PENDAHULUAN
1
Zulheldi, dkk, Panduan Teknis Pelaksanaan Pengalaman Lapangan (PPL) Periode Juli s/d
Oktober tahun 2021/2022, (Padang: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 2021), h. 1
1
melainkan juga harus bertugas mendidik peserta didiknya, khususnya untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan di setiap lembaga pendidikan
dan umumnya untuk mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia yang disebut tujuan pendidikan nasional.
Untuk mewujudkan tujuan besar ini, mahasiswa pendidikan sebagai
seorang calon pendidik haruslah terjun langsung ke lapangan untuk
menerapkan ilmu yang telah didapatkan di kampus dan mendapatkan
pengalaman belajar yang diharapkan sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat
nantinya, karena kehidupan masyarakat berbeda dengan kehidupan kampus.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan upaya pemberian
pengalaman secara langsung kepada mahasiswa melalui dua jenis kegiatan di
sekolah yaitu: Kegiatan Belajar Mengajar (teaching), dan kegiatan
administrasi (non teacing). Mahasiswa dipersiapkan menjadi seorang pendidik
profesional. Profesi pendidik merupakan pekerjaan yang mulia. Sebab
pendidik merupakan faktor penerang masa depan bangsa. Namun profesi
pendidik juga memiliki beban dan tanggung jawab yang besar. Oleh karena
itu, sebelum memegang profesi tersebut mahasiswa diterjunkan langsung ke
sekolah-sekolah yang telah ditetapkan oleh pihak kampus. Mahasiswa dapat
menerapkan teori-teori pendidikan dan ilmu yang didapat selama berada di
bangku perkuliahan.
Setelah dilaksanakannya kegiatan PPL, mahasiswa perlu menyusun
laporan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai bahan
evaluasi dan proses perbaikan dan peningkatan dimasa yang akan datang.
2
1. Melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu yang
dipelajarinya dalam situasi nyata, baik untuk kegiatan mengajar maupun
tugas-tugas non mengajar melalui daring maupun luring.
2. Mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru yang profesional dalam
mengajar.
3. Mempersiapkan calon tenaga kependidikan tentang seluk beluk hal-hal di
luar pembelajaran di lapangan.
4. Mempersiapkan mahasiswa memiliki kompetensi paedagogik,
profesional, personal, sosial, dan memiliki kemampuan leadership.
5. Mempersiapkan mahasiswa memiliki kemampuan teknologi informasi,
metode pembelajaran daring maupun luring yang meaningfull (bermakna)
PPL dilaksanakan dalam ruang lingkup kegiatan mengajar dan non
mengajar di Madrasah /Sekolah yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan
pengajaran, serta kegiatan-kegiatan yang bersifat non mengajar seperti
melaksanakan kegiatan administrasi, ektrakurikuler, dan lain sebagainya di
Madrasah /Sekolah.2
2
Ibid, h. 1-2
3
terencana, dimulai dari waktu yang telah ditetapkan pula. Tepatnya dimulai
dari tanggal 18 Juli sampai 13 Oktober 2022, dengan objek sekolah yang
dituju adalah SMP Negeri 5 Padang Panjang, yang diperuntukkan terhad`ap
Mahasiswa Jurusan yang telah memenuhi klasifikasi atau syarat-syarat yang
telah ditentukan oleh unit penyelenggara.
Secara Umum Kegiatan PLL dibagi dalam beberapa tahap:
1. Persiapan
Mahasiswa yang akan melakukan PPL harus menguasai
keterampilan dasar mengajar yang diatur dalam kurikulum MKDK dan
MKPBM melalui mata kuliah Micro Teaching. Mata kuliah micro
teaching memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang keterampilan
dasar mengajar secara terbimbing dalam rangka menjadi guru profesional.
Dalam kegiatan mata kuliah micro teaching juga diperkenalkan tentang
kegiatan pengalaman atau pengenalan Madrasah/ Sekolah oleh dosen
micro teaching dan Laboratorium FTK.
Pelaksanaan micro teaching dipercayakan kepada dosen yang
ditunjuk untuk melaksanakannya selama satu semester dengan bobot 2 sks.
Penunjukan dosen pengampu mata kuliah micro teaching ini ditentukan
oleh prodi dengan kriteria bahwa dosen tersebut mempunyai latar
belakang Pendidikan Keguruan.
a. Pendaftaran mahasiswa
Mahasiswa yang akan mengikuti PPL diharuskan:
1) Mendaftar melalui portal PPL dengan mengisi dan menandatangani
formulir dan surat pernyataan oleh Ketua Prodi atau Sekretaris
Prodi.
2) Mengisi KRS tentang mata kuliah PPL yang sedang diambil.
3) Mahasiswa yang mengambil mata kuliah PPL tidak diperkenankan
mengambil mata kuliah 8tatap muka kecuali skripsi, KKN atau
tugas lain dari dosen yang sifatnya bukan kegiatan tatap muka.
4) Menyerahkan bukti pendaftaran dan surat pernyataan yang telah
diisi dan ditanda tangani oleh Ketua/Sekretaris Prodi.
4
b. Penjajakan lokasi
Sekolah dan Madrasah sebagai tempat pelaksanaan PPL
diusulkan dan ditetapkan berdasarkan SK Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Imam Bonjol Padang dengan berkoordinasi dengan
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat dan Kepala kantor
Kementrian Agama, Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota,
Kepala Madrasah/ Sekolah yang dijadikan mitra Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Imam Bonjol Padang yang disepakati sebelumnya.
Tujuan penjajakan untuk menentukan lokasi Sekolah/Madrasah yang
akan dipakai sebagai tempat praktik.
Jumlah mahasiswa yang mengikuti PPL berjumlah 683
mahasiswa terdiri dari prodi (Pendidikan Agama Islam, Pendidikan
Bahasa Arab, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Guru
Madrasah Islamiyah, Tadris Matematika, Bahasa Inggris, IPA/Fisika,
Tadris IPS Sejarah.
c. Perekrutan Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
1) Penetapan guru pamong diusulkan oleh kepala Madrasah/ Sekolah
berdasarkan kriteria atau persyaratan yang telah ditetapkan.
2) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) diusulkan oleh ketua labor
dan di SK-kan oleh Rektor berdasarkan usulan Dekan Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan
d. Pembekalan
Sebelum mahasiswa dikirim ke Madrasah/ Sekolah latihan
dilaksanakan kegiatan Pembekalan sebagai berikut:
1) Pembekalan dengan materi :
a) Sistem Manajemen PPL
b) Pemahaman kurikulum merdeka dan teknologi informasi dalam
pembelajaran
c) Penguatan kompetensi guru
d) Sistem penilaian PPL
e) Sistem Pelaporan
5
2) Pertemuan dengan guru pamong diadakan dalam bentuk panel
diskusi atau daring yang membahas tentang proses pelaksanaan
PPL dalam meningkatkan profesionalisme guru di Madrasah/
Sekolah.
3) Pertemuan dengan dosen pembimbing juga diadakan dalam bentuk
panel diskusi.
4) Pertemuan segitiga antara dosen pembimbing, guru pamong dan
mahasiswa.
5) Membentuk Koordinator PPL di lapangan.
2. Pelaksanaan
a. Penyerahan mahasiswa PPL dilaksanakan melalui aplikasi zoom
meeting. Penyerahan mahasiswa PPL secara resmi dilakukan oleh
Dekan Fakultas tarbiyah dan Keguruan kepada seluruh kepala sekolah
tempat PPL dengan dihadiri wakil dekan, Ketua labor PPL, DPL PPL,
kepala sekolah, Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama di
Kabupaten/Kota serta perwakilan mahasiswa PPL.
b. Monitoring pelaksanaan PPL dilaksanakan melalui komunikasi secara
langsung (tatap muka). Monitoring ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran tentang kompetensi Paedagogik, Profesional, Personal dan
Sosial mahasiswa, baik yang bersifat kegiatan teaching maupun non-
teaching. Melalui monitoring ini diharapkan akan diperoleh berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam pelaksanaan PPL
serta menerima berbagai saran dari Madrasah/ Sekolah untuk solusi
dari permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan PPL.
c. Kegiatan penjemputan kembali mahasiswa PPL. Kegiatan
penjemputan mahasiswa akan dilakukan melalui tatap muka.
Penjemputan atau penyerahan kembali mahasiswa PPL dari sekolah
pada pihak kampus.
6
a. Orientasi, berupa serangkaian kegiatan yang menuntut mahasiswa
mengenal seluruh aspek yang ada di Madrasah/ Sekolah latihan
sebelum kegiatan pelatihan mengajar dan non mengajar. Pengenalan
ini meliputi pengenalan fisik, administrasi, akademik dan sosial yang
dibimbing oleh kepala Madrasah/ sekolah latihan, guru pamong dan
dosen pembimbing.
b. Latihan mengajar meliputi mengajar terbimbing dan mandiri. Pelatihan
terbimbing bertujuan untuk melatih mahasiswa bertanggung jawab
melaksanakan tugas sebagai guru. Fokus dalam penelitian ini adalah
persiapan dan pelaksanaan pengajaran. Kegiatan ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab pembimbing lapangan (DPL). Bimbingan
menggunakan pendekatan supervisi klinis.
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa antara lain:
1) Merencanakan dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
2) Memilih dan menggunakan strategi belajar.
3) Mendesain alat peraga dan memggunakannya dalam kegiatan
mengajar.
4) Melaksanakan kegiatan pelatihan mengajar di kelas.
5) Melaksanakan penilaian terhadap kegiatan belajar peserta didik.
6) Menganalisis dan mendiskusikan pelaksanaan penagajaran dengan
guru pamong dan dosen pembimbing lapangan.
7) Mempersiapkan 2 buah buku harian dan untuk laporan (buku isi
100).
Latihan mengajar mandiri bertujuan untuk melatih mahasiswa PPL
bertanggung jawab penuh sebagai guru.
c. Kegiatan Non Mengajar
Kegiatan non mengajar merupakan kegiatan yang mendukung
mengajar secara umum. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pengalaman kepada mahasiswa berkenaan dengan hal-hal yang
7
mendukung kegiatan pendidikan secara umum dan menunjang
keberhasilan program pengajaran.
Ruang lingkup dari kegiatan non mengajar ini adalah:
1) Memberikan bimbingan kepada peserta didik yang
menemui kesulitan dalam kegiatan belajar, jika perlu melaksana-
kan konsultasi dengan orang tua/wali peserta didik, beik melalui
daring maupun luring.
2) Mengerjakan tugas administrasi kelas dan sekolah.
3) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstarkurikuler kalau
dimungkinkan saat pelaksanaan di era pandemi, seperti kegiatan
TPA/TPSA, pramuka, palang merah, UKS, peringatan hari besar
Islam, dan lain-lain.
4) Melibatkan diri dalam kegiatan Madrasah/ sekolah baik daring
maupun luring.
5) Melibatkan diri dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh
Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) dan Musyawarah Guru Bidang Studi (MGBS).
6) Mengetahui struktur dan tata kerja Madrasah/ Sekolah, Komite
Sekolah, OSIS serta Kemenag dan Kemendiknas.
7) Mengetahui proses kenaikan pangkat guru dan staf administrasi.
8) Mengenal dan mampu mengisikan rapor peserta didik dalam
bentuk program.
9) Membantu pelaksanaan ujian mid, semeseter, atau Ujian Negara
dan ujian akhir baik melalui daring maupun luring.
d. Kegiatan Komponen Sosial
1) Memakai pakaian yang sesuai dengan ketentuan madrasah/sekolah
pelatihan selama PPL.
2) Tidak mencemari sikap dan perilaku di lokasi PPL
3) Menjaga nama baik lembaga Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
4) Berpenampilan Islami sesuai dengan ciri-ciri seorang guru yang
baik.
8
5) Mematuhi semua peraturan berlaku di madrasah atau sekolah.
6) Mengikuti petunjuk-petunjuk penanggung jawab PPL, kepala
pamong, sekretaris pamong, guru pamong dan dosen pembimbing
lapangan.
7) Menjalin kerjasama yang baik dengan staf pengajar, staf
administrasi dan teman sejawat.
8) Menyesuaikan diri dengan lingkungan/masyarakat dan lembaga di
daerah tempat pelaksanaan PPL.
9) Membina hubungan baik dengan orang tua/wali peserta didik,
masyarakat sekitar dan lembaga-lembaga terkait dengan
pendidikan.
10) Mengkoordinasikan kepada DPL seluruh aktifitas berupa praktik
mengajar maupun non mengajar baik daring maupun luring.
11) Ujian Praktik Mengajar Ujian praktik mengajar dilaksanakan jika
guru pamong dan dosen pembimbing lapangan telah berpendapat
bahwa mahasiswa tersebut telah mencapai kualitas yang cukup
memadai dan mahasiswa juga menyatakan siap untuk diuji.
Beberapa hari sebelumnya mahasiswa harus menyiapkan persiapan
mengajar yang disetujui oleh pamong. Format evaluasi disediakan
oleh tim pelaksana PPL Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN
Imam Bonjol Padang.
e. Penulisan Laporan
Karya tulis yang dibuat oleh mahasiswa PPL berupa ”Studi
Kasus” yang sumbernya berasal dari seluruh fenomena yang
berkembang di Madrasah/Sekolah pelatihan yang berkaitan dengan
proses pembelajaran.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah penaksiran terhadap keberhasilan persiapan
dan pelaksanaan PPL.
9
g. Sanksi Akademik Mahasiswa yang tidak melaksanakan kegiatan PPL
sesuai dengan ketentuan yang berlaku akan dikenakan sanksi
akademik, berupa penarikan dari Madrasah/ Sekolah pelatihan
sehingga yang bersangkutan harus mengikuti PPL pada periode
berikutnya.
4. Waktu
PPL tahun akademik 2022/2023 ini dilaksanakan mulai tanggal 18
Juli s/d 13 Oktober 2022.
5. Tempat
Kegiatan PPL tahun akademik 2022/2023 dilaksanakan di
Madrasah/ sekolah yang ada di Sumatera Barat, dan dekat dengan tempat
tinggal mahasiswa berasal. Lembaga pedidikan atau Madrasah/sekolah
yang dijadikan sebagai tempat pelatihan adalah beberapa Madrasah
Ibtidaiyah (MI), SD, SDIT, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN),
Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMP N), Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N), dan Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMK N), Pondok Pesantren (Ponpes) yang
ada di Sumatera Barat.3
Lokasi yang dipilih penulis untuk pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) adalah SMP Negeri 5 Padang Panjang.
3
Ibid, h. 11-21
10
BAB II
GAMBARAN UMUM
11
PROFIL / GAMBARAN KEADAAN SEKOLAH
A. Identitas Sekolah
6. NPSN : 10304695
7. SSN : 201086202010
12
II. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 5 Padang Panjang
A. Visi
13
B. Misi
C. Tujuan Sekolah
Tujuan yang ingin dicapai oleh SMPN 5 Padang Panjang adalah sebagai
berikut:
D. MOTTO
Motto SMP Negeri 5 adalah Kreatif Meraih Prestasi
14
E. Program Sekolah
1. Sekolah Adiwiyata
2. Sekolah Sehat
3. Sekolah Ramah Anak
4. Sekolah Sadar Hukum
5. Sekolah Karakter dan SPAB
6. Sekolah Tahfiz
7. Sekolah Inklusi
8. Sekolah literasi
9. Smart School
10. Spenfive TV
F. Prestasi Sekolah
1. Sekolah adiwiyata ( Tingkat Propinsi menuju Nasional)
2. Sekolah Sehat ( Tingkat Kota menuju Propinsi)
3. Sekolah ramah anak ( Tingkat Kota menuju Propinsi)
4. Sekolah Sadar Hukum ( Tingkat Propinsi)
C. Kurikulum Sekolah
4
Tarpan Suparman, Kurikulum dan Pembelajaran, (Purwodadi: CV. Sarnu Untung, 2020),
h. 1
15
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Dalam kurikulum mereka belajar, guru dituntut untuk secara
profesional merancang pembelajaran afektif dan bermakna,
mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang
tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi
secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. 5 Harapannya peserta
didik dapat memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang meningkat dan berkembang sesuai jenjang pendidikan yang telah
ditempuhnya sehingga akan dapat berpengaruh menentukan kesuksesan
dalam kehidupan selanjutnya.6SMP Negeri 5 padang panjang sudah
menerapkan kurikulum 2013 namun di kelas 7 sekolah ini menerapkan
kurikulum merdeka belajar, agar tercapainya tujuan kognitif, afektif, dan
psikomotik peserta didik di SMP Negeri 5 padang panjang sehingga
diharapkan Terwujudnya manusia yang Taqwa Berakhlak mulia berilmu
pengetahuan dan unggul dalam prestasi.
5
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum merdeka, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013), h. 99-125
6
M. Fadhilah. Implementasi Kurikulum 2013, AR-RUZ MEDIA:Yogyakarta, 2014, h. 16-
17
16
1. IDENTITAS GURU.
11 Dra. Sasmita Ely 19640914 200701 2 003 Penata Tk. I III/d 081364196970
13 Ani Sumartini, S.Pd 19630820 198412 2 004 Penata Tk. I III/d 085274523028
14 Misra Lelli, S. Pd.I 19760101 200501 2 012 Penata Tk. I III/d 081277984292
15 Mira Amazola, M.Pd 19830915 201001 2 010 Penata Tk. I III/d 081374064683
16 Yocha Falentina Helmy, S.Pd., M.Pd 19860216 200902 2 001 Penata Tk. I III/d 08116681868
17 Rezy Anggraini, S.S., M.Pd 19830925 200902 2 001 Penata Tk. I III/d 081266091342
18 Isra Haryati, S.Pd 19710920 200604 2 020 Penata Tk. I III/d 085263218745
28 Hendra Susanti, S.IQ, S.Pd.I 19830406 200902 2 001 Penata III/c 085265604511
29 Sailil Candra S.Pd 19681019 200701 1 002 Penata Muda Tk. I III/b 085356948924
30 Aswandi, S.Pd 19701029 200801 1 001 Penata Muda Tk. I III/b 0812676394
31 Rahmat Habibullah, S.Pd.I 19850613 201101 1 007 Penata Muda Tk. I III/b 085263926440
32 Williawati, S.Pd 19730805 200801 2 001 Penata Muda Tk. I III/b 081270379573
33 Rachmiwati, S.Pd 19800111 200604 2 006 Penata Muda Tk. I III/b 082146585639
17
34 Afrizal, S.Pd 19720315 200501 1 014 Penata Muda Tk. I III/b 082169010932
35 Lahara Yunuarsi, S.Pd 19770126 200801 2 004 Penata Muda Tk. I III/b 081266092102
37 Nina Novena, S.Pd 19861118 202012 2 005 Penata Muda III/a 082391307191
38 Ilmiatul Ihsan, S.Pd 19930425 202012 2 007 Penata Muda III/a 085272900859
39 Fatri Wulan Dari, S.Pd 19930607 202012 2 010 Penata Muda III/a 081534978415
44 Edwin - - - 081374437249
47 Adrius - - - 081374351869
48 Usman - - - 081266581300
49 Demriboy, SE - - - 081363359390
53 Jumardi - - - 085263325935
18
2. STRUKTUR ORGANISASI SMP NEGERI 5 PADANG PANJANG
KEPALA SEKOLAH
KETUA KOMITE
Milda Guza, S. Kom
Zulfadri (NIP. 19740928 200312 2 003
WAKIL SARANA PRASARANA WAKIL KURIKULUM WAKIL KESISWAAN KOORDINATOR TATA USAHA
Bayarnita S.Pd Desfi Zulma M.Pd Mira Amazola, M.Pd Dra. Sulastri
NIP. 19710121 200312 2 001 NIP. 19771202 200212 2 003 NIP. 19830915 201001 2 010 NIP. 19670621 200701 2 018
KEPALA LABOR TIK KEPALA KEPALA LABOR IPA STAF TATA USAHA
PERPUSTAKAAN
Hairul, S. Kom Syafrizal, S. Pd. Bio Indriana devita, A. Md
Dra Wirnawati
Widya Isman, Amd. Akun
STAF PERPUSTAKAAN GURU BK
Nuning Versianita, S.Kom
Drs. Amverianus, M. Pd
Dewi Angraini, A.Md Melva Syahrial, S. Pd
Rachmiwati, S.Pd
19
3. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2021/2022 dan 2022/2023
Jenis Kelamin
Jumlah
Total
No Kelas Rombel
20212022 2021/2022
2018 2019
2018/201 2019/
/201 /202 L P
9 2020
9 0
Pendidikan
N
Jabatan
o
1. Kepala Sekolah 1 1
2. Wakil Kepsek 3 1 4
3. Guru Tetap 2 44 3 49
4. GTT 3 3
5. Pegawai Tetap
6. Pegawai Honorer 1 3 3 2 9
20
Tahun 2022/2023
Pendidikan
N
Jabatan
o
1. Kepala Sekolah 1 1
2. Wakil Kepsek 3 1 4
3. Guru Tetap 2 44 3 49
4. GTT 3 3
5. Pegawai Tetap 1
6. Pegawai Honorer 1 3 3 2 9
Tahun 2022/2023
Pendidikan
N
Jabatan
o
1. Kepala Sekolah 1 1
2. Wakil Kepsek 2 2 4
3. Guru Tetap 2 31 5 38
4. GTT 3 3
21
5. Pegawai Tetap 0
6. Pegawai Honorer 1 1 3 3 4 12
5. Alokasi Dana
6. Ekstra Kulikuler
22
2019/2020 2020/2021
Kelas
Sm 1 Sm 2 Sm 1 Sm 2
9. Persentase siswa putus sekolah kelas VII dan VIII setiap akhir tahun
pelajaran, minilmal 2 tahun terakhir.
No 2019/2020 2020/2021
23
Kelas VII (%) Kelas VIII (%) Kelas VII (%) Kelas VIII (%)
1. - - - -
24
12. Alasan pemilihan SMP Negeri 5 Padang Panjang karena memiliki
potensi dan tersedianya bahan baku (pendukung). Hal ini dibuktikan
dengan tingginya jumlah peminat ke SMP Negeri 5
2 Faren
Padang
Tahfiz Kuntum Juara II Panjang 2017
Khaira
Sherly Harapan 2
Alfita
25
Dwina
6 Faren
Propins
Tahfiz Kuntum Juara 1 2017
i
Khaira
7 M. Irvan
Padang
LPI Helguera Juara II Panjang 2017
dkk
9 Agil
Fadhilla
Sabri Juara 1
Padang
Bintang Sains Panjang 2017
Fransiscus Juara 2
Asisi
Andika
10 Farren
Tahfiz 3 Juz Propins
Khuntum Juara 2 2018
Batik Birru i
Khaira
11 Kaligrafi Dayana
Propins
Islam Batik Syifa Juara 2 2018
i
Birru Atayu
12 Rangga Padang
LPI Juara 2 Panjang 2018
Saputra
14 Farren
MTQ( Tahfiz Padang
Khuntum Juara1 Panjang 2018
5 Juz)
Khaira
15 Farren
Tahfiz Sept
Quntum Juara I Sumbar
Alquran 2018
Khaira
26
16 Tahfiz Stefanie
Juara 1 Sumbar 2018
Alquran Amelia
17 Reyhan
Olahraga LUtviansy Juara 3 Sumbar 2018
ah
18 Bintang
Karate Juara 2 O2SN 2018
Alkalif
19 Aorora
Bulu Tangkis Galuh Juara 1 O2SN 2018
Melfia
20 Berliana
Karate Juara 2 O2SN 2018
Daniela
21 Jonathan
Desain Poster Juara 3 FL2 SN 2018
Sebastian
22 Alifa Padang
Desain Poster Juara 3 panjang 2018
Glaudio
24 Kheista
Olimpiade Padang
Cinta Juara 2 panjang 2018
Matematika
Utama
25 Nabila Padang
TTG Juara 1 panjang 2018
Elfira,dkk
26 Finalis
Fransiscus Kuis
Nasio
Kuis Kihajar Azizi Kihajar 2018
nal
Andika TK
Nasional
27 Faren
Tahfiz
Kuntum Juara II Propinsi Sumbar 2018
Alquran
Khaira
27
Islami Atayu
29 Rangga
LPI Juara 2 Kota 2018
Fitiadi
30 Aurora
Badminton Juara 1 Kota 2018
Galuh
31 Tahya
Karate Isna Juara 1 O2SN 2018
Kirana
32 Diana
Pencak Silat Juara 2 O2SN 2018
Putri
33 Gudep
Giat Prestasi Juara 1 Kota 2018
SMPN 5
34 Lomba
Outbond PIK-R
Juara 3 Kota 2018
Kreatifitas SMP N 5
PIK-R
35 Stevani
Lomba Tahfiz
Amelia Juara 2 Sumbar 2018
berantai
dkk
36 Gudep
Giat prestasi Juara 1 Kota 2018
SMP N 5
37 Endar
Nasio
OGN IPA Madesa, Juara 3 2019
nal
M.Pd
38 Sandi
Passing
OSN IPS Rahmat Sumbar 2019
grade
Azhari
39 Chelvin
Atletik Juara 2 O2SN Kota
Nofrida
40 Aulia
Bulu Tangkis Juara 2 O2SN Kota 2019
Nisa
28
41 Bintang
Karate Juara 2 O2SN Kota 2019
Alkalif
42 Diana
Pencak Silat Putri Juara 1 O2SN Kota 2019
Khairani
43 Hafiz
Poster Juara Kota FL2SN 2019
Adriano
44 Rahmad
Duta Rumah Nasio
HAbibulla Duta 2020
Belajar nal
h,S.Pd
45 Jacob
Micheal KSN Nasio
KSN Finalis Matematika 2021
Anggelo Nasional nal
Irawan
46 Kompetensi
Nofri Medali Sains Nasio
POSI Indonesia 2022
Ilham Emas (KSI)
nal
48 Finalis
Salwa Kihajar
Kihajar Kihajar Stem Nasio
Fitri Stem Nasional 2022
STEM nal
Azzahra ( Intermed
iate )
49 Finalis
Filza Kihajar
Kihajar Kihajar Stem Nasio
Rizky Stem Nasional 2022
STEM nal
Divania ( Intermed
iate )
29
15. JUMLAH SISWA
No KELAS L P JUMLAH
1 VII.1 14 18 32
2 VII.2 14 18 32
3 VII.3 15 16 31
4 VII.4 17 14 31
5 VII.5 17 13 30
6 VII.6 16 14 30
7 VII.7 14 16 30
TOTAL 107 109 216
1 VIII.1 12 20 32
2 VIII.2 11 21 32
3 VIII.3 15 13 28
4 VIII.4 13 15 28
5 VIII.5 15 13 28
6 VIII.6 15 12 27
7 VIII.7 15 13 28
TOTAL 96 107 203
1 IX.1 13 19 32
2 IX.2 14 18 32
3 IX.3 15 16 31
4 IX.4 18 13 31
5 IX.5 16 14 30
6 IX.6 16 14 30
TOTAL 92 944 186
BAB III
31
RENCANA DAN REALISASI PROGRAM
A. Proses Pembelajaran
1. Metodologi Pembelajaran
a. Metodologi Pembelajaran pada Kurikulum merdeka
1) Pendekatan
Pada kurikulum merdeka pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan saintifik. Saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengonstruk konsep, hukum dan prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan, mengkomunikasikan konsep, hukum atau
prinsip yang ditemukan, pendekatan saintifik (ilmiah) meliputi
kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
mengkomunikasikan (5M).
2) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yaitu cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode-metode yang digunakan diantaranya:
3) Diskusi
Diskusi merupakan suatu kecapkapan atau pembahasan
terarah tentang suatu topik masalah atau isu yang menarik
perhatian semua peserta didik. Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan
dalam kelompok atau klasikal.
4) Eksperimen
32
Suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana peserta didik
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan senrdiri suatu yang dipelajarinya.
5) Demostrasi
Demonstrasi merupakan suatu presentasi yang dipersiapkan
untuk memperlihatkan suatu perilaku atau prosedur. Presentasi
disertai dengan penjelasan lisan, alat, dan pertanyaan. .
6) Simulasi
Simulasi merupakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan peralatan atau suasana tiruan.7
b. Model pembelajaran
Model pembelajaran yaitu pola interaksi siswa dengan guru di
dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode dan teknik
pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaaan kegiatan belajar dan
mengajar dikelas. Model pembelajaran yang digunakan pada kurikulum
merdeka yaitu :
1) Discovery Learning
Langkah-langkahnya yaitu :
a) Stimulation (Memberi Stimulasi)
b) Problem statemen (mengidentifikasi masalah)
c) Data collecting ( mengumpulkan data)
d) Data processing (mengolah data)
e) Venfication (mengkomunikasi)
f) Generalization (menyimpulkan)
2) Problem Based Learning (PBL)
a) Orientasi siswa pada masalah
b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
c) Membimbing pengalaman kelompok/individu
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
7
Rahmat, Metode Pembelajaran Pendidikan IPS Konteks Kurikulum Merdeka belajar,
(Yogyakarta: Bening Pustaka, 2019), h. 47-55
33
e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
3) Pembelajaran Inquiry Learning
a) Mengamati fenomena alam yang akan memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik.
b) Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi untuk
melatih peserta didik mengeksplorasi fenomena melalui
berbagai sumber.
c) Mengajukan dugaan jawaban.
d) Mengumpulkan data.
e) Menganalisis data.
f) Menarik/merumuskan kesimpulan8
1. Membuka pelajaran
Dalam membuka pelajaran, mahasiswa melakukan
beberapa kegiatan seperti memulai pelajaran dengan berdoa, salam
pembuka, menanyakan kabar siswa dan kesiapan dalam menerima
pelajaran, membacakan secara garis besar materi dan kompetensi
yang harus dicapai siswa, serta mencatat kehadiran siswa.
Disamping itu, praktikan mengulas pelajaran yang sudah
disampaikan pada minggu lalu. Setelah itu, mahasiswa mencoba
memunculkan apersepsi untuk memotivasi siswa sehingga siswa
menjadi lebih tertarik dengan materi yang akan disampaikan saat
proses pembelajaran. Apresepsi ini diberikan agar tercipta kondisi
alpha bagi siswa agar siswa lebih mudah menerima pelajaran.
Beberapa apresepsi yang pernah dilakukan praktikan misalnya:
demonstrasi dan menunjukkan alat-alat yang terkesan baru bagi
siswa, mengajak siswa berdialog tentang kegiatan mereka sehari-
hari serta bercerita tentang sebuah kisah yang menarik dan
berhubungan dengan materi pelajaran.
2. Penyajian materi
35
Penyajian materi yang dilakukan oleh praktikan sesuai
dengan yang tertulis dalam rencana pembelajaran. Untuk
memudahkan dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses
pembelajaran, sebelumnya praktikan menyuruh siswa untuk
membaca materi yang akan disampaikan di rumah sehingga pada
saat praktikaan menyampaikan materi peserta didik sudah siap
menerima materi karena sebelumnya peserta didik sudah belajar
terlebih dahulu.
3. Metode pembelajaran
Praktikan menggunakan metode diskusi, tanya jawab,
ceramah interaktif, dan game-game edukatif.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam proses belajar mengajar
adalah bahasa Indonesia serta penggunaan bahasanya harus
komunikatif sehingga peserta didik antusias dan aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran.
5. Penggunaan waktu
Praktikan menggunakan waktu secara efektif, yaitu 40
menit untuk satu jam pelajaran. Terkadang praktikan sering
menggunakan waktu ketika pelajaran kira- kira 5-7 menit, untuk
mengajak peserta didik bercanda, merefresh fikiran sehingga saat
mengikuti proses pembelajaran peserta didik tidak tegang sehingga
materi yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh peserta didik.
6. Gerak
Dalam kegiatan belajar mengajar, praktikan tidak hanya
terpaku dan berdiri di satu tempat, tetapi praktikan berkeliling yang
tujuannya untuk mengontrol siswa, apakah siswa tersebut
memperhatikan atau tidak pelajaran atau materi yang disampaikan
praktikan.
7. Cara memotivasi siswa
Untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran IPS,
praktikan memilih metode pembelajaran yang menarik bagi siswa
dan beberapa kali mengadakan permainan yang berhubungan
dengan materi pembelajaran. Praktikan juga berusaha selalu
memotivasi siswa agar siswa selalu aktif dalam proses
pembelajaran dan sering kali praktikan juga memberikan pujian
yang membangun motivasi siswa.
8. Teknik bertanya
36
Praktikan biasanya memberikan suatu pertanyaan secara
klasikal. Ketika ada siswa yang menjawab, praktikan memberikan
pujian kepada siswa tersebut atau biasanya berupa point tambahan.
Dengan cara ini biasanya siswa cenderung aktif menjawab tanpa
harus disuruh oleh guru. Selain itu, untuk lebih menciptakan
suasana yang kondusif, setelah mengajukan pertanyaan klasikal
dan menyuruh siswa berpikir sejenak, praktikan menunjuk
beberapa siswa yang ramai sendiri atau tidak memperhatikan
selama pelajaran.
9. Teknik penguasaan kelas
Untuk menguasai kelas, praktikan selalu memperhatikan
siswa yang ada dalam kelas dan jika perlu siswa yang menggaggu
proses pembelajaran diberikan sebuah pertanyaan atau
menyuruhnya mengulang yang telah disampaikan agar siswa
tersebut lebih berkonsentrasi. Selanjutnya, praktikan menekankan
jika ada yang tidak memperhatikan maka praktikan akan
memberikan pertanyaan pada orang yang tidak memperhatikan
tersebut, jadi secara otomatis siswa juga lebih memperhatikan
materi pelajaran yang disampaikan.
10. Penggunaan Media
Media pembelajaran yang digunakan menggunakan Media
gambar, Laptop, Sarana dan Pra sarana lain yang menunjang.
11. Penggunaan sistem evaluasi
Kegiatan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian indikator
pada setiap mengajar dilakukan dengan memberikan pertanyaan
seputar materi yang telah disampaikan. Sedangkan kegiatan
evaluasi untuk kompetensi siswa dilakukan dengan ulangan,
sedangkan untuk pembelajaran praktek evaluasi dilakukan dengan
unjuk kerja siswa sesuai dengan indikator yang ingin di capai.
12. Menutup pelajaran
Evaluasi
Simpulan
Doa
Salam penutup
37
Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar
dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang di
tetapkan. Hasil belajar merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
mempengaruhi proses belajar. Menurut Djamarah “bahwa hasil
dipengaruhi oleh bagaimana individu yang belajar, penyiapan lingkungan
yang memadai dengan cara-cara yang tepat”. Jelas bahwa dalam proses
belajar mengajar dipengaruhi berbagai factor yan nantinya akan
mempengaruhi hasil belajar siswa.11
Secara umum faktor – faktor yang terkait dengan hasil belajar
menurut Slameto dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
a. Faktor Inten adalah yang ada dalam diri individu yang sedang belajar
b. Faktor ekstern adalah yang ada diluar individu12
Hasil belajar peserta didik kelas VII.1, VII.3, VII.5. diperoleh
penulis dari tes tulisan yaitu latihan, Ulangan Harian (UH) dan Penilaian
tengah semester (PTS). Dari ketiga kelas yang penulis ajar tentu memiliki
perbedaan dalam masing-masing penilaian. Namun secara keseluruhan
hasil dari setiap evaluasi dari setiap evaluasi peserta didik tersebut masih
jauh dari yang diharapkan.
Untuk mencapai target ketuntasan minimal saja masih jauh dan
bahkan mereka mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah/soal
dilihat dari hasil ketika mereka diberi latihan dan juga ketika Ulangan
Harian.
Mengingat target yang dijabarkan pada poin sebelumnya tentu saja
ada juga yang menunjukkan hasil sesuai harapan, ada juga yang belum
maksimal.
Tabel 3.2
Daftar Nilai Penilaian Tengah Semester (PTS) VII.5
11
Novita Sariani, dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Tasikmalaya: Edu Publisher, 2021), h. 1-
2
12
Endang Sri Wahyuningsih, Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya Peningkatan
Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa, (Yogyakarta: Deepbuslish, 2020), h. 71
38
NILAI
NO NAMA Pengetahuan
NILAI
1 Alif Istighfarhan 84
2 Andika Ramadan 76
3 Anindya Khairunnisa 66
4 Arief Maulana 90
39
5 Azzan Lutffi Syauqiy Z.A 52
6 Cinta Mutiara Devana 72
7 Ega Fallensco 75
8 Fadiya Kurnia Putri 88
9 Farhan Al Ghifary Hts 88
10 Giana Qurrota Azzuhra 88
11 Habil Putra Gunawan 86
12 Hafiza Novia Beauty 66
13 Hagil Zulis Kurniawan 66
14 Ibrahim Jalu Sagara 35
15 Ihsan Ramadhan 86
16 Izzatul Najwa 86
17 Keanu Jabbar Al Fattar 68
18 Keisya Riskya Difani 10
19 Langit Muhammad Syafa 90
20 Muhammad Naufal Juliansyah 46
21 Muhammad Rava Arizky 82
22 Naura 86
23 Nayla Fitri Ramadhani 94
24 Nurhasanah 82
25 Nurul Izza 82
26 Pricilya Queenski Alma 75
27 Rafif Putra 90
28 Rahhadatul Umaira 82
29 Tegar 59
30 Ziqri Refano 80
31
32
40
menyangkut cipta, rasa, karsa, kognitif, afektif dan psikomotor lahir
batin.13
Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar:
1) Faktor Internal
a) Fungsi Kebutuhan-kebutuhan
Minat dari seorang anak adalah petunjuk langsung dari
kebutuhan anak tersebut. Seorang anak yang membutuhkan
penghargaan status, misalnya ia akan mengembangkan
minatnya pada semua aktivitas dimanapun ia sebagai upaya
untuk memuaskan kebutuhan itu.
b) Keinginan dan cita-cita
Pada umumnya keinginan dan cita-cita anak itu
didasarkan pada tiga kebutuhan, yaitu :
1) Kebutuhan akan perasaan aman
2) Kebutuhan akan memperoleh “Status”
3) Kebutuhan akan memperoleh penghargaan
c) Bakat
Seorang anak yang memiliki bakat pada suatu
keterampilan akan cenderung menekuninya dengan perhatian
yang besar, sehingga akan terus berminta untuk aktif
berkecimpung didalamnya.
2) Faktor Eksternal
a) Kebudayaan
Seringkali keinginan atau hal-hal yang tidak diinginkan
oleh anak-anak adalah hasil dari tekanan kebudayaan. Dan sifat
egosentrik menunjukkan bahwa minat adalah usaha-usaha anak
untuk melakukan sesuatu yang membawa sukses.
b) Faktor Pengalaman
Pengalaman yang telah dirasakan seorang anak akan
membentuk minat anak. Seorang anak memiliki minat
13
Wina Wijaya. Strategi Pembelajaran. (Prenada Media Group), h. 123.
41
membaca dan ia memiliki kesempatan itu, maka ia akan terus
berminat ke arah itu, sebaliknya seorang yang tidak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan minat itu, maka potensinya
akan terbuang.
c) Faktor Keluarga
Sebagaimana Jalahudin menyatakan bahwa : keluarga
menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang
pertama, dan pendidiknya adalah kedua orang tua. Orang tua
(Bapak & Ibu) adalah pendidik kodrati. Mereka pendidik bagi
anak-anaknya karena secara kodrat, Bapak dan Ibu diberikan
anugerah oleh Tuhan pencipta berupa naluri orang tua.
d) Faktor Sekolah
Di sekolah itulah siswa diberi beberapa ilmu
pengetahuan dan percontohan yang baik, akhirnya mengalami
perubahan baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dengan
demikian perjodohan sekolah tersebut baik, tentunya perubahan
dan perkembangan dari anak juga baik. Jelasnya guru dan
teman-teman sekolah, tugas-tugas sekolah dan peralatannya,
peraturannya, Kesemuanya menantang siswa untuk menyesuai-
kan diri, pergaulan anak dengan lingkungannya (sekolah) dapat
dibentuk karakter anak. Melihat pernyataan itu jelaslah minat
belajar siswa sangat dipengaruhi di masa mereka sekolah,
kalaupun sekolahnya tergolong maju, mestinya bisa mendorong
siswa untuk belajar giat, begitu juga sebaliknya.
Minat belajar yang dimiliki oleh peserta didik dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 5
Padang Panjang cenderung berbeda-beda. Yang mana ada
beberapa peserta didik yang memiliki minat tinggi dalam
belajar, namun ada juga beberapa peserta didik harus
menggunakan paksaan atau ancaman agar bersedia untuk
belajar.
42
b. Motivasi
Menurut istilah motivasi dirumuskan oleh para ahli antara lain
sebagai berikut:
1) Menurut Thomast M Rhisk yang dikutip oleh Rohani, motivasi
adalah” usaha yang dilakukan oleh pihak guru untuk menimbulkan
motif-motif pada peserta didik untuk menunjang ke arah tujuan
belajar”.14
2) Ngalim Purwanto mengatakkan bahwa motivasi adalah”suatu
usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan
menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu”.15
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah
untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan
dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. 16 Bagi seorang guru,
tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau memacu para
siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan
prestasi belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan
yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.17
Dari hasil pengamatan yang sudah penulis lakukan selama
masa PPL di SMP Negeri 5 Padang Panjang, motivasi yang dimiliki
peserta didik dalam proses pembelajaran memang sangatlah kurang,
namun walaupun demikian tidak di pungkiri pula bahwa ada peserta
didik yang mmiliki motivasi tinggi dalam belajar namun sebagaian
besarnya adalah memiliki motivasi yang rendah. Penulis
menggunakan kiat tersendiri untuk memotivasi peserta didik dalam
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam seperti dengan
memberikan nilai plus bagi peserta didik yang berani tampil tanpa
14
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 10
15
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta :Remaja Rosda Karya, 2004), h. 73
16
M. Ngalih Purwanto. psikologi pendidikan (Bandung: remaja rosdakarya, 2010), h. 73
17
Ibid.
43
ditunjuk. Dengan begitu dapat meningkatkan motivasi peserta didik
yang lainnya dalam belajar.
b. Faktor Penghambat
1) Kurangnya minat belajar peserta didik dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
2) Banyaknya peserta didik yang meribut pada saat proses
pembelajaran di kelas, sehingga mengganggu peserta didik yang
lainnya yang memiliki minat dan motivasi yang tinggi dalam
belajar.
3) Peserta didik kurang menghargai guru PL karena mereka
mengganggap bahwa guru PL tidak terlalu berpengaruh terhadap
nilai mereka, sehingga peserta didik sering menganggap sepele
guru PL dan membuat proses pembelajaran kurang tertib dan tidak
kondusif. Fokus pendidik terbagi, karena disamping mengelola
kelas juga harus bisa mengelola waktu yang terbatas untuk
menuntaskan penyampaian materi setiap pertemuan.
4) Kurang motivasi dari dalam diri peserta didik dalam belajar.
Kurangnya akhlak peserta didik baik itu dalam perilaku maupun
perkataan, dikarenakan pada semester sebelumnya pembelajaran di
lakukan secara daring, sehingga menurunnya akhlak peserta didik,
karena yang diajarkan hanya sebata materi pelajaran, tidak
ditanamkan pendidikan karakter.
5) Kurangnya rasa menghargai peserta didik,dan menganggap guru
PL tidak berpengaruh terhadap nilainya, sehingga mereka kurang
menghargai dan menganggap remeh guru PL, misalnya tidak takut
dan cuek jika tidak membuat tugas atau PR yang di berikan.
D. Target Yang Akan Dicapai.
45
Target adalah apa-apa yang menjadi tujuan/acuan. Mengenai suatu
proses yang akan dilaksanakan penulis sendiri tentu sudah memiliki
beberapa nilai/pola yang akan dicapai setelah melakukan serangkaian
metode penyampaian materi.
Target tersebut bisa tercapai jika didukung oleh semua perangkat
yang bergankutan yaitu dosen, kepala sekolah, pendidik dan peserta didik.
Adapun target yang ingin penulis capai selama proses pembelajaran di
SMP Negeri 5 Padang Panjang yaitu:
a. Penulis mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam
proses pembelajaran.
b. Peserta didik bisa lebih mencintai dan menyukai pelajaran
Pendidikan Agama Islam itu sendiri.
c. Peserta didik dapat mengerti, memahami ilmu yang penulis
ajarakan.
d. Penulis dapat menghilangkan rasa bosan dan kejenuhan peserta
didik dengan berbagai media dan metode yang digunakan
dalam proses pembelajaran.
e. Peserta didik dapat mengeluarkan ide-idenya dalam belajar.
f. Diharapkan peserta didik memiliki rasa peraya diri untuk
mnyelesaikan soal-soal.
g. Penulis mampu mengelola kelas sehingga proses belajar
menjadi nyaman dan lancar.
h. Mampu merubah sikap peserta didik yang suka ribut dikelas
dengan menggunakan pendekatan khusus.
i. Memberikan motivasi kepada peserta didik dengan mendekati
peserta didik agar memiliki semangat.
j. Menciptakan suasana belajar yang santai namun serius agar
peserta didik tidak kaku dan takut.
k. Peserta didik mampu melaksanakan ujian dengan baik dan
memperoleh hasil yang maksimal.
46
Secara umum target yang dapat dicapai dari kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) adalah peserta didik dapat memahami dan
mengaplikasikan ilmu dari pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah
penulis ajarkan.
Hasil yang dapat dicapai dari kegiatam ini adalah penulis sebagai
mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat merasakan
bagaimana menjadi seorang pendidik dan membuat penulis bertanggung
jawab terhadap kegiatan dan tugas-tigas yang dilaksanakan sekolah.
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI
A. Pendahuluan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu wahana untuk
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru. Dengan adanya Praktek
mengajar disekolah-sekolah mahasiswa akan mengetahui seluk-beluk profesi
47
keguruan, menghadapi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa
dan hal-hal lain yang diwajibkan terhadap seorang guru.
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik
dengan peserta didik untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Proses ini juga
mempunyai komponen penting yaitu pendidik dan peserta didik untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan. Syaiful mengatakan bahwa pembelajaran
adalah setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang untuk
mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru.18
Keberhasilan seorang pendidik dalam mengajar sangat tergantung pada
penguasaan materi, pengelolaan kelas dan penggunaan media yang tepat agar
siswa tidak salah menafsirkan arti suatu pokok bahasan serta mampu
mengatasi berbagai kendala dan masalah yang dihadapinya, agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Tidak hanya itu media
pembelajaran, materi pembelajaran, serta rencana pembelajaran, semua
komponen itu saling berkaitan sehingga jika salah satu komponen itu tidak ada
maka proses pembelajaran tidak akan maksimal.
Tugas pendidik tidak hanya menyampaikan materi pelajaran kepada
peserta didik, namun juga harus mampu menanamkan nilai-nilai karakter ke
dalam diri peserta didik, selain itu pendidik juga harus mampu
membangkitkan motivasi agar peserta didik semangat dalam proses
pembelajaran.
Selama penulis melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP Negeri 5 Padang Panjang, penulis menemukan beberapa hambatan atau
permasalahan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Hambatan-hambatan atau permasalah tersebut diantaranya :
1. Perilaku peserta didik yang beragam dalam proses pembelajaran, ada yang
meribut, mengobrol , dan mengganggu peserta didik lainnya, dan membuat
masalah-masalah yang mengganggu proses pembelajaran.
2. Tidak adanya keberanian dari peserta didik untuk tampil dalam
mengemukakan pendapat.
18
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfa Beta, 2009), h. 61
48
3. Kurang aktifnya peserta didik dan kurang interaksi dalam proses
pembelajaran, terlihat saat proses pembelajaran berlangsung yang mana
tidak adanya respon (feedback) dari peserta didik terhadap materi yang di
sampaikan oleh pendidik
4. Peserta didik tidak memiliki semangat dan motivasi dalam belajar, bahkan
ketika di berikan tugas tidak mengerjakannya dengan baik.
5. Kurangnya kedisplinan peserta didik, terlihat ketika peserta didik sering
terlambat masuk kelas, peserta didik tidak berpakaian rapi, dan sering
terlambat dalam pengumpulan tugas bahkan terlihat santai meskipun tidak
mengerjakan dan membuat tugas.
Sangat banyak sekali macam perilaku peserta didik yang menjadi
hambatan dalam pembelajaran. Karena masa SMP merupakan masa puber,
dimana pada masa ini merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa
remaja awal. Sehingga ini sangatlah berpengaruh terhadap proses
pembelajaran di kelas. Dari berbagai permasalahan tersebut akan memberikan
akibat kepada hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik. Yang mana
peserta didik banyak yang memperoleh nilai rendah pada mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam, hal tersebut terlihat dari hasil Ulangan Harian, yang
mana banyak peserta didik yang memperoleh nilai dibawah KKM (tidak
tuntas).
B. Studi Kasus
Setiap permasalahan yang muncul, tentu ada penyebab dari munculnya
permasalahan tersebut. Di SMP Negeri 5 Padang Panjang terdapat beberapa
masalah dalam proses pembelajaran, yang menjadi penyebab munculnya
masalah tersebut adalah:
1. Keinginan diperhatikan peserta didik yang tinggi, sehingga tidak jarang
mereka meribut, serta membuat masalah dalam proses pembelajaran.
49
2. Rasa malu dan takut di tertawakan oleh temannya jika salah, membuat
peserta didik tidak berani tampil ke depan kelas untuk mengemukakan
pendapat.
3. Latar belakang peserta didik, yang mana hal ini sangat berpengaruh
terhadap motivasi belajar yang dimiliki peserta didik tersebut.
4. Masa SMP merupakan masa puber, sehingga menyebabkan peserta didik
berperilaku tidak disiplin, mencari-cari masalah dan kurang menghargai.
C. Solusi
Setiap masalah pasti ada solusi atau jalan keluarnya, maka dari itu
untuk menghadapi penyebab masalah yang terjadi penulis akan memberikan
alternatif untuk menyelesaikan masalah, diantaranya:
1. Pendidik memberikan aturan-aturan (kontrak belajar) dengan peserta didik
agar peserta didik menjadi disiplin saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Memberikan sanksi kepada peserta didik yang membuat masalah seperti
meribut, mengganggu teman, mengobrol, dll.
3. Bersikap hangat dan lebih sering berinteraksi dengan peserta didik, hal ini
akan membuat peserta didik lebih nyaman bertanya dan meningkatkan
keaktifan peserta didik dalam belajar.
4. Karena tidak bisa menerapkan model pembelajaran dengan baik karena
keterbatasan waktu, maka bisa dengan memberikan reward kepada peserta
didik yang aktif dan berpartisipasi, sehingga peserta didik menjadi berani
dalam mengemukakan pendapat, bisa dengan memberikan nilai plus
kepadaa peserta didik yang mau tampil tanpa ditunjuk/peserta didik yang
aktif selama proses pembelajaran, sehingga memotivasi peserta didik yang
lain agar lebih aktif dalam proses pembelajaran.
5. Mengajarkan materi sesuai kisi-kisi soal yang akan di ujikan karena
keterbatasan waktu, maka dengan waktu yang sedikit materi pelajaran
akan tersampaikan dengan maksimal.
50
6. Jika peserta didik merasa bosan saat proses pembelajaran berlangsung,
pendidik bisa memberikan game agar mereka tidak bosan dalam proses
pembelajaran.
7. Memberikan motivasi kepada peserta didik sebelum proses pembelajaran
dimulai agar peserta didik memiliki motivasi dan bersemangat dalam
proses pembelajaran.
8. Membuat media pembelajaran yang menarik bagi siswa sehingga bisa
dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
51
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah salah satu Program dalam
pendidikan Mahasiswa yang direncanakan dan merupakan salah satu
persyaratan bagi Mahasiswa S.1 Tadris IPS konsentrasi sejarah. Untuk
menyelesaikan studi yang ditempuh pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, dalam rangka mempersiapkan
tenaga kependidikan yang profesional. Tujuan dilaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu untuk melatih calon guru menguasai
kemampuan keguruannya secara utuh sehingga setelah menyelesaikan
pendidikannya mereka siap berperan sebagai guru.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu wahana untuk
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru. Dengan adanya Praktek
mengajar disekolah-sekolah mahasiswa akan mengetahui seluk-beluk profesi
keguruan, menghadapi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa
dan hal-hal lain yang diwajibkan terhadap seorang guru.
Keberhasilan seorang guru dalam mengajar sangat tergantung pada
penguasaan materi, pengelolaan kelas dan penggunaan media yang tepat agar
siswa tidak salah menafsirkan arti suatu pokok bahasan serta mampu
mengatasi berbagai kendala dan masalah yang dihadapinya, agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan PPL secara garis besar terdiri atas dua kegiatan
pokok, yaitu kegiatan praktek mengajar dan kegiatan praktek non mengajar.
1. Kegiatan praktek Mengajar
Kegiatan praktek mengajar penulis laksanakan di kelas VII.1,
VII.3, dan VII. 5 yaitu mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Selain itu penulis juga membantu guru mata pelajaran lain yang tidak hadir
mengajar di kelas.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari pelaksanaan kegiatan PPL ini terbagi
kedalam tiga poin, yaitu :
1. Bagi Guru Praktik (Penulis)
Setelah melaksanakan PPL, setiap guru praktik hendaknya
menjadikan PL ini sebagai suatu pengalaman yang sangat berharga dan
menjadi pedoman apabila nanti terjun kedalam dunia pendidikan.
2. Bagi SMP Negeri 5 padang panjang.
Kegiatan pembelajaran yang sudah berjalan dengan baik
hendaknya dipertahankan bahkan semakin di tingkatkan, karena hal itu
pula dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada SMP 5 padang
panjang.
3. Bagi Masyarakat
Melihat perkembangan dan kondisi SMP Negeri 5 padang panjang.
yang sangat strategis dan memiliki tenaga pendidik yang kompeten serta
sarana dan prasarana yang cukup memadai, maka tidaklah berlebihan
apabila kami menyarankan kepada seluruh masyarakat padang panjang,
turut untuk memberikan dukungan dan menyekolahkan putra-putri mereka
di SMP Negeri 5 padang panjang.
53
REFERENSI
Sagala, Syaiful, 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta.
55
Zulheldi, dkk, 2021. Panduan Teknis Pelaksanaan Pengalaman Lapangan (PPL)
Periode Juli s/d Oktober tahun 2021/2022. Padang: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan
.
.
L
A
56
M
P
I
R
A
N
A
D
M
I
N
I
S
T
R
A
S
I
DOKUMENTASI
A. Kegiatan Mengajar
57
B. Kegiatan Non mengajar
58
PENGANTARAN OLEH DPL PANITIA ADM PLS SISWA KELAS 7
59
PEMASANGAN UMBUL UMBUL PANITIA LOMBA 17 AN
MENGIKUTI LOMBA 17 AN
60
61
FOTO BERSAMA MAHASISWA
FOTO BERSAMA BEBERAPA
UIN IB PADANG DAN UIN MY
GURU
BATUSANGKAR
BIODATA
A. Identitas Diri
62
Nama : Eko Rahmat Surya
Nim : 1914090055
TTL : Padang Panjang/ 05 juni 2000
Prodi : Tadris IPS konsentrasi sejarah
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Alamat : komp. polri bunga tanjung indah blok K no 6. Padang
B. Lokasi PPL
Nama Sekolah : SMP Ngeri 5 Padang Panjang
Alamat Sekolah : Jln. K. H. Ahmad Dahlan No 1 A
Kabupaten/ Kota : Kota Padang Panjang
Peserta PPL tahun : 2022
Mahasiswa PPL,
SURAT PERNYATAAN
64