DISUSUN OLEH:
RACHMAD APRILIO
(NIM: PO 71.20.3.16.040)
1
2
DISUSUN OLEH:
RACHMAD APRILIO
(NIM: PO 71.20.3.16.040)
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima dan disetujui untuk diajukan dan
diseminarkan dalam seminar penelitian KTI Program Studi D-3 Keperawatan
Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun Akademik 2018/2019
.
Lubuklinggau, Juni 2019
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi D III Keperawatan Lubuklinggau
Poltekkes Kemenkes Palembang
iii
4
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima dan disetujui untuk diajukan dan
diseminarkan dalam seminar penelitian KTI Program Studi D-3 Keperawatan
Lubuklinggau Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun Akademik 2018/2019
.
Lubuklinggau, Juni 2019
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi D III Keperawatan Lubuklinggau
Poltekkes Kemenkes Palembang
iii
5
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada Tanggal : Juni 2019
iv
6
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Lubuklinggau
Pada Tanggal : Juni 2019
iv
7
Rachmad Aprilio
PO.71.20.3.16.040
v
8
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), Dengan Hak Bebas Royaliti
Nonekslusif ini Politeknik Kesehatan Palembang Program Studi Keperawatan
Lubuklingau berhak menyimpan, mengalhmediakan/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (data base), merawat dam mempublikasikan tugas akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Lubuklinggau
Pada : Juli 2019
Yang menyatakan
(Rachmad Aprilio)
vi
9
Tim Penguji
Ketua
Penguji I
Penguji II
vii
10
ABSTRAK
viii
11
ABSTRACT
ix
12
MOTTO
“Jadilah Seperti Air Yang Dapat Menyesuaikan Sesuai Dengan Tempat Yang Menampungnya.
Dan Mengalirlah Kelautan Samudra. Tenang Namun Menghanyutkan . Mengikis Batuan Yang
Menghadang”.
PERSEMBAHAN
Dengan hasil kerja kerasku dan tentunya tak terlepas dari orang-orang yang telah memberikanku
semangat ku persembahkan :
1. Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
2. Terimakasih kepada orang tuaku yang sangat kucintai Papa Nadi Aprilyadi,S.sos.M.Kes dan
Mama Wang Marlina,S.Pd yang tiada lelah mendoakan putrinyamenjadi anak yang sukses, yang
3. Terimakasih kepada Teman –Teman COKELAT tersayang yang tiada lelah mendoakanku,
memotivasiku dan menasehatiku sehingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini. Niai panjang
4. Untuk saudaraki tercinta Rieke Dwi Ramadhany yang selalu memberikan semangat, selalu
5. Untuk pembimbing utama Proposal Karya Tulis Ilmiah Ibu Zuraidah,SKM.MKM yang telah
dengan sabar membimbing dan memberikan saran yang amat berarti serta pengarahan yang
x
13
Pendamping yang telah bersedia meluangkan waktu serta memberikan saran sehingga Karya
7. Ibu Zuraidah,SKM.MKM selaku Dosen Pembimbing Akademik terima kasih banyak atas
8. Sahabatku tersayang Reza, David, Juanda, Evan sosok yang menemaniku berjuang dari 0 yang
terbaik.Terimakasih untuk 5 tahun ini. Semoga persahabatan kita selamnya serta sukses dunia
akhirat.Aamiin
9. Bujang Ngelong yang selalu memberikan support dan semangat tiada henti yang selalu menjadi
bahu ketika lelah dan selalu menjadi penasihat terbaik terimakasih untuk 3 tahunini . Semoga
kita sukses dunia dan akhirat . Aku takkan melupakan kalian. Mission Succes Boy
10. Untuk Posko 1 Riski Ks, Nopran, Ulfa, Riski, Dwi Dj, Yunia, Tria, Vera, Herlina, Satya, Alvhi,
11. Buat angkatan 15 suka, duka kita rasain 3 tahun ini, semoga kita diberikan kesuksesan dunia dan
12. Untuk dukungan, semangat dan do’anya dan banyak membantu dalam KTI ini ku ucapkan
xi
14
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : Rachmad Aprilio
Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 21 April 1999
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Alamat : Palembang, Perum Azhar Blok L.6 No.16 KM.14
Keluarga : Ayah : Nadi Aprilyadi
Ibu : Wang Marlina
Saudari : 1. Rieke Dwi Ramadhany
RIWAYAT PENDIDIKAN
TAHUN 2004 – 2010 : SD N 43 KOTA LUBUK LINGGAU
TAHUN 2010 – 2013 : SMP N 2 KOTA LUBUK LINGGAU
TAHUN 2013 – 2016 : SMA N 13 KOTA PALEMBANG
TAHUN 2016 – 2019 : POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG PRODI
KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
xii
15
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat
waktu. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi
bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini atas bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan saya mengucapkan terima kasih dan
1) Bapak Muhamad Taswin, S.Si, Apt, MM, M.Kes, selaku Direktur Politeknik
2) Ibu Devi Mediarti, Spd, S.Kep M.Kes, selaku Ketua Jurusan Keperawatan
3) Ibu Lili, SH selaku pimpinan panti sosial Tresna Werdha Kota Lubuklinggau
pengambilan data.
4) Bapak H. Jhon Feri S.Kep, Ns, M.Kes, selaku Kepala Prodi Keperawatan
Lubuklinggau
6) Ibu Hj. Susmini,SKM,M.Kes selaku penguji I dalam Karya Tulis Ilmiah ini
xiii
16
Ilmiah ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan pada penulis
10) Teman-teman se almamater yang tercinta yang telah banyak membantu saya
Saya menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan maka
kiranya mohon saran dan masukan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah saya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi diri saya sendiri dan pengembangan
ilmu keperawatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Lubuklinggau, Juni 2019
Penulis
xiv
17
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
xv
18
xvi
19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
20
DAFTAR TABEL
xviii
21
DAFTAR BAGAN
xix
22
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
yang melebihi tekanan darah normal seperti apa yang telah disepakati
oleh para ahli yaitu lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg (Sudoyo,
2010).
orang di dunia menderita hipertensi dan diperkirakan sekitar 7,5 juta orang
atau 12,8% kematian dari seluruh total kematian yang disebabkan oleh
penyakit ini, tercatat 45% kematian akibat jantung koroner dan 51%
2030 sekitar 83,2 juta orang atau 7,2%. Sementara itu menurut National
1
2
yang memendek umur (Dinkes Sumsel, 2015). Dari data yang didapat di
jumlah penderita hipertensi adalah 3.945 orang. Dari data awal yang
pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplay oksigen dan nutrisi yang
risiko yang tidak dapat dikendalikan (mayor) dan faktor risiko yang dapat
seperti keturunan, jenis kelamin, ras dan umur. Sedangkan faktor risiko
3
kesehatan yang serius, karena jika tidak terkendali akan berkembang dan
rajin berolah raga, tidak merokok, tidak alkoholisme, serta meminum obat-
memiliki keluhan pusing, mudah marah, sukar tidur, sesak nafas, mudah
fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan
kematian (mortalitas), tanda dan gejala dari hipertensi salah satunya adalah
dan gejala gangguan rasa nyaman, gangguan rasa nyaman adalah perasaan
kebingungan, kelelahan, sulit tidur. Apabila tidak segera diatasi maka akan
merupakan terjemahan dari hijamah, dari kata al- hijmu berarti menghisap
atau menyedot (Yasin, 2005). Terapi bekam atau hijamah dapat diartikan
yang telah berkumpul dikeluarkan dari kulit dengan dihisap (Ridho, 2014).
atau sapi, tulang unta, gading gajah. Pada zaman Cina kuno mereka
menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-
Hasil penelitian modern dari para ahli telah mendapatkan bukti bahwa
manfaat bekam ternyata hanya mengambil bagian darah rusak saja yaitu
sedangkan sel darah yang masih sehat tetap di dalam tubuh. Beberapa
Terapi bekam ini dianjurkan dilakukan selama 4 menit pada setiap titik
denyut jantung berkisar antara 50-170, jika diambil rata-rata 100 kali,
kotor yang lewat area pembekaman yaitu sebanyak 400 kali lewatan darah,
dan jika tindakan ini di ulang sebanyak 3 kali maka jumlah pengeluaran
darah kotor yang lewat area pengekopanan yaitu sebanyak 1200 lewatan
darah (Majid, 2013) dan terapi bekam ini akan menunjukkan hasil jika
Rasa Nyaman Pada Klien Dengan Hipertensi Di Panti Werdha Budi Luhur
gangguan rasa nyaman pada klien hipertensi di Panti Werdha Budi Luhur
Kota Lubuklinggau.
terapi bekam pada pasien hipertensi di Panti Werdha Budi Luhur Kota
tahun 2019
Hipertensi
Hasil karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan
mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg yang terjadi pada
pada beberapa organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan otak. Penyelidikan
10
11
2014).
setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti ginjal, mata, otak
dan jantung.
b. Hipertensi sekunder
Tabel 2.1
Klasifikasi Hipertensi
Tabel 2.2
Klasifikasi Hipertensi
Sistolik Diastolik
Normotensi <130 <80
Pre hipertensi 130-140 80-90
Hipertensi tahap I 140-160 90-100
Hipertensi tahap II >160 >100
sumber: ESC,2007.
dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi sebagai suatu timbal balik
sekunder:
yang secara langsung membawa darah keginjal. Sekitar 90% lesi arteri
c. Gangguan endokrin
f. Kehamilan.
g. Luka bakar.
i. Merokok
plasma, curah jantung dan TD, keadaan ini akan diikuti oleh
16
bisa saja terjadi, baik pada penderita hipertensi mau pun pada seseorang
berikut:
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual
d. Muntah
e. Sesak napas
f. Gelisah
17
tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut.
a. Jantung
jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak napas atau oedema.
b. Otak
c. Ginjal
akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak
d. Mata
2 Spasme Arteriol
Vasokontraksi
3 Pembulh darah Sistemik Koroner
ginjal
Resiko Jatuh
Iskemia
Vasokontraksi
Miokard
Blood Flow
Darah Penurunan Curah
Afterload
Jantung Nyeri
Respon RAA
Kelebihan Fatigue
Merangsang Volume Cairan
Aldostetron Intoleransi Aktivitas
2) Kimia darah.
hipertensi.
3) Elektrolit
4) Urine
5) Radiologi
terapi.
e) Relaksasimerupakanintervensiwajibyangharusdilakukanpada setiap
terapi antihipertensi.
aau 95 mmHg dan sistoliknya diatas 130 sampai 139 mmHg, perlu
b. Terapi Farmakologis
a) Diuretik
c. Diuretik
pada klien dengan hipertensi ringan atau klien yang baru.Banyak obat
23
d. Simpatolitik
e. Penghambat Adrenergik-Alfa
di arteri (arteriosklerosis)
Penghambatneuronadrenergicmerupakanobatantihipertensi
yangkuatyangmenghambatnorepinefrindariujungsarafsimpatis,sehingga
dari posisi berbaring atau dari posisi duduk. Obat-obat dalam kelompok
24
Vasodilator yang bekerja langsung adalah obat tahap III yang bekerja
tekanan darah akan turun dan natrium serta air tertahan, sehingga terjadi
ini dipakai pada klien dengan kadar renin serum yang tinggi
(Muttaqin,2014)
25
a. Jenis Kelamin
b. Umur
orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi
dari orang yang berusia lebih muda. Hipertensi pada usia lanjut harus
ditangani secara khusus. Hal ini disebabkan pada usia tersebut ginjal dan
hati mulai menurun, oleh karena itu dosis obat yang diberikan harus
benar-benar tepat.
c. Keturunan
penderita hipertensi.
d. Lingkungan
tinggi.
26
yang cukup baik, yakni tinggi konsumsi sugar dan karbohidrat, kini
lemak.
2.2.1 Pengertian
direkam dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (ketika jantung berdetak)
darah adalah curah jantung, tekanan pembuluh darah perifer dan volume
a. Sistem Persarafan
c. Refleks Baroreseptor
d. Refleks Kemoreseptor
(Muttaqin,2012).
f. Kontrol Kimia
diantaranya:
1) Usia
2) Ras
3) Jenis Kelamin
4) Stress
5) Medikasi
6) Kemoreseptor
7) Olah raga
8) Zat vasoaktif
Tekanan darah arteri dapat diukur baik secara langsung maupun tidak
melingkar pada lengan bagian atas (lebarnya minimal 40% dari lingkar
diatas arteri brakialis pada lipat siku, dibawah sisi manset, dan tekan
Terjadinya bunyi pertama yang sinkron dengan nadi bunyi ketukan yang
jelas, (fase 1) korotkof adalah tekanan darah sistolik. Normalnya bunyi ini
redup pada (fase 4), dan seluruhnya menghilang pada (fase 5). Fase 5 ini
2.3 Lansia
sesuatu hal tidak mampu lagi berperan secara aktif dalam pembangunan
30
lebih baik secara fisik masih berkemampuan maupun karena suatu hal
tidak mampu lagi berperan secara aktif dalam pembangunan atau tidak
4) Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya
lain.
31
suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya. atau ibu dan
wajar.
kesejahteraan sosialnya.
10) Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
ekonomis.
masing-masing.
alami oleh semua mahluk hidup. Proses menua setiap individu pada
(Nugroho, 2013).
penyesuaian diri.
45-59 tahun, usia lanjut (elderly) yaitu usia 60-74 tahun, lanjut usia tua
(old ) yaitu usia 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) yaitu usia di atas
masa bayi (0-1 tahun), masa prasekolah (1-6 tahun), masa sekolah (6-10
fase inventus (25-40 tahun), fase verilitas (40-50 tahun), fase prasenium
34
(Nugroho, 2013).
tahun), usia dewasa penuh / middle years (25-60 atau 65 tahun), lanjut
usia / geriatric age (> 65 atau 70 tahun), young old (70-75 tahun ), Old
Masa lanjut usia dimulai sejak seseorang menginjak usia 60 tahun, akan
a. Kulit mulai mengendur dan pada wajah mulai timbul keriput serta garis-
Bermula proses menjadi tua itu pada umumnya di tandai oleh gejala-
gejala fisik namun saat dimana yang bersangkutan sendiri tidak menyadari
bahwa proses tersebut sudah mulai ada pada dirinya. Gejala-gejal fisik
suatu ransangan. Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan
tubuh bebas dari kecelakaan baik pasien, perawat atau petugas lainnya
sebagai bagian dari respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada
a. Emosi
b. Status mobilisasi
d. Keadaan imunitas
e. Tingkat kesadaran
diprediksi sebelumnya
37
Dan Nyaman
a. Jatuh
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami
pasien lansia
b. Oksigen
c. Pencahayaan
a. Vakolasi
1. Mengaduh
2. Menangis
3. Sesak nafas
4. Mendengkur
b. Ekspresi Wajah
1. Meringis
2. Mengeletuk gigi
3. Mengernyit dahi
5. Menggigit bibir
c. Gerakan Tubuh
1. Gelisah
2. Imobilisasi
3. Ketegangan otot
d. Interaksi Sosial
1. Menghindari percakapan
2.4.6 Komplikasi
a. Hipovolemik
b. Hipertermi
c. Masalah Mobilisasi
d. Hipertensi
e. Edema Pulmonal
f. Kejang
39
menarik diri dari atau menghindari sumber nyeri dan mencari bantuan atau
.
2.5.2 Fisiologi Nyeri
ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiiki sedikit atau bahkan tidak
memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada
oleh dua (2) jenis serabut yang bermielin rapat atau serabut A (delta) dan
root) serta sinaps pada dorsal horn. Dorsal horn terdiri atas beberaapa
asendens yang paling utama, yaitu jalur spinothalamic tract (STT) atau
yaitu jalur opiate dan jalur nonopiat. Jalur opiat ditandai oleh pertemuan
reseptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal desendens dari talamus
yang melalui otak tengah dan medula ke tanduk dorsal dari sumsum tulang
2014).
Nyeri secara umum dibagi dua (2), yaitu Nyeri Akut dan Nyeri
Kronis.
dan cepat menghilang, yang tidak melebihi enam (6) bulan dan
dari enam (6) bulan. Hal yang termasuk dalam kategori nyeri kronis
reseptor.
asam laktat.
.
2.5.5 Teori Nyeri
Menurut tori ini, nyeri tergantung dari kerja serat saraf besar
rangsangan nyeri.
system supresif.
a. Arti nyeri
1) Faktor Usia
petugas kesehatan
.
2) Jenis Kelamin
4) Pengalaman
akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan
nyeri yang berat, maka ansietas atau bahkan rasa takut dapat
pada korteks (pada fungsi evaluatif kognitif). Persepsi ini dipengaruhi oleh
antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung
nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis, dan menjerit. Semua ini
faktor, seperti arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman masa lalu,
47
nilai budaya, harapan sosial, keshatan fisik dan mental, rasa takut, cemas,
1. Pengkajian Nyeri
a. P = Provocatif / Pemacu
b. Q = Quality / Kualitas
Yaitu dirasakan seperti apakah nyeri yang ada, seperti rasa tajam,
c. R= Region / Lokasi
d. S = Severity / keparahan
e. T = Time / waktu
2. Skala Nyeri
ada rasa nyeri” garis tengah yang menunjukan “ nyeri sedang: dan
penderita bahwa diujung garis ada angka 0 yang berarti tidak nyeri
GAMBAR 2.4
SKALA NYERI ANGKA
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1–3 : Nyeri ringan
4–6 : Nyeri sedang
7–9 : Nyeri Berat
10 : Nyeri Hebat.
3. Penatalaksanaan Keperawatan (Tindakan Keperawatan)
1) Ketidakpercayaan
2) Kesalahpahaman
3) Ketakutan
4) Kelelahan
yang cukup.
5) Kebosanan
a) Menonton televisi
c) Mendengarkan musik
2) Teknik relaksasi
3) Stimulasi kulit
b) Menggosok punggung
antiinflamasi nonsterooid.
51
tinggi.
sebagian obat kalian terdapat kebaikan maka itu terdapat dalam sayatan
alat bekam, minum madu, atau sundutan besi panas yang sesuai dengan
53
untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah bekam.” (H.R.
Shahih).
bekam dan alangkah baiknya dilakukan oleh seorang yang mengerti ilmu
pengobatan.
bekam dan alangkah baiknya dilakukan oleh seorang yang mengerti ilmu
meluncurkan kearah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasanya
jenis bekam:
54
2) Bekam luncur
kearah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasanya untuk
3) Bekam Tarik
beberapa detik kemudian ditarik dan ditempelkan lagi hingga kulit yang
dengan alat cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah
sakit bahu, alergi, perut kembung, mati rasa, asam urat dan kolesterol,
diantaranya:
pada otot.
pectoris.
ginjal.
digunakan yaitu:
1) Cupping set
6) Kassasteril dankapas
7) Baskom
8) Alkohol
adalah9:1.
Menurut Ridho (2012) banyak hal-hal yang harus diperhatikan ketika ingin
kelamin, dubur)
d) Bagian tubuh yang ada varises, tumor, retak tulang, jaringan luka.
mengenai waktu yang paling baik untuk bekam yaitu pada waktu tengah
hari (jam 2-3 sore) karena pada saat itu saluran darah sedang
siapa berbekam pada tanggal tujuh belas, Sembilan belas, dan dua
urat meriih dan punggung, beliau biasa berbekam pada hari ketujuh
Titik ini adalah dua urat disamping kiri dan kanan leher. Posisinya:
dan wajah.
3) Al-Kaahil(punduk)
Titik ini berada diujung atas tulang belakang, bermanfaat untuk masalah
Titik ini berada pundak atau bahu kiri dan kanan,bermanfaat untuk
asma, stroke.
59
7) Ala-Warik (pinggang)
bawah, kiri dan kanan. Titik ini bermanfaat untuk masalah gangguan
ginjal, sakit pingggang, haid tidak lancar, susah buang air kecil.
Titik ini berada dibetis kiri dan kanan.Mengatasi gangguan asam urat,
pada satu poin maka kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis), fasia
dan otot akan terjadi kerusakan dari mast cell atau lain-lain. Akibat
arteriol serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler
juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman ini
(Kusyati,2012).
60
aliran darah seperti hati, ginjal dan jantung agar organ-organ ini tetap aktif
Selain itu bekam juga berusaha menyeimbangkan secara alamiah bila ada
tekanan darah yang meningkat. Dengan memilih titik yang tepat, maka
tekanan darah dengan segera (Umar, 2008). Efek terapi bekam terhadap
2.7.1 Pengkajian
dan verifikasi data dari sumber primer dan skunder, yang kedua adalah
62
kesehatan.
pada lansia yang dikemabngkan minimal terdiri atas: data dasar (identitas,
a. Identitas.
b. Keluhan Utama
Berupa uraian pada mengenal penyakit yang diderita oleh klien dari
muskuloskletal sebelumnya.
Yang perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit
yang sama.
f. Pemeriksaan Fisik.
a) Keadaanumum
b) Kesadaran
c) Tanda-tanda Vital
1. Suhu
2. Nadi
3. Pernafasan
4. Tekanan darah
dilatasi pupil
abdomen
b) Pola nutrisi
kesukaan
c) Pola eliminasi
Edukasi :
18. Jelaskan tujuan dan
prosedur bekam
19. Anjurkan berpuasa
sebelum
pembekaman, jika
perlu
20. Anjurkan tidak
mandi 2-3 jam
pasca pembekaman
pengumpulan data.
2.7.5 Evaluasi
SOAP
yang telah dikerjakan dengan tujuan yang ingin di capai. Jika terjadi
tindakan dilakukan
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Dimana dalam studi kasus ini, pemberian teknik bekam di tuangkan secara
Kasus dalam penelitian ini adalah pemberian teknik bekam pada pasien
4. Pasien kooperatif
72
73
Penurunan nyeri yang berhubungan dengan gangguan rasa nyaman pada klien
bekam
terapi bekam
terapi bekam
analisa data yang digunakan adalah teknik perhitungan (%), dan disajikan
Setelah data dianalisis dan didapatkan hasil penelitian, maka data atau hasil
penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi atau tekstular dan table
Dignity)
Inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
subyek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau
paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress, maupun kematian subjek
penelitian.
77
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
tahun anggaran 2000 s/d tahun anggaran 2002 dana operasional panti telah
melalui perda No.25 Tahun 2003 maka kelembagaan Panti Sosial Tresna
77
78
perlu untuk membentuk untuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Panti Sosial
Dalam studi kasus ini dipilih 2 orang sebagai subyek studi kasus
yaitu Subjek I dan Subjek II. Kedua subjek ini sudah sesuai dengan
Subyek I
terakhirnya SMP. Tn. I tidak bekerja. Tn. I tinggal di Panti Tresna Werdha
Subyek II
malam hari. Dilihat dari tanda dan gejala yang muncul klien termasuk
Hipertensi.
4.1.3.1 Pengkajian
Tabel 4.1
Hasil Pengkajian (Observasi) Awal
Dua Orang Subyek
Subjek
Aspek yang dinilai
I II
1. Identitas Klien
a. Nama Tn. I Tn. H
b. Usia 68 Tahun 66 Tahun
c. Pendidikan SMP SMA
d. Golongan Darah B -
e. Agama Islam Islam
f. Status Perkawinan Istri Duda
g. Alamat Kayu Ara Kayu ara
h. Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki
i. Orang yang paling Tidak ada Keponakan
dekat dihubungi
2. Riwayat Keluarga
a. Pasangan Ny. E Ny. R
b. Kesehatan Hidup Meninggal
c. Umur 36 tahun -
d. Pekerjaan IRT -
e. Alamat Kayu Ara -
f. Kematian -l Meninggal
g. Sebab kematian - Akibat darah
tinggi
h. Tahun meninggal - 1992
i. Anak - -
j. Nama - -
80
k. Alamat - -
l. Kematian Tidak punya anak Tidak punya anak
3. Riwayat Pekerjaan
Anak
a. Status pekerjaan saat - -
ini
b. Pekerjaan sebelumnya - -
c. Sumber pendapatan - -
d. Jarak tempat kerja dari - -
rumah
4. Riwayat Lingkungan
Hidup
a. Tipe tempat tinggal Panti Panti
b. Jumlah kamar 5 Kamar 5 Kamar
c. Jumlah orang yang 5 orang 5 orang
tinggal di rumah panti
d. Derajat privacy - -
e. Tetangga terdekat - -
f. Alamat Panti Tresna Panti Tresna
Werdha Budi Werdha Budi
Luhur Luhur
Lubuklingga Lubuklinggau
g. Kondisi Panti Bersih dan Rapi Bersih dan Rapi
5. Riwayat Rekreasi
a. Hobi/minat Mendengar lagu Menonton
di radio
b. Keanggotaan Tidak ada Tidak ada
organisasi
c. Liburan perjalanan Tidak ada Tidak ada
d. Kegiatan di panti Bersih- bersih Bersih- bersih
lingungan, senam lingungan, senam
dan pengajian dan pengajian
6. Sumber Pendukung
yang digunakan
a. Dokter/perawat/bidan Perawat Perawat
/fisioterapi, dll
b. RS/klinik/yankes dll RS RS
c. Jarak dari panti 3 km 3 km
d. Makanan yang Tidak ada Tidak ada
dihantar
e. Perawatan sehari-hari Tidak ada Tidak ada
oleh keluarga
81
7. Kebiasaan Ritual
a. Agama Klien slalu sholat Klien slalu sholat
5 waktu dan 5 waktu dan
melaksanakan melakukan puasa
puasa ramadhan ramadhan
b. Istirahat tidur Klien sering sulit Klien sering sulit
tidur jika nyeri tidur jika nyeri
kepala kepala
c. Kebiasaan ibadah Klien taat dalam Klien taat dalam
beribadah beribadah
d. Kepercayaan Klien percaya Klien percaya
bahwa allah itu bahwa allah itu
ada ada
e. Ritual makan Klien berdoa Klien berdoa
sebelum dan sebelum dan
sesudah makan sesudah makan
8. Pengkajian Aspek
Spiritual
Afek dan sikap Tenang Tenang
Perilaku
a. Pasien tampak berdoa Ya Ya
sebelum makan
b. Pasien membaca Tidak Ya
kitab suci atau buku
keagamaan
c. Pasien tampak Tidak Tidak
mengeluh
Hubungan
Interpersonal
a. Siapa pengunjung Tidak ada Ada,
pasien keponakannya
b. Bagaimana pasien Klien tidak pernah Klien merasa
berespon terhadap dikunjungi senang saat
pengunjung keluarganya keponakannya
berkunjung ke
panti
c. Bagaimana pasien Klien ramah dan Klien ramah dan
berhubungan dengan peduli pada setiap peduli pada setiap
pasien lain dan juga orang orang
perawat
Lingkungan
a. Pasien membawa Ya Ya
kitab suci atau
perlengkapan ibadah
lainnya
b. Pasien menerima Tidak Tidak
kiriman tanda simpati
dari unsur keagamaan
c. Pasien memakai Ya Ya
tanda keagamaan
d. Keluhan utama Klien mengatakan Klien mengatakan
Kepala terasa Kepala terasa
sakit, sering sakit,kesemutan
pegal, dan terasa kaku,
kesemutan, , dan sakit timbul
terasa kaku, sakit Ketika bangun
timbul pada waktu tidur klien tidak
pagi hari dan mengerti tentang
ketika bangun penyakitnya.
tidur dan
mengalami
kesulitan tidur dan
waktu tidurnya ±
5 jam
e. Diagnosa medis Hipertensi Grade Hipertensi Grade
II II
f. Obat- obatan Rheumacyl dan Rheumacyl dan
vit.B comp vit.B comp
g. Status Imunisasi Lengkap Lengkap
h. Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
i. Penyakit yang Tidak ada Tidak ada
diderita penyakit yang penyakit yang
diderita diderita
83
c. Hidung
1) Bentuk Simetris Simetris
2) Peradangan Tidak ada Tidak ada
peradangan peradangan
3) Penciuman Tidak terganggu Tidak terganggu
4) Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
d. Mulut, tenggorokan
dan telinga
1) Kebersihan Baik Baik
2) Mukosa Lembab Lembab
3) Peradangan/stom Tidak terjadi Tidak terjadi
atitis peradangan peradangan
4) Gigi Ompong Ompong
5) Radang gusi Tidak ada radang Tidak ada radang
gusi gusi
6) Kesulitan Ya Ya
menguyah
7) Kesulitan Tidak, klien tidak Tidak, klien tidak
menelan mengalami mengalami
kesulitan menelan kesulitan menelan
e. Telinga
1) Kebersihan Bersih Bersih
2) Peradanga Tidak ada Tidak ada
peradangan peradangan
3) Pendengaran Tidak mengalami Tidak mengalami
gangguan gangguan
4) Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
f. Leher
1) Pembesaran Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid
2) JVD Tidak ada Tidak ada
3) Kaku kuduk Tidak ada kaku Tidak ada kaku
kuduk kuduk
4) Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
g. Dada
1) Bemtuk dada Simetris Simetris
2) Retraksi Tidak ada retraksi Tidak ada retraksi
3) Suara nafas Vesikuler Vesikuler
4) Wheezing Tidak ada Tidak ada
5) Ronchi Tidak ada Tidak ada
6) Suara jantung Tidak ada suara Tidak ada suara
tambahan tambahan tambahan
7) Ictus cordis ICS ICS
8) Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
85
h. Abdomen
1) Bentuk Simetris Simetris
2) Nyeri tekan Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan
3) Kembung Tidak ada Tidak ada
kembung kembung
4) Supel Tidak ada Tidak ada
5) Bising usus Ada. Frekuensi 16 Ada, frekuensi 20
x/m x/m
6) Massa Tidak ada massa Tidak ada massa
7) Keluhan Tidak ada Tidak ada
i. Genitalia
1) Kebersihan Tidak dikaji Tidak dikaji
2) Haemoroid Tidak ada Tidak ada kelainan
kelainan
3) Hernia Tidak ada Tidak ada
4) Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
j. Ekstremitas
1) Kekuatan otot
4444 4444 4444 4444
4.1.3.2Analisa Data
TABEL 4.2
Analisa Data Subyek I
DO:
- Wajah klien tampak
kesakitan
- Tn. I tampak menggunakan
alat bantu untuk berjalan
yaitu tongkat
- TD : 170/90 MmHg
- HR : 89 x/mnt
- RR : 20x/mnt
- T : 36,5 C
2. DS : Tn. I mengatakan Gangguan Sirkulasi Gangguan pola
Kepalanya terasa sakit. Klien tidur
hanya tidur ± 5 jam, klien juga Otak
mengatakan sering terbangunn
pada tidur malam hari. Resistensi
DO : - klien tampak gelisah Pembuluh Darah
87
Tabel 4.3
Analisa Data Subyek II
DO:
- TD : 170/90 MmHg
- T : 36,5
- HR : 90x/mnt
RR : 20x/mnt
2. DS : Tn. H mengatakan tidak Reaksi faktor Defisit
mengerti tentang penyakit antibody, faktor Pengetahuan
Hipertensi, makanan pantangan metabolic
dan cara pengobatannya
DO : - Tn.H tampak bertanya Reaksi peradangan
tentang rematik dan
makanan pantangan dan Kurangnya
pengobatannya informasi tentang
- Klien tampak proses penyakit
bingung dengan
penyakit yang Kurangnya
dideritanya pengetahuan
- Tampak gelisah
3. DS : Tn.H mengatakan takut Hipertensi Resiko Jatuh
untuk berjalan jauh
karena kepalanya sering Vasokantraksi
terasa sakit jika
kelamaan berjalan dan Gangguan
melakukan aktivitas Sirkulasi
TABEL 4.4
Diagnosa Keperawatan Dua Subyek Studi Kasus
No Klien Diagnosa
1. Klien 1 1. Gangguan rasa nyaman berhubungan
(Tn. I) dengan proses penyakit (Resistensi
pembuluh darah otak)
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan
kurang kontrol tidur
3. Resiko Jatuh berhubungan dengan mobilitas
menurun
2. Klien 2 1. Gangguan rasa nyaman berhubungan
(Tn. H) dengan proses penyakit (Resistensi
pembuluh darah otak)
2. Defisit pengetahuan tentang Hipertensi
berhubungan dengan kurangnya informasi
3. Resiko Jatuh berhubungan dengan
mobilitas menurun
90
4.2.3 Perencanaan
Tabel 4.5
Rencana Asuhan Keperawatan Subyek I
Hipertensi
Edukasi :
19. Jelaskan tujuan dan
prosedur bekam
20. Anjurkan berpuasa
sebelum
pembekaman, jika
perlu
21. Anjurkan tidak mandi
2-3 jam pasca
pembekaman
92
Tabel 4.6
Rencana Asuhan Keperawatan Subyek II
Hipertensi
Edukasi :
18. Jelaskan tujuan dan
prosedur bekam
19. Anjurkan berpuasa
sebelum
pembekaman, jika
perlu
20. Anjurkan tidak mandi
2-3 jam pasca
pembekaman
96
Tabel 4.7
Implementasi Keperawatan Dan Evaluasi Pada Subyek I
98 98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
Edukasi :
- Menjelaskan tujuan dan
prosedur bekam
- Menganjurkan berpuasa
sebelum pembekaman,
jika perlu
- Menganjurkan tidak
mandi 2-3 jam pasca
pembekaman
3. Selasa/04-Juni- Gangguan rasa nyaman nyeri Jam : 14:15 Jam : 15:00
2019 berhubungan dengan Proses Observasi : S: klien mengatakan setelah
Penyakit ( Resistensi Mengkaji nyeri secara diberikan terapi Bekam
Pembuluh Darah Otak) komprehensif nyeri berkurang dari 4 ke 3
104
105
Jam : 14.30
Terapeutik :
- Mentukan titik
pembekaman
- Mentukan jenis bekam
105
106
106
107
Edukasi :
- Menjelaskan tujuan dan
prosedur bekam
- Menganjurkan berpuasa
sebelum pembekaman,
107
108
Tabel 4.8
Implementasi Keperawatan Dan Evaluasi Pada Subyek II
108
109
109
110
110
111
Edukasi :
- Menjelaskan tujuan dan
prosedur bekam
- Menganjurkan berpuasa
sebelum pembekaman,
jika perlu
- Menganjurkan tidak
mandi 2-3 jam pasca
pembekaman
2. Senin/20-Mei- Gangguan rasa nyaman nyeri Jam : 15:15 Jam : 16:00
2019 berhubungan dengan Proses Observasi : S: klien mengatakan setelah
Penyakit ( Resistensi Mengkaji nyeri secara diberikan terapi Bekam
Pembuluh Darah Otak) komprehensif nyeri berkurang dari 5 ke 4
Respon : O:
- TD : 170/90 MmHg - P : nyeri timbul saat - P : nyeri sering timbul
- HR : 89 x/mnt klien banyak tiba-tiba
- RR : 20x/mnt melakukan aktivitas - Q : nyeri seperti
- T : 36,5 C dan saat cuaca dingin tertusuk tusuk
111
112
112
113
113
114
Edukasi :
- Menjelaskan tujuan dan
prosedur bekam
- Menganjurkan berpuasa
sebelum pembekaman,
jika perlu
- Menganjurkan tidak
mandi 2-3 jam pasca
pembekaman
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
Subyek I
Tabel 4.9
Skala Nyeri Sebelum Dilakukan Intervensi Pemberian Terapi Bekam Pada Subyek I
Inisial Pasien : Tn. I
Ruangan : Wisma 4
Diagnosa : Hipertensi
KONDISI PASIEN
NYERI SKALA NYERI SKALA NYERI SKALA BERAT
RINGAN (1-3) SEDANG (4-6) (7-10)
(pasien dapat (pasien mendesis, (pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
N HARI/ JAM berkomunikasi menyeringai, dapat tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat
O TANGGAL (WIB) dengan baik) menunjukkan lokasi mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih
nyeri, mendeskripsikan posisi, nafas panjang dan distraksi)
dan dapat mengikuti
perintah)
119
120
Subyek I
Tabel 4.10
Skala Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Pemberian Terapi Bekam Pada Subyek Subyek I
NO Tanggal Tekanan Darah Pre Terapi Skala Tekanan Darah Post Terapi Bekam
Hari Bekam
Jam
120
121
Tabel 4.11
Evaluasi Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Keperawatan Dengan Terapi Bekam Pada Subyek I
Ruangan : Wisma 4
Diagnosa : Hipertensi
KONDISI PASIEN
NO HARI/ JAM SKALA NYERI SEBELUM SKALA NYERI SESUDAH HASIL
TANGGAL (WIB) DILAKUKAN TERAPI BEKAM DILAKUKAN TERAPI BEKAM
1. Selasa/07- 07.30 WIB 6 5 Nyeri menurun
Mei-2019
2. Senin/20- 07.45 WIB 5 4 Nyeri menurun
Mei-2019
3. Selasa/4- 07.35 WIB 4 2 Nyeri menurun
Juni-2019
121
122
Subyek II
Tabel 4.12
Skala Nyeri Sebelum Dilakukan Intervensi Pemberian Terapi Bekam Pada Subyek II
Ruangan : Wisma 1
Diagnosa : Hipertensi
KONDISI PASIEN
NYERI SKALA NYERI SKALA SEDANG NYERI SKALA BERAT
RINGAN (1-3) (4-6) (7-10)
(Pasien dapat (Pasien mendesis, (Pasien terkadang tidak dapat
NO HARI/ JAM (WIB) berkomunikasi dengan menyeringai, dapat mengikuti perintah tapi masih
TANGGAL baik) menunjukkan lokasi nyeri, respon terhadap tindakan,
mendeskripsikan dan dapat tidak dapat mendeskripsikan,
mengikuti perintah) tidak dapat diatasi dengan alih
posisi, nafas panjang dan
distraksi)
122
123
Subyek II
Tabel 4.13
Skala Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Pemberian Terapi Bekam Pada Subyek II
NO Tanggal Tekanan Darah Pre Terapi Skala Tekanan Darah Post Terapi Bekam
Hari Bekam
Jam
123
124
Tabel 4.14
Evaluasi Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Keperawatan Dengan Terapi Bekam Pada II
Ruangan : Wisma 1
Diagnosa : Hipertensi
KONDISI PASIEN
NO HARI/ JAM SKALA NYERI SEBELUM SKALA NYERI SESUDAH HASIL
TANGGAL (WIB) DILAKUKAN TERAPI BEKAM DILAKUKAN TERAPI BEKAM
1. Selasa/07- 16:00 WIB 6 5 Nyeri menurun
Mei-2019
2. Senin/20- 16:00 WIB 5 4 Nyeri menurun
Mei-2019
3. Selasa/4- 16:00 WIB 4 3 Nyeri menurun
Juni-2019
124
125
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengkajian
Werdha Budi Luhur Kota Lubuklinggau pada tanggal 07 Mei 2019-04 Juni
2019. Pada pengkajian awal, penulis mendapatkan data status klien dan
Ansietas.
keperawatan. Hal sesuai dengan apa yang dikeluhkan oleh kedua subyek
kaku, sakit timbul pada waktu pagi hari dan ketika bangun tidur. Tn.I
kesulitan tidurnya ini diakibatkan karena nyeri pada kepala yang sering
timbul.
pergelangan kaki, dan terasa kaku, sakit timbul ketika banyak melakukan
aktivitas dan terkena dingin. Nyeri pada penyakit Hipertensi ini akibat dari
kedua subyek termasuk skala nyeri sedang yaitu 6 yang ditandai dengan
dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi sebagai suatu timbal balik
adalah. Perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik,
psikospiritual, lingkungan dan sosial. Pada karya tulis ini fokus diagnosa
sering timbul yaitu munculnya nyeri pada daerah kepala. nyeri yang timbul
(Aprisunadi,2016).
terasa di kepala , Dan pada data objektif didapatkan wajah klien tampak
skala nyeri sedang yaitu 6, nyeri terasa di bagian kepala, nyeri timbul pada
pagi hari, , dan banyak melakukan aktivitas. Dari data subyektif dan data
penyakit hipertensi.
128
mempunyai tujuan agar pasien dapat istirahat dan tidur dengan tenang,
tentunya harus dilandasi dengan diagnose yang tepat dalam tindakan bekam
meluncurkan kearah bagian tubuh yang lain. Teknik bekam ini biasanya
4.3.4Implementasi
sudah direncanakan, dilakukan dengan cara yang tepat, aman serta sesuai
sesuai dengan kondisi klien dan situasi serta menggunakan sarana yang
keperawatan pada Tn.I dan Tn.H adalah keterbatasan waktu dinas. Untuk
perawatan yang optimal dan berkesinambungan. Pada karya tulis ini fokus
peneliti lakukan pada Tn.I dan Tn.H dikarenakan kerja sama yang baik
Werda Kota Lubuklinggau mulai dari tanggal 07 Mei-04 Juni 2018. Terapi
terlebih dahulu tekanan darah dan skala nyeri di yang dirasakan klien
pasien hipertensi setelah di bekam di pengaruhi oleh zat nitrit oksida yang
meningkatkan suplai nutrisi dan darah di bekukan oleh sel-sel dan lapisan-
4.3.5 Evaluasi
yang dibuat. Evaluasi dilakukan pada tanggal 07 Mei 2018 - 04 Juni 2018
dalam rentang batas normal, klien tampak rileks, dan skala nyeri dari 6
skala nyerinya dari 6 turun menjadi 3. Hal ini dikarenakan ada beberapa
zat nitrit oksida yang di produksi oleh lapisan dalam edothenium pembulu
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
5.1.1Pengkajian
Dari hasil pengkajian pertama kali penulis, diketahui kedua subyek yaitu
dengan skala 6, pegal, , dan terasa kaku, sakit timbul pada waktu pagi hari
dan ketika bangun tidur. Pada subjek II didapatkan nyeri kepala dengan
skala 6, pegal, kesemutan,, dan terasa kaku, sakit timbul ketika banyak
melakukan aktivitas.
a) Skala nyeri kedua subyek termasuk skala nyeri sedang yaitu 6 yang
132
133
terjaga pada malam hari, lama waktu tidur klien hanya 4 dan 5 jam , dan
susah untuk memulai tidur. Dan pada data objektif didapatkan wajah klien
hasil skoring Skala Nyeri 6 . Dari data subyektif dan data objektif maka
kebutuhan kedua subjek yaitu pemberian terapi Terapi Bekam. Terapi ini
diberikan pada Sore hari selama 10 menit. Terapi Bekam ini dilakukan
dengan cara melakukan Cuping Pada Bagian Al-Katifain (bahu kiri dan
kanan).
keadaan rileks.
Dari hasil evaluasi kedua subjek terjadi penurunan skala nyeri, serta
Pada hari pertama dengan hasi dari skala nyeri 6 turun ke 5 dan tekanan
darah awal 170/90 mmhg turun ke 160/80 mmhg , pada hari kedua skala
nyeri dari 5 turun ke 4 dan tekanan darah dari 170/90 mmhg menjadi
160/90mmhg , dan hari ketiga skala nyeri dari 4 turun 2 serta tekanan
darah dari 160/80 mmhg menjadi 150/80mmhg. Dan pada subjek II setelah
dilakukan Terapi Bekam pada hari pertama dengan hasil dari skala nyeri 6
turun ke 5 serta tekanan darah 170/90 mmhg menjadi 160/80 mmhg, pada
hari kedua skala nyeri dari 5 turun ke 4 serta tekanan darah dari 170/90
mmhg menjadi 160/80 mmhg, dan hari ketiga dari skala nyeri 4 turun ke 3
serta tekanan darah dari 150/80 mmhg menjadi 140/80 mmhg. setelah
skala nyeri pada hari ketiga yaitu pada Subyek I mengalami penurunan
3.Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri yaitu
salah satunya usia. Kasus ini dapat membuktikan bahwa setelah dilakukan
135
Terapi Bekam dapat mengalami penurunan nyeri serta tekanan darah dan
5.2 Saran
Keperawatan Lubuklinggau
yang lain
137
DAFTAR PUSTAKA
Izzo, Joseph L,. Sica, Domenic,. & Black, Hendry R. 2008. Hypertension
Primer: The essentials of High Blood Pressure Basic Science,
Population Science, and Clinical Management, Edisi ke-4.
Philadelphia. USA. Lippincott Williams & Wilkins. Hal 138.
Kementrian Kesehatan RI, 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan
Penyakit Tidak Menular, Pusat Data dan Informasi Kesehatan
Kemenkes RI, Jakarta.
Kusyati, Eni dkk. Pengaruh Arah Putaran Jarum Bekam Basah Terhadap
Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Kedung Mundu Semarang.
PPNI Jawa Tengah : Semarang. 2014
Potter, P.A & Perry,A.G. 2008. Buku Ajar Fundamtal Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Ridho, Achmad Ali. Bekam Sinergi : Rahasia Sinergi Pengobatan Nabi, Medis
Modern, dan Traditional Chinese Medicine. Aqwamedika : Solo. 2012
Santoso, Ody. Pelatihan Bekam atau Hijamah. Yayasan Amal Media Suara Islam
: Jakarta. 2012
Sharaf, A.R. Penyakit dan Terapi Bekamnya Dasar-Dasar Ilmiah Terapi Bekam.
Thibbia : Surakarta. 2012
Susi dan Sarwono. 2008. Perencanaan Menu untuk Penderita Tekanan Darah
Tinggi. Edisi 7. Penebar Uwadya: Jakarta
Sustrani Lanny, dkk. 2014. Hipertensi PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Inisial Pasien :
Ruangan :
Diagnosa :
KONDISI PASIEN
NYERI SKALA NYERI SKALA SEDANG NYERI SKALA BERAT
RINGAN (1-3) (4-6) (7-10)
(Pasien dapat (Pasien mendesis, (Pasien terkadang tidak dapat
NO HARI/ JAM (WIB) berkomunikasi dengan menyeringai, dapat mengikuti perintah tapi masih
TANGGAL baik) menunjukkan lokasi nyeri, respon terhadap tindakan,
mendeskripsikan dan dapat tidak dapat mendeskripsikan,
mengikuti perintah) tidak dapat diatasi dengan alih
posisi, nafas panjang dan
distraksi)
1.
2.
3.
126
Skala Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Pemberian Terapi Bekam
Inisial Pasien :
Ruangan :
Diagnosa :
NO Tanggal Tekanan Darah Pre Terapi Skala Tekanan Darah Post Terapi Bekam
Hari Bekam
Jam
1
2
3
127
Evaluasi Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Intervensi Keperawatan Dengan Terapi Bekam
Inisial Pasien :
Ruangan :
Diagnosa :
KONDISI PASIEN
NO HARI/ JAM SKALA NYERI SEBELUM SKALA NYERI SESUDAH HASIL
TANGGAL (WIB) DILAKUKAN TERAPI BEKAM DILAKUKAN TERAPI BEKAM
1.
2.
3.
128
terisi darah kotor akibat adanya tekanan udara dalam gelas tersebut.
Perhatikan betul bagi penderita diabetes agar waktu bekam tidak terlalu
lama untuk menghindari terkelupasnya kulit yang dapat menimbulkan
luka.
11. Ambil tissue dan letakkan di bawah gelas dengan tangan kiri, lalu
perlahan buka penutup udara bagian atas gelas dan segera buka, ditekan
lalu arahkan agar darah masuk semua ke dalam gelas bekam dengan
tangan kanan. Tahan tissue dengan tangan kiri sampai sisa darah habis
dan bersihkan ke seluruh daerah akhda' dengan tissue tersebut sampai
bersih.
12. Bersihkan gelas bekam yang berisi darah kotor dengan tissue. Semakin
parah penyakit seseorang, maka semakin merah kehitaman darah yang
ada di gelas. Bersihkan gelas sampai jernih kembali.
13. Lakukan lagi proses penyedotan sekurang-kurangnya 2 kali maksimal
5 kali. Setelah selesai, gelas bekam ditaruh di cawan untuk dibersihkan.
14. Tutup luka sayatan/tusukan dengan membersihkan sisa darah dengan
betadine, lalu oleskan minyak habbatussauda/ zaitun/ al-qisthul hindi,
lalu tutup dengan kapas/tissue agar minyak tidak mengenai pakaian dan
dagu.
15. Dengan pemakain minyak di atas, Insya Allah luka sayatan akan
tertutup kembali/normal seperti semula.
8 TAHAP TERMINASI
1. Mengevaluasi hasil Pemberian Terapi Bekam
2. Mendokumentasikan tindakan dan respon pasien dalam catatan
keperawatan
3. Berpamitan dengan klien
2. Riwayat Keluarga
Pasangan :
........................................................................................................
Kesehatan :
........................................................................................................
Umur
:..........................................................................................................
Pekerjaan :
.........................................................................................................
Alamat :
.........................................................................................................
Kematian :
.........................................................................................................
132
Sebab kematian :
.........................................................................................................
Tahun meninggal :
.........................................................................................................
Anak :
.........................................................................................................
Nama :
.........................................................................................................
Alamat :
.........................................................................................................
Kematian :
.........................................................................................................
Sebab kematian :
........................................................................................................
Tetangga terdekat :
............................................................................................
Alamat/telepon :
............................................................................................
Kondisi panti :
............................................................................................
5. Riwayat Rekreasi
Hobi/ minat :
............................................................................................
Keanggotaan organisasi :
............................................................................................
Liburan perjalanan :
............................................................................................
Kegiatan di panti :
............................................................................................
7. Kebiasaan Ritual
Agama :
.....................................................................................................
Istirahat tidur :
.....................................................................................................
Kebiasaan ibadah :
....................................................................................................
Kepercayaan :
....................................................................................................
Ritual makan :
....................................................................................................
Verbalisasi
- Pasien menyebut Tuhan, doa, rumah ibadah, atau topik keagamaan
lainnya : ya/tidak
- Pasien pernah minta dikunjungi oleh pemuka agama :
ya/tidak
- Pasien mengekspresikan rasa takutnya terhadap kematian :
ya/tidak
Hubungan interpersonal
- Siapa pengunjung pasien ?
................................................................................
- Bagaimana pasien berespons terhadap pengunjung
?.........................................
- Pemuka agama datang mengunjungi pasien : ya/tidak
- Bagaimana pasien berhubungan dengan pasien lain dan juga dengan
perawat
?................................................................................................................
...
Lingkungan
- Pasien membawa kitab suci atau perlengkapan ibadah lainnya :
ya/tidak
- Pasien menerima kiriman tanda simpati dari unsur keagamaan :
ya/tidak
- Pasien memakai tanda keagamaan : ya/
tidak
Obat-obatan :
.................................................................................................
Status Imunisasi :
.................................................................................................
Alergi :
...................................................................................................
Penyakit yang diderita:
....................................................................................................
Nutrisi :
....................................................................................................
b. Head to Toe
1) Kepala:
Kebersihan : kotor/bersih
Kerontokan rambut : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
............................................................................................
2) Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikhterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : kabur/tidak
Peradangan : ya/tidak
Katarak : ya/tidak
Penggunaan kacamata : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
136
3) Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :................................................................
Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan : ...................................
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :............................................
5) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
Keluhan : .............................................................
6) Dada
Bentuk dada : normal/chest/barrel chest/pigeon chest
Retraksi : ya/tidak
Suara napas : vesikuler/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Ictus cordis : ICS
Keluhan : ya/tidak
137
7) Abdomen
Bentuk : distended/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak, frekwensi:....................... kali/menit
Massa : ya/tidak, regio........................................
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :.................................
8) Genitalia
Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
.....................................................................................
9) Ekstremitas
Kekuatan otot (skala 1-5) :
10) Integumen
Kebersihan : baik/tidak
Warna : pucat/tidak
Kelembaban : kering/lembab
Lesi/luka : ya/tidak
Perubahan tekstur : ya/tidak
Gangguan pada kulit : ya/tidak
Jelaskan : .............................................................................
INDEKS KATZ
Skor Kriteria
Indeks Katz
A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian, dan
Mandi
B : Kemandirian dalam semua hal, kecuali satu dari fungsi tersebut
C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan.
D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, dan satu
fungsi tambahan
E : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, dan satu
fungsi tambahan
F : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar
kecil, berpindah,
dan satu fungsi tambahan
G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
Interpretasi
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : fungsi intelektual kerusakan berat
SPMSQ
Skor Kriteria
Intrepetasi:
Skor 0-9 : not depressed (tidak depresi/normal)
Skor 10-19 : mild depression (depresi ringan)
Skor 20-30 : severe depression (depresi sedang/berat)
Interpretasi
Jumlah skor Interpretasi
7-10 Tidak terdapat disfungsi keluarga
4-6 Disfungsi keluarga ringan
0-3 Disfungsi keluarga berat
DATA FOKUS
NO Data Objektif Data Subjektif
142
ANALISA DATA
................................................
...............................................
Diagnosa Keperawatan:
1..................................................................................................................................
.............
2..................................................................................................................................
.............
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI
KEPERAWATAN NOC NIC
Dx.............. Setelah dilakukan
143
intervensi selama
DO 2x 24 jam, Kriteria
DS hasil yang
diinginkan antara
lain..........................
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/hari Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
................. Dx................ Jam Jam
S:
DO: O:
DS: A:
P:
Catatan:
- Setiap tindakan yang ditulis di implementasi harus ada hasilnya di kolom
evaluasi.
144