Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Jurnal
No Judul / Tahun Peneliti Tujuan Populasi/ Sampel Metode Hasil
penelitian
1 Hubungan Rizki Widyan Penelitian ini Populasi : penderita Observasional Hasil :
Kebiasaan Aisya jantung koroner dan
bertujuan untuk dengan Bahwa dari 37 Subjek
Konsumsi penyakit jantung non
untuk penyakit jantung
Makanan Cepat mengetahui koroner Di RSUD pendekatan
koroner yang sering
Saji Dengan DR. MOEWARDI
hubungan Cross Sectional. memiliki kebiasaan
Kejadian Penyakit
konsumsi makanan
Jantung Koroner konsumsi Sampel : Analisis data
cepat saji sebanyak 19
Pada Pasien Teknik pengambilan
makanan cepat dilakukan (76%) Subjek,
Rawat Jalan Di
sampel dilakukan sedangkan untuk
RSUD DR. saji dengan dengan Uji
penyakit jantung non
MOEWARDI menggunakan teknik
kejadian penyakit Fisher’s Exact. koroner yang sering
Tahun 2015
Consequtive memiliki kebiasaan
jantung koroner
makanan cepat saji
Sampling,sebanyak
pada pasien rawat sebanyak 6 (24%)
37 orang. Adapun Subjek. Berdasarkan
jalan Di RSUD Dr.
hasil uji Fisher Exact
kriteria inklusi yaitu
Moewardi. didapatkan nilai p
pasein dengan =0,027 maka hipotseis
(Ho) ditolak.
penyakit jantung
Nilai p<0,05 sehingga
koroner
dapat disimpulkan maka
ada hubungan
kebiasaan makanan
cepat saji dengan
penyakit jantung
koroner.
2 Hubungan Pola Futhura Penelitian ini Populasi : penderita Deskriptif Hasil:
jantung koroner yang
Makan Dengan Havez Shelda bertujuan untuk analitik dengan bahwa sebanyak 21
melakukan
Kekambuhan mengetahui pemeriksaan di RST pendekatan (72%) responden
dr.Soepraoen Malang
Jantung Koroner Hubungan pola Cross sectional. beresiko dan 8 (28%)
Di Rumah Sakit makan dengan Sampel : Analisa data responden tidak
Teknik pengambilan
Tentara Tingkat II kekambuhan dilakukan beresiko. Hasil uji
sampel dilakukan
DR.SOEPRAOEN jantung koroner di dengan Uji Fisher’s exact test pola
menggunakan teknik
MALANG RST dr.Soepraoen Fisher’s exact makan dengan
Accidental
Tahun 2017 Malang. test. kekambuhan jantung
sampling,sebanyak
koroner diperoleh p<α
29 orang. Adapun
(0,001<0.05) hasil
kriteria inklusi yaitu
analisa tersebut dapat
pasein dengan
ditarik kesimpulan
penyakit jantung
bahwa H1 diterima,
koroner
artinya bahwa ada
hubungan antara pola
makan dengan
kekambuhan jantung
koroner pada pasien
poli jantung RST
dr.Soepraoen Malang.
3. Hubungan Asupan Yunita Tri Penelitian ini Populasi : penderita Observasional Hasil:
jantung koroner yang
Karbohidrat, Fatma Sari bertujuan Untuk dengan analisis hubungan
ada di RSUD DR.
Lemak, Dan mengetahui MOEWARDI menggunakan asupan karbohidrat
Kolestrol Dengan hubungan asupan pendekatan dengan kadar kolesterol
Sampel :
Kadar Kolestrol karbohidrat, Teknik pengambilan Cross Sectional. darah (p= 0,630);
DarahPada Pasien lemak, dan sampel dilakukan Analisa data asupan lemak dengan
Jantung kolesterol dengan menggunakan teknik dilakukan kadar kolesterol darah
KORONER DI kadar kolesterol consecutive dengan Uji (p= 0,358) dan asupan
RAWAT JALAN darah pada pasien sampling,sebanyak statistik Rank kolesterol dengan kadar
RSUD DR. jantung koroner di 31 orang. Adapun Spearman. kolesterol darah (p=
MOEWARDI rawat jalan RSUD kriteria inklusi yaitu 0,479). Tidak terdapat
Tahun 2019 Dr. Moewardi. pasein yang bersedia hubungan antara
menjadi responden, asupan karbohidrat
berusia 35-65 tahun, dengan kadar kolesterol
pasien kunjungan darah, tidak terdapat
ulang, mempunyai hubungan antara
kadar kolesterol asupan lemak dengan
darah, dan kadar kolesterol darah
mengkonsumsi obat dan tidak terdapat
Atorvastation. hubungan antara
asupan kolesterol
dengan kadar kolesterol
darah pada pasien
jantung koroner di
RSUD Dr. Moewardi.
4 Analisis Monicha Mijil Penelitian ini Populasi : Observsional Hasil:
populasi kasus yaitu
Kebiasaan Makan, Putri bertujuan bersifat analitik Didapatkan hasil ada
seluruh pasien
Riwayat Asupan untukmengetahui dengan diagnosis dengan hubungan antara
PJK >70% dan
Saturated Fatty hubungan antara pendekatan kebiasaan makan lemak
populasi kontrol yaitu
Acids (SAFA), kebiasaan makan, seluruh pasien Kasus kontrol tinggi dan rendah serat
dengan diagnosis
Monounsaturated riwayat asupan (Case control). pada kejadian penyakit
PJK <70%.
Fatty Acids lemak (Saturated Dengan jantung koroner (p =
Sampel :
(MUFA), Fatty Acids, menggunakan 0,000 dan p = 0,000).
Teknik pengambilan
Polyunsaturated Monounsaturated Uji Chi-Square Ada hubungan antara
sampel dilakukan
Fatty Acids Fatty Acids, riwayat asupan SAFA
menggunakan teknik
(PUFA) dan Serat Polyunsaturated dan riwayat asupan
Simple Random
Pada Pasien Fatty Acids) dan Sampling,sebanyak serat dengan kejadian
Penyakit Jantung Serat Pada Pasien orang. Adapun penyakit jantung
Koroner di Rumah dengan Diagnosa kriteria inklusi yaitu koroner (p = 0,000 dan
Sakit Universitas Penyakit Jantung pasein dengan p = 0,000). Tidak ada
Airlangga Koroner di Rumah penyakit jantung hubungan antara
Surabaya Tahun Sakit Universitas koroner riwayat asupan MUFA
2016 Airlangga dan PUFA pada
Surabaya kejadian penyakit
jantung koroner (p =
0,695 dan p = 0,144).
Hasil uji regresi logistik
yaitu kebiasaan
konsumsi lemak tinggi
dan rendah serat
memiliki resiko penyakit
jantung lebih tinggi.
Analisis multivariat
menunjukkan bahwa
kebiasaan konsumsi
lemak tinggi dan rendah
serat memiliki resiko
dalam munculnya PJK
(OR = 5,031 dan OR =
0,055). Riwayat asupan
SAFA dan serat
memiliki OR masing-
masing sebesar 8,648
dan 10,508 yang berarti
memiliki resiko pada
munculnya jantung
koroner.
5 Hubungan Pola Roza Penelitian ini Populasi : penderita Observasional Hasil:
jantung koroner di
Makan dan Marlinda, bertujuan untuk dengan Diketahui 60,4%
Poliklinik Jantung
Aktivitas Fisik Putri Dafriani , mengetahui RSUP Dr. M Djamil menggunakan responden memiliki
Padang
dengan Penyakit Veolina Irman hubungan pola pendekatan penyakit jantung
Jantung Koroner makan dan Sampel : Cross Sectional. koroner, 54,2% tidak
Teknik pengambilan
di Poliklinik aktivitas fisik Analisa data sering mengkonsumsi
sampel dilakukan
Jantung RSUP Dr. dengan penyakit dilakukan karbohidrat, 52,1% tidak
menggunakan teknik
M Djamil Padang jantung koroner di dengan Uji chi sering mengkonsumsi
accidental
Tahun 2019 Poliklinik Jantung square. protein, 53,1% tidak
sampling,sebanyak
RSUP Dr. M sering mengkonsumsi
96 orang. Adapun
Djamil Padang lemak, 54,2 responden
kriteria inklusi yaitu sering mengkonsumsi
pasein dengan serat, 54,2% responden
penyakit jantung tidak sering
koroner mengkonsumsi
kolesterol, 79,2%
memiliki aktivitas fisik
sedang. Hasil uji
statistik didapatkan ada
hubungan yg signifikan
antara konsusmi
karbohidrat (p
value=0,04), dan tidak
ada hubungan antara
aktivitas fisik (p value=
0,09) dengan penyakit
jantung koroner.
6 Hubungan Pola Ni Komang Penelitian ini Populasi : penderita Observasional Berdasarkan kriteria
jantung koroner di
Konsumsi Buah Tri bertujuan untuk dengan jumlah konsumsi,
Poliklinik Jantung
dan Sayur dengan Martyanigrum mengetahui Instalasi PJT RSUP menggunakan sebanyak 33 sampel
Sanglah Denpasar
Kadar Kolestrol hubungan pola pendekatan (77%) kurang
Penderita Penyakit konsumsi buah Sampel : Cross Sectional. mengonsumsi buah, 36
Jantung Koroner dan sayur dengan Teknik pengambilan Analisa data sampel (84%) kurang
di Poliklinik kadar kolestrol sampel dilakukan dilakukan mengonsumsi sayur
Jantung Instalasi penderita penyakit menggunakan teknik dengan Uji dan 36 sampel (84%)
PJT RSUP jantung koroner di konsekutif,sebanyak Spearman. memiliki kadar
Sanglah Denpasar Poliklinik Jantug 43 orang. Adapun kolesterol normal. Dari
Tahun 2018 Instalasi PJT kriteria inklusi yaitu uji Spearman diperoleh
RSUP Sanglah berupa karakteristik (nilai p=0,254) dengan
Denpasar sampel, pola nilai r=-0,178 pada
konsumsi buah dan jumlah konsumsi buah
sayur serta kadar dengan kadar kolesterol
kolesterol yang dan (nilai p=0,200)
diperoleh melalui dengan nilai r=- 0,199
wawancara dan pada jumlah konsumsi
mencatat data rekam sayur dengan kadar
medik kolesterol.
7 Hubungan Pola Usdeka Penelitian ini Populasi : penderita Analitik dengan Hasil:
jantung koroner di
Konsumsi Energi, Muliani bertujuan untuk pendekatan Penelitian
PoliJantung RSUD
Lemak Jenuhdan mengetahui Dr. H.AbdulMoeloek Cross sectional. menyimpulkan
Lampung
SeratdenganKadar hubungan asupan Data dianalisis responden terbanyak:
Trigliseridapada energy, lemak Sampel : secara univariat usia 40-60 tahun
Teknik pengambilan
Pasien Penyakit jenuh, dan serat dan bivariat. 82,9%, jenis kelamin
Jantung Koroner dengan kadar sampel dilakukan wanita 54,9%, status
di Poli Jantung trigliserida darah menggunakan teknik gizi responden dengan
RSUD Dr. H. pasien PJK di Poli accidental status gizi normal 49%,
Abdul Moeloek Jantung RSUD sampling,sebanyak Kadar trigliserida
Provinsi Lampung Dr. H. Abdul 51 orang. Adapun normal 60,8%, Asupan
Tahun 2014 Moeloek Lampung kriteria inklusi yaitu energi kurang baik
pasein dengan 72,5%, Asupan lemak
penyakit jantung jenuh yang baik 54,9%,
koroner di RSUD Dr. Asupan serat kurang
H. Abdul Moeloek baik 96,1%, Tidak ada
Lampung hubungan antara
asupan energi, lemak
jenuh, dan serat dengan
kadar trigliserida darah
responden
8 Gambaran Eka Azwinda Penelitian ini Populasi : Deskriftif dengan Hasil:
Seluruh pasien yang
Kejadian Penyakit bertujuan untuk pendekatan Kejadian penyakit
melakukan
Jantung Koroner mengetahui pemeriksaan dan crossectional. jantung koroner(PJK)
didiagnosis
Berdasarkan Pola Gambaran Data dianalisis lebih banyak diderita
menderita penyakit
Hidup Pasien di kejadian PJK penyakit jantung secara univariat oleh respoden yang
koroner pada tahun
Poliklinik RS Berdasarkan Pola dan bivariat pola makannya
2017 (Fabruari-Mei
MEDISTRA Hidup Pasien di 2017). beresiko, yaitu 55,1%.
Jakarta Periode Poliklinik Medistra Kejadian penyakit
Sampel :
Februari-Maret Jakarta Teknik pengambilan jantung koroner(PJK)
sampel dilakukan
2017 lebih banyak diderita
menggunakan teknik
simple random oleh respoden yang
sampling,sebanyak
tingkat stress-nya tinggi,
107 orang. Adapun
kriteria inklusi yaitu yaitu 54,2%. Kejadian
pasein dengan
penyakit jantung
penyakit jantung
koroner di Poliklinik koroner(PJK) lebih
Medistra Jakarta
banyak diderita oleh
respoden yang biasa
merokok(perokok), yaitu
59,8%. Kejadian
penyakit jantung
koroner(PJK) lebih
banyak diderita oleh
respoden yang tidak
rutin berolahraga, yaitu
50,5%.
9 Hubungan antara Titi Saparina Penelitian ini Populasi : Kuantitatif Hasil:
semua pasien yang
Hipertensi, Pola bertujuan untuk dengan Penelitian menunjukan
berkunjung di
Makan dan mengetahui Poliklinik Jantung pendekatan variabel yang
Rumah Sakit Umum
Obesitas Dengan hubungan crossectional. berhubungan dengan
Bahteramas bulan
Penyakit Jantung Hipertensi, Pola Januari – Maret Dengan Penyakit Jantung
tahun 2017
Koroner di Makan dan menggunakan Koroner adalah
Poliklinik Jantung Obesitas dngan Sampel : Uji Chi-Square Hipertensi (X 2 hitung =
Teknik pengambilan
RSU Bahteramas kejadian Penyakit 10.678 > X 2 tabel =
sampel dilakukan
Provinsi Sulawesi Jantung Koroner menggunakan teknik 3.841), Pola Makan (X
random
Tenggara Tahun di Poliklinik 2 hitung = 8.327 > X 2
sampling,sebanyak
2017 Jantung RSU 68 orang. Adapun tabel = 3.841), Obesitas
kriteria inklusi yaitu
Bahteramas (X 2 hitung = 9.744 > X
pasein dengan
Provinsi Sulawesi penyakit jantung 2 tabel = 3.841).
koroner di Poliklinik
Tenggara Kesimulan dari
Jantung RSU
Bahteramas Provinsi penelitian ini adalah ada
Sulawesi Tenggara
hubungan yang sedang
antara Hipertensi, Pola
Makan dan Obesitas
terhadap kejadian
Penyakit Jantung
Koroner
10 Faktor Gaya Hidup Ahmad Yadi, Penelitian ini Populasi: Observsional Hasil:
dan Stres yang Andri Dwi bertujuan untuk seluruh pasien yang analitik dengan penelitian menunjukkan
Beresiko terhadap Hernawan , mengetahui berusia 45-60 tahun pendekatan ada hubungan yang
Kejadian Penyakit Abduh Ridha pengaruh dari yang berobat di Kasus kontrol signifikan antara
Jantung Koroner faktor gaya hidup RSUD Dr. Soedarso (Case control). aktivitas fisik (nilai p =
pada Pasien dan stres terhadap Pontianak dari bulan Dengan 0,001; OR = 6,250, 95%
Rawat Jalan di kejadian penyakit April- Juli tahun 2013 menggunakan CI = 2.090 - 18.695),
Klinik Jantung jantung koroner Uji Chi-Square konsumsi gorengan = 2
RSUD Dr. pada pasien rawat Sampel : kali seminggu (p value
Teknik pengambilan
Soedarso jalan di Klinik = 0.009; OR = 4.02,
sampel dilakukan
Pontianak Tahun Jantung RSUD Dr. 95% CI = 1,50 hingga
menggunakan teknik
2013 Soedarso 10,74), dan kebiasaan
purposive
Pontianak. merokok (nilai p =
sampling,sebanyak
0,034; OR = 3,14, CI
72 orang. Adapun
95% = 1,19 hingga
kriteria inklusi yaitu
8,24)
pasein dengan
penyakit jantung
koroner di di Klinik
Jantung RSUD Dr.
Soedarso Pontianak
11 Relationship Allison S. Penelitian ini Populasi: Kuantitatif Hasil:
Between Bardagjy and bertujuan untuk Klien yang terdaftar dengan Data terbatas yang
HDLFunctional Francene M. mengetahui untuk di pengobatan praktik pendekatan tersedia tentang
Characteristics Steinberg merangkum umum di California. crossectional. dampak pola makan
and perspektif terkini Dengan atau makanan dan
Cardiovascular tentang fungsi Sampel: menggunakan komponen makanan
Health and tertentu dari Teknik pengambilan Uji Chi-Square pada karakteristik
Potential Impact of partikel HDL dan sampel dilakukan fungsional partikel HDL,
Dietary Patterns: A bagaimana menggunakan teknik menunjukkan perlunya
Narrative Review berbagai pola diet Random sampling. penelitian tambahan.
(2019) dan pola makan Saat ini, bukti terkuat
mempengaruhi ada untuk kontribusi
biomarker positif dari diet
kesehatan Mediterania untuk
kardiovaskular, meningkatkan kapasitas
dengan fokus pembuangan kolesterol
pada HDL dan aktivitas
fungsionalitas PON1, yang
HDL. berhubungan dengan
kelompok makanan
tertentu. Makanan ini
juga memainkan peran
sentral dalam DASH
dan pola nabati sehat
lainnya, tetapi data
terbatas pada
fungsionalitas HDL
setelah konsumsi
paradigma diet ini.
Dengan bertambahnya
pengetahuan tentang
bagaimana komposisi
makananmempengaruhi
parameter fungsional
HDL dan penanda
kesehatan
kardiovaskular lainnya,
rekomendasi untuk pola
diet sehat dapat dibuat
dengan lebih percaya
diri.
12 Dietary nutrients of Til Bahadur Penelitian ini Populasi: Observsional Hasil:
relative Basnet, bertujuan untuk Pasien atau analitik dengan asupan makanan rata-
importance Srijana G. C , menentukan relatif Masyarakat Nepal, pendekatan rata harian SFA, vitamin
associated with Rajesh pentingnya nutrisi dilakukan di Shahid Kasus kontrol A, total lemak / minyak,
coronary artery Basnet, makanan dan Gangalal National (Case control). β-karoten, dan
disease (2020) Bidusha kebiasaan makan Heart Center di kolesterol termasuk di
Neupane yang terkait Nepal Dengan antara lima nutrisi
dengan penyakit menggunaka teratas (dari 12 variabel
arteri koroner Sampel: n pertama, Uji nutrisi) yang relatif
(CAD) di antara Teknik pengambilan Mcnemar penting terkait dengan
populasi Nepal sampel dilakukan untuk variabel CAD. Nutrisi yang relatif
menggunakan teknik kategori dan penting menyiratkan
purposive sampling. Uji peringkat tindakan pencegahan
tanda yang wajar dalam
Data dari 612
Wilcoxon intervensi khusus nutrisi
peserta
untuk kesehatan masyarakat
dikumpulkan dari
berkelanjutan  untuk mencegah CAD
4 Juni hingga 4
September 2018.  variabel di negara miskin
dilakukan sumber daya seperti
Wawancara tatap
untuk Nepal.
muka dilakukan
menemukan
dengan pasien
hubungan
yang berkunjung di
antara
pusattingkat pusat
variabel dan
yang sangat
terspesialisasi  CAD.
perawatan
jantung, Pusat
Jantung
Nasional Shahid
Gangalal di
Nepal, yang
memberikan 
layanan kuratif
kepada pasien
dengan CVD
13 Overall dietary Manuela Penelitian ini Populasi: Observsional Hasil:
variety and Amato, Alice bertujuan untuk Pasien dengan analitik dengan Hasil dari analisis
diagnosis PJK di
adherence to the Bonomi mengetahui atau pendekatan regresi logistik
Centro Cardiologico
Mediterranean diet menyelidiki Monzino, IRCCS, Kasus kontrol menunjukkan bahwa
Milan, Italia.
show additive apakah variasi (Case control). MDS dan variasi
protective effects makanan Sampel: Dengan makanan secara
Teknik pengambilan
against coronary menambah "ke- menggunakan, keseluruhan secara
sampel dilakukan
heart disease Mediterania" dari menggunakan teknik data kategoris signifikan terkait dengan
purposive sampling.
(2019) makanan dalam dibandingkan penurunan risiko PJK.
Secara keseluruhan,
melindungi dengan Secara khusus, setelah
terhadap penyakit 333 subjek berusia menggunakan penyesuaian penuh,
jantung koroner >30 dan <75 tahun, uji chi-kuadrat peningkatan standar
(PJK) yang tinggal di Italia atau uji Fisher, deviasi di MDS (1,5
Utara (93% laki-laki, yang sesuai. poin) dikaitkan dengan
usia rata-rata 62,3 Korelasi antara penurunan 24% risiko
7,6 tahun) MDS dan variasi PJK, dan peningkatan
dimasukkan dalam makanan secara standar deviasi secara
penelitian ini. keseluruhan keseluruhan median,
dihitung dengan grup dengan MDS dan
metode variasi diet keseluruhan
Spearman. di atas median
menunjukkan
penurunan 70% risiko
PJK (OR Z 0,30, 95%
IC: 0,15e0,62). Dalam
analisis sensitivitas
yang hanya mencakup
kasus dengan diagnosis
baru PJK, hasilnya
serupa dengan analisis
utama (data tidak
ditampilkan).
14 Physical activity, David P. J. Penelitian ini Populasi: Observasional Orang dengan IKM
dietary habits and Osborn, Irwin bertujuan untuk semua pasien dengan memiliki tingkat
dengan IKM dari
Coronary Heart Nazareth, membandingkan menggunakan pengetahuan yang lebih
tujuh praktik mum
Disease risk factor Michael B. pengetahuan untuk menghadiri pendekatan rendah secara
wawancara skrining.
knowledge King tentang faktor Cross Sectional. signifikan mengenai
Di Inggris,
amongst people risiko PJK, asupan kebanyakan orang Analisa data faktor risiko PJK (skor
dengan SMI terdaftar
with severe mental makanan terkait dilakukan rata-rata IKM: 2,3 vs.
di praktik umum.
illness (2011) PJK dan tingkat Semua layanan dengan Uji chi non-IKM: 3,3; T = 3,81,
perawatan primer ini
aktivitas fisik square. p <0,005). Mereka lebih
adalah fasilitas NHS
dalam sampel gratis di London kecil kemungkinannya
Utara Bagian Dalam
yang mewakili untuk mengambil
yang setuju untuk
orang dengan dan berpartisipasi dalam bentuk latihan yang
proyek penelitian.
tanpa IKM dalam berat atau ringan dan
praktik umum. Sampel: memiliki total skor
Teknik pengambilan
latihan Godin yang lebih
sampel dilakukan
menggunakan teknik rendah (Skor total rata-
simple random
rata 21 vs 27; Mann-
sampling, sebanyak
75 orang. Peserta Whitney UZ =) 3,43, p =
dengan IKM memiliki
0,001). Mereka
usia rata-rata yang
sama dengan mengonsumsi makanan
kelompok non IKM yang secara signifikan
(47,2 tahun vs. 46,6
lebih rendah serat
tahun; uji-t p = 0,74)
(Rata-rata skor serat
total pada DINE30,9 vs.
34,4; T = 2,2, p =
0,027).
15 Dietary patterns, Penelitian ini Populasi: Dengan Hasil:
subclinical J Meyer A, bertujuan untuk Klien yang pendekatan Skor pola turunan RRR
inflammation, Doring mengidentifikasi berpartisipasi dalam crossectional, yang tinggi ditandai
incident coronary Herder, pola makan yang survei 'MONItoring of dilakukan dengan asupan daging,
heart disease and M.Roden, terkait dengan Trends and dengan interval minuman ringan dan bir
mortality in middle- Koenig and B. penanda inflamasi Determinants in 5 tahun di yang tinggi dan asupan
aged men from the Thorand dan untuk CArdiovascular Jerman Selatan sayuran yang rendah,
MONICA/KORA memeriksa Diseases' (MONICA) sebagai bagian buah segar, coklat, kue,
Augsburg cohort dampaknya pertama atau ketiga dari proyek kue kering, roti gandum,
study (2012) terhadap kejadian di Augsburg yang MONItoring of sereal, muesli, dadih,
penyakit jantung menyelesaikan Trends and susu kental, krim,
koroner (PJK). catatan diet 7 hari. Determinants in mentega, kacang-
CArdiovascular kacangan, olesan roti
Sampel: Diseases manis dan teh. Skor ini
Teknik pengambilan (MONICA) dari dikaitkan dengan risiko
sampel dilakukan Organisasi yang lebih tinggi untuk
dengan meggunakan Kesehatan PJK (rasio bahaya ¼
teknik simple random Dunia 1,33, interval
sampling, terdiri dari multinasional. kepercayaan 95%:
981 pria paruh baya 1,06–1,67, P ¼ 0,013)
yang berpartisipasi dan kematian (rasio
dalam survei bahaya ¼ 1,34, 1,17–
'MONItoring of 1,53, Po0,001) setelah
Trends and penyesuaian
Determinants in multivariabel. Namun,
CArdiovascular untuk kematian akibat
Diseases' (MONICA) penyakit jantung
pertama atau ketiga koroner dan penyakit
di Augsburg yang jantung koroner
menyelesaikan hubungan yang
catatan diet 7 hari. signifikan menghilang
setelah penyesuaian
lebih lanjut untuk status
merokok; untuk semua
penyebab kematian itu
dilemahkan tetapi tetap
signifikan (rasio bahaya
¼ 1,16, 1,00-1,33, P
0,046). Pola yang
diturunkan dari metode
lain menyerupai pola
RRR yang
menunjukkan hasil yang
serupa mengenai hasil
penyakit.
B. Pembahasan

Tabel 4.2 Persamaan Jurnal

No Persamaan jurnal
1. Ada 8 jurnal yang memiliki tujuan yang sama yaitu mencari hubungan
pola makan yang burukterhadap kejadian penyakit jantung koroner:
1. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Penyakit
Jantung Koroner(2019)
2. Hubungan Pola Makan dengan Kekambuhan Jantung Koroner
di Rumah Sakit Tentara Tingkat II DR.SOEPRAOEN Malang
(2017).
3. Hubungan antara Hipertensi, Pola Makan dan Obesitas dengan
Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit
Umum Bahteremas Kendari (2017).
4. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan
Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rawat Jalan di
RSUD DR.Moewardi (2015).
5. Analisis Kebiasaan Makan, Riwayat Asupan Saturated Fatty
Acids (SAFA), Monounsaturated Fatty Acids (MUFA),
Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA) dan Serat Pada Pasien
Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Universitas Airlangga
Surabaya (2016).
6. Dietary patterns, subclinical inflammation, incident coronary
heart disease and mortality in middle-aged men from the
MONICA/KORA Augsburg cohort study (2012)
7. Relationship Between HDLFunctional Characteristics and
Cardiovascular Health and Potential Impact of Dietary Patterns:
A Narrative Review (2019)
8. Overall dietary variety and adherence to the Mediterranean diet
show additive protective effects against coronary heart disease
(2019)
2. Terdapat 9 jurnal yang memiliki jenis penelitian Observasional dengan
desain cross sectional.
1. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan
Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rawat Jalan di
RSUD DR.Moewardi (2015).
2. Hubungan antara Hipertensi, Pola Makan dan Obesitas dengan
Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik Jantung Rumah Sakit
Umum Bahteremas Kendari (2017).
3. Hubungan Pola Konsumsi Buah dan Sayur dengan Kadar
Kolesterol Penderita Penyakit Jantung Koroner di Poliklinik
Jantung Instalasi PJT RSUP Sanglah Denpasar (2018).
4. Hubungan Asupan Karbohidrat, Lemak, dan Kolesterol dengan
Kadar Kolesterol Darah pada Pasien Jantung Koroner di Rawat
Jalan RSUD Dr.Moewardi (2019).
5. Analisis Kebiasaan Makan, Riwayat Asupan Saturated Fatty
Acids (SAFA), Monounsaturated Fatty Acids (MUFA),
Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA) dan Serat Pada Pasien
Penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Universitas Airlangga
Surabaya (2016)
6. Hubungan Pola Konsumsi Energi, Lemak Jenuh dan Serat
dengan Kadar Trigliserida pada Pasien Penyakit Jantung
Koroner (2014).
7. Dietary nutrients of relative importance associated with coronary
artery disease (2020)
8. Relationship Between HDLFunctional Characteristics and
Cardiovascular Health and Potential Impact of Dietary Patterns:
A Narrative Review (2019)
9. Overall dietary variety and adherence to the Mediterranean diet
show additive protective effects against coronary heart disease
(2019)
3. Terdapat 2 jurnal dengan teknik pengambilan sampel yang sama yaitu
consecutive sampling:
1. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji dengan
Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Rawat Jalan di
RSUD DR.Moewardi (2015).
2. Hubungan Asupan Karbohidrat, Lemak, dan Kolesterol dengan
Kadar Kolesterol Darah pada Pasien Jantung Koroner di Rawat
Jalan RSUD Dr.Moewardi (2019).
4. Terdapat 2 jurnal yang memiliki jenis penelitian Deskriptif Analitik
dengan desain cross sectional, dengan teknik pengambilan sampel
yang sama yaitu Accidental Sampling:
1. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Penyakit
Jantung Koroner(2019)
2. Hubungan Pola Makan dengan Kekambuhan Jantung Koroner di
Rumah Sakit Tentara Tingkat II DR.SOEPRAOEN Malang
(2017).
Tabel Kelebihan dan kekurangan jurnal

No Jurnal penelitian Kelebihan Kekurangan


.
1. Hubungan • Pada pendahuluan • Pada bagian abstark,
Kebiasaan penulis menjabarkan penulis hanya
Konsumsi tentang mencantumkan abstark
Makanan Cepat penyakitjantung dalam bahasa Inggris.
Saji Dengan koroner, dan • Sampel pada penelitian
Kejadian Penyakit menjelaskan tentang ini termasuk sedikit (37
Jantung Koroner perubahan pola makan responden).
Pada Pasien yang ada di Indonesia.
Rawat Jalan Di • Pada bahan dan
RSUD DR. metode penelitian
MOEWARDI penulis menjelaskan
Tahun 2015 mengenai populasi,
sampel, teknik
sampling, alat
pengumpulan data
hingga uji yang dipakai
pada penelitian ini.
• Pada hasil penulis
memaparkan hasil
penelitiannya dengan
lengkap dan terperinci
menggunakan tabel
yang memiliki
keterangan yang cukup
jelas sehingga
pembaca mudah untuk
mengerti.
• Pada pembahasan
penulis menjelaskan
dengan mengaitkannya
dengan penelitian
terdahulu dan teori
yang sudah ada.
2. Hubungan Pola • Abstrak pada penelitian • Pada abstrak tidak
ini ditulis dengan terdapat tujuan
Makan Dengan
lengkap dan dalam 2 penelitian.
Kekambuhan bahasa (Indonesia dan • Sampel pada penelitian
Inggris) yang disertai ini termasuk sedikit (29
Jantung Koroner
dengan kata kunci. responden).
Di Rumah Sakit • Pendahuluan ditulis • Penyajian hasil dan
berdasarkan riset dan pembahasan sedikit
Tentara Tingkat II
teori dari berbagai sulit untuk dimengerti
DR.SOEPRAOEN sumber. karena hanya
• Pada bahan dan menyajikan semua
MALANG
metode penelitian hasil dalam satu tabel
Tahun 2017 penulis menjelaskan tidak dijabarkan
mengenai populasi, pervariabel.
sampel, teknik
sampling, alat
pengumpulan data
hingga uji yang dipakai
pada penelitian ini.
3. Hubungan • Pada pendahuluan • Penulis tidak membuat
penulis menjabarkan
Asupan saran sehingga
tentang Penyakit
Karbohidrat, Jantung Koroner dan pembaca tidak bisa
menjelaskan Pola
Lemak, Dan menerapkan dalam
makan yang tidak sehat
Kolestrol Dengan pada Penyakit Jantung kehidupan sehari-hari.
Koroner.
Kadar Kolestrol
• Pada bahan dan
Darah Pada metode penelitian
penulis menjelaskan
Pasien Jantung
mengenai populasi,
Korener DI sampel, teknik
sampling, alat
RAWAT JALAN
pengumpulan data
RSUD DR. hingga uji yang dipakai
pada penelitian ini.
MOEWARDI
• Hasil dan pembahasan
Tahun 2019 penelitian dijelaskan
dengan baik
menggunakan tabel
dan keterangan yang
mudah dimengerti.
4. Analisis • Pendahuluan ditulis • Pada abstrak peneitian
berdasarkan riset dan tidak terdapat populasi
Kebiasaan
teori dari berbagai pada penelitian ini.
Makan, Riwayat sumber.
• Abstrak pada penelitian
Asupan Saturated
ini ditulis dengan
Fatty Acids lengkap dan dalam 2
bahasa (Indonesia dan
(SAFA),
Inggris) yang disertai
Monounsaturated dengan kata kunci.
• Pembahasan disertai
Fatty Acids
dengan tabel dan
(MUFA), keterangan yang
mudah dimengerti.
Polyunsaturated
Fatty Acids
(PUFA) dan Serat
Pada Pasien
Penyakit Jantung
Koroner di
Rumah Sakit
Universitas
Airlangga
Surabaya Tahun
2016
5. Hubungan Pola • Pada bahan dan • Pada pembahasan
Makan dan metode penelitian
tidak dibuat tabel
penulis menjelaskan
Aktivitas Fisik mengenai populasi, distribusi sehingga
dengan Penyakit sampel, teknik
pembaca kurang
sampling, alat
Jantung Koroner pengumpulan data mengerti.
di Poliklinik hingga uji yang dipakai
pada penelitian ini.
Jantung RSUP • Sampel penelitian
Dr. M Djamil banyak sehingga
hasil penelitian lebih
Padang Tahun
akurat.
2019
6 Hubungan Pola • Abstrak pada penelitian • Pada pembahasan
Konsumsi Buah ini ditulis dengan
tidak dibuat tabel
lengkap dan dalam 2
dan Sayur bahasa (Indonesia dan distribusi sehingga
dengan Kadar Inggris) yang disertai
pembaca kurang
dengan kata kunci
Kolestrol • Dilengkapi dengan mengerti.
Penderita Ringkasan Penelitian.
• Pada bahan dan
Penyakit Jantung metode penelitian
Koroner di penulis menjelaskan
mengenai populasi,
Poliklinik Jantung sampel, teknik
sampling, alat
Instalasi PJT
pengumpulan data
RSUP Sanglah hingga uji yang dipakai
pada penelitian ini.
Denpasar Tahun
2018
7 Hubungan Pola • Pada pendahuluan • Pada bagian abstark,
Konsumsi Energi, penulis menjabarkan
penulis hanya
tentang penyakit
Lemak Jenuh dan jantung koroner, dan mencantumkan abstark
Serat dengan menjelaskan tentang
dalam bahasa
perubahan pola makan
Kadar Trigliserida yang ada di Indonesia. Indonesia.
pada Pasien • Pendahuluan ditulis
• Pada abstrak penelitian
berdasarkan riset dan
Penyakit Jantung teori dari berbagai tidak terdapat populasi
Koroner di Poli sumber.
pada penelitian ini.
Jantung RSUD • Pada pembahasan
Dr. H. Abdul tidak dibuat tabel
Moeloek Provinsi distribusi sehingga
Lampung Tahun pembaca kurang
2014 mengerti.
8 Gambaran • Abstrak pada penelitian • Pada abstrak tidak
Kejadian Penyakit ini ditulis dengan terdapat populasi dan
lengkap dan dalam 2 tujuan penelitian.
Jantung Koroner bahasa (Indonesia dan • Pada pembahasan
Berdasarkan Pola Inggris) yang disertai tidak dibuat tabel
dengan kata kunci distribusi sehingga
Hidup Pasien di • Sampel penelitian pembaca kurang
Poliklinik RS banyak sehingga hasil mengerti.
penelitian lebih akurat
MEDISTRA • Pada hasil penulis
Jakarta Periode memaparkan hasil
penelitiannya dengan
Februari-Maret lengkap dan terperinci
2017 menggunakan tabel
yang memiliki
keterangan yang cukup
jelas sehingga
pembaca mudah untuk
mengerti
• Terdapat saran bagi
pasien, bagi rumah
sakit, dan bagi institusi
pendidikan.
9 Hubungan antara • Pada pendahuluan • Pada bagian abstark,
Hipertensi, Pola penulis menjabarkan
penulis hanya
tentang
Makan dan penyakitjantung mencantumkan abstark
Obesitas Dengan koroner, dan
dalam bahasa
menjelaskan tentang
Penyakit Jantung pola makan pada Indonesia.
Koroner di penderita Penyakit
Jantung Koroner.
Poliklinik Jantung • Pada bahan dan
RSU Bahteramas metode penelitian
penulis menjelaskan
Provinsi Sulawesi mengenai populasi,
Tenggara Tahun sampel, teknik
sampling, alat
2017 pengumpulan data
hingga uji yang dipakai
pada penelitian ini.
• Hasil dan pembahasan
penelitian dijelaskan
dengan baik
menggunakan tabel
dan keterangan yang
mudah dimengerti.
10 Faktor Gaya • Hasil dan pembahasan • Pada bagian abstark,
Hidup dan Stres penelitian dijelaskan
penulis hanya
dengan baik
yang Beresiko menggunakan tabel mencantumkan abstark
terhadap dan keterangan yang
dalam bahasa Inggris.
mudah dimengerti.
Kejadian Penyakit • Dilengkapi dengan • Pada abstrak tidak
Jantung Koroner ringkasan penelitian. terdapat populasi dan
• Terdapat saran bagi tujuan penelitian.
pada Pasien pasien, bagi rumah
Rawat Jalan di sakit, bagi masyarakat,
dan bagi peneliti lain.
Klinik Jantung
RSUD Dr.
Soedarso
Pontianak Tahun
2013
11 Relationship • Pada pendahuluan • Hasil dan pembahasan
Between penulis menjabarkan penelitian dijelaskan
tentang penyakit tidak menggunakan
HDLFunctional jantung koroner, dan tabel dan keterangan
Characteristics menjelaskan tentang yang mudah
kesehatan pada dimengerti.
and Jantung Koroner terkait
Cardiovascular pola makan pada • Pada bagian abstrak
penderita Penyakit
Health and tidak terdapat populasi
Jantung Koroner.
Potential Impact dan tujuan penelitian.
of Dietary
Patterns: A
Narrative Review
(2019)
12 Dietary nutrients • Hasil dan pembahasan • Pada abstrak peneitian
of relative penelitian dijelaskan
tidak terdapat kata
dengan baik
importance menggunakan tabel kunci dan populasi
associated with dan keterangan yang
pada penelitian ini.
mudah dimengerti.
coronary artery • Pada hasil penelitian • Tidak terdapat saran
disease (2020) dijabarkan semua apa
pada penelitian ini.
yang terjadi saat
responden dalam
pengontrolan dan apa
saja yang dikontrol dari
responden.
13 Overall dietary • Pada metode penelitian • Pada abstrak peneitian
variety and dijelaskan cara skoring
tidak terdapat kata
dan disertai dgn
adherence to the kuisioner yang dipakai kunci dan populasi dan
Mediterranean pada penelitian ini.
tujuan penelitian.
• Pembahasan disertai
diet show additive dengan tabel dan
protective effects keterangan yang
mudah dimengerti.
against coronary • Sampel penelitian
heart disease banyak sehingga hasil
penelitian lebih akurat
(2019)
14 Physical activity, • Pada metode penelitian • tidak ada saran yang
dietary habits and dijelaskan cara skoring
dicantumkan pada
dan disertai dgn
Coronary Heart kuisioner yang dipakai penelitian
Disease risk pada penelitian ini.
• Rata-rata referensi
• Pembahasan disertai
factor knowledge dengan tabel dan yang digunakantahun
amongst people keterangan yang
lama seperti tahun
mudah dimengerti.
with severe 2005,2006,dan 2007
mental illness sehingga
(2011) memungkinkan sebuah
referensi tidak valid
15 Dietary patterns, • Pada bahan dan • tidak terdapat kata
subclinical metode penelitian
kunci pada bagian
penulis menjelaskan
inflammation, mengenai populasi, abstark.
incident coronary sampel, teknik
sampling, alat • Rata-rata referensi
heart disease and pengumpulan data yang digunakan tahun
mortality in hingga uji yang dipakai
pada penelitian ini. lama seperti tahun
middle-aged men • Pada hasil penulis 2006, 2007, sehingga
from the memaparkan hasil
memungkinkan sebuah
penelitiannya dengan
MONICA/KORA lengkap dan terperinci referensi tidak valid
Augsburg cohort menggunakan tabel
yang memiliki
study (2012) keterangan yang cukup
jelas sehingga
pembaca mudah untuk
mengerti

Anda mungkin juga menyukai