Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah merupakan

salah satu prodi yang ada di Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya

(STAI-BR) Sibuhuan. sebagai institusi pendidikan prajabatan mengemban

peran mendidik mahasiswa calon guru yang kompeten dalam menjalankan

profesinya. Dari 4 (empat) kompetensi utuh sosok guru yang termuat pada

Standar Kompetensi Guru Pemula (SKGP), terdapat rumpun kompetensi

yang harus dimiliki lulusan, yaitu penguasaan Pembelajaran yang Mendidik.

Kompetensi-kompetensi yang tercakup dalam rumpun ini hanya dapat

dibentuk dalam diri mahasiswa melalui pengalaman langsung (otentik) di

sekolah. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka Program Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL) ditetapkan sebagai kegiatan kurikuler yang utama dalam

kurikulum Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya (STAIBR) Sibuhuan

Program Pengalaman Lapangan melibatkan lembaga-lembaga sekolah

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah Tinggi

Agama Islam Barumun Raya (STAIBR) Sibuhuan, lembaga tempat Praktek

Pengalaman Lapangan PPL (Kepala Sekolah, Guru Pamong), Dinas

Pendidikan setempat, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan mahasiswa.

Oleh karena itu perlu dirumuskan pedoman tentang tugas dan tanggung jawab

pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan PPL.

1
B. Pengertian PPL

Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan

intrakurikuler yang wajib diikuti mahasiswa dalam rangka pembentukan

kompetensi profesional sebagai kompetensi akademik melalui kegiatan

praktik dalam konteks otentik di Sekolah dibawah bimbingan dan supervisi

dosen pembimbing dan Guru Pamong. Dengan demikian, Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) dapat diartikan sebagai program pendidikan

yang dirancang untuk melatih para calon guru menguasai kemampuan

keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah menyelesaikan

pendidikannya mereka siap untuk secara mandiri mengemban tugas sebagai

guru sesuai bidangnya.

C. Dasar Hukum

Terdapat beberapa dasar hukum yang melandasi pelaksanaan Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya

(STAIBR) Sibuhuan yaitu:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, (2)

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2006 Pasal 1 dan 32, serta (3)

Status STAIBR Sibuhuan tentang Kebijakan Kurikulum.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2003 tentang

pendidikan Tinggi

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2014 tentang

penyelengaraan pendidikan dan pengelolahan perguruan Tinggi.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 08 Tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

2
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 73 Tahun 2013

tentang penerapan KKNI di bidang pendidikan Tinggi.

D. Tujuan PPL

Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL),

mahasiswa diharapkan mampu menyelenggarakan pembelajaran di Sekolah.

Secara khusus, mahasiswa diharapkan kompeten dalam hal-hal berikut.

1. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan

sosial Sekolah sebagai tempat kerjanya kelak.

2. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan

terintegrasi dalam situasi nyata secara terbimbing.

3. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan

terintegrasi dalam situasi sebenarnya dengan bimbingan yang minimal atau

bahkan mandiri.

4. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalaman selama

latihan melalui refleksi yang merupakan ciri penting pekerjaan profesional.

5. Terampil merencanakan kegiatan pengembangan diri siswa secara terpadu.

E. Prasyarat

1. Ketentuan Umum

a. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan dalam bentuk

latihan mengelola pembelajaran dan tugas-tugas kependidikan selain

mengajar.

b. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Sekolah yang

memenuhi persyaratan.

3
c. Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dikoordinasikan oleh

Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Praktik Lapangan (LP3L)

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah

Tinggi Agama Islam Barumun Raya (STAIBR) Sibuhuan

2. Ketentuan Khusus

Syarat- syarat peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)adalah

sebagai berikut:

a. Telah menempuh mata kuliah minimal 110 SKS.

b. Mendapat persetujuan dari Dosen Penasehat Akademik dan Ketua

Program Studi.

c. Peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah ditetapkan di

Sekolah Latihan tidak boleh mengundurkan diri.

d. Mahasiswa yang memprogram Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

dikenai biaya sesuai ketentuan lembaga.

F. Prosedur PPL

Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mengikuti alur

sebagai berikut:

1. Mahasiswa memprogramkan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

melalui Kartu Rencana Studi (KRS) pada awal semester dengan

persetujuan dosen Penasihat Akademik dan Ketua Program Studi.

2. Mahasiswa mendaftar ke Bagian Keungan/TU dengan menunjukkan

bukti pembayaran Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

4
3. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan mengikuti Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL), akan ditempatkan di Sekolah Latihan

sesuai dengan daya tampung dan kondisi Sekolah Latihan.

4. Jadwal pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah

Latihan disusun bersama antara mahasiswa, Guru Pamong, dan Kepala

Sekolah.

5. Mahasiswa melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di

bawah bimbingan Guru Pamong, dosen pembimbing, dan kepala

Sekolah.

6. Mahasiswa melaporkan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan

(PPL).

7. Sekolah Tinggi yang diwakili Pembantu Ketua I Bagian Akedemik

menentukan kelulusan mahasiswa berdasarkan skor yang diperoleh

melalui Guru Pamong, Dosen Pembimbing Lapangan, dan Kepala

Sekolah serta laporan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

8. Selama pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), dimonitoring

dan dievaluasi oleh para pejabat Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun.

Hasil monev digunakan untuk memperbaiki sistem Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL).

G. Waktu PPL

1. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan paling cepat pada

semester ke tujuh untuk Program S-1.

2. PPL Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan selama satu

bulan, kecuali dalam hal khusus bisa diperpanjang sesuai keperluan

5
3. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Dilaksanakan Mulai tanggal 16

November s/d 16 Desember 2021 dan diperpanjang sesuai keperluan

H. Lokasi PPL

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Min

Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas. Atas

kesepakatan kerjasama kemitraan antara Sekolah Tinggi Agama Islam

Barumun Raya (STAIBR) Sibuhuan. Sekolah yang bersangkutan harus

memenuhi persyaratan-persyaratan:

1. Sekolah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Program Studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Sekolah Tinggi Agama

Islam Barumun Raya (STAIBR) Sibuhuan adalah (MIS/MIS/SD-IT/SD

yang terakreditasi).

2. Memiliki fasilitas yang memadai untuk kepentingan Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL).

3. Memiliki Guru Pamong yang berkualifikasi minimal S-1 dengan

pengalaman mengajar minimal 5 tahun.

4. Bersedia ditempati Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

I. Hak dan Kewajiban Mahasiswa PPL

Dalam melaksanakan PPL Praktek Pengalaman Lapangan (PPL),

mahasiswa memiliki hak-hak sebagai berikut :

1. Memperoleh layanan administratif dan bimbingan teknis pelaksanaan

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

2. Mengajukan usul dalam penempatan di Sekolah Latihan, sebelum

ditetapkan pembagian dan penempatannya.

6
3. Memperoleh umpan balik terhadap kemajuan belajarnya selama Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL).

4. Mengetahui hasil penilaian Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) atas

dirinya sendiri.

5. Selama mengikuti Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), setiap

mahasiswa peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) berkewajiban

berpenampilan dan bersikap sebagaimana layaknya seorang tenaga

pendidik, sesuai dengan kode etik profesi guru.

J. Kode Etik Mahasiswa PPL

1. Sikap mahasiswa terhadap Guru Pamong

a. Menemui Guru Pamong pada awal kegiatan Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL).

b. Hormat kepada Guru Pamong.

c. Tidak menggurui Guru Pamong.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang diterima dan Guru Pamong dengan

penuh

e. Berkonsultasi dengan Guru Pamong dalam menyelesaikan masalah.

2. Sikap mahasiswa terhadap Dosen Pembimbing Lapangan

a. Menemui Dosen Pembimbing Lapangan sebelum kegiatan Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL).

b. Hormat kepada Dosen Pembimbing Lapangan.

c. Melaksanakan tugas-tugas dari Dosen Pembimbing Lapangan dengan

penuh tanggung jawab.

7
d. Berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan dalam

menyelesaikan masalah.

3. Sikap mahasiswa terhadap Kepala Sekolah

a. Menemui Kepala Sekolah pada awal kegiatan Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL).

b. Hormat kepada Kepala Sekolah.

c. Melaksanakan tugas-tugas yang diterima dari Kepala Sekolah dengan

penuh tanggung jawab.

d. Memohon diri kepada Kepala Sekolah pada akhir Praktek Pengalaman

Lapangan (PPL).

4. Sikap mahasiswa terhadap guru

a. Hormat kepada semua guru.

b. Bergaul sesuai dengan batas-batas kesopanan dan kesusilaan.

5. Sikap mahasiswa terhadap siswa

a. Berkomunikasi dengan siswa dalan batas hubungan antara pendidik

dengan anak didik.

b. Bergaul dengan siswa dalam batas-batas kesopanan dan kesusilaan.

6. Sikap mahasiswa sebagai pendidik

a. Berada di Sekolah Latihan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

pihak sekolah.

b. Mengisi daftar presensi yang disediakan setiap kali hadir di sekolah.

c. Menyediakan alat-alat pelajaran yang diperlukan sebelum memulai

mengajar.

d. Memulai mengajar dengan papan tulis yang bersih.

8
e. Menempatkan penghapus, kapur, atau spidol pada tempatnya.

f. Memanfaatkan papan tulis secara efektif dan efisien.

g. Menghindari berbicara sambil menulis di papan tulis.

h. Menghindari berbagai kebiasaan yang mengganggu PBM.

i. Bersikap humor dalam batas-batas kesopanan dan kesusilaan.

j. Menghindari pemberian hukuman dalam PBM.

7. Sikap mahasiswa terhadap teman sejawat

a. Menggunakan panggilan “Bapak/Ibu” kepada sesama teman praktik.

b. Saling mengingatkan jika mengetahui kesalahan teman.

c. Saling membantu antar peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

d. Bergaul dengan sesama teman praktik dalam bahasa sopan santun.

e. Tidak menganggap dirinya lebih pandai dari teman yang lain.

8. Sikap mahasiswa terhadap tata tertib dan kebiasaan umum di sekolah

a. Memperhatikan, mempelajari, dan melaksanakan dengan baik tata tertib

dan kebiasaan umum di sekolah.

b. Berpakaian sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan sekolah.

c. Mengatur rambut dan berhias sesuai ketentuan sekolah.

d. Membiasakan diri memberi hormat dan salam kepada Kepala Sekolah,

guru, dan karyawan sekolah.

e. Berusaha membaur diri dengan para guru sehingga tidak nampak sebagai

kelompok tersendiri.

f. Bergaul dengan Kepala Sekolah, guru, dan karyawan sekolah secara

kekeluargaan

9
g. Membantu mengawasi dan mempelajari tingkah laku siswa pada waktu

istirahat.

h. Menghindari merokok di sekolah.

i. Meninggalkan sekolah harus seijin Kepala Sekolah.

j. Memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin dalam rangka PPL.

k. Tidak melakukan perbuatan–perbuatan tercela yang tidak sesuai dengan

norma-norma sebagai pendidik.

l. Wajib hadir di Sekolah sesuai jam kerja sekolah sekurangkurangnya 5

(lima) hari kerja dalam satu minggu.

K. Supervisi/Monitoring dan Evaluasi

Dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), monitoring

dan evaluasi dilaksanakan sebagai berikut:

1. Guru Pamong memonitor kehadiran mahasiswa setiap hari sesuai dengan

jabwal yang telah disepakati.

2. Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) memeriksa persiapan setiap kali mahasiswa

merencanakan kegiatan.

3. Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) memeriksa buku jurnal dan buku pengalaman

menyelenggarakan pembelajaran.

4. Dosen Pembimbing Lapngan mengadakan pertemuan dengan mahasiswa

secara periodik minimal dua minggu sekali.

5. Dosen Pembimbing Lapngan berkunjung ke Sekolah Latihan minimal

empat kali selama pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

10
6. Dosen Pembimbing Lapangan membantu memantau kemajuan belajar

mahasiswa peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).

7. Dosen Pembimbing Lapngan dan Guru Pamong memberikan penilaian

terhadap kemajuan belajar mahasiswa praktikan.

8. Kepala Sekolah memberikan penilaian terhadap aspek personal dan sosial

mahasiswa praktikan.

11
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PPL

A. Kegiatan Pendidikan di Sekolah Min Paringgonan

1. Sejarah Min Paringgonan

Pendidikan pada dasarnya suatu upaya pedagogis untuk

mentransfer sejumlah nilai yang dianut oleh masyarakat suatu bangsa

kepada sejumlah subjek didik melalui proses pembelajaran. System nilai

tersebut tertuang dalam system pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-

dasar pandangan hidup bangsa itu.

Bagi bangsa Indonesia, pandangan filosofi mengenai pendidikan

dapat dilihat pada tujuan nasional yang termasuk dalam pembukaan UUD

1945 paragraf ke empat. Secara umum tujuan pendidikan nasional adalah

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan adalah faktor yang sangat penting bagi kehidupan

bangsa sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara.

Sebagaimana dilihat dari perjuangan bangsa Indonesia yang merdeka

sehingga dibentuk pemerintahan Indonesia yang berkedaulatan rakyat

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pada tahuan 80-an di Desa Paringgonan berdiri sebuah sekolah

yang berada dibawah kementerian agama Kabupaten Padang Lawas.

Sekolah tersebut adalah Min Paringgonan, yaitu lembaga pendidikan

formal tingkat dasar yang operasionalnya selama enam tahun. Berdirinya

sekolah ini tidak lain adalah untuk memenuhi permintaan masyarakat

12
sekitar. Melihat pesatnya perkembangan penduduk dan minimnya ilmu

agama di masyarakat semakin menguatkan pemerintah dan masyarakat

mendirikan sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar di Desa

Paringgonan.

Seperti layaknya lembaga pendidikan lainnya, Min Paringgonan

berusaha untuk terus memberikan yang terbaik kepada siswanya sesuai

dengan kebutuhan dan tuntunan perkembangan zaman. Sekolah ini juga

sudah mengalami beberapa kali pergantian posisi dalam struktur dan

organisasi sekolah.

Ditinjau dari segi fisik, Min Paringgonan telah beberapa kali

menamatkan siswa-siswi, dimana semua gedung baik kelas maupun kantor

kepala madrasah sudah beton, akan tetapi ruang guru belum terpisah

dengan ruang kepala sekolah maupun tata ruang usaha. Semua bersatu

padu dalam semua ruangan yang dimana berbentuk bundaran.

Min Paringgonan berlokasi di Jalan Lintas Sosopan Desa

Paringgonan Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten Padang Lawas, Min

Paringgonan berdiri pada tahun 80-an.

2. Letak Geografis Min Paringgonan

Letak Min Paringgonan ditinjau dari segi geografis sangat

strategis. Keberadaan sekolah yang bebas polusi, membuat situasi belajar

menjadi menyenangkan. Lokasi sekolah yang dikelilingi pepohonan yang

rindang juga memberikan angin segar kedalam ruangan belajar. Letak

geografis Min Paringgonan dapat dilihat dari profil Min Paringgonan

dibawah ini :

13
Profil Sekolah

a. Nama Madrasah : Min Paringgonan

b. NPSN : 60703980

c. NSN : 111112190003

d. NPWP : 00.168.614.6-118.000

e. Provinsi : Sumatera Utara

f. Kecamatan : Ulu Barumun

g. Kabupaten : Padang Lawas

h. Desa : Paringgonan

i. Kode Pos : 22763

j. Jalan : Jl. Lintas Sosopan

k. Daerah : Pedesaan

l. Status Sekolah : Negeri

m. Tahun Berdiri : 1980-an

n. PBM : Pagi

o. Penyelenggara Madrasah : Pemerintah

p. Tanggal SK Pendirian : 25/10/1993

q. Tanggal SK Akreditasi : 09/10/2012

r. Lingkungan Madrasah : 425 m2

s. Luas Pekarangan Madrasah : 300 m2

No Nama Guru Jabatan

1 Drs. Zulkifli Nasution Kepala Madrasah

2 Lonni Nuriffa Nasution Tendik

3 Nur Maslun Harahap, S.Pd.I Guru Kelas

14
4 Saidah Daulay, S.Ag Guru Kelas

5 Nairoha Juita Hasibuan, S.Pd.I Guru Kelas

6 Anna Ruqiyah Hasibuan, S.Pd.I Guru Kelas

7 Jahdatinnur Hasibuan, S.Pd.I Guru Kelas

8 Mardiah Nasution, S.Pd.I Guru Kelas

9 Nursai’dah Nasution, S.Pd. Guru Kelas

10 Umrina Hasibuan, S.Pd.I Guru Kelas

11 Hapipah Daulay, S.Pd.I Guru Kelas

12 Bahagia Hanum, S.Pd.I Guru Kelas

13 Mulhim Daulay, S.Pd Guru

14 Sahut Matua Hasibuan, S.Pd.I WKM

15 Pahri Hasibuan, S.Pd.I Koordinator

16 Ubaini Harahap S.Pd.I Guru Kelas

17 Elmi Hasibuan, S.Pd.I Guru Bidang Study

18 Tiapso, S.Pd.I Guru

19 Ummu Sari Harahap, S.Pd.I Guru

20 Erlina Hasibuan, S.Pd.I Guru

21 Marlinawati Nasution, S.Pd.I Guru Bidang Study

22 Juheri Ardiansyah S.H Guru Bidang Study

23 Daniati S.H Guru Bidang Study

24 Ida Royani Harahap, S.Pd.I Guru Kelas

25 Ummi Kalsum Pulungan, S.Pd.I Guru Kelas

26 Hetti Erdawati Guru

27 Kusmiaty Guru

15
28 Puspita Jelita Guru

29 Nur Saima Hasibuan Guru Bidang Study

30 Hoddan Ali Hamdi Guru Bidang Study

31 Dede Rizki Maulana Guru Bidang Study

32 Heppy Batubara Guru Bidang Study

33 Syarifah Hasibuan Tendik

34 Impun Hsb Komite

3. Kondisi Fisik Min Paringgonan

Secara fisik Min Paringgonan sangat tepat dijadikan sebagai

lembaga pendidikan, karena letaknya yang strategis yang berada dijalan

lalu lintas sehingga siswa yang dominan masyarakat sekitar mudah untuk

menjangkaunya, kondisi dan desain bangunan yang baik sehingga siswa-

siswi yang menimba ilmu pengetahuan di Min Paringgonan termotivasi

untuk lebih giat belajar

4. Kondisi Sarana Prasarana Min Paringgonan

Kondisi sarana prasarana serta kelengkapan di Min

Paringgonan sudah baik yang diperlukan dalam ruangan belajar maupun di

lapangan, diantaranya kursi, meja belajar, kursi Guru, meja guru, papan

tulis, lemari, buku, komputer, dan lain-lain.

5. Visi dan Misi Min Paringgonan

a. Visi Min Paringgonan

16
Mengajukan lulusan yang cerdas, rajin melaksanakan sholat

lima waktu serta mampu baca tulis Al-quran.

b. Misi Min Paringgonan

1) Melaksanakan PBM yang sistematis

2) Meningkatkan kualitas guru

3) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di bidang keagamaan

B. Kegiatan Pengajaran di Min Paringgonan

Pembelajaran adalah penciptaan system lingkungan yang

memungkinkan terjadinya belajar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa penciptaan

system lingkungan berarti menyediakan seperangkat kondisi lingkungan siswa

yang dapat merangsang siswa untuk melakukan aktivitas belajar, misalnya

dengan menyediakan sejumlah tugas yang harus dikerjakan, persoalan-

persoalan yang membutuhkan pemecahan, seperangkat keterampilan yang

perlu dikuasai siswa serta sejumlah pengetahuan informasi yang dapat

memperkuat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

Keaktifan anak mengkontruksi pengalaman belajarnya merupakan

aktualisasi diri siswa dalam belajar. Dalam belajar siswa mengalami proses

learning how to learn, sehingga diperoleh kecakapan hidup (life skill), yang

sangat diperlukan dalam konteks kehidupan siswa. Oleh karena itu dalam

pembelajaran disekolah, guru harus dapat menciptakan situasi dan kondis

pembelajaran yang memungkinkan siswa menyukai, merasa senang dan aktif

belajar, dan anak merasakan kebermaknaan dalam proses belajarnya, sehingga

terbentuk pengalaman belajar yang optimal.

17
Oleh karena itu guru perlu mengembangkan berbagai strategi

pembelajaran yang variatif dan menarik, sehingga dapat mendorong keaktifan

dan kreativitas siswa dalam belajar. Saat ini telah berkembang beberapa

pendekatan inovatif dalam pembelajaran. Untuk sekolah menengah

menggunakan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, dan menyenangkan

(PAKEM) dan Contextual Teaching and Learning.

Pendekatan ini lebih menekankan pada keaktifan siswa, pengembangan

kreativitas siswa, keefektifan pembelajaran, dan kegiatan yang menyenangkan

dalam pembelajaran. Siswa diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas yang

beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan

penekanan pada learning by doing, dengan cara mengeksplorasi lingkungan

belajarnya, memanipulasi objek, media, dan alat-alat pelajaran dan

menemukan fakta, prinsip, dan generalisasi sesuai dengan mata pelajaran yang

dipelajarinya. Peran/tugas guru dalam pembelajaran ini adalah :

1. Menggunakan berbagai media dan sumber pembelajaran, termasuk

pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran menjadi menarik, efektif,

dan menyenangkan.

2. Mengelola kelas termasuk penataan ruang kelas yang bervariasi dan

mencerminkan topic yang dipelajari.

3. Mendorong terjadinya kolaborasi dalam pembelajaran

4. Mendorong siswa untuk memecahkan masalah sendiri, mengungkapkan

pemikirannya sendiri secara lisan dan tertulis, dan melibatkan siswa untuk

menciptakan lingkungan sekolah yang lebih baik untuk belajar

5. Mendorong kreativitas siswa dalam pembelajaran.

18
Dalam pembelajaran kontekstual, guru menghadirkan dunia nyata

kedalam kelas dan mendorong anak untuk membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan pendekatan pembelajaran ini, anak memperoleh pengetahuan dan

keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, menuju ke

konteks yang lebih luas dan dari proses mengkontruksi sendiri, sebagai bekal

untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota

masyarakat. Kata kunci yang dijadikan landasan dalam pengembangan

pembelajaran adalah :

1. Siswa belajar tentang dunia nyata

2. Mengutamakan pengalaman

Dengan demikian proses pembelajaran yang terjadi di Min Paringgonan

itu adalah proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

(PAKEM) dan Contextual Teaching and Learning. Dimana dia dikatakan aktif

karena guru yang masuk tidak pernah meninggalkan ruangan kelas selama

proses pembelajaran dan tidak pernah meninggalkan lokasi madrasah sealam

jam pembelajaran madrasah masih berlangsung. Begitu juga dengan

mahasiswa PPL nya tidak pernah meninggalkan lokasi madrasah dan ruangan

kelas ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu juga

kehadiran guru dan siswa tidak pernah ditemukan dibawah 75 %, selalu diatas

75 % kehadirannya setiap hari.

Proses pembelajaran di madrasah ini juga sangat kreatif dan efektif.

Dimana antara guru dan siswa itu selalu memberikan hal-hal yang baru

19
tentang pembelajaran yang menyenangkan, aktif, kreatif, dan efektif. Min

Paringgonan memiliki jam masuk madrasah, yaitu :

Masuk pagi, dimulai dari jam 08.00 Wib sampai dengan 11.00 hal ini

dikarenakan masih situasi covid-19.

Dimana sebelum masa pandemic setiap paginya mulai dari hari selasa

sampai dengan hari kamis dari jam 07.30 Wib sampai dengan jam 08.00 Wib

membaca surah pendek secara bergiliran dan ditambahkan dengan arahannn

dan bimbingan belajar serta doa bersama dilapangan sebelum memasuki kelas.

Untuk hari jumat dan sabtu mulai jam 07.30 Wib sampai dengan 08.00 Wib

melaksanakan senam pagi sebelum memasuki kelas. Dan sebelum masuk

kedalam kelas siswa terlebih dahulu baris didepan kelas dan menunggu guru

kelasnya atau guru yang masuk pada jam pertama pembelajaran. Hal ini

sebelum masa pandemic akan tetapi dikarenakan masih situasi pandemic jadi

untuk sementara waktu kegiatan pagi di tiadakan. Sehingga jadwal masuk

mereka pada jam 08;00 wib. Dan langsung memasuki ruangan kelas masing”.

Namun apabila guru yang tidak masuk kedalam kelas belum datang siswa

tetap masuk kedalam kelas dan digantikan oleh mahasiswa PPL.

Selain melaksanakan pembelajaran didalam kelas Min Paringgonan

sangat aktif mengadakan pembelajaran ekstrakurikuler sekolah dimana

diantaranya adalah pramuka, puisi, pidato, cerdas cermat, dan membaca surah

pendek. Dalam melaksanakan pembelajaran diatas mahasiswa PPL sangatlah

tertarik dalam melaksanakan pembelajaran tersebut baik di dalam kelas

maupun diluar kelas.

Selain itu juga adapun tata tertib madrasah adalah sebagai berikut :

20
1. Waktu Masuk dan Pulang

a. Hari senin s/d kamis, mulai dari pukul 07.30 Wib s/d 13.10 Wib

b. Hari jumat mulai pukul 07.30 Wib s/d 11.15 Wib

c. Hari sabtu mulai pukul 07.30 Wib s/d 11.45 Wib

d. Piket kelas hadir 15 menit sebelum bel berbunyi untuk merapikan kelas

dan halaman

e. Piket halaman yakni :

1) Hari Senin dan Selasa = Kelas 6

2) Hari Rabu dan Kamis = Kelas 5

3) Hari Jumat dan Sabtu = Kelas 4

f. Pukul 07.30 s/d 08.00 adalah waktu senam pagi, pengarahan/bimbingan

serta doa

g. Sebelum masuk kelas, anak-anak berbaris di depan kelas masing-

masing sampai ada guru yang bertanggung jawab terhadap kelas

tersebut, atau setelah 15 menit maka akan digantikan oleh guru yang

lain (invalen)

h. Siswa yang terlambat melapor ke wali kelas masing-masing

i. Guru yang terlambat dan guru yang tidak hadir memberitahukannya

kepada Kepala Madrasah melalui via sms atau telepon.

Kegiatan ini sebelum masa pandemic. Namun di saat sekarang

berhubung masih situasi pandemic jadi untuk sementara waktu

kegiatan tersebut di tiadakan. Dan menurut info yang kami dapat

kegiatan ini akan aktif kembali di tahun yang akan datang.

2. Tata Tertib Berpakaian

21
a. Hari senin dan selasa, pakaian putih merah, dasi merah, sepatu hitam,

kaos kaki putih, baju dimasukkan. Siswa perempuan memakai rok,

jilbab putih bis merah, atribut dan topi lengkap sedangkan untuk siswa

laki-laki memakai celana panjang, atribut dan topi lengkap.

b. Hari rabu dan kamis, memakai baju batik, sepatu hitam, dan kaos kaki

putih serta baju dimasukkan kedalam rok atau celana panjang, dan

yang siswa perempuan memakai jilbab putih.

c. Hari jumat memakai pakaian olahraga, sepatu hitam, kaos kaki hitam

dan jilbab warna putih untuk siswa perempuan

d. Hari sabtu memakai pakaian pramuka, sepatu hitam, kaos kaki hitam

serta memasukkan baju, atribut dan topi lengkap.

e. Memakai tas untuk tempat penyimpanan peralatan sekolah

f. Bagi laki-laki rambut harus pendek (tidak menyentuh daun telinga),

tidak pakai poni disisir dan khusus

g. Sedangkan perempuan berpakaian yang rapi serta memakai jilbab

3. Tata Tertib dalam Upacara

a. Seluruh guru dan siswa wajib ikut upacara bendera

b. Personil upacara bergiliran sesuai dengan jadwal

c. Guru membentuk barisan sendiri dibelakang Pembina upacara

d. Setiap peserta upacara harus tertib tidak boleh berisik

4. Tata Tertib Kelas

a. Siswa masuk ke kelas apabila sudah ada guru yang menyuruh masuk ke

dalam kelas untuk berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.

22
b. Selama PBM siswa tidak diperkenankan meninggalkan kelas apalagi

ribut dan membuat onar termasuk : memukul-mukul meja, berlari-lari

dan sebagainya

c. Guru tidak meninggalkan kelas lebih dari lima menit dan apabila lebih

dari lima menit agar memberitahukan kepada salah satu guru yang ada.

d. Siswa yang tidak hadir menginformasikan kepada guru kelas masing-

masing

e. Siswa tidak diperkenankan berpindah-pindah tempat kecuali kerja

kelompok

f. Siswa wajib memiliki buku pelajaran pokok dan apabila hilang siswa

wajib menggantinya dengan cara mengcopikannya

g. 7 K merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh guru dan siswa.

5. Tata Tertib 7 K

a. Wajib membuang sampah pada tempatnya

b. Menyiram bunga/sampah yang berserakan merupakan tanggung jawab

seluruh piket kelas.

c. Tidak boleh mencoret-coret peralatan di kelas.

d. Berprilaku senyum,salam,sapa,sopan dan santun.

e. Mengangkat kursi masing-masing setelah selesai proses pembelajaran.

f. Mengambil sampah apabila ada yang berserakan di halaman maupun di

dalam kelas.

6. Lain-Lainnya.

a. Siswa tidak diperkenankan membawah HP,perhiasan dan barang

berharga lainnya kesekolah.

23
b. Guru tidak diperkenankan merokok di dalam kelas atau pada saat proses

PBM.

c. Tidak diperkenankan membawah senjata tajam atau sejenisnya yang

bisa membahayakan siswa dan guru.

d. Guru atau siswa yang melanggar aturan ini akan diberikan

sanksi/hukuman dalam rangka pembinaan.

7. Sanksi/Hukuman

a. Guru dan siswa yang melanggar aturan akan diberikan

teguran/peringatan lisan oleh kepalah sekolah dan guru.

b. Bagi yang masih melanggar atau permasalahan di anggap besar maka

dibuat pemanggilan dan mendapat peringatan tertulis

c. Bagi siswa yang masih melanggar akan diberikan sanksi skorsing 3 hari

untuk dibina oleh orang tuanya.

d. Sanksi terakhir dikonsultasikan dengan orang tua atau dikembalikan

kepada orang tua siswa.

24
BAB III

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN MANAJEMEN

PENDIDIKAN DISEKOLAH

A. Pembelajaran Di Sekolah Dasar

Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan berlangsung

secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi

manusia paripurna, dewasa, dan berbudaya. Untuk mencapai pembinaan ini

asas pendidikan harus berorientasi pada pengembangan seluruh aspek potensi

anak didik, diantaranya aspek kognitif, afektif, dan berimplikasi pada aspek

psikomotorik.

Bagi peserta didik, belajar merupakan sebuah proses interaksi antara

berbagai potensi diri siswa (fisik, nonfisik, emosi, dan intelektual), interaksi

siswa dengan guru, siswa dengan siswa lainnya, serta lingkungan dengan

konsep dan fakta, interaksi dari berbagai stimulus dengan berbagai respons

terarah untuk melahirkan perubahan. Untuk mengembangkan potensi siswa

perlu diterapkan sebuah model pembelajaran inovatif dan konstruktif. Dalam

mempersiapkan pembelajaran, para pendidik harus memahami karakteristik

materi pelajaran, para pendidik harus memahami karakteristik materi

pelajaran, karakteristik murid atau peserta didik, serta memahami metodologi

pembelajaran sehingga proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif, dan

konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya

sehingga akan meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.

25
Sehubungan dengan hal diatas, ada beberapa hal lain yang perlu

diperhatikan, berkenaan dengan upaya mewujudkan proses pembelajaran yang

variatif, inovatif, dan konstruktif, yaitu :

1. Situasi kelas yang dapat merangsang anak melakukan kegiatan belajar

secara bebas;

2. Peran guru sebagai pengarah dalam belajar;

3. Guru berperan sebagai penyedia fasilitas;

4. Guru berperan sebagai pendorong;

5. Guru berperan sebagai penilai proses dan hasil belajar anak.

B. Administrasi dan Manajemen Min Paringgonan

Administrasi dan manajemen di Min Paringgonan kelola oleh semua

warga madrasah, seperti :

1. Kepala Madrasah bertugas untuk membimbing dan mengarahkan guru-

guru, operator madrasah agar kelangsungan administrasi madrasah

berjalan dengan lancar

2. Guru-guru, menjalankan tugasnya sebagai pendidik dengan sebaik-

baiknya agar proses pembelajaran dengan lancar. Serta membantu

memberikan tenaga dan idenya untuk keberhasilan madrasah tersebut.

3. Operator madrasah bertugas mengurusi semua yang berkaitan dengan

berkas-berkas guru dan siswa, apabila diperlukan untuk kesejahteraan guru

dan kebaikan untuk siswa.

26
C. Pelaksannaan Kegiatan Ekstrakulikuler

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler di Min Paringgonan belum

terlaksana dengan baik karena minat dan bakatnya siswa tidak ada karena

pemikiran siswa masih tahap lemah. Proses pelaksanaan tersebut kurang

mendukung karena Min Paringgonan tidak terlalu mengutamakan kegiatan

ekstrakurikuler tetapi lebih mementingkan pembelajaran intrakurikulernya

saja, serta fasilitas yang diinginkan untuk mengembangkan kegiatan tersebut

belum mendukung.

D. Pengelolaan Sumber Belajar

Pengelolaan sumber belajar di Min Paringgonan belum teraplikasikan

karena sumber belajar di Min Paringgonan tersebut masih minim, buku guru

dan buku siswa belum lengkap sehingga sumber belajar tersebut tidak bisa

dikelolah/dijalankan dengan sebagaimana mestinya. Dalam pengelolaan

sumber belajar bapak kepala Madrasah berinisiatif bagaimana semua sumber

belajar di Min Paringgonan supaya di sediakan. Kareana biaya operasional

masih minim segala sesuatunya tidak dapat teralisasikan.

E. Kendala Pelaksanaan PPL

1. Faktor Penghambat

Setiap kegiatan yang dilakukan tentu tidak akan pernah luput dari

hambatan dan rintangan. Demikian halnya dengan kegiatan Program

Pengalaman Lapangan (PPL) yang kami lakukan ini juga terdapat

beberapa faktor penghambat antara lain:

a. Perbedaan antara ilmu-ilmu atau teori-teori yang didapatkan dibangku

kuliah dengan masalah yang ditemukan di sekolah.

27
b. Adanya tugas mendadak yang diberikan oleh pihak sekolah.

c. Terdapat beberapa siswa yang nakal dan sering mengganggu temannya

sehingga mengganggu proses belajar mengajar.

2. Faktor Pendukung

Rasa syukur yang tiada hentinya kami ungkapkan kepada Allah SWT

atas kelancaran pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan di

Min Paringgonan. Kelancaran pelaksanaan PPL ini juga tidak lepas dari

beberapa faktor pendukung, antara lain:

a. Ilmu-ilmu yang telah kami peroleh di bangku kuliah selama 1-6

semester menjadi bekal kami dalam pelaksanaan kegiatan PPL di Min

Paringgonan

b. Bapak Kepala Madrasah beserta semua Bapak Ibu Guru khususnya

Guru Pamong yang selalu memberikan bimbingan kepada kami agar

dapat menjadi guru yang profesional dan berahlak mulia serta

tersedianya fasilitas yang cukup lengkap baik sumber belajar, media

dan lainnya.

c. Keantusiasan siswa yang diajar oleh mahasiswa PPL menjadi motivasi

belajar siswa dan hubungan yang harmonis antara mahasiswa dengan

para siswa serta masyarakat disekitar lingkungan sekolah.

28
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari keseluruhan rangkaian kegiatan PPL yang kami lakukan yaitu dari

proses praktek proses belajar mengajar terbimbing, mandiri, dan ke tahap

ujian, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan belajar mengajar terbimbing, latihan mandiri, dan pelaksanaan

ujian berjalan dengan cukup baik dan kondusif sehingga kami selaku

mahasiswa PPL dapat menyelesaikan dan mengakhiri rangkaian kegiatan

tersebut dengan mengadakan perpisahan antara mahasiswa PPL dengan

segenap keluarga besar Min Paringgonan.

2. Melalui PPL ini, kami dapat:

a. Memperoleh keterampilan dalam menyajikan materi pelajaran

dengan teknik dan metode yang tepat, benar, dan efektif dalam

mengelola kelas (class management).

b. Memperoleh pengetahuan yang berkenaan dengan kegiatan

pendidikan di sekolah dasar sebagai pelengkap dari ilmu

pengetahuan yang di peroleh di bangku kuliah, seperti; struktur

organisasi sekolah/kelas beserta tugas-tugasnya, macam-macam

perangkat pembelajaran yang wajib di buat oleh guru atau

mahasiswa PPL beserta cara membuatnya, metode dan teknik yang

tepat untuk mengajarkan suatu materi pelajaran, dan teori tentang

cara megajar yang benar dan efektif.

29
c. Memiliki mental yang kuat untuk berani tampil mengajar di kelas

dan bersosialisasi dengan siswa, guru, staf tata usaha, dan kepala

sekolah.

d. Memiliki kepribadian, sikap, dan tingkah laku seorang guru.

e. Menerapkan teori-teori keguruan dan ilmu pendidikan yang kami

peroleh selama di bangkau kuliah pada situasi yang real pada Min

Paringgonan

f. Berlatih memberikan bimbingan terhadap anak yang mengalami

kesuliatan belajar.

g. Mengembangkan kreatifitas sebagai seorang guru yang ingin

profesional dan berakhlak mulia.

h. Ikut terlibat aktif di sekolah secara menyeluruh (holistic).

3. Hal-hal yang harus di lakukan guru jika ingin tujuan pengajaran yang

ditulis di Rancana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercapai adalah:

a. Mengetahui kemampuan siswanya dalam menangkap pelajaran.

Dalam arti tidak membuat tujuan pengajaran yang lebih tinggi dari

kemampuan siswa

b. Harus tanggap melihat mimik wajah dan tingkah laku siswa selama

menyampaikan materi pengajaran baru. Mimik wajah dan tingkah

laku tersebut bisa menjadi tanda mereka tidak mengerti penjelasan

guru.

c. Melakukan test formatif untuk mengetahui bagian pengajaran mana

yang belum atau sudah di mengerti. Guru harus mengulang

30
penjelasan secara lebih sederhana jika siswa yang sudah mengerti

kurang dari 70% dari seluruh siswa di kelas tersebut.

d. Guru harus selalu berusaha mengembangkan diri atau meningkatkan

prestasinya dari kegiatan-kegiatan mengajar sebelumnya.

B. Saran dan Kesan

1. Saran

a. Terhadap Pihak Sekolah

1) Kepada Min Paringgonan terus berusaha untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitas dalam bidang akademik maupun non

akademik agar mampu bersaing dengan sekolah lain pada tingkat

Kabupaten, Propinsi, bahkan tingkat Nasional. Sehingga Min

Paringgonan yang sudah  membanggakan dengan prestasi selama

ini akan semakin membanggakan kedepannya.

b. Terhadap Guru Pembimbing (Pamong)

1) Kepada Bapak/Ibu dewan guru Min Paringgonan yang telah ikhlas

membimbing kami dengan segala kekurangan dan kemampuan

kami selama ini tiada kata yang dapat kami ucapkan selain

terimakasih atas bimbingan dan arahannya. Terus berusaha untuk

meningkatkan profesionalisme dalam mendidik, mengajar, dan

membimbing siswa dan mahasiswa peserta PPL sehingga bisa

mencetak generasi yang unggul dalam keilmuan dan santun dalam

pergaulan.

31
c. Terhadap Peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

1) Pelaksanaan praktik hendaknya dilakukan dengan penuh

kesungguhan  dan keikhlasan agar praktikan mendapatkan

pengalaman yang maksimal.

2) Praktikan benar-benar menerapkan praktik lapangan selama waktu

yang ditentukan, karena merupakan kesempatan untuk

mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan.

3) Praktikan harus selalu menjaga sikap dan menjaga nama baik

almamater yang disandang selama melaksanakan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL).

2. Kesan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

kami nikmat kesehatan sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan PPL

ini dengan lancar. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak

Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan Bapak/Ibu Guru khususnya

guru pamong kami, serta pegawai Min Paringgonan yang telah

memberikan kami kesempatan dalam melaksanakan program PPL di

sekolah ini. Dan terima kasih juga atas bimbingan dan arahan yang telah

Bapak Ibu berikan kepada kami selama kami menjalankan tugas ini.

Tak lupa pula kepada para siswa siswi Min Paringgonan yang

begitu ramah dan antusias menerima kehadiran kami. Kami merasa bangga

dan terharu karena diberikan kesempatan untuk mengamalkan ilmu yang

telah kami terima di bangku kuliah. Ini merupakan pengalaman yang

sangat berharga bagi kami untuk mempersiapkan diri kedepannya.

32

Anda mungkin juga menyukai