Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

HIPERGLIKEMI
.

No. Dokumen : ..../SOP.C.7/.../2017


No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2
UOBF dr. ARDI RINIPTO
PUSKESMAS KLOTOK NIP. 197607202012011001

1. Pengertian Hiperglikemik Hiperosmolar Non Ketotik (HHNK) adalah suatu komplikasi


akut pada DM tipe 2 berupa peningkatan kadar gula darah yang sangat
tinggi (>600 mg/dl-1200 mg/dl) dan ditemukan tanda-tanda dehidrasi tanpa
disertai gejala asidosis
HHNK biasanya terjadi pada orang tua dengan DM, yang mempunyai
penyakit penyerta dengan asupan makanan yang kurang. Faktor pencetus
serangan antara lain: infeksi, ketidakpatuhan dalam pengobatan, DM tidak
terdiagnosis, dan penyakit penyerta lainnya
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan penatalaksanaan hiperglikemia
hiperosmolar non ketotik
3. Kebijakan Keputusan Kepala UOBF Puskesmas Klotok Nomor
440/ /KPTS/414.103.016/2017 tentang Pelayanan Klinis Di UOBF
Puskesmas Klotok
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
5. Prosedur/ Langkah- 1. Dokter/perawat melakukan anamnesa tentang keluhan yang timbul
langkah berupa : polifagia, poliuri, polidipsi, penurunan berat badan,
penunrunan kesadaran, lemah, gangguan penglihatan, mual dan
muntah, keluhan saraf seperti letargi, disorientasi, hemiparesis, kejang
atau koma
2. Dokter/perawat melakukan pemeriksaan fisik :
 Pasien apatis sampai koma
 Tanda-tanda dehidrasi berat seperti: turgor buruk, mukosa bibir
kering, mata cekung, perabaan ekstremitas yang dingin, denyut nadi
cepat dan lemah
 Kelainan neurologis berupa kejang umum, lokal, maupun mioklonik,
dapat juga terjadi hemiparesis yang bersifat reversible dengan
koreksi defisit cairan
 Hipotensi postural
 Tidak ada bau aseton yang tercium dari pernapasan
 Tdak ada pernapasan Kussmaul
3. Dokter/perawat melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium :
kadar gula darah sewaktu
4. Dokter/perawat menegakkan diagnosis klinis berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
5. Dokter/perawat melakukan penatalaksanaan :
a) Memastikan jalan nafas lancar dan membantu pernafasan dengan
suplementasi oksigen
b) Memasang akses infus intravena dan melakukan rehidrasi cairan
NaCl 0.9 % dengan target TD sistole > 90 atau produksi urin >0.5
ml/kgbb/jam
c) Memasang kateter urin untuk pemantauan cairan
d) Dapat diberikan insulin rapid acting bolus intravena atau subkutan
sebesar 180 mikrounit/kgBB
6. Dokter/perawat segera melakukan rujukan ke rumah sakit setelah
pasien mendapat terapi rehidrasi cairan

6. Diagram Alir
Petugas melakukan anamnesa pemeriksaan Pemeriksaan
fisik penunjang

Melakukan meneggakan
penatalaksanaan diagnosa klinis

 oksigen
 Pengobatan ehidrasi
cairan
 Pasang kateter

Rujuk ke RS segera setelah rehidrasi cairan

7. Unit terkait  Ruang Tindakan

8. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1 dr. LILIK dr. ARDI RINIPTO
2 UPTD UOBF

2/2

Anda mungkin juga menyukai