Anda di halaman 1dari 5

POLTEKKES DOKUMEN LEVEL:

KODE:
KEMENKES MEDAN PRODI DIV JURUSAN
JKP/D4/20/01/001/1STD/0001
KEPERAWATAN MEDAN
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN TANGGAL BERLAKU:
PENELITIAN 01 SEPTEMBER 2016
TANGGAL REVISI :
AREA POLTEKKES KEMENKES MEDAN

STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


PENELITIAN
POLTEKKES KEMENKES MEDAN
PRODI D IV JURUSAN KEPERAWATAN

Pemeriksa: Perumus:
Ketua Jurusan Keperawatan PBA Penelitian

Endang Susilawati, SKM, M.Kes Risma D.Manurung, S.Pd, S.Kep,Ns,M.Biomed


NIP 196609231997032001 NIP. 196908111993032001

Penetapan: Persetujuan Pengendali::


Direktur, Pudir I, Ka. UPM Pendidikan,

Dra. Ida Nurhayati, M.Kes Soep, S.Kp, M.Kes Masnila, S.Kep, Ns, M.Pd

1
POLTEKKES DOKUMEN LEVEL:
KODE:
KEMENKES MEDAN PRODI DIV JURUSAN
JKP/D4/20/01/001/1STD/0001
KEPERAWATAN MEDAN
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN TANGGAL BERLAKU:
PENELITIAN 01 SEPTEMBER 2016
TANGGAL REVISI :
AREA POLTEKKES KEMENKES MEDAN

NIP 196711101993032002 NIP 197012221997031002 NIP 197011301993032013

1. Definisi Istilah 1. Proses Pembelajaran adalah


serangkaian proses yang dimulai dengan perencanaan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi proses belajar
mengajar.
2. Metode Belajar adalah strategi
yang digunakan oleh dosen dalam menyampaikan materi
perkuliahan baik dikelas, maupun di laboratorium
3. Student Centered Learning – SCL adalah yaitu suatu bentuk
pembelajaran yang pada intinya menggerakkan mahasiswa
untuk bertumbuh pemikiran, ketrampilan, dan sikapnya
menurut kapasitasnya, dan dosen berperan sebagai
Fasilitator dan Motivator
4. Discovery Learning (DL) adalah metode belajar yang
difokuskan pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik
yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh
mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara
belajar mandiri.
5. Self-Directed Learning (SDL) adalah proses belajar yang
dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri. Dalam hal
ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap
pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya
oleh individu yang bersangkutan. Sementara dosen hanya
bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan,
bimbingan, dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang
telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.
6. Cooperative Learning (CL) adalah metode belajar
berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan
suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas.
7. Collaborative Learning (CbL) adalah metode belajar yang
menitikberatkan pada kerjasama antar mahasiswa yang
didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh
anggota kelompok.
8. Contextual Instruction (CI) adalah konsep belajar yang
membantu dosen mengaitkan isi matakuliah dengan situasi
nyata dalam kehidupan sehari -hari dan memotivasi
mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara
pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau
manajerial, entrepreneur, maupun investor.
9. Project Based Learning (PjBL) adalah metode belajar yang
sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar
pengetahuan dan keterampilan melalui proses
pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur

1
POLTEKKES DOKUMEN LEVEL:
KODE:
KEMENKES MEDAN PRODI DIV JURUSAN
JKP/D4/20/01/001/1STD/0001
KEPERAWATAN MEDAN
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN TANGGAL BERLAKU:
PENELITIAN 01 SEPTEMBER 2016
TANGGAL REVISI :
AREA POLTEKKES KEMENKES MEDAN

terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas


dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati.

10. Problem Based Learning and Inquiry (PBL / I) adalah belajar


dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus
melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk
dapat memecahkan masalah tersebut.
11. Multimedia tutorial adalah penggunaan media yang
menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari
teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara
terintegrasi sebagai sumber belajar.

2. Rasional Memaksimalkan pencapaian kompetensi seperti yang dituntut


dalam kurikulum membutuhkan metode pembelajaran yang
spesifik.
Standar Metode Pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam
proses belajar mengajar yang di Jurusan Keperawatan
GigiMedan.

3. Pernyataan Isi Metode Pembelajaran.


Standar
1. Setiap dosen di Jurusan Keperawatan Gigi menerapkan
metode pembelajaran berbasiskan Student Centered
Learning (SCL) diantaranya Small Group Discussion, Role-
Play & Simulation. Case Study, Discovery Learning (DL),
Self-Directed Learning (SDL), Cooperative Learning (CL),
Collaborative Learning (CbL), Contextual Instruction (CI),
Project Based Learning (PjBL), Problem Based Learning and
Inquiry (PBL / I) dalam perkuliahan baik teori, praktik
disetiap semester sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai.
2. Setiap Dosen di Jurusan Keperawatan Gigi dalam
perkuliahan teori menerapkan metode belajar diskusi,
ceramah, tanya jawab, curah pendapat, seminar, role play,
problem based learning (disesuaikan dengan kompetensi
yang akan dicapai).
3. Setiap dosen di Jurusan Keperawatan Gigi dalam
perkuliahan praktik di laboratorium menerapkan metode
belajar simulasi, demonstrasi, multimedia tutorial, role play
(disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai).

4. Strategi 1. Direktur Poltekkes Kemenkes Medan menetapkan standar


Proses Pembelajaran dan memberikan dukungan untuk
pelaksanaan.
2. Direktur mengalokasikan pengembangan akademik sesuai
dengan tuntutan pengembangan kualitas akademik di

1
POLTEKKES DOKUMEN LEVEL:
KODE:
KEMENKES MEDAN PRODI DIV JURUSAN
JKP/D4/20/01/001/1STD/0001
KEPERAWATAN MEDAN
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN TANGGAL BERLAKU:
PENELITIAN 01 SEPTEMBER 2016
TANGGAL REVISI :
AREA POLTEKKES KEMENKES MEDAN

Jurusan.
3. Mengirimkan lembar penugasan mengajar pada Dosen
paling lama 1 bulan sebelum dimulai proses pembelajaran
semester berikutnya.
4. Setiap Koordinator Mata Kuliah menyiapkan Silabus untuk
dimiliki setiap anggota tim teaching, serta menyiapkan
RPP/pertemuan tatap muka paling lama 1 minggu sebelum
proses pembelajaran semester berikut.
5. Setiap tim pengajar mata kuliah mengidentifikasi dan
mengajukan permintaan alat dan bahan yang diperlukan
untuk keperluan pembelajaran paling lama 1 minggu
sebelum perkuliahan yang membutuhkan alat dan bahan
tersebut dilakukan.
6. Pada pertemuan terakhir dosen dan mahasiswa sudah
membuat kesepakatan untuk mempersiapkan perkuliahan
berikutnya.
7. Satu minggu sebelum perkuliahan sebuah pokok bahasan,
dosen sudah menyerahkan bahan ajar atau handout kepada
mahasiswa untuk dipelajari.

5. Indikator 1. Proses belajar mengajar tuntas >90%


2. Proses belajar mengajar dimulai tepat waktu sesuai kalender
akademik.
3. Seluruh metode belajar yang digunakan (100%) sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai.

6. Subyek atau pihak 1. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan


yang
2. Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
bertanggungjawab
untuk mencapai/ 3. Dosen Jurusan Keperawatan Gigi
memenuhi isi 4. Laboratorium Jurusan Keperawatan Gigi
standar
5. Lahan praktek yang digunakan untuk pembelajaran
6. 6. Mahasiswa

7. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang


Standar Nasional Pendidikan
2. Kepmendiknas Republik Indonesia Nomor 232/U/2000
Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
3. Standar Pengelolaan Pendidikan Tenaga Kesehatan tahun
2010
4. KepMenkes 855 Th 2009 Ttg Organisasi dan Tata Kerja

1
POLTEKKES DOKUMEN LEVEL:
KODE:
KEMENKES MEDAN PRODI DIV JURUSAN
JKP/D4/20/01/001/1STD/0001
KEPERAWATAN MEDAN
STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN TANGGAL BERLAKU:
PENELITIAN 01 SEPTEMBER 2016
TANGGAL REVISI :
AREA POLTEKKES KEMENKES MEDAN

Poltekkes
5. Zaini, H., Munthe, B. Dan Aryani, S.A. 2004. Strategi
pembelajaran Aktif. CTSD (Center for Teaching Staff
Development). Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Yogyakarta. 228 pp

Anda mungkin juga menyukai