Anda di halaman 1dari 23

VISI

Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam


asuhan keperawatan lanjut usia dengan menerapkan
Ilmu dan Teknologi Keperawatan

LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS


KECAMATAN MATRAMAN
Program Studi : Program Sarjana Terapan dan Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Program Profesi
Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas II
Kode Mata Kuliah : KEP. 4.21
Beban Studi : 3 sks ( 3 L )
Penempatan : Semester VII T.A.2021/2022
Periode (Kelas) : Klinik : 3 SKS

Di susun Oleh Kelompok 4 :


Adella Winda Priana P3.73.20.2.18.002
Dika Ardhia P3.73.20.2.18.010
Kezia Hanara Pasaribu P3.73.20.2.18.020
Muhammad Irvan Arsyad P3.73.20.2.18.028

Pembimbing :
Tien Hartini, SKM, MKes

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................................3
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI TERKAIT PUSKESMAS......................................................................................5
A. Pengertian Puskesmas...................................................................................................................5
B. Tujuan Puskesmas.........................................................................................................................5
C. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas...........................................................................................5
D. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Puskesmas..................................................................................6
E. Persyaratan Puskesmas.................................................................................................................7
F. Kategori Puskesmas.......................................................................................................................9
G. Upaya Kesehatan.....................................................................................................................10
H. Akreditas..................................................................................................................................10
I. Sistem Informasi Puskesmas.......................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................11
PUSKESMAS KECAMATAN MATRAMAN......................................................................................11
A. Gambaran Umum Puskesmas....................................................................................................11
1. Keadaan Geografi Puskesmas Kecamatan Matraman.........................................................11
B. Pelaksanaan UKM/UKP di Puskesmas......................................................................................17
1. Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)..................................................................17
2. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)................................................................19
BAB IV.....................................................................................................................................................22
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................22
A. Faktor Pendukung Pelaksanaan UKM/UKP di Puskesmas.....................................................22
B. Faktor Penghambat Pelaksanaan UKM/UKP di Puskesmas...................................................22
C. Alternatif Penyelesaian Masalah................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. (berdasarkan Permenkes No.
43 tahun 2019 pasal 1 ayat 2). Puskesmas dibagi menjadi dua yaitu pusat pelayanan kesehatan
masyrakat primer sebagai pemberi pelayanan promotif dan preventif dengan sasaran masyarakat
dan individu dalam suatu kelompok untuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta
mendeteksi dan mengendalikan penyakit. Kedua sebgai pusat pelayanan kesehatan primer
perorangan.
Berdasarkan peraturan tersebut juga puskesmas memiliki tugas, fungsi dan
kewenangannya yaitu sebagai pelaksana advokat, komunikasi, informasi dan edukator serta
pemberdayaan masyarakat setiap wilayah puskesmas, sebagai penggerak dan juga pembimbing
teknik terhadap jaringan pelayan dan upaya kesehatan. Upaya yang diselenggarakan di
puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang terdiri dari UKM Essensial
dan UKM Pengembangan, serta Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
UKM Essensial merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas
di Indonesia, upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta
merupakan kesepakan global dan nasional. Yang termasuk di dalam UKM Esensial adalah
Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana,
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.
Puskesmas juga memiliki tugas fungsi dan kewenangan dalam UKP sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif; mengutamakan upaya promotif
dan preventif; penyelenggara pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat; mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan
pengunjung, penyelenggara kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar
profesi serta melaksanakan rekam medis.
Oleh karena itu, kelompok tertatik untuk membahas program UKP dan UKM di
Puskesmas Kecamatan Matraman.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis terkait puskesmas dan program UKP serta
UKM yang ada di Puskesmas Kecamatan Matraman
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran pelaksanaan UKM/UKP Puskesmas
Matraman
b. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor pendukung kegiatan UKM/UKP Puskesmas
Matraman
c. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor penghambat kegiatan UKM/UKP Puskesmas
Matraman
d. Mahasiswa mampu menganalisis alternatif penyelesaian kegiatan UKM/UKP
Puskesmas Matraman
BAB II
TINJAUAN TEORI TERKAIT PUSKESMAS

A. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
B. Tujuan Puskesmas
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat, meliputi kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat;
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
3. Hidup dalam lingkungan sehat;
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas dilaksanakan untuk


mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

C. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas


Prinsip penyelenggaraan Puskesmas adalah sebagai berikut.
1. Paradigma sehat
Berdasarkan prinsip paradigma sehat Puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2. Pertanggungjawaban wilayah
Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban, wilayah Puskesmas menggerakkan dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kemandirian masyarakat
Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat Puskesmas mendorong kemandirian
hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
4. Pemerataan
Berdasarkan prinsip pemerataan, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan.
5. Teknologi tepat guna
Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
6. Keterpaduan dan kesinambungan
Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan, Puskesmas mengintegrasikan
dan mengoordinasikan penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) lintas program dan lintas sektor, serta
melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.
D. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas, Puskesmas menyelenggarakan fungsi
penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan penyelenggaraan UKP
tingkat pertama di wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan fungsi UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk:
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan;
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan
Pelayanan Kesehatan;
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respons penanggulangan penyakit.
E. Persyaratan Puskesmas
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu)
kecamatan dapat didirikan lebih dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi tertentu ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan aksesibilitas.
Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, peralatan
kesehatan, ketenagaan, kefarmasian, dan laboratorium. Lokasi pendirian Puskesmas harus
memenuhi persyaratan, yaitu geografis, aksesibilitas untuk jalur transportasi, kontur
tanah, fasilitas parkir, fasilitas keamanan, ketersediaan utilitas publik, pengelolaan
kesehatan lingkungan, dan kondisi lainnya. Pendirian Puskesmas harus memperhatikan
ketentuan teknis pembangunan bangunan gedung negara. Bangunan Puskesmas harus
memenuhi persyaratan yang meliputi persyaratan administratif, persyaratan keselamatan
dan kesehatan kerja, serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, bersifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain, serta
menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan keselamatan dan kesehatan
serta kemudahan dalam memberi pelayanan bagi semua orang termasuk yang
berkebutuhan khusus, anak-anak, dan lanjut usia. Selain bangunan, setiap Puskesmas
harus memiliki bangunan rumah dinas Tenaga Kesehatan. Bangunan rumah dinas Tenaga
Kesehatan didirikan dengan mempertimbangkan aksesibilitas tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan. Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling
sedikit seperti berikut ini.
1. Sistem penghawaan (ventilasi).
2. Sistem pencahayaan.
3. Sistem sanitasi.
4. Sistem kelistrikan.
5. Sistem komunikasi.
6. Sistem gas medik.
7. Sistem proteksi petir.
8. Sistem proteksi kebakaran.
9. Sistem pengendalian kebisingan.
10. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai.
11. Kendaraan Puskesmas keliling.
12. Kendaraan ambulans.

Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan standar mutu, keamanan,


keselamatan, memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, serta
diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji dan pengkalibrasi yang
berwenang. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga
nonkesehatan. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga nonkesehatan dihitung
berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas
wilayah kerja, serta ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di
wilayah kerja, dan pembagian waktu kerja. Jenis Tenaga Kesehatan paling sedikit terdiri
atas:

1. Dokter atau dokter layanan primer;


2. Dokter gigi;
3. Perawat;
4. Bidan;
5. Tenaga kesehatan masyarakat;
6. Tenaga kesehatan lingkungan
7. Ahli teknologi laboratorium medik;
8. Tenaga gizi;
9. Tenaga kefarmasian;
10. Tenaga nonkesehatan yang harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan,
administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di Puskesmas.
Tenaga kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien, serta
mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan
dan kesehatan dirinya dalam bekerja. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas
harus memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
F. Kategori Puskesmas
Puskesmas kawasan perkotaan merupakan Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi
kawasan yang memenuhi paling sedikit tiga (3) dari empat (4) kriteria kawasan perkotaan
sebagai berikut.
1. Aktivitas penduduknya lebih dari 50% pada sektor nonagraris, terutama industri,
perdagangan dan jasa.
2. Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah beradius 2,5 km, pasar dengan radius
2 km, memiliki rumah sakit beradius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel.
3. Lebih dari 90% rumah tangga memiliki listrik.
4. Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan.

Puskesmas kawasan pedesaan merupakan Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi


kawasan yang memenuhi paling sedikit tiga (3) dari empat (4) kriteria kawasan pedesaan
seperti berikut.

1. Aktivitas penduduknya lebih dari 50% (lima puluh persen) pada sektor agraris.
2. Memiliki fasilitas antara lain sekolah beradius lebih dari 2,5 km, pasar dan perkotaan
dengan radius lebih dari 2 km, rumah sakit beradius lebih dari 5 km, serta tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel.
3. Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90%.
4. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas

Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil merupakan Puskesmas yang wilayah
kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai berikut.
1. Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau,
atau pesisir.
2. Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang pergi dari
ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan transportasi yang ada
sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca.
3. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.
G. Upaya Kesehatan
Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi, pelayanan promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, gizi, serta
pencegahan dan pengendalian penyakit. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari
(one day care), home care, dan/atau rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan kesehatan. Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai
dengan standar prosedur operasional dan standar pelayanan. Untuk melaksanakan upaya
kesehatan, Puskesmas harus menyelenggarakan, manajemen Puskesmas, pelayanan
kefarmasian, pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium
H. Akreditas
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala
paling sedikit tiga tahun sekali. Akreditasi dilakukan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri.
I. Sistem Informasi Puskesmas
Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas. Sistem
Informasi Puskesmas dapat diselenggarakan secara elektronik atau nonelektronik. Sistem
informasi Puskesmas paling sedikit mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan
Puskesmas dan jaringannya, survei lapangan, laporan lintas sektor terkait, dan laporan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
BAB III
PUSKESMAS KECAMATAN MATRAMAN

A. Gambaran Umum Puskesmas


Puskesmas Kecamatan Matraman berdiri pada 12 Desember 1968 diatas tanah
Negara No 11986 seluas 2.104 m2 yang terletak di Jalan Kebon Kelapa Raya No. 29 RT.
01 RW. 10 Kelurahan Utan Kayu Selatan Kecamatan Matraman yang sebelumnya
digunakan oleh masyarakat sebagai lapangan bola yang sangat terkenal yaitu lapangan
bola bromberk. Maka sejak itu Puskesmas Kecamatan Matraman dikenal masyarakat
dengan sebutan Puskesmas Bromberk.
Pada tahun 1970 dibangun ruang bersalin dan diresmikan pada masa
kepeminpinan Gubernur Bapak Ali Sadikin. Kemudian sejalan dengan perkembangan
organisasi pada tahun 1987 direnovasi, tahun 2004 direnovasi kembali dengan membuka
pelayanan Unit Gawat Darurat dan tahun 2013 direnovasi besar menjadi bangunan
dengan 4 lantai. Pada tahun 2016 di renovasi besar kembali menjadi 4 lantai. Dan
sekarang digunakan oleh RSUD Kecamatan Matraman.
Pada bulan September tahun 2017, Puskesmas Kecamatan Matraman menempati
gedung baru beralamat di Jalan Pisangan Baru Timur No. 2 A RT. 004 RW. 009,
Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Kota Administrasi Jakarta Timur,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kode pos : 13110.
1. Keadaan Geografi Puskesmas Kecamatan Matraman
Puskesmas Kecamatan Matraman terletak di kelurahan Pisangan Baru dengan
wilayah kerja meliputi 6 Kelurahan dengan luas wilayah kerja 4,95 Km2 dan terletak
-6.213766 LS/LU,106.872663 BT, dengan perincian sebagai berikut :
Secara administratif Kecamatan Matraman memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah utara : wilayah Kecamatan Cempaka Putih
b. Sebelah timur : wilayah Kecamatan Pulogadung
c. Sebelah selatan : wilayah Kecamatan Jatinegara
d. Sebelah barat : wilayah Kecamatan Menteng
a. Demografi
Penduduk diwilayah kerja Puskesmas Kecamatan Matraman pada Tahun 2020
berjumlah 152.126 jiwa, dapat dilihat pada tabel dibawah ini
b. Jaringan Puskesmas Kecamatan Matraman
Berikut adalah jaringan Puskesmas di Wilayah Kecamatan Matraman diantaranya:
c. Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi
1) Distribusi penduduk di wilaya kerja yang memiliki jaminan kesehatan :

Dapat diketahui bahwa sebanyak 91 % penduduk diwilayah kerja Puskesmas


Kecamatan Matraman sudah mempunyai jaminan kesehatan. Dan 9 % belum
yang memiliki JKN. Diantaranya peserta jaminan kesehatan adalah penerima
bantuan iuran (PBI APBN dan PBI APBD) dan Non PBI ( Pekerja Penerima
Upah/Mandiri)
2) Tingkat Pendidikan di wilayah Kecamatan Matraman
Dilihat dari tabel diatas wilayah Kecamatan Matraman paling banyak tingkat
pendidikannya yaitu Tamat SMA / MA sebanyak 55.884 jiwa.
3) Mata Pencaharian Penduduk

Dapat dilihat paling terbanyak mata pencaharian diwilayah Kecamatan


Matraman adalah Karyawan Swasta / Pemerintah / ABRI.

d. Sarana Prasarana
Bangunan dan fasilitas prasarana dan sarana (data dasar) Puskesmas Kecamatan
Matraman di antara lain :

1. Luas Bangunan 404 m2


2. Luas Tanah 925 m2
3. Sumber listrik PLN dan generator
4. Daya listrik 197.000 Kwh
5. Penampungan Air / Torrent 40 kubik
6. Bangunan baru 5 lantai
7. Sumber Air PAM dan sumur (air tanah)
8. Akses jalan depan Gedung Puskesmas Aspal
9. Jumlah tempat tidur perawatan umum 10 kondisi baik
10. Jumlah tempat tidur persalinan 2 kondisi baik
11. Jumlah komputer 129
12. Kondisi computer 123 kondisi baik, 6 kondisi rusak
13. Jumlah laptop 34
14. Kondisi laptop 31 kondisi baik, 2 rusak ringan, 1 rusak
berat
15. Jumlah Printer 76
16. Kondisi printer 71 kondisi baik, 4 kondisi rusak ringan,
1 kondisi rusak berat
17. Jumlah kendaraan ambulance 4
18. Kondisi kendaraan ambulance 2 kondisi baik, 2 rusak berat ( rusak
berat usul penghapusan)
19. Jumlah sepeda motor 17
20. Kondisi sepeda motor 3 kondisi baik, 14 kondisi rusak berat
(rusak usul penghapusan
21. Jumlah Mobil operasional 3
Kondisi Mobil operasional 2 kondisi baik, 1 kondisi rusak berat
Sumber : Data Dasar dan Barang Kepemilikan Puskesmas Kecamatan Matraman
Tahun 2020
e. Fasilitas Kesehatan
Dari tabel diatas fasyankes di wilayah Kecamatan Matraman sudah memiliki
banyak fasyankes diantaranya Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, Bidan Praktek,
Dokter Praktek Mandiri, Posyandu, Posbindu, Apotek, dan Laboratorium.

B. Pelaksanaan UKM/UKP di Puskesmas


1. Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Puskesmas Kecamatan Matraman merupakan puskesmas rawat jalan (non rawat inap)
yang jenis pelayanannya meliputi :

No Jenis Pelayanan Hari Pelayanan Waktu


1. Poli Umum Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
2. Poli Gigi Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
3. Poli MTBS Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
4. Poli Anak dan PKPR Senin- Kamis 07.30 – 16.00
(Pelayanan Kesehatan Jumat 07.30 – 16.30
Peduli Remaja)
5. Poli Tulip (Lansia, PTM, Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Prolanis) Jumat 07.30 – 16.30
6. Poli Kesehatan Ibu Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
7. Poli Kesehatan Anak Senin – Kamis 07.30 – 16.00
(Khusus Campak 07.30 – 16.30
dan BCG setiap
selasa)
Jumat
8. Poli Krisan (KB) Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
9. Poli TB dan Kusta Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
10. Poli TB MDR Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
11. Poli Fisioterapi Senin, Selasa, 07.30 – 16.00
Kamis, Jumat 07.30 – 16.30
(buka dengan pelayanan
perjanjian
12. Poli Cemara (Upaya Rabu 07.30 – 16.00
Berhenti Merokok)
13. Poli Lavender (IMS, Senin- Kamis 07.30 – 16.00
VCT, PDP, LASS) Jumat 07.30 – 16.30
14. Poli Gizi Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
15. Poli Jiwa Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
16. Poli Seroja (Keur Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Kesehatan, Rujukan, Jumat 07.30 – 16.30
Haji, PIS-PK)
17. Poli Psikologi Senin- Kamis 07.30 – 16.00
Jumat 07.30 – 16.30
(buka dengan layanan
perjanjian
18. Klinik Sanitasi Senin – Jumat 08.00 – 15.00
19. Pos Kesehatan Pasar Senin dan Kamis 12.00 – 15.00
20. Pelayanan Gawat Sesuai Kebutuhan Sesuai Kebutuhan
Darurat/Bankes
21. Unit Pelayanan 24 jam Setiap Hari 24 Jam
22. Ruang Bersalin 24 jam Setiap Hari 24 Jam

Unit Pelayanan Penunjang Kesehatan Meliputi

Ada beberapa unit layanan yang digabung dan tidak beroperasi selama masa Pandemi
Covid-19. Layanan yang digabung dalam layanan umum terdiri dari :
a. Layanan MTBS : usia 0 s/d < 5 tahun
b. Layanan Umum : usia 5 tahun s/d < 10 tahun, usia 19 tahun s/d < 60 tahun
c. Layanan PKPR : usia 10 tahun s/d < 19 tahun
d. Layanan Lansia : usia ≥ 60 tahun

Layanan yang tidak beroperasi terdiri dari :

a. Layanan Fisioterapi
b. Layanan Psikologi
c. Layanan UBM
2. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a. Program UKM Esensial

No Unit Pelayanan Jenis Pelayanan Waktu


1. Promosi Kesehatan Posyandu Min 1 kali/Bulan
Pembinaan Saka Bakti Husada Min 1kali/ Tahun
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Min 1kali/ Tahun
Usaha Kesehatan Sekolah Min 1kali/ Tahun
Penyuluhan Min 1kali/ Tahun
2. Kesehatan Pengambilan Sampel Depo Air Min 1kali/ Tahun
Lingkungan minum isi ulang
Pembinaan Pos Usaha Min 1kali/ Tahun
Kesehatan Kerja
Uji Jajanan Anak Sekolah Min 1kali/ Tahun
Pembinaan Tempat - tempat Min 1kali/ Tahun
umum dan Tempat Pengolahan
Makanan
Pengambilan dan Pengiriman Min 1kali/ Tahun
Sampel IPAL
3. Pelayanan Kelas Ibu Hamil Min 4 x/Tahun
Kesehatan Ibu, Supervisi Fasilitaif Min 1kali/ Tahun
Anak dan Keluarga Imunisasi di Posyandu Min 1 kali/bln
Berencana Imunisasi di Sekolah Min 2 kali/Tahun
Penyuluhan Hepatitis Calon Min 4
Penganten kali/Triwulan
4. Pelayanan Gizi Pemberian Makanan Sesuai dengan
Tambahan Pada Balita Gizi Kasus
Kurang
Kelompok Pendamping Ibu Min 10 kali/Thn
Pembinaan Terhadap Keluarga Sesuai dengan
Bayi dengan Bawah Garis kasus
Merah
Pemberian Vitamin A Min 2 kali/Thn
5. Pelayanan Pelayanan Mobile VCT Min 1kali/ Tahun
Pencegahan dan Pelayanan Mobile Hepatitis Min 1kali/ Tahun
Pengendalian Mobile IVA Test Min 1kali/ Tahun
Penyakit Autopsi Verbal Sesuai dengan
Kasus
Penyelidikan Epidemiologi Sesuai dengan
Kasus DBD Kasus
Fogging Kasus DBD Sesuai dengan
Kasus
Senam Prolanis Min 1 Kali/Bln

b. Program UKM Pengembangan


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Faktor Pendukung Pelaksanaan UKM/UKP di Puskesmas


Mempertahankan sistem pencatatan dan pelaporan baik dengan jejaring/BPM, Faskes dan
kader setempat.
B. Faktor Penghambat Pelaksanaan UKM/UKP di Puskesmas
1. Capaian K1 belum tercapai
Masih kurangnya capaian k1 disebabkan karena Pencatatan dan Pelaporan belum
semua terdokumentasikan dalam kohort ibu . Laporan dari BPM, Faskes dan kader
belum dimaksimalkan, mengingat Bumil seringkali berpindah-pindah alamat.
2. Capaian K4 belum tercapai
a. Ibu hamil yang pindah atau pulang kampung tidak terlaporkan.
b. Efek dari pandemi, ibu hamil masih banyak yang takut untuk kunjungan rutin ke
fasilitas kesehatan.
3. Capaian Persalinan Nakes belum tercapai
Pasien melahirkan di kampung, sehingga tidak terlacak
4. Capaian Kunjungan nifas belum tercapai
a. Ibu hamil yang pindah atau pulang kampung tidak terlaporkan.
b. Efek dari pandemi, ibu hamil masih banyak yang takut untuk kunjungan rutin ke
fasilitas kesehatan.
5. Capaian Penanganan Komplikasi Neonatal belum tercapai
a. Sistem pencatatan dan pelaporan belum maksimal.
b. Pelaporan dari RS belum berjalan optimal
6. Capaian Kunjungan Balita belum tercapai
a. Pemamfaatan kohort bayi belum maksimal.
b. Kegiatan PIKUMBANG masih perlu ditingkatkan kembali.
c. Masih bergantungnya pencatatan dan pelaporan balita dari kegiatan posyandu
yang sempat vakum karena pandemi
C. Alternatif Penyelesaian Masalah
1. Capaian K1
Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan BPM/jejaring serta dengan kader,
serta perbaikan sistem pelaporan.
2. Capaian K4
a. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan jejaring/BPM,Faskes.
b. Menghubungi ibu hamil yang lostcontack sehingga selalu dalam pemantauan.
c. Melakukan telemedicine untuk ibu hamil yang akan melakukan konsultasi tanpa
tatap muka
3. Capaian Persalinan Nakes
Memantau ibu hamil yang akan bersalin di kampung halaman dengan melibatkan
keluarga dan kader, dan mendokumentasikan nomer kontak pasien sehingga
memudahkan dalam memantau pasien.
4. Capaian Kunjungan nifas
a. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan jejaring/BPM,Faskes.
b. Menghubungi ibu bersalin yang lostcontack dengan melibatkan kader dan
keluarga sehingga selalu dalam pemantauan.
c. Melakukan telemedicine untuk ibu nifas yang akan melakukan kontrol/konsultasi
tanpa tatap muka.
5. Capaian Penanganan Komplikasi Neonatal
a. Meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan.
b. Meningkatan kapasitas Tenaga kesehatan dengan mengikuti pelatihan
kegawatdaruratan matenal neonatal.
c. Meningkatkan kerjasama dengan RS untuk pelaporan bulanannya.
6. Capaian Kunjungan Balita
1. Meningkatkan sistem pencatatan dan pelaporan secara elektronik dari kader.
2. Meningkatkan kapasitas Guru PAUD dalam melakukan PIKUMBANG.

Anda mungkin juga menyukai