Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FACHRI IDRIS

NIM : 043935395

MATA KULIAH : ASAS- ASAS MANAJEMEN

TUGAS 2

1. Apa yang dimaksud dengan organisasi sebagai suatu sistem?


Jawaban :

Organisasi adalah sistem sosial, hubungan antara individu dan kelompok


dalam organisasi menciptakan harapan bagi perilaku individu, maksud dari
pernyataan ini adalah organisasi merupakan sistem sosial, hubungan antara individu
dengan kelompok dalam organisasi menciptakan pengharapan perilaku individu
sebagai sebuah sistem, organisasi memiliki sistem kewenangan, status, kekuatan, dan
orang-orang di dalam organisasi memiliki berbagai kebutuhan dari masing-masing
sistem (James L. Gibson, et al., 2006).

Newstrom dan Davis menyampaikan tiga konsep kunci dalam membicarakan


tentang sifat organisasi, yaitu: (1) organisasi adalah sistem sosial; (2) organisasi
membutuhkan orang, dan orang membutuhkan organisasi; dan (3) untuk menarik
dan mempertahankan karyawan yang berharga di era di mana pekerja yang baik
terus-menerus diharuskan pergi, diperlukan perlakuan etis. (Davis, Keith; Newstrom,
John, 2002:11).

Dengan demikian organisasi merupakan sistem sosial yang dibentuk atas


dasar saling menguntungkan dan harus memperlakukan anggotanya sesuai dengan
etika. Sedangkan Mullins (Mullins, 2012) menyatakan bahwa paling tidak ada tiga faktor
dari organisasi, yaitu: (1) orang; (2) sasaran; dan (3) struktur. Dengan demikian
interaksi orang-orang adalah kunci untuk mencapai sasaran yang membentuk dasar
organisasi. Sejumlah struktur diperlukan di mana interaksi dan upaya orang-orang
dikoordinasikan.

Sumber : http://jurnal.syntaximperatif.co.id/index.php/syntax-imperatif/article/view/125/153
2. Mengapa seorang manajer harus mendelegasikan wewenang?
Jawaban :
Pendelegasian juga dilakukan agar pimpinan dapat mengembangkan bawahan
sehingga lebih memperkuat organisasi. Berdasarkan pendapat beberapa ahli, dapat
disimpulkan bahwa pendelegasian wewenang adalah pemberian wewenang dan tangung
jawab kepada orang-orang yang ditunjuk oleh pemegang wewenang. Atasan memberikan
kekuasaan kepada staf atau bawahan sehingga bawahan itu dapat melaksanakan tugas itu
sebaik-baiknya serta dapat mempertanggung-jawabkan hal-hal yang didelegasikan
kepadanya.
Pendelegasian wewenang oleh atasan kepada bawahan adalah perlu demi
tercapainya efesiensi dari fungsi-fungsi dalam organisasi, karena tidak ada seorang atasan
manapun yang dapat secara pribadi merampungkan atau secara penuh melaksanakan dan
mengawasi semua tugas organisasi. Pendelegasian wewenang mempunyai pengaruh yang
sangat besar didalam suatu organisasi. Tanpa adanya pendelegasian wewenang akan
mengakibatkan tersendatnya kegiatan dalam pencapaian tujuan organisasi. Pendelegasian
wewenang merupakan penugasan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan.
Dengan adanya pendelegasian wewenang berarti semua keputusan tidak
tersentralisasi pada pimpinan puncak. Komponen yang mendasar dalam proses
pendelegasian wewenang adalah penetapan hasil-hasil yang diharapkan, penentuan tugas
dan tanggung jawab secara jelas untuk mencapai hasil yang telah diharapkan dan
pertanggungjawaban hasil-hasil yang telah dicapai. Efektifitas delegasi merupakan faktor
utama yang mebedakan manajer sukses dan yang tidak sukses.

Sumber : Muttaqin, Galih Fajar. JURNAL RISET AKUNTANSI TERPADU Vol.11


No.2, Oktober 2018 Hal. 159 – 176 PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG
TERHADAP KINERJA ORGANISASI. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa Url :
https://jurnal.untirta.ac.id 
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam staf!
Jawaban :

Pada dasarnya staf dapat dibedakan menjadi dua macam :

STAF PENASIHAT

Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf
penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang
menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan. Apabila diperlukan Manajer dapat
menunjuk atau mengangkat staf penasihat dalam bidang perencanaan, pengorganisasian,
pemberian motivasi, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Agar saran-saran yang
diberikan kepada pimpinan merupakan saran yang sudah matang, obyektif dan telah diuji
serta diteliti kebenarannya, maka saran-saran itu harus digarap melalui suatu proses.
Proses pemberian saran tersebut melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mengadakan penelitian atau riset.
2. Mengadakan analisis fakta-fakta, informasi-informasi yang diterima.
3. Mengadakan evaluasi atau penilaian.
4. Membuat berbagai alternatif atau kemungkinan.
5. Mengadakan pemilihan dari berbagai kemungkinan yang dianggap paling baik.
6. Membuat kesimpulan.
7. Merumuskan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan dalam suatu bentuk tertentu
sehingga mudah dan cepat dipahami oleh pimpinan.

STAF PELAYANAN ( Staf Specialis )

Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan


pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan
memberikan saran atau pertimbangan.
Wewenang Lini dan Staf

Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Ini
diwujudkan dalam wewenang perintah dan secara langsung tercermin sebagai rantai perintah,
serta diturunkan ke bawah melalui tingkatan organisasi.
Wewenang staf adalah hak yang dipunyai oleh satu -satuan staf atau para specialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini. dan tidak
memberikan wewenang kepada anggota staf untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.
4. Mengapa ilmu perilaku diperlukan dalam pelaksanaan fungsi aktuasi?

Jawaban :

Aktuasi merupakan salah satu fungsi manajemen yang ditujukan untuk


mewujudkan hasil nyata dari pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan dan
pengorganisasian. Dalam lingkup kegiatan manajemen aktuasi berperan sebagai
“penggerak” dari usaha-usaha yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama.

Ada bermacam-macam tantangan yang dihadapi manajer dalam melaksanakan


tugas aktuasi ini. Karena aktuasi sebagai suatu proses yang dimulai dari dalam diri
sendiri, menuntut manajer untuk dapat bekerja sama dengan para anggota lainnya serta
memiliki tekad untuk maju. Di samping itu juga, untuk dapat memahami para anggotanya,
seorang manajer atau pemimpin harus menguasai dasar-dasar ilmu perilaku. Tetapi,
dengan dikuasainya ilmu perilaku saja tidak berarti bahwa seorang manajer atau
pemimpin telah dapat dengan mudah menjalankan fungsi aktuasi. Kegagalan seorang
manajer mengaktuasikan para anggotanya disebabkan tidak mampunya manajer tersebut
memotivasi para anggotanya tersebut.

Dengan dikuasainya dasar-dasar ilmu perilaku, seorang manajer dapat mengetahui


motivasi apa yang harus dilakukannya, sehingga akhirnya akan memudahkan bagi
manajer untuk memotivasi anggotanya. Salah satu cara yang dipakai untuk dapat
memotivasi anggotanya adalah dengan memperhatikan jenjang kebutuhan para
anggotanya. Motivasi ini adalah penting, karena dengan adanya motivasi berarti
seseorang didorong untuk menentukan tindakannya agar dapat mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Atau dengan kata lain, jika seorang manajer atau pemimpin dapat
mengaktuasikan para anggotanya dengan baik, maka akan tumbuhlah motivasi para
anggota untuk bergerak ke arah pencapaian tujuan organisasi.

Sumber : http://media-untuk-belajar.blogspot.com/2017/03/asas-asas-manajemen-
isip4111-rangkuman_81.html

Anda mungkin juga menyukai