Universitas Negeri Medan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang salah satu misi utamanya adalah menyiapkan, mencetak tenaga pendidik yang mampu dan mempunyai kompetensi untuk siap bertugas dalam bidang pendidikan itu sendiri, baik sebagai guru maupun sebagai tenaga kependidikan lainya yang tugasnya bukan sebagai guru. Oleh karena itu komposisi kurikulum pendidikan untuk program Guru Profesional, tidak terlepas adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berupa praktik pengajaran di sekolah-sekolah latihan bagi calon Guru Profesional. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa PPG. Universitas Negeri Medan. Kegiatan PPL meliputi praktik mengajar, serta kegiatan yang bersifat kurikuler dan ekstrakurikuler yang berlaku di sekolah latihan. Seluruh kegiatan tersebut harus dilaksanakan oleh mahasiswa PPG, karena kesiapan seorang calon Guru Profesional dapat dilihat dari kesiapan mahasiswa PPG praktikan mengikuti PPL ini. PPL dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Negeri Medan (UNIMED) dengan sekolah latihan yang ditunjuk. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang diikuti berlokasi di SD Negeri 101775 Sampali yang diharapkan dapat mengembangkan dan mendapatkan pengalaman baru dalam proses pendidikan terhadap calon-calon Guru Profesional.
1.2 Tujuan Dan Fungsi PPL
1.2.1 Tujuan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk membentuk mahasiswa PPG agar menjadi calon pendidik yang profesional sesuai prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Selain itu, PPL berfungsi sebagai bekal bagi praktikan agar memiliki pengalaman secara nyata tentang pengajaran di sekolah sehingga diharapkan praktikan juga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. 1.2.2 Fungsi PPL Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan bagian inti kurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru profesional, baik latihan mengajar maupun tugas kependidikan lainnya secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan profesi keguruan. PPL dirancang untuk melatih para calon guruprofesional agar mampu menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan pendidikan sudah siap secara mandiri untuk mengemban tugas sebagai guru profesional. Selain itu, PPL juga merupakan suatu program yang memasyarakatkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar ke dalam program latihan, berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan guru, baik kegiatan mengajar maupun tugas keguruan lainnya. Secara umum tujuan PPL adalah membentuk pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang cakap dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Adapun tujuan khusus PPL dirumuskan, sebagai berikut: 1. Mengenal cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan lingkungan sosial sekolah. 2. Menerapkan berbagai kemampuan potensial keguruan secara utuh dan terpadu dalam situasi nyata. 3. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah. 4. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasilnya dalam pembuatan laporan. 5. Mampu mengembangkan cara belajar yang efektif bagi siswa.
1.3 Sasaran PPL
Sasaran PPL yang ingin dicapai merupakan pribadi calon guru profesional yang memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, dan tingkah laku yang sesuai dengan profesi guru dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah maupun di luar sekolah dengan: 1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa sendiri sebagai calon guru agar mampu melaksanakan tugas sebagai guru yang profesional. 2. Meningkatkan pribadi calon guru professional yang berwawasan luas dan berdedikasi tinggi khususnya dalam bidang pendidikan. 3. Memberikan bantuan kepada peserta didik yang memerlukan bantuan bimbingan dalam belajar dan penyuluhan. Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan PPL ini bagi mahasiswa ppg sebagai calon guru profesional, antara lain: 1. Mahasiswa ppg dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dalam kegiatan PPL sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik yang dibimbing. 2. Mahasiswa ppg dapat melihat dan merasakan suasana fisik dan psikologis dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan yang sesungguhnya, sehingga dapat memberikan pengalaman nyata yang bermanfaat bagi mahasiswa. 3. Mahasiswa ppg dapat meningkatkan mutu dan profesionalisme di bidang pendidikan yang akan ia tekuni. 4. Mahasiswa ppg dapat lebih memahami arti pentingnya pendidikan karena telah mengetahui sendiri ruang lingkup pendidikan yang akan digeluti. Kegiatan PPL kependidikan dilaksanakan dengan kegiatan inti, yakni: 1. Observasi kegiatan pembelajaran. Kegiatan observasi dilakukan untuk membantu mahasiswa PPL agar memahami apa yang akan ia geluti selama pelaksnaan PPL. Adapun hal-hal yang dipantau dalam kegiatan observasi, diantaranya: a. Perangkat pembelajaran 1) Kurikulum sekolah 2) Silabus sekolah 3) Program sekolah 4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Proses pembelajaran 1) Membuka pelajaran Pada tahap membuka pelajaran, mahasiswa melakukan beberapa kegiatan seperti memulai pelajaran dengan berdoa, salam pembuka, menanyakan kabar siswa dan kesiapan belajar siswa, menyampaikan garis besar materi dan kompetensi yang harus dicapai, serta mencatat kehadiran siswa. 2) Penyajian materi Penyajian materi yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan yang tertulis dalam RPP. Untuk memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran, sebelumnya mahasiswa menyuruh siswa untuk membaca materi yang akan disampaikan di rumah, sehingga pada saat materi disampaikan di kelas, siswa sudah siap menerima materi. 3) Metode pembelajaran Mahasiswa perlu menggunakan variasi metode yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 4) Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan dalam proses pembelajaran yakni bahasa Indonesia yang baik dan benar serta penggunaan bahasanya harus komunikatif sehingga peserta didik antusias dan aktif mengikuti proses pembelajaran. 5) Penggunaan waktu Mahasiswa menggunakan waktu secara efektif, yakni 30 menit untuk satu jam pelajaran bagi kelas rendah dan 35 menit untuk satu jam pelajaran bagi kelas tinggi. 6) Gerak Dalam kegiatan belajar mengajar, mahasiswa tidak hanya terpaku dan berdiri di satu tempat, tetapi berkeliling yang tujuannya untuk mengontrol siswa, apakah siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik atau tidak. 7) Cara memotivasi siswa Untuk memotivasi siswa, mahasiswa dapat memilih model pembelajaran yang menarik bagi siswa dan beberapa kali mengadakan permainan yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Mahasiswa juga berusaha selalu memotivasi siwa agar siswa giat belajar dan memberikan pujian serta saran yang membangun, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dari siswa. 8) Teknik bertanya Mahasiswa biasanya memberikan suatu pertanyaan secara klasikal. Ketika ada siswa yang menjawab, mahasiswa memberi pujian kepada siswa tersebut atau memberikan poin tambahan. Hal ini biasanyan membuat siswa cenderung aktif menjawab tanpa harus disuruh atau ditunjuk. 9) Teknik penguasaan kelas Untuk menguasai kelas, mahasiswa perlu memperhatikan siswa yang ada di dalam kelas dan apabila ada siswa yang menganggu proses pembelajaran diberikan sebuah pertanyaan atau menyuruhnya mengulang materi yang telah disampaikan. Sehingga siswa tersebut dapat lebih berkonsentrasi dan secara keseluruhan pembelajaran berjalan dengan kondusif. 10) Penggunaan media Media pembelajaran digunakan agar penyampaian materi dapat berjalan secara optimal, bermakna, dan efektif serta efisien. Penggunaan media ini menunjang terhadap kejelasan materi yang hendak dipelajari. 11) Penggunaan sistem evaluasi Kegiatan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian indikator pada setiap pembelajaran yang dilakukan. Bentuk kegiatan evaluasi ini dapat dilakukan baik secara tes dengan bentuk tes tulis, lisan, atau praktik, maupun non tes dengan bentuk observasi, angket, wawancara, dan lain sebagainya. 12) Menutup pembelajaran Pada tahap ini mahasiswa bersama siswa merangkum atau menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari, melaksanakan evaluasi, berdoa sebelum pulang, dan salam penutup. c. Perilaku siswa Secara sederhana perilaku siswa ini terbagi dua, yakni perilaku siswa di dalam kelas dan perilaku siswa di luar kelas. Perilaku siswa yang dimaksud yakni tingkah laku siswa apakah sudah sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku ataupun terjadi penyimpangan perilaku dari siswa. Hal ini yang akan menjadi dasar pertimbangan dalam pelayanan penyuluhan bagi siswa tersebut. 2. Orientasi atau pengenalan lingkungan fisik sekolah, baik secara akademik maupun administrasi. 3. Adaptasi dengan lingkungan sekolah. 4. Pelatihan menyusun program dan rencana kegiatan. 5. Latihan praktik mengajar secara terbimbing dan mandiri. Setiap mahasiswa PPL mendapat bimbingan dari dosen pembimbing dan guru pamong. Dosen pembimbing bertugas membimbing mahasiswa PPL dalam hal memecahkan masalah-masalah praktik pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Sedangkan guru pamong bertugas membimbing mahasiswa PPL dalam hal merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan kependidikan di lingkungan sekolah.
1.4 Manfaat PPL
Manfaat PPL secara umum yaitu memberi bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi profesional, kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Selain itu, pelaksanaan PPL diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait dalam PPL tersebut, seperti mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan. 1 Manfaat bagi Mahasiswa 1. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan bekal yang diperoleh selama kuliah perkuliahan ditempat PPL. 2. Mengetahui dan mengenal secara langsung proses belajar mengajar di sekolah latihan. 3. Mendewasakan cara berpikir, meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah. 2 Manfaat bagi Sekolah 1. Meningkatkan kualitas pendidikan. 2. Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru dalam perencanaan program pendidikan yang akan data 3. Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi yang bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusannya kelak. 3 Manfaat bagi Universitas Negeri Medan 1. Memperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan pertimbangan penelitian. 2. Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan sekolah- sekolah latihan. 3. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL, sehingga kurikulum dan metode yang dipakai dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada di lapangan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional