Anda di halaman 1dari 16

Perbanas Institute, Sabtu 02 Oktober 2021

Memahami Perbedaan
Coaching dan Mentoring
Pendekatan Coaching: Grow Model dan Arrow Model

Dipresentasikan oleh Kelompok 2 :


Haniyah 1912070363
Gracia Syelli - 1912070377
Maria Oktaviani - 1912070378
Ruth Astri Verina - 1912070450
Coaching
Coaching adalah bentuk partnership yang terbangun antara coach
dan coachee, untuk memaksimalkan potensi pribadi dan
profesional coachee melalui proses kreatif guna menstimulasi dan
mengeksplorasi pikiran agar dapat memaksimalkan potensi
personal serta profesional

Definisi
Mentoring
Mentoring adalah sebuah hubungan dalam proses pembelajaran
dengan tujuan untuk membantu, membimbing dan juga
pengawasan antara perorangan atau kelompok. Kegiatan ini
melibatkan 1 orang atau lebih yang memiliki pengetahuan,
pengalaman, dan juga kemampuan yang lebih atau disebut
dengan mentor, guru, atau model.
Manfaat dan Tujuan
Coaching & Mentoring

Tujuan coaching dan mentoring bagi Manfaat coaching dan mentoring


suatu perusahaan: bagi suatu perusahaan:
1. Meningkatkan efektivitas dalam
Coaching dan mentoring memberikan
berkomunikasi bagi para karyawan.
manfaat bagi pengembangan pribadi, 2. Meningkatkan kompetensi secara spesifik
maupun profesional, membantu untuk untuk para karyawan
membangun perubahan positif dan 3. Menumbuhkan keyakinan dan pola pikir
konkret secara individual, serta yang strategis pada diri karyawan
4. Memperbaiki tingkat retensi karyawan
meningkatkan transfer pengetahuan dari
5. Meningkatkan kinerja dari perusahaan
coach atau mentor ke individu.
Pentingnya Pelatihan Coaching dan
Mentoring

Mengapa pelatihan coaching dan mentoring


diperlukan? Karena..
1. Akan membentuk leader-leader yang dapat memainkan peran sebagai coach atau mentor
yang efektif;
2. Akan memberikan kerangka kerja untuk menggerakkan proses coaching dan mentoring di
tempat kerja;
3. Akan menumbuhkan keyakinan diri dan pola pikir yang mendukung leader ketika dia
memainkan peran sebagai coach atau mentor;
4. Akan memberikan kesempatan bagi leader untuk mampu melihat kualitas-kualitas dalam
dirinya sendiri sebagai coach atau mentor yang andal.
5. Akan melahirkan leader-leader yang terampil dalam melakukan coaching dan mentoring,
sehingga skill dan kompetensi karyawan (anak buah)/anggota tim pun meningkat.
Kapan Karyawan membutuhkan Kapan Perusahaan
Coaching & Mentoring? membutuhkan Coaching &
1. Ketika kinerja karyawan menurun. Misalnya sering Mentoring?
melakukan kesalahan, bekerja tidak berdasarkan
1. Pertumbuhan bisnis stagnan.
skala prioritas, tidak mampu mencapai target, dan
2. Ada masalah dalam bisnis yang tidak
sebagainya.
terselesaikan.
2. Ketika ada karyawan pindah atau dipromosikan dan
3. Merasa tidak yakin apakah bisnis sudah
terjadi penempatan orang baru di posisi yang dijalankan dengan benar.
ditinggalkan. Coaching perlu dilakukan agar orang 4. Masalah pada marketing.
baru memahami tugas-tugas dan tanggung jawab
yang akan diembannya.
3. Menggali dan mengembangkan potensi karyawan
agar masa depan mereka menjadi lebih baik.
Perbedaan antara Coaching dan
Mentoring
Perbedaan
antara Coaching
dan Mentoring
Teknik Coaching
1. Teknik Grow Model
Inti model pelatihan ini adalah meningkatkan kesadaran, menemukan opsi dan solusi, hingga pada
akhirnya mengambil tindakan. Pelatihan dengan metode Grow terbukti mudah untuk digunakan
dan dikembangkan dalam berbagai situasi serta efektif dalam membantu karyawan menggali dan
melatih potensi terbaik.

Sejarah Grow Model Coaching


Grow Coaching Model sendiri berawal di Inggris sekitar tahun 1980 – 1990an. Metode
Grow banyak dipengaruhi oleh The Inner Game Method oleh Timothy Gallwey, seorang
pelatih tenis. Timothy Gallwey memperhatikan bahwa ia sering melihat kesalahan yang
dilakukan para pemain tenis. Beliau menyadari bahwa mengatakan apa kesalahan dalam
permainan tersebut tidak akan membawa perubahan yang berkesinambungan dalam
pelatihan
Teknik Coaching
Grow Model
Tahapannya:
1. Melakukan proses keakraban, sehingga nyaman dalam komunikasi
Coaching
2. Masuk ke G–Goal. Coach menyampaikan pertanyaan untuk mendapatkan
Tujuan yang akan dicapai. Kalo managernya sebagai coach ya sudah
tahu kan ya, apa yang menjadi goal timnya. Goal malah ditetapkan
3. R—Reality. Resources Hal ini untuk dapat info rinci berupa fakta data
yang saat ini berjalan. Bukan asumsi. Langkah ini sudah hasilkan “Gap”
antara Goal dan kondisi as is.
4. O—Option. Pertanyaan yang akan membuat Coachee mengeluarkan Hal
apapun / idea untuk capai goal. Ini biarkan liar. Apapun yang terbayang
untuk dilakukan. Bisa jadi gak logika sekalipun. Karena option
mengumpulkan pilihan. Dari berbagai pilihan tersebut akan masuk pada
wrapp up.
5. W—Will. Bentuk sudah activity plan. Sebagai hasil filter dari berbagai
option. Umumnya activity plan memuat : Rencana aktivitas Tanggal
rencana Pic Budget Dll
2. Teknik Coaching Arrow Model
Arrow Model Coaching menjadi salah satu model yang sederhana, efektif, dan memberikan
langkah-langkah yang jelas untuk membantu kita mencapai dan mempertahankan tujuan kita.
2021
29 OKTOBER

Kegiatan

Coaching vs
Mentoring
Coaching
Mentoring
Vidio
link:
1. Penjelasan Coaching Grow Model:
https://www.qubisa.com/microlearning/performance-coaching-dengan-konsep-
grow-model
2. Memahami perbedaan coach dan mentor
https://youtu.be/kRJhjS-s-Uw
Kesimpulan
Salah satu peran penting manajer adalah
memastikan bahwa kinerja karyawan berjalan
lancar. Oleh karena itu manajer dan HRD
merumuskan berbagai pelatihan guna
mendukung kinerja karyawan secara maksimal.
Melalui pelatihan karyawan dapat membuat
keputusan yang lebih baik, memecahkan masalah
yang menghambat, serta memajukan karir. Apa
pun metode pelatihan dan pengembangan yang
digunakan, HRD dan manajerial harus
menyusunnya dengan detail dan matang. Tanpa
penyusunan yang matang, proses implementasi
tak akan berjalan mulus.
Terima kasih!
Salam Sehat :)

Anda mungkin juga menyukai