Anda di halaman 1dari 14

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan pada dasarnya merupakan pendewasaan dan pemandirian manusia secara
sistematis, agar siap menjalani kehidupan secara bertanggungjawab. Program Pengalaman
Lapangan (PPL) dirumuskan sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005
dan PP No.19 tahun 2005 tentang Standart Pendidikan Nasional, yang pada intinya berisi
Standar Kompetensi Lulusan Perguruan Tinggi bertujuan mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan dan
kemandirian, serta sikap untuk menerapkan ilmu, teknologi, dan seni untuk tujuan
kemanusiaan.
Selanjutnya oleh karena adanya perubahan misi dan misi STKIP Labuhanbatu yang
ber-implikasi pada perubahan luaran yaitu menghasilkan tenaga pendidik yang mempunyai
karakter entrepreneur maka perlu dilaksanakan PPL-KKN terintegrasi yang diselenggarakan
melalui Learning Life Together atau mahasiswa belajar dengan cara Life in di STKIP
Labuhanbatu sebagai upaya membekali mahasiswa untuk dapat mempunyai karakter
entrepreneur, dimana salah satu karakter seorang entrepreneur adalah disiplin dan mandiri
yang dapat diperoleh oleh mahasiswa dengan cara bergaul dengan para masyarakat.

1.2. Dasar Pemikiran


1. Bentuk realisasi momerandum of understanding (MOU) STKIP Labuhanbatu.
2. Sebagai tanggung jawab moral civitas akademik kepada STKIP Labuhanbatu.
3. Sebagai bentuk pengabdian dan pemberdayaan perguruan tinggi yang berkelanjutan.
4. Untuk memecahkan masalah berdasarkan potensi perguruan tinggi.
5. Memberikan kesempatan untuk penerapan aspek keilmuan dan kompetensi mahasiswa
sesuai dengan kondisi STKIP Labuhanbatu secara multidisipliner.
6. Sebagai paradigma penyelenggaraan PPL.
7. Untuk meningkatkan kemampuan hard skill dan soft skill dalam bidang pembelajaran
bagi mahasiswa.
8. Untuk membangun dan meningkatkan karakter religius mahasiswa.
2

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan PPL


Tujuan umum PPL adalah sebagai wahana bagi mahasiswa calon guru untuk berlatih
agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam kegiatan
pembelajaran maupun tugas-tugas administrasi lainnya sesuai dengan tuntutan lembaga,
sedangkan secara khusus tujuan PPL adalah agar mahasiswa:
1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, sosial psikologis
sekolah dan sistem pengelolaan yang dikembangkan.
2. Menguasai dan mampu mengembangkan aspek 4 kompetensi pedagogik, sosial,
professional dan kepribadian dalam berbagai keterampilan dasar mengajar.
3. Dapat menerapkan berbagai kemampuan profesional keguruan secara utuh dan terpadu
dalam situasi nyata.
4. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial di lingkungan sekolah.
5. Menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalamannya selama
pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu dalam bentuk.

1.4. Manfaat
1.4.1. Manfaat PPL
a. Sebagai latihan melaksanakan proses belajar mengajar sebelum ke dunia mengajar
yang sesungguhnya.
b. Sebagai wahana kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki
untuk ditransformasikan kepada peserta didik.
c. Menambah pengalaman belajar mengajar dan dapat menerapkan berbagai metode,
strategi, media di sekolah binaan yang telah diperoleh selama perkuliahan.

BAB II
PENGELOLAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
3

2.1. Pembimbing
Kelompok pembimbing terdiri atas Dosen Pembimbing dan Guru Pamong.
2.1.1. Dosen Pembimbing (DP)
Dosen Pembimbing adalah dosen STKIP Labuhanbatu yang ditugasi untuk
membimbing mahasiswa PPL di sekolah. Tugas dan tanggung jawab Dosen Pembimbing
adalah sebagai berikut:
a. Membimbing mahasiswa membuat Rencana Program Kegiatan PPL dan pemanfaatan
buku penunjang PPL pada awal kegiatan PPL.
b. Secara berkala (minimal 3 kali di luar ujian PPL) membimbing mahasiswa yang
melakanakan PPL bersama dengan Guru Pamong.
c. Menilai kemajuan mahasiswa dan bersama-sama dengan Guru Pamong menentukan
kelulusan mahasiswa.
d. Mengadakan diskusi dan konsultasi dengan mahasiswa yang dibimbingnya.
e. Membimbing mahasiswa dalam membuat Laporan Akhir.

2.1.2. Guru Pamong (GP)


Guru Pamong adalah guru yang ditunjuk dan ditugasi oleh Kepala Sekolah untuk
membimbing mahasiswa calon guru selama mengikuti PPL dengan tugas-tugas sebagai
berikut:
a. Memperkenalkan calon guru kepada para siswa di sekolah tempat calon
guruberpraktek.
b. Membantu mahasiswa calon guru untuk memperoleh berbagai informasi yang terkait
dengan persiapan dan pelaksanaan PPL.
c. Bersama Dosen Pembimbing dan mahasiswa merencanakkan ProgramKegiatan PPL.
d. Membantu mahasiswa memperoleh pengalaman sebagai calon guru dengan memberi
mereka tugas, baik tugas mengajar, tugas membimbing siswa, tugas administrasi,
maupun tugas kurikuler dan ekstrakurikuler secara proporsional.
e. Memberi bimbingan (minimal 10 kali di luar ujian PPL untuk program S-1) kepada
mahasiswa selama mengikuti PPL.
f. Mendiskusikan masalah yang ditemukan dalam proses pembimbingan dengan Kepala
Sekolah dan Dosen Pembimbing.
g. Menilai kemajuan mahasiswa dan bersama-sama dengan Dosen Pembimbing
menentukan kelulusan mahasiswa.
h. Membimbing mahasiswa dalam membuat Laporan PPL.

2.2. Tahapan
Pelaksanaan kegiatan pada setiap semester dilakukan sebagai berikut.
4

a. Tahap Pra PPL (kegiatan dilakukan oleh panitia dimulai dari bulan April 2016) untuk
sosialisasi, observasi, pendekatan sosial maupun kelembagaan, penentuan wilayah,
pengelompokan mahasiswa PPL-KKN Terintegrasi, penentuan dan pelatihan DPL
PPL-KKN.
b. Tahap Pembekalan PPL (untuk mahasiswa, baik tatap muka untuk teoritik, tatap
muka untuk praktik maupun tugas mandiri) 1 minggu yakni minggu pertama bulan
Agustus.
c. Tahap pelaksanaan PPL terdiri atas: Kegiatan mahasiswa untuk survei pendekatan
sosial maupun kelembagaan dan perencanaan programdimulai dari bulan April 2016
selama 4 minggu.
d. Tahap penyusunan laporan dan responsi (dilakukan oleh mahasiswa dan dengan
waktu 1 minggu) setelah pelaksanaan PPL.

2.2.1. Perencanaan Program PPL


Penyusunan rencana kegiatan PPL dilakukan oleh Ketua PPL dan Wakil PPL, atau
panitian pelaksanaan PPL berkordinasi dengan Ketua STKIP Labuhanbatu. Perencanaan itu
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Jumlah dan distribusi mahasiswa berdasarkan penyebaran bidang studi calon guru
yang akan melaksanakan PPL.
2. Jumlah dan lokasi sekolah yang diperlukan untuk pelatihan.
3. Pemetaan sekolah tempat mahasiswa berlatih.
4. Jumlah Dosen Pembimbing dan Guru Pamong yang dibutuhkan, jadwal, tempat, dan
petugas yang terlibat dalam setiap tahap pelatihan.
5. Jadwal pertemuan koordinasi dengan kepada sekolah, Guru Pamong, Dosen
Pembimbing dan mahasiswa.
6. Jadwal pelaksanaan PPL di sekolah, meliputi pelaksanaan orientasi observasi,
pelatihan pembelajaran atau tugas-tugas keguruan lainnya secara terbimbing,
pelatihan pembelajaran dan tugas-tugas keguruan lainnya secara mandiri,
pelaksanaan ujian praktik mengajar, serta batas akhir penyerahan laporan PPL dan
nilai ujian PPL ke puket I Bidang Akademik.

2.2.2. Pemilihan Sekolah


Keberhasilan PPL ditentukan pula oleh kualitas dan kesepakatan sekolah menengah
tempat mahasiswa calon guru berlatih. Hal ini dapat dipahami karena hampir sepanjang hari
selama lebih kurang 1 bulan mahasiswa calon guru berada di sekolah. Di sekolah itu pula
mereka dibimbing oleh Guru Pamong dan Kepala Sekolah. Karena itu, perlu dipilih sekolah
yang memenuhi syarat sebagai tempat berlatih yang baik.
5

Sesuai dengan prinsip fleksibilitas vertikal dan horizontal dari kurikulum jenjang
program S1, maka dimungkinkan bagi mahasiswa untuk memperoleh kewenangan mengajar
di SMP/ SMA sederajat. Sekolah yang dipakai tempat PPL adalah sekolah yang mendapat
persetujuan dari Ketua STKIP dengan memperhatikan potensi dan janji diri (komitmen)
Kepala Sekolah, beserta staf yang ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.

2.3. Penjadwalan
Kegiatan program PPL di STKIP Labuhanbatu baru dilakukan tahun 2017. Agar
pelaksanaan PPL dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan penjadwalan yang baik
pula.Penjadwalan itu meliputi pengaturan waktu pelaksanaan tugas dan kegiatan mahasiswa,
serta Guru Pamong dan Dosen Pembimbing dalam setiap tahapan kegiatan PPL.
Tabel 2.1: Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan PPL
Waktu
No Jenis Kegiatan Lama Tempat
Pelaksanaan
1 Observasi-Orientasi Minggu ke- I 1 Minggu Sekolah
2 Pelatihan Terbimbing Minggu ke- II 1 Minggu Sekolah
3 Pelatihan Mandiri Minggu ke- III 1 Minggu Sekolah
4 Ujian Minggu ke- IV 1 Minggu Sekolah
*) Catatan
Mahasiswa yang belum memenuhi persyaratan lulus PPL sampai batas waktu yang telah
ditetapkan, diberikan kesempatan melakukan perbaikan maksimal 1 minggu sesuai dengan
kesepakatan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.Apabila dalam perpanjangan latihan tersebut
yang bersangkutan belum memenuhi syarat minimal kelulusan, mahasiswa tersebut dianggap gagal.
2.4. Pelaksanaan Program PPL
Pelaksanaan PPL di sekolah bertujuan untuk mengimplementasikan teori dan
pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama di bangku kuliah ke dalam praktek nyata
yang dibimbing secara sistematis oleh Guru Pamong dan Dosen Pembimbing yang memenuhi
syarat untuk itu. Mekanisme pelaksanaan pelatihan dan pembimbingan dalam tahap-tahap
pelaksanaan PPL menggunakan sistem berlapis berulang (sandwich sistem), yaitu cara
pelatihan yang memungkinkan mahasiswa calon guru secara siklikal dapat maju secara
berkelanjutan. Maksudnya adalah agar kelemahan dan kekurangansegera diketahui dan dapat
diadakan perbaikan sehingga pada tahap akhir pelatihan diharapkan semua mahasiswa
berhasil menyelesaikan PPL. Misalnya, mahasiswa yang sudah sampai pada tahap latihan
terbimbing namun keterampilan bertanyanya kurang baik, maka ia harus mendapat pelatihan
perbaikan Keterampilan bertanya itu dengan pada kelas berikutnya dibawah bimbingan
GP/DP. Mekanisme pelatihan dan pembimbingan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

PPL-real di Sekolah Latihan

1 2 3 4 5 6
6

Gambar 2.1. Tahapan pelaksanaan PPL


Keterangan
1= Pengenalan Lapangan Lebih Awal (PPL-Awal)
2= Observasi orientasi (satu minggu di sekolah PPL)
3= Pelatihan terbimbing (satu minggu di sekolah PPL)
4= Pelatihan mandiri (satu minggu di sekolah PPL)
5= Masa ujian (2 hari di sekolah PPL)
6= Selesai
Secara rinci mekanisme pelaksanaan pelatihan dan bimbingan ini diuraikan dalam
pembahasan berikut.
2.4.1. Pelaksanaan Pengenalan Lapangan Lebih Awal
Pengenalan lapangan bagi mahasiswa calon guru perlu dilakukan sedinimungkin.Hal
ini disebabkan pembentukan sikap profesional keguruan tidak dapat dilakukan dalam waktu
sekejap.Pengenalan lapangan secara dini dapat dilakukan melalui kegiatan melaksanakan
tugas-tugas tertentu ke sekolah tanpa mengurangi penugasan mahasiswa yang mengambil
mata kuliah tertentu, untuk melakukan observasi di sekolah atau observasi kegiatan
pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan suatu kesepakatan antara UPT PPL STKIP
Labuhanbatu dengan Dinas Pendidikan. Mahasiswa yang melaksanakan PPL-Awal secara
berkelompok (maksimal11 orang) dipersilakan memilih sendiri sekolah latihannya dengan
membawa surat pengantar dan surat tugas dari lembaga. Kepala sekolah bersangkutan akan
menindaklanjuti dengan menunjuk guru pembimbing. Mahasiswa yang akan melaksanakan
kegiatan pengenalan lapangan lebih awal (PPL-Awal) mengikuti langkah sebagai berikut:
(1) Mengikuti pembekalan secara penuh yang diselenggarakan oleh Panitia PPL
(2) Selanjutnya mahasiswa akan menerima berkas yang berisi: surat pengantar dari Puket I
Bidang Akademik untuk ke sekolah dan buku pedoman PPL.
2.4.2. Pelaksanaan Observasi-Orientasi dan Pembimbingannya
Pelaksanaan kegiatan observasi-orientasi lapangan dilakukan pada 1 minggu pertama
sejak mahasiswa diterjunkan di sekolah untuk berpratik selama ± 1 bulan. Kegiatan ini
dilakukan agar mahasiswa calon guru menjadi lebih akrab dengan lingkungan tempat mereka
praktik. Pelaksanaan observasi-orientasi ini dimulai sejak mahasiswa diserahkan ke sekolah
mitra. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dibimbing oleh Guru Pamong untuk memperoleh
7

berbagai pengalaman atau informasi yang berkaitan dengan kegiatan kegiatan akademik,
misalnya mengamati minimal tiga orang guru model (satu guru mata pelajaran sejenis dan
dua orang guru mata pelajaran yang lainnnya), mengenal berbagai kegiatan administrasi
(misalnya daftar guru, daftar hadir murid, daftar nilai), mengenal kegiatan nonmengajar
(seperti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler) dan mempelajari lingkungan fisik, sosial dan
kultur sekolah. Keberhasilan mahasiswa mengenal lapangan dan mengamati Guru Pamong
dengan baik mereka dibimbing menggunakan lembar observasi dan orientasi PPL-Real
terlampir.Hasil observasiorientasi serta refleksi mereka mengenai hal-hal yang telah
dilatihkan dan dialami itu dijadikan bahan laporan akhir.
2.4.3. Pelaksanaan Pelatihan Terbimbing
Pada tahap ini mahasiswa calon guru berlatih mengintegrasikan berbagai kemampuan
keguruan secara utuh dalam situasi yang nyata di sekolah, dalam model pembelajaran yang
relevan, dibimbing Guru Pamong dan Dosen Pembimbing.Pendekatan yang digunakan adalah
supervisi klinis. Fokus perhatian dalam pelatihan terbimbing ini adalah persiapan mengajar,
penerapan keterampilan dasar mengajar secara terintegrasi dalam latar alamiah dan
bervariasi, pengelolaan proses belajar mengajar, dan dampaknya terhadap siswa.

2.4.4. Pelatihan secara Mandiri


Pada hakikatnya tahap ini adalah merupakan tahap inti dari kegiatan PPL dan
kesempatan bagi mahasiswa untuk berlatih secara mandiri menerapkan secara utuh dan
terintegrasi segala kemampuan keguruan di dalam situasi nyata di sekolah mitra, pengayaan
konteks, dan mengasah kemampuan refleksi termasuk mengatualisasikan model-model
pembelajaran inovatif. Dalam melakukan kegiatan mengajar maupun keguruan lainnya,
mahasiswa diberi kesempatan secara mandiri merencanakan, melaksanakan, dan menilai
hasilnya.
Guru Pamong dan Dosen Pembimbing sudah makin mengurangi peranan
supervisinya, tapi dalam waktu-waktu tertentu, misalnya setiap tiga hari sekali atau seminggu
sekali, diadakan pertemuan balikan antara mahasiswa calon guru dengan Dosen Pembimbing,
Guru Pamong dan atau teman sejawatnya (mahasiswa praktikan) untuk mendiskusikan hal-
hal yang perlu mendapat perhatian menurut hasil pengamatan masing-masing. Pada tahap ini
mungkin diadakan pelatihan perbaikan jika mahasiswa praktikan masih belum menguasai
salah satu keterampilan dasar mengajar, metode mengajar bidang studi, atau aspek-aspek
tugas keguruan lainnya.Pada tahapan pelatihan mandiri mahasiswa harus sudah mulai
8

menyiapkan laporan akhir PPL-nya yang harus diserahkan kepada Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing sebagai syarat maju ujian akhir PPL, satu minggu sebelum ujian.
2.4.5. Ujian Praktik Pembelajaran
Ujian praktik mengajar dilaksanakan jika Guru Pamong dan Dosen Pembimbing telah
berpendapat bahwa pencapaian kualitas hasil pelatihan sudah cukup memadai dan mahasiswa
sudah siap ujian.Seminggu sebelum ujian calon guru memperoleh materi dari Guru Pamong
beserta jadwal ujian.Pelaksanaan evaluasi ujian PPL menggunakan format evaluasi program
pengalaman lapangan (PPL) STKIP Labuhanbatu.Penilaian untuk ujian dilakukan terhadap
komponen persiapan/perencanaan mengajar, prosedur mengajar, hubungan sosial, dan laporan
PPL.

BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA

1.1. Hak dan Kewajiban Mahasiswa

Setiap mahasiswa yang melaksanakan Program PPL memiliki Hak dan kewajiban
mahasiswa yang serta merta wajib dilakukan dan dapat dituntut pertanggung jawabannya
oleh pihak-pihak terkait. Mahasiswa dituntut untuk memiliki kesadaran dan tanggung jawab
penuh dalam mengemban tugas-tugasnya dalam pelaksanaan program PPL.
Adapun hak mahasiswa adalah sebagai berikut:
9

1. Mendapatkan buku pedoman PPL STKIP Labuhanbatu.


2. Mendapatkan dosen pembimbing lapangan yang diberikan pihak panitia dari STKIP
Labuhanbatu.
3. Mendapatkan pengarahan dan pembinaan selama PPL di sekolah dan masyarakat.
Sedangkan kewajiban yang harus dilakukan oleh mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Membayar uang pendaftaran PPL ke Administrasi STKIP Labuhanbatu.
2. Mengikuti pembekalan bagi mahasiswa PPL yang diselenggarakan oleh TIM UPT
PPL STKIP Labuhanbatu.
3. Melaksanakan kegiatan PPL dengan sungguh-sungguh untuk menjaga nama baik
STKIP Labuhanbatu.
4. Mengisi buku aktivitas harian yang berisi catatan aktivitas mahasiswa sejak tiba
dilokasi kerja PPL sampai selesai.
5. Membuat Matriks program kerja PPL terintegrasi dan pelaksanaannya.
6. Membuat laporan akhir pelaksanaan PPL.

1.2. Tata Tertib Mahasiswa


Tata tertib yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh mahasiswa dalam pelaksanaan
program PPL di sekolah adalah sebagai berikut:
1. Setiap peserta PPL wajib membawa jas almamater dan identitas diri lainnya sebagai
mahasiswa STKIP Labuhanbatu dan memakainya pada acara-acara formal.
2. Setiap peserta PPLwajib menjaga diri dan nama baik almamater STKIP Labuhanbatu.
3. Setiap peserta PPL-KKN terintegrasiwajib selalu berpakaian rapi dengan tetap
menjaga kesopanan dan selalu menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di tempat
PPL.
4. Setiap peserta PPL wajib menjalankan dan memenuhi program-program yang telah
direncanakan dan disepakati bersama secara sungguh-sungguh dan bertanggung
jawab.
5. Setiap peserta PPL terintegrasiharus menjaga hubungan baik sesama peserta PPL-
dan tetap menjaga kekompakan dalam belajar dan berkarya nyata di masyarakat.
6. Setiap peserta PPL harus menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak terkait di
sekolah dan anggota masyarakat.
7. Setiap peserta PPL harus tetap berlaku santun sebagai sosok yang sedang belajar dan
membelajarkan masyarakat sehingga tercipta hubungan baik yang terhindar dari
permusuhan.
10

8. Setiap peserta PPL harus selalu aktif dan kreatif dalam menjalankan program-
programnya sehingga dapat memberikan contoh dan memotivasi masyarakat sekitar
untuk mendukung program-program yang telah dirancang.
9. Setiap mahasiswa PPL wajib menjunjung tinggi nilai-nilai baik, adat-istiadat, dan
kebiasaan yang berlaku di masyarakat dan menahan diri untuk tidak menimbulkan
masalah apabila ada hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan dirinya.

1.3. Larangan

1. Setiap peserta PPL tidak diperkenankan mengenakan pakaian yang tidak santun yang
dapat menimbulkan pergunjingan di sekolah dan masyarakat.
2. Setiap peserta PPL dilarang merokok, membawa dan melakukan minum-minuman
keras dan obat-obat terlarang.
3. Setiap peserta PPL dilarang melakukan perbuatan-perbuatan negatif dalam hal
hubungan pria dan wanita yang bukan muhrim.
4. Setiap peserta PPL dilarang melakukan ataupun ikut-ikutan dalam perihal perjudian.
5. Setiap peserta PPL tidak boleh meninggalkan lokasi PPL selama melaksanakan
program, kecuali melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan realisasi program-
program PPLdan kegiatan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Setiap peserta PPL dilarang membuat stempel PPL.
7. Setiap peserta PPL tidak boleh menerima tamu di luar kegiatan PPL lebih dari pukul
21.00 WIB.

1.4. Aturan Umum

1. Pemondokan mahasiswa pria dan mahasiswa wanita terpisah (tidak dalam satu rumah
pemondokan) kecuali di dalam rumah tersebut terdapat ibu kosnya.
2. Peserta PPL harus menandatangi daftar hadir yang disiapkan di lokasiPPL-KKN
terintegrasi.
3. Ketika meninggalkan lokasi PPL mahasiswa harus mengisi berita acara kegiatan yang
akan dilakukan (kegiatan tersebut terkait dengan program PPL atau kegiatan lain yang
diizinkan berdasarkan aturan).
11

1.5. Pembinaan dan Pengawasan


Pelaksanaan PPL STKIP Labuhanbatu agar semua kegiatan program yang
dilaksanakan berjalan dan berhasil baik, perlu adanya arahan dan bimbingan untuk membantu
mahasiswa dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi pada tahap survei maupun
tahap pelaksanaan, agar mereka tidak salah arah atau tidak sesuai dengan rencana yang telah
dipersiapkan. Arahan dan bimbingan juga dilaksanakan untuk tahap penyusunan proposal
kegiatan maupun penyusunan laporan.Baik arahan maupun bimbingan dalam kegiatan ini
dilakukan oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan).

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PPL

1. Halaman Sampul
2. Halaman Pengesahan
3. Daftar Isi
4. BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Tujuan Kegiatan
1.3. Manfaat
BAB II. Gambaran Umum Lokasi
12

2.1. Profil Sekolah


2.2. Gambaran Kurikulum Sekolah
BAB III. Pelaksanaan Kegiatan
3.1. Waktu dan Tempat PPL
3.2. Tahapan Kegiatan PPL
3.2.1. Tahapan Kegiatan PPL

Daftar Pustaka
Lampiran
Dokumentasi
Penulisan laporan mengikuti ketentuan sebagai berikut.
a. Diketik dengan komputer pada kertas A4, Jarak 1,5 spasi, huruf Time New Roman,
font 12. Dengan ukuran margin Top: 3 cm, Bottom: 3 cm, Right: 3 cm, dan Left: 4
cm.
b. Sampul laporan warna biru muda.

DAFTAR LAMPIRAN YANG HARUS DIKERJAKAN MAHASISWA PPL

1. Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing Lapangan


2. Lembar Persetujuan Kepala Sekolah.
3. Daftar Nama Mahasiswa Peserta PPL
4. Daftar Hadir Pembekalan Mahasiswa PPL
5. Jadwal Piket Harian di Sekolah
6. Administrasi Program PPL di Sekolah
a. Kalender Pendidikan
b. Program Tahunan (Prota)
c. Program Semester (Prosem)
13

d. Silabus
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
7. Lembar Penilaian Guru
8. Lembar Penilaian Dosen

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Buku Pedoman PPL. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja: Undiksha
Anonim. 2013. Buku Pedoman Akademik. Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja:
Undiksha

Harahap, Risma Delima. 2014. BukuPedoman PPL. Rantauprapat: STKIP Labuhanbatu.


Ritonga, Nurhakima.2014. BukuPedoman PPL. Rantauprapat: STKIP Labuhanbatu.
Rusman (2010).Panduan Praktik Pembelajaran Micro. UPPL UNY
Sari, Novi Fitriandika. 2014. BukuPedoman PPL. Rantauprapat: STKIP Labuhanbatu.
Sulo. 1995. Supervisi Klinis. Jakarta: Dirjen Dikti
14

Anda mungkin juga menyukai