A. Pendahuluan
Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa
dewasa. Di dalam ilmu kedokteran (seperti biologi dan fisiologi), remaja dikenal
maupun organ tubuh yang lain akan memperoleh bentuknya yang sempurna.
Masa pematangan fisik berjalan kurang lebih selama dua tahun. Biasanya
dihitung mulai haid yang pertama pada wanita dan mimpi basah yang pertama
pada pria.1
Pubertas Masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa
sangat besar, masa ini disebut sebagai masa remaja. Perubahan yang tampak
mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya
data dari beberapa negara, angka kejadian dismenore di dunia cukup tinggi.
dismenore dalam sebuah siklus menstruasi Pada tahun 2012 prevalensi dismenore
primer di Amerika Serikat pada wanita umur 12 – 17 tahun adalah 59,7%, dengan
derajat kesakitan 49% dismenore ringan, 37% dismenore sedang, dan 12%
sekolah. Lebih lanjut dalam sebuah studi longitudinal yang dilakukan di Swedia
melaporkan dismenore terjadi pada 90% wanita yang berusia kurang dari 19
yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder. 3 Pada
tahun 2010 di Manado penelitian yang dilakukan oleh Lestari menemukan bahwa
mengalami nyeri ringan, sedangkan yang mengalami nyeri sedang 3,5% dan berat
dismenore primer pada remaja wanita yang berusia 14-19 tahun di Indonesia
sekitar 54, 89%, sedangkan hasil penelitian Novia pada tahun 2012 menunjukkan
dismenore. Dengan intensitas nyeri ringan 46,7%, nyeri sedang 30,0%, dan nyeri
Menstruasi normal memiliki siklus tidak kurang dari 24 hari dan tidak melebihi
35 hari, lama haid 3–7 hari dengan jumlah darah selama menstruasi berlangsung
tidak melebihi 80 ml, ganti pembalut 2–6 kali per hari. Haid normal biasanya 3–
5 hari (2–7 hari masih normal), jumlah rata-rata 35 cc (10–80 cc masih dianggap
haid, derajat nyeri biasanya bervariasi, hampir semua wanita mengalami rasa
tidak nyaman saat menstruasi karena kontraksi otot perut yang terus –menerus
menstruasi pada setiap wanita yang berbeda-beda, bisa terjadi antara 23-25 hari,
namun rata-rata siklus menstruasi adalah 28 hari dengan nyeri yang timbul.
yang buruk bagi remaja putri, yaitu menimbulkan gangguan dalam kegiatan
belajar mengajar, tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, dan
kecenderungan tidur di kelas saat kegiatan belajar mengajar. Ini berpengaruh
pada prestasi dibidang akademik maupun non akademik. Banyak remaja yang
mengeluh bahkan tidak mau masuk sekolah pada saat menstruasi. Semakin berat
derajat nyeri yang dialami maka aktivitas belajarnya pun semakin terganggu.
aktivitas fisik, isolasi sosial, konsentrasi yang buruk, dan ketidakhadiran dalam
dapat disimpan dan dapat digunakan kembali jika mengalami disminorea. Selain
kotor.7 Aromaterapi jasmine dapat menurunkan rasa nyeri ataupun rasa sakit,
jasmine ini memiliki aroma yang sedative, yang dapat menghilangkan rasa sakit,
(Angka kejadian dismenore di Indonesia 2010) sebesar 64,52% yang terdiri dari
54,89% dismenore primer (nyeri haid yang dijumpai tanpa adanya kelainan pada
alat-alat genital, sering terjadi pada wanita yang belum pernah hamil) dan 9,36%
dismenore sekunder (nyeri haid yang disertai kelainan anatomis genitalis).
Kesehatan RI, 2016). Hasil sensus Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Tengah
Tahun 2015 menunjukkan jumlah remaja putri usia 10-19 tahun sebanyak
sebanyak 148 orang, kelas XI-IPA 1 sebanyak 22 orang (14,8%), kelas XI-IPA 2
22 orang (14,8%). Dan jumlah siswi yang dismenore di kelas XI-IPS sebanyak
B. Tinjauan Teori
Masa pubertas adalah salah satu tahap perkembangan yang ditandai dengan
bereproduksi,dimana salah satu ciri dari tanda pubertas seorang wanita yaitu
seorang wanita akan mengalami nyeri perut (dismenore), apabila nyeri perut
dismenore tidak diatasi dengan baik maka dapat menganggu aktifitas sampai
Kejadian yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat,
hormone ini dikeluarkan atas pengaruh releasing factor dan hipotalamus. Dalam
kejang ini terasa di perut bagian bawah, biasannya di mulai 24 jam sebelum haid
C. Metodelogi Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang merupakan
penelitian observasional bersifat analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan
one group pre test post test design yang merupakan penelitian eksperimen dimana
tidak menggunakan kelompok pembanding (control), namun sebelumnya kelompok
tersebut sudah dilakukan observasi pre test sehingga peneliti dapat membandingkan
perubahan setelah dilakukan eksperimen..
Buku :
Anurogo,D. 2011. Cara Jitu Mengatasi Nyeri. Haid. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Hendrik, H. 2006. Problema Haid (Tinjauan Syariat Islam dan Medis). Solo: Tiga
Serangkai.
Manuaba. 2001. Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin Obsterti Ginekologi dan KB.
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Sarwono. 2003. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Sindhu, Pujiastuti. 2014. Panduan Lengkap Yoga untuk Hidup Sehat dan Seimbang.
Bandung: PT Mizan Pustaka.
Yuliarti, N. 2009. A-Z Women Health & Beauty. Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Jurnal :
Dewi, P. 2015. Pengaruh Aromaterapi jasmine Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada
Remaja Putri Yang Mengalami Disminore di SMAN 2 Pontianak.
Silvanus. 2017. Hubungan Regulasi Emosi dengan Intensitas Nyeri Disminore Primer
pada Remaja Putri di SMAN 7 Malang. Nursing News Volume 2, Nomor 3.
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
Internet :