Anda di halaman 1dari 21

31

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian

Pada tahun 1948, Muhammadiyah Gorontalo mendirikan sebuah sekolah

Menengah yang diberi nama S.M.M dengan pendirinya: Bapak Hasan Tahir,

Bapak SS. Napu, Bapak Husain Akaseh, Bapak Yusuf Abas. Hal ini didasari oleh

muhammadiyah bahwa kota Gorontalo merupakan pusat pendidikan Islam yang

meliputi Sulawesi Utara, Tengah, bahkan daerah Maluku. Kemudian pada tahun

1951 nama S.M.M dirobah menjadi SMP Muhammadiyah, pada tahun 1953 ada

inisiatif membagi sekolah ini menjadi 2 bagian yakni SMP Muhammadiyah

(Jurusan Umum) dan P.G.A.A Muhammadiyah yang merupakan lanjutan dari

P.G.A.P dengan lama belajarnya 2 tahun, pimpinan sekolahnya pada waktu itu

adalah Bapak Ari Monoarfa.

Pada tahun 1965 pihak Departemen Agama tidak membenarkan lagi

adanya P.G.A. 4 tahun dan P.G.A.A tetapi telah dilebur menjadi P.G.A tahun.

Pada tahun 1975 dengan adanya SKB Tiga Menteri yang tidak benarkan lagi

adanya P.G.A Swasta, maka P.G.A.6 tahun mengikuti pula ketentuan ini,

sehingga pada tahun 1979 P.G.A Muhammadiyah Kelas I Sampai dengan Kelas

III menjadi Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah dan P.G.A Muhammdiyah

kelas IV sampai dengan Kelas VI menjadi Madrasah Aliyah Muhammadiyah.

Sampai dengan saat ini telah terjadi pemisahan yakni Madrasah Tsanawiyah

Muhammadiyah dipimpin oleh Bapak Marwan Hijoda, B.A.


32

4.1.2 Visi dan Misi M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo

Visi Madrasah M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo adalah menciptakan

output yang berpengetahuan dan terampil yang siap dan mampu beradaptasi

sesuai tingkatannya pada berbagai kegiatan amal usaha dengan unggulan iman

dan taqwa (IMTAQ).

Misi Madrasah Muhammadiyah Kota Gorontalo adalah :

1. Memperkokoh pengelolaan sistem pendidikan secara internalyang

bernuansa islam

2. Menjalin upaya komunikasi yang membantu pemerintah yang

berorientasi pada pelayanan masyarakat

3. Menciptakan SDM yang bertanggung jawab, profesional dan

berakhlak karimah.

4.1.3 Keadaan Guru dan Tenaga Penunjang di M.A Muhammadiyah Kota

Gorontalo. Madra

Tabel 2
Keadaan Guru dan Tenaga Penunjang lainnya
Jum Jum
Jumlah J. Kelamin
lah lah
No Kategori
S.
SLTA D.1 D.2 D.3 S.1 L P
2
1. Guru NIP. 15 - - - - 32 2 35 12 23 35
2. Guru NIP. 13 - - - - 3 - - 3 3
3. Guru Honorer 1 - - - 8 - 9 3 6 9
4. Guru Kontrak - - - - - - - - - -
5. Peg. Tata Usaha 5 - 1 2 - 8 3 5 8
6. Pustakawan - - - - - - - - - -
7. Laboran - - - - 1 - 1 - - 1
8. Petugas BP - - 2 - - - 2 1 1 2
9. Peg. Honorer 3 - - - 2 - 5 5 - 5
33

10. Tukang Kebun 1 - - - - - 1 1 - 1


Sumber Data: Tata Usaha M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo, 2011

4.1.4 Keadaan Siswa

Siswa merupakan aspek yang tidak terlepas dari keberhasil suatu sekolah

dimana siswa sebagai obyek yang harus dikembangkan dalam proses kehidupan

sekolah dan juga sebagai penunjang berdirinya sutau lembaga pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut, maka Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

pada tahun ajaran 2010/2011 memiliki jumlah siswa yang tersebar di 6 kelas

dengan jumlah keseluruhan sebanyak 554 orang siswa, dengan data sebagai

berikut:

Tabel 3
Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah T.P 2010/2011

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah


X 69 126 195
Xl  IPA 15 25 40
XI  IPS 46 65 111
XI  Agama 21 6 27
XII IPA 20 19 39
Xll IPS 65 77 142
Jumlah 236 318 554
Sumber Data: Tata Usaha M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo, 2011

4.1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan penunjang kelancaran proses belajar

mengajar untuk mengikuti kegiaatan belajar mengajar dan merupakan pelengkap

segala aktivitas yang ada di sekolah, maka sarana dan prasana sebuah sekolah
34

harus lengkap dan selalu menunjang proses kegiatan belajar mengajar, berikut ini

keadaan sarana dan prasaran di M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo.

Tabel 4
Keadaan Saran dan Prasarana M.A Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo

No Sarana dan Prasaran Keadaan


1 Ruang Kepala Madrasah Baik
2 Ruang Tata Usaha Baik
3 Ruang Logistik Baik
4 Ruang Bendahara Baik
5 Ruang Guru Baik
6 Ruang Lab Kimia / Biologi Baik
7 Ruang Lab Fisika Baik
8 Ruang Lab Komputer Baik
9 Ruang Lab Bahasa Baik
10 Ruang Kepala Madrasah Baik
11 Ruang Tata Usaha Baik
12 Ruang Logistik Baik
13 Ruang Bendahara Baik
14 Ruang Guru Baik
15 Ruang Lab Kimia / Biologi Baik
16 Ruang Lab Fisika Baik
17 Ruang Lab Komputer Baik
18 Ruang Lab Bahasa Baik
19 Ruang VCD Baik
20 Ruang Olah Raga Baik
21 Ruang Serba Guna Baik
22 Ruang Perpustakaan Baik
23 Ruang BP / BK Baik
24 Masjid Baik
25 Ruang Osis Baik
25 Ruang Keterampilan / Mulok Baik
27 Ruang Kelas tin Baik
Sumber Data: Tata Usaha M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo, 2011

4.1.6 Struktur Organisasi

Kedudukan sebagai lembaga formal, maka M.A Muhammadiyah Kota

Gorontalo dalam menyelenggarakan peran dan fungsinya dalam bidang

pendidikan tetap memperhatikan struktur organisasi dalam tata kerja yang ada

sebagaimana organisasi lainnya. Disadari bahwa tujuan sekolah, terutama tujuan


35

pembelajaran akan tercapai secara maksimal bila ditinjau dengan mekanisme kerja

yang baik. Dengan kata lain, komponen yang terlibat dalam lingkungan

pendidikan perlu melakukan koordinasi guna menyelenggarakan kegiatan dalam

pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan bersama. Kepala sekolah sebagai

pimpinan tertinggi dalam sekolah perlu menjalin kerjasama dengan guru ataupun

dengan orang tua siswa berkaitan dengan hal tersebut, maka secara lebih spesifik

struktur organisasi dan tata kerja Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota

Gorontalo sebagai berikut:


36

STRUKTUR ORGANISASI

MADRASAH ALIYAH MUHAMMADIYAH KOTA GORONTALO

Lampira
n : SK Kepala Madrasah Nomor 55.2/SK/III/1/2011
Tanggal : 11 Januari 2011

Tentang
Tata Laksana Kerja Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo
Tahun Pelajaran 2010/2011

Kepala Sekolah : Rommy Bau,S.Ag,M.Ag


I. Wakil-wakil Kepala Madrasah
A. Bidang Kurikulum : Nurlaila Helingo, S.Pd.
B. Bidang Kesiswaan : Dra. Asna Katili
C. Bidang Sarana Prasarana : Hj. Asni Doda, S.Pd.
D. Bidang Hubmas : Dra. Hj. Erna Hiola

II. Wali-wali Kelas


A. Wali Kelas X-A : Wisri tudo, S.Pd
B. Wali Kelas X-2 : Dra. Hj. Riyanti Maku
C. Wali Kelas XI IPA : Erna Yusuf, S.Pd.
D. Wali Kelas XI IPS-1 : Sabarudin, S.Pd.M.P.Mat
E. Wali Kelas XI IPS-2 : fitri Salilama, S.Ag.
F. Wali Kelas XII IPA : Erni Giu, S.Pd.
G. Wali Kelas XII IPS-1 : Noho Husin Nusa, S.Ag.
F. Wali Kelas XII IPS-2 : Drs. Usman Bobihu,

III. Tata Usaha


A. Kepala : Hj. Rohani Hinelo
B. Bendahara : Munifa Buhungo
C. Bendahara Barang : Erna Yusuf, S.Pd.
D. Staf : 1. Wisri Tudo, S.Pd
2. Hastin Tonote. A.Md

IV. Penanggung Jawab Tugas Operasional


A. Kepala Pengolola Perpustakaan : Erni Giu, S.Pd.
Drs. Usman Bobihu

B. Kepala Pengolala Lab. Komputer : Noho Husin Nusa, S.Ag


Sabarudin, S.Pd. M.P.Mat

C. Kepala Bengkel Ketrampilan : Erna Yusuf, S.Pd


Dra. Hj. Riyanti Maku

D. BK/BP : Rommy Bau, S.Ag. M.Pd.I


Dra. Asna Katili

E. Pembina Osis/Pramuka/PMR : Noho Husin Nusa, S.Ag.


37

Hastin Tonote, A.Md.

F. Pembina Keg. Keagamaan : Dra. Hj. Riyanti Maku


Hj. Rohani Hinelo

G. Pembina Olah Raga dan Kesenian : Ramang Kude, S.Pd.

Gorontalo, Januari 2011

Rommy Bau,S.Ag, M.Ag


Kepala Madrasah

Sumber Data: M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Data Kreativitas Mengajar Guru (Variabel X)

Berdasarkan data hasil yang diperoleh melalui penyebaran angket, dapat di

ketahui bahwa hubungan kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa,

hal ini diperoleh dari hasil jawaban dari setiap siswa sebagai sampel penelitian.

Dari hasil penyebaran angket pada responden di M.A Muhammadiyah kota

Gorontalo yang berjumlah 30 orang, bahwa Pemberian skor dan penilaian data

penelitian di peroleh data terbesar 92, data terkecil 75, sehingga rentang data (r)

17, Banyaknya kelas (K) 6, dan panjang kelas (P) 3 (perhitungan terlampir),

sehingga distribusi frekuensi pengamatan variabel X adalah sebagai berikut:


38

Tabel 7
Daftar Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel X
No Kelas Interval Frekuensi
1 75 – 77 3
2 78 – 80 2
3 81 – 83 7
4 84 – 86 13
5 87 – 89 3
6 90 – 92 2
  Jumlah  30

Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui

grafik sebagai berikut:

74,5 77,5 80,5 83,5 86,5 89,5 92,5

Gambar 3 : Histogram Distribusi Frekuensi Pengamatan Kreativitas Mengajar


Guru

Dengan adanya grafik di atas, menunjukkan bahwa lebih banyak

responden yang menjawab item pertanyaan anrara 84 - 86 yaitu dengan frekuensi

13.
39

Dari hasil pengamatan data penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata (

) 83,7 dan simpangan baku (S) 3,83, selanjutnya median atau nilai tengah atau

perbatasan dari suatu distribusi frekuensi dengan kata lain nilai median membatasi

50% distribusi sebelah atas dan sebelah bawah dengan harga median 84,19

sedangkan untuk nilai modus 79.

4.2.2 Deskripsi Data Motivasi Belajar Siswa (Variabel Y)

Motivasi belajar siswa sebagai variabel Y mempunyai skor yang sesuai

dengan data yang dikumpulkan dari hasil penyebaran angket kepada responden

yang ada di M.A Muhammadiyah kota Gorontalo, menunjukkan bahwa pada

pembagian skor serta penilaian data, di peroleh data terbesar 90 dan data terkecil

72, sehingga rentang datanya (r) 20, sedangkan banyaknya kelas (K) 6 dan

panjang kelas (P) 5, sehingga distribusi pengamatan variabel Y adalah sebagai

berikut:

Tabel 8
Daftar Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel Y
No Kelas Interval Frekuensi
1 70 – 72 1
2 73 – 75 2
3 76 – 78 3
4 79 – 81 5
5 82 – 84 10
6 85 – 87 9
    30

Di lihat dari tabel di atas, menunjukkan bahwa variabel Y dalam hal ini

motivasi siswa adalah tidak merata. Data membuktikan untuk skor 82-84 lebih

banyak frekuensinya dibandingkan dengan data lainnya. Untuk kejelasan


40

mengenai distribusi frekuensi variabel Y, dapat dilihat melalui grafik dalam

bentuk histogram sebagai berikut:

69,5 72,5 75,5 78,5 81,5 84,5 87,5

Gambar 4 : Histogram Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa

Dengan adanya grafik di atas, banyak responden yang menyatakan bahwa

motivasi belajar siswa dapat dihubungani dari cara pengelolaan kelas yang di

amati melalui grafik di mana menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang

menjawab angka 82 sampai 84 yaitu dengan frekunesi 10.

Pada pengolahan data hasil penelitian motivasi belajar siswa menunjukkan

nilai rata-rata 81,8 dan simpangan baku (S) 4,14 (perhitungan terlampir)

selanjutnya median atau nilai tengah atau perbatasan dari suatu distribusi

frekuensi dengan kata lain nilai median membatasi 50% distribusi sebelah atas

dan sebelah bawah menunjukkan harga median 82,4, sedangkan modus 88,25.
41

Pengujian Normalitas Data

Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji chi-kuadrat (

). Pengujian ini dilakukan terhadap skor variabel X (Kreativitas Mengajar

Guru) serta skor data variabel Y (Motivasi Belajar Siswa).

4.2.3 Uji Normalitas Data Kreativitas Mengajar Guru

Untuk kepentingan pengujian normalitas data untuk variabel X

(Kreativitas mengajar Guru) menunjukkan (0,99)(3) = 11,3

sedangkan dari daftar distribusi frekuensi harga ≤

= (6,71) ≥ (11,3). Hal ini dapat disimpulkan bahwa data hasil

penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

(perhitungan lampiran 5)

4.2.4 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa

Untuk kepentingan pengujian normalitas data untuk variabel Y (Motivasi

Belajar Siswa) menunjukkan (0,99)(3) = 11,3 sedangkan dari

daftar distribusi frekuensi harga =

(5,71) ≥ (11,3). Hal ini dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk

variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal. (perhitungan lampiran

5)

4.3 Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini, terlebih dahulu di adakan

pengujian-pengujian sebagai berikut:


42

4.3.1 Mencari Persamaan Regresi

Untuk mencari persamaan regresi digunakan persamaan

sehingga dari hasil perhitungan lampiran 9 diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut : x, hal ini berarti

bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Kreativitas

Mengajar Guru), maka akan diikuti oleh perubahan-perubahan rata-rata variabel Y

(Motivasi Belajar Siswa) sebesar 0,73 unit.

4.3.2 Uji Linearitas dan Keberartian

Berdasarkan hasil penelitian Analisis Varians (ANAVA) pada Tabel

sebagaimana terlampir (Lampiran 9), diperoleh = 0,06 sedangkan

dari daftar distribusi frekuensi diperoleh ((0,99)(17,20)) F = 2,67

≤ (0,06 ≤ 2,67). Dengan demikian, sesuai

kriteria pengujian dapat dikatakan bahwa persamaan regresi adalah linieritas dan

diterima. Dalam artian bahwa Kreativitas mengajar Guru, memiliki hubungan

garis lurus dengan motivasi belajar siswa.

Sedangkan untuk pengujian keberartian diperoleh = 15,56 dan

nilai daftar distribusi frekuensi diperoleh harga = (1-0,05)(1,39-

19) ≥ 2,46. Dengan demikian, uji keberartian persamaan regresi yang telah

dilakukan dapat diterima atau berarti. Hal ini menunjukkan bahwa Kreativitas
43

mengajar guru memiliki hubungan yang signifikan atau berarti dengan motivasi

belajar siswa di M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo. Dimana

ternyata lebih besar dari


44

4.3.3 Analisis Korelasi

Untuk mengetahui besarnya keeratan hubungan antara Kreativitas

mengajar guru (X) dengan motivasi belajar siswa (Y) digunakan rumus koefisien

korelasi Pearson sebagai berikut :

r =

(Sudjana, 1996:76)

Pedoman untuk tingkat keeratan hubungan antara kedua variabel di

dasarkan pada aturan sebagai berikut:

Tabel 9
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Dari tingkat perhitungan korelasi pada lampiran 9 di peroleh nilai koefisien

korelasi Pearson sebesar 0,75. Ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

kuat antara kreativitas mengajar guru (X) dan motivasi belajar siswa (Y) di M.A

Muhammadiyah Kota Gorontalo.

4.3.4 Menghitung Koefisien determinasi


45

Koefisien determinasi mencerminkan besarnya hubungan perubahan

variabel independent dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen

secara bersama-sama, dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan

hubungan antar variabel dalam model yang digunakan. Besarnya berkisar

antara 0≤ ≤ 1. Jika semakin mendekati satu maka model yang di

usulkan di katakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang

dapat di jelaskan oleh variabel independen.

Besarnya hasil estimasi model persamaan regresi yang telah dilakukan di

atas di peroleh nilai koefisien determinasi sebagai berikut:

Tabel 10
Koefisien Determinasi X terhadap Y
R R Squre Kontribusi Faktor Lain
0,75 0,5625 0,4375

Dari hasil di atas di peroleh nilai R-Squre 0,5625. Nilai ini berarti bahwa

sebesar 56,25% variabel motivasi belajar siswa di M.A Muhammadiyah Kota

Gorontalo memiliki hubungan yang kuat dengan kreativitas mengajar guru yang

diterapkan, sedangkan sisanya 43,75% dipengaruhi oleh variabel lain.

4.3.5 Pengujian Keberartian (Uji t)

Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. berdasarkan

perhitungan pada lampiran 6 di peroleh = 9,1 sesuai dengan

kriteria pengujian hipotesis terima jika < <

dengan α = 0,05 dk = n-2, = 2,05 dengan

demikian > telah berada di luar daerah


46

penerimaan , atau menolak dan menerima sehingga dapat di

simpulkan bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan. Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat pada grafik dibawah ini.


47

Penerimaan

-2,05 2,05 9,1


Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini hasilnya menunjukkan

bahwa Hipotesis yang di uji di tolak, dan sebaliknya hipotesis penelitian

yang di ajukan di terima. Hal ini terlihat dari semua harga

lebih besar dari baik pada taraf signifikan (α) = 0,05. Adapun

hipotesis yang di ajukan adalah Terdapat hubungan yang signifikan antara

Kreativitas mengajar guru dengan Motivasi Belajar Siswa kelas X pada mata

pelajaran Ekonomi di M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan sebelumnya, serta rumusan

hipotesis yang berbunyi “Terdapat hubungan antara Kreativitas Mengajar Guru

dengan Motivasi Belajar pada mata pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IS-1 dan

XI IS-2 M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo.”perlu ditentukan statistika uji yang

digunakan sehubungan dengan masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini digunakan uji chi-kuadrat untuk uji normalitas data. Dari

hasil hitung, diperoleh lebih kecil dari pada

sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kreativitas

mengajar guru dengan motivasi belajar siswa benar-benar berdistribusi normal.


48

Dengan demikian populasi atau data kedua variabel penelitian adalah

berdistribusi normal, maka uji yang di gunakan selanjutnya adalah uji regresi dan

korelasi. Pengujian ini di maksudkan untuk mengukur seberapa besar hubungan

kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa sehubungan dengan

hipotesis masalah yang di teliti.

Dari hasil perhitungan statistik, persamaan regresi yaitu

x. Kreativitas mengajar Guru yang dilaksanakan secara efektif

mempunyai hubungan yang nyata dengan motivasi belajar siswa. Hal ini di

nyatakan dengan persamaan regresi yang nenunjukkan nilai

sebesar 0,06 lebih kecil dari (0,05)(5,24) = 2,62 selanjutnya dalam

perhitungan koefisien determinasi menunjukkan nilai koefisien korelasi r = 0,75

dengan nilai determinasi =0,5625 atau dapat diartikan bahwa 56,25%

variabilitas mengenai motivasi belajar siswa di M.A Muhammadiyah Kota

Gorontalo memiliki hubungan dengan kreativitas mengajar guru yang diterapkan,

sedangkan sisanya 0,4375% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain

dalam penelitian ini seperti Strategi pembelajaran, variasi mengajar, media

pembelajaran dan lain-lain. Adapun hipotesis yang diajukan adalah Terdapat

hubungan antara Kreativitas Mengajar Guru dengan Motivasi Belajar pada mata

pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IS-1 dan XI IS-2 M.A Muhammadiyah Kota

Gorontalo. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini hasilnya menunjukkan

bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa dapat di terima dalam
49

penelitian ini. Hal ini terlihat dari semua harga lebih besar dari

baik pada taraf signifikan (α) = 0,05.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk menganalisis hubungan

kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Kreativitas

mengajar guru memiliki hubungan positif dengan motivasi belajar siswa di M.A

Muhammadiyah Kota Gorontalo. Hal ini dapat dibuktikan melalui perhitungan

statistik dimana koefisien determinasi = 0,5625 atau 56,25%. Hal ini

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sebesar 56,25% di tentukan oleh

kreativitas mengajar guru sedangkan sisanya 0,4375 atau 43,75% dipengaruhi

oleh variabel lain, sedangkan daftar distribusi t pada taraf nyata 5% (α = 0,05) di

peroleh = 2,05, dari hasil tersebut di peroleh lebih

besar dari pada (9,1 ≥2,04) atau harga telah

berada di luar penerimaan , sehingga korelasi di atas benar-benar

signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka di kemukakan

saran sebagai berikut yang dapat peneliti sampaikan dalam penelitian ini, yaitu:
50

Hubungan kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa memiliki

hubungan yang kuat yaitu 75% atau 56,25%. Sehingga Kreativitas mengajar guru

yang di terapkan oleh guru sebaiknya harus lebih efektif sehingga dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa di M.A Muhammadiyah Kota Gorontalo.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.1997.Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek: Jakarta.

Rineka Cipta

Aqib, Zainal.2002.Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran.Surabaya.Insan

Cendekia

Cooper, Weber. 1977. Classroom Teaching Skills. A Handbook. Lexingtong: De

Health and Coy.

Davies K, Ivor.1991.Pengelolaan Belajar.Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati, Mudjiona.2006. Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta.Jakarta

Djamarah,Syaiful,dkk.2006.Strategi Belajar Mengajar.PT.Rineka Cipta.Bandung

Fathurrohman, Pupuh.2007.Strategi Belajar mengajar (Melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islam).Bandung: Refika Aditama

Hamalik, Oemar.2002.Pendidikan Guru.Jakarta: PT.Bumi Aksara

Hasan.1994.Evaluasi Hasil Belajar.Bandung: Pustaka Martiana

Irawan,Prasetya..2000.Teori belajar, Motivasi dan keterampilan

mengajar.Jakarta: PAU-PPAI

Mulyasa, E.2008. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya


51

Nazhar.2004.Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam kegiatan

Pembelajaran.Jakarta.Delta Press

Rohani, Ahmad.1991.Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Pendidikan

Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya,Wina.2005.Pembelajaran dan Implementasi KBK.Jakarta:Prenada Media

Sardiman A.M.2005.Interaksi dan Motivasi Belajar Siswa.PT. Grafindo Persada

Slameto.2003.Belajar dan Faktor-Faktor yang Memhubunganinya.Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Sudjana.2002.Metode Statistika: Bandung.Tarsito

Sugiono.2005.Statistika Untuk Penelitian.Bandung: CV Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai