BAB I
Dalam penyusunan RPP terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan
menjadi faktor dalam menentukan hasil pembelajaran atau tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam RPP yang
mengacu pada Kurikulum 2013 adalah Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar yang terdiri dari materi fakta,
konsep, prinsip, dan prosedural, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah
Pembelajaran, Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran serta Penilaian.
1. Penyusunan RPP 1 :
a. Penggunaan metode pada penyampaian materi.
b. Penggunaan media yang cocok untuk mengganti spesimen asli.
c. Penyusunan evaluasi/penilaian beserta rubriknya.
d. Pengalokasian waktu sesuai dengan tahapan pembelajaran.
2. Penyusunan RPP 2 :
a. Penggunaan metode pada penyampaian materi.
b. Penyusunan evaluasi/penilaian beserta rubriknya.
3. Penyusunan RPP 3 :
B. Proses Penampilan
Setelah penyusunan RPP hal terpenting yang harus dilakukan oleh praktikan
adalah penampilan di kelas (mengajar). Dalam penampilannya guru harus mampu
memotivasi peserta didik untuk aktif dalam KBM. Keterampilan ini harus dimiliki
oleh setiap guru agar semua tujuan pembelajaran yang telah disusun dalam satuan
rencana pelaksanaan pembelaaran dapat tercapai. Penampilan di kelas berhadapan
langsung dengan peserta didik merupakan hal baru bagi praktikan, banyak
1. Penampilan 1
Pada penampilan pertama mengajar di kelas X IPA 1, praktikan merasa
kesulitan untuk mengendalikan siswa dikarenakan belum banyaknya
pengalaman dalam menjadi seorang pendididik. Saat praktikan menjelaskan
materi masih ada siswa yang berbincang-bincang dengan teman atau tidak
memperhatikan. Disini praktikan belum berani untuk menegur siswa yang
demikian.
2. Penampilan 2
Pada penampilan kedua, praktikan masuk ke kelas XI IPA 1, disini situasi
siswa mulai mudah dikendalikan. Mengingat kelas XI sudah memiliki sikap
kedewasaan, sehingga mudah untuk diajak bekerja sama dalam proses
pembelajaran. Namun sikap rasa ingin tahu mereka sangat tinggi, sehingga
praktikan merasa was-was tidak dapat menjawab satu persatu pertanyaan dari
mereka. Mengingat masih belum matangnya ilmu dasar Biologi yang dimiliki
oleh praktikan.
3. Penampilan 3
Pada penampilan selanjutnya kembali mengajar di kelas X IPA 3, masalah
yang sama masih terjadi yakni sulitnya mengendalikan perilaku siswa yang
tidak memperhatikan, makan di dalam kelas, berbincang dengan teman dan
mondar mandir ke luar dan ke dalam kelas dengan alasan ke kamar kecil.
4. Penampilan 4
Penampilan selanjutnya, praktikan sudah belajar dari penampilan-penmpilan
sebelumnya sehingga kini praktikan merasa percaya diri baik dalam
penyampaian materi, gestur tubuh, menjawab pertanyaan siswa, serta
mengendalikan siswa yang kurang memperhatikan di dalam kelas. Sehingga
permasalahan dalam penampilan pada pertemuan keempat dirasa sudah dapat
diatasi oleh paktikan.
5. Penampilan 5
Sama halnya dengan penampilan sebelumnya, pada penampilan kelima
praktikan sudah belajar dari penampilan-penmpilan sebelumnya sehingga kini
praktikan merasa percaya diri baik dalam penyampaian materi, gestur tubuh,
menjawab pertanyaan siswa, serta mengendalikan siswa yang kurang
memperhatikan di dalam kelas. Sehingga permasalahan dalam penampilan
pada pertemuan keempat dirasa sudah dapat diatasi oleh paktikan. Hanya saja
pengalokasian waktu kini menjadi masalah sebab materi yang harus
disampaikan banyak, sedangkan waktu pembelajaran terbatas.
6. Penampilan 6
Pada penampilan keenam, setiap permasalahan yang pernah dialami oleh
praktikan sudah dapat dilalui dengan baik, bahkan mengajar sudah menjadi
hal yang menyenangkan pada minggu ini. Namun tiba-tiba kelas XI menolak
untuk mengikuti presentasi kelompok dengan alasan alokasi waktu yang
mereka rasa tak cukup. Disini praktikan merasa kesulitan untuk membujuk
mereka. Hingga pada akhirnya presentasi diundur dan materi diubah dari
skenario yang sebelumnya dijadwalkan untuk sesi presentasi kelompok
menjadi ulasan materi untuk ujian tengah semester.
7. Penampilan 7
Pada pertemuan minggu ini, presentasi siswa mulai berjalan, namun praktikan
merasa kesulitan untuk menentukan alokasi waktu untuk tiap kelompoknya,
mengingat siswa sangat antusias dalam melakukan presentasi dan sesi tanya
jawab, sehingga efisiensi waktu menjadi terhambat. Pada akhirnya hanya satu
kelompok yang dapat tampil dalam satu kali pertemuan.
8. Penampilan 8
Pada penampilan kedelapan siswa mulai mampu diajak untuk bekerja sama
dalam efisiensi waktu pembelajaran, sehingga permasalahan-permasalahan
yang sempat dialami praktikan kini terselesaikan.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dengan peserta didik
merupakan syarat utama bagi keberlangsungannya proses belajar mengajar yang
baik. Interaksi dalam proses belajar tidak sekedar interaksi secara edukatif tetapi
juga hubungan kekerabatan yang terjadi anatar guru dan peserta didik. Penampilan
tidak terbatas pada penyampaian materi saja, namun hingga penyampaian nilai-
nilai dan pesan moral pada peserta didik.
E. Proses Bimbingan
1. Guru Pamong
Guru pamong memiliki peran yang sangat penting selama praktikan
melaksanakan kegiatan PPL di sekolah. Kegiatan bimbingan dilakukan secara
intensif oleh guru pamong baik secara formal maupun informal. Guru
pamong juga memberikan masukan pada praktikan mengenai proses
pembelajaran, baik pembelajaran yang telah dilakukan maupun yang akan
dilaksanakan selanjutnya.
Dalam proses bimbingan dengan guru pamong praktikan tidak
mengalami kesulitan yang berarti. Karena selama melaksanakan kegiatan PPL
ini guru pamong sangat intensif dalam membina praktikan baik dalam
penyusunan RPP maupun memberi banyak masukan ketika praktikan
melaksanakan proses mengajar didalam kelas.
BAB II
Untuk mendapatkan solusi dari berbagai masalah yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, terlebih dahulu diidentifkasi faktor-faktor penyebab dari
permasalahan yang muncul. Adapun faktor penyebab masalah yang dapat
diidentifikasi oleh praktikan berdasarkan permasalahan yang dialami selama
praktikan melaksanakan PPL di SMA Laboratorium UPI, adalah sebagai berikut :
B. Proses Penampilan
Proses penampilan yang dialami oleh praktikan dari awal program PPL
hingga akhir, mengalami banyak permasalahan namun seiring berjalannya waktu
permasalahan-permasalahan tersebut dapat dihadapi dengan berbekal pengalaman
dari penampilan yang telah dilalui oleh praktikan sebelumnya. Adapun faktor
yang menyebabkan permasalahan-permasalahan dalam proses penampilan antara
lain :
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
1. Tidak adanya silabus yang mengatur cakupan materi untuk kegiatan KIR
di SMA Laboratorium UPI.
2. Jadwal pelaksanaan KIR sering berbenturan dengan tanggal merah dan
hari libur sehingga kegiatan KIR jarang sekali dilaksanakan.
3. Kurangnya kerjasama serta koordinasi antara sesama praktikan yang
mengikuti kegiatan KIR.
guru dirasa masih kurang. Hal ini dikarenakan praktikan masih merasa canggung
untuk berinteraksi dengan guru-guru dilingkungan sekolah tempat melaksanakan
PPL. Adapun untuk kegiatan upacara, piket KBM, serta pelaksanaan sholat duha
bersama secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar serta dirasa tidak ada
hambatan yang berarti.
E. Proses Bimbingan
BAB III
B. Proses Penampilan
Adapun untuk kegiatan upacara, piket KBM, dan solat duha bersama secara
keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar serta dirasa tidak ada hambatan yang
berarti.
E. Proses Bimbingan
BAB IV
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA