Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

MARYAM JAMALUDDIN, S.Kep., Ns., M.Kes., M. Kep

MANAJEMEN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
“OVERDOSIS OBAT”

OLEH :
KELOMPOK 1 / A1 2018

ADI HERMAWAN NH0118003


AIDA RAHAYU NH0118005
ARFIANTI NH0118011
DOLFINA YUBEL ASNAT SINONAFIN NH0118014
FADHILLAH NURUL ISLAMY NH0118017
FIKA NURFIKRIAH NH0118019
FRANSISKA SISILIA TANSALA NH0118023
HEPPI LISTRA NH0118028
HOLIDA RACHMAWATY RENFAAN NH0118030
INAYAH NURUL ILMI M NH0118032
JONI ARDIANSAH NH0118037
MARIA ELFINSIANA GO’O NH0118041
MELDA TALITA SELANNO NH0118045
MUH ALNAJID NH0118048
MASITA DUHALING NH0116089

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Makalah dengan judul Manajemen Kasus “Asuhan
Keperawatan Kedaruratan (Overdosisi Obat)” Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas kami yaitu mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat.
Dalam pembuatan makalah ini, tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
pihak-pihak terkait serta kecanggihan teknologi untuk memperoleh informasinya.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan terutama kepada dosen
pembimbing kami.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,
tentu hasil makalah ini tidak luput dari kekurangan. Kami senantiasa
mengharapkan masukan pemikiran dari pembaca sehingga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 9 Juni 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I MANAJEMEN KASUS.............................................................................1

A. Skenario Kasus..............................................................................................1

B. Pengkajian, Diagnosa dan Intervensi............................................................2

C. Implementasi dan Evaluasi...........................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
MANAJEMEN KASUS

A. Skenario Kasus
Nn. F berusia 25 tahun dibawa ke rumah sakit, ditemani oleh pacarnya.
Tadi malam, Nn. F dan pacarnya bertengkar dan dia keluar rumah.
Sekembalinya dua jam kemudian, dia menemukan Nn. F terbaring di sofa. Ada
bukti bahwa dia telah mengonsumsi alkohol dan ada sejumlah paket pil kosong
tergeletak di lantai di sampingnya. Nn. F mengaku telah meminumnya kira-kira
satu jam sebelumnya; dia menelepon 119 dan ambulans membawa Nn. F ke
rumah sakit.
Setibanya di sana, Nn. F dalam keadaan sadar dan sangat berbau alkohol,
bicaranya tidak jelas dan tidak koheren, tetapi dia bernapas secara spontan
dengan saturasi oksigen 99% di udara kamar. Denyut nadinya 100 kali / menit
dengan tekanan darah 90/60 mmHg. Glasgow Coma Score (GCS) dihitung
pada 14/15. Glukosa darah adalah 4.7.
Nn. F tidak kooperatif tetapi dengan enggan menyetujui pemasangan
kanula, dan 500 mL saline normal diberikan selama 30 menit. Darah dikirim ke
laboratorium. Nn. F menolak gas darah arteri. Nn. F tersambung ke monitor
jantung, yang menunjukkan takikardia sinus, yang dikonfirmasi pada EKG.
Rekan Nn. F, yang menemani pasien ke rumah sakit, berdiri di samping tempat
tidur sambil memegangi tangannya. Dia tampak enggan meninggalkan ruangan
saat ini.
Rekan Nn. F menunjukkan bungkus kosong obat diberi label parasetamol
500 mg, Tampaknya Nn. F mengonsumsi sekitar 16 g parasetamol. Dari
diskusi sebelumnya dengan Nn. F, dia percaya bahwa dia meminum semua
obat secara bersamaan kira-kira dua jam yang lalu.
Nona Jones diperiksa dengan cermat, dengan pendamping hadir. Denyut
nadinya 100 denyut/menit tetapi pemeriksaan kardiovaskular dan pernapasan
sebaliknya biasa-biasa saja. Pupil berukuran 3 mm, sama dan reaktif;
pemeriksaan neurologis normal, selain ucapan cadel yang konsisten dengan

1
alkohol berlebih. Tidak ada stigma penyakit hati kronis. Investigasi
menunjukkan elektrolit, fungsi ginjal dan hati normal.

B. Pengkajian, Diagnosa dan Intervensi

No. Rekam Medis : Diagnosa Medis : Overdosis


IDENTITAS

Nama : Nn. F Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 25 tahun


Agama : Kristen Status Perkawinan : Belum Kawin Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Toko Sumber informasi: Teman Alamat : Jl. Perintis
TRIAGE P1 P2 P3 P4
Cara datang :
 Sendiri  Rujukan  Lainnya

Transportasi ke IGD :
 Ambulance  Kendaraan sendiri  Kendaraan umum  Lainnya …………

Tindakan prahospital (bila ada) :


 CPR  Bidai
 Suction  Bebat tekan
 OPT / NPT / ETT …..………………..  NGT ……………………………..
 Oksigen …………………………………  Penjahitan ………………………
 Infus ……………………………………..  Obat-obatan ……………………
GENERAL IMPRESSION
Keluhan Utama : Kehilangan kesadaran

Riwayat Keluhan Utama : Pasien meminum alcohol dan paracetamol 16 g 2 jam yang lalu
PRIMER SURVEY

Diagnosa :
a. Bersihan jalan napas tidak efektif
AIRWAY b/d … … …
b. Pola napas tidak efektif b/d … …

Jalan Nafas :  Paten  Tidak Paten Kriteria Hasil : … … …
Obstruksi :  Lidah  Cairan  Benda Asing 
Intervensi :
N/A 1. ... ... ...

Suara Nafas : Snoring Gurgling


Stridor  N/A
Keluhan Lain: ... ...

2
Diagnosa :
BREATHING a. Gangguan pertukaran gas b/d … …

Gerakan dada :  Simetris  Asimetris Kriteria Hasil : … … …


Irama Nafas :  Cepat  Dangkal  Normal
PRIMER SURVEY

Intervensi :
Pola Nafas :  Teratur  Tidak Teratur 1) ... ...
Retraksi otot dada :  Ada  N/A
Sesak Nafas :  Ada  N/A  RR : ... ...
x/mnt
Keluhan Lain: … …

Diagnosa :
1. Penurunan Curah Jantung b/d
CIRCULATION
Perubahan Irama Jantung (PPNI,
2016)
Nadi :  Teraba  Tidak teraba Setelah dilakukan tindakan
Frekuensi 100x/mnt keperawatan, diharapkan curah
Sianosis :  Ya  Tidak jantung meningkat, dengan Kriteria
CRT :  < 2 detik  > 2 detik Hasil : (PPNI, 2018)
Pendarahan :  Ya  Tidak ada a. Kekuatan nadi perifer meningkat
b. Takikardia menurun
Keluhan Lain:
c. Gambaran EKG aritmia menurun
Tekanan darah 90/60 mmHg d. Pucat/sianosis menurun
e. Tekanan darah membaik
EKG : Sinus takikardi
f. Capillary refill time (CRT)
membaik
Faktor Risiko:
 Konsumsi alkohol Intervensi (Perawatan Jantung):
(PPNI, 2018)
 Overdosis paracetamol
a. Observasi
1) Identifikasi tanda/gejala primer
penurunan curah jantung
2) Monitor tekanan darah
3) Monitor intake dan output
cairan
4) Monitor saturasi oksigen
5) Monitor EKG 12 sadapan

3
6) Monitor aritmia
b. Terapeutik
1) Posisikan pasien semi-fowler
atau fowler
2) Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress
Diagnosa :
1. Risiko Jatuh b/d Efek Agen
DISABILITY
Farmakologi (Alkohol) (PPNI,
2016)
Respon : Alert  Verbal  Pain  Unrespon Setelah dilakukan tindakan
Kesadaran :  CM  Delirium  Somnolen  keperawatan, diharapkan tingkat jatuh
... ... ... menurun, dengan Kriteria Hasil :
GCS :  Eye 4  Verbal 4  Motorik 6 (PPNI, 2018)
Pupil :  Isokor  Unisokor  Pinpoint  a. Jatuh dari tempat tidur menurun
Medriasis b. Jatuh saat berdiri menurun
Diameter : O 1 mm O 2 mm c. Jatuh saat berjalan menurun
O 3 mm O 4 mm
d. Kesadaran meningkat
Refleks Cahaya:  Ada  Tidak Ada

Intervensi (Pencegahan Jatuh): (PPNI,


Keluhan Lain : … … 2018)
a. Observasi
Faktor Risiko: 1) Ukur tanda-tanda vital
 konsumsi alkohol 2) Observasi perubahan tingkat
 Hambatan mobilitas : terpasang infus
kesadaran
3) Identifikasi kekurangan baik
kognitif atau fisik pasien
4) Observasi kecukupan cairan
b. Terapeutik
1) Tinggikan kepala 15-30° jika
tidak ada kontraindikasi
2) Bantu ambulasi
3) Kunci kursi roda, tempat tidur
atau brankar selama

4
melakukan pemindahan pasien
4) Gunakan teknik yang tepat
untumemindahkan pasien dari
dan ke kursi roda, tempat
tidur, toilet
5) Sediakan pencahayaan yang
cukup dalam rangka
meningkatkan pandangan
Diagnosa :
1. Nyeri Akut/Kronis b/d … … …
EXPOSURE
2. Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan b/d … … …
Deformitas :  Ya  Tidak Kriteria Hasil : … … …
Contusio :  Ya  Tidak
Abrasi :  Ya  Tidak Intervensi :
Penetrasi : Ya  Tidak a. ... ... ...
Laserasi : Ya  Tidak
Edema : Ya  Tidak
Keluhan Lain:
……

Diagnosa :
Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak
ANAMNESA Efektif b/d Efek Agen Farmakologi
SECONDARY SURVEY

(Alkohol dan Paracetamol 16 g)


(PPNI, 2016)
Riwayat Penyakit Saat Ini : Tidak ada Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, diharapkan perfusi
Alergi : Tidak ada gastrointestinal meningkat, dengan
Kriteria Hasil : (PPNI, 2018)
Medikasi : - a. Kesadaran meningkat
b. Nafsu makan meningkat
Riwayat Penyakit Sebelumnya: Tidak ada
c. Mual menurun
d. Muntah menurun
Makan Minum Terakhir: -
e. Nyeri abdomen menurun

5
Even/Peristiwa Penyebab: Intervensi (Konsleing Nutrisi): (PPNI,
2018)
Konsumsi alcohol dan paracetamol 16 g
a. Observasi
1) Monitor ttv
Tanda Vital :
2) Lakukan skrining yang
BP : 90/60 mmHg N : 100x/m S: 36,1°C RR : 24x/m
diperlukan terkait dengan
toksikologi dan fungsi system
(misalnya., skrining urin dan
serum obat, gas darah, arteri,
level elektrolit, enzim liver,
bun, dan kreatinin)
3) Buat akses intravena, berikan
infus sesuai yang diresepkan
4) Monitor adanya gejala-gejala
spesifik terkait obat yang
dikonsumsi (misalnya kontriksi
pupil, hipotensi, takikardi, mual,
muntah, berkeringat 48 sampai
72 jam setelah overdosis
acetaminophen
5) Monitor intake dan output
b. Terapeutik
1) Berikan dukungan emosi bagi
pasien dan keluarga
2) Berikan instruksi terkait
penggunaan obat yang tepat
c. Kolaborasi
1) Berikan agen spesifik yang
sesuai dengan zat yang
dikonsumsi dan gejala pasien
(misalnya, Methionine 2.5
g/oral)

6
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala dan Leher:


Pupil 3 mm, sama dan reaktif
Dada:
Pernapasan normal
Abdomen:
Tidak ada Edema
Pelvis:
-
Ektremitas Atas/Bawah:
Tidak ada lesi atau edema
Punggung :
-

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 RONTGEN  CT-SCAN  USG  EKG


 ENDOSKOPI  Lain-lain : Pemeriksaan Laboratorium
Hasil :
Glukosa darah 4.7 mmol/L = 84.68 mg/dL

7
C. Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa
Implementasi
Keperawatan Evaluasi

Penurunan a. Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan sudah


Curah Jantung tanda/gejala primer tidak merasa lemas dan lelah
b/d Perubahan penurunan curah jantung O : Bibir tidak sianosis, CRT
Irama Jantung b. Memonitor tekanan darah normal, Rekaman EKG
c. Memonitor intake dan normal
output cairan A : Masalah teratasi
d. Memonitor saturasi P : Intervensi dihentikan
oksigen
e. Memonitor EKG 12
sadapan
f. Memonitor aritmia
g. Memposisikan pasien
semi-fowler atau fowler
h. Memberikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi stress
Risiko Jatuh b/d a. Mengukur tanda-tanda S : Pasien mengatakan sudah
Efek Agen vital Mengobservasi bisa berjalan tanpa terjatuh
Farmakologi perubahan tingkat O : Nilai GCS 15, Pasien
(Alkohol) kesadaran tidak lagi mengonsumsi
b. Mengidentifikasi alkohol
kekurangan baik kognitif A : Masalah teratasi
atau fisik pasien P : Intervensi dihentikan
c. Mengobservasi
kecukupan cairan
d. Meninggikan kepala 15-
30° jika tidak ada

8
kontraindikasi
e. Membantu ambulasi
f. Mengunci kursi roda,
tempat tidur atau brankar
selama melakukan
pemindahan pasien
g. Menggunakan teknik
yang tepat untuk
memindahkan pasien dari
dan ke kursi roda, tempat
tidur, toilet
h. Menyediakan
pencahayaan yang cukup
dalam rangka
meningkatkan pandangan
Risiko Perfusi a. Memonitor ttv S : Pasien mengatakan tidak
Gastrointestinal b. Melakukan skrining yang lagi mengonsumsi alkohol
Tidak Efektif diperlukan terkait dengan O : Pasien dalam kondisi
b/d Efek Agen toksikologi dan fungsi kesadaran penuh, Pasien
Farmakologi system (misalnya., sudah tidak mual dan muntah
(Alkohol dan skrining urin dan serum A : Masalah teratasi
Paracetamol 16 obat, gas darah, arteri, P : Intervensi dihentikan
g) level elektrolit, enzim
liver, bun, dan kreatinin)
c. Membuat akses
intravena, berikan infus
sesuai yang diresepkan
d. Memonitor adanya
gejala-gejala spesifik
terkait obat yang
dikonsumsi (misalnya

9
kontriksi pupil, hipotensi,
takikardi, mual, muntah,
berkeringat 48 sampai 72
jam setelah overdosis
acetaminophen
e. Memonitor intake dan
output
f. Memberikan dukungan
emosi bagi pasien dan
keluarga
g. Memberikan instruksi
terkait penggunaan obat
yang tepat
h. Memberikan agen
spesifik yang sesuai
dengan zat yang
dikonsumsi dan gejala
pasien (misalnya,
Methionine 2.5 g/oral)
i. Memberikan agen atau
lakukan prosedur untuk
mempengaruhi absorbs
obat dan meningkatkan
pengeluaran obat
(misalnya., N-Acetyl
cysteine/IV/150 mg/kg)

10
DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik (Edisi 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan (Edisi 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria


Hasil Keperawatan (Edisi 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

11

Anda mungkin juga menyukai