Identitas Madrasah
Kabupaten/Kota : Ambon
NSS : 12128170005
NSPN : 0103654S
NPWP : 00.904.362.1_941.000
Tanggal/Bulan/Tahun SK : 01/08/2008
SMP Muhammadiyah Ambon mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Visi
yaitu “menjadikan sekolah yang berakhlakulkarimah, islamiah, dan berilmu
berikut:
kongkret
mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: bertanggung jawab dalam
pelaksanaan tugas dan seluruh kegiatan sekolah sesuai fungsi yang disebut
menjadi kepala SMP Muhammadiyah Ambon saat ini adalah Hi. Ahmad Nurdin,
S.Pd.I.
b. Wakasek Kesiswaan
c. Guru
(Untuk data keadaan para dewan guru di SMP Muhammadiyah Ambon lihat
lampiran 5).
Kabupaten Maluku Tengah dan sekitarnya dengan latar belakang suku dan ras yang
meskipun baru SMP Muhammadiyah Ambon didirikan, namun terlihat lebih banyak
apabila dari lulusan SD dan peserta didik pindahan yang ada pada daerah tersebut
meningkat. Semua ini dilihat dari frekuensi setiap tahun sebagai berikut:
Jenis Kelamin
No Kelas Tahun Pelajaran Jumlah Ket
L P
1. VII 2015/2016 36 81 117
3. IX 2015/206 28 63 91
Jumlah 88 223 311
Sunber Data SMP Muhammadiyah Ambon
Dari jumlah siswa keseluruhan di atas yang ditangani oleh 15 orang guru
dengan proses belajar yang baik. Sebaliknya Madrasah ini tidak bisa dilepas
kependidikan dasar serta institusi, perannya tidak dapat diabaikan sebagai agen
oleh sarana dan prasarana yang memadai dan cukup. SMP Muhammadiyah Ambon
dalam kegiatan sehari-hari didukung oleh peserta didik dan perantara yang cukup.
14 Masjid 1 Baik
telah ditetapkan.
pendidikan umum lainnya, yakni semua mata pelajaran yang paling dikembangkan
pada tingkat pertama adalah konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan umum dan agama
Bahasa Inggris
Matematika
PKn
Fisika
Biologi
Kimia
Sejarah
Penjaskes
Seni Budaya
TIK
Mulok
Geografi
Ekonomi
Sumber Data: TU SMP Muhammadiyah Ambon4
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Muhammadiyah Ambon kelas VIII. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui
beberapa tehnik yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi digunakan oleh
peneliti untuk mengamati kondisi sekolah, sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi bangun ruang.
sampel. Sampel ini dipilih dengan pertimbangan tertentu yaitu teknik sampling
cluster, yaitu dilihat dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi yaitu kelas
4
Data Dokumentasi, Sejarah MTs Al-Anshor Ambon, tanggal 25 September 2020.
VIII yaitu berjumlah 30 orang siswa, namun pada masa pendemi jumlah siswa yang
bisa dihubungi atau jumlah siswa yang diberikan oleh kepaa sekolah hanya 15 orang
siswa. Berkaitan dengan metode tes, dalam penelitian ini peneliti memberi tes berupa
3 soal uraian mengenai materi bangun ruang pada tes awal dan juga tes akhir.
Instrumen tes yang diberikan kepada siswa juga telah diuji tingkat validitasnya oleh
beberapa ahli matematika, selanjutnya soal tersebut diujikan kepada kelas VIII
ingatan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai materi
bangun ruang. Hal ini dilakukan agar siswa mampu memahami masalah yang
nantinya akan dihadapkan pada mereka. Menurut sintaks pada model pembelajaran
contextual teaching and learning setelah siswa mulai mengingat kembali materi-
materi sebelumnya tentang bangun ruang kemudian guru memberikan sedikit materi
tentang bangun ruang. Setelah itu guru memberikan contoh masalah mengenai
bangun ruang dan membimbing siswa untuk memahami masalah tersebut. Setelah
siswa mulai memahami masalah yang diajukan oleh guru, kemudian guru
contextual teaching and learning, guru memberikan post tes kepada siswa untuk
mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada materi bangun ruang dengan model
pembelajaran contextual teaching and learning dan kemudian hasil tersebut dianalisis
Hasil penelitian yang peneliti lakukan di kelas yang kemudian dilakukan tes
hasil belajar menujukkan bahwa keseluruhan siswa memiliki nilai yang baik hal ini
dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang kemudian jika diteliti sesuai dengan
pedoman acuan patokan (PAP). Dimana pada nilai tes awal dan tes akhir ternyata tes
akhir memiliki hasil belajar yang sangat baik. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
PAP
Kualifikasi Frekuensi Presentase
Angka Huruf
86 – 100 A Sangat Baik 3 20%
71 – 85 B Baik 8 53%
56 – 70 C Cukup 3 20%
≤ 55 D Kurang 1 6,7%
Jumlah 15 100%
Sumber Data: Primer Tahun 2020
Berdasarkan data pada tabel 4.4 di atas, maka diketahui bahwa dari 15 orang
siswa yang masuk dalam klasifikasi sangat baik 3 orang siswa (20%), untuk masuk
dalam kualifikasi baik 8 orang siswa (53%), untuk masuk dalam kualifikasi cukup 3
orang siswa (20%), untuk masuk dalam kualifikasi kurang ada 1 orang siswa
(6,7%). Sedangkan pada hasil tes akhir ternyata memiliki nilai yang sangat baik
dari hasil tes awal untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
PAP
Kualifikasi Frekuensi Presentase
Angka Huruf
86 – 100 A Sangat Baik 8 53%
71 – 85 B Baik 6 40%
56 – 70 C Cukup 1 6,7%
≤ 55 D Kurang - -
Jumlah 15 100%
Sumber Data: Primer Tahun 2020
Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas, maka diketahui bahwa dari 15 orang
siswa yang masuk dalam klasifikasi sangat baik 8 orang siswa (53%), untuk masuk
dalam kualifikasi baik 6 orang siswa (40%), untuk masuk dalam kualifikasi cukup 1
orang siswa (6,7%) sedangkan untuk kualifikasi kurang itu tidak ada.
Fungsi penilaian acuan patokan dilakukan sebagai acuan bagi guru dalam
menilai kompetensi siswa sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap
Guru harus memberikan respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar
dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan. Selain itu sebagai
acuan bagi siswa dalam menyiapkan diri mengikuti penilaianmata pelajaran. Setiap
kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan PAP yang harus dicapai dan dikuasai
oleh siswa.
mencapai nilai yang baik. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, siswa harus
mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan. Selain itu target satuan
harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui hasil yang baik sesuai yang
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian hasil belajar siswa yang baik merupakan salah
pendidikan. Satuan pendidikan dengan hasil belajar yang tinggi dan dilaksanakan
secara bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi
masyarakat.
3. Uji Mc Nemar.
a. Pengertian Mc Nemar
Dalam statistik, uji Mc Nemar adalah sebuah metode non parametrik yang digunakan
pada data nominal atau ordinal. Tes ini dapat dipergunakan untuk menguji keefektifan
suatu kelompok. 5
b. Data SPSS.
5
Bambang Admadi H,”Modul Statistik”. Teknologi Indrusti Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Udayana. Hal : 57.
Karena penelitian bertipe dua sampel yang berhubungan dan skala datanya nominal
dengan dua kategori (sebelum dan sesudah), serta bertujuan untuk menguji proporsi
populasi, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan Mc Nemar Test. Dalam kasus
Dari output diatas pada taabel kontingensi (sebelum dan sesudah dipilih),
Pengambilan Keputusan.
Keputusan.
Terlihat bahwa pada kolom exact sig (2-tailed) untuk diuji 2 sisi adalah 0,289.
Disini didapat probabilitas diatas 0,5 ; maka H 0 ditolak, yang berarti H1 diterima
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
Ambon kelas VIII adalah 0,981. Sehingga pengujian hipotesis baik uji t
98,1%, dan 2% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain, seperti disiplin belajar atau
motivasi belajar siswa yang baik, minat belajar siswa, atau bisa juga dari
kesadaran siswa akan pentingnya pendidikan matematika dalam hal ini terkait
B. Saran
1. Diharapkan kepada Lembaga Pendidikan dalam hal ini sekolah, dalam menyusun
pimpinan sekolah, para guru, tenaga administrasi, orang tua, serta dilaksanakan di
awal tahun ajaran atau setelah program semester berakhir, selanjutnya dilakukan
2. Diharapkan kepada pimpinan sekolah, staf administrasi, orang tua, guru dan
agama Islam untuk meningkatkan pelayanan terutama dalam masalah belajar dan
dalam sebuah penelitian agar lebih paham tentang fenomena dari masalah yang