OLEH :
NOPRAN ILHAMSYAH
NIM :PO.71.20.3.16.036
i
ii
OLEH :
NOPRAN ILHAMSYAH
PO.71.20.3.16.036
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : PO.71.20.3.16.036
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan : Lubuklinggau
iii
iv
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : PO.71.20.3.16.036
DEWAN PENGUJI
iv
v
NIM : PO.71.20.3.16.036
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tulisan dalam Karya Tulis Ilmiah ini
merupakan hasil Karya saya sendiri. Dan semua sumber baik dikutip aupun
dirujuk telah saya nyatakan dengan benar, bukan tulisan dari hasil karya orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil kutipan
pemikiran orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan tersebut.
NOPRAN ILHAMSYAH
PO.71.20.3.16.036
v
vi
Dibuat di Lubuklinggau
Pada : Juli 2019
Yang menyatakan
Nopran ilhamsyah
vi
vii
Lubuklinggau, Juni2019
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan Lubuklinggau
Poltekkes Keme nkes Palembang
vii
viii
Tim Penguji
Ketua
Penguji I
Penguji II
viii
ix
Tim Penguji
Ketua
Penguji I
Penguji II
Rumentalia, S.Kep,Ns.M.Kep
NIP. 19770714200122004
ix
x
NOPRAN ILHAMSYAH
ABSTRAK
Stroke adalah gangguan peredaran darah pada daerah otak tertentu sehingga
menimbulkan gangguan fungsi saraf seperti kelumpuhan wajah atau anggota
badan, bicara tidak jelas (pelo) perubahan kesadaran, ganguan penglihatan, dan
lain-lain yang muncul beberapa detik setiap hari. Selama menjalani proses
perawatan dan pengobatan,penyakit yang serius seperti stroke dapat menimbulkan
berbagai reaksi psikologis seperti marah, tekanan darah tinggi sehinga terjadi nya
nyeri dibagian kepala ansietas atau berduka. Tujuan penelitian ini untuk
memperoleh gambaran asuhan keperawatan dalam penerapan slow stoke back
massage untuk menurunkan nyeri pada pasien stroke. Metode penelitian ini
menggunakan desain Dekriptif dan studi kasus dengan menggunakan pendekatan
asuhan keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi. Penatalaksanaan penerapan teknik slow stoke back
massage untuk menurunkan nyeri pada pasien stroke di RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau. Intervensi pendukung yang dilakukan adalah melihat keadaan
umum pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwah pemberian terapi slow stoke
back massage bisa menurunkan nyeri pada pasien stroke di RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau.
Kata kunci : Stroke, Nyeri akut, Terapi slow stoke back massage.
Daftar pustaka : 25 ( 2012-2018 )
x
xi
NOPRAN ILHAMSYAH
ABSTRACT
Stroke is a circulatory disorder in certain brain regions that causes nerve function
disorders such as facial paralysis or limbs, pelo speech, changes in consciousness,
visual disturbances, and others that appear a few seconds every day. During the
process of treatment and treatment, serious diseases such as strokes can cause
various psychological reactions such as anger, high blood pressure so that pain
occurs in the head of anxiety or grieving. The purpose of this study was to obtain
an overview of nursing care in the application of slow stoke back massage to
reduce pain in stroke patients. This research method uses a descriptive design and
case study using a nursing care approach, namely assessment, nursing diagnosis,
intervention, implementation and evaluation. Management of the application of
slow stoke back massage techniques to reduce pain in stroke patients in Siti
Aisyah Hospital Lubuklinggau. Supporting interventions carried out are looking at
the general condition of the patient. The results showed that the provision of slow
stoke back massage therapy to reduce pain in stroke patients at Siti Aisyah
Hospital Lubuklinggau City.
xi
xii
MOTTO :
PERSEMBAHAN :
rahmat-Nya. Amin
xii
xiii
KTI ini.
diri.
xiii
xiv
persatu.
xiv
xv
Agama : Islam
2. Ibu : Paina
RIWAYAT PENDIDIKAN
Keperawatan Lubuklinggau.
xv
xvi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Penerapan Slow Stroke Back Massage untuk Menurunkan Nyeri Kepala
Pada Pasien Stroke di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Tahun 2019.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Poltekkes Kemenkes
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini izinkan saya mengucapkan terima kasih dan
Kemenkes Palembang.
Lubuklinggau. Dan selaku pemimbing I Dalam Karya Tulis Ilmiah ini yang
xvi
xvii
Tulis Ilmiah ini yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan
arahan kepada penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
6. Bapak Nadi Aprilyadi, S.Sos., M.kes, selaku penguji I dalam Karya Tulis
Ilmiah ini yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis
7. Ibu HJ. Susmini ,SKM,M.Kes, selaku penguji II dalam Karya Tulis Ilmiah
ini yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis
Lubuklinggau.
Saya menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan maka
kiranya mohon saran dan masukan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah saya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi diri saya sendiri dan pengembangan
ilmu keperawatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Lubuklinggau, 2019
Penulis
xvii
xviii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACK .................................................................................................. ix
xviii
xix
xix
xx
xx
xxi
Daftar pustaka
Lampiran
xxi
xxii
DAFTAR TABEL
Halaman
xxii
xxiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xxiii
xxiv
DAFTAR SEKEMA
Halaman
xxiv
xxv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Responden
xxv
1
BAB I
PENDAHULUAN
angka kematian dan kesakitannya yang tinggi serta dampak yang dapat
pada orang lanjut usia, melainkan juga pada usia muda. Menurut Kemenkes
wajah atau anggota badan, bicara tidak jelas (pelo) perubahan kesadaran,
menyatakan bahwa 7,3 juta jiwa meninggal akibat ischemic heart disease dan
6,2 juta jiwa diantaranya adalah disebabkan oleh stroke dan penyakit
1
2
nomor tiga di dunia setelah penyakit jantung dan kanker, baik di negara maju
Public health problem ) yang juga menimbulkan beban biaya yang tinggi, baik
dan mengakibatkan telah mengahabiskan dana 65,5 miliar dolar dalam waktu
meninggal dunia. Selebihnya lumpuh sebagian atau lumpuh total dan sisanya
dengan proposi 15,4% sedangkan pada klompok umur 55-64 tahun mencapai
sebesar 830 per 100.000 penduduk dan yang telah didiagnosis oleh tenaga
indeonesia, yaitu 830 pada tahun 2007 meningkat menjadi 1.210 pada tahun
2013.
dialami pasien stroke fase akut yang disebabkan oleh ganguan serebral atau
4
26.4% dari 164 pasien stroke iskemik mengalami ansietas, 14.0% mengalami
depresi dan 7.9% mengalami ansietas dan depresi. Kondisi kehidupan, skor
MMSE < 26 dan BI < 90 memiliki hubungan signifikan dengan ansietas (Fure
et al, 2006).
mengalami stres dan ansietas juga mengalami peningkatan tekanan darah dan
denyut nadi. Kondisi ini membutuhkan terapi psikologis dari tim yang
memberikan perawatan pada pasien stroke. Bukan hanya psikolog yang hanya
memberikan terapi psikologis pada pasien, tetapi seluruh profesi yang terlibat
informasi, dukungan dan advokasi (Gurr, 2009). Hal ini penting karena pasien
gejala yang dialami termasuk ansietas adalah terapi masase (Reif et al, 2000).
terdapat penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pasien (Meek, 1993).
Penelitian yang dilakukan oleh Mok dan Wo (2004), terhadap 102 pasien
penurunan nyeri dan ansietas pada pasien. Respon fisiologis berupa tekanan
darah sistolik, tekanan darah diastolik dan denyut nadi juga terjadi perubahan
stroke.
28 orang terdiri dari stroke hemorogik berjumlah 16 orang dan stroke non
terdiri dari stroke hemorogik 20 orang dan stroke non hemorogik 11 orang.
Kota Lubuklinggau bulan januari dan februari 2019, sebanyak 6 orang terdiri
nyeri pada pasien stroke di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau tahun
2019.’’
tahun 2019.
2019.
2019.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Bruner
kematian cukup tinggi yaitu lebih dari 200.000 jiwa/tahun diseluruh dunia
200.000 jiwa/tahun serangan berulang, sebagian atau lebih pasien stroke akan
2006).
ganguan fungsi otak secara fokal atau global dengan gejala yang berlangsung
9
10
2.1.2 Etiologi
a. Stroke Iskemik
karena adanya sumbatan atau pembekuan pada satu atau lebih ateri besar
melalui pembuluh darah ateri sampai ke otak sebagai embolus (Price &
Wilson, 2006).
a) Jenis kelamin.
b) Usia.
a) Hipertensi.
b) Penyakit jantung.
c) Kolestrol tinggi.
d) Obesitas.
e) Diabetes Militus.
f) Polisitemia.
g) Stres emosional.
11
3) Kebiasan Hidup
a) Merokok.
b) Peminum alkohol.
c) Obat-obatan terlarang .
e. Gangguan penglihatan.
i. Vertigo.
2.1.4 Patofisiologi
aliran darah ke otak akan berkurang hingga terjadi hipoksemia pada otak
bila central blood flow hanya 20% dan normal ( ambang perfusi sekitar 50
kematian sel-sel otak dan unsur pendukungnya. Sesuai dengan teori zium
dan choi ( dalam harsono, 1999) dijelaskan bahwa daerah otak yang
bebas dalam jumlah yang cukup besar glutamat akan merusak membrane
sel otak, sebagai komposisi ion kalsium masuk ke dalam sel, masuknya
inti (Core) yaitu daerah yang terjadinya iskemik terberat dan berlokasi di
sentral, daerah initi ini dalam waktu singkat tidak lansung dapat reperfusi
a) Rusaknya sawar darah otak dan sawar darah cairan serebro spinal
STROKE
Kesadaran Bedrest
menurun total
Suplai o2 ke ↓
Vasospasme
MK: Gangguan Pasien
ateri serebral
mobilitas fisik resiko jatuh
saraf sentral
dari bed
Iskemia
MK: Resiko
Iskemik /infak
jatuh
jaringan otak,
tidak bisa Mk Nyeri akut
aktivitas
MK: Defisit
perawatan diri
Defisit
neurologis
reversible/irev
ersible Gambar. 1.1 Web of Coutation
15
darurat.
ischemic.
d) Difusi/perfusi MRI atau MRA akan menunjukan area yang tidak dapat
mengalami infraktus.
( Digiulio, 2014 ).
2.1.7 Penatalaksanaan
a. Pendarahan Interaserebral.
antikonvulsan frofilkasi.
7. Jaga kadar glukosa agar selalu dibawah 140 mmhg, namun hindari
hipoglikemia.
9. Saat ini sebanyak 14% dari pasien ICH diberikan anikoagulan oral.
diperlukan.
b. Pendarahan Subaraknoid.
nyeri.
kerusakan.
2013).
2.2.1 Pengkajian
Isi kapan pengkajian dilakukan, jam berapa, siapa yang melakukan data
diperoleh dari pasien, keluarga, catatan medik, perawat, dokter, atau tim
kesehatan lain.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
kaku otot.
konsumsi alkohol.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
2) Pemeriksaan Persistem
pengecapan, perasa.
b) Sistem Persarafan
c) Sistem Pernapasan
d) Sistem Kardiovaskuler
e) Sistem Gastrointestinal
eliminasi.
f) Sistem Integumen
g) Sistem Reproduksi
h) Sistem Perkemihan
penggunaan obat-obatan.
kesadaran menurun.
11. Pola nilai dan keyakinan (Rendy & Margaret, 2012) ( Wijaya&
Putrid,2010 ).
neurovaskular.
quadriplegia.
Diagnosa keperawatan 1 :
jaringan otak.
21
a. Perawatan jantung
Observasi
peningkatan CVP).
Terapeutik
posisi nyaman.
2. Berikan diet jantung yang sesuai (misalnya batasi asupan kafein, natrium,
Edukasi
Kolaborasi
Diagnosa keperawatan 2 :
tekanan intrakranial.
a. Monitor neurologi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Diagnosa keperawatan 3
a. Manajemen nyeri
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Diagnosa keperawatan 4
a. Dukungan mobilisasi
Observasi
Terapeutik
tempat tidur).
pergerakan.
Edukasi
ditempat tidur, duduk disisi tempat tidur, pada dari tempat tidur ke kursi).
Diagnosa keperawatan 5
a. Pencegahan jatuh
Observasi
1. Identifikasi faktor resiko jatuh (mis: usia >65 tahun, penurunan kesadaran,
Terapeutik
3. Pastikan roda tempat tidur dan kursi roda dalam keadaan terkunci.
Edukasi
berpindah.
Diagnosa keperawatan 6
Observasi
makan.
Terapeutik
privasi).
Edukasi
kemampuan.
2.2.4 ImplementasiKeperawatan
2.2.5EvaluasiKeperawatan
kondisi atau kesejaterahan klien ( Lestari, 2016 ). Hal yang perlu diingat
melakukan perawatan.
27
bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang
bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa,
serta sinaps pada dorsal horn.Dorsal horn terdiri atas beberapa lapisan
lokasi nyeri.
nyeri, yaitu jalur opiate dan jalur nonopiate. Jalur opiate ditandai oleh
pertemuan reseptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal desendens
dari talamus yang melalui otak tengah dan medula ketanduk dorsal dari
Klasifikasi nyeri secara umum dibagi menjadi dua, yakni nyeri akut
dan kronis.Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan
cepat menghilang, yang tidak melebihi enam bulan dan ditandai dengan
lama, yaitu lebih dari enam bulan.Hal yang termasuk dalam kategori nyeri
Tabel 2.1
Perbedaan Nyeri Akut Dan Kronis
Karakteristik Nyeri Akut Nyeri Kronis
Pengalaman Satu kejadian Satu situasi, status eksitensi.
Gejala-gejala klinis Pola respons yang pola respons yang bervariasi dengan
khas dengan sedikit gejala (adaptasi)
gejala yang lebih
jelas
Tabel 2.2
Nyeri menjalar adalah nyeri yang terasa pada bagian tubuh yang lain,
Psikogenetik adalah nyeri yang tidak diketahui secara fisik yang timbul
berikut:
a. Arti nyeri:
lain. keadaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis
b. Persepsi Nyeri:
c. Toleransi Nyeri:
rasa nyeri” garis tengah yang menunjukan “ nyeri sedang: dan garis
penderita bahwa diujung garis ada angka 0 yang berarti tidak nyeri dan
0 : Tidak nyeri.
Skala nyeri ini terdiri dari enam kartun wajah dimulai dari wajah
sangatlah dianjurkan.
usia lanjut, gangguan kognitif, pada pasien yang tidak bisa berbicara
dimana tidak bisa menggunakan jenis skala nyeri yang lain. Lakukan
Tabel 2.3
Skala Nyeri Perilaku FLACC
No Kategori 0 1 2
1 Wajah Tidak ada Wajah Dahi
ekspresi meringis, dahi berkerut,
khusus atau berkerut memegang
senyuman dagu
2 Kaki aktivitas Posisi normal Gelisah, dan Menendang,
atau santai mudah marah tubuh
berbaring banyak tegang
dengan tenang gerakkan
karena gelisah
3 Menangis Tidak Mengeluh Mennagis,
menangis(saat mengerang menjerit
tidur maupun atau
bangun) ditenangkan
4 Kemampuan Santai Sentuhan Sulit untuk
dihibur mengobrol dihibur atau
dan ditenangkan
mengalihkan
perhatian.
(Sumber:Wati& Dewi, 2013).
2.4.1 Definisi
luar tubuh yang dilakukan dengan perantara tangan atau dengan bantuan
37
alat-alat litrik. Bagian tubuh yang dapat di masase terutama pada bagian
kulit kepala, wajah, leher, bahu, punggung, dada, tangan dan lengan
(Wiyoto, 2012).
dengan tangan dengan kecepatan 60 kali usapan per menit dengan waktu
penyakit yang dialami dan nyeri yang tak berkesudahan (Potter & Perry,
pada area yang diusap sehingga aktivitas sel meningkat dan akan
mengaktifkan transmisi serabut saraf sensori A-beta yang lebih besar dan
kali dan dosis 3 kali baik sebagian maupun utnuk seluruh tubuh.
39
(Wiyoto, 2012).
antara jari atau ibu jari. Gerakan pijatan tengan meremas otot yang
ujung tiga jari yang merapat, ibu jari, ujung siku, pangkal telapak
tidak ada kontra indikasi dalam tehnik slow stroke back massage ini.
Tehnik slow stroke bcak massage ini dapat mengurangi persepsi nyeri dan
slow stroke back massage) pada klien yang menderita penyakit terminal,
luka bakar, luka memar, ruam kulit di bawah tulang yang fraktur (Potter &
Perry, 2005).
41
langkah slow stroke back massgae menurut Potter & Perry, 2005:
e. Tempatkan kedua ibu jari di sisi tulang belakang dimulai dari bahu
kali.
PENDERITA
STROKE
BAB III
METODOLOGI STUDI KASUS
dengan meneliti suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal dengan pokok
berarti satu orang atau sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah
pada pasien stroke di Rsud Siti Aisyah kota lubuk linggau tahun 2019.
Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang pasien dengan diagnosa
medis stroke yang diberikan teknik slow stroke back massage di RSUD
Kriteria Inklusi
43
44
Kriteria Enklusi
1) Klien stroke yang bedrest total.
Fokus studi dalam penelitian ini adalah perubahan yang dialami oleh
pasien stroke sesudah intervensi keperawatan dengan pemberian teknik
slow stroke back massage dilakukan.
karna angka kematian dan kesakitannya yang tinggi serta dampak yang
hanya terjadi pada orang lanjut usia, melainkan juga pada usia muda.
orang dalam hal tingkatan dan skalanya, hanya orang tersebut yang
Tempat penelitian ini dilakukan di ruangan rawat inap RSUD Siti Aisyah
dengan mengunakan tabel distribusi dari tiap variabel. Teknik analisa data
yang digunakan adalah teknik penghitung (%), dan disajikan dalam bentuk
keterangan:
F : frekuensi Hasil.
N : jumlah .
46
Setelah dianalisis dan didapatkan hasil penelitian, maka data atau hasil
penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi atau tekstular dan tabel.
1. Prinsip Manfaat
resiko dan keuntungan yang akan berakibat kepada subyek pada setiap
tindakan.
determination).
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah adalah rumah sakit
yang tidak terawat dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka pada
48
49
Nomor : 03 Tahun 2007 Rumah sakit Islam Siti Aisyah Resmi menjadi
lainnya dan sesuai dengan perkembangan yang ada maka RSUD Siti
Dan akhirnya pada tahun 2012 Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit
Dalam studi kasus ini dipilih 2 orang sebagai subyek studi kasus yaitu
subyek I dan subyek II. Kedua subyek sudah sesuai dengan kriteria yang di
tetapkan.
a. Identitas Klien I
ruangan Al - Amin pada tanggal 9 mei 2019 jam 09.39 WIB, saat
b. Identitas Klien II
Pekerjaan petani, Alamat Gang idaman kel. Eka Marga, Musi Rawas.
Subjek masuk ruangan Al- Amin Pada Tanggal 7 Mei 2018 Pukul 10.40
kurang lebih ± 5 hari sebelum masuk rumah sakit dengan skala nyeri 5.
Dalam studi kasus ini dipilih 2 orang sebagai subyek studi kasus yaitu
subyek I dan subyek II. Kedua subyek sudah sesuai dengan kriteria yang di
tetapkan.
4.1.3 Pengkajian
pengkajian awal terhadap subyek dapat dilihat seperti pada tabel 4.1
dibawah ini.
TABEL 4.1
HASIL PENGKAJIAN DUA ORANG SUBJEK
b. Quantity
j. Mulut dan faring Baik tidak ada infeksi Baik tidak ada infeksi
1) Keadaan bibir Kering Kering
2) Keadaan gusi Bersih Bersih
3) Keadaan lidah Bersih Bersih
4) Orofaring baik, tidak ada secret
baik, tidak ada secret
k. Leher
1) Posisi trakea Normal dan Simetris Normal dan simetris
2) Thyroid tidak ada thyroid tidak ada thyroid
3) Suara Lamban Lamban
4) Kelenjar limfe tidak ada tanda-tanda tidak ada tanda-tanda
kelenjar limfe kelenjar limfe
10 b. pemeriksaan payudara
1) Ukuran simetris kanan dan kiri simetris kanan dan kiri
4) Auskultasi
a. Bunyi jantung S1-S2 S1-S2
b. Bunyi tambahan tidak ada tidak ada
c. Murmur Tidak ada Tidak ada
d. Frekuensi 80x/menit 80x/menit
11 Pemeriksaan abdomen
a. inspeksi
1) Bentuk abdomen simetris kanan dan kiri simetris kanan dan kiri
14 Pemeriksaan neurologi
a. Tingkat kesadaran G C S : 15 G C S : 15
E4M5V6 E4M5V6
b. Status mental
1) Kondisi emosi Keadaan emosi klien Keadaan emosi klien
terlihat stabil terlihat stabil
kepala kepala
i. Nervus hipoglossus Posisi lidah simetris Posisi lidah simetris
16 Fungsi motorik
a. Cara berjalan Pasien berbaring Pasien berbaring
ditempat tidur ditempat tidur
TABEL 4.2
ANALISA DATA
ketidak efektifan
perpusi jaringan
otak
suplai O2
menurun
iskemia
nyeri akut
60
Kompresi
DO : - K/u klien lemah
jaringan otak
- klien tampak berbaring ditempat Peningkatan
tidur TIK
- kulit tampak kering
Arteria Cerebra
Media
Disfungsi N.XI
Kegagalan
menggerakkan
anggota tubuh
Resiko kerusakan
integritas kulit
61
Klien II
DS : Klien mengatakan nyeri pada bagian Stroke Nyeri akut
kepala
P: hipertensi
Q: seperti ditusuk-tusuk hematome
R: di daerah kepala serebral
S: skala nyeri 5
T: tidak menentu
DO: Klien tampak memukul kepala nya herniasi
Klien tampak meringis otak/PTIK
Klien susah tidur
- k/u lemah
- TTV: TD: 170/120 mmHg aliran darah ke
- T: 36,6°c otak terhambat
- N: 78x/mnt
- R: 20x/mnt
ketidak efektifan
perpusi jaringan
otak
suplai O2
menurun
iskemia
nyeri akut
Kesadaran
Kekuatan otot menurun
4444 4444
gangguan
4444 4444 mobilitas fisik
62
Pembuluh darah
DS : klien mengatakan susah untuk tersumbat
bergerak bebas terasa kesemutan. Resiko kerusakan
Kompresi integritas kulit
jaringan otak
DO : - K/u klien lemah
Peningkatan
- klien tampak berbaring ditempat TIK
tidur
- kulit tampak kering Arteria Cerebra
Media
Disfungsi N.XI
Kegagalan
menggerakkan
anggota tubuh
Resiko kerusakan
integritas kulit
63
TABEL 4.3
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO Klien Diagnosis
TABEL 4.4
PERENCANAAN
Terapeutik
5. Fasilitas aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu (mis, pagar
tempat tidur)
6. Fasilitas melakukan pergerakan,
jika perlu
7. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
9. Anjurkan melakukan mobilisasi
dini
Subjek II
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan SIKI : Manajemen Nyeri
pencedera fisiologis keperawatan 3x24 jam Observasi :
diharapkan nyeri berkurang 1. Identifikasi lokasi,
dengan kriteria hasil: karakteristik, durasi,
SLKI : Tingkat Nyeri frekuensi, kualitas, intensitas
- mengenali kapan nyeri nyeri. R/ membantu dalam
terjadi menentukan management
- menggambarkan faktor nyeri
penyebab 2. Identifikasi skala nyeri. R/
- melaporkan nyeri Guna mengetahui skala nyeri
terkontrol Terapeutik :
3. Berikan tehnik non
farmakologis untuk
mengurangi nyeri (slow stroke
back massage ) R/ teknik
slow back massage untuk
mengurangi nyeri
4. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
( suara bising ) R/
meminimalkan gangguan
dapat mencegah timbulnya
nyeri
5. Fasilitasi istirahat dan tidur
R/ membatasi aktivitas dapat
mengurangi resiko timbulnya
nyeri
Edukasi :
6. Anjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
7. Ajarkan penggunaan tehnik
non faramkologis ( tehnik
relaksasi nafas dalam )
Terapeutik
5. Fasilitas aktivitas mobilisasi
dengan alat bantu (mis, pagar
tempat tidur)
6. Fasilitas melakukan pergerakan,
jika perlu
7. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
8. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
9. Anjurkan melakukan mobilisasi
dini
Terapeutik
2. Ubah posisi tiap 2 jam jika
tirah baring. R/ mengetahui
agar tidak terjadi iritasi kulit
3. Lakukan pemijatan pada area
penonjolan tulang, jika perlu.
R/ untuk mengurangi iritasi
pada kulit
Edukasi
4. Anjurkan menggunakan
pelembab (mis, lotion, serum)
5. Anjurkan minum air yang
cukup
6. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
7. Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur
8. Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupny
68
TABEL 4.5
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal Dagnosa Implementasi Evaluasi PARAF
Keperawatan
11 Mei 2019 subjek 1 Pukul 15:00 Pukul 17:00
Nyeri akut b.d agen Melakukan tindakan slow back S:
pencedera fisiologis massage - Klien mengatakan mau
DS : Klien mengatakan Respon : klien mengatakan di beri trapi non
nyeri pada bagian berkurang farmakologis ( slow
kepala Pukul 15:10 stroke back massage )
P: hipertensi Meminimalkan gangguan, dan P: hipertensi
Q: seperti ditusuk-tusuk rangsangan Q: seperti ditusuk-tusuk
R: di daerah kepala Respon : klien mengatakan merasa R: di daerah kepala
S: skala nyeri 5 terganggu jika mendengar suara S: skala nyeri 4
T: tidak menentu bising T: tidak menentu
Pukul 15:30 O:
DO: Membatasi aktivitas - TD: 170/100mmHg
- Klien tampak Respon : tampak keluarga klien - Nadi: 84x/mnt
memukul kepala nya selalu membantu klien dalam - Suhu: 36,1°c
- Klien tampak pemenuhan kebutuhan sehari-hari - RR: 22x/mnt
meringis klien - GCS: 15
- Klien susah tidur - Klien tampak memukul
- k/u lemah kepala
TTV: - k/u lemah
- TD: 170/120 mmHg A : Masalah nyeri sebagaian
- T: 36,6°c berkurang (5-4)
- N: 84x/mnt P : Intervensi dilanjutkan
- R: 20x/mnt 1,2,3,4,5,6
massage , maka terjadi penurunan skala nyeri yang dialami oleh kedua
subyek, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut :
Subyek I
TABEL 4.7
EVALUASI PENURUNAN SKALA NYERI PADA Tn.S
SETELAH DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN
DENGAN TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE
Trapi slow
Hari/ Stroke non Stroke non
No stroke back
Tanggal hemoragik hemoragik
massage Inter pretasi
Skala Skala
Nyeri Nyeri
1 11 Mei 2019 Trapi slow Terjadi
5 stroke back 4 penurunan
massage skala nyeri
2 12 Mei 2019 Trapi slow Terjadi
4 stroke back 2 penurunan
massage skala nyeri
3 13 Mei 2019 Trapi slow Terjadi
2 stroke back 1 penurunan
massage skala nyeri
massage selama tiga hari berturut- turut. Pada hari pertama skala nyeri
pada subjek I adalah 5, setelah dilakukan terapi slow stroke back massage
nyeri turun menjadi 4. Pada hari kedua skala nyeri juga kembali turun dari
skala 4 turun menjadi 2. Dan pada hari ketiga setelah dilakukan intervensi
72
keperawatan dengan terapi slow stroke back massage maka skala nyeri
Subyek II
TABEL 4.8
EVALUASI PENURUNAN SKALA NYERI PADA Tn. A
SETELAH DILAKUKAN INTERVENSI KEPERAWATAN
DENGAN SLOW STROKE BACK MASSAGE
SEBELUM Trapi slow SETELAH
Hari/
No DILAKUKAN stroke back DILAKUKAN
Tanggal TERAPI TERAPI
massage Inter pretasi
Skala
Skala Nyeri
Nyeri
1 23 Mei 2018 Trapi slow Terjadi
5 stroke back 3 penurunan
massage skala nyeri
2 24 Mei 2018 Trapi slow Terjadi
3 stroke back 2 penurunan
massage skala nyeri
3 25 Mei 2018 Trapi slow Terjadi
2 stroke back 1 penurunan
massage skala nyeri
massage selama tiga hari berturut-turut. Pada hari pertama skala nyeri
pada subjek II adalah 5, Setelah dilakukan terapi slow stroke back massage
maka skala nyeri turun menjadi 3. Pada hari kedua skala nyeri juga
kembali turun dari3 menjadi 2 setelah dilakukan terapi slow stroke back
dengan terapi slow stroke back massage maka skala nyeri pada subjek
kembali turun dari 2 turun menjadi 1 dan subjek sudah bisa duduk dan
5 5 4 3
4 3 2 2
1 1 1 1
4.2 Pembahasan
dan Tn. M dengan nyeri kepala pada pasien stroke di RSUD Siti Aisyah
4.2.1 Pengkajian
ini dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respon klien saat
ini dan waktu sebelumnya (Perry & Potter, 2006). Dari pengkajian subjek
I tanggal 11 mei 2019, dan pada subjek II pada tanggal 15 mei 2018
didapatkan data keluhan utama pada Tn.S dan Tn.M gejala yang
Tn.M dengan teori terdapat kesamaan. Nyeri pada Tn.S dan Tn.M
juga tampak terlihat meringis saat nyeri terasa. Dalam teori untuk
incident atau faktor penyebab, quality atau kualitas nyeri, region atau
lokasi nyeri, scale atau skala nyeri, time atau waktu (Muttaqin, 2009).
Tanda dan gejala nyeri atau perasaan tidak enak dibagian kepala, gejala
ini umumnya berlangsung lebih dari 1 atau 2 jam. Dalam beberapa jam
pada subjek I: 5 dan pada subjek II: 5,Time: Nyeri bisa muncul sewaktu-
Severity: skala nyeri pada subjek I: 5 dan pada subjek II: 5,Time: Nyeri
tonus otot (dapat dalam rentang tidak berenergi sampai kaku). Respon-
2011). Data menurut teori yang ada didalam kasus diatas, dengan adanya
sebagai berikut: 0: tidak nyeri, 1-3: nyeri ringan, 4-6: nyeri sedang,7-9:
dilakukan, 10: sangat nyeri dan tidak bisa dikendalikan (Saputra, 2013).
baik pada subjek I maupun pada subjek II tidak ada hasil pemeriksaan
terapi slow stroke back massage pada subjek I dan II dan mengikuti order
dokter pada subjek I terapi yang diberikan yaitu IVFD RL gtt xx/m, injeksi
citicolin 2x1 gr, injeksi ranitidin 2x1 amp,injeksi amlodipin 1x5 mg, inj
terapi yang diberikan yaitu IVFD RL gtt xx/m, injeksi ceftriaxone 2x1 gr,
konseptual/kognitif
kelemahan/kelelahan umum
dan ketahanan
kognitif
fisik.
yaitu:
konseptual/kognitif
fisik.
78
yang didapatkan dilapangan pada saat pengkajian. Pada karya tulis ini
pencederan fisik.
yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan kriteria hasil yang
dengan mengusap kulit klien secara perlahan dan berirama dengan tangan
dengan kecepatan 60 kali usapan per menit dengan waktu selama 3 menit
4.2.4 Implementasi
penelitian hal ini sesuai dengan teori motoadmojo tahun 2012 bahwa
kerja sma yang baik antar keluarga, peneliti dan perawat ruang untuk
prosedur.
4.2.5 Evaluasi
oksigen dan nutrisi tidak terhambat dan pembuluh saraf juga ikut melebar
Prince 2012 ).
memiliki jenis kelamin yang sama yaitu laki-laki dan meliliki perkerjaan
yang sama yaitu buruh tani. Namun subjek 1 tidak mempunyai pasangan
bercerita tentang penyakit dan nyeri yang diderita dan ini berbanding
stroke back massage tiga hari berturut-turut. Pada hari pertama skor skala
sedang, setelah dilakukan terapi slow stroke back massage skala turun
dengan terapi slow stroke back massage skala turun menjadi 2. Dan
back massage tiga hari berturut-turut. Pada hari pertama skor skala nyeri
setelah dilakukan terapi slow stroke back massage skala turun menjadi 4.
slow stroke back massage skala turun menjadi 2. Dan pada hari ketiga
Hasil penelitian dapat berubah dan dilihat dari jenis klamin, usia,
Lubuklinggau
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Setelah Penulis melakukan studi kasus pada dua orang subjek yaitu
subjek I dan subjek II dengan penerapan terapi slow stroke back massage
untuk menurunkan skala nyeri pada pasien stroke, maka penulis dapat
bisa melakukan apa-apa karena tubuh terasa lemah dan kepala nyeri, dan
prosedur invasif.
83
84
hasil, tidak ada kesenjangan antara teori dan pada kasus ke dua subjek, dan
5.2 Saran
Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, diharapkan saran ini
Prosedure).
menangani dan menurunkan skala nyeri pada pasien dengan stroke non
hemoragik.
86
DAFTAR PUSTAKA
Ellis CS, & Hom S, 2000, Change in identity and self-concept; a new theoretical
approach to recovery following stroke, clinical Rehabilitation, Vol. 14, pp.
279-287
Fure B, et al., 2006 Emosional Symptoms in acute ischemic stroke, int J Geriart
psychiatry, Vol. 21, pp. 382-387
Hakim et, aal. 2014. Panduan Praktis pencegahan dan pengobatan Stroke. Pt
bhuana ilmu populers. Jakarta
Kemenkes RI, 2013, Riset kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan penelitian dan
pengembangan kesehatan Kemenkes RI
Mintmier R.D & Biby L.Sharon . 2013. Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana Shessy. Singapur : ELSEVIER
Mok E, & Wo CP, 2004, The effects of slow- stroke back maasage on anxiety and
soulder pain in elderly stroke patients, complementary Therapies in Nursing &
midwifery, Vol. 10, pp. 209-216
Muhamad Ardi, Dyah Elowatiningsi 2015. Efektivitas Slow Stroke Back Massage
Dalam Menurunkan nyeri Pasien Stroke Di Rumah Sakit umum Daerah Kota
Makasar Jurusan Keperawatan poltekkes Makasar
Potter & Perry 2010. Buku ajar. Funda mental, konsep, proses,dan perakti vol 2,
edisi 4. Jakarta: EGC
Potter & Perry 2005 . Buku ajar , funda mental, konsep, prose, dan praktik,vol 1,
edisi 4, Jakarta: EGC
Reif MH, et al., 2000, High blood pressure and asociated symptoms were reduced
by massage therapy, Journal of body work and movement therapies, Vol 4, No
1, pp 31-38
Riyadi suryono, 2013. Serangan jantung dan stroke hubunganya dengan lemak
dan kolestrol. Gramedia Pustaka Utama . Jakarta
Rendi M.C & Margaret T.H. 2012. Asuhan Keperawatan Medical Bedah dan
Penyakit Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Dewan pengurus pusat persatuan perawat
Nasional Indonesia:Jakarta
Wati & dewi, 2013. Panduan Sekala ukur nyeri. Jakarta: EGC
Wijaya, A.S & dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2: Keperwatan
Dewasa 2nd ed. Yogyakarta : Nuha Medika
1.Selimut
Peralatan 2.Minyak urut
3.Handuk kecil
LEMBAR CEKLIST
PENERAPAN SLOW STROKE BACK MASSAGE
UNTUK MENURUNKAN NYERI KEPALA
PADA PASIEN STROKE DI RSUD SITI AISYAH
KOTA LUBUKLINGGAU
RUANGAN : Al -Amin
LEMBAR CEKLIST
PENERAPAN SLOW STROKE BACK MASSAGE
UNTUK MENURUNKAN NYERI KEPALA
PADA PASIEN STROKE DI RSUD SITI AISYAH
KOTA LUBUKLINGGAU
RUANGAN : Al -Amin
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGAU
FORMAT PENGKAJIAN
I. BIODATA
a) IDENTITAS PASIEN
Nama : ..................................................................
Umur :..................................................................
Agama :..................................................................
Pendidikan :..................................................................
Pekerjaan :..................................................................
Alamat :..................................................................
b) PENANGGUNG JAWAB
Nama :..................................................................
Pekerjaan :..................................................................
Alamat :..................................................................
b) Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakannya
………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Bagaimana dilihat
………………………………………………………………………………………………………………………
……………
c) Region
1. Dimana lokasinya
………………………………………………………………………………………………………………………
……………
2. Apakah menyebar
………………………………………………………………………………………………………………………
……………
d) Lamanya dirawat
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………
e) Alergi
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………
f) Imunisasi
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………
b) Saudara Kandung
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………
e) Penyebab meninggal
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………
104
f) Genogram
Keterangan
Laki-laki
Perempua
n
Klien
c) Konsep diri
1.Body Image :
.....................................................................................................
// Cerai
2. Ideal diri :
.....................................................................................................
3. Harga diri :
.....................................................................................................
4. Peran diri :
.....................................................................................................
5. Personal Identity :
.....................................................................................................
105
d) Keadaan Emosi
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………
i) Kegemaran
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………
j) Daya adaptasi
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………
b) Tanda-tanda Vital :
Suhu Tubuh : ……………………. Nadi : …................./ Menit
TD : ......................mmHg RR : …................./
Menit
TB : .......................Cm BB : …….............Kg
a. Bentuk : ...............................................
b. Ubun-ubun : ...............................................
c. Kulit kepala : ...............................................
Rambut
a. Warna kulit :
.....................................................................................................
b. Struktur wajah :
.....................................................................................................
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan :
..............................................................................................................
b. Palpebra :
................................................................................................................
c. Konjungtiva dan skelera
................................................................................................................
d. Pupil
...............................................................................................................
f. Visus
...................................................................................................................
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi
................................................................................................................
b. Lubang hidung
................................................................................................................
c. Cuping hidung
..................................................................................................................
107
4. Telinga
a. Bentuk telinga :
.........................................................................................
b. Ukuran telinga :
.........................................................................................
c. Lubang telinga :
.........................................................................................
d. Ketajaman pendengaran :
.................................................................................................
6. Leher
a. Posisi trakea :
.........................................................................................
b. Thyroid :
........................................................................................
c. Suara :
.........................................................................................
d. Kelenjar limfe :
.........................................................................................
e. Vena jugularis :
.........................................................................................
f. Denyut nadi karotis :
.........................................................................................
d) Pemeriksaan Integumen
1. Kebersihan :
..........................................................................................
2. Kehangatan : .........................................................................................
3. Warna : .........................................................................................
4. Turgor :
...........................................................................................
5. Kelembaban :
...........................................................................................
6. Kelainan pada kulit:
...........................................................................................
108
b. Pernafasan
Frekuensi : ……………………………………..
Irama :……………………………………..
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara : …………………………………………………………...
b. Perkusi : …………………………………………………………..
c. Auskultasi
Suara nafas :
.............................................................................
Suara ucapan :
.............................................................................
Suara tambahan :
.............................................................................
3. Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi :
.....................................................................................................
b. Palpasi
Pulsasi :
.......................................................................................
c. Perkusi :
...................................................................................................
d. Auskultasi
Bunyi jantung :
.............................................................................
109
Bunyi tambahan :
.............................................................................
Murmur :
.............................................................................
Frekuensi :
.............................................................................
g) Pemeriksaan Abdomen
1) Inspeksi
1) Bentuk abdomen :
.............................................................................
2) Benjolan / massa :
.............................................................................
3) Bayangan pembuluh darah :
.............................................................................
2) Auskultasi
1) Peristaltik usus : ...................X / Menit
2) Suara Tambahan :
.............................................................................
3) Palpasi
1) Tanda nyeri tekan :
.............................................................................
2) Benjolan / Massa :
.............................................................................
3) Tanda Ascites :
.............................................................................
4) Hepar :
.............................................................................
5) Lien :
.............................................................................
6) Titik Mc Burney :
.............................................................................
4) Perkusi
1) Suara Abdomen :
.............................................................................
2) Pemeriksaan Ascites :
.............................................................................
j) Pemeriksaan Neurologi
1. Tingka Kesadaran
G C S : ......................, E ............. M ........... V ............
2. Meningea Sign
3. Status Mental
a) Kondisi emosi / perasaan
....................................................................................................................
b) Orientasi
....................................................................................................................
d) Motivasi (Kemauan)
....................................................................................................................
e) Persepsi
....................................................................................................................
f) Bahasa
....................................................................................................................
4. Nervus Cranialis
a. Nervus Olfaktorius / N I
....................................................................................................................
b. Nervus Optikus / N II
....................................................................................................................
d. Nervus Trigeminus / N V
....................................................................................................................
h. Nervus Asesorius / N XI
....................................................................................................................
5. Fungsi Motorik
a) Cara berjalan
....................................................................................................................
b) Romberg Test
....................................................................................................................
6. Fungsi Sensori
a) Identifikasi sentuhan ringan
....................................................................................................................
d) Test getaran
....................................................................................................................
e) Stereognosis test
....................................................................................................................
f) Graphestesia test
112
....................................................................................................................
h) Tpognosis test
....................................................................................................................
b) Pola Eliminasi
1. B A B
a) Pola BAB : ………………… Penggunaan laksatif : Ya / Tidak
b) Karakter Feses : ………………… BAB terakhir :…………………
c) Riwayat perdarahan : ………………… Diare : Ya / Tidak
2. B A K
a) Pola BAK :………………….. Inkontinensia : Ya / Tidak
b) Karakter Urine : …………………. Retensi : Ya / Tidak
c) Nyeri / Rasa Terbakar / kesulitan BAK : Ya / Tidak
d) Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : Ya / Tidak
e) Penggunaan Diuretika : Ya / Tidak
f) Upaya mengatasi masalah
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
113
2. Rontgen
………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
114
3. ECG
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
4. USG
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
5. Lain-lain ;
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
Lubuklinggau, ...........................2018
Praktikan
(.........................................)
115
116
117
118
119
120
121