Anda di halaman 1dari 17

1

Understanding

Self-Coaching
Mengenal keterampilan mengcoaching diri
sendiri.

Darmawan Aji

© Darmawan Aji 2020

Diterbitkan untuk kalangan sendiri.

www.darmawanaji.com

“Kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas


pertanyaan kita” — Darmawan Aji

Prakata

E
book ini bertujuan untuk mengenalkan self-coaching
secara ringkas. Di dalamnya membahas tentang apa
yang dimaksud dengan self-coaching dan
manfaatnya. Bila setelah membaca ebook ringkas ini Anda
tertarik untuk mempelajari self-coaching secara lebih
mendalam, silakan baca buku Self-Coaching: Seni
Mengelola Diri untuk Maksimalkan Potensi yang saya
terbitkan akhir Desember tahun 2020.
Ebook ini terdiri dari tiga bagian.
Bagian pertama membahas apa yang dimaksud dengan
self-coaching.
Bagian kedua membahas tentang kekuatan pertanyaan.
Bagian ketiga membahas tentang pentingnya
mendisiplinkan pikiran.
Self-coaching adalah tentang mendisiplinkan pikiran
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
memberdayakan bagi diri kita sendiri. Bila kita tidak
mengajukan pertanyaan yang memberdayakan secara
disengaja, pikiran yang belum terdisiplin akan cenderung
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak
memberdayakan secara tidak disengaja. Inilah mengapa,
mempelajari self-coaching penting bagi kita.
Semoga ebook ringkas ini bermanfaat bagi Anda.

Daftar Isi

Prakata..........................................................................5
Daftar Isi .......................................................................6
Coaching & Self-Coaching ........................................7
Asumsi dalam Coaching ......................................................8
Dari Coaching ke Self-Coaching .........................................8

Pertanyaan adalah Jawaban....................................11


Mendisiplinkan Pikiran .............................................14
Tentang Penulis .........................................................16

Coaching & Self-Coaching

A
pa yang dimaksud dengan coaching? Timothy
Gallwey salah satu pionir coaching mende nisikan:
“Coaching is unlocking a person's potential to
maximise their own performance. It is helping them to learn
rather than teaching them.”
Terjemahan bebasnya kurang lebih: “Coaching adalah
membebaskan potensi seseorang untuk memaksimalkan
performanya. Ini tentang membantu mereka belajar alih-alih
mengajari mereka.”

fi

Asumsi dalam Coaching

1. Setiap orang memiliki potensi dan dapat bertumbuh


menuju potensi terbaiknya.
2. Setiap orang pada dasarnya kreatif dan berdaya. Mereka
memiliki seluruh sumberdaya yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuannya.
3. Apa yang dibutuhkan seseorang adalah proses kreatif
dan provokatif yang dapat membebaskan potensinya.
4. Cara terbaik untuk memfasilitasi proses kreatif dan
provokatif adalah dengan mengajukan pertanyaan.

Dari Coaching ke Self-Coaching

Aktivitas mandiri untuk mendekatkan diri ke tujuan yang


kita inginkan dan menemukan solusi atas berbagai
tantangan hidup yang kita hadapi.
Self-coaching diawali dengan premis: tidak ada orang
yang tahu lebih dalam tentang diri kita kecuali diri kita
sendiri. Setiap kita pada dasarnya kreatif dan berdaya
untuk menyelesaikan tantangan apapun yang kita hadapi.
Setiap kita pada dasarnya memiliki potensi untuk menjalani
kehidupan yang lebih produktif dan bermakna.
Tujuan dari belajar self-coaching adalah kita mampu
menciptakan dialog produktif dengan diri sendiri untuk
membebaskan potensi dan memaksimalkan performa kita
sendiri.
Dengan struktur dan teknik yang tepat, kita akan mampu
mengeluarkan sumberdaya internal yang kita miliki. Kita
akan mampu menemukan solusi atas permasalahan kita
sendiri. Kita akan mampu bergerak menuju tujuan yang
8

bermakna dalam hidup kita dan bertumbuh menuju versi


terbaik dari diri kita sendiri.

Coaching Self-Coaching

Dialog antara coach dengan Dialog dengan diri kita sendiri.


coachee.

Coach memfasilitasi proses Kita memfasilitasi proses berpikir


berpikir dan pemecahan masalah dan pemecahan masalah dengan
dengan mengajukan pertanyaan. mengajukan pertanyaan pada
diri sendiri.

Coach perlu memahami struktur Kita perlu memahami struktur


sesi coaching dan berbagai self-coaching dan berbagai
teknik untuk memfasilitasi proses teknik mengcoaching diri sendiri.
coaching.

“It is not the answer that


enlightens, but the question” —
Eugene Ionesco

10


Pertanyaan adalah Jawaban

S
etiap orang pada dasarnya sudah memiliki jawaban
atas segala tantangan yang ia hadapi. Jawabannya
sudah ada di dalam diri mereka. Apa yang mereka
butuhkan adalah pertanyaan yang tepat. Pertanyaan yang
akan mengantarkan ia pada jawaban. Pertanyaan yang akan
memicu proses kreatif dan provokatif dalam dirinya.
Pertanyaan yang akan membebaskan potensinya.

11

Unresourceful Question Resourceful Question


(Pertanyaan yang (Pertanyaan yang
Memperdayakan) Memberdayakan)

Pertanyaan yang menjauhkan kita Pertanyaan yang mendekatkan


dari tujuan. kita ke tujuan.

Pertanyaan yang mematikan Pertanyaan yang memicu


kreativitas. kreativitas.

Pertanyaan yang membuat kita Pertanyaan yang membuat kita


tak berdaya. berdaya.

Contoh pertanyaan yang tidak memberdayakan:


• “Mengapa semua ini terjadi pada saya?”
• “Siapa yang bisa saya salahkan atas kejadian ini?”
• “Kenapa apa yang saya lakukan semuanya tidak
berhasil?”
Contoh pertanyaan yang memberdayakan:
• “Apa yang saya inginkan dari situasi ini?”
• “Siapa yang dapat membantu saya memecahkan
masalah ini?”
• “Apa yang perlu saya lakukan secara berbeda agar saya
dapat berhasil?”

12

“Sometimes one question can


change the course of your entire
life” — Michael Tyrell

13


Mendisiplinkan Pikiran

S
ebagian besar pertanyaan yang muncul dalam benak
kita muncul secara otomatis dan tidak disengaja.
Seringnya pertanyaan otomatis tersebut adalah
pertanyaan yang tidak memberdayakan.
Menurut National Science Foundation, dalam sehari ada
sekitar 12.000 - 60.000 pemikiran yang muncul dalam
benak kita. 80% di antaranya pemikiran negatif dan 95% di
antaranya hanya mengulang pemikiran yang sama dengan
sebelumnya.

14

Pikiran dapat muncul secara tidak disengaja atau


disengaja. Sebagian besar pikiran kita muncul secara tidak
disengaja.
Sedikit dari kita yang terlatih mendisiplinkan pikiran kita.
Maka, kita perlu mendisiplinkan pikiran kita agar
terbiasa memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang
memberdayakan. Self-Coaching adalah salah satu cara
untuk mendisiplinkan pikiran kita.
Pikiran yang muncul dalam benak kita memengaruhi apa
yang kita rasakan. Apa yang kita rasakan memengaruhi apa
yang kita lakukan. Apa yang kita lakukan memengaruhi
hasil-hasil yang kita dapatkan.
Jika kita tidak melatih pikiran kita, maka kita hanya akan
mengulang-ulang pemikiran yang sama. Hasilnya, kita
merasakan hal-hal yang sama, melakukan hal yang sama,
dan mendapatkan hasil-hasil yang sama.
Jika kita ingin mengubah hasil, maka kita perlu
mengubah tindakan. Untuk mengubah tindakan, kita perlu
mengubah pikiran dan perasaan di balik tindakan tersebut.
Hasil adalah buah. Tindakan adalah batang. Pikiran dan
perasaan adalah akarnya. Jika kita ingin mengubah buah,
maka kita perlu mengubah akarnya.

15

Tentang Penulis

D
armawan Aji dikenal sebagai seorang productivity
coach. Kliennya adalah para high-performer di
profesinya masing-masing, mulai dari atlit sampai
CEO. Aji mengantongi serti kasi internasional di bidang
Neuro-Linguistic Programming, Transformational Coaching,
dan Objective-Key Results. Ia juga merupakan Member of
Advisory Board dari Indonesia NLP Society, komunitas
pembelajar NLP terbesar di Indonesia.

16

fi

Sampai saat ini, Aji telah menghasilkan enam buku:


Hypnowriting, Hypnoselling, Life by Design, Productivity
Hack, Mindful Life, dan Self-Coaching. Blognya
darmawanaji.com menjadi salah satu referensi utama
dalam tema produktivitas, penguasaan keahlian, dan
perubahan perilaku. Ia juga mengampu beberapa kelas
online maupun o ine terkait tema yang sama. Beberapa
klien yang pernah mengundang beliau sebagai narasumber
antara lain: Sekolah Intelijen Strategis — BAIS TNI, Samuel
Aset Manajemen, Bank Syariah Mandiri, Sygma Daya
Insani, Zahir Accounting, dll.
Darmawan Aji tinggal di kaki gunung Manglayang Kota
Bandung bersama istri dan keempat putra-putrinya.
Alumni Fisika ITB ini mengisi waktu luangnya dengan
membaca dan berlatih silat tradisional.

17
ffl

Anda mungkin juga menyukai