Anda di halaman 1dari 3

1.

Budaya organisasi dapat terlaksana dengan baik, apabila pemimpin mampu menjalankan
fungsinya sesuai dengan peranannya, artinya bahwa peranan pemimpin dapat mempengaruhi,
menggerakkan dan mengarahkan bawahannya supaya perilaku bawahan sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan akan membantu terbentuknya budaya organisasi.Dalam Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.1 November 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 154
mengembangkan budaya organisasi seorang pemimpin harus mempunyai nilai dan kepercayaan
yang jelas dan kuat tentang organisasi yang diinginkan. Pemimpin memiliki kontribusi sebagai
pencipta dan membentuk budaya organisasi, karena memiliki kemampuan dan kekuasaan untuk
melakukannya. Selain itu, pemimpin memiliki visi dan misi, kemudian memberikan contoh dan
menyebarkannya yang kemudian diikuti oleh bawahannya. Hubungan yang saling terbuka dan
percaya merupakan hal yang mendukung penyebaran nilai ± nilai dan norma yang ada dalam
budaya organisasi. Peranan pemimpin dalam mengembangkan budaya organisasi tercermin pada
integrasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa dan tata cara yang berlaku, adanya norma ±
norma yang berlaku seperti standar dan ketentuan perilaku, t1. ermasuk petunjuk tentang
pekerjaan yang harus dilaksanakan, nilai ± nilai penting yang hendak ditanamkan, dibangun, dan
diresapi bersama oleh segenap anggota. Misalnya kualitas pelayanan, efesiensi, dan lain ± lain,
adanya filsafat tentang kebijakan ± kebijakan yang mencerminkan kepercayaan organisasi tentang
bagaimana memperlakukan pegawai dan pelanggan, peraturan ± peraturan tentang petunjuk
bagaimana bergaul dengan organisasinya, serta iklim organisasi yang memuat tentang cara
berinteraksi antar anggota, dan pola bertindak terhadap orang luar. Budaya organisasi
memberikan anggota organisasi cara ± cara atau pola berperilaku, berpikir serta menuntut para
anggota organisasi dalam mengambil keputusan. Apabila pemimpin membentuk budaya, maka
mereka tidak membentuknya berdasarkan pilihan sendiri, melainkan melalui interaksi terus ±
menerus dengan anggota organisasi yang lain. Ini berarti seorang pemimpin harus mempunyai
kemampuan komunikasi strategis dan dasar power yang kuat (Kertahadi, 2003: 32).

Kemampuan atau kecakapan pemimpin merupakan tulang punggung organisasi, mereka membuat
perubahan, memajukan dan mendorong organisasi untuk mencapai hasil semaksimal mungkin.
Pemimpin juga harus mengembangkan budaya organisasi yang dapat menunjang pencapaian visi dan
misi organisasi yang telah ditetapkan.

Budaya organisasi dapat terlaksana dengan baik, apabila pemimpin mampu menjalankan fungsinya
sesuai dengan perannya, artinya bahwa peranan pemimpin dapat mempengaruhi, menggerakkan dan
mengarahkan bawahan supaya perilaku anggota sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan yang akan
berdampak terbentuknya budaya organisasi.

1. Kekuasaan untuk membuat keputusan


 Seorang atasan harus bisa membuat keputusan yang bermanfaat bagi keuntungan
perusahaan, sekaligus demi kepentingan para karyawan.
Untuk menggunakan kekuasaan ini, Anda dituntut untuk mempertimbangkan semua
keputusan yang akan Anda buat. Sebelumnya, Anda harus membuat list mengenai hal
positif dan negatif dari keputusan yang akan Anda buat atau ambil.
Usahakan untuk selalu mengambil keputusan yang menguntungkan lebih banyak pihak
secara adil.
2. Kekuasaan untuk memberikan penghargaan
Sebagai atasan, maka Anda punya hak atau kekuasaan untuk memberikan penghargaan
kepada anak buah. Penghargaan itu bisa berbentuk kenaikan gaji, pemberian bonus, atau
memberikan promosi.
Untuk menjadi seorang bos yang keren, maka kekuasaan tersebut juga harus Anda
gunakan dengan seadil-adilnya. Anda harus objektif dalam memberikan penghargaan, agar
tidak menimbulkan gosip miring atau kecemburuan di antara para karyawan.
Agar bisa objektif, maka Anda harus benar-benar intens dalam memahami hasil kerja
semua anak buah Anda. Anda juga harus rajin berinteraksi dengan mereka, agar Anda juga
bisa menggali lebih dalam mengenai potensi-potensi yang ada dalam diri anak buah Anda.
3. Kekuasaan untuk memberikan sanksi
Sama seperti kekuasaan untuk memberikan penghargaan, maka kekuasaan untuk
memberikan sanksi ini juga harus digunakan secara objektif.
Sebelum memberikan hukuman atau sanksi kepada anak buah atau anggota tim yang tidak
bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku, Anda betul-betul harus
mempertimbangkannya. Lihat dulu, seberapa besar atau merugikan kesalahan yang
dibuatnya.
Selain itu, pertimbangkan juga apakah sanksi yang akan diberikan dapat membuat
karyawan yang bersangkutn mau memperbaiki diri atau justru malah akan
membuatnya down.

Baca Juga:
Belajar Presentasi dari Ahlinya. Yuk Ikutan Kursus Online Kami di Udemy.

Jika pemberian suatu sanksi ternyata malah merugikan banyak pihak, maka tentu harus
dipertimbangkan untuk memberikan sanksi yang lain, yang lebih bermanfaat.
4. Kekuasaan untuk memilih anggota tim
Anda adalah komandan tim, maka Anda juga punya hak atau kuasa untuk menentukan
anggota tim Anda.
Jika Anda baru akan membentuk sebuah tim, maka akan lebih mudah. Anda tinggal
menyeleksi dan memilih orang-oang yang kriterianya sesuai dengan yang Anda inginkan.
Tapi, jika Anda mendapatkan promosi untuk menjadi seorang manajer, itu artinya Anda
sudah memiliki anggota tim. Anda tentu tidak bisa seenak-enaknya mengganti anggota tim
yang ada.
Untuk menggunakan kekuasaan ini, berarti Anda harus pandai untuk membaca situasi.
Anda bisa melakukan pemetaan mengenai kelebihan dan kekurangan setiap orang yang
ada di tim Anda. Kemudian, Anda bisa menggunakannya untuk kemajuan tim yang Anda
pimpin.
Berikan tugas yang sesuai untuk masing-masing anggota tim, maka mereka akan bisa
bekerja dengan sebaik-baiknya. Kalau anggota tim bekerja dengan baik, maka tim Anda
juga akan produktif.
5. Kekuasaan untuk mengatur lingkungan kerja agar selalu
kondusif
Mengatur orang banyak memang tidak mudah. Setiap orang akan punya pola pikir dan
karakternya masing-masing. Perbedaan ini tidak jarang dapat menimbulkan friksi di dalam
tim.
Di saat seperti ini, maka kepiawaian Anda sangat diuji. Anda berhak untuk melakukan
apapun yang dianggap perlu untuk menjaga situasi dan lingkungan kerja yang kondusif.
Jika terjadi masalah di antara anggota tim, maka Anda harus melihat apa sebenarnya yang
terjadi. Dengan melakukan evaluasi bersama anggota tim yang bermasalah itu, maka Anda
dapat menemukan jalan keluar yang menguntungkan semua pihak.
Menjadi seorang bos yang keren memang tidak mudah. Anda memang memiliki
kekuasaan. Tapi, Anda harus betul-betul menggunakan kekuasaan tersebut dengan sebaik-
baiknya, untuk meminimalisir kerugian yang dapat dialami dan memperbesar keuntungan
bagi tim.
Peran komunikasi sangat penting dalam hal ini. Dengan kemampuan komunikasi yang
mumpuni, maka Anda dapat menggunakan kekuasaan sebagai sebagai seorang bos
dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai