Rochmatika
TRAINING NEEDS
ANALYSIS
Content
Training Needs Analysis
Analysis Training
Organization
(Analisa) Design
Reporting
(Pelaporan)
Training Interventions
Non Training
Interventions
Tujuan
Mengidentifikasi adanya performance gap
Proses
Mengumpulkan data performance organisasi saat ini dan
membandingkannya dengan tingkat kerja yang diharapkan.
Output
Performance gap teridentifikasi
Scope Contoh
Makro : Melibatkan seluruh karyawan Seluruh karyawan perlu mendapat
orientasi cara melakukan prosedur
pembelian barang & jasa
Cross functional : Melibatkan 2 Kurangnya koordinasi antara buyer
departemen atau lebih procurement dengan user pengguna
barang
Departemental : Melibatkan internal Hilangnya dokumen invoice di dalam
departemen sendiri proses pembayaran
Individual : Melibatkan hanya 1 orang Seorang Manajer toko dikeluhkan
atau beberapa orang oleh staffnya
Tujuan
Menggali lebih lanjut tentang performance gaps yang sudah diidentifikasi
sebelumnya
Proses Output
o Tentukan lingkup investigasi Data tentang performance
o Tegaskan fokuskan investigasi Anda gap siap untuk dianalisis
o Dapatkan data secara detail
o Dapatkan dukungan dari management
Questionnaire : Interviews :
• Essay • Face to face
• Phone
• Rating
• Focus Group
• 360 multi rater Discussion
feedback • Informal
discussion
Proses Output
o Analisa data yang telah didapatkan Rekomendasi solusi
o Memilah data yang tidak valid training dan non-training
o Mengelompokkan dan meringkas data
o Menarik kesimpulan logis
Kurangnya kompetensi
• Tidak mengetahui bagaimana cara
mengerjakan pekerjaan mereka
Kurangnya motivasi
• Karyawan tidak ingin mengerjakan pekerjaan
mereka
Kurangnya sumberdaya
• Tidak memiliki cukup sumberdaya untuk
menyelesaikan pekerjaan
Motivasi Kompetensi Sumberdaya
Gaya memimpin
Delegasi yang
Pekerjaan SDM kurang
tidak tepat
monoton Pekerjaan
Analisa masalah
Berfikir negatif overload
Kemampuan
Kurang dihargai SOP tidak ada
menjual
Konflik antar rekan Tools kurang
Kemampuan
Otoriter Anggaran tidak
bernegosiasi
Support atasan ada
Kemampuan
kurang Birokrasi terlalu
public speaking
Office politics kaku
Planning &
organizing
Hasil Investigasi Penyebab Alternatif solusi
SOP tidak Kompetensi Sosialisasi/
disosialisasikan Training
Perubahan SOP tidak Sumberdaya Meeting
diikuti dengan sistem koordinasi
yang menunjang
SOP sering berubah- Motivasi Focus Group
berubah Discussions
Kekurangan tenaga Sumber daya Lakukan workload
didalam melaksanakan analysis
SOP
Tujuan
Merencanakan program pelatihan yang sesuai dengan rekomendasi dari
langkah analysis
Proses Output
o Mengidentifikasisolusi training dari Silabus dan training matriks
proses analysis dan memjabarkan ke
dalam bentuk yang lebih detail
Latar belakang (definisi masalah)
Metode training
Durasi training
Internal Trainer atau external ?
Proses
Menmbuat laporan dan meringkas seluruh aktivitas Training Needs Analysis
Output
Laporan Training Needs Analysis
Executive Summary
Manager memberikan
Trainee Trainer
dukungan dan observasi
Manager terhadap training yang
diberikan
Sebelum Training
Berpartisipasi aktif
Memberikan ide dan berdiskusi saat pelatihan berlangsung
Trainee
Datang tepat waktu
Membuat komitmen perubahan perilaku
Manager
Organisasi
Individu
Level 2 - Learning
Level 3 – Behavior
Application
Level 4 – Business
Impact
Mengukur keberhasilan training Alat :
dari sisi pertumbuhan bisnis o Performance appraisal
Level IV Business Impact melalui peningkatan (KPI)
kinerja/kompetensi • Focus group Discussion
Alat :
Level III Behavior Mengukur implementasi hasil o Observation
Application training di tempat kerja o Interview
o Action plan
Alat :
Level II Mengukur pemahaman peserta o Pre test vs Post test
Learning pada saat selesai mengikuti o Roleplay
training
o Case study
Level III
Behavior
Application
Level II
Learning
Tentukan hal yang ingin dievaluasi
Level I
Buat kuisioner agar dapat dikuantifikasi Reaction
Level III
Behavior
Application
Level II
Learning
Evaluasi pengetahuan, ketrampilan sikap
Level I
sebelum dan sesudah training Reaction
Level III
Behavior
Application
Level II
Learning
Sediakan waktu untuk perubahan
Level I
perilaku (3-6 bulan setelah kegiatan Reaction
training)
Evaluasi baik sebelum maupun sesudah
program
Lakukan survei, kuisioner, wawancara
terhadap peserta, atasan langsung, dan
bawahannya, rekan kerja dan observasi
langsung terhadap peserta pelatihan
Interviewer bersama interviewee mengulas kembali perilaku yang
diajarkans selama pelatihan.
Interviewer menjalankan maksud wawancara, yaitu untuk menilai
efektifitas pelatihan sehingga kualitasnya dapat ditingkatkan.
Tujuan dari wawancara adalah
- Untuk mengetahui perkembangan perilaku yang telah diajarkan
pada pelatihan
- Jika ada kendala, apa alasannya
Interviewer menegaskan bahwa informasi akan dijaga
kerahasiaannya
Level IV Business
Impact
Level III
Behavior
Application
Level II
Learning
Gunakan asumsi untuk dapat mengukur
Level I
keberhasilan bisnis karena training. Reaction
3
kompetensi yang training
menyebutkan Design
kebutuhan training
kompetensi
di setiap
jabatannya
Nama : Luthfi Rochmatika
Jabatan : HR Manager & Trainer
Contact : 081319554465
Email : luthfi.rochmatika@gmail.com
Perjalanan karir Luthfi diawali dari dunia perbankan selama 5 tahun. Mulai tidak
menemukan passionnya, Luthfi mendapatkan tawaran program development dari
Mahadasha (Trakindo Grup) untuk menjadi level managerial. Sistem rekrutmen
menggunakan assessment center dan pelatihan bekerja sama dengan PPM management
dengan kurikulum yang komprehensif membuat Luthfi semakin paham dunia HR. Lulus
dari program tersebut, Luthfi mendapat tantangan untuk mengajar soft skill d ibidang
Customer Service di bawah perusahaan Mahadya (Carl’s Jr, WingStop, Caribou Coffe
brand) . Hingga saat ini, program-program soft skill merupakan andalan Luthfi di dalam
mengajar. Karirnya tidak berhenti disitu, Mahadya memberikan kesempatan Luthfi untuk
mengambil program HR sertifikasi yang diadakan oleh GML. Kesehariannya, Luthfi
menjadi HR Business Partner di Mahadya mendukung keberhasilan operasional Bisnis.