Anda di halaman 1dari 33

BAB II

PERSPEKTIF MANAJEMEN KEPERAWATAN

2.1. Perspektif Manajemen Keperawatan


2.1.1 Definisi Manajemen
Manajemen biasanya diidentikkan dengan cara untuk mengatur beberapa
hal secara baik dan sesuai dengan tujuan. Pengaturan dilakukan agar hal hal
yang diatur berjalan seimbang, lancar, dan mencapai tujuan yang
diharapkan. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan
melalui orang lain (Gillies,1989). Menurut Siagian (1999), manajemen
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam
rangka mencapai tujuan dalam batas-batas yang telah ditentukan pada
tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen
adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan
pengontrolan dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Selanjutnya Swanburg (2000) mendefinisikan
manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber
daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa manajemen
adalah proses yang dinamis, yang senantiasa berubah sesuai dengan tuntutan
perkembangan. Manajemen merupakan proses mengorganisir sumber-
sumber untuk mencapai tujuan dimana arah tujuan yang akan dicapai
ditetapkan berdasarkan visi, misi, filosofi organisasi. Manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien
(Gillies, 1989). Pekerjaan keperawatan harus diatur sedemikian rupa
sehingga tujuan pelayanan dan asuhan keperawatan dapat tercapai. Dalam
memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien, perawat menerapkan
manajemen keperawatan dalam bentuk manajemen asuhan keperawatan.
2.1.2 Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan
Prinsip-prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :
1. Manajemen keperawatan seyogianya berlandaskan perencanaan karena
melalui fungsi perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko
pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang afektif dan terencana.
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang
efektif. Manajer keperawatan menghargai waktu akan menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan
berbagai situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan
kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan keputusan di berbagai
tingkat manajerial.
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus
perhatian manajer keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang
pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan point
utama dari seluruh tujuan keperawatan.
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan
sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang
meliputi proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian
pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.
7. Manejer keperawatan yang baik adalah manajer yang dapat memotivasi
staf untuk memperlihatkan penampilan kerja yang baik.
8. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan
memberikan persamaan pandangan arah dan pengertian diantara
bawahan.
9. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya
mempersiapkan perawat pelaksana untuk menduduki posisi yang lebih
tinggi ataupun upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan.
10. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi
penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian
instruksi dan menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar,
membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan. Berdasarkan prinsip-prinsip diatas maka para manajer,
administrator dan bawahan seyogianya bekerja bersama-sama dalam
merencanakan dan pengorganisasian serta fungsifungsi manajemen
lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.3 Lingkup Manajemen Keperawatan


Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang
melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan sudah
menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan
pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan
menyeluruh dari sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai
sangat dipengaruhi oleh pelayanan keperawatan yang ada didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan
yang efektif seyogianya memahami hal ini dan mampu memfasilitasi
pekerjaan perawat pelaksana meliputi : menggunaan proses keperawatan
dalam setiap aktivitas asuhan keperawatannya, melaksanakan intervensi
keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditetapkan, menerima
akuntabilitas kegiatan keperawatan dan hasil-hasil keperawatan yang
dilaksanakan oleh perawat, serta mampu mengendalikan lingkungan praktek
keperawatan.
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer
keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan
dengan melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas
maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari: Manajemen operasional/
menajemen layanan dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Manajemen Layanan/Operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang
perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan menajerial dan setiap tingkatan
dipimpin oleh seseorang yang mempunyai kompetensi yang relevan.
Tingkat manajerial tersebut yaitu :

Agar mencapai hasil yang baik, ada beberapa faktor yang perlu
dimiliki oleh orang-orang yang memimpin dalam tiap level manajerial
tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah : kemampuan menerapkan
pengetahuan, ketrampilan kepemimpinan, kemampuan menjalankan
peran sebagai pemimpin, dan kemampuan melaksanakan fungsi
manajemen.
2. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen Asuhan Keperawatan adalah suatu proses keperawatan
yg menggunakan konsep-konsep manajemen di dalamnya seperti :
perencanaan, pengorganisasan, implementasi, pengendalian dan
evaluasi. Manajemen asuhan keperawatan ini menekankan pada
penggunaan proses keperawatan dan hal ini melekat pada diri seorang
perawat. Setiap perawat dalam melaksanakan tugasnya harus
menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan
keperawatan pasien.
Proses Keperawatan merupakan proses pemecahan masalah yg
menekankan pada pengambilan keputusan tentang keterlibatan perawat
sesuai yang dibutuhkan pasien. Proses keperawatan terdiri dari 5 tahapan
yaitu : pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi dan evaluasi.

2.1.4 Tujuan Manajemen Keperawatan


1. Mengarahkan seluruh kegiatan yang direncanakan
2. Mencegah/mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan
melibatkan seluruh komponen yang ada
4. Meningkatkan metode kerja keperawatan sehingga staf perawatan
bekerja lebih efektif dan efisien, mengurangi waktu kerja yang sia-sia,
mengurangi duplikasi tenaga dan upaya

Hasil akhir (outcome) yang diharapkan dari manajemen keperawatan


adalah:
1. Terselenggaranya pelayanan/
2. Asuhan keperawatan yang berkualitas.
3. Pengembangan staf
4. Budaya riset bidang keperawatan

Setelah mempelajari materi di atas bisakah Anda membedakan


Manajemen Keperawatan dan Manajemen Asuhan keperawatan ?
Manajemen Keperawatan lebih ditekankan pada bagaimana manajer
keperawatan (secara struktural) mengatur anggota staf keperawatan dan
sumber daya yang lain untuk dapat menyelesaikan tugas, sedangkan
manajemen asuhan keperawatan digunakan oleh perawat dalam
menyelesaikan masalah pasien. Atau bisa dikatakan bahwa perawat adalah
manajer asuhan keperawatan.
2.1.5 Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan
Supaya manajemen dapat berjalan sesuai dengan harapan dan mencapai
tujuan organisasi, maka pemahaman tentang prinsip-prinsip manajemen
sangatlah dibutuhkan. Ada tujuh prinsip manajemen yang harus Anda
ketahui, yaitu: perencanaan, penggunaan waktu yang efektif, pengambilan
keputusan, pengelola/pemimpin, tujuan sosial, pengorganisasian dan
perubahan. Berikut dibawah ini akan dijelaskan maksud dari prinsip-prinsip
manajemen tersebut.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah fungsi dasar dan pertama dalam manajemen (the
first function of management). Semua fungsi manajemen tergantung dari
perencanaan. Perencanaan adalah suatu proses berpikir atau proses
mental untuk membuat keputusan dan peramalan (forecasting).
Perencanaan harus berorientasi ke masa depan dan memastikan
kemungkinan hasil yang diharapkan (Swansburg &Swansburg, 1999).
Dalam perencanaan, salah satu hal penting yang menjadi pusat perhatian
adalah rencana pengaturan sumber daya manusia (SDM) dan sumber
daya yang lain yang relevan. Perencanaan yang baikakan meningkatkan
capaian tujuan dan pembiayaan yang efektif.
2. Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time)
Penggunaan waktu efektif berhubungan dengan pola pengaturan dan
pemanfaatan waktu yang tepat dan memungkinkan berjalannya roda
organisasi dan tercapaianya tujuan organisasi. Waktu pelayanan
dihitung, dan kegiatan perawat dikendalikan.
3. Pengambilan keputusan (Decision making)
Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan diantara beberapa
alternatif yang tersedia yang dilakukan oleh seorang pembuat keputusan.
Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan/implementasi dari pilihan keputusan yang diambil.
4. Pengelola/Pemimpin (Manager/leader)
Manajer yang bertugas mengatur manajemen memerlukan keahlian
dan tindakan nyata agar para anggota menjalankan tugas dan wewenang
dengan baik. Adanya manajer yang mampu memberikan semangat,
mengontrol dan mengajak mencapai tujuan merupakan sumber daya
yang sangat menentukan
5. Tujuan sosial (Social goal)
Manajemen yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan
ditetapkan dalam bentuk visi, misi dan tujuan organisasi.
6. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah pengelompokan sejumlah aktivitas untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Penugasan pada masing-masing
kelompok dilakukan berdasarkan supervisi, ada koordinasi dengan unit
lain baik secara horizontal maupun secara vertikal (Swansburg &
Swansburg, 1999).
7. Perubahan (Change)
Adalah proses penggantian dari suatu hal dengan yang lainnya yang
berbeda dari sebelumnya (Douglas, 1988).
Orang yang melakukan pengelolaan atau manajemen disebut
manager, dan seorang yang mempunyai masa (pengikut) dan ditunjuk
karena ketokohannya disebut pemimpin (Leader).

2.1.6 Perbedaan Manajer dan Leader


Berikut ini adalah perbedaan antara manajer dan pemimpin (leader)
a. Manajer Leader
1. Posisi formal sesuai struktur organisasi
2. Mempunyai sumber power yang terlegitimasi
3. Melaksanakan fungsi, tugas, dan tanggung jawab tertentu
4. Menekankan pada kontrol, pembuatan keputusan, analisa keputusan,
dan hasil
5. Tanggung jawab akuntabilitas formal lebih besar daripada leader
6. Mempunyai bawahan langsung yang suka dan tidak suka

b. Leader
1. Seringkali tanpa kewenangan yang didelegasikan tapi memiliki
power
2. Mempunyai peran yang lebih beragam
3. Bisa bukan dari organisasi formal
4. Fokus pada proses kelompok, pengumpulan info, umpan balik,
pemberdayaan yang lain
5. Menekankan pada hubungan interpersonal
6. Mempunyai pengikut yang suka/suka rela.
7. Mempunyai tujuan yang mungkin atau tidak merefleksikan
organisasi tersebut

2.2. Konsep Laboratorium

2.1.1. Definisi Laboratorium

Kata Laboratorium berasal dari bahasa Latin yang berarti “tempat


bekerja”. Dalam perkembangannya, kata laboratorium mempertahankan arti
aslinya, yaitu “tempat bekerja” khusus untuk keperluan penelitian ilmiah.
Laboratorium adalah suatu ruangan atau kamar tempat melakukan kegiatan
praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat
serta adanya infrastruktur laboratorium yang lengkap fasilitas air, listrik, gas
dan sebagainya (Sekarwinahyu, dkk., 2010).

Menurut Decaprio (2013) laboratorium adalah tempat sekelompok orang


yang melakukan berbagai macam kegiatan penelitian (riset) pengamatan,
pelatihan, dan pengujian ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik
dari berbagai macam disiplin ilmu.
2.1.2. Fungsi Laboratorium Dalam Pembelajaran

Kegiatan laboratorium/praktikum akan memberikan peran yang sangat


besar terutama dalam membangun pemahaman konsep, verifikasi
(pembuktian) kebenaran konsep, menumbuhkan keterampilan proses
(keterampilan dasar bekerja ilmiah) serta afektif peserta didik,
menumbuhkan “rasa suka” dan motivasi terhadap pelajaran yang dipelajari,
dan melatih kemampuan psikomotor. Menurut Kadarohman (2007) dalam
konteks pendidikan di sekolah laboratorium mempunyai fungsi sebagai
tempat proses pembelajaran dengan metode praktikum yang dapat
memberikan pengalaman belajar pada peserta didik untuk berinteraksi
dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai gejala secara langsung.

Keberadaan laboratorium disuatu sekolah juga dapat mengoptimalkan


pembelajaran sains di sekolah tersebut, karena peserta didik tidak hanya
belajar dengan teori-teori yang ada tapi juga dapat mempraktekkan langsung
teori-teori tersebut. Selain itu, fungsi laboratorium yang paling utama
menurut Decaprio (2013) ialah:

a. Menyeimbangkan antara teori dan praktik, laboratorium sebagai tempat


untuk menguji sebuah teori sehingga akan dapat menunjang pelajaran
teori yang telah diterima secara langsung.
b. Menambah keterampilan dan keahlian para peneliti dalam
menggunakan alat media yang tersedia didalam laboratorium.
c. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para peserta didik,
untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak
sehingga menjadi bersifat konkrit dan nyata
d. Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang berpusat pada pengembangan
keterampilan proses, baik ranah kognitif, psikomotorik, afektif dan
pembentukan sikap ilmiah
2.1.3. Manajemen Laboratorium

Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu kata manus yang berarti
tangan dan kata agere yang berarti melakukan sehingga digabungan kata
tersebut berarti menangani, diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dalam
bentuk kata kerja to manage dengan kata benda management dan manager
untuk orang yang melakukan kegiatan menajemen. Akhirnya managemen
diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan
(Usman, 2011).

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata manajemen diartikan


sebagai pemanfaatan sumberdaya secara efektif untuk mencapai tujuan atau
saran yang dimaksud (KBBI, 2005). Suatu laboratorium dapat dikelola
dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan
satu dengan yang lainnya untuk mengelola laboratorium yang baik harus
dipahami perangkat-perangkat manajemen laboratorium, yaitu: tata ruang,
infrastruktur, administrasi laboratorium, organisasi laboratorium, fasilitas
pendanaan, inventarisasi, pengamanan laboratorium, dan disiplin yang
tinggi.

Semua perangkat-perangkat di atas tersebut, jika dikelola secara optimal


akan mendukung terwujudnya penerapan manajemen laboratorium yang
baik dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
laboratorium, adalah suatu rangkaian kegiatan meliputi fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengadministrasian, penataan dan pengamanan (Decaprio,
2013). Proses pengelolaan laboratorium biologi agar kegiatan laboratorium
dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

2.1.4. Perencanaan

Perancanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara


sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Planning
atau perencanaan merupakan langkah awal sebelum melakukan fungsi dalam
manajemen lainnya (Usman, 2011).
Perencanaan perlu dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam
melakukan tindakan yang menyebabkan kerugian. Perencanaan dalam
manajemen laboratorium harus dilakukan oleh pengelola laboratorium agar
kegiatan laboratorium terlaksana dengan efektif dan efisien. Dalam
menajemen laboratorium perencanaan meliputi :

a. Perencanaan saranana dan prasarana Laboratorium

Menururt Khardorman (2007) proses pembelajaran di dalam ruang


praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum
perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang
praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses
pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa. Oleh karena itu luas ruang
praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada peserta
didik dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang
praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah peserta didik dan
guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran di dalamnya. Luas
ruang praktikum persiswa rata- rata 2,5 m2 (termasuk meja kerja). Jadi
bila kita ingin laboratorium memuat 40 siswa, maka luas laboratorium
tersebut hendaknya sekitar 100 m2.

Menurut Riandi (2012) persyaratan lokasi pembangunan


laboratorium antara lain tidak terletak pada arah angin yang menuju
bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan
atau dibangun pada lokasi sumber air, bangunan laboratorium tidak
terlalu dekat dengan bangunan lainnya, lokasi laboratorium harus mudah
dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya
misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil kebakaran harus dapat dengan
mudah menjangkau bangunan laboratorium.

Menurut Kadarohman (2007) sebagai tempat pembelajaran,


laboratorium pada umumnya mempunyai sarana yang terdiri atas:
1. Fasilitas laboratorium: instalasi air (bak cuci dan kran air),
instalasi/jaringan listrik, saluran gas, lemari asap, blower/kipas
angin, meja, kursi, lemari, rak, papan tulis, alat pemadam
kebakaran, kotak obat-obatan, peralatan P3K, dan lain- lain.
2. Alat-alat laboratorium: pH meter, mikroskop, neraca, osiloskop,
labu Erlenmeyer, labu ukur.
3. Zat (bahan kimia): asam florida, amonia pekat, eter, oksigen.

Perencanaan kebutuhan alat dan bahan harus didasarkan pada


beberapa hal pokok berikut ini (Decaprio, 2013:147):
a. Daya tampung laboratorium terhadap peserta.

b. Perencanaan tersebut didasarkan pada jumlah jenis alat dan bahan


yang diperlukan.
c. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium juga harus
didasarkan pada dana yang dimiliki.
d. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium juga perlu
didasarkan pada kondisi fisik ruangan laboratorium.
e. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium juga harus
didasarkan pada jadwal penggunaan laboratorium

b. Perencanaan jadwal penggunaan Laboratorium

Jadwal kegiatan laboratorium sebaiknya disesuaikan dengan jadwal


pelajaran di kelas. Hal ini sesuai dengan fungsi praktikum, yaitu
memantapkan pemahaman konsep yang diajarkan di kelas, jangan
sampai terjadi praktikum dengan materi yang diajarkan di kelas berbeda
waktu terlalu jauh. Bagi sekolah yang memiliki banyak kelas, jadwal
praktikum harus dibuat sedemikian rupa agar tidak terjadi tabrakan
antara kelas yang satu dengan yang lain (Salirawati, 2009).
c. Sumber pendanaan

Menurut depdikbud 1999 (Salirawati, 2009) bagi sekolah Negeri,


sumber dana sekolah dibagi menjadi dua, yaitu dana dari Pemerintah
yang umumnya berupa dana rutin (biaya operasional dan perawatan
fasilitas) dan dana dari masyarakat yang dapat berasal dari orang tua
peserta didik maupun sumbangan masyarakat luas/dunia
Pengorganisasian

2.1.5. Pengadministrasian

Pengadministrasian merupakan kegiatan mendaftar semua fasilitas, alat,


dan bahan yang ada berdasarkan katagori tertentu atau sesuai peraturan yang
berlaku (Decaprio, 2013). Peralatan laboratorium yang mudah pecah, bahan-
bahan kimia yang berbahaya, serta harga peralatan yang mahal, maka perlu
dilaksanakan administrasi laboratorium. Secara rinci menurut Sekarwinahyu,
dkk (2010), alasan administrasi laboratorium perlu dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh informasi tentang keadaan laboratorium dengan
cepat dan mudah.
2. Untuk pendataan semua peralatan yang ada, termasuk bahan kimia,
mebel, hardware, dan software lainnya yang ada di laboratorium
tersebut secara rinci dan teratur.
3. Sebagai pusat informasi tentang keberadaan suatu alat di laboratorium
tertentu, sehingga siapa saja yang ingin menggunakannya akan
mengetahui keberadaan alat itu.
4. Membina kegiatan laboratorium yang lebih baik & teratur, sehingga
penggunaan laboratorium dapat dioptimalkan.
5. Mengatur tata cara pemesanan alat, sesuai dengan pengembangan ilmu
yang ada/disiplin ilmu yang akan dikembangkan maupun terhadap
aplikasi penelitian lanjutan/advanced research tertentu.
6. Evaluasi dan pelaporan kegiatan laboratorium diharapkan dapat
digunakan untuk perencanaan dan pengembangan laboratorium secara
berlanjut di masa mendatang (misalnya penambahan alat-alat baru,
rencana pembiayaan/dana laboratorium yang diperlukan, perbaikan
sarana dan prasarana yang ada).

Agar memudahkan dalam pemeriksaan alat dan bahan laboratorium


perlu dilakukan administrasi inventaris yang sistematik. Inventarisasi ini
dapat dibuat pada suatu buku atau secara komputasi sebagai daftar induk.
Hal-hal yang umum diperlukan pada inventarisasi menurut Riandi (2012)
mencakup:
a. Kode alat/bahan
b. Nama alat/bahan
c. Spesifikasi alat/bahan (merk, tipe, dan pabrik pembuat alat)
d. Sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya
e. Tahun penggunaan
f. Jumlah atau kuantitas
g. Kondisi alat, baik atau rusak

Daftar yang digunakan dalam administrasi laboratorium antara lain


sebagai berikut (Sekarwinahyu, dkk., 2010): Daftar pemesanan alat
laboratorium, Daftar inventarisasi peralatan laboratorium, daftar alat-alat
gelas, daftar bahan kimia, daftar inventarisasi alat mebel, daftar
peminjaman/pengembalian alat, daftar pemakaian alat, daftar suku cadang,
daftar servis alat-alat, daftar/kartu persediaan bahan, daftar inventarisasi
bahan/zat, daftar penanggung jawab pemakaian alat khusus, daftar peralatan
lainnya seperti buku log, buku petunjuk penggunaan alat/guide book, bahan
non-kimia, dan sebagainya.

Dalam administrasi laboratorium juga diperlukan beberapa buku catatan


menurut Sekarwinahyu, dkk (2010) diantaranya ialah buku stok, kartu
barang, buku pembelian dan penerimaan, buku peminjaman, buku harian.
2.1.6. Pengawasan

Salirawati, (2009) menyatakan pengawasan atau sering disebut pula


supervisi yaitu evaluasi terhadap tindakan dan bila perlu menggunakan
pengukuran koreksi sehingga tindakan tersebut sesuai dengan rencana.
Proses pengawasan terdiri atas beberapa tindakan pokok, yaitu :
1. Penilaian/pengukuran terhadap tugas yang sudah atau sedang dikerjakan
2. Perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran
3. Perbaikan terhadap penyimpangan yang terjadi agar pekerjaan sesuai
dengan apa yang direncanakan

Ada beberapa prinsip dasar pengawasan yang harus diterapkan agar


menajemen laboratorium menjadi baik, yaitu:

a. Melakukan checklist day to day, yaitu selalu mengontrol kegiatan


laboratorium setiap hari dan mengawasi kegiatan praktikum.

b. Memonitor penataan barang-barang laboratorium, serta menjaga dan


memonitor keutuhan fungsi dari barang-barang laboratorium tersebut.

c. Melakukan pengecekan penerimaan peserta penelitian di laboratorium


serta melakukan pemantauan hasil penelitian, praktik, ataupun
eksperimentasi yang dilakukan di laboratorium.

d. Melakukan konseling dengan sesama pengelola laboratorium

Daftar pustaka

Sekarwinahyu.2010.”Menejemen Laboratorium”. Modul. Universitas Terbuka.

Decaprio, Richard. 2013. Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik di Sekolah.


Yogyakarta : DIVA Press.

Kadarohman Asep, (2007). Manajemen Laboratorium IPA. Jakatra: Departemen


Agama Republik Indonesia.

Usman, Husaini. 2011. Manajemen. Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Bumi
Aksara. Jakarta.
KBBI, 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Riandi, Pengelolaan Laboratorium, http://file.upi.edu/Direktori/


FPMIPA/JUR_PEND_BIOLOGI/106305011988031-
RIANDI/Bahan_Kuliah/Pengelolaan _laboratorium.pdf.

Salirawati. 2012. Materi Pelatihan Kepala Laboratorium Kimia Bagi Guru- Guru
Kimia Kabupaten Kulon Progo. Makalah Pelatihan FMIPA UNY.
Yogyakarta: UNY.

Mugianti, Sri. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan Dalam Praktek


Keperawatan. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
MARKETING

A. Mutu dan Kelayakan


No Nama Alat Jumlah Layak Tidak layak Keterangan
1. Alas perlak 22 22 Baik
2. Ambu bag Dewasa 6 4 2 Rusak
3. Ambu bag Anak 3 3 Baik
4. Autoskop 4 1 3 Rusak
5. Auto klik 15 15 Baik
6. Baskom kecil biru 34 34 Baik
7. Barak shot 10 10 Baik
8. Baju pasien 12 12 Baik
9. Baju bayi 12 12 Baik
10. Bola rom 2 2 Baik
11. Bak instrument 34 34 Baik
sedang
12. Bak instrument 20 20 Baik
kecil
13. Bak instrument 18 18 Baik
besar
14. Bengkok (nier 85 85 Baik
Beken)
15. Bantal heackting 7 7 Baik
16. Baki plastik 59 59 Baik
17. Baki stenles 9 9 Baik
18. Container 18 18 Baik
19. Celana dalam 5 5 Baik
wanita
20. Duk bokong 14 14 Baik
21. Ember mandi bayi 5 5 Baik
22. Ember mandi 7 7 Baik
23. Gunting perban 16 16 Baik
24. Gunting jaringan 12 12 Baik
25. Gunting tali pusat 11 11 Baik
26. Gunting heackting 12 12 Baik
27. Gunting episiotomi 7 7 Baik
28. Gunting IUD 5 5 Baik
29. Gunting kuku 6 6 Baik
30. Garpu tala 19 19 Baik
31. Gelas kaca 16 16 Baik
32. Gelas plastic 7 7 Baik
33. Gadar kit 1 1 Baik
34. Handuk kecil 9 9 Baik
35. Handuk besar 34 34 Baik
36 Kain sarung 4 4 Baik
37. Kain panjang 10 10 Baik
38. Klem anatomi 58 58 Baik
39. Klem cirugis 45 45 Baik
40. Kaca gusi 15 15 Baik
41. Korentang 13 13 Baik
42. Kom tertutup kapas 31 31 Baik
alcohol
43. Kom tertutup kasa 28 28 Baik
44. Kom kecil tidak 29 29 Baik
bertutup
45. Kran air plastic 3 3 Baik
46. Laken 12 12 Baik
47. Lampu kepala 3 3 Baik
48. Metlin 8 8 Baik
49. Mekanisme 2 2 Baik
persalinan
50. Nal poder 11 11 Baik
51. Nec kolar 3 3 Baik
52. Pinset sirugis 58 58 Baik
53. Pinset anatomis 41 41 Baik
54. Pinset hidung 4 4 Baik
55. Phantom penis 4 4 Baik
56. Phantom PD 5 5 Baik
57. Phantom bayi 8 8 Baik
58 Phantom bayi 3 2 1 Rusak
resusitasi
59. Phantom bayi 5 5 Baik
persalinan
60. Phantom tangan 4 2 2 Rusak
infus
61. Phantom NGT 3 2 1 Rusak
62. Phantom bokong 1 1 Rusak
63. Phantom payudara 2 2 Rusak
64. Payudara 2 2 Baik
65. Phatom kateter 1 1 Baik
injeksi
66. Phantom persalinan 5 3 2 Rusak
67. Phantom luka SC 1 1 Rusak
68. Phantom ANC 1 1 Baik
69. Phantom perut 3 3 Baik
70. Pengukur tinggi 7 7 Baik
badan bayi
71. Piring besar 6 6 Baik
72. Piring kecil 5 5 Baik
73. Perlak 11 11 Baik
74. Popok bayi 12 12 Baik
75. Penlight 14 14 Baik
76. Reflek hamer 31 31 Baik
77. Sisir 7 7 Baik
78. Sarung bantal 33 33 Baik
79. Selimut belang 15 15 Baik
80. Selimut besar 6 6 Baik
bunga-bunga
81. Speculum hidung 13 13 Baik
82. Speculum vagina 14 14 Baik
83. Sonde uterus 5 5 Baik
84. Stetoskop 12 12 Baik
monokuler
85. Stetoskop dewasa 9 7 2 Rusak
86. Stetoskop anak 3 2 1 Rusak
87. Sandal 4 4 Baik
88. Set gadar 1 1 Baik
89. Spalek 20 20 Baik
90. Pispot wanita 6 6 Baik
91. Pispot laki-laki 9 9 Baik
92 Termos 2 2 Baik
93 Tensi anak 1 1 Baik
94. Timbangan bayi 4 Baik
95. Tromol besar 3 3 Baik
96. Tromol kecil 4 4 Baik
97. Timbangan dewasa 5 5 Baik
98. Tampon tang 13 13 Baik
99. Tong spatel 26 26 Baik
100. Thermometer anak 7 7 Baik
101 Thermometer 20 20 Baik
dewasa
102 Tanakulum 5 5 Baik
103 Tourniquet 13 13 Baik
104 Tensi dewasa 7 5 2 Rusak
105 Tempat pakaian 7 7 Baik
kotor
106 Uterus merah 13 13 Baik
107 Pernel 34 34 Baik
108 Phantom vagina 5 5 Baik
109 Waslap 12 12 Baik

Dari hasil kajian situasi dari semua 7 ruangan laboratorium lantai 1 sampai
lantai 3 setelah di cek dari total 109 item dari 1406 peralatan yang ada di
ruangan, terdapat 1382 peralatan yang layak dan terdapat kurang lebih 20
peralatan dalam kondisi tidak layak atau kurang baik.
B. Kuesioner Kepuasan Mahasiswa
BOBOT
NO PERTANYAAN
1 2 3 4 5

1 Pelayanan Laboratorim 18 19 89 83 9
2 Fasilitas Laboratorium 10 70 98 25 17
Sarana dan Prasarana
3 Laboratorium 12 25 98 70 11
4 Penilaian terhadap Laboratorium 13 22 86 86 11
5 Pelayanan Petugas Laboratorium 8 20 84 75 33

Presentasi kumulatif Quisioner 220 mahasiswa Universitas Bhakti


Kencana Bandung
120
100
80
60 Series1
40 Series2
20 Series3
0 Series4
Series5

Keterangan :
1 = sangat buruk
2 = buruk
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
Kami melakukan pengkajian kepuasan mahasiswa terhadap laboratorium
dengan menyebar quisioner yang berisi 5 pertanyaan dengan teknik sample
yang kami lakukan pada 220 perwakilan mahasiswa dari jumlah 50% total
mahasiwa mulai dari tingkat 1-3, dari 5 pertanyaan yang kami berikan beserta
bobotnya menyatakan :
1. Bobot 1 (sangat buruk) dari lima pertanyaan yang diajukan suara
terbanyak terdapat pada pertanyaan mengenai pelayanan laboratorium
2. Bobot 2 (buruk) dari lima pertanyaan yang diajukan suara terbanyak
terdapat pada pertanyaan mengenai fasilitas laboratorium
3. Bobot 3 (cukup) dari lima pertanyaan yang diajukan suara terbanyak
terdapat pada pertanyaan mengenai sarana dan prasarana serta fasilitas
laboratoium
4. Bobot 4 (baik) dari lima pertanyaan yang diajukan suara terbanyak
terdapat pada pertanyaan mengenai penilaian terhadap laboratorium
5. Bobot 5 (sangat baik) dari lima pertanyaan yang diajukan suara terbanyak
terdapat pada pertanyaan mengenai pelayanan petugas laboratorium.
Lampiran

SARANA DAN PENILAIAN


PELAYANAN FASILITAS PRASARANA TERHADAP PELAYANAN
NO TINGKAT LAB LAB LAB LABORATORIUM PETUGAS LAB

1 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup


2 tingkat 1 5 = sangat baik 4 = baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik
3 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
4 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 4 = baik
5 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
6 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
7 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
8 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik 3 = cukup
9 tingkat 1 4 = baik 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
10 tingkat 3 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
11 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
12 tingkat 3 3 = cukup 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 5 = sangat baik
13 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup

14 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 2 = buruk 1 = sangat buruk 5 = sangat baik
15 tingkat 3 3 = cukup 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 3 = cukup
16 tingkat 1 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
17 tingkat 1 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
18 tingkat 3 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk
19 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
4 = baik, 5 = sangat
20 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik baik 4 = baik
21 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
22 tingkat 3 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup
23 tingkat 3 4 = baik 2 = buruk 2 = buruk 4 = baik 3 = cukup
24 tingkat 1 5 = sangat baik 4 = baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik
25 tingkat 1 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik
26 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
27 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
28 tingkat 1 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik
29 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik
30 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
31 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik

32 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 2 = buruk
33 tingkat 1 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik
34 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
35 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
36 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik
37 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik
38 tingkat 2 3 = cukup 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 3 = cukup
39 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
40 tingkat 2 3 = cukup 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 3 = cukup
41 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
42 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup 2 = buruk
43 tingkat 2 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 3 = cukup 2 = buruk
44 tingkat 2 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 5 = sangat baik
45 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
46 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik
47 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
48 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
49 tingkat 3 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
50 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
51 tingkat 3 2 = buruk 3 = cukup 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk
52 tingkat 3 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
53 tingkat 3 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
54 tingkat 3 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
55 tingkat 3 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
56 tingkat 3 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik
57 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
58 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
59 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
60 tingkat 3 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup
61 tingkat 3 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
62 tingkat 3 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
63 tingkat 3 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk
64 tingkat 3 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
65 tingkat 3 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 5 = sangat baik
66 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 4 = baik

67 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 3 = cukup
68 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
69 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
70 tingkat 3 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
71 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
72 tingkat 3 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 5 = sangat baik
73 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
74 tingkat 3 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 3 = cukup 2 = buruk

75 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 2 = buruk 2 = buruk


76 tingkat 3 4 = baik 4 = baik 4 = baik 1 = sangat buruk 3 = cukup
77 tingkat 3 5 = sangat baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 5 = sangat baik
78 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 5 = sangat baik

79 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 3 = cukup 3 = cukup


80 tingkat 3 4 = baik 3 = cukup 2 = buruk 1 = sangat buruk 4 = baik
81 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 4 = baik
82 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
83 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
84 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
85 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
86 tingkat 3 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 4 = baik
87 tingkat 3 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
88 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
89 tingkat 3 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik
90 tingkat 3 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
91 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
92 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
93 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
94 tingkat 3 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
95 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
96 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
97 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
98 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 4 = baik 3 = cukup
99 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup
100 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
101 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
102 tingkat 2 4 = baik 5 = sangat baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
103 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
104 tingkat 1 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 3 = cukup 5 = sangat baik
105 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 5 = sangat baik 5 = sangat baik
106 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 5 = sangat baik
107 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
108 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik
109 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik
110 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
111 tingkat 3 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
112 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik
113 tingkat 1 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik
114 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 5 = sangat baik 4 = baik
115 tingkat 3 5 = sangat baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 5 = sangat baik
116 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
117 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
118 tingkat 1 4 = baik 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
4 = baik, 5 =
119 tingkat 1 sangat baik 4 = baik 4 = baik 2 = buruk 5 = sangat baik
120 tingkat 1 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik
121 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
122 tingkat 1 4 = baik 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup 5 = sangat baik

123 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 2 = buruk 1 = sangat buruk

124 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk

125 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk
126 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 1 = sangat buruk 4 = baik
127 tingkat 1 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 4 = baik 3 = cukup
128 tingkat 2 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup

129 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup


130 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 5 = sangat baik

131 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 2 = buruk 3 = cukup 2 = buruk


132 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup
133 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup
134 tingkat 1 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
135 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
136 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
137 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
138 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
139 tingkat 2 3 = cukup 5 = sangat baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
140 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik 3 = cukup
141 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik 2 = buruk
142 tingkat 3 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik
143 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik
144 tingkat 1 3 = cukup 5 = sangat baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
145 tingkat 2 4 = baik 5 = sangat baik 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik
146 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 2 = buruk
147 tingkat 1 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
148 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup, 4 = baik 3 = cukup
149 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
150 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik
151 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
152 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
153 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
154 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
155 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
156 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
157 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik
158 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik
159 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
160 tingkat 1 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup
161 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik
162 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
163 tingkat 2 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik

164 tingkat 3 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 3 = cukup 4 = baik 4 = baik


165 tingkat 2 3 = cukup 5 = sangat baik 5 = sangat baik 4 = baik 4 = baik
166 tingkat 2 4 = baik 2 = buruk 4 = baik 4 = baik 2 = buruk
167 tingkat 2 2 = buruk 4 = baik 5 = sangat baik 3 = cukup 5 = sangat baik
168 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
169 tingkat 2 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
170 tingkat 2 2 = buruk 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 2 = buruk
171 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
172 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 2 = buruk
173 tingkat 2 3 = cukup 2 = buruk 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
174 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 2 = buruk 4 = baik 2 = buruk
175 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 5 = sangat baik 2 = buruk 3 = cukup
176 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
177 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
178 tingkat 2 2 = buruk 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
179 tingkat 2 2 = buruk 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
180 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup
181 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk
182 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup
183 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup
184 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
185 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup
186 tingkat 2 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
187 tingkat 2 2 = buruk 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup

188 tingkat 2 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 3 = cukup 1 = sangat buruk
189 tingkat 1 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 1 = sangat buruk 2 = buruk
190 tingkat 1 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 3 = cukup
191 tingkat 2 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 4 = baik 3 = cukup
192 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 2 = buruk 4 = baik
193 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
194 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
195 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup
196 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
197 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk
198 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 2 = buruk 2 = buruk
199 tingkat 2 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup
200 tingkat 1 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 3 = cukup 3 = cukup
201 tingkat 1 4 = baik 2 = buruk 2 = buruk 2 = buruk 4 = baik
202 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup

203 tingkat 2 1 = sangat buruk 2 = buruk 2 = buruk 3 = cukup 2 = buruk


204 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 2 = buruk 3 = cukup
205 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik
206 tingkat 2 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik
207 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
208 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup 3 = cukup
209 tingkat 2 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik 3 = cukup
210 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
211 tingkat 1 3 = cukup 4 = baik 5 = sangat baik 4 = baik 3 = cukup

212 tingkat 1 1 = sangat buruk 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik


213 tingkat 1 3 = cukup 3 = cukup 4 = baik 4 = baik 4 = baik
214 tingkat 1 5 = sangat baik 5 = sangat baik 5 = sangat baik 4 = baik 5 = sangat baik
215 tingkat 2 3 = cukup 3 = cukup 2 = buruk 4 = baik 3 = cukup
216 tingkat 1 4 = baik 4 = baik 4 = baik 3 = cukup 4 = baik

217 tingkat 1 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 5 = sangat baik 1 = sangat buruk

218 tingkat 1 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk

219 tingkat 1 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk
220 tingkat 1 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk 1 = sangat buruk

Anda mungkin juga menyukai