Anda di halaman 1dari 6

TUGAS RESUME

“PENGORGANISASIAN”

Dosen Pengampu : Dr. Ari Prasetyo, SE., M.Si.

Disusun Oleh :

Anisa Aska Utsula – 144221096

MK – PENGANTAR MANAJEMEN ISLAM


PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
I. Arti Pengorganisasian
Organisasi adalah alat analisis, sedangkan pengorganisasian adalah fungsi
organisasi dan proses tersendiri. Pengelompokkan tugas dan membagikan pekerjaan
pada satu karyawan, perawatan departemen (subsistem), serta perawatan hubungan,
adalah contoh lain dari konsep organisasi. Organisasi berasal dari kebutuhan manusia
untuk bekerja sama. Seperti yang dikatakan Bernard sebelumnya, orang diharapkan
bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka sendiri yang disebabkan oleh masalah
fisik, biologis, psikologis, dan sosial yang mendasarinya.
Menurut Daft Richard, pengorganisasian adalah proses yang digunakan untuk
menggunakan sumber daya organisasi yang lebih besar untuk mencapai tujuan
strategis. Oleh karena itu, pengorganisasian adalah strategi tertentu yang digunakan
oleh bisnis untuk diterapkan pada sumber daya manusia dan fisik lainnya untuk
meluncurkan proyek yang telah disepakati sebelumnya dan mencapai tujuan bersama.
Hasilnya menunjukkan bahwa pengorganisasian adalah kegiatan yang aman dan
bermanfaat untuk mengelola sumber daya manusia yang menghasilkan imbalan dari
karyawan.
Berikut beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian.
1. Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi.
2. Menganalisis beban kerja masing-masing satuan organisasi.
3. Membuat job description
4. Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas pertimbangan
arah dan sasaran, beban kerja, dan uraian kerja dari masing-masing organisasi.

II. Pengorganisasian Dalam Bisnis.


Keberhasilan dalam memulai bisnis sangat erat kaitannya dengan bagaimana
pemilik usaha menggunakan atau mengelola setiap komponen perusahaan. Satu-
satunya hal terpenting yang harus dilakukan adalah menggunakan teknik organisasi
yang tepat. Praktik organisasi yang baik akan menghasilkan hierarki bisnis yang baik.
Hierarki dalam bisnis adalah hasil dari proses kerja yang serupa di berbagai tingkatan
organisasi. Selain membina keharmonisan antar organisasi, kerja sama tersebut
menimbulkan keterlibatan di lingkungan perusahaan dan mewujudkan serangkaian
aktivitas yang rasional dan sistematis. Berikut dalil Al-Qur’an yang menegaskan
tentang kerja sama ini dari sebagian surat Q.S Al-Maidah (5) ayat 2.
َۡ ُۡ ۡ ۡ ََ ْ ُ ََ َ ۡ َّ ّ ۡ ََ ْ ُ ََ
…‫اونوا على ٱل ِإث ِم َوٱلعدو ِن‬
َ ‫اونوا على ٱلبر َوٱلتق َوى َولا تع‬
ِِ
َ ‫… َوتع‬

Artinya : “…Dan tolong-menolonglah kamu (dalam) mengerjakan kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…”
Kerja sama kebaikan adalah ajaran Islam yang utama. Anda dapat menyimpulkan
dari ayat tersebut di atas bahwa tolong-menolong dalam kebaikan diperlakukan
dengan ketakwaan. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan untuk bekerja sama
merupakan satu hal yang harus diperlakukan sebagai sumber ketaatan.
Saat melakukan proyek organisasi, seorang pelaku bisnis harus
mempertimbangkan semua elemen pendukung yang ada di lingkungan bisnis untuk
memastikan bahwa proyek tersebut lebih selaras dengan tujuan perusahaan.
Lingkungan bisnis secara signifikan mengurangi keefektifan setiap rencana bisnis dan
kapasitas setiap karyawan untuk mencapai kesuksesan.

III. Tujuan dan Fungsi Pengorganisasian


1. Dapat membantu pelaku bisnis dalam menjelaskan kewajiban dan tanggung
jawab tiap-tiap anggota perusahaan demi meraih sasarn maupun objektif
perusahaan yang telah ditetapkan.
2. Meringankan tugas manajer dalam pengawasan
3. Mempermudah manajer untuk memilih orang-orang yang tepat dan dapat
dipercaya untuk melaksanakan pekerjaan.

IV. Struktur Organisasi


Menurut stoner, struktur organisasi terbagi menjadi 5 struktur :
1. Spesialisasi aktivitas adalah spesifikasi tugas individu dan kelompok dalam
setiap organisasi atau penempatan tugas kerja dan tugas terkait dalam unit kerja
(departementalisasi).
2. Standardisasi aktivitas adalah proses yang digunakan oleh organisasi untuk
memastikan prediktabilitasnya. Beberapa aspek dari proses ini dilaksanakan
melalui penyelenggaraan kegiatan dan membina hubungan di dalam organisasi.
3. Koordinasi aktivitas adalah prosedur yang memadukan fungsi-fungsi dalam
organisasi, berupa fungsi garis yang secara langsung aspirasi pada tujuan tujuan
organisasi memerlukan koordinasi.
4. Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan keputusan, berfokus pada lokasi
pengambilan keputusan. Sentralisasi adalah proses mengungkapkan kemarahan
secara sadar dan mengungkapkan posisi seseorang di depan organisasi tertentu.
Desentralisasi, di sisi lain, adalah fenomena yang memengaruhi setiap level
organisasi.
5. Tarif rata-rata per jam didasarkan pada jumlah karyawan dalam kelompok pekerja
tertentu.

V. Bentuk-Bentuk Organisasi.
a. Organisasi Garis.
Jenis organisasi tertua dan paling tahan lama adalah organisme garis. Bias ada
bahkan dalam organisasi yang relatif kecil. Dalam hal struktur organisasi,
anggota organisasi relatif sedikit, dan akibatnya, tipe organisasi default adalah
pemilik atau pemegang saham terbesar. Ciri-cirinya adalah satu orang
bawahan yang hanya memiliki satu atasan, yang saja dia hanya menerima
perintah kerja dari satu orang, yaitu pimpinannya.
b. Organisasi garis dan staff.
Organisasi yang dimaksud terdiri dari dua kelompok orang yang ahli dalam
melancarkan batang-batang organisasi. Tim pertama meluncurkan tugas-tugas
organisasi untuk mencapai tujuan mereka, yang terletak di dalam garis kotak-
kotak, sedangkan tim kedua menjalankan tugas sesuai dengan kriteria yang
disebut staf. Staf mampu menyediakan unit operasional dengan saran dan
bimbingan. Selain itu, Staf memberikan dorongan selama eksekusi. Ciri-
cirinya mirip dengan garis organisasi hanya berbeda dengan adanya staf yang
bertugas sebagai pemberi nasehat atau pertimbangan-pertimbangan bagi
pimpinan.
c. Organisasi Fungsional.
Organisasi fungsional adalah organisasi yang tindakannya terhadap
karyawannya konsisten dengan bidang pekerjaan mereka. Organisasi yang
dimaksud tidak secara terus-menerus menekankan hirarki struktural
melainkan lebih menekankan pada esensi dan kekhususan fungsi-fungsi yang
dimaksud. Cirinya adalah orang yang dapat memperoleh informasi dari
beberapa ancaman.
d. Organisasi Matriks
Organisasi matriks adalah puncak dari organisasi fungsional. Mereka yang
bekerja di masing-masing sel tidak hanya bekerja di organisasi fungsional
tetapi juga di organisasi produk. Memang benar bahwa dalam organisasi ini,
ada koordinasi antara banyak bagian. Organisasi memiliki seperangkat
konvensi struktural dan fungsional (kombinasi) yang serupa.
e. Organisasi Proyek
Keadaannya adalah organisasi ini akan mulai dibangun segera setelah tujuan
proyek tercapai. Mandat organisasi hanya berlaku sementara, yaitu saat
proyek sedang berjalan. Ada dua jenis organisasi dalam pengaturan formal,
yaitu organisasi formal dan informal. Organisasi informal tidak memiliki
tugas pembagian yang tegas, tetapi organisasi formal memiliki tugas
pembagian yang jelas dan baru-baru ini ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R., & Pratama, A. (2021). Faktor Manajemen Profesional:Perencanaan,


Pengorganisasian, Dan Pengendalian (Suatu Kajian Studi Literatur Manajemen Sumberdaya
Manusia). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(5), 699–709.
https://doi.org/10.31933/jimt.v2i5.594

Aliefiani Mulya Putri, G., Putri Maharani, S., & Nisrina, G. (2022). Literature View
Pengorganisasian: Sdm, Tujuan Organisasi Dan Struktur Organisasi. Jurnal Ekonomi
Manajemen Sistem Informasi, 3(3), 286–299. https://doi.org/10.31933/jemsi.v3i3.819

Saefrudin. (2018). Pengorganisasian Dalam Manajemen. Jurnal Dirasah, 1(1), 1-16.

Anwar., H., M., M. (2020). Pengantar Dasar Ilmu Manajemen. Jakarta, Prenada Group.

Pratama., R. (2020). Pengantar Manajemen. Yogyakarta, Deepublish.

Ari, P. (2021). Pengantar Manajemen Islam. Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai