Anda di halaman 1dari 4

Nama : Denata Fayza

NIM : 200413623445

UJIAN TENGAH SEMESTER


PERILAKU ORGANISASI
OFF I
SOAL A:
1. Jika anda sebagai seorang pimpinan, bagaimana cara anda
menghilangkan bias persepsi efek kontras dan proyeksi dalam
meningkatkan kinerja karyawan anda! Jelaskan pendapat anda!
JAWAB :

- Bias persepsi efek kontras = Evaluasi tentang karakteristik seseorang


yang dipengaruhi oleh perbandingan-perbandingan dengan orang
lain yang baru ditemui, yang mendapat nilai lebih tinggi atau lebih
rendah untuk karakteristik-karakteristik yang sama. Contoh: Seorang
pelamar cenderung menerima evaluasi yang lebih baik bila didahului
oleh para pelamar yang lebih buruk.
- Proyeksi = Menghubungkan karakteristik diri sendiri dengan individu
lain. Contoh: Anda adalah orang yang jujur dan bisa dipercaya, jadi
Anda menganggap orang lain juga jujur dan dapat dipercaya.
Cara saya menghilangkan bias persepsi efek kontras jika saya menjadi
pemimpin yaitu :
 Fokus pada tujuan
 Mencari informasi yang melemahkan keyakinan
 Jangan berusaha mengartikan peristiwa yang tidak disengaja
(kebetulan)
 Perbanyak pilihan
 Memberlakukan dan memperkuat aturan-aturan secara adil dan
tidak memihak
2. Bagaimana cara anda mengelola kinerja karyawan yang kurang cerdas
secara emosional namun sangat cerdas secara intelektual? Jelaskan
pendapat anda!
JAWAB :
Keberhasilan seorang pemimpin menggerakkan pegawai dalam
mencapai tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh pengelolaan
kecerdasan emosi, kewibawaan, penciptaan motivasi dalam diri setiap
orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri serta
efektifitas dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya. Pemimpin
bukan sekedar gelar atau jabatan yang diperoleh secara tiba-tiba atau
diberikan secara cuma-cuma, melainkan sesuatu yang tumbuh dan
berkembang dari dalam diri seseorang serta lahir dari proses internal.
Peran kepemimpinan dalam pencapaian tujuan organisasi sangat vital
karena pemimpin adalah penggerak kelompok dalam organisasi yang
mendo rong dan membantu serta memotivasi bawahan untuk bekerja
dengan optimal.

Cara saya mengelola kinerja karyawan yang kurang cerdas secara


emosional namun sangat cerdas secara intelektual =

1. Pelatihan online dengan gamifikasi
Untuk meningkatkan rasa empati dan motivasi karyawan, dapat
mendesain sebuah pelatihan dengan games yang dilakukan secara
berkelompok. Berikan studi kasus atau masalah yang harus
diselesaikan bersama. Dengan ini, karyawan akan belajar untuk
membagi tanggung jawab, mengatasi konflik, berdiskusi, dan
memahami perspektif orang lain. Permainan berkelompok ini bisa
meningkatkan empati dan juga keterampilan sosial. Selain itu,
permainan juga bisa meningkatkan motivasi seseorang untuk
memenangkan kompetisi. 

2. Mengembangkan teknik manajemen stres


Karyawan dengan tingkat kecerdasan emosional yang baik mampu
mengatasi stres dan emosi negatif lainnya. Mengembangkan teknik
manajemen stres dapat meningkatkan kemampuan menangani emosi
negatif.
Meditasi telah terbukti efektif untuk menghilangkan stres. Anda
dapat memberikan teknik meditasi yang bisa diterapkan karyawan
sebagai daily routine untuk mengelola stres. Tak hanya itu, meditasi
juga bisa mengurangi depresi, penyakit jantung, dan tekanan darah
tinggi. Selain mengurangi stres, meditasi juga bisa membantu
karyawan Anda menjadi lebih sehat.

3. Mood journaling
Untuk membantu karyawan belajar mengenali emosi pribadi, bisa
mendorong karyawan untuk menuliskan emosinya dalam sebuah
jurnal.  Jurnal ini berisi nama emosi, penyebab emosi, reaksi dari
emosi yang dirasakan, kesesuaian nama, penyebab dan reaksi,
apakah emosi yang muncul perlu solusi atau masih bisa ditoleransi,
dan lainnya. Mood journaling ini membantu karyawan untuk
mengenali, memberi nama, mengekspresikan, dan menyalurkan
emosi. Lakukan juga progress tracking untuk mengetahui progress
karyawan dalam pengenalan emosi.

4. Jadilah role model bagi pekerja


Jika saya mampu memberi contoh kecerdasan emosional yang tepat,
maka saya dapat membuat pekerja terinspirasi untuk mengikuti
kinerja saya, bahkan ada kemungkinan mereka akan membuat
inovasi yang lebih efektif dari kinerja tersebut.

5. Berikan feedback pada pekerja


Berikan feedback mengenai apa yang telah mereka lakukan untuk
memperbaiki kinerja yang kurang memuaskan dan meningkatkan
kinerja yang telah berjalan baik. Memberikan feedback yang
membangun tentunya dapat menjadi motivasi tersendiri bagi para
pekerja untuk meningkatkan kinerja dan keterampilan diri mereka.

6. Meningkatkan keterampilan mentoring diri Anda sendiri


Sayangnya, masih ada banyak pemimpin yang tidak memberikan
pelatihan khusus atau mentoring kepada para pekerjanya. Padahal,
hal tersebut tidak hanya menguntungkan bagi para pekerja, namun
juga membantu seorang pemimpin untuk meningkatkan efektivitas
diri mereka sendiri sebagai pemimpin. Anda harus selalu melatih diri
Anda untuk menjadi mentor yang mampu mengikuti perkembangan
dan bertanggung jawab terhadap segala hal yang Anda kelola.
Dengan adanya kemampuan tersebut, Anda dapat menawarkan
peluang untuk menjadikan tim dan diri Anda untuk semakin
berkembang.

7. Atur waktu untuk diskusi bersama tim


Diskusi bersama tim merupakan peluang bagi pemimpin untuk
menetapkan norma-norma kecerdasan emosi yang mendasar dalam
tim Anda, seperti norma-norma kesadaran diri, komunikasi yang lebih
terbuka, serta penyelesaian masalah yang terjadi. Waktu diskusi
bersama ini dapat menjadikan kecerdasan emosi sebagai bagian
integral dalam upaya harian tim untuk meningkatkan kinerja mereka.

Untuk mengembangkan karyawan yang tangguh, kita perlu berinvestasi


dalam keterampilan kecerdasan emosional seperti, kepemimpinan, kolaborasi,
pengambilan keputusan, manajemen konflik, dan motivasi. Hal-hal ini
diperlukan perusahaan untuk menghadapi berbagai kondisi dengan
keterlibatan, komunikasi, dan kepercayaan dari tiap individu di perusahaan.
Pelatihan kecerdasan emosional merupakan lari marathon, bukan lari cepat.
Peningkatan kecerdasan emosional karyawan tidak akan terjadi dalam satu
malam. Untuk itu perlu konsistensi dalam proses pelatihannya.

Anda mungkin juga menyukai