1. 1 Latar belakang
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alami pertama untuk bayi dan
menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi untuk
pertumbuhan enam bulan pertama, tidak ada cairan atau makanan lain yang
diperlukan. ASI terus tersedia hingga setengah atau lebih dari kebutuhan gizi anak
pada tahun pertama, dan sampai tahun kedua kehidupan. Selain itu, ASI mengandung
antibodi dari ibu yang membantu memerangi penyakit.(KHRIST, 2011).
ASI yang keluar pada pasca persalinan atau yang biasa disebut kolostrum
mengandung 2,9% lemak, 1,195% protein, 6,5% karbohidrat dan 0,3% mineral.
Sedangkan, ASI yang keluar pada hari ke-15 sampai dengan 15 bulan setelah
melahirkan atau ASI matur mengandung 3% - 5% lemak, 0,8% - 0,9% protein, 6,9% -
7,2% karbohidrat (dihitung sebagai laktosa), dan mineral 0,2%. protein utama susu
manusia adalah imunoglobulin IgA. Imunoglobulin A ini penting bagi imunitas bayi.
Sementara, laktosanya dapat berfungsi untuk mengontrol flora usus karena
kemampuannya untuk meningkatkan pertumbuhan strain tertentu laktobasilus.
Bahkan semua vitamin, kecuali vitamin K juga ditemukan dalam ASI dengan
konsentrasi gizi yang signifikan.(Weni, 2009). Selanjutnya, untuk memenuhi
kebutuhan berkembang, bayi harus menerima makanan pendamping yang bergizi
cukup dan aman saat menyusui terus sampai dua tahun.(WHO, 2011).
Menurut Roeli Utami (2008) baahwa, Inisiasi Menyusui Dini, adalah proses
membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam
pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit anntara bayi dengan kulit ibu.
Bayi dibiarka setidaknya selama satu jam di dada ibu, sampai dia menyusu sendiri.
Karena inisiatif untuk menyusu diserahkan pada bayi, maka istilah yang
digunakanadalah inisiasi menyusui dini, bukan menyusui. Istilah Menyusu lebih tepat
digunakan pada ibu yang melakukan kegiatan memberi ASI.
Praktek IMD dapat menurunkan angka kematian bayi baru lahir. Menurut
enelitian yang dilakukan di Ghana dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah " Pediatrics",
22 persen kematian bayi yang baru lahir-yaitu kematian bayi yang terjadi dalam satu
bulan oertama-dapat dicegah bila bayi menyusu pada ibunya dalam satu jam pertama
kelahiran. Mengacu pada hasil penelitian itu, maka diperkirakan program "Inisiasi
Menyusui Dini" dapat menyelamatkan sekurangnya 30.000 bayi Indonesia yang
meninggal dalam bulan pertama kelahirannya. Selain itu, juga sangat bermanfaat bagi
ibu, karena dapat merangsang kontraksi otot rahim sehingga pendarahan paska-
melahrkan dapat lebih cepat berhenti. Rahim-pun akan lebih cepat kembali seppertui
semula (Roesli Utami, 2008).
Penelitian yang terkait dengan topik Inisiasi Menyusui Dini banyak dilakukan
oleh para mahasiswa jurusan kesehatan maupun praktisi kesehatan. Dalam Penelitian
yang dilakukan oleh Florence (2013) menghasilkan Pengetahuan ibu hamil tentang
Inisiasi Menyusui Dini adalah pengetahuan yang baik tentang inisiasi menyusu dini
menurut kelompok umur ada pada kelompok umur <20 tahun (100%), menurut
pendidikan terakhir ada pada tingkat perguruan tinggi (100%) dan menurut jumlah
anak ada pada ibu hamil yang memiliki satu anak (100%). Dalam secara keseluruhan
memiliki tingkat pengetahuan yang baik.
1. 2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2Tujuan Khusus
c. Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan sebagai data dasar dan acuan untuk
penelitian selanjutnya.
1. 4 Justifikasi Penelitian
(belum)
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Seseorang yang telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan dan sebagainya terhadap objek atau materi yang telah
dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat
diartikan sebagai penggunaan hukum – hukum, rumus, metode, prinsip
dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis dilihat dari kemampuan seseorang dapat menggambarkan
(membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan
lainnya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian – bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dapat juga
diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi – formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian didasarkan pada
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang
ada.
Sebelum anak berperilaku mencuci tangan, ia harus tahu terlebih dahulu apa
arti atau manfaat perilaku dan apa resikonya apabila tidak mencuci tangan dengan
sabun bagi dirinya atau orang lain. Melalui promosi kesehatan mencuci tangan, anak
mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya mencuci tangan sehingga diharapkan
anak tahu, bisa menilai, bersikap yang didukung adanya fasilitas mencuci tangan
sehingga tercipta perilaku mencuci tangan yang baik.
2. Ibu Hamil
2.1 Definisi
2.2 Karakteristik
3. Penyuluhan
a. Definisi
Penyuluhan adalah suatu kegiatan pendidikan yang bersifat non
formal yang ditujukan untuk mengubah perilaku baik pengetahuan,
sikap dan keterampilan manusia (Arsury, 2009).
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga
mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan (Septalia, 2010).
Penyuluhan cuci tangan pakai sabun pada anak sekolah dasar sangat
penting diberikan karena dari usia sedini mungkin mereka harus tau manfaat
mencuci tangan pakai sabun secara higenis adalah untuk menghalangi
transmisi pathogen-pathogen kuman dengan cepat secara efektif. (Carl, 2008)
1. Hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh penyuluhan cuci tangan pakai sabun terhadap
pengetahuan menuci tangan pada siswa kelas V.
Ha: Ada pengaruh penyuluhan cuci tangan pakai sabun terhadap pengetahuan
menuci tangan pada siswa kelas V.
2. Definisi operasional
B. Pendidikan
C. Ketersediaan Waktu
D. Sosial Ekonomi