Anda di halaman 1dari 6

Struktur organisasi yang tepat akan membuahkan hasil yaitu organisasi dapat berjalan

dengan efektif dan efisien.

Menurut Anda, bagaimana menciptakan struktur organisasi yang tepat? berikan


contohnya.

*Sila langsung reply jadi tidak dalam bentuk file pdf dan hindari plagiasi/copas dari
teman. 

Assalamualaikum.wr.wb.

Berikut penjelasan mengenai bagaimana menciptakan struktur organisasi yang tepat.

Kerjasama beberapa orang manusia yang mempunyai kesamaan tujuan disebut kelompok
kerjasama atau organisasi. Dari kelompok kerjasama yang pada mulanya sederhana, semakin
berkembang dan manusia itu semakin terdorong untuk meningkatkan bentuk organisasinya untuk
menjawab tantangan dalam memenuhi kebutuhan sosial dalam kehidupannya. Maka lahirlah
organisasi yang begitu beraneka ragam mulai dari yang sangat sederhana sampai kepada yang
begitu kompleks dan rumit. Kesemuanya adalah untuk memberikan kepuasan kepada manusia
sebagai anggota dari organisasi itu. Setiap organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu
(boundaries). Mereka dibatasi oleh peraturan-peraturan yang diputuskan. Dengan demikian
seseorang yang mengadakan hubungan interaksi dengan pihak lainya tidak atas kemauan sendiri.
Dalam batasan-batasan tersebut terdapat kerangka hubungan yang terstruktur di dalamnya dan
berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian tugas untuk menjalankan sesuatu fungsi
tertentu. Namun setiap organisasi mempunyai struktur yang berbeda-beda. Struktur tersebut
dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anggotanya.
Tujuan pengorganisasian antara lain adalah membagi pekerjaan yang harus dilakukan
menjadi departemen-depertemen dan jabatan yang terperinci, membagi tugas dan tanggung
jawab berkaitan dengan masing-masing jabatan, mengoordinasikan berbagai tugas organisasi,
mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ke dalam unit-unit, membangun hubungan dikalangan
individu, kelompok, dan departemen, menetapkan garis-garis wewenang formal, mengalokasikan
dan memberikan sumber daya organisasi.
Di dalam organisasi ada pengelolaan atau manajemen. Ada manajemen sumber daya
manusia, manajemen produksi, manajemen keuangan, dan manajemen pemasaran. Manajemen
sumber daya manusia akan berkenaan dengan pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki
satu organisasi sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya. Keempat fungsi penting
dalam manajemen organisasi yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian itu bisa berjalan dengan baik dan berkaitan satu sama lain. Bahkan fungsi yang
satu mempengaruhi fungsi yang lain karena satu sama lain memang merupakan rangkaian untuk
mencapai tujuan organisasi. Fungsi-fungsi yang berproses dalam manajemen tersebut merupakan
fungsi yang universal sehingga berlaku di berbagai organisasi apa pun.
Secara garis besar, fungsi manajemen itu akan berkaitan dengan apa yang populer dengan
singkatan POAC (planning, organizing, actuating, controlling). Maksudnya, dalam proses
manajemen akan ada perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian.
Perencanaan pada dasarnya merumuskan segala tindakan yang diperlukan untuk mencapaitujuan
yang sudah ditetapkan pada suatu saat nanti. Sedangkan pengorganisasian akan berkenaan
dengan pembagian tugas dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tadi. Adapun
penggerakan pada dasarnya merupakan pengerahan sumber daya yang dimiliki untuk pencapaian
tujuan dan pengendalian adalah untuk mengawasi dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan
dalam proses pencapaian tujuan.
Misalnya, kita sedang menyusun perencanaan sumber daya manusia untuk satu organisasi
penerbitan. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan penerbitan itu tentu akan diperlukan sumber
daya manusia dengan kualifikasi tertentu. Kita memerlukan wartawan yang tentunya
kualifikasinya berbeda dengan tenaga pemasaran atau manajer iklan. Kita menghitung berapa
jumlah tenaga yang diperlukan dan kualifikasi apa yang diperlukan. Tentu juga kita perlu
mengorganisasikan sumber daya manusia yang kita butuhkan tersebut ke dalam tugas dan
perannya masing-masing. Lalu, dengan kepemimpinan dalam organisasi sumber daya manusia
tersebut digerakkan untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan tertentu. Untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan tujuan atau prosesnya tidak berjalan dengan
baik maka dilakukan pengendalian.
Pada tahap organizing, akan ada aktivitas membentuk struktur organisasi. Beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh para manajer dalam merancang struktur organisasi, ada enam unsur
yaitu:
a. Spesialisasi Kerja
Seluruh pekerjaan yang ada di organisasi dipilah-pilah menjadi sejumlah bagian
yang akan dikerjakan oleh anggota-anggota sesuai dengan ranah kerja dan keahlian
mereka masing-masing. Sehingga tujuan akan tercapai lebih efektif.
b. Departementalisasi
Dasar-dasar yang digunakan di dalam pengelompokan pekerjaan disebut
depertementalisasi.
1) Pengelompokan kegiatan berdasarkan fungsi yang dijalankan
2) Pengelompokan kegiatan berdasarkan tipe produk yang dihasilkan organisasi itu
3) Pengelompokan kegiatan berdasarkan atas dasar geografi atau teritori
4) Pengelompokan kegiatan berdasarkan proses
c. Rantai Komando
Rantai komando adalah garis yang tidak putus dari wewenang yang menjulur dari
puncak organisasi ke tingkat terbawah sebuah organisasi sehingga memperjelas siapa
melapor ke siapa, misalnya kepada siapakah saya bertanggung jawab.
d. Rentang Kendali
Rentang kendali merupakan hal yang penting dalam menentukan struktur
organisasi karena karena dalam hal ini manajer puncak menentukan banyaknya tingkatan
yang dimiliki sebuah organisasi. Sehingga beberapa bawahan manajer dapat
mengarahkan anggota secara efektif dan efisien. Hal inilah yang dimaksudkan rentang
kendali (span of control).
Tahap-tahap pendelegasian wewenang :
1. Memperjelas tugas (menentukan, mengidentifikasi, mempunyai waktu dan motivasi)
2. Spesifikasikan jarak pendelegasian kebijaksanaan
3. Mengizinkan berpartisipasi pendelegasian (apa yang didelegasikan, berapa banyak
wewenang diperlukan untuk mencapai tugas yang dilakukan)
4. Meningkatkan motivasi kepuasan dan tanggung jawab untuk kinerja
5. Perlunya informasi
6. Menentukan Timbal balik kontrol

e. Sentralisasi dan Desentralisasi


Dalam beberapa organisasi, manajer puncak mengambil semua keputusan dan
penanganan setiap masalah. Manajer tingkat lebih bawah semata-mata hanya
melaksanakan petunjuk manajer puncak saja. Pada keadaan yang lain ada organisasi
diamana pengambilan keputusan ditekan ke bawah ke manajer-manajer yang paling dekat
dengan tindakan organisasi. Ada organisasi yang bersifat sangat sentralisasi dan yang
didesentralisasikan. Ciri dari sebuah organisasi yang sentralisasi ialah struktural yang
secara inheren berbeda dari organisasi yang didesentralisasikan. Dalam suatu organisasi
desentralisasi, tindakan dapat diambil lebih cepat untuk memecahkan masalah, lebih
banyak orang memberikan masukan ke dalam keputusan, dan makin kecil kemungkinan
para karyawan merasa diasingkan dari mereka yang mengambil keputusan yang
menyangkut kehidupan kerja mereka.
f. Formalisasi
Mengacu sampai tingkat mana pekerjaan dalam organisasi tersebut dibakukan.
Jika suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi sangat diformalkan maka pelaksanaan
pekerjaan kurang mendapatkan keleluasaan untuk dapat mengerjakan sesuatu, kapan dan
bagaimana cara seharusnya untuk mengerjakannya.

Untuk dapat menciptakan dan menggerakkan suatu organisasi secara efektif dan efisien,
maka perlu diperhatikan juga prinsip-prinsip sebuah organisasi sebagai berikut:
a. Perumusan tujuan secara jelas
Tanpa adanya tujuan organisasi yang jelas, sebuah organisasi akan kehilangan arah
pelaksanaanya. Sehingga berjalan di atas ketidakjelasan.
b. Seluruh anggota organisasi memahami dan menjiwai apa tujuan organisasinya,
sehingga seluruh anggota kelompok memiliki pedoman bekerja dan dapat menilai
hasil kerja mereka. Dengan demikian anggota organisasi yang paham dan menjiwai
tujuan organisasi, akan melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran tanpa adanya
paksaan sehingga hasil yang diraihpun akan sesuai harapan atau bahkan melebihi
harapan.
c. Adanya pembagian kerja dalam sebuah organisasi, mengingat kemampuan dan minat
anggota organisasi berbeda-beda, sehingga sebuah manajer harus mampu
mengkondisikan para anggotanya. Seperti anggota organisasi yang ditempatkan
sesuai dengan kemampuan dan minat dengan tetap memperhatikan kebutuhan sebuah
organisasi.
d. Pelimpahan sebuah wewenang yang harus sesuai dengan tanggung jawab.
e. Penetapan hierarki wewenang dari atas kebawah hendaknya harus dilakukan secara
tegas, agar dapat memberikan gambaran kepada seluruh civitas organisasi pola
hubungan kerja yang perlu dipelihara.
f. Kesatuan arah.
Semua kegiatan organisasi dilakukan harus mengarah pada tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
g. Adanya kesatuan perintah (unity of command).
Setiap anggota kelompok hanya memiliki satu pimpinan atau atasan langsung,
sehingga anggota organisasi tau kepada siapa ia menerima perintah, kemana harusnya
memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan semua kegiatannya.
Strategic-Decision-Making atau proses pengambilan keputusan strategis di suatu
perusahaan juga sangat penting. Perannya adalah sebagai salah satu usaha agar perusahaan sesuai
dan mampu beradaptasi dengan lingkungan eksternal. Proses ini akan memiliki dampak yang
sangat luas dan fundamental terhadap aspek dan fungsi dari organisasi, dan mempengaruhi arah
pengembangan organisasi, dan mempengaruhi arah pengembangan organisasi, administrasi, dan
struktur perusahaan. Sehingga tidaklah mengherankan kalau inti dari proses manajemen strategis
perusahaan adalah proses pengambilan keputusan strategis.

Sumber :

BMK EKMA4116 (Manajemen – Mamduh M. Hanafi)

Burhanuddin.1994. Analisis Administasi Manajemen dan Kepemimpinan


Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Matondang. 2008. Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Manajemen


Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rivai, Veithzal & Deddy Mulyadi. 2010. Kepemimpinan dan Perilaku


Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nama : Rizki Ramadhani

NIM : 044983636

Anda mungkin juga menyukai