Dengan berbekal pengetahuan tentang cara kerja otak, Neuro Language Program (NLP),
Hipnotis, dan pengalaman yang bertahun-tahun sebagai seorang sales manager, trainer, coach dan
hipnotherapis, saya mengembangkan strategi Neuoroselling yang sitematis untuk selling.
Meskipun terdiri dari 9 langkah, langkah di atas bisa digunakan secara keseluruhan dan secara
berurutan dari awal, atau hanya langkah tertentu sesuai dengan kebutuhan.
1. Melakukan persiapan
Benyamin Franklin pernah mengatakan “By failing to prepare, you are preparing to fail”
Artinya, jika Anda gagal untuk melakukan persiapan, maka Anda sedang
mempersiapkan kegagalan. Demikian pula dalam selling membiasakan diri untuk
mempersiapkan dengan baik sebelum memulai sebuah pendekatan selling adalah hal yang
sangat penting dan bisa meningkatkan closing Anda. Persiapan tersebut berupa:
a. Menetapkan tujuan atau goal.
Apa yang Anda ingin dapatkan sebagai hasilnya? Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda
sudah mencapai tujuan Anda? Apa kriteria yang harus dipenuhi? Minimal apa yang harus
Anda dapatkan?
b. Mengumpulkan informasi
Informasi yang bisa bermanfaat dan membantu Anda dalam menyusun strategi, misalnya
informasi tentang keluarga, hobi, pekerjaan, bisnis, prestasi dan hasil pencapaian prospek
secara pribadi, dalam pekerjaan maupun secara sosial.
c. Menyusun strategi
Menyusun strategi pendekatan berdasarkan informasi yang sudah Anda kumpulkan,
bagaimana cara memulai, apa yang harus lebih Anda fokuskan dan lain-lain.
d. Mengantisipasi masalah dan keberatan yang bakal muncul.
Berandai-andai dan posisikan diri Anda sebagai prospek, kira-kira kendala apa atau
keberatan apa yang Anda miliki?
e. Menyiapkan plan B, seandainya strategi A Anda tidak membuahkaan hasil.
Strategi apa lagi yang masih bisa anda gunakan? Atau bagaimana caraanya agar Anda masih
memiliki kesempataan untuk melaakukan pendekatan lagi dan tidak game over.
f. Melakukan latihan mental
Melakukan laatihan mental dengan cara berimajinasi sedang berhadapan dengan prospek
Anda untuk melatih dan memantapkan strategi yang sudah Anda siapkan.
6. Memberikan presentasi
Sesudah Anda memunculkan dan membuat prospek sadar dengan kebutuhannya, sekarang
saatnya Anda memberikan presentasi tentang produk Anda. Dengan bekal pengetahuan
tentang cara kerja otak dan karakteristik otak reptil, maka Anda bisa menyusun sebuah
presentasi yang efektif dan persuasif. Ketika memberikan presentasi, Anda bisa menggunakan
metoda hipnotis percakapan untuk menyampaikan pesan Anda secaara langsung ke otak reptil
prospek dan dengan demikian mempengaruhi pengambilan keputusan yang terjadi.
Anda juga bisa mengaktifkan hot button yang sudah Anda kondisikan dalam diri prospek
dalam fase sebelumnya, tujuannya untuk memunculkan dan mengasosiasikan emosi positif
prospek dengan produk dan solusi yang Anda tawarkan atau untuk memunculkan dan
menghubungkan emosi negatif prospek dengan masalah dan dampak yang akan terjadi jika
tidak membeli dari Anda. Anda bahkan bisa mengasosiasikan emosi negatif prospek terhadap
produk yang ditawarkan kompetitor.
8. Melakukan closing
9. Melakukan evaluasi
Turbo Neuroselling adalah sebuah keterampilan yang semakin Anda asah semakin bagus.
Oleh karena itu melakukan evaluasi sesudah sebuah keberhasilan atau kegagalan bisa
mempercepat proses pembelajaaran Anda untuk menguasai teknik-teknik dalam Turbo
Neuroselling. Selain itu evaluasi membuat Anda untuk mengenaali dan mengantisipasi
perubahan kondisi pasar yang senantiasa berubah sehingga bisa menyesuaikan pendekatan
Anda dengan strategi yang cocok dan efektif.
Dalam fase evaluasi ini Anda aan bertanya pada diri sendiri:
a. Apakah semua berjalan sesuai dengan rencana? Jika tidak apa penyebabnya?
b. Apakah persiaapkan yang saya lakukan sudah matang?
c. Teknik apa yang sudah mahir saya lakukan?
d. Apakah masih bisa ditingkatkan?
e. Apa saja yang masih butuh latihan?
f. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan ini lagi?
g. Kesalahan apa yang saya lakukan?
h. Apa yang harus saya lakukan supaya tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama?
i. Apakah ada hal yang baru yang saya pelajari dari pengalaman ini?
j. Bagaimana kondisi pasar sekarang? Apa kecenderungannya?
k. Bila Anda sudah bekerja dengan team, Anda bisa mengutarakan fase ini untuk
mengumpulkan informasi, berdiskusi dan membantu anggota team Anda untuk
mendapatkan solusi atas masalah yang dihadapi di lapangan.
Untuk membuat prospek sadar akan masalahnya kemudian memperbesar rasa sakitnya
untuk memunculkan kebutuhan, maka Anda bisa menggunakan teknik bertanya dengan
menggunakan pola pertanyaan yang dikembangkan oleh NEIL RACKHAM dengan mempelajari
35.000an sales call selama 10 tahun dan hasil riset menunjukkan bahwa pertanyaan yang diajukan
oleh para super salesman memiliki pola tertentu dan bisa dikategorikan menjadi 4 kelompok
pertanyaan disingkat SPIN yaitu:
1. Pertanyaan tentang Situasi prospek (S)
2. Pertanyaan tentang masalah atau Problem yang dialami prospek (P)
3. Pertanyaan tentang Implikasi atau akibat yang muncul (I)
4. Pertanyaan tentang Needs atau tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak yang
muncul dari masalah prospek (N)
Pola Pertanyaaan:
1. Pertanyaan tentang situasi prospek (S)
Kita sering mendengar pepatah yang mengataakan “perlakukan sesama Anda dengan cara
bagaimana Anda ingin diperlakukan” marilah kita berhenti sejenak dan melakukan evaluasi apakah
keyakinan tersebut bermanfaat? Lebih penting lagi, apakah strategi ini efektif digunakan untuk
selling?
Untuk mengujinya marilah kita melakukan eksperimen dibawah ini, silahkan Anda menjawab
pertanyaan yang akan saya ajukan dengan urutan yang terbalik. Jadi Anda pilih dahulu jawaban
yang saya berikan, yang dalam hal ini bisa kita anggap mewakili asumsi kita tentang apa yang
menarik dan dibutuhkan oleh customer, barulah kemudian saya akan memberikan pertanyaan yang
bisa kita anggap mewakili kebutuhan customer. Kenudian cocokkan jawaban Anda dengan
pertanyaan yang saya ajukan.
1. Pilihlah jawaban yang anda sukai atau menurut anda benar
a. Batu permata c. mobil
b. Vitamin d. kayu
2. Pilihlah jawaban yang anda sukai atau menurut anda benar
a. Handphone c. kerupuk
b. Jam tangan d. durian
3. Pilihlah jawaban yang anda sukai atau menurut anda benar
a. Beda jenis kelamin c. Lebih suka Dono
b. Beda pendapat d. Lebih suka Toni
4. Pilihlah jawaban yang anda sukai atau menurut anda benar
a. Didalam panci c. Didalam gelas
b. Didalam kamar d. Diatas piring
5. Pilihlah jawaban yang anda sukai atau menurut anda benar
a. Pohon c. tanah
b. Akar d. Buah
Sekarang, silahkan Anda bandingkan jawaban yang sudah anda pilih dengan pertanyaan yang
saya ajukan. Apakah banyak yang salah? Biasanya dalam eksperimen ini jawaban yang dipilih lebih
banyak yang tidak cocok dan tidak menjawab yang saya ajukan.
Jadi apakah Anda masih setuju dengan peribahasa di atas? Atau Anda lebih setuju kalau
peribahasa tersebut diubah sedikit menjadi “perlakukan customer Anda dengan cara bagaimana
mereka ingin diperlakukan oleh Anda”
Lalu baagaimana caranya melakukan pendekaataan yang efektif dan clien centered? Caranya?
Caranya adalah, sebelum Anda menawarkan sebuah solusi, fitur dan benefit, akan lebih bermanfaat
jika Anda mencari tahu dan menggali apa saja yang menjadi masalah customer, perkuat rasa sakit
yang timbul dari masalah tersebut, munculkan kebutuhannya, barulah sesuaikan presentasi Anda
dengan solusi yang bisa memahami kebutuhan customer tersebut. Strategi pendekataan seperti ini
yang akan lebih efektif dan tepat sasaran.