MANAJEMEN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
“OVERDOSIS OBAT”
OLEH :
KELOMPOK 1 / A1 2018
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan limpahan rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Makalah dengan judul Manajemen Kasus “Asuhan
Keperawatan Kedaruratan (Overdosisi Obat)” Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas kami yaitu mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat.
Dalam pembuatan makalah ini, tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
pihak-pihak terkait serta kecanggihan teknologi untuk memperoleh informasinya.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan terutama kepada dosen
pembimbing kami.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,
tentu hasil makalah ini tidak luput dari kekurangan. Kami senantiasa
mengharapkan masukan pemikiran dari pembaca sehingga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
A. Skenario Kasus..............................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I
MANAJEMEN KASUS
A. Skenario Kasus
Nn. F berusia 25 tahun dibawa ke rumah sakit, ditemani oleh pacarnya.
Tadi malam, Nn. F dan pacarnya bertengkar dan dia keluar rumah.
Sekembalinya dua jam kemudian, dia menemukan Nn. F terbaring di sofa. Ada
bukti bahwa dia telah mengonsumsi alkohol dan ada sejumlah paket pil kosong
tergeletak di lantai di sampingnya. Nn. F mengaku telah meminumnya kira-kira
satu jam sebelumnya; dia menelepon 119 dan ambulans membawa Nn. F ke
rumah sakit.
Setibanya di sana, Nn. F dalam keadaan sadar dan sangat berbau alkohol,
bicaranya tidak jelas dan tidak koheren, tetapi dia bernapas secara spontan
dengan saturasi oksigen 99% di udara kamar. Denyut nadinya 100 kali / menit
dengan tekanan darah 90/60 mmHg. Glasgow Coma Score (GCS) dihitung
pada 14/15. Glukosa darah adalah 4.7.
Nn. F tidak kooperatif tetapi dengan enggan menyetujui pemasangan
kanula, dan 500 mL saline normal diberikan selama 30 menit. Darah dikirim ke
laboratorium. Nn. F menolak gas darah arteri. Nn. F tersambung ke monitor
jantung, yang menunjukkan takikardia sinus, yang dikonfirmasi pada EKG.
Rekan Nn. F, yang menemani pasien ke rumah sakit, berdiri di samping tempat
tidur sambil memegangi tangannya. Dia tampak enggan meninggalkan ruangan
saat ini.
Rekan Nn. F menunjukkan bungkus kosong obat diberi label parasetamol
500 mg, Tampaknya Nn. F mengonsumsi sekitar 16 g parasetamol. Dari
diskusi sebelumnya dengan Nn. F, dia percaya bahwa dia meminum semua
obat secara bersamaan kira-kira dua jam yang lalu.
Nona Jones diperiksa dengan cermat, dengan pendamping hadir. Denyut
nadinya 100 denyut/menit tetapi pemeriksaan kardiovaskular dan pernapasan
sebaliknya biasa-biasa saja. Pupil berukuran 3 mm, sama dan reaktif;
pemeriksaan neurologis normal, selain ucapan cadel yang konsisten dengan
1
alkohol berlebih. Tidak ada stigma penyakit hati kronis. Investigasi
menunjukkan elektrolit, fungsi ginjal dan hati normal.
Transportasi ke IGD :
Ambulance Kendaraan sendiri Kendaraan umum Lainnya …………
Riwayat Keluhan Utama : Pasien meminum alcohol dan paracetamol 16 g 2 jam yang lalu
PRIMER SURVEY
Diagnosa :
a. Bersihan jalan napas tidak efektif
AIRWAY b/d … … …
b. Pola napas tidak efektif b/d … …
…
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten Kriteria Hasil : … … …
Obstruksi : Lidah Cairan Benda Asing
Intervensi :
N/A 1. ... ... ...
2
Diagnosa :
BREATHING a. Gangguan pertukaran gas b/d … …
Intervensi :
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur 1) ... ...
Retraksi otot dada : Ada N/A
Sesak Nafas : Ada N/A RR : ... ...
x/mnt
Keluhan Lain: … …
Diagnosa :
1. Penurunan Curah Jantung b/d
CIRCULATION
Perubahan Irama Jantung (PPNI,
2016)
Nadi : Teraba Tidak teraba Setelah dilakukan tindakan
Frekuensi 100x/mnt keperawatan, diharapkan curah
Sianosis : Ya Tidak jantung meningkat, dengan Kriteria
CRT : < 2 detik > 2 detik Hasil : (PPNI, 2018)
Pendarahan : Ya Tidak ada a. Kekuatan nadi perifer meningkat
b. Takikardia menurun
Keluhan Lain:
c. Gambaran EKG aritmia menurun
Tekanan darah 90/60 mmHg d. Pucat/sianosis menurun
e. Tekanan darah membaik
EKG : Sinus takikardi
f. Capillary refill time (CRT)
membaik
Faktor Risiko:
Konsumsi alkohol Intervensi (Perawatan Jantung):
(PPNI, 2018)
Overdosis paracetamol
a. Observasi
1) Identifikasi tanda/gejala primer
penurunan curah jantung
2) Monitor tekanan darah
3) Monitor intake dan output
cairan
4) Monitor saturasi oksigen
5) Monitor EKG 12 sadapan
3
6) Monitor aritmia
b. Terapeutik
1) Posisikan pasien semi-fowler
atau fowler
2) Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress
Diagnosa :
1. Risiko Jatuh b/d Efek Agen
DISABILITY
Farmakologi (Alkohol) (PPNI,
2016)
Respon : Alert Verbal Pain Unrespon Setelah dilakukan tindakan
Kesadaran : CM Delirium Somnolen keperawatan, diharapkan tingkat jatuh
... ... ... menurun, dengan Kriteria Hasil :
GCS : Eye 4 Verbal 4 Motorik 6 (PPNI, 2018)
Pupil : Isokor Unisokor Pinpoint a. Jatuh dari tempat tidur menurun
Medriasis b. Jatuh saat berdiri menurun
Diameter : O 1 mm O 2 mm c. Jatuh saat berjalan menurun
O 3 mm O 4 mm
d. Kesadaran meningkat
Refleks Cahaya: Ada Tidak Ada
4
melakukan pemindahan pasien
4) Gunakan teknik yang tepat
untumemindahkan pasien dari
dan ke kursi roda, tempat
tidur, toilet
5) Sediakan pencahayaan yang
cukup dalam rangka
meningkatkan pandangan
Diagnosa :
1. Nyeri Akut/Kronis b/d … … …
EXPOSURE
2. Gangguan Integritas
Kulit/Jaringan b/d … … …
Deformitas : Ya Tidak Kriteria Hasil : … … …
Contusio : Ya Tidak
Abrasi : Ya Tidak Intervensi :
Penetrasi : Ya Tidak a. ... ... ...
Laserasi : Ya Tidak
Edema : Ya Tidak
Keluhan Lain:
……
Diagnosa :
Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak
ANAMNESA Efektif b/d Efek Agen Farmakologi
SECONDARY SURVEY
5
Even/Peristiwa Penyebab: Intervensi (Konsleing Nutrisi): (PPNI,
2018)
Konsumsi alcohol dan paracetamol 16 g
a. Observasi
1) Monitor ttv
Tanda Vital :
2) Lakukan skrining yang
BP : 90/60 mmHg N : 100x/m S: 36,1°C RR : 24x/m
diperlukan terkait dengan
toksikologi dan fungsi system
(misalnya., skrining urin dan
serum obat, gas darah, arteri,
level elektrolit, enzim liver,
bun, dan kreatinin)
3) Buat akses intravena, berikan
infus sesuai yang diresepkan
4) Monitor adanya gejala-gejala
spesifik terkait obat yang
dikonsumsi (misalnya kontriksi
pupil, hipotensi, takikardi, mual,
muntah, berkeringat 48 sampai
72 jam setelah overdosis
acetaminophen
5) Monitor intake dan output
b. Terapeutik
1) Berikan dukungan emosi bagi
pasien dan keluarga
2) Berikan instruksi terkait
penggunaan obat yang tepat
c. Kolaborasi
1) Berikan agen spesifik yang
sesuai dengan zat yang
dikonsumsi dan gejala pasien
(misalnya, Methionine 2.5
g/oral)
6
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
7
C. Implementasi dan Evaluasi
Diagnosa
Implementasi
Keperawatan Evaluasi
8
kontraindikasi
e. Membantu ambulasi
f. Mengunci kursi roda,
tempat tidur atau brankar
selama melakukan
pemindahan pasien
g. Menggunakan teknik
yang tepat untuk
memindahkan pasien dari
dan ke kursi roda, tempat
tidur, toilet
h. Menyediakan
pencahayaan yang cukup
dalam rangka
meningkatkan pandangan
Risiko Perfusi a. Memonitor ttv S : Pasien mengatakan tidak
Gastrointestinal b. Melakukan skrining yang lagi mengonsumsi alkohol
Tidak Efektif diperlukan terkait dengan O : Pasien dalam kondisi
b/d Efek Agen toksikologi dan fungsi kesadaran penuh, Pasien
Farmakologi system (misalnya., sudah tidak mual dan muntah
(Alkohol dan skrining urin dan serum A : Masalah teratasi
Paracetamol 16 obat, gas darah, arteri, P : Intervensi dihentikan
g) level elektrolit, enzim
liver, bun, dan kreatinin)
c. Membuat akses
intravena, berikan infus
sesuai yang diresepkan
d. Memonitor adanya
gejala-gejala spesifik
terkait obat yang
dikonsumsi (misalnya
9
kontriksi pupil, hipotensi,
takikardi, mual, muntah,
berkeringat 48 sampai 72
jam setelah overdosis
acetaminophen
e. Memonitor intake dan
output
f. Memberikan dukungan
emosi bagi pasien dan
keluarga
g. Memberikan instruksi
terkait penggunaan obat
yang tepat
h. Memberikan agen
spesifik yang sesuai
dengan zat yang
dikonsumsi dan gejala
pasien (misalnya,
Methionine 2.5 g/oral)
i. Memberikan agen atau
lakukan prosedur untuk
mempengaruhi absorbs
obat dan meningkatkan
pengeluaran obat
(misalnya., N-Acetyl
cysteine/IV/150 mg/kg)
10
DAFTAR PUSTAKA
11