Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


“PERAWATAN DIRI PADA KLIEN GANGGUAN JIWA”
DI RUANG SEJAHTERA RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Oleh:
1. Julinda Malehere (131823143005)
2. Astin Thamar Genakama (131823143006)
3. Albina Jenita (131823143007)
4. Choirina Nur Aziza (131823143010)
5. Yeane Fiorola Ire (131823143011)
6. Ida Berliana (131823143012)
7. Nurul Yuniarsih (131823143016)
8. Nova Anika (131823143017)
9. Siska Nurul Fauziah (131823143018)

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA

BEKERJA SAMA DENGAN


TIM PKRS RUANG SEJAHTERA
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Jiwa

Topik : Peran Keluarga pada penderita gangguan jiwa: Defisit perawatan


diri
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di Ruang Sejahtera RSUD DR.

Soetomo Surabaya

Hari/tanggal : Rabu, 31 Juli 2019

Tempat : Ruang Sejahtera RSUD DR. Soetomo Surabaya

Waktu : 09.00-10.00 WIB

Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas

Airlangga

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Defisit Perawatan Diri,
pasien gangguan jiwa ruang Sejahtera RSUD DR. Soetomo Surabaya serta
keluarga pasien mampu memahami dan menyadari bahaya defisit perawatan
diri.
B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan pasien gangguan jiwa
ruang Sejahtera RSUD DR. Soetomo Surabaya serta keluarga mengetahui
tentang:
1. Pengertian defisit perawatan diri
2. Penyebab defisit perawatan diri
3. Tanda dan gejala defisit perawatan diri
4. Menyebutkan komponen kebersihan diri
5. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
6. Menjelaskan akibat dari defisit perawatan diri
7. Mampu menjelaskan cara perawatan kebersihan diri
C. Strategi pelaksanaan
1. Metode: ceramah, diskusi
2. Media: Leaflet, Lembar balik
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):
a. Pengertian defisit perawatan diri
b. Penyebab defisit perwatan diri
c. Tanda dan gejala defisit perawatan diri
d. Komponen kebersihan diri
e. Pentingnya kebersihan diri
f. Cara perawatan kebersihan diri
D. Sasaran

Keluarga pasien yang mendampingi pasien yang datang berkunjung di

ruang Sejahtera RSUD DR. Soetomo Surabaya.

E. Metode

1) Ceramah

2) Demonstrasi

3) Tanya jawab

F. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

No Waktu Kegiatan Pendidikan Respon Peserta Pelaksana

kesehatan Pendidikan

kesehatan

1. 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam Moderator

1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan

2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan

3. Kontrak waktu 4. Menjawab,

memberikan
No Waktu Kegiatan Pendidikan Respon Peserta Pelaksana

kesehatan Pendidikan

kesehatan

4. Menjelaskan tujuan klarifikasi/mencer

dari pendidikan itakan

kesehatan dan pengalaman

menyebutkan materi

pendidikan kesehatan

yang akan diberikan.

2. 15 Menit Menjelaskan : 1. Pasien dan Penyuluh


1. Pengertian materi keluarga
defisit perawatan diri mendengarkan
2. Penyebab defisit dan menyimak
perawatan diri materi yang
3. Tanda dan gejala disampaikan
defisit perawatan diri 2. Pasien dan
4. Menyebutkan
keluarga bertanya
komponen kebersihan
mengenai hal-hal
diri
5. Menjelaskan yang belum jelas
pentingnya kebersihan
dan kurang
diri
dimengerti
6. Menjelaskan akibat
dari defisit perawatan mengenai defisit
diri
perawatan diri
Mampu menjelaskan

cara perawatan

kebersihan diri
No Waktu Kegiatan Pendidikan Respon Peserta Pelaksana

kesehatan Pendidikan

kesehatan

3. 8 menit Diskusi dan evaluasi : 1. Mengajukan Moderator

1. Memberikan pertanyaan dan

kesempatan pada 2. Menjawab fasilitator

peserta untuk pertanyaan

mengajukan

pertanyaan kemudian

didiskusikan bersama

dan menjawab

pertanyaan.

2. Mengajukan

pertanyaan kepada

peserta.

3. Meminta peserta

untuk

mendemonstrasikan.

4. 2 menit Terminasi: 1. Memperhatikan Moderator

1. Menyimpulkan hasil 2. Mendengarkan

pendidikan kesehatan 3. Menjawab salam

2. Mengucapkan

terimakasih kepada

peserta
No Waktu Kegiatan Pendidikan Respon Peserta Pelaksana

kesehatan Pendidikan

kesehatan

3. Membagi leaflet

4. Mengakhiri dengan

salam

G. Media

a. Lembar balik

b. Leaflet

H. Pengaturan Tempat
Keterangan:
: Moderator

: Observer

: Peserta

: Meja peserta

: Pemateri

: Fasilitator

: Media Lembar Balik

I. Pengorganisasian

Pembimbing Akademik : 
Kepala ruang Sejahtera :

Pembimbing Klinik :

Moderator : Nova Anika, Siska Nurul Fauziah


Pemateri : Yeane Fiorola Ire, Ida Berliana

Fasilitator : Julinda Malehere, Albina Jenita

Observer dan notulen : Choirina Nur Aziza, Astin Thamar Genakama

Dokumentasi : Nurul Yuniarsih

Uraian Tugas :

No Pengorganisasian Uraian

1. Moderator a) Membuka acara pendidikan kesehatan,

memperkenalkan diri dan tim kepada

peserta.

b) Menyebutkan kontrak waktu pendidikan

kesehatan.

c) Memotivasi peserta untuk bertanya

d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi

e) Menutup acara pendidikan kesehatan.

2. Penyuluh a) Menjelaskan materi pendidikan kesehatan

dengan jelas dan bahasa yang mudah

dipahami oleh peserta

b) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan

memperhatikan proses pendidikan

kesehatan

c) Menjawab pertanyaan peserta.

d) Memberikan atau mengajukan pertanyaan

3. Fasilitator a) Ikut bergabung dan duduk bersama di

antara peserta
No Pengorganisasian Uraian

b) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang

bertanya kepadanya.

c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi

yang belum jelas

d) Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal

yang dirasa kurang jelas bagi peserta

4. Observer dan notulen a) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta,

serta menempatkan diri sehingga

memungkinkan dapat mengamankan

jalannya proses pendidikan kesehatan.

b) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta

c) Mengamati perilaku verbal dan non verbal

peserta selama proses pendidikan

kesehatan.

d) Mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan

dengan rencana pendidikan kesehatan

e) Menyampaikan evaluasi langsung kepada

penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan

rencana pendidikan kesehatan.

f) Mencatat pertanyaan dan jawaban dari

audience

5. Dokumentasi a) Mendokumnetasikan jalannya acara


J. Evaluasi

1. Struktur

a) Kesiapan materi

b) Kesiapan SAP

c) Kesiapan media: leaflet, lembar balik

d) Peserta hadir di tempat pendidikan kesehatan minimal 10 orang

e) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan oleh mahasiswa

f) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan di ruang


Sejahtera RSUD DR. Soetomo Surabaya. Pengorganisasian
penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan pada hari
sebelumnya
2. Proses
a) Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan

b) Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan yang

disampaikan oleh penyaji

c) Peserta terlibat aktif dalam kegiatan pendidikan kesehatan

d) Peserta mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan

e) Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta

f) Suasana pendidikan kesehatan tertib dan interaktif

g) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan

3. Hasil

1) Peserta yang datang 10 orang atau lebih

2) Acara dimulai tepat waktu

3) Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati

4) Peserta memahami materi yang disampaikan oleh penyaji


5) Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab

pertanyaan dengan benar yang diajukan penyaji.

6) Peserta mampu menjawab minimal 3 dari seluruh pertanyaan yang

diajukan oleh pemateri


LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian

Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat


adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun, kurang perawatan diri ketidakmampuan
merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri,
dan toileting (Buang Air Besar atau Buang Air Kecil) (Mukhripah, 2008).
Higiene adalah ilmu kesehatan, cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien
disebut higiene perorangan (perry & poter, 2006). Personal hygiene berasal
dari Bahasa Yunani yang berarti Personal yang artinya perorangan dan Hygien
berarti sehat kebersihan perorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis sesuai
kondisi kesehatannya (Wartonah, 2006).
Defisit Perawatan Diri gangguan kemampuan melakukan aktivitas yang
terdiri dari mandi, berpakaian, berhias, makan, toileting atau kebersihan diri
secara mandiri (Nanda, 2006). Keadaan individu mengalami kerusakan fungsi
motorik atau fungsi kognitif, yang menyebabkan penurunan kemampuan untuk
melakukan masing-masing dari kelima aktivitas perawatan diri (makan, mandi
atau higiene, berpakaian atau berhias, toileting, instrumental) (Carpenito,
2007).
B. Etiologi
Menurut Depkes (2000) penyebab kurang perawatan diri adalah:
1. Faktor Predisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
c. Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk
perawatan diri.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri.
2. Faktor presipitasi

Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor persipitasi yang dapat


menyebabkan seseorang kurang perawatan diri. Faktor-faktor tersebut dapat
berasal dari berbagai stressor antara lain:
a. Body image

Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi


kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status sosioekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta
gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
penderita diabetes mellitus dia harus menjaga kebersihan kakinya.Yang
merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, hambatan
lingkungan, cemas, lelah atau lemah yang dialami individu sehingga
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene menurut
Wartonah (2006) yaitu :
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik
yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas kulit, gangguan
membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan
fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

C. Tanda dan gejala


Menurut Mukhripah (2008) kurang perawatan diri sering ditemukan adanya
tanda dan gejala sebagai berikut :
a. gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
b. ketidakmampuan berhias atau berdandan, ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien
laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
c. ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada
tempatnya.
d. ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB
atau BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik
setelah BAB atau BAK.

D. Komponen Kebersihan Diri


1. Kebersihan rambut dan kulit kepala
2. Kebersihan mata, telinga, dan hidung
3. Kebersihan gigi dan mulut
4. Kebersihan kuku tangan dan kaki
5. Kebersihan pakaian
E. Pentingnya kebersihan diri
Kebersihan diri merupakan langkah awal mewujudkan kebersihan diri.
Dengan tubuh yang bersih meminimalkan resiko seseorang terhadap
kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit, terutama penyakit yang
berhubungan dengan kebersihan diri yang buruk.

F. Akibat
Defisit perawatan diri berdampak pada psikis pada diri seseorang
a) Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan sering diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit (badan gatal-gatal dan terkena
penyakit kulit), rambut dipenuhi kutu atau ketombe, gangguan membran
mukosa mulut (karies gigi, gigi berlubang, sakit gigi dan bau mulut), infeksi
pada mata, gangguan pendengaran akibat penumpukan kotoran telinga dan
dapat menimbulkan infeksi pada telinga, serta ganggua fisik pada kuku yang
dapat menjadi penyebab kuman penyakit (seperti, penyakit saluran
pencernaan, diare atau sakit perut).
b) Dampak psikososial
Masalah yang muncul pada personal hygiene adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan di cintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi dan gangguan interaksi sosial (dijauhi orang).

G. Cara perawatan kebersihan diri


Usaha kesehatan pribadi adalah : daya upaya dari seorang demi seorang
untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri ( Entjang,
2000) Usaha – usaha itu adalah :
a. Kebersihan Kulit dan Badan
Kebersihan individu yang buruk atau bermasalah akan mengakibatkan
berbagai dampak baik fisik maupun psikososial. Dampak fisik yang sering
dialami seseorang tidak terjaga dengan baik adalah gangguan integritas kulit
(Wartonah, 2003)
Kulit yang pertama kali menerima rangsangan seperti rangsangan
sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Kulit berfungsi
untuk melindungi permukaan tubuh, memelihara suhu tubuh dan
mengeluarkan kotoran-kotoran tertentu. Kulit juga penting bagi produksi
vitamin D oleh tubuh yang berasal dari sinar ultraviolet. Mengingat
pentingnya kulit sebagai pelindung organ-organ tubuh didalammnya, maka
kulit perlu dijaga kesehatannya. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh
jamur, virus, kuman, parasit hewani dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit
yang disebabkan oleh parasit adalah Skabies ( Djuanda, 2000).
Sabun dan air adalah hal yang penting untuk mempertahankan
kebersihan kulit. Mandi yang baik adalah :
1). Satu sampai dua kali sehari, khususnya di daerah tropis.
2). Bagi yang terlibat dalam kegiatan olah raga atau pekerjaan lain yang
mengeluarkan banyak keringat dianjurkan untuk segera mandi setelah
selesai kegiatan tersebut.
3). Gunakan sabun yang lembut. Germicidal atau sabun antiseptik tidak
dianjurkan untuk mandi sehari-hari.
4). Bersihkan anus dan genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak
bersih, sekresi normal dari anus dan genitalia akan menyebabkan iritasi
dan infeksi.
5). Bersihkan badan dengan air setelah memakai sabun dan handuk yang
tidak sama dengan orang lain (Webhealthcenter, 2006).
b. Kebersihan gigi dan mulut
a) Pilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan rapat
b) Rajin menyikat gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat
yaitu minimal dua kali sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum
tidur malam.
c) Segera menyikat gigi setelah makan makanan yang manis dan lengket
d) Gunakan pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan alami seperti
jeruk nipis, garam,dan daun sirih dan ilmiah
c. Kebersihan tangan dan kuku
Indonesia adalah negara yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan
tangan untuk makan, mempersiapkan makanan, bekerja dan lain sebagainya.
Bagi penderita skabies akan sangat mudah penyebaran penyakit ke wilayah
tubuh yang lain. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk kebersihan
tangan dan kuku sebelum dan sesudah beraktivitas.
1). Cuci tangan sebelum dan sesudah makan, setelah ke kamar mandi
dengan menggunakan sabun. Menyabuni dan mencuci harus meliputi
area antara jari tangan, kuku dan punggung tangan.
2). Handuk yang digunakan untuk mengeringkan tangan sebaiknya dicuci
dan diganti setiap hari.
3). Jangan menggaruk atau menyentuh bagian tubuh seperti telinga, hidung,
dan lain-lain saat menyiapkan makanan. 4). Pelihara kuku agar tetap
pendek, jangan memotong kuku terlalu pendek sehingga mengenai
pinch kulit (Webhealthcenter, 2006).
d. Kebersihan Kaki
Kita harus selalu memakai alas kaki setiap hari. Sehingga kaki akan selalu
berada pada tempat tempat yang tertutup. Karena itu kita dianjurkan
menjaga kebersihan kaki dengan selalu memakai sepatu dan kaos kaki yang
kering agar terhindar dari penyakit kulit skabies, karena sarkoptis skabie
selalu hidup pada tempat-tempat yang lembab dan tertutup
(Webhealthcenter, 2006).
e. Kebersihan Genitalia
Karena minimnya pengetahuan tentang kebersihan genitalia, banyak
kaum remaja putri maupun putra mengalami infeksi di alat reproduksinya
akibat garukan, apalagi seorang anak tersebut sudah mengalami skabies
diarea terterntu maka garukan di area genitalia akan sangat mudah terserang
penyakit kulit skabies, karena area genitalia merupakan tempat yang lembab
dan kurang sinar matahari. Salah satu contoh pendidikan kesehatan di dalam
keluarga, misalnya bagaimana orang tua mengajarkan anak cebok secara
benar. Seperti penjelasan, bila ia hendak cebok harus dibasuh dengan air
bersih. Caranya menyiram dari depan ke belakang bukan belakang ke depan.
Apabila salah, pada alat genital anak perempuan akan lebih mudah terkena
infeksi.
Penyebabnya karena kuman dari belakang (dubur) akan masuk ke dalam
alat genital. Jadi hal tersebut, harus diberikan ilmunya sejak dini.
Kebersihan genital lain, selain cebok, yang harus diperhatikan yaitu
pemakaian celana dalam. Apabila mengenakan celana pun, pastikan
celananya dalam keadaan kering. Bila alat reproduksi lembab dan basah,
maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur.
Oleh karena itu seringlah mengganti celana dalam (Safitri, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. J. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.


Damaiyanti, Mukhripah. (2008). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika
Aditama.
Djuanda, Adhi., 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,. Ed.4. Jakarta ; FKUI.
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses
Keperawatan. Edisi Ke-3. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.
DAFTAR HADIR PESERTA PKRS

Ruang : Sejahtera RSUD DR. Soetomo Surabya


Tanggal : Rabu, 31 Juli 2019
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
No Nama TTD
1.
2.
3. 1.
4.
5. 2.
6.
7. 3.
8.
9. 4.
10.
11.
12.
13. 5.
14.
15. 6.
16.
17. 7.
18.
19. 8.
20.
21. 9.
22. 10.
23. 11.
24. 12.
25. 13.
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN
PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN ANAK DENGAN AUTISME
DI RUANG SEJAHTERA RSUD DR. SOETOMO SURABYA

No Struktur Penilaian Keterlaksanaan (Sesuai dengan


Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Kriteria Struktur
1 Kesiapan Materi
2 Kesiapan SAP
3 Kesiapan media: Leaflet, lembar balik
4 Kehadiran peserta pendidikan kesehatan
(min. 10)
5. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan
dilakukan oleh mahasiswa
6. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan
dilaksanakan di Poli Tumbuh Kembang
Anak RSJ Menur Surabaya
7 Pengorganisasian penyelenggaran
pendidikan kesehatan dilakukan pada
hari sebelumnya
Kriteria Proses
Pembukaan:
1 Membuka acara dengan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan dari pendidikan
kesehatan
5 Menyebutkan materi pendidikan
kesehatan
6 Memberikan pertanyaan sebelum
penyajian materi
No Struktur Penilaian Keterlaksanaan (Sesuai dengan
Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Pelaksanaan:
7 Penyampaian materi pendidikan
kesehatan
8 Memberikan kesempatan kepada sasaran
pendidikan kesehatan untuk mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang
disampaikan
9 Menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peserta pendidikan kesehatan,
memberikan pertanyaan kepada peserta
10 Peserta antusias dalam mengikuti
pendidikan kesehatan
11 Moderator penyimpulkan hasil
pendidikan kesehatan
12 Membagikan leaflet
13 Ucapan terimakasih kepada peserta
14 Menutup acara dengan salam
Kriteria Hasil
17 Peserta yang hadir  10 orang
18 Acara dimulai tepat waktu
19 Peserta mengikuti acara sesuai dengan
aturan yang disepakati
LEMBAR NOTULEN

Kegiatan : Pendidikan Kesehatan


Topik : Perawatan Diri
Hari/Tanggal : Rabu, 31 Juli 2019
Tempat : Ruang Sejahtera RSUD DR. Soetomo Surabya
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Ja
Kegiatan Diskusi
m
1. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan..................................................................................................................
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.
Jawaban......................................................................................................................
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan..................................................................................................................
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.
Jawaban......................................................................................................................
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Ja
Kegiatan Diskusi
m
....................................................................................................................................

3. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan..................................................................................................................
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.
Jawaban......................................................................................................................
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan..................................................................................................................
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.
Jawaban......................................................................................................................
.
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Surabaya, 31 Juli 2019


Notulen
(. ..)

Anda mungkin juga menyukai