Anda di halaman 1dari 4

MARWAN FATHAN

041920716

PENGEMB. SDM

1. Berikut penjelasannya:

Pelatihan atau training ini akan bermanfaat sekali bagi perusahaan maupun karyawannya.
Dengan mengikuti sebuah training karyawan akan semakin bertambah pengetahuan dan
kemampuannya sehingga perusahaan mampu untuk berkembang dan bersaing dengan
kompetitornya. Setiap perusahaan pasti akan membutuhkan karyawan yang kompeten
untuk meningkatkan laba perusahaan. Pelatihan merupakan proses yang akan mendidik dan
melatih setiap karyawan dari segi sikap dan keterampilannya agar mampu
bertanggungjawan dengan pekerjaannya. Pelatihan menjadi salah satu alat yang efektuf
untuk meningkatkan kemampuan karyawan dan juga laba perusahaan.

Pelatihan karyawan penting sekali untuk dilakukan, karena dengan memberikan pelatihan
pada karyawan akan dapat menghindarkan risiko yang sangat besar bagi perusahaan.
Kecelakaan kerja bisa dapat terjadi apabila perusahaan mengabaikan pelatihan bagi
karyawan. Selain itu tingkat karyawan yang akan resign juga akan meningkat karena
karyawan akan merasa jenuh dan tidak dihargai oleh perusahaan. Disini perusahaan juga
harus mengetahui pelatihan apa yang cocok untuk diterapkan pada karyawannya, karena
setiap pelatihan juga akan memberikan efek yang berbeda pada karyawan. Pelatihan juga
harus dilakukan secara berkesinambungan agar menciptakan SDM yang berkualitas dan
profesional.

Banyak manfaat yang akan didapat dkaryawan maupun perusahaan dari pelatihan yang
didapatkan. Berikut ringkasan manfaat pelatihan dan pengembangan SDM bagi karyawan
maupun perusahaan itu sendiri.

Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM bagi perusahaan:

1. Perusahaan akan dapat mempersiapkan tantangan yang akan datang.


2. Perusahaan akan mampu beradaptasi dengan cepat dalam kemajuan teknologi
maapun alat-alat baru.
3. Perusahaan mempu bersaing dengan pesaing-pesaingnya.
4. Perusahaan akan mampu memberikan produk atau jasa yang berkualitas sehingga
akan meningkatkan citra positif perusahaan.
5. Perusahaan dapat mempersiapkan karyawan untuk kenaikan jabatan.
Manfaat pelatihan dan pengembangan SDM bagi karyawan:

• Produktivitas karyawan meningkat


• Karyawan akan memahami dan bertanggungjawab dengan jobdesk yang
dimilikinya
• Skill dan sikap karyawan akan menjadi lebih baik

Karyawan akan dapat menghindari kesalahan yang akan merugikan perusahaan

Maka penting sekali untuk menyadari peran pelatihan dan pengembangan SDM bagi
karyawan maupun perusahaan itu sendiri agar mampu untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan lebih cepat.

2. Berikut di jelaskan
Tugas dan peran seorang supervisor sangat penting dalam sebuah perusahaan. Tanggung
jawab yang dibebankan kepada seorang supervisor tidak hanya pekerjaan teknis. Seorang
supervisor juga bertanggung jawab untuk memberikan dukungan, motivasi, arahan serta
membimbing personil-personil yang menjadi bawahannya. Ketrampilan yang diperlukan
sebagai seorang supervisor tidak hanya ketrampilan teknis saja, melainkan juga memerlukan
ketrampilan non teknis yang berkaitan dengan interpersonal skill, leadership skill, dan lain
sebagainya.
Dalam Basic Supervisory telah diperkenalkan mengenai fungsi dan keterampilan dasar
seorang supervisor. Sedangkan dalam training Advanced Supervisory Skills ini akan dibahas
lebih jauh mengenai model kepemimpinan yang tepat bagi bawahan, membangun mental
bawahan, menangani perilaku sulit dari bawahan, menjadi teladan bagi bawahan, serta
menyusun dan mengukur prestasi bawahan. Selain materi-materi tersebut, dalam training
ini juga akan membekali peserta dengan pengembangan kemampuan para peserta training
yang meliputi kepemimpinan, perencanaan, analisa masalah serta pengambilan keputusan.
Tujuan
Setelah mengikuti training, diharapkan peserta dapat:
Memiliki sikap kepemimpinan yang efektif bagi karyawan;
Menjadi teladan dan menangani perilaku negative karyawan;
Mengukur dan meningkatkan prestasi kerja karyawan;
Melakukan perencanaan kerja secara efektif;
Melakukan analisa masalah dan pengambilan keputusan secara tepat.
Materi
Role pemimpin: gaya pemimpin, kepribadian pendukung team work
Membangun mental positif karyawan: kemitraan dengan staff, membangun kerjasama yang
efektif, membuat kesalahan menjadi efektif, menantang proses yang ada.
Menangani perilaku sulit dari karyawan: membuka hambatan dan penolakan, menangani
situasi sulit, menangani konflik, serta membangun kepercayaan dari karyawan.
Menjadi teladan bagi karyawan: perubahan dan komitmen atasan, menjadi teladan yang
menyenangkan.
Menyusun dan mengukur prestasi karyawan: menetapkan sasaran umum kerja,
menentukan tolok ukur prestasi, menetapkan area penilaian, menyusun grading dan tata
cara penilaian bagi setiap karyawan.
Analisa masalah dan problem solving
Study kasus dan Diskusi
Peserta
Personil yang dapat mengikuti pelatihan yaitu: Supervisor, Manager hingga level di atasnya
yang ingin menambah pengetahuan mengenai Advanced Supervisory Skills.

3. Di uraikan dan jelaskan seperti berikut:

• Memahami Tujuan Tim


Agar teamwork semakin solid maka yang pertama dapat dilakukan adalah
memahami apa tujuan dan misi dari tim yang ingin dicapai. Seluruh anggota tim
harus benar-benar memahami dan berkomitmen untuk memenuhi goal tersebut.
Pastinya perusahaan akan menjelaskan harapan apa yang mereka miliki terhadap
tim yang dibentuk. Dan kejelasan ini diperlukan agar seluruh anggota tim memiliki
ekspektasi yang jelas mengenai goal, tanggung jawab, kerja dan hasil kerja.
• Komunikasi yang Terbuka
Dalam membangun tim yang solid diperlukannya sebuah komunikasi yang
baik antar anggotanya. Setiap anggota tim harus bisa berkomunikasi secara
terbuka dan jujur, dengan tetap menghormati orang lain. Dengan begitu
setiap anggota tim akan merasa didengarkan dan dimengerti.

• Memberikan tujuan dan aturan yang jelas

Tips lain membangun teamwork adalah dengan memberi tujuan dan aturan yang
jelas. Memiliki tujuan bersama dalam tim akan membantu para karyawan berjuang
dan saling membantu ke arah yang sama. Maka dari itu, ciptakanlah tujuan yang jelas
bagi tim.
Terangkan tujuan sejelas-jelasnya dan ajak seluruh anggota untuk membahasnya
sebelum menerapkannya. Dengan ini, para pekerja bisa menyatakan opini mereka,
berdiskusi, menyetujui, kemudian menghargai tujuan yang telah tercipta. Pekerja juga
dapat memahami apa yang harus mereka capai serta ekspetasi dari tim yang
bersangkutan.
• Izinkan anggota tim aktif mengambil bagian dalam pengambilan keputusan
Memiliki rasa keterlibatan pribadi dalam proses pengambilan keputusan akan
memperkuat koneksi dan investasi individu karyawan dalam tim. Pasalnya hal ini
membuat mereka merasa seperti bagian penting dari sesuatu.

4. Kompetensi menurut Spencer & Spencer dalam Sudarmanto (2014:46) adalah “karakteristik
dasar perilaku individu yang berhubungan dengan kriteria acuan efektif dan atau kinerja
unggul di dalam pekerjaan atau situasi.” Sementara menurut sejumlah besar pakar bidang
sumber daya manusia pada konferensi mengenai kompetensi dalam Prihadi (2006:91)
menyepakati bahwa: “Competencies is a cluster of related knowledge, skills, and attitudes
that affects a major part of one’s job (role or responsibility), that correlates with
performance on the job, that can be measured against well-accepted standards, and that
can be improved via training and development.”
Beruntung
Menurut Spencer dan spencer terdapat lima jenis karakteristik kompetensi yaitu “motives,
traits, self-concept, knowledge, skills” (dalam Dharma, 2010. p.110). Kelima karakteristik
kompetensi tersebut membedakan antara satu karyawan dengan karyawan lain, yang secara
singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Motif (Motives) Menurut Spencer and Spencer (1993) , Motives adalah sesuatu
dimana seseorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan tindakan.
Misalnya, orang memiliki motivasi berprestasi secara konsisten mengembangkan
tujuantujuan yang memberi tantangan pada dirinya dengan bertanggung jawab
penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan feedback untuk
memperbaiki dirinya (dalam Sutrisno, 2015, p.206)
• Watak ( Traits) Menurut Spencer and Spencer (1993) , Traits adalah watak yang
membuat seseorang berperilaku atau bagaimana seseorang merespons sesuatu
dengan cara tertentu. Misalnya, percaya diri, kontrol diri, stres atau ketabahan.
(dalam Sutrisno, 2015, p.207). “Watak didefinisikan sebagai kualitas yang
membedakan atau karakteristik sebagai kepribadian seseorang. Dengan kata lain, ini
berarti bahwa kepribadian adalah karakteristik yang membedakan seseorang”
(Words that Describe personality traits, 2016). Maksudnya, watak disini adalah suatu
kualitas pembeda atau karakteristik yang membedakan seseorang, misalnya
kepbribadian. Dengan kata lain, traits merupakan karakteristik yang membedakan
bahwa seseorang itu adalah dirinya sendiri, yang berbeda dengan orang lain. Traits
atau watak merupakan atribut yang secara konsisten dan abadi berhubungan
dengan individu seseorang
• Konsep diri (Self –concept) Menurut Spencer and Spencer (1993), Self- concept
adalah sikap dan nilainilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai diukur melalui tes
responden untuk mengetahui bagaimana nilai yang dimiliki seseorang, apa yang
menarik bagi seseorang melakukan sesuatu. Misalnya, seseorang yang di nilai
menjadi pemimpin seharusnya memiliki perilaku kepemimpinan sehingga perlu
adanya tes tentang leadership ability (dalam dalam Sutrisno, 2015, p.207).
• Pengetahuan (Knowledge) Menurut Spencer and Spencer (1993), Knowledge adalah
informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu. Pengetahuan merupakan
kompetensi yang kompleks. Skor atas tes pengetahuan sering gagal untuk
memprediksi kinerja karyawan karena skor tersebut tidak berhasil mengukur
pengetahuan dan keahlian seperti apa seharusnya dilakukan dalam pekerjaan. Tes
pengetahuan 18 Universitas Kristen Petra mengukur kemampuan peserta tes untuk
memilih jawaban yang paling benar, tetapi tidak bisa melihat apakah seseorang
dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (dalam Sutrisno,
2015, p.207).

Anda mungkin juga menyukai