BAB IV
PEMBAHASAN
pada tahun 1992 dan berdiri diatas tanah seluas kurang lebih 5690 M2 dengan
luas bangunan 1602 M2. Kepemilikan tanah dan bangunannya adalah hak
yang kondusif, ditambah banyaknya sekolah SMP baik swasta maupun negeri
a. Visi :
3. Menguasai IPTEK
4. Mempertebal IMTAQ
b. Misi :
perkembangan zaman
Tasikmalaya
a. Keadaan Siswa
ajaran 2015-2016 secara keseluruhan adalah 331 siswa, yang terbagi dalam
dua belas rombongan belajar (rombel) meliputi kelas VII empat rombel, kelas
VIII empat rombel dan kelas IX empat rombel. Adapun perinciannya sebagai
berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Siswa SMPN 3 Manonjaya Pelajaran 2015/2016
IX 4 Rombel 104
b. Keadaan Guru
dalam mengajar. Mereka sebagian besar Lulusan IKIP baik program S.1
seluruhnya berjumlah 26 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Keadaan Guru SMPN 3 Manonjaya Pelajaran 2015/2016
c. Keadaan Karyawan
dibawah ini:
Tabel 4.3
Keadaan Karyawan SMPN 3 Manonjaya Pelajaran 2015/2016
diperlukan sarana dan prasarana yang memadahi. Dalam masalah sarana dan
Tabel 4.4
Keadaan Bangunan SMPN 3 Manonjaya Pelajaran 2015/2016
b. Perlengkapan Sekolah
Tabel 4.5
Perlengkapan admistratif
implementasi Pendidikan Agama Islam dalam membina sikap dan etika islami
kultur Sikap dan etika islami (akhlak mulia) tidak hanya dibebankan pada
guru Pendidikan Agama dan guru PKn saja, tetapi tugas mulia ini menjadi
tugas bersama semua guru (termasuk kepala sekolah) serta pegawai yang ada
mewujudkannya di sekolah.
hari, bahkan perlu diteladankan kepada orang lain. Di sinilah pentingnya nilai
keteladanan para guru dan karyawan (termasuk kepala sekolah) dan juga
orang tua siswa dan masyarakat dalam memotivasi siswa dan menerapkan
mulia. Orang tua siswa juga harus bersama-sama sekolah dalam mendukung
terwujudnya kultur akhlak mulia ini di sekolah, terutama bagi para siswanya
terwujudnya kultur akhlak mulia di sekolah secara umum, semua pihak yang
8
agar menjadi organisasi yang dapat membentuk perilaku para siswa agar
ekstra lainnya.
2. Sekolah merumuskan visi, misi, dan tujuan yang secara tegas menyebutkan
keinginan terwujudnya kultur akhlak mulia di sekolah. Begitu juga guru PAI
telah memahamkan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran PAI yang pada
juga persepsi orang tua siswa dan masyarakat dan didukung oleh pimpinan
peraturan atau tata tertib sekolah yang tegas dan rinci. Seperti tidak boleh
sistem penilaiannya.
diciptakannya keteladanan dari para guru (termasuk kepala sekolah) dan para
9. Adanya dukungan nyata dari komite sekolah yang memuaskan baik secara
di sekolah ini.
10. Orang tua siswa dan masyarakat juga ikut serta dalam pengembangan
sopan juga menyapa guru dan petugas sekolah ketika mengantarkan anaknya
pergi ke sekolah.
11. Terlaksananya komunikasi yang harmonis antara guru, orang tua siswa,
siswa di sekolah.
10
12. Punishment and reward diterapkan untuk memotivasi siswa dan seluruh
civitas sekolah.
bersifat universal.
14. Membangun kultur akhlak mulia melalui semua mata pelajaran yang
tanggung jawab guru agama, guru PKN atau guru BP (Bimbingan dan
Penyuluhan), tetapi hjuga menjadi tanggung jawab semua guru dan seluruh
civitas sekolah.
17. Sekolah memiliki buku panduan pengembangan kultur akhlak mulia yang
komprehensif.
ManonjayaTasikmalaya
dan siswa atau antara sekelompok siswa dengan tujuan untuk memperoleh
itu. Dalam penelitian ini pembelajaran disini adalah proses belajar yang
adalah 1. Materi aqidah yang meliputi iman kepada Allah dan Rasul, 2.
Materi Fiqih yang meliputi bahasan sholat, puasa dan zakat, 3. Materi Tarikh
Umayyah.
diskusi. Metode ceramah yang dilakukan divariasi dengan tanya jawab dan
divariasi dengan adanya presentasi dari siswa dengan diberi tugas kelompok
sebelumnya.
ahalaman lampiran.
1) Perencanaan pembelajaran
semesteran, rencana satuan belajar yang disetujui oleh Kepala Madrasah yang
mengajar yang akan ditetapkan dan prosedur evaluasi akhir dari setiap pokok
bahasan.
guru PAI dalam menerapkan kurikulum KTSP sangat baik. Terbukti guru PAI
(Prota) dan mampu mengembangkan kurikulum dan silabus PAI dengan baik.
Hal ini dapat dilihat pada data lembar dokumentasi administrasi guru pada
halaman lampiran.
2) Pelaksanaan Pembelajaran
a) Tahap Prainstruksional
Pada tahap ini terdapat sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh guru
2) Guru bertanya kepada siswa tentang sampai mana materi pelajaran pada
pertemuan sebelumnya.
14
b) Tahap Instruksional
siswa
pembelajaran.
sebagai berikut
pembelajran
15
iii. Guru memberikan soal atau tes untuk mengecek pemahaman siswa
3. Evaluasi Pembelajaran
mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik untuk
mengajar PAI disesuaikan dengan tujuan PAI secara umum yaitu agar peserta
didik dapat beriman dan bertakwa kepada Allah, berakhlak mulia, memiliki
kehidupan sehari-hari.
Dari tiap aspek tersebut akan terlihat bahwa materi PAI mengandung
peserta didik khususnya dalam aspek perilaku dan keterampilan, guru PAI
Penilaian ini berupa kumpulan tugas yang harus dilaksanakan oleh peserta
dinilai dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian pada ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik harus dilakukan oleh guru, karena pada ulangan semester
a) Penilaian Kognitif
pertanyaan lisan yang dilontarkan guru pada siswanya sebelum proses belajar
Penilaian jenis ini belum dapat menilai keseluruhan siswa karena penilaian
dengan menggunakan jenis ini, guru hanya menilai siswa yang dapat
siswa secara individu maka dalam menggunakan penilaian ini, guru perlu
menunjuk satu atau dua orang siswa pada setiap kali proses belajar mengajar.
Dengan cara seperti maka siswa akan terbiasa aktif untuk berfikir.
b) Ranah Afektif
17
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Pada penilaian ranah afektif, memang sulit dilakukan karena yang dinilai itu
berupa sikap yang muncul pada diri siswa. Guru yang profesional harus
menyusun teknik dan instrumen yang digunakan dalam menilai ranah afektif.
Tasikmalaya cukup efektif, karena dalam mengamati sikap dan minat siswa,
dalam menilai sikap dan minat siswa dalam jumlah yang banyak. Banyaknya
siswa dapat diobservasi pada waktu proses belajar mengajar, apabila guru
dalam observasi selalu membawa buku penilaian yang berisi tentang indikator
sikap dan minat. Setiap kali guru mengajar hendaknya selalu mengisi
checklist secara langsung tentang perilaku yang muncul pada waktu di dalam
c) Penilaian Psikomotorik
kognitif dan hasil belajar afektif, yaitu apabila peserta didik telah
terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya Jadi penilaian tidak
hanya sebatas pada materi PAI yan mengandung aspek fiqih, Al Qur’an dan
lain-lain tetapi materi PAI pada aspek akhlak pun dapat terlihat, karena pada
18
dan afektif.
Tasikmalaya
oleh guru PAI baik di dalam kelas melalui proses pembelajaran maupun
guru, suara guru, sikap siswa dan pembinaan hubungan baik antar guru dan
siswa sehingga dapat berdampak terhadap sikap dan etika islami peserta
didik.
3) Pembinaan secara khusus bagi siswa yang telah melanggar aturan yang
telah disepakati bersama dengan berkoordinasi dengan guru BP dan BK, dan
4) Penerapan tata tertib yang telah dibuat oleh pihak sekolah dalam bentuk
buku saku. Pelanggaran terhadap tata tertib dengan menggunakan sistem poin
dan sanksi yang diberikan tergantung poin yang telah didapat siswa.
Hasil yang telah diperoleh sampai saat sekarang ini dengan program
terbentuknya sikap yang baik dari sebagian besar warga sekolah. Selain itu
apabila berjumpa, shalat Dluha saat istirahat sekolah, Jum’atan secara rutin.
yang bersih, karena kebersihan juga merupakan tuntunan agama. Hal itu
atau misi sekolah SMPN 3 Manonjaya, maka sekolah memiliki tekad dan
sekolah (tata tertib sekolah) atau program-program sekolah dan juga melalui
20
selamat selalu diupayakan dan tidak hanya berhenti sampai batas waktu
sekolah. Ketercapaian budaya atau kultur akhlak mulia yang diujudkan dalam
pelajaran dalam satu pekan. Pendidikan akhlak dan sikap siswa dapat
Pendidikan Agama Islam dalam membina sikap dan etika islami di SMPN 3
berikut:
buruk.
4) Memperbaiki pola pikir dan tingkah laku (sikap) siswa yang salah dan
cenderung ke arah negatif, sehingga menjadi pribadi yang baik dan sholeh.
yang diperlukan.
mandiri. Hal ini dilakukan juga untuk mengukur pemahaman siswa pada
sehingga hasil belajar dapat diterima siswa dengan baik dan dapat
istirahat.
sikap dan etika islami kepada siswa, sehingga tercermin dengan perilaku yang
b) Mengerjakan tugas dari guru dengan baik. Apabila ada tugas sekolah
dengan teman.
c) Menyapa guru dan berjabat tangan ketika berangkat dan pulang sekolah.
d) Saling memberi pinjaman alat tulis apabila ada yang tidak membawa.
tempatnya.
merasa bosan.
a. Faktor Pendukung
1). Kerjasama antar guru baik dan saling membantu satu sama lain.
3). Jadwal pelajaran mendukung, sehingga tidak ada kelas yang jadwalnya
sama.
25
4). Jadwal sholat mendukung, yaitu sholat dhuha pada jam istirahat
b. Faktor Penghambat
kurikulum.
mengkoordinasi siswa.
3). Siswa tidak bisa bahasa Arab dan belum mampu membaca al-Qur’an
disampaikan.