Anda di halaman 1dari 3

RESUME

BUKU

✓ Buku Self-Coaching membahas tentang bagaimana menggerakkan


diri untuk mewujudkan tujuan yang berharga dalam hidup kita, yaitu
dengan mengelola tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
Berapa banyak orang yang tahu apa yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuannya namun ia tak kunjung melakukannya juga?
✓ Untuk mengelola tindakan, kita perlu terampil mengelola pikiran
dan perasaan kita. Mengapa? Karena tindakan yang kita lakukan
sejatinya adalah wujud dari apa yang kita pikirkan dan rasakan.
✓ Disinilah Self-Coaching menjadi penting. Kita perlu terampil meng-
coaching diri sendiri agar diri selaras. Agar pikiran, keyakinan,
perasaan, dan tindakan kita mengarah ke tujuan yang sama. Saat ini
terjadi, Anda menjadi tak tertahankan. Potensi Anda akan lepas dan
Anda akan mampu mewujudkan hal-hal berharga dalam hidup yang
benar-benar Anda inginkan.
✓ Buku ini ditulis oleh praktisi dan coach produktivitas yang
sebelumnya telah menerbitkan 5 buku Best Seller (Hypnowriting,
Hypnoselling, Hack Productivity, Life by Design, dan Mindful Life).
✓ SAATNYA MENJADI COACH BAGI DIRI SENDIRI.

IDENTITAS BUKU:
JUDUL BUKU : SELF-COACHING
Seni Mengelola Diri Untuk Maksimalkan Potensi
PENULIS : DARMAWAN AJI
DITERBITKAN OLEH : DINAMIKA TRANSFORMASI ASIA
TAHUN TERBIT : DESEMBER 2020
TEBAL : 277 HALAMAN

1/3
RESUME
BUKU

Rumus Performance :
Beliau seorang Tennis Coach Performance = Potential – Interference
yang pertama kali secara
definitif membedakan Coaching Meminimalisir interferensi Permainan Luar di lapangan (Outer
dengan metode lainnya (training, agar kita dapat mengakses Game: perilaku dan performance atlet)
Coaching adalah adalah cerminan dari Permainan di
teaching, mentoring, dll) high-performance state
membebaskan potensi Dalam diri mereka (Inner Game:
seseorang untuk pikiran, perasaan dan suasana hati)
Timothy Gallwey adalah memaksimalkan Mengeliminasi hambatan
seorang kreator Inner Game, performanya, membantu internal yang mengganggu Setiap permainan selalu terdiri dari dua
yang menulis buku berjudul mereka untuk belajar alih- performa, pembelajaran bagian: Permainan Luar (Outer Game)
Inner Game of Tennis alih mengajari mereka dan kegembiraan dan Permainan Dalam (Inner Game)

COACHING

Outer Game dalam permainan tenis Menyelaraskan Outer dan Inner


Inner Game berlangsung dalam diri pemain.
misalnya adalah permainan menghadapi Game menggunakan Metafora
Bagaimana ia mampu mengelola mentalnya,
lawan, mengatasi hambatan, dan Self 1 (Pengamat) dan Self 2 (Pelaku)
fokus pada permainan, tenang menghadapi
mencapai tujuan di luar diri
lawan, mengelola kepercayaan diri, mengatasi
kecemasan dsb Self 1 (Pengamat) adalah kesadaran
Outer Game ini terkait dengan saat kita menjadi pengamat dari diri
pengetahuan tentang bagaimana kita. Saat kita “berpikir”, menganalisis,
Sejatinya, penguasaan Inner Game adalah dan mengkritisi perilaku kita. Bagian
mengayunkan raket, memposisikan
tentang melatih kesadaran (awareness). dari diri kita yang suka mengkritik,
tangan, melangkahkan kaki, dsb
Berpikir dan bertindak lebih sadar. Melihat menilai dan mengajari
sesuatu apa adanya. Melakukan sesuatu
Menguasai Outer Game saja tidak akan tanpa beban. Let it go and let it happen
menghasilkan penguasaan (mastery). Self 2 (Pelaku) adalah kesadaran
Pencapaian mastery dalam sebuah Saat kita mampu menguasai Inner Game saat kita melakukan sesuatu secara
keahlian merupakan kombinasi antara kita, maka kita akan mampu menghasilkan all out. Tanpa berpikir, hanya
Outer Game dan Inner Game performance di bidang apapun dengan melakukan. Bagian diri kita yang belajar,
excellent bekerja dan melakukan sesuatu

BUKU: SELF-COACHING
Bab 1 Understanding Self-Coaching

2/3
RESUME
BUKU
5 (lima) kualitas tiang/pilar akan
menopang tujuan utama Self-
Coaching yaitu berubah, belajar
dan bertumbuh (change, learn, grow)
3. Cognitive-Behaviour
Therapy (CBT) yang Tiang tidak akan berdiri kokoh jika
dibangun oleh Aaron Beck tidak ditopang oleh pondasi yang kuat,
Self-Coaching adalah aktivitas 3. Menemukan solusi atas maka, prioritas dalam mempelajari
mandiri yang memungkinkan masalah yang dialami 2. Neuro-Linguistic Programming Self-Coaching adalah menginternalisasikan
seseorang untuk (NLP) yang dimotori oleh pondasinya dulu
mengaktualisasikan potensinya, 2. Menggerakkan diri John Grinder, Richard Blander
menggerakkan diri menuju menuju tujuan yang berharga dan Frank Pucelik Bentuknya yaitu sebuah bangunan
tujuan yang berharga dan yang saling menopang dengan 3
menemukan solusi atas 1. Mengaktualisasikan 1. Inner Game Coaching dari (tiga) lapis pondasi, 5 (lima) tiang,
tantangan yang ia hadapi potensi diri Timothy Gallwey dan 1 (satu) atap

SELF-
COACHING

Atap yang memayungi setiap 1. Congruence (Keselarasan): Melatih diri untuk selaras 1. Self-Coaching Principles: Serangkaian
proses Self-Coaching adalah antara pikiran, perasaan dan tindakan. Antara tujuan cara berpikir yang membuat kita lebih efektif
tujuan dari Self-Coaching, dan keyakinan, antara diri dengan lingkungan dalam menghadapi dan melakukan perubahan.
yaitu Change, learn, grow Serangkaian prinsip yang perlu kita yakini dan
(berubah, belajar dan 2. Openness (Keterbukaan): Terbuka dengan berbagai internalisasi agar kita dapat belajar dan
bertumbuh) perubahan dan kejutan yang terjadi. Terbuka namun bertumbuh ke arah yang lebih baik.
tidak terhanyut pada situasi. Mampu menyesuaikan
Self-Coaching adalah sarana diri dengan apa yang terjadi 2. Change Framework: Kerangka berpikir
untuk mengaktualisasikan potensi untuk melakukan perubahan secara sistematis.
diri, menghadapi perubahan, 3. Awareness (Kesadaran): Membuka indera, hadir Perubahan akan terjadi secara efektif bila kita
memecahkan masalah dan mencapai penuh sadar utuh dengan apa yang terjadi, Melihat mengikuti kerangka berpikir ini.
tujuan. Dalam rangka mencapai hal itu, tanpa menghakimi, mendengar tanpa melabeli.
kita pasti akan melalui proses berubah, 3. Cognitive-Behaviour Model: Memahami
belajar dan bertumbuh 4. Choice (Pilihan): Fokus menciptakan pilihan yang cara kerja pikiran dan pembentukan perilaku.
memberdayakan. kreatif, tidak membiarkan diri Bagaimana proses kita membentuk pikiran,
terbelenggu oleh pilihan yang diciptakan oleh situasi. perasaan dan perilaku. Kita tidak akan
Menciptakan pilihan-pilihan kita sendiri dengan mengenali efektif mengubah tindakan bila tidak tahu
dan memanfaatkan sumber daya yang kita miliki. bagaimana pikiran kita bekerja.

5. Growth (Pertumbuhan): Fokus pada pertumbuhan, bukan


kesempurnaan. Tercapainya tujuan bukanlah akhir. Proses
pencapaian tujuan sendiri sebenarnya merupakan proses
belajar dan bertumbuh menuju potensi terbaik dari diri kita.

Self-Coaching Competencies Model


© Darmawan Aji 2020

BUKU: SELF-COACHING
Bab 1 Understanding Self-Coaching

3/3

Anda mungkin juga menyukai