Anda di halaman 1dari 48

Situational Approach

High
KNOWLEDGE / SKILLS

Counselor/Motivator
Coach
“Developer”
“Catalyst”

Mentor
Director “Guide”
“Expert”
Low High
MOTIVATION
Coaching

the unlocking of existing gifts and


skills
Bertanya
Umpan balik atas kinerja
Orientasi thd tujuan
COACHING Fokus pd tindakan & masa depan
Memahami & mengakui masa lalu
bisa relevan
Hubungan co-creative &setara CONSULTING

COUNSELING
“the support of the individual “the acquisition of wisdom”
when they face a personal Same Membimbing, menasihati &
crisis” Core bertanya
Bertanya Skills Umpan balik atas proses
Umpan balik atas interaksi Memiliki pengetahuan ADVISING /
Masa lalu sgt relevan &/pengalaman di bidang yg TELLING / GIVING
MENTORING Menyembuhkan masalalu sama INSTRUCTION
Hubungan ‘dokter-pasien’ Hubungan ‘pembimbing &
siswa’
Counseling Mentoring
Coaching

ART of To GET

Coaching adalah komunikasi timbal balik antara seorang coach


dan seorang coachee dalam proses kreatif dan memprovokasi
pemikiran, yang menginspirasi mereka untuk memaksimalkan
potensi pribadi maupun profesional
(International Coach Federation)
Counseling
Konseling adalah support process dimana seorang konselor
mengadakan pembicaraan tatap muka dengan orang lain,
untuk membantu mereka menyelesaikan masalah pribadi atau
membantu mereka untuk memperbaiki sikap, tingkah laku
atau karakter
Mentoring

Mentoring adalah suatu hubungan profesional dimana seorang


yang telah berpengalaman (mentor) membimbing orang lain
(mentee) untuk mengembangkan suatu keahlian atau
pengetahuan tertentu/spesifik yang akan meningkatkan
pengembangan pribadi atau profesional orang tersebut.
Coaching & Mentoring

Coaching
Mentoring

• Bertitik tolak dari keahlian dan • Bertitik tolak dari kemungkinan


pengalaman orang yg menjadi dan kemampuan yang dimiliki
mentor coachee
• Mentor memberi contoh, • Coach mengajukan pertanyaan
mengajarkan, memberi pendapat agar coachee dapat menemukan
dan saran sendiri jawaban dari dalam dirinya
• Peran mentor lebih dominan • Coach tidak mendominasi,
dalam mengarahkan dan memberi coachee diberi ruang seluas-
solusi, berdampak bagus untuk luasnya untuk berkembang,
jangka pendek berdampak bagus untuk jangka
panjang

•Hubungan berdasarkan kepercayaan


•Mempercepat proses pembelajaran dan pengembangan
Each Style Characteristics
Fokus Dampak Resiko & Kontrol
Expert Pekerjaan selesai– tugas Fisik, intelektual & Resiko rendah & kontrol
tercapai secara efektif dan interpersonal. Memperoleh dan tinggi – agenda ditentukan
“Director” efisien. Performance technique, mengaplikasikan pengetahuan. oleh coach
methods and tactics.

Guide Membangun keahlian (skill) – Intelektual and interpersonal. Resiko masih rendahkontrol
meningkatkan kapasitas dalam Akumulasi, aplikasi dan masih tinggi; coach masih
“Mentor” perannya. Bagaimana bergerak mempertajam pengetahuan, perlu menciptakan hubungan
menuju tujuan dan sasaran yg memecahkan masalah kerja
disepakai

Developer Memperbesar kapabilitas Interpersonal dan emosional: Resiko medium ke tinggi–


(capability) – menyepakati dan mempengaruhi diri dan orang keterlibatan personal
“Konselor/ membuat goals, menciptakan lain, menciptakan peluang baru involvement sejajar dengan
Motivator” tujuan dan langkah2 ke depan hubungan kerja

Catalyst Nilai2 dan perspektif- Emosional and interpersonal: Resiko tinggi, kontrol rendah–
menciptakan agenda perubahan mengintegrasikan relationships ada wilayah baru yang
“Coach” melalui kesadaran, visi dan dengan nilai2 personal diekslplorasi oleh kedua
tujuan personal belah pihak
Some Facts
• Training meningkatkan produktivitas 22,4%; sedangkan
training yang ditindaklanjuti dengan coaching
meningkatkan produktivitas 88% (Public Personel
Management, Gerald Olivero, 1977)
• Dari 761 executive Dell Computer Corporation yang telah
menerima coaching, 90% merasa tingkat kepuasan dan
adanya kecenderungan mendapatkan promosi (Human
Resource Magazine)
• Coaching menghasilkan $ 7.90 untuk setiap $1 yang
dikeluarkan (Booz Allen Hamilton, 2004)
Coaching At Work
Coaching bisa diterapkan dalam berbagai aspek pekerjaan. Esensi
coaching adalah komunikasi yang diarahkan untuk mencapai
tujuan.

Penerapan coaching dalam area pekerjaan :


• Memberikan umpan balik (feedback)
• Performance planning
• Performance review
• Memimpin rapat
• Presentasi
• Negosiasi
Building Rapport

Giving Listening
Supportive
Basic
Feedback
Skills

Asking Intuition
Powerful Questions
Building Rapport Skills

Rapport adalah hubungan yang dekat dan harmonis dimana orang atau
kelompok saling memahami perasaan atau ide-ide satu sama lain dan
berkomunikasi dengan baik
In Rapport Out of Rapport

• Common ground • Points of difference


• Tone, pace of speech in • Fighting to be heard
synch • Closed body language
• Open body language (lean (squared –off close to body)
in same angle) • My way or no way
• Shared meanings • Disjointed unfocused
• Relaxed
Matching & Mirroring

• Seluruh tubuh matching


• Sebagian tubuh matching
• Setengah tubuh matching
• Kualitas vokal (analog)
• Ekspresi wajah
• Sikap tubuh
• Mengulangi frase
• Nafas
• Matching tidak langsung
(cross over mirroring)
Listening Skills

• Look interested
• Inquire with questions
• Stay on target
• Test your understanding
• Evaluate the message
• Neutralize your own feelings
“A brain to pick, an ear to listen...”
Three Levels of
Active Listening
Parroting Paraphrasing Pondering

• Mengingat • Mengulangi • Menyatakan


• Mengulang dengan mirip ulang dg
kata demi • Memeriksa kalimat
kata pemahaman sendiri
• Membuat
hubungan
Intuition
• Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami
sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan
intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba
saja datangnya dari dunia lain dan di luar
kesadaran.
• Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong
untuk membaca sebuah buku. Ternyata, di dalam
buku itu ditemukan keterangan yang dicari-carinya
selama bertahun-tahun.
• Intuisi “bicara” pada diri kita melalui sinyal halus
(bayangan, feelings, sensasi, pikiran, suara, etc.),
kita perlu belajar lebih reseptif terhadap bentuk
komunikasi ini
Asking Questions
The Basic Model of Coaching:
GROW
• Goal
• Reality
• Options on target
• Wrap Up
GROW Model
- Langkah ke depan
- Komitmen bertindak
- Menetapkan langkah dan waktu
-Menyepakati support yg dibutuhkan
- Mengeksplorasi berbagai
pilihan/options
--Mendorong coachee membuat “Apa yang AKAN anda lakukan?”
saran bagi dirinya sendiri
- Memberi saran secara hati2
-Mengidentifikasi rintangan yg
mungkin timbul
- Memastikan pilihan dibuat Focus
“What could you do?”
“Apa yang BISA anda lakukan?”
- Menyepakati topik
- Sepakat atas tujuan khusus sesi ini
-Mengajak ybs melakukan self assessment - Membuat tujuan jangka panjang jika
- Hindari berasumsi diperlukan
- Abaikan masa lalu yg tidak relevan REALITY
“What do you want?”
“What is happening now?” “Apa yang anda INGINKAN?”
“Apa yang TERJADI saat ini?”
Giving Supportive Feedback
• Umpan balik yang efektif dapat mengakselerasi pembelajaran
coachee, menginspirasi, memotivasi, membantu mereka merasa
berharga dan membuat mereka ingin segera bertindak
• Coach harus belajar memberi umpan balik yang :
 Diberikan dengan niat positif
 Berdasar fakta atau tingkah laku
 Konstruktif dan bermanfaat
• Manfaat bagi coachee saat menerima umpan balik :
 Dampak positif atas pembelajarannya
 Memberi informasi atau persepektif yang bermanfaat
 Membangkitkan semangat
 Mengkonfirmasi atau sebagi perbandingan pandangan dan
pendapat
 Memicu insights atau ide
Day 2
Review

• Analogi sederhana mengenai mengendarai mobil:


– Terapis akan mengeksplorasi apa yang membuat anda berhenti
mengendarai/menyetir
– Konselor akan mendengarkan kecemasan anda mengenai mobil
– Mentor akan memberikan tips dari pengalamannya mengendarai
mobil
– Konsultan akan menasihati anda tentang bagaimanana mengendarai
mobil
– Coach akan membesarkan hati/niat (encourage) dan mendukung
(support) anda dalam mengendarai mobil
Practical Tools
for Coaching & Counseling
Metaphor

(Metafora)
3 Chairs Technique

• Untuk mengatasi konflik interpersonal dengan


syarat harus ada critical incident
1. Kursi 1 & 2: Apa yg anda lihat, pikir, rasa, lakukan
2. Kursi 3: apa yang anda amati, apa yang bisa anda
katakan yg bermanfaat bagi mereka
3. Kursi 1: Insight atau pembelajaran baru apa yang anda
dapatkan? Apa yang akan anda lakukan secara
berbeda
The 7 Level P.E.R.F.E.C.T. SCANNING
Pyramid
Values & Beliefs
Tools for discovering what motivates behaviors

Contoh Pertanyaan Contoh Values


• Aktivitas atau kegiatan apa yang selama ini • Acceptance • Freedom • Pleasure
penting untuk anda? • Achievement • Friendship • Power
• Hal apa yang membuat anda termotivasi? • Advancement • Fun • Praise
• Adventure • Health • Problem solving
• Apa yang sangat anda inginkan?
• Beauty • Helping others • Safety
• Apa yang membuat anda bangun dari tempat • Challenge • Humour • Spirituality
tidur di pagi hari? • Change • Independence • Success
• Hal apa yang anda betul-betul menikmati • Competitiveness • Inner harmony • Trust
• Cooperation • Integrity • Truth
melakukannya?
• Courage • Justice • Uniqueness
• Hal apa yang anda bersedia lakukan untuk • Creativity • Leadership • Vitality
mendedikasikan hidup anda? • Dignity • Learning • Wealth
• Ketika hidup berakhir, apa yang membuat anda • Economic security • Love • Wisdom
merasa puas? (mis. Yg telah dilakukan, dicapai, • Fame • Nurturing • Zest
• Family • Order • Etc....
identitas diri, dll)
• Personal development
• Kualitas apa yang orang lain nilai mengenai diri
anda?
• Dll.....
Unlocking the Mental Block
Cartesian Coordinate
II I
-,+ Converse Theorem +,+

~AB AB
Non-Mirror Image
Reverse Theorem

III ~A~B A~B IV


-,-
Cartesian Logic
Analisa:
• Tidak ada suatu permasalahan bisa mempertahankan maknanya atau
“terbukti” benar di keempat kuadran
• Bila kita mengaplikasikan suatu masalah di keempat kuadran pada
akhirnya masalah tersebut akan kehilangan maknanya atau kebenarannya
• Tidak ada satu masalah pun yang terbukti benar saat ditempatkan di luar
konteksnya
• Dengan menggunakan keempat pola secara berturutan akan memberikan
efek menembus batasan konteksnya

“All meaning is dependent on the context in which it appears”


~Alfred Korzybski
• Saya merasa sulit berkomunikasi dengan rekan
kerja saya
 saya merasa sulit berkomunikasi
 dengan rekan kerja saya

Susun suatu pertanyaan, misalnya:


A adalah “Apa yang akan terjadi”
B adalah “kamu melakukannya”
Contoh Cartesian Logic Patterns
I
II
Saya merasa sulit +,+
-,+ berkomunikasi
dengan rekan kerja saya

III IV
-,- +,-
Contoh Cartesian Logic Patterns
I
II
-Saya TIDAK merasa sulit -Saya merasa sulit +,+
-,+ berkomunikasi berkomunikasi
-dengan rekan kerja saya -dengan rekan kerja saya
”Oh ya? Kapan kamu pernah merasa tidak
kesulitan berkomunikasi dengan rekan kerjamu?”

-Saya TIDAK merasa sulit


III berkomunikasi
-Saya merasa sulit
berkomunikasi
IV
-,- -TIDAK dengan rekan kerja saya -TIDAK dengan rekan kerja saya +,-
”Hmm…coba kamu ingat-ingat pengalamanmu
berkomunikasi dengan orang lain selain rekan kerjamu. ”Oh, apakah kamu juga merasa sulit berkomunikasi
Bagaimana menurutmu kamu bisa dengan selain rekan kerja kamu?”
begitu smooth berkomunikasi dengan mereka?”
Contoh Cartesian Logic Patterns
I
II
Saya sering merasa gugup +,+
-,+ ketika ingin melakukan
presentasi

III IV
-,- +,-
The Precision Questions of the Meta
Model
Manfaat:
• Mempertanyakan asumsi yang dinyatakan oleh klien
• Mendapatkan informasi yang lebih jelas dan spesifik dari
apa yang klien nyatakan
• Menempatkan keyakinan klien ke konteks yang lebih
spesifik
• Menggoyahkan keyakinan klien yang membatasinya
Precision Model

Perbandingan

…lebih/kurang
dari siapa/apa?

Kata kerja Generalisasi


Apa yang anda
maksud dengan Apakah benar
…? selalu ….?

Kata benda / Pembatasan


Kata ganti diri
Apa/siapa yang Apa yang terjadi jika anda
anda maksud lakukan/tidak anda lakukan
dengan …?
Contoh Precision Model
Generalisasi : “Saya selalu dimarahi”
Tanya: “Apakah benar selalu dimarahi?”

Pembatasan diri: “Saya harus pulang jam 6”


Tanya: “Apa yang akan terjadi bila anda tidak pulang jam 6?”

Kata benda seperti tim


Tanya: “Apa yang yang dimaksudkan dengan tim? Apakah itu seluruh atau
hanya sebagian”

Kata kerja
Tanya: “Apa yang yang dimaksudkan dengan mengerjakan?”

Menggunakan perbandingan
Tanya: “Kurang dari apa dan siapa?”
Latihan

Saya susah membagi waktu

Saya merasakan perlu pertolongan

Saya punya masalah dengan kesehatan

Atasan tidak mau mengerti saya

Saya sudah bekerja keras untuk meningkatkan penjualan tetapi hingga


sekarang belum berhasil
Proses Konseling
• Identifikasi kebutuhan konseling
• Persiapan konseling:
– Penjadwalan waktu dan tempat
– Beritahu bawahan sebelumnya
– Kumpulkan informasi
– Buat perencanaan berjalannya sesi
– Ciptakan atmosfer yang baik/tepat
• Pelaksanaan konseling
– Membuka sesi
– Diskusikan isyu
– Kembangkan action plan
– Catat dan tutup sesi
• Dokumentasi
• Follow up
Teknik Konseling
• Rekomendasi
• Persuasi
• Nasihat
• Corrective training
• Perintah (commanding)
Counseling Do’s & Dont’s
Do: Dont:
• Kenali diri dan kekuatan anda sendiri • Datang terlambat
• Kenali orang yang anda konseling Temukan • Gelisah, memainkan pulpen dll
cara untuk connect dan engage dengan
orang tersebut • Menjawab telpon dalam sesi
• Pahami hal-hal yang memotivasi counselee konseling
potensi mereka • Mencatat terus sepanjang sesi
• Kenali keunikan tiap individu (It’s Ok bila sesekali mencatat
• Tunjukkan bagaimana counselee poin penting)
telah/mampu menggunakan kelebihan
mereka untuk membuat suatu kontribusi • Tampak terburu-buru, tergesa-
yang signifikan gesa atau terganggu
• Tetap berpikiran terbuka
• Berusaha untuk selalu obyektif
• Menjadi pendengar yang baik
Mentoring Model

You do
You do it it
– and I
I do it – watch
and You
watch
I do it
Proses Mentoring
• Diskusikan tujuan mentoring dengan pegawai
• Persiapkan rencana mentoring individu
• Sediakan prosedur untuk follow-up
• Implementasikan rencana
Ciri Mentor yang baik:
• Punya hasrat (desire) untuk menjadi mentor
• Role model yang baik
• Percaya diri
• Punya visi (visionary)
• Mengetahui dirinya sendiri
7 Skills Vital to Successful Mentoring

1. Membangun visi 6. Mengelola perubahan


2. Menciptakan misi mengenali terjadinya perubahan,
walk the talk, jujur, terbuka, berpartner dgn orang2 yg mengikuti
perubahan, mengatasi resistensi
available, trust, komunikasi
efektif, confidentiality 7. Memberdayakan kelompok
3. Mendengarkan menggunakan berbagai sumber,
bertanya lebih dalam, mendukung
4. Memberikan feedback pembelajaran, mengatasi gangguan,
5. Berpikir sinergis mengembangkan kemandirian

melihat dari berbagai perspektif


Mentor’s Mind Set
• Menjadikan pengembangan SDM sebagai prioritas utama
• Membatasi jumlah mentee (80/20 Pareto Principle)
• Mengembangkan hubungan interpersonal
• Menolong tanpa syarat
• Biarkan mereka mengikuti anda beberapa waktu (jangan bekerja
sendiri)
• Put fuel in their tank (berbagi buku, CD, dll)
• Bersama mereka sampai mereka bisa “terbang sendiri” dengan
sukses
• Beri kesempatan
• Bantu mereka mengulangi prosesnya
Attract Other Leaders
Leader Leader

Follower Follower Follower Leader Leader Leader

Follower Follower Leader Leader Leader Leader Follower Leader Follower

LEADERS WHO ATTRACT FOLLOWERS LEADERS WHO ATTRACT LEADERS

•Butuh untuk dibutuhkan •Ingin sukses


•Ingin penghargaan •Ingin ‘mereproduksi’ dirinya
•Fokus pada kelemahan orang lain •Fokus pada kekuatan orang lain
•Ingin menjaga kekuasaannya •Ingin berbagi kekuasaan
•Menghabiskan waktunya dengan orang •Menginvestasikan waktu bagi orang lain
lainSpend their time with others. •Adalah pemimpin yang hebat
•Adalah pemimpin yang baik •Mengalami kesuksesan besar
•Mengalami beberapa kesuksesan

John C. Maxwell: Mentoring 101, What Every Leader Needs to Know


The leader who believes I’m a 10 or
The leader who believes I’m a 2?

• Siapa yang mendapatkan upaya saya yg


terbaik?

• Siapa yang saya paling nyaman untuk


bekerjasama?

•Siapa yang paling mudah saya dekati?

• Siapa yang ingin yang terbaik bagi saya?

• Dari siapa yang saya paling banyak belajar?

Anda mungkin juga menyukai