Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting. Hal ini
dikarenakan dari hari ke hari tuntutan zaman kepada manusia semakin banyak.
Salah satu tuntutan yang harus dipenuhi oleh manusia adalah memiliki
keterampilan dan skill serta pendidikan yang tinggi.

Salah satu komponen yang dianggap penting dalam memajukan dunia


pendidikan adalah guru. Sebagai seorang guru dituntut mempunyai 4 kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Untuk menjadikan tenaga pengajar
yang profesional dan terampil maka perlu dilakukan sebuah Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL).
PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan media bagi mahasiswa
untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Prodi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD), PPL diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan
edukasi lainnya di lembaga sekolah. PPL yang dilakukan oleh mahasiswa
merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi
yang dapat diandalkan karena dalam PPL mahasiswa benar-benar dihadapkan
pada kondisi riil aplikasi dalam bidang keilmuan seperti: mengajar, kemampuan
bersosialisai dan bernegosiasi,dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya.
“Guru yang ideal”, itulah tuntutan zaman saat ini, terutama di lingkup
pendidikan. Harapan tersebut dapat terpenuhi berawal dari calon guru yang
Profesional baik dalam menyampaikan materi, penguasaan kelas, keterampilan
khusus, dalam memahami pribadi anak didiknya. Untuk mewujudkan harapan
tersebut, Institut Nusantara Global memiliki program wajib bagi seluruh
mahasiswa yaitu Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan program
pengembangan atau peningkatan keterampilan guru.
Menjadi guru yang professional memerlukan perjuangan teknik dasar
berdasarkan prosedur ilmiah. Di dalamnya termasuk pengetahuan yang luas
dari bidang studi yang diajarkan, penguasaan metodologi dalam proses belajar
mengajar. Seorang guru harus memiliki kemampuan personal yaitu sikap
kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber identifikasi bagi
subyek. Selain itu seorang guru juga harus memiliki kemampuan sosial yaitu
kemampuan berkomunikasi baik dengan murid, sesama guru, kepala sekolah dan
masyarakat.

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan wadah untuk meningkatkan
kemampuan calon guru, khususnya kemampuan professional, PPL diharapkan
dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman
lapangan dalam menerapkan teori, pengelolaan kegiatan belajar mengajar dalam
nyata. Dengan demikian PPL bertujuan:
1. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman yang nyata
dalam menerapkan teori kegiatan belajar mengajar yang diperoleh selama
menempuh pendidikan.
2. Meningkatkan kompetensi professional dalam hal pengelolaan kegiatan
belajar mengajar.
3. Melalui kegiatan PPL, mahasiswa mampu memahami situasi mengajar
yang sesungguhnya sehingga mampu mendidik dengan metode yang tepat
dan mampu menanamkan nilai-nilai moral pada peserta didik serta mampu
mengatasi kesulitan di kelas pada waktu mengajar.
4. Memberi bekal dan mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru yang
ahli agar siap pakai dan dapat melaksanakan tugasnya dilapangan apabila
lulus nanti.
5. Menjadikan mahasiswa sebagai calon guru yang ahli dalam bidangnya.
6. Memperisapkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan agar
terampil dan profesional apabila benar-benar menjadi seorang guru.
7. Melatih mahasiswa agar dapat menghargai dan menghayati serta terampil
dalam kegiatan mengajar sehingga dapat terbentuk sifat dan mental yang
luhur.
8. Sebagai perwujudan dan penerapan teori yang sudah didapatkan selama
dalam proses belajar dikampus.

2
C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan
PPL merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi.
Dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, PPL diaplikasikan dalam
bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasi lainnya di lembaga sekolah. PPL
yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa
mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan karena dalam PPL
mahasiswa benar-benar dihadapkan pada kondisi riil aplikasi dalam bidang
keilmuan seperti: mengajar, kemampuan bersosialisai dan bernegosiasi, dan
kemampuan manajerial kependidikan lainnya.
Dalam praktek pengalaman lapangan (PPL) ini yang menjadi obyek praktik
adalah di MI. Darul Aminin NW Aikmual beralamat di Jln. Praya - Mantang Km.
7 Desa Aikmual Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa
Tenggara Barat. Dengan adanya kegiatan PPL ini diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui secara langsung baik segi kultural maupun structural kelembagaan
secara operasional yang terjadi di MI. Darul Aminin NW Aikmual dan dapat
mempratikkannya dalam realita lapangan. Agar bisa menyeimbangkan antara teori
dengan realitas nyata di lapangan sudah sesuaikah teori yang didapatkan dengan
realitas yang nyata di lapangan.
Bentuk dari kegiatan PPL ini dapat berupa latihan ketrampilan, kerja praktik,
simulasi yang di rangkum dalam system pemagangan. agar sesuai dengan arah
dan tujuan, maka bentuk praktik pengalaman lapangan (PPL) adalah: On job
training, Pengamatan dan Analisis.

D. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan intrakurikuler yang
dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup baik latihan mengajar maupun
tugas kependidikan selain mengajar, secara terbimbing dan terpadu
sebagai persyaratan pembentukan profesi kependidikan.
PPL merupakan proses perpaduan berbagai komponen pengajaran
dan pengetahuan teoritis dengan praktik. PPL di sekolah merupakan kegiatan
lanjutan PPL di kampus yang menekankan pada kegiatan dan pengalaman faktual
tentang penyelenggaraan pendididkan dan pengajaran di sekolah membimbing

3
siswa dan mempelajari, antara lain menyusun persiapan mengajar
tertulis,mengajar,  pengelolaan sekolah.
PPL meliputi kegiatan pengalaman teori, dasar pengelolaan pengajaran dan
kegiatan praktek sebagai lanjutan dari teori dasar pengajaran, sehingga
meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam hal pengajaran. Program PPL
merupakan program wajib sebagai mata kuliah wajib di perguruan tinggi
khususnya Universitas Quality. Program Pengalaman Lapangan diharapkan dapat
memberikan bekal tambahan untuk menambah wawasan sehingga dengan bekal
tersebut akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi setiap
permasalahan bila mereka kelak terjun ke dalam profesi guru yang sebenarnya.
Pengalaman-pengalaman yang diperoleh juga dapat diharapkan mampu
meningkatkan pola berpikir mahasiswa dalam memecahkan masalah-masalah
yang timbul selama praktek mengajar khususnya menyangkut hubungan dengan
orang lain.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Deskripsi Wilayah Madrasah

1. Kondisi MI. Darul Aminin NW Aikmual


Untuk dapat menjalankan pekerjaan dengan baik sudah sepantasnya kita
faham terlebih dahulu terhadap situasi dan kondisi tempat yang kita
tinggali. Upaya pengenalan dan pemahaman terhadap MI. Darul Aminin
NW Aikmual, telah dilaksanakan tim PPL IPENG pada masa observasi,
sejak tanggal 21 Juli 2021. Upaya tersebut kembali dilaksanakan sejak
penerjunan PPL pada tanggal 02 Agustus 2021, serta pelaksanaan PPL dari
tanggal 03 Agustus 2021 sampai dengan 30 Oktober. Adapun kondisi
umum dari MI. Darul Aminin NW Aikmual adalah sebagai berikut:

a. Deskripsi Lokasi MI. Darul Aminin NW Aikmual

MI. Darul Aminin NW Aikmual beralamat di Jln. Praya - Mantang


Km. 7 Desa Aikmual Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah
Provinsi Nusa Tenggara Barat.

MI. Darul Aminin NW Aikmual memiliki 12 ruang kelas dimulai dari


kelas 1A sampai dengan 6B, 11 guru kelas, 1 orang kepala sekolah, 1
orang Koordinator Bidang Kurikulum sekolah, 1 orang guru olahraga,
4 orang guru mata pelajaran, dan 2 orang karyawan tata usaha. Selain
itu, MI. Darul Aminin NW Aikmual terdiri dari dua lantai. Lantai
pertama terdiri atas ruang guru, ruang perpustakaan, dapur, kamar
mandi, ruang kepala sekolah, ruang multimedia, ruang kelas 1 A,
ruang kelas 1 B, ruang kelas 3 B, ruang kelas 2 A, ruang kelas 2 B, dan
mushola. Lantai dua terdiri atas ruang kelas 3 A, ruang kelas 5 A,
ruang kelas 5 B, ruang kelas 6 A, ruang kelas 6 B, ruang kelas 4 A dan
ruang kelas 4 B.

b. Kondisi fisik

MI. Darul Aminin NW Aikmual cukup representative untuk

5
menunjang kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan sarana dan
prasarana yang cukup lengkap, sehingga menjadi nilai tambah
penunjang kegiatan belajar mengajar. Berikut adalah fasilitas yang
tersedia di MI. Darul Aminin NW Aikmual:
1. Ruang Kelas
2. Ruang Kepala Sekolah
3. Ruang Guru
4. Ruang Perpustakaan
5. Ruang UKS
6. Gudang Olahraga
7. WC
8. Tempat parkir

MI. Darul Aminin NW Aikmual mempunyai 24 tenaga pendidik dan


karyawan yang terdiri dari:

1) 3 PNS

2) 7 Guru Sertifikasi

3) 7 Guru Non-Sertifikasi

4) 2 Orang Tenaga Kependidikan

B. Masalah Umum Madrasah


Berdasarkan hasil observasi, masalah yang masih menjadi hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya penggunaan alat peraga dari setiap mata pelajaran (media
pembelajaran), sehingga terkadang siswa masih imajiner dalam
menerima setiap penjelasan dari guru.
2. Terkadang siswa tidak antusias dengan materi yang diberikan
sehingga guru harus bisa mengelola kelas dengan baik.
C. Identifikasi Masalah PPL-KKN Terpadu
Bukanlah suatu proses kalau tidak ada kesalahan atau hambatan, begitupula
halnya dengan pelaksanann PPL yang kami jalani. Baik kesalahan atau
6
hambatan yang datang dari dalam maupun dari luar yang terkait dengan
kendala atau hambatan dari dalam adalah permasalahan personal Mahasiswa
PPL berupa keterbatasan pengalaman dalam pengelolaan kelas, juga
penguasaan materi yang belum 100%. Hal inilah yang mendidik kami untuk
berupaya sekuat tenaga memberikan yang terbaik (strategi atau manajemen
kelas) untuk pendidikan di MI. Darul Aminin NW Aikmual.
Adapun hambatan dari luar yang kami jumpai di MI. Darul Aminin NW
Aikmual khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah kemampuan
siswa yang heterogen sehingga dalam menjelaskan pelajaran tidaklah mudah
perlu metode dan trik mengajar sehingga proses pembelajaran dapat
dimengerti dan dinikmati seluruh anggota kelas (siswa dan guru). Siswa yang
kurang dalam pelajaran biasanya mereka yang suka main-main di kelas, dan
sibuk dengan diri mereka sendiri, hal ini juga mengganggu jalannya kegiatan
belajar mengajar. Selain itu motivasi siswa untuk belajar sangat kurang, hal
ini terlihat dari kurangnya kemauan mereka untuk melengkapi diri dengan
bahan pelajaran contohnya buku paket ataupun LKPD. Namun hal ini bukan
penghalang bagi kami untuk berkreasi, tetapi melatih kami untuk sabar dan
lebih siap untuk menjadi guru profesional di masa depan.

D. Bentuk Program dan Target Minimal yang Akan Dicapai untuk Masing-
Masing Bidang

Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) adalah kegiatan kependidikan yang


bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa, yang mencakup
tugas-tugas kependidikan baik yang berupa latihan mengajar secara terpadu,
maupun tugas-tugas persekolahan antara lain mengajar untuk memenuhi
persyaratan pembentukan profesi kependidikan dan keguruan yang
professional.

Kegiatan Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) meliputi Lokakarya dan


PPL. Lokakarya adalah kegiatan lebih awal kepada mahasiswa melalui mata
kuliah kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, Penyusunan
perangkat pembelajaran, Pengembangan Kurikulum, Metodologi
7
Pembelajaran, Media Pengajaran, Evaluasi Pembelajaran, Materi yang ada
meliputi program mengajar teori dan praktik di kelas dengan dikontrol oleh
instruktur pembimbing masing-masing.

Rancangan kegiatan PPL disusun setelah mahasiswa melakukan


observasi di kelas yang bertujuan untuk mengamati kegiatan guru, siswa di
kelas dan lingkungan sekitar.

1. Rancangan Program PPL

a. Persiapan
Persiapan ini meliputi :
 Observasi Sekolah
Observasi sekolah merupakan kegiatan pengamatan terhadap
berbagai karakteristik komponen pendidikan. Hal-hal yang
diamati meliputi: lingkungan fisik sekolah, perangkat
pembelajaran, proses pembelajaran, perilaku siswa.
 Pengajaran Mikro
Pengajaran mikro dilaksanakan dengan tujuan untuk
memberikan bekal awal dalam pelaksanaan PPL. Dalam
kegiatan ini mahasiswa melakukan praktik mengajar peer
teaching di depan mahasiswa lain dan dosen.
 Pembekalan PPL
Pembekalan PPL dimaksudkan untuk memberikan bekal
kepada mahasiswa yang nantinya akan melaksanakan praktik
agar siapmenjalani PPL di lokasinya masing-masing.

b. Persiapan Mengajar
Sebelum praktikan melaksanakan praktik mengajar dikelas,
terlebihdahulu praktikan membuat persiapan mengajar yang
meliputi pembuatanadministrasi guru seperti pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), bahan ajar berupa modul,
jobsheet, dan presentasi menggunakanslide presentasi. Selain itu
disaat mengajar juga perlu menentukan danmenyiapkan media
pembelajaran yang akan dipakai dalam prosespembelajaran

8
2. Praktik Mengajar

Kegiatan praktik mengajar dimulai 03 Agustus 2021 s/d 30 Oktober


2021. Setiap mahasiswa bertugas untuk mengampu mata pelajaran
sesuai dengan jurusan/kompetensi mengajar masing-masing dan
mempunyai kewajiban hadir di madrasah pada jadwal yang telah
ditentukan oleh madrasah. Kegiatan PPL ini dilaksanakan sesuai
dengan kesepakatan antara mahasiswa PPL bersama guru
pembimbingnya. Pada umumnya kegiatan mengajar di kelas dilakukan
secara terbimbing dan mandiri.

a. Praktik Mengajar Terbimbing

Praktik mengajar terbimbing merupakan pratik mengajar yang


dilakukan oleh mahasiswa dimana guru pembimbing memantau
dan menunggu secara langsung selama proses belajar berlangsung.
Hal ini bertujuan untuk mengontrol mahasiswa dalam mengajar,
sehingga pada akhirnya memberikan masukan kepada mahasiswa
tentang bagaimana mengajar yang baik.

b. Praktik Mengajar Mandiri

Praktik mengajar mandiri merupakan praktik mengajar dimana


mahasiswa dilepas oleh guru pembimbing untuk mengajar tanpa
ditunggui oleh guru pembimbing. Dalam kegiatan ini mahasiswa
dituntut untuk menjadi seorang guru yang baik dan profesional.

3. Evaluasi

a. Evaluasi hasil belajar siswa

Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk mengetahui tingkat


keberhasilan siswa dalam penguasaaan kompetensi dasar yang
telah diajarkan.

b. Evaluasi praktik mengajar

Evaluasi praktik mengajar dilakukan oleh guru pembimbing. Hal


ini dimaksudkan agar dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan

9
selama proses mengajar di kelas sehingga diharapkan nantinya
akan dapat melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan lebih baik
lagi.

4. Menyusun Laporan PPL

Laporan ini berfungsi sebagai bahan pertanggung jawaban atas


pelaksanaan program PPL. Dalam kegiatan penyusunan laporan ini,
dosen pembimbing lapangan dan guru pembimbing juga dilibatkan
sebagai pembimbing pembuatan laporan PPL.

10
BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL

A. Hasil dan pembahasan pelaksanaan program pada masing-masing


kegiatan

1. Perencanaan Pembelajaran

Merupakan rancangan kegiatan yang disusun oleh calon guru sebelum


mengajar. Dalam pelaksanaanya, rencana pembelajaran meliputi

1.1 Persiapan mengajar

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, mahasiswa calon guru


harus mempersiapkan rencana proses pembelajaran dan
mempersiapkan diri secara fisik dan mental sehingga pelaksanaan
belajar dapat berjalan dengan lancar.

1.2 Persiapan tertulis

Dalam persiapan tertulis, mahasiswa calon guru harus menyusun


perhitungan minggu efektif, Program tahunan, program
semester,analisa pemetaan kriteria ketuntasan (KKM), rencana proses
pembelajaran (RPP), pengembangan silabus, dan penilaian yang
dikonsultasikan kepada guru pamong, agar kegiatan pembelajaran
berjalan sesuai dengan yang diharpkan.

1.3 Merancang alat evaluasi

Alat evaluasi mencakup 3 kriteria yaitu :


 Penanaman konsep
 Penerapan.
 Pemecahan masalah.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing dan Mandiri

Kegiatan mahasiswa PPL mengajar terbimbing dilaksanakan selama 1


minggu. Kegiatan ini dilakukan setelah masa observasi disekolah

11
berakhir. Kegiatan terbimbing diawali dengan peserta PPL bersama-sama
guru pamong mendiskusikan jadwal mengajar, penyusunan rencana
pembelajaran dan segala sesuatu yang harus praktikan lakukan selama
proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selanjutnya peserta PPL
mulai melakukan pengajaran dikelas yang telah ditentukan, dengan
diamati secara langsung oleh guru pamong. Setelah proses pembelajaran
selesai guru pamong memberikan masukan dan saran serta apa-apa saja
yang perlu diperbaiki oleh praktikan pada pengajaran selanjutnya.

Demikian pula tugas-tugas keguruan lainya, selain membimbing peserta


PPL mengenai proses pembelajaran, guru pamong juga memberikan
bimbingan yang berhubungan dengan tugas-tugas keguruan lainnya
seperti cara pembuatan RPP, LKPD, proses penilaian, dan pembuatan
media pembelajaran.

Setelah menjalani latihan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya


secara terbimbing, maka mahasiswa memasuki kegiatan pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri.
Pada tahap ini peserta PPL tidak dibimbing lagi oleh guru pamong, jadi
peserta PPL dianggap sudah mampu untuk melaksanakan tugasnya. Pada
pengajaran mandiri itu mahasiswa diberikan kesempatan untuk
merencanakan, melaksanakan dan menilai pengajaran yang dilakukannya.
Setelah melakukan pengajaran peserta PPL diharapkan mengadakan
diskusi dan konsultasi dengan guru pamong terhadap hal-hal yang penting
dan kendala-kendala yang dihadapinya selama pengajaran berlangsung
dan kemudian guru pamong memberikan beberapa masukan yang
berkenaan dengan proses pengajaran tadi.

Adapun pelaksanaan pelatihan keterampilan mengajar secara mandiri


dilaksanakan secara rinci yaitu:
1) Membuat perencanaan mengajar dikelas secara mandiri.
2) Merealisasikan program pembelajaran yang telah disepakati secara
mandiri.
3) Mempersiapkan media pengajaran secara mandiri.

12
4) Melaksanakan kegiatan mengajar dikelas dengan disaksikan atau
tanpa disaksikan guru pamong.
5) Melaporkan pelaksanaan mengajar dikelas dengan dengan
menyertakan evaluasinya terhadap kegiatan itu.
6) Mengevaluasi dan melaporkan hasil evaluasi itu kepada guru pamong.
Selain pelaksanaan pelatihan keterampilan mengajar disekolah,
praktikan juga ikut sertakan dalam penilaian hasil belajar, terutama
bagi kelas-kelas yang diajarkan oleh guru pamong masing-masing,
serta mulai melakukan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri,
sebagai contoh membimbing siswa dalam belajar secara mandiri.

3. Ujian Praktik Mengajar

Kegiatan praktik mengajar di MI. Darul Aminin NW Aikmual diakhiri


dengan ujian praktik mengajar. ujian praktik mengajar adalah untuk
mengukur kemampuan mahasiswa dalam mengajar, ujian dilakukan oleh
setiap pratikan sebanyak 1 kali, yaitu praktik mengajar di kelas IV B.

No Tanggal Kelas Mata Pelajaran Guru Pamong


1 20 Oktober 2021 IV B Bahasa Indonesia Marwi, S.Pd.I

4. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

Kegiatan pelatihan terbimbing dilakukan setelah masa pengenalan


lingkungan berakhir. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa untuk
menerapkan teori-teori tentang metode mengajar yang sudah dipelajari
sebelumnya dengan menyesuaikan keadaan yang ada dilapangan. Pada
kegiatan ini, guru pamong memberikan pengarahan kepada mahasiswa,
mengenai perangkat pembelajaran yang harus disiapkan sebelum
melakukan praktik pengalaman lapangan secara terbimbing. Perangkat
pembelajaran berupa kalender pendidikan, alokasi waktu, minggu efektif,
program tahunan, program semester, silabus, RPP, LKPD, penilaian dan
soal ulangan harian beserta analisisnya. Berdasarkan pembagaian kelas
dari guru pamong, penulis mendapatkan kesempatan mengajar di kelas
IVB.

13
Saat pertama kali peserta mengajar sama sekali tidak menemukan
kesulitan dalam menyampaikan materi, karena penulis telah
mempersiapkan materi dan metode pengajaran yang sudah
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru pamong, sehingga ketika di
dalam kelas kegiatan belajar mengajar berjalan lancar. Pada saat pertama
saya melaksanakan kegiatan pembelajaran terbimbing, guru pamong
mengawasi saya secara langsung dibagian belakang kelas. Pada kegiatan
pendahuluan, saya membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
mengabsen siswa, memberikan apersepsi tentang pelajaran yang
diajarkan, dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti , saya
memulai proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah saya buat
sampai pada kegiatan penutup.

Setelah jam mengajar selesai, guru pamong dengan segera memberikan


koreksi terhadap kegiatan mengajar yang telah dilakukan. Beberapa hal
yang dikoreksi oleh guru pamong yaitu untuk lebih menekankan konsep
pembelajaran supaya siswa lebih mudah memahami pelajaran. Hasil
koreksi yang diberikan oleh guru pamong tersebut merupakan modal bagi
saya untuk meningkatkan proses belajar mengajar yang saya lakukan
dikelas pada pertemuan berikutnya. Pada saat kegiatan PPL peserta PPL
juga memiliki tugas piket setiap minggunya yaitu pada hari senin. Saat
melaksakan piket pertama kali, mahasiswa dibimbing oleh guru mengenai
tugas-tugas yang harus dilakukan beserta administrasi yang harus
dikerjakan.

Kegiatan pelatihan mandiri dilakukan setelah kegiatan pelatihan


terbimbing berakhir. Pada kegiatan ini, peserta PPL dituntut untuk
menguasai materi dengan baik, menggunakan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan pembelajaran, serta dapat menggunakan media
pembelajaran yang tepat. Dengan begitu, proses belajar-mengajar dapat
berjalan dengan baik dan siswa dapat mengerti mengenai materi yang
disampaikan. Selain itu peserta PPL juga dituntut untuk dapat mengelola
kelas dengan baik selama proses pembelajaran.

14
Dalam kegiatan mengelola kelas, saya dituntut mampu mengubah
suasana belajar agar tidak membosankan sehingga siswa-siswa
bersemangat dan fokus untuk memperhatikan penjelasan guru. Untuk
siswa-siswa yang membuat kegaduhan maka saya harus segera bertindak
cepat dan bijaksana untuk memberikan teguran atau nasehat kepada siswa
agar mereka menghentikan kegaduan dan kembali memperhatikan
penjelasan guru.

Seperti kegiatan pelatihan terbimbing, kegiatan pelatihan mandiri ini juga


dikoreksi oleh guru pamong. Saya dan guru pamong bersama-sama
mengkoreksi kegiatan belajar mengajar yang saya lakukan secara mandiri,
baik pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti maupun kegiatan penutup.
Tanggapan dan masukan yang diberikan oleh guru pamong tersebut
merupakan modal bagi saya untuk meningkatkan proses belajar-mengajar
yang saya lakukan dikelas pada pertemuan berikutnya.

Berdasarkan proses latihan mengajar yang telah saya lakukan selama


kegiatan PPL, saya dapat menarik kesimpulan bahwa agar tujuan
pembelajaran tercapai dengan baik, maka guru terlebih dahulu harus
menguasai materi pelajaran dengan baik, serta dapat menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan juga menggunakan
media pembelajaran yang menarik sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaran dikelas dapat berjalan dengan baik. Selain itu guru juga
harus menggunakan strategi yang tepat dan guru harus bisa
berkomunikasi dengan baik kepada siswa, sehingga guru dapat dijadikan
teman yang nyaman untuk belajar.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat

Berdasarkan pelaksanaan PPL yang telah dilaksanakan mulai tanggal 03


Agustus 2021 sampai dengan 30 Oktober 2021 di MI. Darul Aminin NW
Aikmual, tidak terlepas dari berbagai hambatan. Hambatan ini muncul karena
situasi lapangan tidak selalu sama dengan situasi pada saat pengajaran.
Beberapa hambatan yang muncul dalam PPL sebagai berikut:
15
a. Kesulitan dalam mengkondisikan siswa ketika pembelajaran. Ketika
pembelajaran dilakukan oleh guru siswa cenderung lebih tenang tetapi
ketika pembelajaran dilakukan oleh mahasiswa PPL, Sebagian besar
siswa cenderung ramai. Hal tersebut disebabkan karena kedekatan
antara siswa dan mahasiswa PPL.

b. Beberapa siswa cenderung bermain-main di dalam kelas dan


mengganggu temannya ketika proses pembelajaran. Selain itu, siswa
juga cenderung malas mengerjakan tugas yang diberikan.

c. Siswa cenderung kurang disiplin ketika jam masuk kelas setelah


istirahat dan setelah melakukan kegiatan olahraga sehingga jam
pelajaran seringkali tidak efektif karena siswa terlalu lama beristirahat
dan sulit dikondisikan.

Berdasarkan hal tersebut, usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi


hambatan selama PPL antara lain sebagai berikut:

a. Melakukan aktivitas pembelajaran yang bervariasi untuk menarik


perhatian siswa sehingga siswa lebih tenang, misalnya dengan
melakukan permainan, menayangkan video, dan bermain peran. Selain
itu, mahasiswa PPL juga menyiapkan media pembelajaran yang dapat
memudahkan dalam memahamkan konsep yang disampaikan. Selain
itu, senantiasa melibatkan siswa dalam diskusi.

b. Menegur siswa yang kurang memperhatikan pelajaran sehingga siswa


tersebut aktif belajar bukan aktif mengganggu temannya. Mahasiswa
PPL senantiasa mengingatkan siswa untuk mengumpulkan tugas yang
diberikan.

c. Berusaha untuk menggunakan waktu seefektif mungkin sehingga


proses pembelajaran dapat terlaksana secara optimal.

C. Kontribusi yang Diberikan bagi Sekolah dan Masyarakat

Selama pelaksanaan PPL yang telah dilaksanakan mulai tanggal 03 Agustus

16
2021 sampai dengan 30 Oktober 2021 di MI. Darul Aminin NW Aikmual,
saya ikut berperan aktif pada kegiatan-kegiatan pengembangan diri dan
pembiasaan siswa seperti:

1. Kegiatan mencuci tangan sebelum masuk kelas.

2. Kegiatan Pendidikan karakter.

3. Kegiatan imtaq pagi.

17
BAB IV

KESIMPULAN DAN SASARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan praktik mengajar yang telah penyusun lakukan dan juga data-
data yang diperoleh dari MI. Darun Aminin NW Aikmual, maka dapat
disimpulkan perolehan hasil PPL, antara lain:

1. Observasi yang dilakukan baik fisik maupun nonfisik di lapangan


memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal,
mempelajari, dan menghayati permasalahan di sekolah atau lembaga,
dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau
pendidikan. Hasil observasi dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan
tindak lanjut program PPL yang akan dilaksakan.

2. Melalui kegiatan PPL dapat memberikan pengalaman belajar bagi


mahasiswa, terutama dalam hal pengalaman mengajar, memperluas
wawasan, pelatihan dan pengembangan kompetensi yang diperlukan
dalam bidangnya, peningkatan keterampilan, kemandirian, tanggung
jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.

3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat memberikan pengalaman


kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam pembelajaran di
sekolah.

4. Melalui kegiatan PPL, khususnya praktik mengajar merupakan


pengalaman yang sangat bermakna sebagai bekal bagi mahasiswa calon
guru.

5. Mahasiswa PPL seharusnya dapat menguasi keterampilan dasar mengajar


sehingga dapat menyajikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

6. Mengajar tidak cukup hanya menguasai materi yang disampaikan tetapi


juga memiliki keterampilan dalam mengembangkan media dan melakukan

18
inovasi dalam pembelajaran sehingga dapat menciptakan suasana kelas
yang nyaman dan kondusif.

B. SARAN

1. Pihak Institut Pendidikan Nusantara Global

a. Sebagai lembaga yang mempersiapkan tenaga pendidik, diharapkan


IPNG dapat lebih meningkatkan fasilitas yang berhubungan dengan
kependidikannya, sehingga semua mahasiswa mampu mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi.

b. Pihak IPNG dapat memberikan bekal yang cukup bagi mahasiswa


calon guru sekolah dasar sebelum melaksanakan PPL. Disisi lain,
bimbingan dari pihak IPNG hendaknya juga dilakukan disekolah
tempat praktik mengajar agar lebih intensif lagi.

c. Keberhasilan dalam pelaksanaan PPL merupakan tanggung jawab


bersama antara mahasiswa praktikan, sekolah tempat praktik, maupun
pihak kampus dan pendukung lainya. Oleh karena itu, dalam upaya
meningkatkan kualitas PPL ini kiranya perlu kerjasama yang baik dan
harmonis antara semua komponen yang terlibat di dalamnya. Dalam
arti perlu adanya peningkatan peran dan fungsi masing-masing
komponen.

2. Pihak Sekolah

a. Dalam kaitannya dengan upaya kualitas PPL, kiranya perlu adanya


rancangan atau program untuk mengoptimalkan fungsi dan peran
mahasiswa praktikan bagi pengembangan dan peningkatan Pendidikan
di sekolah yang bersangkutan tanpa mengesampingkan tujuan utama
dari PPL tersebut.

b. Fasilitas pembelajaran yang ada di sekolah, misalnya media


pembelajaran, hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang
implikasinya akan berdampak pada tingginya prestasi siswa.

19
3. Mahasiswa PPL

a. Perlu peningkatan penguasaan materi pelajaran, sehingga dalam


praktik mengajar dapat berjalan dengan baik.

b. Mencari metode dan media pembelajaran yang tepat, sehingga


motivasi belajar siswa meningkat, siswa menjadi lebih aktif dalam
proses pembelajaran.

c. Menjaga nama baik almamater dan memiliki kepribadian yang baik

d. Bersikap disiplin dan tetap mengikuti kegiatan PPL, sampai penarikan


kembali mahasiswa PPL.

4. LPPMP IPNG

a. Tim Monitoring PPL dari LPPMP sebaiknya melakukan kunjungan


minimal satu kali pada pelaksanaan PPL di lokasi penempatan.

b. Kegiatan PPL di lingkungan sekolah perlu ditingkatkan dan


dikembangkan secara lebih lanjut.

20
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta. Raja Grafindo Persada.


Irzani. Pengembangan Program Pembelajaran Matematika. Mataram. Sukses Mandiri
Pres

Johnson, LouAnne. Pengajaran Yang Kreatif Dan Menarik. San Fransisco. Indeks
Sundayana, Rostina. Media Pembelajaran Matematika. Bandung. Alfabeta.
Syahrir, M.Pd. 2010. Metodologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta. Naufan
pustaka.

21

Anda mungkin juga menyukai