Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Negeri Medan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang salah
satu misi utamanya adalah menyiapkan, mencetak tenaga pendidik yang mampu
dan mempunyai kompetensi untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan itu
sendiri, baik sebagai guru maupun sebagai tenaga kependidikan lainya yang
tugasnya bukan sebagai guru. Oleh karena itu komposisi kurikulum pendidikan
untuk program Guru Profesional, tidak terlepas adanya Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang berupa praktik pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi
calon Guru Profesional.
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan yang
harus ditempuh oleh setiap mahasiswa PPG. Universitas Negeri Medan. Kegiatan
PPL meliputi praktik mengajar, serta kegiatan yang bersifat kurikuler dan
ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah latihan. Seluruh kegiatan tersebut  harus
dilaksanakan oleh mahasiswa PPG, karena kesiapan seorang calon Guru
Profesional dapat dilihat dari kesiapan  mahasiswa PPG praktikan mengikuti PPL
ini. PPL dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas
Negeri Medan (UNIMED) dengan sekolah latihan yang ditunjuk.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang diikuti berlokasi di SD Negeri
101775 Sampali yang diharapkan dapat mengembangkan dan mendapatkan
pengalaman baru dalam proses pendidikan terhadap calon-calon Guru Profesional.

1.2 Tujuan Dan Fungsi PPL


1.2.1 Tujuan PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk
mahasiswa PPG agar menjadi calon pendidik yang profesional
sesuai prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, profesional,
kepribadian, dan sosial.
Selain itu, PPL berfungsi sebagai bekal bagi praktikan agar memiliki
pengalaman secara nyata tentang pengajaran di sekolah sehingga diharapkan
praktikan juga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan
sosial.
1.2.2 Fungsi PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian inti kurikuler
yang dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru profesional, baik latihan mengajar
maupun tugas kependidikan lainnya secara terbimbing dan terpadu sebagai
persyaratan profesi keguruan. PPL dirancang untuk melatih para calon
guruprofesional agar mampu menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan
terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikan sudah siap secara mandiri
untuk mengemban tugas sebagai guru profesional. Selain itu, PPL juga merupakan
suatu program yang memasyarakatkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari
seluruh pengalaman belajar ke dalam program latihan, berupa kinerja dalam
semua hal yang berkaitan dengan jabatan guru, baik kegiatan mengajar maupun
tugas keguruan lainnya.
Secara umum tujuan PPL adalah membentuk pribadi calon pendidik yang
memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang cakap
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Adapun tujuan khusus PPL
dirumuskan, sebagai berikut:
1. Mengenal cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan lingkungan
sosial sekolah.
2. Menerapkan berbagai kemampuan potensial keguruan secara utuh dan
terpadu dalam situasi nyata.
3. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
4. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya
selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasilnya dalam
pembuatan laporan.
5. Mampu mengembangkan cara belajar yang efektif bagi siswa.

1.3 Sasaran PPL


Sasaran PPL yang ingin dicapai merupakan pribadi calon guru profesional
yang memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, dan tingkah laku yang sesuai
dengan profesi guru dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di
sekolah maupun di luar sekolah dengan:
1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa sendiri sebagai calon guru agar
mampu melaksanakan tugas sebagai guru yang profesional.
2. Meningkatkan pribadi calon guru professional yang berwawasan luas dan
berdedikasi tinggi khususnya dalam bidang pendidikan.
3. Memberikan bantuan kepada peserta didik yang memerlukan bantuan
bimbingan dalam belajar dan penyuluhan.
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan PPL ini bagi mahasiswa ppg
sebagai calon guru profesional, antara lain:
1. Mahasiswa ppg dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang
diperoleh selama kuliah dalam kegiatan PPL sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik yang dibimbing.
2. Mahasiswa ppg dapat melihat dan merasakan suasana fisik dan psikologis
dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan yang sesungguhnya,
sehingga dapat memberikan pengalaman nyata yang bermanfaat bagi
mahasiswa.
3. Mahasiswa ppg dapat meningkatkan mutu dan profesionalisme di bidang
pendidikan yang akan ia tekuni.
4. Mahasiswa ppg dapat lebih memahami arti pentingnya pendidikan karena
telah mengetahui sendiri ruang lingkup pendidikan yang akan digeluti.
Kegiatan PPL kependidikan dilaksanakan dengan kegiatan inti, yakni:
1. Observasi kegiatan pembelajaran.
Kegiatan observasi dilakukan untuk membantu mahasiswa PPL agar
memahami apa yang akan ia geluti selama pelaksnaan PPL. Adapun hal-hal yang
dipantau dalam kegiatan observasi, diantaranya:
a. Perangkat pembelajaran
1) Kurikulum sekolah
2) Silabus sekolah
3) Program sekolah
4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Proses pembelajaran
1) Membuka pelajaran
Pada tahap membuka pelajaran, mahasiswa melakukan beberapa kegiatan
seperti memulai pelajaran dengan berdoa, salam pembuka, menanyakan kabar
siswa dan kesiapan belajar siswa, menyampaikan garis besar materi dan
kompetensi yang harus dicapai, serta mencatat kehadiran siswa.
2) Penyajian materi
Penyajian materi yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan yang
tertulis dalam RPP. Untuk memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran
dalam proses pembelajaran, sebelumnya mahasiswa menyuruh siswa untuk
membaca materi yang akan disampaikan di rumah, sehingga pada saat materi
disampaikan di kelas, siswa sudah siap menerima materi.
3) Metode pembelajaran
Mahasiswa perlu menggunakan variasi metode yang disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
4) Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam proses pembelajaran yakni bahasa Indonesia
yang baik dan benar serta penggunaan bahasanya harus komunikatif sehingga
peserta didik antusias dan aktif mengikuti proses pembelajaran.
5) Penggunaan waktu
Mahasiswa menggunakan waktu secara efektif, yakni 30 menit untuk satu
jam pelajaran bagi kelas rendah dan 35 menit untuk satu jam pelajaran bagi kelas
tinggi.
6) Gerak
Dalam kegiatan belajar mengajar, mahasiswa tidak hanya terpaku dan
berdiri di satu tempat, tetapi berkeliling yang tujuannya untuk mengontrol siswa,
apakah siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik atau tidak.
7) Cara memotivasi siswa
Untuk memotivasi siswa, mahasiswa dapat memilih model pembelajaran
yang menarik bagi siswa dan beberapa kali mengadakan permainan yang
berhubungan dengan materi pembelajaran. Mahasiswa juga berusaha selalu
memotivasi siwa agar siswa giat belajar dan memberikan pujian serta saran yang
membangun, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dari siswa.
8) Teknik bertanya
Mahasiswa biasanya memberikan suatu pertanyaan secara klasikal. Ketika
ada siswa yang menjawab, mahasiswa memberi pujian kepada siswa tersebut atau
memberikan poin tambahan. Hal ini biasanyan membuat siswa cenderung aktif
menjawab tanpa harus disuruh atau ditunjuk.
9) Teknik penguasaan kelas
Untuk menguasai kelas, mahasiswa perlu memperhatikan siswa yang ada di
dalam kelas dan apabila ada siswa yang menganggu proses pembelajaran
diberikan sebuah pertanyaan atau menyuruhnya mengulang materi yang telah
disampaikan. Sehingga siswa tersebut dapat lebih berkonsentrasi dan secara
keseluruhan pembelajaran berjalan dengan kondusif.
10) Penggunaan media
Media pembelajaran digunakan agar penyampaian materi dapat berjalan
secara optimal, bermakna, dan efektif serta efisien. Penggunaan media ini
menunjang terhadap kejelasan materi yang hendak dipelajari.
11) Penggunaan sistem evaluasi
Kegiatan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian indikator pada setiap
pembelajaran yang dilakukan. Bentuk kegiatan evaluasi ini dapat dilakukan baik
secara tes dengan bentuk tes tulis, lisan, atau praktik, maupun non tes dengan
bentuk observasi, angket, wawancara, dan lain sebagainya.
12) Menutup pembelajaran
Pada tahap ini mahasiswa bersama siswa merangkum atau menyimpulkan
pelajaran yang telah dipelajari, melaksanakan evaluasi, berdoa sebelum pulang,
dan salam penutup.
c. Perilaku siswa
Secara sederhana perilaku siswa ini terbagi dua, yakni perilaku siswa di
dalam kelas dan perilaku siswa di luar kelas. Perilaku siswa yang dimaksud yakni
tingkah laku siswa apakah sudah sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku
ataupun terjadi penyimpangan perilaku dari siswa. Hal ini yang akan menjadi
dasar pertimbangan dalam pelayanan penyuluhan bagi siswa tersebut.
2. Orientasi atau pengenalan lingkungan fisik sekolah, baik secara akademik
maupun administrasi.
3. Adaptasi dengan lingkungan sekolah.
4. Pelatihan menyusun program dan rencana kegiatan.
5. Latihan praktik mengajar secara terbimbing dan mandiri.
Setiap mahasiswa PPL mendapat bimbingan dari dosen pembimbing dan
guru pamong. Dosen pembimbing bertugas membimbing mahasiswa PPL dalam
hal memecahkan masalah-masalah praktik pendidikan baik di sekolah maupun di
luar sekolah sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Sedangkan guru pamong bertugas
membimbing mahasiswa PPL dalam hal merencanakan dan melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dan kegiatan kependidikan di lingkungan sekolah.

1.4 Manfaat PPL


Manfaat PPL secara umum yaitu memberi bekal kepada mahasiswa
praktikan agar memiliki kompetensi profesional, kompetensi paedagogik,
kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Selain itu, pelaksanaan PPL
diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait
dalam PPL tersebut, seperti mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang
bersangkutan.
1 Manfaat bagi Mahasiswa
1.      Mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan bekal yang diperoleh
selama kuliah perkuliahan ditempat PPL.
 2.     Mengetahui dan mengenal secara langsung proses belajar mengajar di
sekolah latihan.
3.      Mendewasakan cara berpikir, meningkatkan daya penalaran
mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan
masalah pendidikan yang ada di sekolah.
2      Manfaat bagi Sekolah
1. Meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru
dalam perencanaan program pendidikan yang akan data
3. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi
yang bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusannya kelak.
3    Manfaat bagi Universitas Negeri Medan
1.   Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai
bahan pertimbangan penelitian.
2.     Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan sekolah-
sekolah latihan.
 3.     Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL,
sehingga kurikulum dan metode yang dipakai dapat disesuaikan dengan
tuntutan yang ada di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai