BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menengah yang diberi nama S.M.M dengan pendirinya: Bapak Hasan Tahir,
Bapak SS. Napu, Bapak Husain Akaseh, Bapak Yusuf Abas. Hal ini didasari oleh
meliputi Sulawesi Utara, Tengah, bahkan daerah Maluku. Kemudian pada tahun
1951 nama S.M.M dirobah menjadi SMP Muhammadiyah, pada tahun 1953 ada
P.G.A.P dengan lama belajarnya 2 tahun, pimpinan sekolahnya pada waktu itu
adanya P.G.A. 4 tahun dan P.G.A.A tetapi telah dilebur menjadi P.G.A tahun.
Pada tahun 1975 dengan adanya SKB Tiga Menteri yang tidak benarkan lagi
adanya P.G.A Swasta, maka P.G.A.6 tahun mengikuti pula ketentuan ini,
sehingga pada tahun 1979 P.G.A Muhammadiyah Kelas I Sampai dengan Kelas
Sampai dengan saat ini telah terjadi pemisahan yakni Madrasah Tsanawiyah
output yang berpengetahuan dan terampil yang siap dan mampu beradaptasi
sesuai tingkatannya pada berbagai kegiatan amal usaha dengan unggulan iman
bernuansa islam
berakhlak karimah.
Gorontalo. Madra
Tabel 2
Keadaan Guru dan Tenaga Penunjang lainnya
Jum Jum
Jumlah J. Kelamin
lah lah
No Kategori
S.
SLTA D.1 D.2 D.3 S.1 L P
2
1. Guru NIP. 15 - - - - 32 2 35 12 23 35
2. Guru NIP. 13 - - - - 3 - - 3 3
3. Guru Honorer 1 - - - 8 - 9 3 6 9
4. Guru Kontrak - - - - - - - - - -
5. Peg. Tata Usaha 5 - 1 2 - 8 3 5 8
6. Pustakawan - - - - - - - - - -
7. Laboran - - - - 1 - 1 - - 1
8. Petugas BP - - 2 - - - 2 1 1 2
9. Peg. Honorer 3 - - - 2 - 5 5 - 5
33
Siswa merupakan aspek yang tidak terlepas dari keberhasil suatu sekolah
dimana siswa sebagai obyek yang harus dikembangkan dalam proses kehidupan
pada tahun ajaran 2010/2011 memiliki jumlah siswa yang tersebar di 6 kelas
dengan jumlah keseluruhan sebanyak 554 orang siswa, dengan data sebagai
berikut:
Tabel 3
Keadaan Siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah T.P 2010/2011
segala aktivitas yang ada di sekolah, maka sarana dan prasana sebuah sekolah
34
harus lengkap dan selalu menunjang proses kegiatan belajar mengajar, berikut ini
Tabel 4
Keadaan Saran dan Prasarana M.A Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo
pendidikan tetap memperhatikan struktur organisasi dalam tata kerja yang ada
pembelajaran akan tercapai secara maksimal bila ditinjau dengan mekanisme kerja
yang baik. Dengan kata lain, komponen yang terlibat dalam lingkungan
pimpinan tertinggi dalam sekolah perlu menjalin kerjasama dengan guru ataupun
dengan orang tua siswa berkaitan dengan hal tersebut, maka secara lebih spesifik
STRUKTUR ORGANISASI
Lampira
n : SK Kepala Madrasah Nomor 55.2/SK/III/1/2011
Tanggal : 11 Januari 2011
Tentang
Tata Laksana Kerja Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kota Gorontalo
Tahun Pelajaran 2010/2011
ketahui bahwa hubungan kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa,
hal ini diperoleh dari hasil jawaban dari setiap siswa sebagai sampel penelitian.
Gorontalo yang berjumlah 30 orang, bahwa Pemberian skor dan penilaian data
penelitian di peroleh data terbesar 92, data terkecil 75, sehingga rentang data (r)
17, Banyaknya kelas (K) 6, dan panjang kelas (P) 3 (perhitungan terlampir),
Tabel 7
Daftar Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel X
No Kelas Interval Frekuensi
1 75 – 77 3
2 78 – 80 2
3 81 – 83 7
4 84 – 86 13
5 87 – 89 3
6 90 – 92 2
Jumlah 30
13.
39
) 83,7 dan simpangan baku (S) 3,83, selanjutnya median atau nilai tengah atau
perbatasan dari suatu distribusi frekuensi dengan kata lain nilai median membatasi
50% distribusi sebelah atas dan sebelah bawah dengan harga median 84,19
dengan data yang dikumpulkan dari hasil penyebaran angket kepada responden
pembagian skor serta penilaian data, di peroleh data terbesar 90 dan data terkecil
72, sehingga rentang datanya (r) 20, sedangkan banyaknya kelas (K) 6 dan
berikut:
Tabel 8
Daftar Distribusi Frekuensi Pengamatan Variabel Y
No Kelas Interval Frekuensi
1 70 – 72 1
2 73 – 75 2
3 76 – 78 3
4 79 – 81 5
5 82 – 84 10
6 85 – 87 9
30
Di lihat dari tabel di atas, menunjukkan bahwa variabel Y dalam hal ini
motivasi siswa adalah tidak merata. Data membuktikan untuk skor 82-84 lebih
motivasi belajar siswa dapat dihubungani dari cara pengelolaan kelas yang di
amati melalui grafik di mana menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang
nilai rata-rata 81,8 dan simpangan baku (S) 4,14 (perhitungan terlampir)
selanjutnya median atau nilai tengah atau perbatasan dari suatu distribusi
frekuensi dengan kata lain nilai median membatasi 50% distribusi sebelah atas
dan sebelah bawah menunjukkan harga median 82,4, sedangkan modus 88,25.
41
(perhitungan lampiran 5)
(5,71) ≥ (11,3). Hal ini dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian untuk
5)
bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Kreativitas
kriteria pengujian dapat dikatakan bahwa persamaan regresi adalah linieritas dan
19) ≥ 2,46. Dengan demikian, uji keberartian persamaan regresi yang telah
dilakukan dapat diterima atau berarti. Hal ini menunjukkan bahwa Kreativitas
43
mengajar guru memiliki hubungan yang signifikan atau berarti dengan motivasi
mengajar guru (X) dengan motivasi belajar siswa (Y) digunakan rumus koefisien
r =
(Sudjana, 1996:76)
Tabel 9
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
korelasi Pearson sebesar 0,75. Ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
kuat antara kreativitas mengajar guru (X) dan motivasi belajar siswa (Y) di M.A
usulkan di katakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang
Tabel 10
Koefisien Determinasi X terhadap Y
R R Squre Kontribusi Faktor Lain
0,75 0,5625 0,4375
Dari hasil di atas di peroleh nilai R-Squre 0,5625. Nilai ini berarti bahwa
Gorontalo memiliki hubungan yang kuat dengan kreativitas mengajar guru yang
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. berdasarkan
Penerimaan
lebih besar dari baik pada taraf signifikan (α) = 0,05. Adapun
Kreativitas mengajar guru dengan Motivasi Belajar Siswa kelas X pada mata
4.4 Pembahasan
dengan Motivasi Belajar pada mata pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IS-1 dan
Dalam penelitian ini digunakan uji chi-kuadrat untuk uji normalitas data. Dari
berdistribusi normal, maka uji yang di gunakan selanjutnya adalah uji regresi dan
mempunyai hubungan yang nyata dengan motivasi belajar siswa. Hal ini di
sedangkan sisanya 0,4375% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain
hubungan antara Kreativitas Mengajar Guru dengan Motivasi Belajar pada mata
pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IS-1 dan XI IS-2 M.A Muhammadiyah Kota
kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa dapat di terima dalam
49
penelitian ini. Hal ini terlihat dari semua harga lebih besar dari
BAB V
5.1 Simpulan
kreativitas mengajar guru dengan motivasi belajar siswa yang telah diuraikan
mengajar guru memiliki hubungan positif dengan motivasi belajar siswa di M.A
oleh variabel lain, sedangkan daftar distribusi t pada taraf nyata 5% (α = 0,05) di
signifikan.
5.2 Saran
saran sebagai berikut yang dapat peneliti sampaikan dalam penelitian ini, yaitu:
50
hubungan yang kuat yaitu 75% atau 56,25%. Sehingga Kreativitas mengajar guru
yang di terapkan oleh guru sebaiknya harus lebih efektif sehingga dapat
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta
Cendekia
mengajar.Jakarta: PAU-PPAI
Pembelajaran.Jakarta.Delta Press
Rineka Cipta