Anda di halaman 1dari 91

Coaching for Excellence

Becoming Leader as Coach in Your Organization

Coaching for Excellence


Becoming Leader as Coach in Your Organization

Konten ditulis dan dikembangkan oleh:
Al Falaq Arsendatama, PCC
www.coachingindonesia.com

Tentang Author:

Al Falaq Arsendatama, PCC


Al Falaq Arsendatama adalah Executive Coach dan ICF Registered Mentor
dengan pengalaman jam terbang coaching lebih dari 1200 jam. Di bidang
executive coaching, ia telah bekerja bersama dengan leader dari berbagai
perusahaan dan badan pemerintah selama 7 tahun terakhir ini.
Al adalah founder dari Coaching Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai
President International Coaching Federation (ICF) Jakarta Chapter
tahun 2013-2014 Selain itu ia adalah creator dari 2 program sertifikasi
coaching yang telah mendapatkan pengakuan internasional dari ICF.
Klien-kliennya berasal dari berbagai industri seperti Unilever, Astra Honda
Motor, FIF Group, Mars Indonesia, SAP, Bussan Auto Finance, Fonterra,
XL Axiata, Djarum, Kementerian Keuangan, Lee Cooper, CIMB Niaga, etc.
Area coaching yang menjadi spesialisasinya meliputi leadership coaching,
people development, interpersonal communication, and strategic thinking.
Al lulus dari Master Degree di University of Technology Sydney, Australia
dan Bachelor Degree di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebagai
tambahan, ia adalah orang Indonesia pertama yang mendapatkan
kredensial dari ICF untuk level coaching PCC (Professional Certified
Coach).
Di luar karirnya, ia memiliki hobi musik dan olahraga.

Modul&1&
Denisi&Coaching&
!
!

Apa$itu$coaching?$
Perbedaan$coaching$dengan$
training,$consulting$dan$
counseling.$
Exercise.$

Coaching for Excellence

1"

Denisi&Coaching&
International Coach Federation (ICF) mendefinisikan
coaching sebagai:
Hubungan kemitraan dengan individu melalui proses
kreatif yang ditujukan untuk memaksimalkan potensi
personal dan profesional dirinya.
Dari definisi diatas kita bisa menyimpulkan:
" Coaching merupakan bentuk kemitraan yang diarahkan
untuk pencapaian tujuan.
" Coaching melibatkan proses kreatif di mana si individu
diajak untuk berpikir, menemukan ide-ide, dan membuat
strategi.
" Coaching membuat si individu sadar terhadap potensi
dan kekuatan yang dimilikinya dan punya kemauan
untuk memaksimalkan semua itu.
Melalui teknik mendengarkan, bertanya dan menggali
seorang coach membantu individu untuk menemukan
potensi dan kekuatan dari dalam dirinya yang diarahkan
untuk mencapai suatu tujuan.
Coaching for Excellence

2"

Pada intinya proses coaching menfasilitasi seseorang


untuk:
" Menyadari situasi dirinya (Why)
" Mendapatkan kejelasan tentang tujuan yang ingin
dicapai (What)
" Memunculkan motivasi dan komitmen untuk take
actions (How)
Terminologi
Orang yang memberikan coaching disebut Coach.
Sementara orang yang mendapatkan coaching dikenal
sebagai Klien atau Coachee.
Istilah klien biasanya digunakan bila coaching diberikan
oleh seorang coach yang di-hire secara profesional. Bila
coaching dilakukan di internal organisasi terminologi yang
biasa dipakai adalah coachee.
Untuk mempermudah, di buku ini kita akan menggunakan
istilah coachee.

Coaching for Excellence

3"

Menjaga Kerahasiaan
Sesi coaching di pekerjaan pada umumnya membicarakan
tentang topik-topik yang sifatnya profesional. Namun tidak
jarang pembicaraan menyentuh hal-hal yang sifatnya
pribadi.
Ketika menyentuh area-area pribadi, pastikan bahwa Anda
sebagai coach menjaga kerahasiaan. Ini penting untuk
memelihara trust (kepercayaan) antara coach dan coachee.
Beberapa tips dalam menjaga kerahasiaan:
" Pastikan di awal sesi Anda menyampaikan bahwa
pembicaraan ini sifatnya confidential. Coachee boleh
berbicara apa saja dan bila ada hal-hal yang sifatnya
sensitif dan pribadi maka itu akan dijaga kerahasiannya.
" Bila ada laporan tertulis, coach TIDAK mencantumkan
nama pihak lain yang mungkin diungkapkan oleh
coacee sebagai alasan penghambat proses
pengembangan dirinya.
" Coach tidak menyampaikan hasil sesi coaching kepada
orang lain yang tidak ada sangkut pautnya.
Coaching for Excellence

4"

Coaching vs. Training


Training

Coaching

Agenda sudah pasti

Agenda bisa bersifat fleksibel

Engagement jangka pendek

Engagement jangka panjang

Kebanyakan satu arah

Melibatkan kolaborasi dan


partnership

Coaching vs. Consulting


Consulting

Coaching

Konsultan adalah seorang


expert dibidangnya

Coach tidak harus expert


dibidang orang yang ia
coaching

Konsultan memberikan
solusi

Solusi datang dari si coachee

Konsultan biasanya fokus


pada aspek bisnis

Coaching banyak fokus pada


aspek perubahan perilaku

Coaching for Excellence

5"

Coaching vs. Counseling


Counseling

Coaching

Konseling biasanya
dilakukan ketika ada
masalah

Coaching dilakukan kapan


saja, bahkan ketika tidak ada
masalah

Bersifat terapi dan remedial

Fokus pada kekuatan

Dari masa lalu ke masa kini

Dari masa kini ke masa depan

Coaching vs. Mentoring


Mentoring

Coaching

Mentor adalah seorang


expert dibidangnya

Coach tidak harus expert


dibidang orang yang ia
coaching

Biasanya dari senior ke


junior

Bisa lintas area

Fokus pada penguasaan


bidang tertentu

Coaching banyak fokus pada


aspek perubahan perilaku

Coaching for Excellence

6"

Exercise
Lingkari kata-kata yang mewakili prinsip-prinsip coaching:
Instructing

Exploring

Challenging

Partnering

Teaching

Evaluating

Telling

Giving feedback

Follow through

Listening

Asking

Reframing

Brainstorming

Healing

Directing

Advising

Sharing

Sympathy

Hearing

Judging

Build commitment

Coaching for Excellence

7"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

8"

Modul&2&
Alur&Coaching&
COMBAT&
!
!

Mengapa$coaching$penting?$
Alur$percakapan$COMBAT.$

Coaching for Excellence

9"

Mengapa&Coaching&Penting?&
Coaching bisa dilakukan secara 1-on-1 atau pun dalam
format kelompok. Percakapan coaching menjembatani dialog
antara coach dan coachee yang diarahkan untuk pencapaian
tujuan bersama.
Percakapan coaching bisa diarahkan untuk mencapai tujuan:
" Pengembangan tim dan talenta.
" Pengelolaan proyek.
" Pemecahan masalah bersama.
" Pemberian feedback.
" Perencanaan dan pengembangan.
" Transfer knowledge dan skills.
Ketika dilakukan terus menerus coaching pada akhirnya
menjadi praktek komunikasi sehari-hari, termasuk memimpin
meeting dan mengevaluasi kinerja.
Di program ini kita akan belajar dua skill dasar dari coaching,
yaitu: active listening dan asking open-ended questions.
Kedua skill ini akan banyak digunakan untuk melatih Anda
melakukan percakapan coaching di buku ini.
Coaching for Excellence

10"

Alur&Coaching&COMBAT&
Secara formal, percakapan coaching di awali dengan
kejelasan agenda dan tujuan yang ingin dibicarakan.
Selanjutnya proses percakapan untuk memetakan, menggali
dan membangun ide. Percakapan coaching diakhiri dengan
kesepakatan action plan dan komitmen.
Model percakapan coaching yang kita pakai disini adalah:
Clarifying agenda
Organizing perspectives
Magnifying the situation
Building alternatives
Acquiring decision
Taking commitment
Buku ini disertai lampiran formulir COMBAT dengan contohcontoh pertanyaan yang bisa Anda gunakan saat praktek
nanti.
Yang paling penting adalah memahami esensi alurnya, yaitu:
mengawali (C), proses (OMB), dan mengakhiri (AT).

Coaching for Excellence

11"

Alur&Coaching&COMBAT&

C
O
M
B
A
T

Clarifying agenda
"

Membangun keakraban

"

Menentukan agenda & tujuan

Organizing perspectives
"

Mendengarkan & menggali

"

Identifikasi isu dan kebutuhan

Magnifying the situation


"

Mendalami situasinya & menyatukan fakta

"

Menciptakan kesadaran

Building alternatives
"

Melihat visi ke depan

"

Membangun ide atau alternatif pilihan

Acquiring decision
"

Memilih alternatif terbaik

"

Merumuskan action plan

Taking commitment
"

Menyepakati struktur accountability

"

Menyimpulkan hasil sesi

Coaching for Excellence

12"

C!

Clarifying agenda!
" Membangun rapport dan keakraban"
" Menentukan agenda yang dibicarakan"
" Menyepakati tujuan pembicaraan"
Bagaimana kabar Anda?!
Jika agenda datang dari coachee:"
Apa yang akan dibicarakan di sesi kita ini?!
Apa yang ingin Anda dapat sebagai hasil dari sesi
ini?!
Jika agenda datang dari coach:"
Kita akan membicarakan topik tentang!
Diakhir sesi kita ingin mendapatkan..!

Coaching for Excellence

13"

O!
Organizing perspectives!
" Mendengarkan dan menggali"
" Identifikasi isu dan concerns"
" Memetakan kebutuhan"
Apa yang Anda maksud dengan.?!
Secara spesifik, bagaimana Anda
menjelaskannya?!
Apa yang Anda inginkan?!
Apa yang Anda butuhkan?!
Apa saja yang menjadi pertimbangan?!
Bagaimana rasanya?!

Coaching for Excellence

14"

M!
Magnifying the situation!
" Mendalami situasinya"
" Menyatukan fakta dan informasi"
" Menciptakan awareness (kesadaran)"
Faktor-faktor apa yang terkait dengan situasi ini?!
Apa yang menghalangi keinginan Anda?!
Dari skala 1-10, ada di mana posisi Anda terhadap
apa yang Anda tuju?!
Idealnya Anda ada di skala berapa? Apa yang
menghambat?!
Apa yang menjadi tantangan?!
Apa yang sudah Anda coba lakukan?!
Apa yang menjadi pembelajaran?!

Coaching for Excellence

15"

B!
Building ideas!
" Melihat gambaran ke depan (visi)"
" Menemukan ide atau opsi alternatif"
" Coach bisa berbagi pengalaman"
Apa yang Anda bayangkan sebagai skenario
ideal?!
Apa kriterianya?!
Apa yang perlu berubah?!
Apa yang perlu Anda lakukan berbeda?!
Apa ide Anda?!
Opsi-opsi apa saja yang tersedia?!

Coaching for Excellence

16"

A!

Acquiring decision!
" Memilih alternatif terbaik"
" Merumuskan action plan"
Dari opsi-opsi yang Anda punya, mana yang paling
memungkinkan?!
Apa yang akan Anda lakukan di minggu ini
sebagai tindak lanjut sesi ini?!
Apa langkah selanjutnya setelah sesi ini?!
Seberapa yakin Anda percaya ini akan berhasil?!
Kapan Anda akan mengerjakannya?!

Coaching for Excellence

17"

T!
Taking commitment!
" Menyepakati struktur accountability"
" Coachee menyimpulkan hasil sesi"
Apa yang Anda dapatkan dari percakapan kita
ini?!
Apa yang bisa menjaga komimen Anda ini?!
Bagaimana Anda menjaga komitmen?!
Siapa yang bisa membantu Anda?!
Siapa yang akan memonitor tindakan Anda?!
Bagaimana saya tahu perkembangannya?!

Coaching for Excellence

18"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

19"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

20"

Modul&3&
Coaching&Presence&
!
!
!

Fokus$pada$coachee.$
Membangun$presence.$
Mengatur$waktu$dan$tempat$
untuk$coaching.$

Coaching for Excellence

21"

Coaching&Presence&
ICF mendefinisikan coaching presence sebagai
kemampuan untuk sepenuhnya hadir dalam sesi coaching
dan menciptakan suasana yang terbuka sekaligus fleksibel
bagi coachee.
Coaching presence berkaitan dengan kemampuan coach
untuk hadir total bagi coachee. Hadir total artinya badan,
pikiran dan hati sepenuhnya bersama dengan coachee
saat sesi berlangsung.
Sesi coaching hanya akan berjalan baik ketika coach
sepenuhnya hadir. Kondisi ini ditandai dengan fokus yang
total pada coachee, bukan pada solusi. Pikiran terbebas
dari anggapan atau judgment dan percaya pada proses
coaching.
Kenapa ini Penting?
Seorang coach bisa membekali dirinya dengan berbagai
jenis teknik, namun itu semua tidak akan muncul bila ia
tidak sepenuhnya hadir. Ia perlu hadir di hati, bukan pada
pikiran yang sibuk merumuskan langkah berikutnya.
Coaching for Excellence

22"

Coaching presence membuat Anda sebagai coach merasa


fleksibel saat memberikan coaching. Istilahnya dancing in
the moment. Di kondisi ini Anda bisa melihat
kemungkinan-kemungkinan (possibilities) yang bisa
membuat coachee keluar dari keterbatasan pikirannya.
Fokus pada Coachee, bukan pada Solusi
Coaching tidak digunakan untuk memaksakan solusi atau
menghakimi si coachee. Sebagai coach Anda ingin
menggali dan memberdayakan cara berpikir coachee
dengan:
" Menghindari judgment atau asumsi pribadi. Tips: selalu
bertanya untuk mengklarifikasi kata yang diucapkan
coachee yang bisa menimbulkan persepsi berbeda.
" Tidak terjebak pada emosi. Tips: dengarkan dan tanya
untuk menggali.
" Tidak terpancing untuk membicarakan pihak lain (yang
mungkin diangkat oleh si coachee). Tips: kembalikan
fokus pada diri internal si coachee.
" Melatih kesabaran. Definisi kesabaran disini adalah
mampu membaca situasi dan meresponnya dengan
tepat, tidak terburu-buru karena emosi.
Coaching for Excellence

23"

Membangun&Presence&
Ada beberapa aktifitas yang bisa membantu Anda untuk
membangun presence di keseharian. Dengan melatih ini
Anda akan lebih mudah presence pada saat sesi coaching:
" Melihat segala sesuatu dari perspektif jangka panjang,
sehingga tidak terperangkap pada hal-hal detil yang
sifatnya sesaat.
" Menyadari pikiran dan emosi sendiri di keseharian.
" Mengamati bagaimana Anda merespon situasi dalam
hidup.
" Selalu berusaha menemukan makna dibalik setiap
tindakan Anda.
" Belajar untuk mendengarkan orang lain saat percakapan.
" Melatih pikiran untuk hening dan keluar dari hiruk pikuk
kesibukan.
" Merasa nyaman untuk tidak memikirkan apa yang akan
dikerjakan berikutnya.
" Aktifitas olahraga seperti yoga, jogging, bersepeda bisa
melatih pikiran untuk rileks.
Coaching for Excellence

24"

Tempat&dan&Waktu&untuk&Coaching&
Pemilihan tempat dan waktu bisa menentukan kualitas
presence Anda dan juga si coachee. Berikut beberapa tips:
" Membuat janji terlebih dahulu untuk sesi coaching.
" Memilih waktu di mana Anda dan coachee tidak sedang
sibuk beraktifitas atau dikejar deadline.
" Memilih tempat yang tenang, tidak ramai dan
mengundang interupsi. Sesi di luar kantor terkadang bisa
menjadi alternatif.
" Mengatur layout sesi coaching:

Meja"

Meja"

Kurang Ideal"

Ideal"

Meja"

Coaching for Excellence

Tidak dianjurkan"

25"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

26"

Modul&4&
Active&Listening&
!
!
!

3$elemen$penting$saat$
mendengarkan.$
Paraphrasing$dan$reecting.$
Tips$mendengarkan$aktif.$

Coaching for Excellence

27"

Active&Listening&
Active listening atau mendengarkan aktif didefinisikan
sebagai kemampuan untuk fokus pada apa yang
diucapkan oleh coachee dan memahami makna dibalik
ucapannya. Ini ditujukan untuk mengerti apa yang
sesungguhnya dialami oleh coachee dan membantunya
mengutarakannya.
Mendengarkan merupakan tindakan aktif yang
memerlukan usaha lebih besar dibandingkan berbicara.
Sebagai coach, Anda tidak hanya mendengarkan katakata tapi juga bagaimana kata-kata tersebut diucapkan.
Mendengarkan secara aktif bertujuan agar coach mampu
memahami tidak hanya cerita si coachee tapi juga
persepsi, belief dan terutama makna dibalik ceritanya. Ada
banyak yang bisa digali dari cuma sekedar memperhatikan
kata-kata yang terucap.
Mendengarkan aktif memerlukan level empati. Coach
menempatkan dirinya setara dengan coachee agar ia bisa
memahami situasinya dan membantunya mendapatkan
wawasan yang lebih luas.
Coaching for Excellence

28"

3 Elemen Mendengarkan
Teknik mendengarkan aktif akan lebih mudah dijalankan bila
kita memperhatikan elemen-elemen berikut:
Elemen 1. Kata-kata kunci atau keywords.
Elemen 2. Emosi dibalik kata-kata.
Elemen 3. Makna yang tersirat.
Elemen 1. Kata-Kata Kunci
Dari kalimat yang diucapkan oleh coachee, kita bisa
menangkap beberapa kata kunci atau keywords yang
menjadi inti dari cerita.
Beberapa ciri kata kunci, antara lain:
" Diucapkan dengan intonasi tertentu yang lebih: lambat,
cepat, tinggi, rendah.
" Menggunakan istilah unik atau analogi.
" Diucapkan lebih dari satu kali atau lebih.
" Tidak jarang disertai emosi.
Sebagai coach Anda bisa mengingat atau mencatat katakata kunci dan tetaplah bersikap netral tanpa ada judgment.
Coaching for Excellence

29"

Skenario: Jalan Buntu


Karir saya tidak berkembang. Sepertinya saya menemui
jalan buntu di pekerjaan. Yang saya pikirkan setiap bangun
tidur hanya ingin segera keluar dari pekerjaan. Tapi saya
tidak tahu apakah saya sebaiknya memulai bisnis atau
mencari pekerjaan di tempat lain.
Keyword apa saja yang Anda tangkap?
Elemen 2. Emosi Dibalik Kata-Kata
Tidak jarang sebuah kata diucapkan dengan penekanan
yang menandakan adanya emosi. Kata yang mengandung
emosi perlu kita tangkap karena ada cerita yang bisa digali
lebih dalam. Secara sederhana, kita bisa membedakan tipe
emosi menjadi tiga kategori:
" Emosi positif: excited, antusias, gembira.
" Emosi negatif: marah, kesal, sedih, khawatir.
" Emosi datar: pesimis, ragu-ragu, tidak percaya diri.
Kemampuan untuk menangkap emosi juga membantu kita
untuk memahami situasi si coachee lebih dalam, istilah
umumnya adalah berempati.
Coaching for Excellence

30"

Skenario: Tantangan Baru


Proyek ini sangat menantang bagi saya. Saya punya
kesempatan untuk bekerja bersama orang-orang dari top
management. Saya bisa buktikan kalau saya mampu.
Disamping itu, mereka menempatkan saya di proyek ini
karena keberhasilan saya di proyek-proyek sebelumnya. Saya
cukup berpengalaman untuk memberikan yang terbaik. Tapi
saya merasa ada hal lain yang saya perlu ketahui.
Emosi apa saja yang Anda tangkap dari cerita diatas?
Bagaimana Anda memahami situasi sesungguhnya?
Elemen 3. Makna yang Tersirat
Kata kunci dan emosi bisa kita tangkap langsung dari hasil
mendengarkan (tersurat). Selain itu, sebagai coach kita perlu
juga mendengarkan makna dibalik kata-kata yang terucap
(makna tersirat), seperti:
" Apa yang menjadi keinginan dan harapan.
" Apa yang ia butuhkan: arahan, dukungan/bantuan,
kejelasan.
" Apa yang menjadi masalah atau hambatan, jika ada.

Coaching for Excellence

31"

Paraphrasing atau Summarizing


" Mengulangi kembali apa yang Anda dengar menggunakan
bahasa yang singkat.
" Gunakan keyword yang sama seperti yang coachee
ucapkan.
" Merasakan intensi dan emosi dari kata-kata yang
diucapkan berulang.
" Klarifikasi kembali untuk memastikan Anda tidak salah
mengerti.

Reflecting
" Mengutarakan kembali (mirror back) apa yang Anda
dengar dan menyampaikan pengamatan Anda dari hasil
pendalaman situasi.
" Practical tips:
" Mendengarkan makna dibalik konten cerita.
" Menghubungkan fakta/informasi kedalam satu konteks
yang saling terkait.
" Utarakan kepada coachee untuk membantu ia
mendapatkan kejelasan tentang situasinya.
Coaching for Excellence

32"

Tips Mendengarkan Aktif


" Fokus pada lawan bicara, bukan pada cerita. Ini untuk
menghindarkan kita dari judgment dan asumsi.
" Hadir sepenuhnya dan sabar. Definisi sabar disini adalah
membaca situasi dan merespon di momen yang tepat
dengan pertanyaan terbuka.
" Gunakan RASA:
Receive: terima.
Acknowledge: hargai.
Summarize: paraphrase atau meringkas.
Ask: tanya dengan pertanyaan terbuka.

R!

Receive - terima"

A!

Acknowledge - hargai"

S!

Summarize - meringkas"

A!

Ask ajukan pertanyaan terbuka"

Coaching for Excellence

33"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

34"

Modul&5&
Powerful&Questioning&
!
!
!

Mengajukan$pertanyaan$
berbobot.$
Memancing$berpikir$kreatif.$
ContohGcontoh$pertanyaan.$

Coaching for Excellence

35"

Powerful&Questioning&
Coaching merupakan percakapan kreatif dimana coach
mengajukan pertanyaan yang memancing pemikiran, ide,
inspirasi dan mendorong terbentuknya komitmen untuk
bertindak.
Powerful questioning atau mengajukan pertanyaan berbobot
adalah teknik bertanya yang sifatnya menggali dan
memperdalam pembicaraan.
Melalui serangkaian pertanyaan, coach membantu coachee
menyadari situasinya sekarang dan mengetahui apa yang ia
perlu lakukan untuk mencapai tujuan yang ia inginkan.
Kapan Pertanyaan Terasa Berbobot?
Sebuah pertanyaan terasa berbobot ketika diajukan di
momen yang tepat. Pertanyaan tersebut membuat coachee
berpikir, mengingat, dan refleksi kedalam dirinya untuk
menemukan jawaban yang mewakili situasi sesungguhnya bukan jawaban yang sekedar dibuat-buat.
Pertanyaan berbobot merupakan jenis pertanyaan terbuka
yang dimulai dengan apa, bagaimana, kapan, siapa,
dimana.
Coaching for Excellence

36"

Pertanyaan Terbuka vs. Pertanyaan Tertutup


Pada prakteknya, pertanyaan berbobot berupa pertanyaan
terbuka yang diajukan untuk mendapatkan kejelasan
tentang situasi yang terjadi dan juga memancing ide-ide
dari si coachee. Kebalikan dari pertanyaan terbuka adalah
pertanyaan tertutup.
Bandingkan:
Pertanyaan tertutup
Pekerjaan kamu sudah selesai atau belum?
Pertanyaan terbuka
Apa saja yang sudah kamu kerjakan?
Sepintas mungkin kita tidak melihat perbedaannya, namun
kalau kita amati pertanyaan tertutup cenderung
menghasilkan jawaban ya/tidak, sudah/belum, atau
cenderung mencari alasan.
Sementara dengan pertanyaan terbuka kita punya
kesempatan untuk menggali lebih dalam ceritanya.
Dari contoh kasus diatas kita bisa mengajukan beberapa
pertanyaan susulan seperti:
Coaching for Excellence

37"

Bagaimana hasilnya?
Apa yang dirasakan sulit?
Apa yang bisa mempercepat?
Apa yang kamu butuhkan?
Terbayang bukan? Dengan pertanyaan terbuka kita jadi
lebih mengerti peta situasinya. Pada akhirnya kita bisa
memutuskan untuk memberikan bantuan atau
mempercayakan ia untuk menuntaskan pekerjaan.
Pada intinya pertanyaan terbuka membuat coachee:
" Terpancing untuk menggali situasinya lebih dalam.
" Mengingat, merenung, dan refleksi kedalam dirinya.
" Menemukan kesadaran terhadap situasi yang dialami.
" Terbantu untuk merumuskan langkah-langkah nyata
yang mendekatkan dirinya pada tujuan.
Anda akan mudah merumuskan pertanyaan bila
mendengarkan secara aktif.
Tangkap tiga elemen dari hasil mendengarkan aktif dan
hampir dipastikan Anda akan mampu mengajukan
pertanyaan berbobot.
Coaching for Excellence

38"

Pertanyaan Menjurus (Leading Question)


Pertanyaan menjurus atau leading question bukanlah
pertanyaan terbuka. Pertanyaan menjurus diajukan karena si
penanya sudah punya asumsi yang belum tentu benar
sehingga menutup kemungkinan untuk penggalian.
Skenario: Rudi, pekerja keras.
Rudi seorang tipikal pekerja keras. Ia sering lembur dan
bahkan bekerja di akhir pekan. Tidak heran bila karirnya
menanjak terus. Namun belakangan banyak pekerjaannya
tidak selesai sehingga kinerjanya merosot. Atasanya mulai
mengeluh: kenapa dia seperti ini?
Pertanyaan menjurus:
Sepertinya ia agak stress belakangan ini ya?
Mungkin ia perlu ambil cuti dulu?
Jangan-jangan ini persoalan keluarga?
Pertanyaan terbuka:
Apa yang mempengaruhi kinerjanya belakangan ini?
Apa yang ia butuhkan untuk mengatasi situasi ini?
Apa yang terbaik untuknya sekarang?
Coaching for Excellence

39"

Tips untuk mengajukan pertanyaan berbobot:


" Mendengarkan aktif sambil memetakan situasi si coachee.
" Mulai dengan apa, bagaimana, kapan, siapa, dimana.
" Ajukan satu pertanyaan dalam satu kesempatan bertanya.
" Luangkan waktu untuk merumuskan pertanyaan, tidak
perlu buru-buru.
" Gunakan tone positif, tidak terkesan menghakimi.
Di halaman berikut terdapat contoh-contoh pertanyaan
berbobot yang bisa Anda gunakan sebagai referensi.
Setelah terbiasa Anda akan mampu merumuskan pertanyaan
terbuka yang berbobot dengan versi sendiri.

Coaching for Excellence

40"

Contoh&Pertanyaan&Terbuka&
Menentukan Agenda dan Tujuan
Apa yang ingin Anda bicarakan di sesi ini?
Topik apa yang ingin Anda bahas di percakapan kita?
Apa yang harapkan sebagai hasil dari coaching kita?
Bagaimana Anda tahu bila coaching kita ini berhasil?
Jika agenda datang dari coach:
Kita akan membicarakan.
Diakhir sesi kita ingin mendapatkan hasil.
Memetakan Situasi (Organizing Perspectives)
Apa yang Anda maksud dengan.?
Bisa diceritakan latar belakang persoalannya?
Apa saja yang Anda anggap penting di situasi ini?
Apa pandangan Anda?
Apa akibatnya bagi Anda?
Seberapa besar tantangan Anda dari skala 1 sampai 10?

Coaching for Excellence

41"

Mendapatkan Kejelasan
Apa yang dimaksud dengan.?
Apa yang menjadi pertimbangan?
Apa yang menjadi prioritas Anda?
Apa yang melatarbelakangi tindakan Anda?
Mencari Substansi
Apa yang menjadi kendala?
Apa yang menjadi tantangan?
Apa yang sesungguhnya terjadi?
Apa yang menghalangi Anda untuk.?
Eksplorasi (Penggalian)
Apa yang mendorong Anda melakukannya?
Apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini?
Apa sebetulnya yang ingin Anda capai dari tindakan itu?
Apa yang Anda rasakan ketika itu terjadi?
Apa yang menjadi kriteria dari.?
Apa dampak dari keputusan Anda tersebut?
Coaching for Excellence

42"

Keinginan
Apa yang Anda harapkan?
Apa yang Anda inginkan?
Idealnya seperti apa?
Apa yang penting bagi Anda?
Perencanaan
Apa rencana Anda?
Selanjutnya bagaimana?
Tindakan apa yang akan Anda ambil?
Langkah apa yang Anda akan ambil di minggu ini?
Siapa yang akan membantu Anda?
Melakukan Review
Apa yang sudah dikerjakan?
Bagaimana hasilnya?
Apa yang dianggap sulit?
Apa yang menghalangi pencapaian?
Apa yang Anda pelajari?
Coaching for Excellence

43"

Membangun Ide
Apa ide Anda?
Opsi apa saja yang tersedia?
Apa yang bisa Anda lakukan berbeda?
Bagaimana Anda akan mengatasinya?
Belajar dari pengalaman, apa yang sebaiknya Anda lakukan
agar hasilnya berbeda?
Implementasi
Kapan Anda akan melakukannya?
Seberapa sering?
Bagaimana mengukur keberhasilannya?
Support apa yang Anda butuhkan?
Monitoring
Bagaimana saya tahu perkembangannya?
Kapan Anda akan update hasilnya?
Bagaimana Anda memantau progressnya?

Coaching for Excellence

44"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

45"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

46"

Modul&6&
Creating&Awareness&
!
!
!

Menyatukan$informasi$dari$
berbagai$sumber.$
Membuat$interpretasi.$
Contoh$pertanyaan.$

Coaching for Excellence

47"

Creating&Awareness&
Mengapa orang sulit berubah padahal kita sudah berkalikali menasihati atau bahkan memarahinya?
Seseorang hanya akan berubah setelah ia menyadari
alasan kenapa ia harus berubah dan untuk apa ia berubah.
Kuncinya ada pada kesadaran dirinya.
Creating awareness kita terjemahkan sebagai
membangkitkan kesadaran. Pada akhirnya coaching
memang bertujuan untuk membantu coachee menyadari
pola perilakunya dan siap untuk melakukan perubahan
kearah yang lebih baik.
Peran coach disini membantu coachee untuk
mengumpulkan informasi dan fakta dari situasi yang
dialaminya dengan tujuan terciptanya kesadaran. Dari sini
akan lebih mudah bagi si coachee untuk menentukan
langkah-langkah yang membawanya ke tujuan. Creating
awareness dalam coaching dilakukan dengan tiga langkah:
1. Memperhatikan detil
2. Membuat interpretasi
3. Membangkitkan kesadaran
Coaching for Excellence

48"

1. Memperhatikan Detil: Notice What You Notice


" Mendengarkan aktif. Tangkap keyword dan catat.
" Perhatikan perubahan nada bicara atau emosi.
" Amati bahasa tubuh.
" Merasakan emosi dan mampu membedakan antara
emosi Anda dan emosi coachee.
" Hindari personal judgment.
2. Membuat Interpretasi: Connecting the Dots
" Menghubungkan fakta dan informasi yang Anda
kumpulkan kedalam satu konteks interpretasi.
" Ungkapkan interpretasi Anda menggunakan bahasa
sederhana dan to-the-point.
" Klarifikasikan interpretasi Anda kepada si coachee.
" Di beberapa kesempatan, ada baiknya membuat mindmap untuk mempermudah menghubungkan fakta dan
informasi.

Coaching for Excellence

49"

3. Membangkitkan Kesadaran
" Tindak lanjuti respons coachee terhadap interpretasi
Anda dengan powerful question (pertanyaan berbobot).
" Gali dan perdalam.
" Be curious. Pelihara rasa ingin tahu dengan tujuan
membantu coachee menemukan kesadaran baru dari
situasi yang dialaminya.
" Berikan acknowledgment (pengakuan) begitu coachee
menemukan aha moment.
Contoh Pertanyaan untuk Creating Awareness
1. Wants and desires
" Hasil apa sebetulnya yang Anda tuju?
" Apa kondisi ideal yang Anda bayangkan?
" Apa yang Anda inginkan?
2. Drives and motivation
" Apa yang membuat Anda melakukan tindakan itu?
" Apa yang menjadi dorongan?
" Apa pertimbangan Anda saat itu?
Coaching for Excellence

50"

3. Achievement
" Apa keberhasilan Anda minggu lalu?
" Apa hasil tindakan Anda minggu lalu?
" Apa yang bisa Anda rayakan sebagai keberhasilan
bulan ini?
4. Emotion/feeling
" Bagaimana perasaan Anda tentang.?
" Bagaimana perasaan Anda terhadap hasil yang
diperoleh?
" Saat Anda mendengar kata ini..bagaimana
perasaannya? Adakah emosi?
5. Change
" Apa yang perlu berubah?
" Apa yang Anda perlu lakukan berbeda untuk hasil
yang lebih baik?
" Apa yang bisa dipelajari dari pengalaman di masa
lalu?
" Sikap apa yang seharusnya Anda tampilkan?
Coaching for Excellence

51"

6. Vision
" Apa kata hati Anda tentang hal ini?
" Jika perspektif 10 tahun kedepan, bagaimana Anda
melihat situasi sekarang ini?
" Bagaimana situasi ini terlihat dari sudut pandang
yang netral?
" Bagaimana Anda melihat diri Anda 20 tahun dari
sekarang?
7. Strenghths/weaknesses
" Apa yang orang lain bilang bagus tentang Anda?
" Apa yang Anda sukai dari diri Anda sendiri?
" Apa yang Anda tidak sukai dari diri Anda sendiri?
" Apa yang Anda percaya sebagai kekuatan Anda?
Kelemahan?

Coaching for Excellence

52"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

53"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

54"

Modul&7&
Designing&Actions&
!
!
!
!

Brainstorming.$
Exploring$concerns.$
Promoting$selfGdiscovery.$
Exercise.$

Coaching for Excellence

55"

Designing&Actions&
Coaching mengarah pada pencapaian tujuan. Untuk itu
diperlukan tindakan nyata dalam bentuk aktifitas yang
mengarah pada tercapainya tujuan.
Designing actions atau merancang tindakan merupakan
kemampuan coach untuk membantu coachee-nya
memperoleh pembelajaran dari sesi coaching yang
bermanfaat untuk merumuskan langkah-langkah nyata
dalam pencapaian tujuan.
Ini yang membedakan coaching dengan sesi sharing atau
ngobrol-ngobrol biasa.
Peran coach disini membimbing coachee untuk
menemukan ide-ide dan menelaah pilihan-pilihan sehingga
ia siap untuk mengambil tindakan.
Di modul ini kita akan membahas beberapa aspek yang
terkait dengan proses merancang tindakan:
" Brainstorming
" Exploring concerns and opportunities
" Experimentation and self-discovery
" Challenging assumption
Coaching for Excellence

56"

Brainstorming
Brainstorming merupakan salah satu teknik menemukan
ide dari proses berpikir. Dalam coaching, ide sebisa
mungkin datang dari si coachee. Peran coach disini
sebagai fasilitator, meskipun tetap terbuka kemungkinan
bagi coach untuk memberikan saran.
Coach bisa bertanya misalnya:
Bagaimana Anda mengetahui apa saja yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek ini?
Bagaimana cara Anda meningkatkan kepercayaan diri
untuk berbicara didepan umum?
Dengan cara apa Anda melatih skill ini?
Pertanyaan-pertanyaan diatas akan memancing coachee
untuk berpikir. Coach berperan untuk menggali lebih dalam
ide-ide yang keluar, mengevaluasinya hingga si coachee
siap mengambil keputusan.
Pertanyaan lain seperti: Apa lagi?, Apa yang masih
mungkin? bisa lebih memancing coachee untuk berpikir.
Tetap terbuka kemungkinan bagi coach untuk
menyumbangkan sarannya bila memang itu bermanfaat.
Coaching for Excellence

57"

Explore Concerns and Opportunities


Proses brainstorming bisa menghasilkan ide-ide yang
beberapa diantaranya mungkin memerlukan penelaahan
lebih lanjut.
Peran Anda sebagai coach adalah menggali lebih dalam
hal-hal yang bisa menjadi perhatian atau concern.
Penggalian ini dimaksudkan untuk membantu coachee
mengetahui lebih detil lagi apa saja yang ia butuhkan agar
ia siap mengambil tindakan. Pertanyaan yang bisa
digunakan:
Dari skala 1-10, seberapa yakin Anda terhadap ide ini?
Apa saja yang jadi pertimbangan Anda?
Peluang apa yang bisa tercipta dari tindakan ini?

Experimentation and Self Discovery


Coaching diarahkan untuk membuat coachee siap
mengambil tindakan dan terbuka terhadap hasil apapun.
Sebagai coach Anda berperan untuk mendukung coachee
melakukan eksperimen trial and error dan
mengizinkannya membuat kesalahan demi pembelajaran
dirinya. Ini merupakan bagian dari proses self-discovery.
Coaching for Excellence

58"

Challenging Assumption and Perspectives


Tidak jarang seorang coachee sulit menemukan ide karena
pikirannya yang dibatasi oleh asumsi atau anggapan apa
yang mungkin dan tidak mungkin.
Peran coach disini adalah membantu coachee untuk keluar
dari zona nyamannya dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang bersifat challenging seperti:
Apa yang membuat Anda berpikir ini mungkin/tidak
mungkin?
Apa yang membuat Anda yakin ide ini bagus?
Alternatif apa lagi yang bisa Anda pikirkan?
Kadang ketika momennya tepat, sebagai coach Anda
punya kesempatan untuk berbagi pengalaman dimana
Anda pernah mengalami situasi yang mirip dengan
coachee Anda.
Cek kembali bahwa apa yang akan Anda sampaikan
selaras dengan tujuan si coachee. Anda bisa mengatakan:
Saya punya pengalaman yang barangkali bermanfaat bagi
Anda?
Coaching for Excellence

59"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

60"

Modul&8&
Managing&Performance&
!
!
!

Membangun$akuntabilitas.$
Menindaklanjuti$$
coaching$plan.$
Mengelola$progress.$

Coaching for Excellence

61"

Managing&Performance&
Sebagai coach kita ingin memastikan si coachee betul-betul
melaksanakan tindakan yang ia sepakati di setiap sesi
coaching. Dalam hal ini kita berperan untuk mengelola:
" Progress coaching dan
" Accountability dari si coachee.
Dengan prinsip ini seorang coach menyerahkan tanggung
jawab sepenuhnya kepada si coachee untuk menjalankan
tindakan.
Ini tidak berarti Anda sebagai coach melepaskan si coachee
begitu saja. Peran Anda disini adalah melakukan follow-up
dengan menanyakan bagaimana hasil tindakannya dan
senantiasa memastikan yang ia lakukan masih on-track
dengan tujuan yang telah disepakati.

Request for Accountability


Langkah pertama dalam mengelola progress and
accountability adalah menyepakati bentuk-bentuk monitoring
yang memastikan bahwa si coachee benar-benar akan
menjalankan apa yang ia katakan di sesi coaching.
Coaching for Excellence

62"

Sebagai coach Anda bisa bertanya:


Apa yang bisa menjaga komimen Anda ini?
Siapa yang akan memonitor tindakan Anda?
Bagaimana saya tahu Anda benar-benar melakukannya?
Bagaimana Anda melaporkannya kepada saya?

Follow Through
Bila Anda bekerja dalam jangka panjang dengan si
coachee, akan ada kesempatan untuk menindaklanjuti
hasil dari sesi sebelumnya.
Bagaimana dengan pencapaian minggu lalu?
Apa yang bisa diceritakan dari progress dua minggu
terakhir?
Apa yang Anda dapatkan sebagai pembelajaran?
Kendala apa saja, bila ada, yang Anda temui?
Bagaimana Anda mengatasinya?
Berikan pengakuan (acknowledgement) untuk setiap hasil
yang coachee capai. Secara tulus sampaikan penghargaan
Anda seperti, Saya optimis Anda akan maju terus.
Coaching for Excellence

63"

Prepara, Organize, and Review


Disetiap akhir sesi coaching, peran Anda sebagai coach
adalah membantu si coachee untuk menyimpulkan hasil
dari sesi tersebut.
Ini berguna bagi coachee untuk mengingat kembali apa
yang ia dapatkan dari sesi coaching dan mempersiapkan
diri untuk langkah berikutnya. Anda bisa bertanya:
Apa yang Anda dapatkan dari sesi kita ini?
Bagaimana Anda menyimpulkan hasil percakapan kita?
Poin-poin penting apa saja yang Anda pelajari dari sesi
kita ini?
Ada baiknya coachee menuliskan hasil kesimpulannya ini
ke workbook, form, atau laptop agar bisa ditindaklanjuti di
kesempatan coaching berikutnya.

Coaching for Excellence

64"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

65"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

66"

Modul&9&
Integrating&Coaching&
into&Leadership&
!
!
!

Menghargai$pencapaian.$
Memberikan$feedback.$
Mengubah$perilaku$buruk.$

Coaching for Excellence

67"

Integrating&Coaching&into&Leadership&
Sebagai leader kita bisa menggunakan teknik coaching dalam
berkomunikasi dengan tim. Beberapa teknik coaching yang
bisa digunakan antara lain:
" Active listening
" Powerful questioning
" Creating awareness
" Designing action
" Managing performance
" Dan yang paling penting adalah Presence
Seringkali sebagai leader kita dihadapkan pada satu situasi
yang memancing emosi sehingga komunikasi kita cenderung
satu arah: men-judge atau menghakimi.
Di modul ini kita akan bicarakan bagaimana seorang leader
mengintegrasikan teknik coaching dalam:
" Menghargai pencapaian positif anak buah.
" Memberikan feedback untuk kinerja yang buruk.
" Membangkitkan kesadaran untuk mengubah perilaku.

Coaching for Excellence

68"

Menghargai Pencapaian Positif


Kita sebagai leader cenderung membiarkan anak buah
yang kinerjanya bagus tanpa menghargainya. Seakan-akan
kinerjanya memang sudah semestinya demikian dan kita
lupa untuk menghargai upayanya.
Paling banter kita sebagai leader hanya mengucapkan
terima kasih atau kata-kata lain seperti luar biasa..!,
good job.
Ternyata itu saja tidak cukup, ini terbukti suatu hari si anak
buah mulai bosan dan semangatnya mulai turun.
Sebagai leader dan coach, Anda berikan penghargaan
dengan prinsip sebagai berikut:
1. Sampaikan secara spesifik apa yang Anda lihat bagus
dari dirinya.
2. Berikan acknowledgment.
Prinsipnya disini adalah When you see it, say it. Ketika
Anda melihat pencapaian yang bagus dari dirinya, berikan
penghargaan. Contoh acknowledgement yang spesifik:
Kerja kamu mempersiapkan event ini rapih sekali. Bagus!
Terima kasih untuk analisa kamu yang akurat penyusunan
anggaran ini.
Coaching for Excellence

69"

Memberikan Feedback terhadap Kinerja Buruk


Yang sering terjadi ketika anak buah menunjukkan kinerja
buruk, kita cenderung menghakiminya. Kita luput untuk
menggali alasan yang melatarbelakangi hasil yang buruk
tersebut.
Disini sebetulnya terbuka kesempatan coaching dengan
membuka percakapan untuk mengetahui apa yang
sebetulnya terjadi dan membantunya melakukan tindakan
berbeda ketika situasi yang sama terjadi lagi di masa
depan.
Tips memberikan feedback terhadap kinerja yang buruk:
1. Buka percakapan yang private. Artinya tidak
memberikan feedback di depan orang lain.
2. Dengarkan apa yang menjadi penyebab hal itu terjadi.
3. Gali apa yang sesungguhnya menjadi isu atau masalah.
4. Bila perlu, berikan tips atau saran untuk perubahan
kedepan.
Kuncinya disini adalah make it private, make it positive.
Juga hindari penilaian kinerjanya yang buruk ini berlaku
permanen. Peran kita sebagai coach adalah membantunya
berubah.
Coaching for Excellence

70"

Membangkitkan Kesadaran untuk Mengubah


Perilaku
Prinsip kita disini adalah seseorang hanya akan berubah
perilakunya bila ia menyadari:
" Konsekuensi dari perilaku lamanya.
" Tujuan kenapa ia perlu berubah.
Memberikan coaching untuk mengubah perilaku akan lebih
mudah bila kita tahu secara spesifik perilaku apa yang
harus berubah. Fokuskan percakapan kita untuk fokus
pada satu perilaku yang terkait satu aktifitas. Contohnya:



Aktifitas

Perilaku

Masuk kantor

Terlambat

Mengirim laporan

Menunda

Menelepon customer
Memimpin meeting

Lalai
Berkata kasar

Sebagai coach kita perlu menghindari emosi dan betulbetul fokus pada perilaku apa yang perlu berubah.
Ada beberapa langkah yang bisa kita gunakan untuk
keperluan ini yang akan dijelaskan di halaman selanjutnya.
Coaching for Excellence

71"

Memberikan coaching untuk mengubah perilaku yang


terkait satu aktifitas:
1. Sampaikan apa yang Anda amati.
2. Tunggu jawabannya.
3. Ingatkan dirinya terhadap tujuan.
4. Tanya solusi yang spesifik.
5. Sepakati rencana perubahan.
Kuncinya disini adalah tetap fokus pada perilaku dan
aktifitas terkait. Hindari komentar negatif atas apa yang
Anda amati dari perilakunya di aktifitas yang berbeda.
Sediakan juga waktu untuk melakukan monitoring
terhadap rencana perubahan yang disepakati.
Ada baiknya juga untuk membuat sesi follow-up untuk
mengevaluasi apakah ia sudah menjalankan kesepakatan
dan bagaimana hasilnya.

Coaching for Excellence

72"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

73"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

74"

Modul&10&
Setting&up&Coaching&
Engagement&
!
!
!
!

Membuat$coaching$plan.$
Membuat$visi.$
Merumuskan$tujuan.$
Membangun$komitmen.$

Coaching for Excellence

75"

Setting&up&Coaching&Engagement&
Sesi coaching tidak hanya dilakukan sekali saja, namun
bisa beberapa kali. Biasanya sebuah coaching
engagement atau program coaching bisa terdiri dari 4 sesi
atau lebih. Untuk itu diperlukan planning atau perencanaan
yang baik.
Planning diperlukan untuk menetapkan tujuan coaching
dan menyusun rencana bagaimana tujuan tersebut akan
dicapai secara bertahap.
Dalam konteks coaching di organisasi, planning dilakukan
ditahap paling awal dimana coach dan coachee duduk
bersama untuk membicarakan rencana pengembangan
(development plan) si coachee selama periode tertentu.
Selanjutnya kedua pihak sepakat untuk menentukan tujuan
yang akan dicapai di akhir periode coaching. Tujuan ini
bersifat jangka panjang dan bisa dibagi menjadi beberapa
tujuan yang lebih kecil.
Setiap sesi nantinya diarahkan untuk mencapai tujuantujuan kecil ini. Monitoring dilakukan untuk memastikan
proses berjalan on-track.
Coaching for Excellence

76"

Developing an Effective Coaching Plan


Saat bekerja dengan coachee dalam periode tertentu,
misalnya 3-12 bulan, coach perlu membuat coaching plan
yang menerangkan tujuan coaching dan bentuk komitmen
untuk mendukung proses pencapaian.
Berikut ini 3 langkah yang membantu Anda membuat
coaching plan:
Step 1. Discover a Vision
Suatu tujuan atau goal akan lebih mudah dicapai bila bisa
dibayangkan di pikiran istilahnya ada vision. Ada
motivasi dan gairah dari si coachee untuk mencapainya.
Coach bisa bertanya misalnya:
Karir seperti apa yang Anda ingin bangun dalam setahun
ini?
Kemampuan leadership apa saja yang Anda ingin kuasai
dalam 3 bulan kedepan?
Dalam bayangan Anda, karir yang berhasil itu seperti
apa?
Jika Anda bisa lebih baik dalam 6 bulan kedepan,
bagaimana Anda menggambarkan diri Anda tersebut?
Coaching for Excellence

77"

Step 2. Goal Setting


Setelah vision terbentuk langkah berikutnya adalah
menentukan tujuan yang lebih riil: spesifik dan terukur. Anda
bisa menggunakan model S.M.A.R.T goal untuk membuat
tujuan.
Apakah tujuan tersebut spesifik?
Apakah coachee Anda mengatakan:
Saya ingin menjadi leader yang baik. (general) atau
Saya ingin membangun tim yang kuat dan mengembangkan
bakat mereka. (spesifik)
Apakah tujuan tersebut terukur (measurable)?
Sebagai coach, Anda bisa bertanya pada si coachee:
Bagaimana Anda tahu jika Anda sudah berhasil mencapai
tujuan?
Apa kriteria kesuksesan tim yang Anda ingin bangun?
Apa indikator keberhasilan yang Anda terapkan di program
talent development ini?

Coaching for Excellence

78"

Apakah tujuan tersebut realistis dan bisa dicapai


(attainable)?
Sebagai coach Anda bisa bertanya:
Dari skala 1-10, seberapa yakin Anda bisa mencapai tujuan
ini?
Mungkinkah tujuan ini tercapai di periode yang Anda
inginkan?
Apa saja yang Anda perlukan untuk mencapai tujuan ini?
Apakah tujuan tersebut relevan?
Suatu tujuan sebaiknya punya relevansi dengan realita
yang ada. Seorang coachee yang tidak punya anak buah
barangkali tidak relevan bila ia punya tujuan membangun
tim.
Sebagai coach, Anda bisa bertanya pada si coachee:
Apakah ini mungkin?
Apakah Anda orang yang tepat?
Apakah tujuan ini applicable dengan situasi Anda sekarang
di pekerjaan?

Coaching for Excellence

79"

Apakah tujuan tersebut ada batas waktunya (time-bound)?


Sebuah tujuan perlu ada timeframe atau due-date nya. Ini
penting agar tujuan tersebut tidak terlupakan akibat rutinitas
sehari-hari.
Sebagai coach Anda bisa bertanya:
Berapa lama rencananya untuk mencapai tujuan ini?
Kapan Anda ingin tujuan ini tercapai?
Step 3. Build Commitment
Komitmen diperlukan untuk menjaga konsistensi kita dalam
proses mencapai tujuan. Tanpa komitmen tujuan hanyalah
berupa angan-angan tanpa realisasi nyata.
Sebagai coach Anda bisa bertanya:
Apa langkah berikutnya di minggu ini?
Kapan Anda akan melakukannya?
Berapa kali?
Apa yang bisa menjaga komitmen Anda?
Siapa saja yang terlibat di rencana Anda ini?

Coaching for Excellence

80"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

81"

____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________
____________________________________________________

Coaching for Excellence

82"

Modul&11&
Developing&Team&
through&Coaching&
!
!

Performance$coaching$
Development$coaching$

Coaching for Excellence

83"

Developing&Team&through&Coaching&
Pada prakteknya di organisasi, coaching bisa digunakan
untuk membangun tim secara bertahap dan terstruktur.
Seorang leader perlu memetakan kapasitas setiap anggota
timnya dan memberikan coaching yang tepat sesuai
dengan kebutuhan mereka.
Untuk keperluan ini kita akan mengenalkan 2 tipe coaching:
1. Performance Coaching
2. Development Coaching
Pada dasarnya performance coaching diberikan kepada
mereka yang belum menunjukkan standar kinerja yang
diharapkan. Artinya coaching dilakukan untuk membantu
mereka menutup gap antara kompetensi saat ini dengan
kompetensi yang diharapkan.
Sementara development coaching diberikan kepada
mereka yang sudah menunjukkan kinerja baik agar mereka
bisa lebih baik lagi, istilahnya from strong to stronger.
Coaching menyediakan ruang bagi mereka untuk
mendapatkan challenge baru di luar job description
mereka.
Coaching for Excellence

84"

Coaching for Excellence

85"

Coaching for Excellence

86"

Coaching for Excellence

87"

Bibliografi
Effective Mentoring, Al Falaq Arsendatama, 2015.
Five Ways to Listen Better, Julian Treasure, 2014.
One Minute Manager, Ken Blanchard, 1982.
Professional Coach Certification Program, Al Falaq
Arsendatama, 2013.

Coaching for Excellence

89"

Anda mungkin juga menyukai