Ade Syamsuryadi
Azis R014172029
CI LAHAN CI INSTITUSI
KONSEP MEDIS
A. Definisi
(inkapiler diseluruh tulang, dengan dua ujung tulang terpisah) atau (patah
sebagian atau pecah) dan biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik
(Hurst,2016). Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan
jaringan lunak disekitar tulang akan menentukkan apakah fraktur yang terjadi
terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar dan tidak menyebabkan
robeknya kulit, sedangkan fraktur terbuka adalah fraktur yang terdapat hubungan
antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan. Fraktur dengan
sampai pertengahan kaki, kelompok tulang ini tidak mempunyai nama untuk
masing- masing tulang, namun tulang diberi nomor dari sisi medial (sisi kaki
besar) yaitu metatarsal pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima. Lima
bagian tulang ini saling berkaitan dalam satu unit dan berfungsi membagi
beban pada tubuh dan mengadaptasikan tubuh pada tanah yang tidak rata.
dengan dunia luar dengan luka pada area kulit/membran mukosa sampai
kepatahan tulang yang terjadi di salah satu atau area lima tulang panjang di
B. Etiologi
tempat tertentu, seperti yang terjadi pada kaki pemain basket dan
C. Klasifikasi
1. Derajat I :
a. luka < 1 cm
d. kontaminasi minimal
2. Derajat II :
a. laserasi > 1 cm
d. kontaminasi sedang
3. Derajat III :
Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot,
terbagi atas :
kontamnasi masif
1. T: metatarsal 1
2. N: metatarsal 2
3. M: metatarsal 3
4. R: metatarsal 4
5. L: metatarsal 5
terkena:
1. 1: metafisis proksimal
2. 2: diafesial
3. 3: metafisis distal
Kemudian diikuti dengan nomor yang sesuai dengan bentuk fraktur dan
D. Manifestasi klinik
1. Nyeri yang kontinue dan meningkat saat bergerak, dan spasme otot
kehilangan fugsi
4. Darah bisa merembes dari tulang yang patah (kadang dalam jumlah yang
E. Pemeriksaan Penunjang
dan yang tidak terkena cedera (pada anak) ; dan dua kali, yaitu
sudut
5. CT Scan
F. Komplikasi
1. Syok
Hal ini biasanya terjadi pada fraktur. Pada beberapa kondisi tertentu,syok
neurogenik sering terjadi pada fraktur femur karena rasa sakit yang hebat
pada pasien.
2. Kerusakan arteri
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai oleh: tidak adanya nadi,CRT
3. Sindrom Kompartemen
otot, tulang syaraf dan pembuluh darah dalam jaringan parut akibat suatu
fraktur hanya terjadi pada fraktur yang dekat dengan persendian dan
jarang terjadi pada bagian tengah tulang. Tanda khas untuk sindrom
Pulsessness (tidak ada denyut nadi, perubahan nadi, perfusi yang tidak
4. Infeksi
Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
5. Avaskuler nekrosis
Terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa
tulang. FES terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan sumsum tulang
G. Penatalaksanaan
patah tulang supaya satu sama lain saling berdekatan, selain itu menjaga agar
memerlukan waktu yang lebih lama. Setelah sembuh, tulang biasanya kuat
1. Traksi
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan traksi
adalah untuk menangani fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam usaha
2. Fiksasi interna
3. Pembidaian
tubuh kita yang mengalami cedera dengan menggunakan suatu alat yaitu
bertujuan untuk menyatukan kedua bagian tulang yang patah agar tak
5. Kemoterapi
Dalam hal keganasan tulang adalah salah satu yang paling sering terkena
signifikan dan komplikasi yang parah dan telah menjadi kualitas yang
utama yang saat ini digunakan untuk pengelolaan metastase tulang adalah
7. Biofosfonat
Tulang adalah situs yang paling umum untuk metastasis jauh darit umor
mediated resorpsi tulang. Oleh karena itu, bifosfonat yang muncul sebagai
Selama resorpsi tulang, obat ini dicerna oleh osteoklas, dimana mereka
8. Pembedahan
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas / istirahat
Gejala :
d. Penurunan ROM
2. Sirkulasi
Tanda :
3. Neurosensori
Gejala :
b. Kebas/kesemutan (parastesis)
c. Deformitas lokal: angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi
4. Eliminasi
Tanda :
a. Hematuria
b. Sedimen urine
5. Nyeri/kenyamanan
a. Nyeri berat tiba-tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi pada area
6. Keamanan
Tanda :
B. Diagnose Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik, spasme otot, gerakan fragmen tulang,
jaringan.
5. Resiko infeksi.
6. Resiko trauma.
C. Rencana/Intervensi Keperawatan
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah Vol. 2 Ed.8.
Singapura: ELSEVIER.
Bulechek, G. M., & et al. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC).
Philadelphia: Elsevier.
Brunner & Suddarth. (2000) . Keperawatan Medikal-Bedah. Edisi 8 Vol 2.
Jakarta: EGC
Nyeri Akut
Kerusakan
Integritas Kulit
Ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
Hambatan
Risiko Infeksi Mobilitas Fisik
Risiko Trauma