KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik
1. Pengertian Strategi
bukan hanya tujuan jangka pendek tetapi juga tujuan jangka menengah dan
jangka panjang.
1
Irwan Nasution dan Amiruddin Siahaan, Manajemen Pengembangan Profesionalitas Guru.
(Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2015, ). h. 65.
1
c. Perlunya suatu keputusan pilihan dan pelaksanaan yang tepat dan
2
Didin Kurniadin. 2012. Manajemen Pendidikan konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan.
Jogjakarta :AR Ruzz Media. h. 27.
3
Suyadi Prawirosentono. 2014. Manajemn Stratejik dan Pengambilan Keputusan Korporasi.
Jakarta:Bumi Aksara. h. 7.
2
membentuk strategi, membuat keputusan desain serta program perusahaan
2. Konsep Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
diartikan ada dua pihak, yaitu yang dipimpin (junior) dan yang memimpin
telah ditetapkan”.6
“Dari Abu Sa`id dari Abu Hurairah r.a bahwa keduanya berkata,
Rasululloh SAW bersabda : “Apabila tiga orang keluar bepergian,
hendaklah mereka menjadikan salah satu sebagai pemimpin”. ( HR. Abu
Dawud).7
4
Amirullah. 2015. Manajemen Strategi. Jakarta : Mitra Wacana Media. h. 5.
5
Imam Taufik, Kamus Bahsa Indonesia, (Jakart; Ganeca Exact, 2010), h. 845
6
Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram: IAIN
Mataram, 2016), h. 73
7
Muhyiddin Abi zakaria, Riyadhul Asholihin,( Surabaya: Darul Ihya Indonesia, tt), h. 419
3
menuntun, menggerakkan dan kalu perlu memaksa orang lain, agar ia
yang paling efektif dalam perilaku kelompok; bagi yang lain dia adalah
b. Syarat Kepemimpinan
proses atau kesediaan untuk merubah pandangan atau sikap dari kelompok
masyarakat luas.
8
Rohiat, Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2008), h. 14
4
rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu
kebenaran tidak mengikuti orang lain. Menurut Taufiq sifat-sifat yang harus
mengendalikan organisasinya.
tanggungjawabnya.
9
Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram: IAIN
Mataram, 2016), h. 125
5
a) Membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasasma dengan penuh
rasa kehangatan;
kelompok;
pengalaman;
pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan
objektif;
eksistensi organisasi.10
10
Yoyon Bachtiar, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam, 2009), h. 12
6
sesuai dengan situasi dan kondisi supaya mereka mau bekerja dengan penuh
dapat dinilai dari cara mengambil suatu keputusan. Dalam perspektif Al-
(3):159:
a) Gaya Instruktif
dan kapan kegiatan dilakukan; (2) kegiatan lebih banyak diawasi secara
23 QS. Ali-Imran (3):159 ketat; (3) kadar direktif tinggi; (4) kadar
rendah.11
11
Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram: IAIN
Mataram, 2016), h. 77
7
b) Gaya Konsultatif
semangat tinggi; (3) komunikasi dilakukan secara timbal balik; (4) masih
c) Gaya Partisipatif
ke tinggi.13
d) Gaya Delegatif
12
Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram: IAIN
Mataram, 2016), h. 78
13
Ahmad Sulhan, Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Pendidikan Islam, (Mataram: IAIN
Mataram, 2016).h. 78
8
diperluakan saja; (2) memberikan semangat dianggap tidak perlu lagi; (3)
menyesaikan tugas; (4) tidak perlu memberikan motivasi; dan (5) tingkat
terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah
berpusat pada atasan. Asumsi pertama yang melandasi gaya ini, bahwa
9
Menurut gaya ini, pemimpin tidak merumuskan masalah serta
dalam tugas, dan apabila dimotivasi dengan tepat akan menjadi kreatif”.19
dan tipe kepemimpinan dapat disimpulkan ada tiga jenis yakni: (1)
wewenang.
3. Kepala Sekolah
17
Yoyon Bachtiar, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam, 2009), h. 80
18
Yoyon Bachtiar, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam, 2009),h. 80
19
Y Yoyon Bachtiar, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam, 2009),.h. 63
10
a. Pengertian Kepala Sekolah
Kepala Sekolah yang terdiri dari kata kepala dan sekolah. Yang
mana kepala secara etimologi organ tubuh yang paling atas, berkepala
adalah suatu tempat untuk menuntut ilmu secara formal. Jadi Kepala
20
Imam Taufik, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ganeca Exact, 2010), h. 657
21
Rohiat, Kecerdasan Emosional Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2008), h. 14
11
mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai
pemimpin sebagai pengendali dan penentu arah yang akan ditempuh oleh
organisasi menuju suatu tujuan. Oleh karena itu Perumus serta penentu
ditetapkan.
khusus:
12
d) sehat jasmani dan rohani berdasarkan surat keterangan dari dokter
Pemerintah;
negeri sipil (PNS) dan bagi guru bukan PNS disetarakan dengan
i) memperoleh nilai amat baik untuk unsur kesetiaan dan nilai baik untuk
pegawai (DP3) bagi PNS atau penilaian yang sejenis DP3 bagi bukan
Sekolah/Sekolah meliputi:
13
a) berstatus sebagai guru pada jenis atau jenjang sekolah/Sekolah yang
Kepala Sekolah/Sekolah;
pergaulan internasional.
Negeri.
14
3) Umur dan lain-lain.22
5) Kreatif, penuh inisiatif, berhasrat untuk maju dan menjadi lebih baik.
bijak.
13) Disiplin.
22
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), h.103
15
ijazah, pengalaman kerja dan umur, dan memenuhi skill dalam menjalankan
emosional, memiliki akhlak yang mulia, pengetahuan yang luas dan sehat
staf, siswa, orang tua siswa dan orang lain di luar komunitas sekolah. Ari H.
pendekatan yang terkecil dan lunak yaitu melalui bujukan, ajakan, sugesti,
moving class dan mengadakan program akselerasi bagi siswa yang cerdas di
23
Ari H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Jakarta : Rineka Cipta, 1996), h. 219.
16
atas normal. Menurut Sumijo, Kepala Sekolah seharusnya berusaha
2) Sebagai Manajer
anggota dan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan. Ia juga dituntut
3) Sebagai Administrator
4) Sebagai Supervisor
24
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), h.103
17
karena itu salah satu tugas Kepala Sekolah adalah sebagai supervisor yang
5) Sebagai Leader
6) Sebagai Innovator
7) Sebagai Motivator
18
prinsip tersebut akan menjadi pedoman utama untuk melaksanakan tugas
efektif.
yang sesuai dengan batasan istilah adalah satu langkah-langkah atau siasat
25
Yoyon Bachtiar, Kepemimpinan dan Kewirausahaan, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, 2009), h. 59
19
serta bermanfaat bagi kehidupan. Dictionary of education mendefenisikan
pendidikan sebagai:
peserta didik, b). bidang garapan tenaga kependidikan, c). bidang garapan
guru, d). bidang garapan kurikulum, e). bidang garapan sarana dan prasarana,
20
f). bidang garapan keuangan, g). bidang garapan kemitraan dengan
pendidikan.
26
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
h. 88.
27
Al Bukhari, al Jami’ah al Shahih al – Mukhtashar Jilid I, h.33
21
Di samping sebagai supervisor, kepala sekolah juga harus mampu
sangat perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan yang telah
tercapainya tujuan.
program.28
lebih tinggi.
22
individu yang cerdas secara intelektual, moral dan sosial bahkan tereduksi
menjadi sarana pencari status sosial semata. Maka dari itu tidak mengherankan
jika ouput yang dihasilkan meskipun terlihat pintar dan menguasai teori, tetapi
masa kini dan masa depan. Kurikulum sekolah disamping memuat pendidikan
23
masa depan. Konsekuensi dari akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas
terhadap tujuan, sasaran, sarana, kurikulum, dan juga mutu pendidikan yang
ada di lingkungan.29
5. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
diantaranya adalah :
29
Syafaruddin. Ilmu Pendidikan Islam. ( Jakarta : Hijri Pustaka Utama. 2009). h. 167.
30
Sofan Amri, Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar dan Meenengah Dalam Teori Konsep
dan Analisis, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2013), h. 219
31
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran
Modul, (Bandung: PT. Remaja Roasdakarya, 2009), h. 157
24
1) Menanamkan sedini mungkin cara bernalar aktif dengan berpikir logis
yaitu :
sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti guru, bahan atau sumber
dari diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal) oleh karena
25
itu guru harus mengenalkan faktor-faktor tersebut kepada siswa dalam
tersebut adalah :
(1) Faktor jasmaniah baik yang bawaan maupun dari perolehan sendiri
(2) Faktor psikologis baik yang bawaan maupun dari perolehan sendiri
penyesuaian diri.
kesenian.
26
e) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
prestasi siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor
yang tinggi dengan berusaha seoptimal mugkin. Dalam belajar peserta didik
peserta didik juga harus belajar secara otodidak tidak dengan cara cramming
strategi dan metode agar peserta didik dapat belajar secara bertahap dan
konsisten. Selain itu hal yang sangat esensial sangat perlu diperhatikan oleh
setiap pendidik dan peserta didik yaitu kesiapan mental dan fisik dalam
32
TIM Redaksi, Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. III No. 2 , ( Yogyakarta: Fakultas
Tarbiyah UIN Kalijaga, 2006), h. 142
27
belajar. Untuk memperlancar belajar dan prestasi belajar ada beberapa tips
dikerjakan.
pelajaran.
berlangsung.
proses belajar siswa. Yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah
dapat mencerminkan cipta dan rasa, dan karsa. Kunci pokok untuk
memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-
28
garis besar indicator (penunjuk adanya prestasi belajar) dikaitkan dengan
1) Prestasi Akademik
siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Dalam
29
iv). Analisis (Analysis)
i) Penerimaan (Receiving/Attending)
or Value Complex).
mesin.35
yang lainnya. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak
35
Winkel, W.S. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.( Jakarta: Gramedia, 2007), h.40
30
dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu
dalam satu kegiatan di mana terjadi interaksi antara guru dengan siswa,
dikatakan belajar matematika adalah apabila pada diri orang ini terjadi
yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
31
psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Nawawi berpendapat
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu.
Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut,
32
yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap,
kepada siswa.36
Pada dasarnya digunakan untuk memperoleh suatu informasi tentang teori –teori
yang ada kaitannya dengan judul penelitian dan digunakan untuk memperoleh
landasan teori ilmiah. Dalam hal ini peneliti juga akan mendeskripsikan beberapa
diantaranya:
dengan subjek kepala SMPN 1 Fakfak dan seluruh guru di sekolah tersebut.
36
Ahmad Susanto. Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar. ( Jakarta : Kencana. 2013). h
. 1.
33
sebagai manajer, suvervisor dan inovator memiliki strategi pemberdayaan,
umum.
2. Hasil penelitian tesis Rohai Inah Indrakasih Tahun 2019 yang berjudul “Peran
dan motivasi dan membantu kesulitan belajar. Prestasi belajar peserta didik di
olehkepala sekolah dan guru prestasi belajar peserta didik dapat meningkat
dengan cukup baik. Penulis menyimpulkan bahwa peran kepala sekolah dan
keselarasan dari kedua belah pihak baik keluarga peserta didik ataupun pihak
34
sekolah seperti dewan guru serta pihak-pihak yang terkait di dalamnya,
namun tidak terlepas dari minat, motivasi dan kompetensi peserta didik. Ada
titik persamaan antara penelitian Rohai dengan penelitian penulis dalam hal
kepala sekolah dan guru memiliki peran dalam menigkatkan prestasi belajar,
begitu juga pembahasan prestasi belajar siswa menjadi pembahasn juga dalam
penelitian penulis. Adapun sisi perbedaan antara kedua penelitian ini adalah
sekolah dan penelitian rohai membahas tenang peran kepala sekolah bahkan
3. Hasil penelitian skripsi Kartika Mai Wulandari tahun 2018 yang berjudul
melalui organisasi yang ada di sekolah, baik dalam sekolah maupun luar
jawab yang telah di bagi dalam struktur atau tulisan setiap kepala sekolah
35
tujuan evaluasi pendidik ataupun pengelola pengajaran mengadakan evaluasi
atau penilaian dengan maksud melihat apakah usaha yang di lakukan melalui
sekolah.
yang relevan dan berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, ada
di atas adalah objek dalam penelitian ini dan juga data penelitian yang
C. Kerangka Berfikir
pembelajaran tersebut.
36
sekolah, suasana sekolah, tenaga pendidik/guru, tenaga administrasi dan yang
Untuk itu dibutuhkan kinerja seluruh elemen Sekolah sehingga bisa terwujud
Sekolah yang menjadi fasilitator yang baik untuk para siswa, sehingga prestasi
siswa baik dari segi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik akan terwujud
bawah ini :
37
Gambar. 1.1
Kerangka Berfikir Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.
STRATEGI KEPEMIMPINAN
38