aspek psikologis yang
mendadak, misalnya bingung, panik, depresif, apatis
dsb. Hal itu biasanya bersumber dari munculnya
stressor psikososial yang paling berat, misalnya
Aspek-Aspek Psikologis Perubahan Aspek
Pada Penuaan Psikososial

1. Tipe Kepribadian
Konstruktif (Construction
personalitiy)
2. Tipe Kepribadian Mandiri
1. Kepribadian, (Independent personality
3. Tipe Kepribadian
intelegensi dan sikap
Tergantung (Dependent
2.Teori aktivitas dan personalitiy)
pelepasan 4. Tipe Kepribadian
Bermusuhan (Hostility
personality
5. Tipe Kepribadian Kritik
Diri (Self Hate personalitiy)
Perubahan Dalam Peran Sosial Di
Masyarakat
• Akibat berkurangnya fungsi • Hal itu sebaiknya dicegah dengan
indera pendengaran, selalu mengajak mereka melakukan
aktivitas, selama yang bersangkutan
penglihatan, gerak fisik dan
masih sanggup, agar tidak merasa
sebagainya maka muncul terasing atau diasingkan. Karena jika
gangguan fungsional atau keterasingan terjadi akan semakin
bahkan kecacatan pada menolak untuk berkomunikasi
lansia.Misalnya badannya dengan orang lain dan kdang-kadang
menjadi bungkuk, pendengaran terus muncul perilaku regresi seperti
mudah menangis, mengurung diri,
sangat berkurang, penglihatan mengumpulkan barang-barang tak
kabur dan sebagainya sehingga berguna serta merengek-rengek dan
sering menimbulkan menangis bila ketemu orang lain
keterasingan sehingga perilakunya seperti anak
kecil.
FAKTOR PENYEBAB
• a. Penurunan fungsi kognitif
• b. Penurunan fungsi psikomotorik
• Dan ada pula factor psikologis yang menyertai lansia
• a. Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan
seksual pada lansia
• b. Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang
menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya
• c. Kelelahan dan kebosanan karena kurang variasi dalam
kehidupannya
• d. Pasangana hidup telah meninggal
TANDA PSIKOLOGIS DAN PERILAKU
• Merasa sangat sedih atau menarik diri selama
lebih dari dua minggu
• Perilaku beresiko (risk-taking behavior) yang
sulit dikontrol
• Tidak makan, melempar makanan atau
menggunakan obat-obatan secara berlebihan
untuk menurunkan berat badan
• Perubahan suasana hati, kepribadian, atau
jadwal tidur secara drastisSuasana hati,
kepribadian, atau jadwal
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Ny.R
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan Darah: -
Tempat Tanggal Lahir : Pembuang,
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Janda
TB/BB : 130 cm
Penampilan : Rapi, berjalan agak lambat sudah ada tanda kifosis
Alamat : Baamang, RT 2, RW 1
Orang yang mudah Dihub. : Juai
Alamat & telepon : 085752752487
B. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini : Tidak ada
Alamat pekerjaan :-
Berapa Jarak Dari Rumah: -
Alat Transportasi :-
Pekerjaan Sebelumnya : Memantat
Berapa jarak dari rumah : ± 100 meter
Alat Transportasi : Tidak
C. Riwayat Lingkungan Hidup
Type tempat tinggal : Permanen
Jenis Lantai : tanah, x tegel, porselin, lainya.
Sebutkan !papan
Kondisi lantai : licin, x lembab, kering, lainnya.
Sebutkan
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah :5 orang
Derajat Privasi:Baik
Tetangga Terdekat :Suriansyah
Alamat dan Telpon :-
D. Riwayat Rekreasi
Hobbi/Minat : Memasak
Keanggotaan dalam organisasi:PKK
Liburan/perjalanan :-

E. System Pendukung
Perawat/Bidan/dokter/fisiotherapi :Perawat dan bidan
Jarak dari rumah :2 KM
Rumah Sakit : RSUD Dr. MURJANI Jaraknya ± 15 KM
Klinik :
Pelayanan kesehatan di rumah :Tidak ada
Makanan yang dihantarkan :Nasi, Sayur, dan Lauk.
Perawat sehari-hari yang dilakukan keluarga :Menyediakan Makanan.
Lain-lain :-

F. Diskripsi Kekhususan
Kebiasaan ritual :Klien sudah tidak sholat lagi, karena sudah tua.
Yang lainnya : Sering memberi sesajen di air.
F. Status Kesehatan
Riwayat penyakit dahulu :Klien tidak pernah sakit yan
serius yang harus diopname dirumah sakit, namun klien
sering merasa pusing, dan nyeri-nyeri di kakinya
Keluhan utama :P : Destruksi sendi, Q : menusuk-
nusuk, R ; Kaki, S : 3 (Sedang) T : kadang-kadang.
- Obat-obatan :Tidak Ada
- Makanan :Tidak Ada
Faktor Lingkungan:Tidak Ada
Penyakit yang diderita: Reumatik
G. Aktifitas Hidup Sehari-hari
Indeks Katz :A
a. Oksigenasi, Cairan dan elektrolit :RR = 18x/menit, dada
simetris, tidak ada sianosis, minum air kopi dan air putih ± 600
cc/hari.
b. Nutrisi :Klien makan 3x/hari, sekali makan ± 1 sendok nasi.
c. Eliminasi :BAK 2x/hari, BAB 1x/hari
d. Aktifitas :klien dapat melakukan aktifitas sendiri tanpa
bantuan, namun secara postur klien semestinya memakai tongkat
karena sudah ada tanda kifosis.
e. Istirahat dan Tidur: Klien tidur malam selama 7 jam, tidur siang
selama 1 jam.
f. Personal hygiene: Klien mandi 2x/hari.
g. Seksual: merasa sudah tidak ada lagi kepikiran masalah seksual
karena merasa dirinya sudah tua dan sudah tidak
memilliki pasangan lagi.
H. Psikologis, Kognitif dan perceptual
a. Konsep Diri : Klien merasa kurang percaya diri apabila
tidak ada keluarganya disampingnya.
b. Emosi : Klien Tidak pernah menunjukan emosi yang
berlebihan.
c. Adaptasi: Klien sangat akrab dengan penghuni rumah dan
tetangganya, namun agak malu-malu dengan penulis.
d. Mekanisme pertahanan diri : Bila ada masalah klien selalu
mengutarakan masalahnya kepada anak dan cucunya.
e. Status Mental
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
.
ANALISA DATA
1. DS : “saya cemas dg anak-anak Social ekonomi ansietas
saya yang masih belum kerja dan
berkeluarga”
 
DO : - anak ke- 3 dan ke-4 belum
bekerja dan berkeluarga
-    - Klien sering termenung
-    - Susah tidur krg lbih sehari
Cuma 5 jam
-    - Nafsu makan menurun
-    - Kebutuhan sehari-hari
terpenuhi dg cukup
RENCANA KEPERAWATAN
a. Kaji tingkat cemas klien
b. Catat pembatasan focus pikiran
c. Observasi pola bicara klien apakah cepat atau lambat
d. Diskusikan dengan klien tentang apa yang dicemaskan oleh klien
e. Tanyakan mekanisme koping yang digunakan oleh klien jika sedang cemas
f. Pertahankan kontak sering dengan klien untuk mendengarkan klien bercerita
a. respon ndividu dapat bervariasi tergantung pada pola kultural yang
dipelajari.Persepsi yang menyimpang dari situasi mungkin dapat memperbesar
perasaan.
b. .Penyempitan focus umumnya merefleksikan rasa takut
c. .Menyediakan petunjuk lengenai factor-faktor seperti tingkat
ansietas,kemampuan untuk memahami tingkat kerusakan otak ataupun perbedaan
bahasa
d. .pasien mungkin perlu menolak realitas sampai siap untuk menghadapinya
e. Mungkin dapat menghadapi situasi dg baik pada waktu itu
f. .Untuk memantapkan hubungan & meningkatkan ekspresi perasaan
IMPLEMENTASI
No. Dx. Kep. Implementasi Evaluasi

1.   1. 1 S : “Makasih sudah mau mendengarkan cerita


1. Mengaji tingkat cemas klien saya”
2. Mencatat pembatasan focus  
O: - klien tampak senang bercerita masalahnya
pikiran -          Klien tersenyum
-          Klien mempunyai teman cerita yaitu
3. Mengobservasi pola bicara klien Cucunya
apakah cepat atau lambat  
A: masalah teratasi sebagian
4. Mendiskusikan dengan klien  
P: lanjutkan intervensi
tentang apa yang dicemaskan oleh
1. Kaji tingkat cemas klien
klien 2. Catat pembatasan focus pikiran
3. Observasi pola bicara klien apakah
5. Menanyakan mekanisme koping cepat atau lambat
yang digunakan oleh klien jika sedang 4. Diskusikan dengan klien tentang apa
yang dicemaskan oleh klien
cemas 5. Tanyakan mekanisme koping yang
digunakan oleh klien jika sedang cemas
6. Mempertahankan kontak sering 6. Pertahankan kontak sering dengan
dengan klien untuk mendengarkan klien untuk mendengarkan klien bercerita

klien bercerita

Anda mungkin juga menyukai