Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

“PENGARAHAN”

Dosen Pengampu : Dr. Fatin Fadhilah Hasib, SE., M.Si

Disusun Oleh :

Anisa Aska Utsula – 144221096

MK – PENGANTAR MANAJEMEN ISLAM


PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
A. Pengertian Pengarahan.
Terdapat empat fungsi manajemen yang salah satunya adalah pengarahan
(actuating). Actuating dalam bahasa arab diartikan dengan “al-taujih” yang juga berarti
mengarahkan. Al-Qur’an sudah banyak menjelaskan tentang kata-kata kunci, yaitu proses
menggerakkan atau mengarahkan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Pengarahan adalah usaha untuk membangkitkan dan mendorong anggota kelompok agar
berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan
perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan. Pengarahan menjadi
suatu sistem yang membuat sebuah organisasi atau perusahaan berjalan dengan baik
(Terry, 1993).
Secara umum, pengarahan juga dapat diartikan sebagai sistem organisasi
fungsional, dengan memberikan petunjuk, bimbingan, dan instruksi oleh atasan kepada
bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Karena
termasuk sistem organisasi fungsional, hendaknya pengarahan dilakukan dengan baik
agar terbentuk:
i) Adanya kesatuan perintah (unity of command). Pengarahan dilakukan untuk
menghindari ketidaksamaan instruksi dan kesimpangsiuran informasi.
ii) Adanya hubungan langsung dengan bawahan. Pengarahan yang dilakukan secara
langsung oleh atasan akan menghindari terjadinya miskomunikasi.
iii) Adanya umpan balik langsung. Pengarahan dapat membuat pimpinan memperoleh
umpan balik secara langsung terhadap tugas yang diarahkan. Umpan balik tersebut
dapat digunakan sebagai pertimbangan perbaikan terhadap tugas tersebut.

Pengarahan juga dapat menjadi tempat bagi atasan dalam meningkatkan kinerja bawahan
dengan cara memberikan motivasi, bimbingan, dan nasehat. Hal tersebut dapat
menumbuhkan rasa ingin meningkatkan organisasi pada diri masing-masing individu. Hal
tersebut juga sesuai dengan perintah Allah kepada Rasulullah untuk memotivasi
pasukannya agar bersemangat dalam peperangan:

َ ۡ َ َ‫ۡ ُ ۡ ن‬ َّ َ ُّ َ ٰٓ َ
‫ي َعَل ٱل ِقت ِال‬ ‫ض ٱلمؤ ِم ِن‬
ِ ‫ر‬ِّ ‫ب َح‬
ُّ ‫ٱلن‬
‫يـأيها ِ ي‬

Artinya: “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang….”


(QS. Al-Anfal (8): 65)

Berikut fungsi-fungsi pokok dalam pengarahan di dalam manajemen adalah :

1. Mempengaruhi seseorang (orang-orang) supaya bersedia menjadi pengikut.

2. Menaklukkan daya tolak seseorang.

3. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan nlebih


baik.

4. Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas dan


organisasi tempat mereka bekerja.

5. Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seorang atau


orang-orang terhadap Tuhannya, Negara dan masyarakat (Andri & Endang, 2015:
48)

Fungsi Pengarahan memiliki beberapa karakteristik di antaranya:

1. Pervasive function, pengarahan yang diterima berbagai level organisasi bahwa


setiap manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi bagi bawahannya.

2. Continuous activity, aktivitas yang berkelanjutan di sepanjang organisasi

3. Human factor, pengarahan yang berhubungan dengan faktor manusia (bawahan).


Hal ini berkaitan dengan perilaku manusia yang komplek dan tidak bisa
diprediksi.

4. Creative activity, pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam


tindakan.

5. Executive function, pengarahan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua
level sepanjang bekerja pada perusahaan, sehingga bawahannya menerima
instruksi hanya dari atasannya.
6. Delegated function, pengarahan yang berhadapan dengan manusia. Atasan
mengetahui bahwa perilaku tidak dapat diprediksi, sehingga atasan dituntut dapat
mengkondisikan perilaku seseorang ke tujuan yang diharapkan.

Pengarahan disebut sebagai jantung proses manajemen. Tujuan pengarahan dalam


suatu organisasi, yaitu:

1. Menjamin kontinuitas perencanaan

2. Membudayakan prosedur standar

3. Membina disiplin kerja

4. Membina motivasi yang terarah

Ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pengarahan.
Aspek-aspek tersebut meliputi: perilaku, kepemimpinan, motivasi, komunikasi, dan kerja
sama.

1) Perilaku

Dalam pengarahan, perilaku merupakan aspek yang paling dasar untuk melakukan
tindakan tertentu. Untuk menyikapi dalam sebuah tindakan, diperlukan sikap
(attitude).

2) Kepemimpinan.

Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi orang-orang untuk


mencapai tujuan bersama. Nabi Muhammad SAW merupakan pemimpin yang
bisa menjadi teladan kita semua. Diharapkan dalam aspek kepemimpinan ini bisa
menumbuhkan karakter berintegritas, daya kepemimpinan, berperilaku etis
(akhlaqul karimah) dan bisa meningkatkan semangat melalui spiritual.

3) Motivasi

Motivasi dalam bahasa yang sederhana merujuk pada kekuatan-kekuatan internal


dan eksternal yang ada dari seseorang yang membangkitkan antusiasme
(semangat) untuk melakukan sesuatu. Motivasi yang ada pada diri seorang
karyawan atau anggota suatu organisasi apabila dapat dibangkitkan
didayagunakan dengan sebaik-baiknya dapat meningkatkan produktivitas dalam
pencapaian produksi atau kinerja organisasi.

4) Komunikasi.

Komunikasi sangat diperlukan untuk timbal balik antara pemimpin dengan para
pelaksana kegiatan yang artinya kinerja komunikasi sangat dibutuhkan dalam
sebuah organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi yang dapat membuat pengaruh kepada pendengarnya.

5) Kerja Sama.

Salah satu cara untuk menggerakkan karyawan adalah dengan membangun


kerjasama (team work). Kerja sama sangat dibutuhkan dalam suatu pekerjaan atau
organisasi agar dapat mencapai tujuannya. Dalam perspektif syariah tim harus
menunjuk seorang qiya’dah (pemimpin) yang membimbing dan mengarahkan
anggota tim sehingga mereka bisa focus pada tujuan yang ingin dicapai, dan
dalam proses pencapaian tujuan itu tim harus mengembangkan nilai kebersamaan
dalam tindakan.

Anda mungkin juga menyukai