Anda di halaman 1dari 19

SENI

MEMOTIVASI BAWAHAN
APAKAH TUJUAN MEMOTIVASI
 Seni memotivasi bawahan dimulai dengan
mempelajari perilaku mereka.
 Setelah memahami, dapat diketahui hasil
yang diinginkan organisasi dan
karyawannya
 Dilakukan Atasan karena menyadari
pemberian penghargaan atas kinerja yang
baik adalah lebih efektif dari pemberian
ancaman atas buruknya kinerja
MOTIVASI
“Adalah kemauan untuk bertindak”

DULU SEKARANG

Disuntikkan Selaraskan motivasi diri


dari luar & kebutuhan organisasi

Perintah &
Petunjuk & Restu
Kendali
MEMOTIVASI BERBAGAI POSISI
ATASAN
Menyatakan pentingnya sasaran dan
kebijakan yang mereka buat terhadap
kelancaran tugas kita

REKAN
Agar mereka merasa bahwa dengan
PIMPINAN KERJA mendukung kita, maka sasarannya tercapai
pula

BAWAHAN
Agar mereka berpikir bahwa kontribusinya
akan mendatangkan kepuasan bagi diri
pribadi pula
MEMAHAMI MOTIVASI
Asumsi:
Orang akan bekerja baik bila diberi kesempatan dan
dorongan yang tepat

 Pimpinan kerja perlu memahami faktor pendorong


motivasi
 Kebutuhan pribadi didalam kelompok tidak sama
dengan kebutuhan kelompok
 Selaraskan kebutuhan kelompok dan kebutuhan
perorangan anggotanya
 Sadarkan bawahan bila sasaran kelompok tercapai,
maka sasaran kelompok bisa terpenuhi, tapi jangan
muluk-muluk
Faktor Faktor
Higiene Motivator

Kebutuhan dasar yang tidak Mendorong orang untuk berhasil


memotivasi namun menimbulkan di pekerjaan, dan bertumpu
ketidakpuasan bila tidak dipenuhi pada tugas tanggung jawab
KEBUTUHAN DASAR DALAM BEKERJA
FAKTOR HIGIENE DEFINISI
GAJI & FASILITAS Gaji dasar, tunjangan, bonus, cuti, kendaraan
perusahaan, dll.
KONDISI KERJA Jam kerja, tata letak kantor, fasilitas kerja,
perlengkapan dan peralatan kerja, dll.
KEBIJAKAN Kebijakan perusahaan, aturan, ketentuan, KKB, dll.
PERUSAHAAN
STATUS Pangkat, wewenang, peran, cerminan tingkat
penerimaan
JAMINAN PEKERJAAN Tingkat keyakinan bahwa dirinya akan tetap
dipekerjakan
PENGAWASAN DAN Tingkat wewenang atas isi dan pelaksanaan suatu
WEWENANG pekerjaan
SUASANA KANTOR Tingkat dan bentuk hubungan antar pribadi di dalam
kantor
KEHIDUPAN PRIBADI Kehidupan pribadi yang dihabiskan untuk keluarga,
teman, dan hobi
MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA
FAKTOR DEFINISI
MOTIVATOR
BAGAIMANA Mencapai atau melampaui sasaran/target? Pilot atau
KERJANYA Astronot?
PENGAKUAN Pengakuan karyawan yang lebih senior akan membantu
meningkatkan harga diri. Bagi sebagian orang,
pengakuan sudah merupakan imbalan.
MINAT KERJA Pekerjaan dan tanggung jawab yang memberi kepuasan
pribadi atau kelompok adalah yang sesuai minat
TANGGUNG JAWAB Kesempatan mengemban wewenang yang
membutuhkan kepemimpinan, menghadapi resiko,
pengambilan keputusan, dan kemampuan manajemen
diri
PENINGKATAN Promosi, kemajuan dan peningkatan. Jelasakan
kesempatan promosi, dan perkirakan waktunya.
MENGENALI KARYAWAN
YANG TERMOTIVASI
Tanda-tandanya:
 Secara sukarela menawarkan tenaga, pikiran,
ataupun kontribusi lain
 Selalu menanggapi permintaan dan penugasan
baru secara positif
 Bekerja untuk prestasi
 Tampak senang bekerja
 Selalu menjawab dengan jujur (tidak defensif)
CARA MEMAHAMI MEREKA

1. Berikan respon positif atas kritik (kritik =


pertanda mereka termotivasi)
2. Sistem bisa jadi mematikan motivasi
3. Pandang mata Staf ketika berbicara
4. Tanyakan apakah perubahan bisa memotivasi
mereka
5. Coba pahami perbedaan antara masalah kerja
dan masalah pribadi
TIPS MENGENALI KARYAWAN
YANG DEMOTIVASI
 Sering disebabkan karena sistem yang buruk
 Antara lain ditandai seringnya mangkir dan
berhenti
 Mengenali karyawan Demotivasi tidak berguna
jika tidak diikuti dengan upaya menghilangkan
penyebabnya
 Sikap dan kinerja buruk tidak selalu disebabkan
oleh Demotivasi
 Jika kondisi kerja telah diperbaiki dan masih
ada Demotivasi maka kemungkinan
penyebabnya adalah faktor pribadi
TANDA-TANDA NEGATIF
KARYAWAN YANG DEMOTIVASI
 Tidak selalu tampak jelas, tetapi dapat terlihat tanpa
disengaja (tidak disadari ybs.)
 Tindakan defensif, protektif (melipat tangan di dada
ketika duduk, tanpa sengaja mengepalkan tinju)
 Tidak adanya perhatian
 Mengetuk-ngetuk meja (tidak bisa tenang)
 Sikap “masa bodoh” dan tidak antusias dalam bekerja
 Nada bicara monoton pertanda bosan
 Waspada!! Sikap agresif contohnya ayunan tangan atau
tudingan ke muka orang lain
 Tangan menopang dagu
 Kertas bertumpuk tak rapi (ciri-ciri inefisiensi)
MENCEGAH DEMOTIVASI
 Manajemen Manusia jarang berjalan lancar
 Emosi seringkali dikedepankan
 Teknik yang paling efektif adalah untuk
mencegah matinya motivasi :

SIKAP SIMPATIK & PENGERTIAN


Bicara empat mata

Jauhi segala penghalang

Tunjukkan simpati

Buatlah kritik membangun

Mencegah Wawancara jangan melebar


Demotivasi Jadi motivator bukan Penasehat

Jangan salahkan orang perorang

Jangan buat bawahan takut/dendam

Jangan buat bawahan takut/dendam

Bagi kesulitan dengan rekan/atasan


MENGUKUR
MORAL KARYAWAN

vieraadella@yahoo.com
MORAL KERJA
 Perlu diukur berkala untuk mengetahui
bila dan mengapa karyawan mengalami
masalah
 Dapat menggunakan beberapa cara:
angket, jajak pendapat, wawancara non-
struktur, wawancara kelompok
 Harus ada tindak lanjut agar dapat
memperbaiki motivasi
CARA MENGUKUR MORAL
METODE PERTIMBANGAN
ANGKET SIKAP KERJA  Perlu tindak lanjut
Berikan untuk diisi semua  Merancang pertanyaan butuh ahli – mahal
karyawan secara berkala  Tidak dapat gambaran utuh – hanya
kecenderungan
JAJAK PENDAPAT  Bisa sering diulang, tapi kurang menyeluruh
Survey yang diberikan dengan  Kurang mendalam tapi dapat terus
teknik sampling disempurnakan
 Baik untuk mencari tahu upaya perbaikan

WAWANCARA NON-  Bisa ungkap kecemasan & kesulitan terpendam


STRUKTUR  Kurang ilmiah, namun prosesnya
Dipilih beberapa karyawan meningkatkan moral kerja
untuk diwawancara pihak luar  Pewawancara dapat mempengaruhi subjek

WAWANCARA KELOMPOK  Pemahaman yang diperoleh lebih menyeluruh


Karyawan dalam kelompok  Perlu ditangani profesional
berbicara tentang perusahaan  Masalah menjadi terlalu dibesar-besarkan
dengan pihak luar
MEMBANGUN MORAL POSITIF
1. Ambil kesempatan memperbaiki diri dengan meminta
Staf menilai kita
2. Buat suasana penilaian yang santai dan ramah
3. Tujuan mengembangkan bukanlah memberi teguran,
penghargaan, atau tujuan
4. Bantu bawahan membentuk pandangan obyektif akan
kinerja dirinya dan kinerja perusahaan
5. Awali pembicaraan dengan membahas kemajuan dan
keberhasilan yang dicapai
6. Membahas kekurangan demi perbaikan
7. Amati tanda-tanda hilangnya perhatian, seperti tidak
adanya antusiasme terhadap karir dan organisasi
PERHATIKAN
 Jangan tunggu dan tunda – mencegah
demotivasi
 Ijinkan tiap orang menyatakan sebab hilangnya
motivasi dan dengarkan
 Berita buruk sampai lebih cepat, maka
umumkan secepat mungkin
 Walau tak disukai, tekankan pada keuntungan
dari setiap perubahan
 Cari penyebab hilangnya motivasi sebelum
menentukan tindakan
 Pertimbangkan semua pilihan solusi

Anda mungkin juga menyukai