Anda di halaman 1dari 3

DESAIN ORGANISASI SEBAGAI MODAL AWAL PERENCANAAN STRATEGIS

A. Pendahuluan

Efektifitas individu, kelompok dan organisasi selain dipengaruhi oleh perilaku dan proses
organisasi juga dipengaruhi oleh struktur organisasi. Bagi sebuah organisasi hal terpenting
agar organisasi dapat mencapai tujuannya yaitu organisasi harus memiliki desain atau
struktur organisasi yang menunjang perencanaan strategis.Namun demikian banyak
organisasi yang kurang mampu mendesain struktur sesuai tujuan perencanaan strategis
organisasi. Keadaan tersebut menyebabkan organisasi gagal mencapai visi dan misinya.
Salah satu peran utama seorang eksekutif dan manajer adalah merencanakan dan
mengeksekusi strategi organisasi, termasuk menyusun desain organisasi. Strategi penyusunan
desain organisasi hendaknya disesuaikan dengan bidang organisasinya masing-masing.
Contoh, organisasi sekolah yang visinya menjadi sekolah unggul dalam mutu dan prestasi,
maka desain organisasinya harus disesuaikan dengan visi dan misi tersebut.
Adanya hubungan antara perencanaan strategis dan desain organisasi sangat penting.
Kelemahan yang sangat dirasakan selama ini yaitu kurangnya pemahaman para eksekutif dan
manajer untuk menyadari hal tersebut. Oleh sebab itu, perlu dipelajari lebih mendalam
mengenai bagaimana mendesain organisasi agar bisa selaras dengan perencanaan strategi
organisasi
secara
menyeluruh.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka makalah ini akan fokus membahas 3 hal pokok yaitu
: (1) apa yang dimaksud dengan struktur dan desain organisasi, (2) bagaimana mendesain
organisasi, dan (3) bagaimana hubungan antara desain organisasi dengan perencanaan
strategis organisasi?
B. Struktur dan Desain Organisasi

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal sebuah


organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan perwujudan pola
hubungan yang tetap antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orangorang yang memiliki kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam
satu organisasi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa struktur organisasi adalah wujud nyata
kerangka kerja organisasi. Adapun faktor-faktor utama yang menentukan struktur organisasi
adalah:
Strategi
organisasi
untuk
mencapai
tujuan
Teknologi
yang
Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi Ukuran organisasi.

digunakan

Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh
manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi organisasi dan
lingkungan tempat anggota organisasi melaksanakan strategi tersebut. Dengan kata lain
manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang
telah dibuat berdasarkan kerangka kerja organisasi. Dalam pengembangan desain organisasi
ada dua hal yang penting, pertama adanya perubahan strategi dan lingkungan (structure
follow strategy) yang berlangsung seiring dengan berjalannya waktu. Dengan kata lain,
desain organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur
organisasi sebagai akibat struktur yang ada kurang tepat sehingga disusun ulang. Manajer

hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan
organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi,yaitu struktur yang ada didesain untuk
menyesuaikan
pada
organisasi
atau
sub
unitnya
yang
unik.
Berdasarkan uraian di atas struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi
dimana manajer melakukan sumber daya organisasi terutama yang terkait dengan pembagian
kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut
dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan.
C. Bagaimana Mendesain Organisasi

Desain organisasi akan ideal jika dapat menjawab tantangan bisnis dari organisasi tersebut.
Artinya, sebelum manajer dan tim membuat desain organisasi harus mengerti betul mengenai
core bisnis organisasi. Core bisnis merupakan bisnis inti atau utama yang dijalankan oleh
perusahaan. Misalnya ASTRA khusus memproduksi mobil; GoodYear memproduksi dan
ban; dan Bata memproduksi, alas kaki; PT PUSRI memproduksi pupuk, walaupun
perusahaan-perusahaan tersebut dapat melakukan investasi di bidang lain atau bisnis
sampingan (side business).
D. Desain Organisasi yang Biasa Digunakan
Struktur Sederhana (simple structure).Departementalisasi sederhana, rentang kendali yang
luas, wewenang yang dipusatkan dalam tangan satu orang dan formalisasi kecil.
Birokrasi (bureaucracy). Tugas-tugas operasi yang sangat rutin spesialisasinya tinggi, aturan
dan pengaturan yang sangat formal, pengelompokan fungsional, wewenang terpusat, rentang
kendali yang sempit dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Struktur Matriks (matrix structure). Adalah Struktur yang menciptakan lini rangkap dari
wewenang, menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.
E. Pilihan Desain Organisasi
Struktur Tim (team structure) Tim sebagai piranti pusat untuk mengkoordinasikan kegiatan
kerja. Organisasi Virtual (virtual). Organisasi inti yang kecil yang menggunakan sumber luar
untuk fungsi-fungsi bisnis utama. Organisasi Tanpa Tapal Batas (boundaryless).
Mengusahakan penghapusan rantai komando mempunyai rentang kendali yang tidak terbatas
dan menggantikan departemen dengan tim yang diberi kuasa.Organisasi Feminin
Bercirikan perlakuan terhadap individu, non opportunisme, karier yang didefinisikan lewat
layanan kepada orang lain, komitmen kepada perkembangan karyawan, penciptaan suatu
komunitas yang peduli dan berbagai kekuasaan. Karakteristik organisasi feminin:
Anggota dihargai sebagai manusia individual. Orang-orang diperlakukan sebagai individu
dengan nilai dan kebutuhan individual, bukannya sebagai penghuni peran atau kantor.
Non opportunistic. Hubungan dipandang sebagai memiliki nilai di dalamnya tidak sekadar
suatu
alat
yang
formal
untuk
pencapaian
tujuan
organisasi.
Karier didefinisikan dalam bentuk layanan kepada orang lain. Sementara anggota organisasi
dalam suatu birokrasi mendefmisikan sukses karier dalam bentuk promosi. Pemerolehan
kekuasaan dan kenaikan gaji, anggota organisasi feminin mengukur sukses dalam bentuk
layanan kepada orang lain.

Komitmen pada pertumbuhan karyawan. Organisasi feminin menciptakan pertumbuhan


pribadi yang efektif bagi anggotanya daripada menekankan spesialisasi dan pengembangan
keahlian yang sempit, organisasi ini malah mengembangkan keterampilan anggota dan
memperluas kompetensi karyawan dengan menawarkan pengalaman belajar yang baru.
Penciptaan komunitas yang peduli. Anggota menjadi terikat secara akrab dalam suatu makna
komunitas, sangat mirip situasi kota kecil di mana orang telah belajar untuk percaya dan
peduli
akan
tetangganya.
Berbagai kekuasaan. Dalam birokrasi tradisional wewenang informasi dan pengambilan
keputusan ditempatkan dan dialokasikan secara hierarki sedangkan dalam organisasi feminin,
orang berbagi informasi secara darmawan. Semua anggota yang akan terkena oleh suatu
keputusan diberi kesempatan untuk berperan serta dalam keputusan tersebut.
F. Konfigurasi Organisasi

Menurut Henry Mintzberg dalam menciptakan suatu desain organisasi yang efektif, maka
mengemukan pendapatnya yang ditulis dalam sebuah buku Structure In Five : Designing
Efective Organization. Buku ini menjelaskan bagaimana organisasi dibentuk dari beberapa
elemen untuk menjadi suatu konfigurasi/struktur yang lebih efektif. Terdapat dua
argumentasi sebagai dasar simpulan yang menyatakan konfigurasi mendorong keefektifan
organisasi yaitu :
seleksi alamiah. Dalam hal ini lingkungan mendorong bentuk organisasi untuk melanjutkan
kelangsungan hidupnya, agar terjadi efisien biaya dan dapat bersaing, sebuah organisasi harus
dapat menyesuaikan diri dengan sifat struktural industrinya. organisasi dapat didorong ke
arah konfigurasi tertentun untuk mencapai konsistensi dalam karakteristik internal organisasi
sehingga cocok dengan situasi mereka.
Kerangka kerja karya Henry Mintzberg dalam mengklasifikasikan konfigurasi bertumpu pada
dua hal yaitu mekanisme koordinasi dan elemen dasar organisasi yang secara ringkas dapat
dijelaskan sebagai berikut. Mekanisme Koordinasi merupakan bagian fundamental ketika
organisasi mengkoordinasi kegiatan organisasi, yang meliputi:
Mutual Adjustment, merupakan koordinasi kerja dengan proses komunikasi
informal. Di sini kontrol kerja terletak pada pelakunya. Biasanya digunakan untuk
organisasi yang sederhana, tapi juga digunakan pada organisasi yang sangat
kompleks. Direct Supervisor, merupakan koordinasi kerja dimana seseorang
bertanggungjawab untuk keseluruhan pekerjaan yang lain. Dia memberikan instruksi dan
mengawasi tindakan yang lainnya.
Standarisasi, yang dibedakan menjadi 3 bagian itu :
Standarisasi

pekerjaan,

saat

isi

pekerjaan

itu

telah

diprogram

secara

spesifik

Standarisasi output, ketika hasil dari kerja secara spesifik telah diprogram: misalnya profit,
penjualan dan sejenisnya
Standarisasi keahlian ketika kinerja dari pekerjaan dan pelatihan secara spesifik telah
ditentukan, misalnya lulusan psikologi, ekonomi S2, dsb.

Anda mungkin juga menyukai