Anda di halaman 1dari 9

Nama : Shynta Muhtar

NIM : E4E12310177
Kelas : PPG Prajabatan PGSD C

REFLEKSI PENGALAMAN BELAJAR MATA KULIAH PRAKTIK PENGALAMAN


LAPANGAN II

Indikator Pertanyaan Identifikasi Diri

Nama mata
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II
Kuliah
Reviu Mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan I terdiri dari 6 topik. Pada
Pengalaman topik 1 membahas tentang Orientasi PPL II, topik 2 membahas Observasi
Belajar PPL II, pada topik 3 membahas kegiatan Praktek Pembelajaran
Terbimbing, topik 4 membahas tentang Praktik Pembelajaran Mandiri,
dan topik 5 membahas tentang Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar,
dan topik 6 membahas Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan melalui
PTK Kolaboratif. Selama perkuliahan PPL II mahasiswa melaksanakan
kegiatan di sekolah mitra dimana kami melaksanakannya di SDN 42
Ampenan. Selain itu kami juga menyelesaikan berbagai laporan sesuai
dengan topik dan tagihan pada LMS.
1. Pengalaman belajar apa yang berguna dan menarik?
Pengalaman belajar MK PPL II sangat berguna dan menarik mulai dari
proses pelaksanaan PPL, materi perkuliahan sampai dengan tugas-
tugasnya. Banyak pengetahuan baru yang diperoleh dari MK PPL II dan
merubah mindset saya mengenai pelaksanaan pendidikan yang
sebenarnya. Berikut hal-hal menarik dan berguna dari MK PPL II:
a. Kegiatan Praktik Pembelajaran Terbimbing merupakan pengalaman
yang paling berguna dan menarik bagi saya, karena dalam kegiatan ini
kami diberikan kesempatan membuat rancangan pembelajaran,
menyiapkan bahan ajar, membuat LKPD, menyiapkan pembelajaran,
dan mennyusun asesmen. Selanjutnya kami melaksanakan kegiatan
pembelajaran di dalam kelas sambil didampingi oleh guru pamong
untuk menilai hasil kegiatan pembelajara yang dilaksakan. Di akhir
proses pelaksanaan kami di refleksikan dan dievaluasi oleh guru
pamong apa saja yang perlu diperbaiki untuk proses pembelajaran
berikutnya. Kegiatan ini berguna karena saya dapat
mengimplementasikan teori yang dipelajari di sekolah terutama dalam
kelas yang saya ajari. Menariknya karena saya bisa menyusun
perangkat pembelajaran dan melaksanakan proses belajar mengajar
dalam kelas.
b. Kegiatan Praktik Pembelajaran Mandiri. Pada tahap praktik
pembelajaran mandiri, mahasiswa diberi kesempatan mengajar secara
mandiri sebanyak 5 siklus. Dalam hal ini GP dan DPL berperan
mengecek kesiapan dan kebenaran seluruh perangkat pembelajaran
yang akan digunakan untuk mengajar oleh mahasiswa. Sewaktu-
waktu GP dan DPL masuk kelas untuk melihat praktik pembelajaran
mandiri yang dilakukan mahasiswa. Diharapkan, setiap praktik
pembelajaran mandiri dapat dilaksanakan dalam kerangka Lesson
Study. Setiap open class diamati oleh teman sejawat dari bidang studi
yang sama dan atau serumpun, dilanjutkan dilakukan diskusi refleksi
hingga ditemukan lesson learned bagi peserta. GP dan DPL
diharapkan dapat mendampingi pelaksanaan Lesson Study minimal 2
kali untuk tiap peserta. Pada saat melakukan pembelajaran mandiri,
mahasiswa dapat mengambil siklus pembelajaran untuk digunakan
sebagai PTK Kolaboratif. Mahasiswa mendokumentasikan semua
usaha memecahkan berbagai permasalahan di dalam pembelajaran
berbasis penelitian.
c. Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan melalui PTK Kolaboratif.
Perbaikan pembelajaran berkelanjutan ini dilakukan melalui
Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK). Skema PTKK ini:
menekankan pada pembentukan cara berpikir sistematis, analitis, dan
berkelanjutan mahasiswa dalam mengembangkan pembelajarannya.
Terintegrasi dengan siklus praktik pembelajaran mandiri, yakni mulai
dari observasi dan perancangan pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi,
dan refleksi serta tindak lanjut. PTK Kolaboratif berperan sebagai
asesmen terhadap praktik pembelajaran mahasiswa di PPL 2 yang
mengukur ketercapaian proses pembelajaran mahasiswa dalam
memaknai proses praktik mengajarnya, dan bukan pemenuhan karya
ilmiah sebagai produk.
d. Kegiatan diskusi bersama guru pamong atau guru coordinator
merupakan pengalaman belajar yang berguna dan menarik bagi saya,
dimana dalam kegiatan ini kami dapat menukar pikiran dan
mendapatkan ilmu mengajar maupun menyusun perangkat ajar yang
baik dari guru pamong. Dari kegiatan tersebut saya mendapatkan ilmu
sekaligus pengalaman saya bagaimana nantinnya saya dapat menjadi
guru profesional dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
berpihak pada peserta didik.
2. Pengalaman belajar apa yang berguna tetapi kurang menarik?
Pengalaman belajar yang berguna tetapi kurang menarik menurut saya
adalah kegiatan orientasi, kegiatan orientasi dimaksud agar kami
mahasiswa PPG Prajabatan dapat mengenal bagaimana manajemen
pendidikan yang berlaku di sekolah, kultur sekolah serta bagaimana
kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan non akademik lainnya yang
diterapkan di SDN 42 Ampenan. Kegiatan ini sangat berguna bagi saya
karena saya mendapatkan informasi yang dimana informasi tersebut
menjadi landasan utama dan tolak ukur saya dalam menyediakan kegiatan
pembelajaran yang bermakna dan sesuai dengan kebutuhan serta
karakteristik peserta didik. Kegiatan tersebut kurang menarik karena
informasi yang kami dapatkan dari observasi dan data yang ada di
sekolah tanpa melihatnya lebih mendalam lagi.
3. Pengalaman belajar apa yang menarik tapi kurang berguna?
Menurut saya setiap topik pada MK PPL II memberikan pengalaman
belajar yang menarik dan berguna bagi saya sebagai bekal saya menjadi
guru nantinya. Sebelum kita melaksanakan pembelajaran perlu adanya
kita melakukan orientasi dan observasi terkait sekolah karena dari hasil
inilah kita mengetahui bagaimana keadaan, manajemen, dan kultur
sekolah. Melalui kegiatan observasi kita dapat mengetahui karakteristik
peserta didik, bagaimana bentuk perangkat pembelajaran yang disusun
oleh guru di sekolah, proses pelaksanaan pembelajarannya, dan
lingkungan belajarnya. Hal ini berpotensi sebagai keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran nantinya. Kita dapat menyusun perangkat
pembelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah.
4. Pengalaman belajar apa yang tidak menarik dan tidak berguna
dalam konteks sebagai calon guru?
Pada mata kuliah PPL II ini tidak ada pengalaman belajar yang tidak
menarik dan tidak berguna dalam konteks sebagai calon guru, karena baik
dari materi, tugas, dan pelaksanaan kegiatannya di sekolah sangat
menarik dan berguna bagi saya. Sehingga hal-hal yang saya pelajari
dalam MK ini menambah wawasan dan kemampuan saya dalam mengajar
dan menjadi guru profesional nantinya.
Refleksi 1. Apa yang telah terjadi?
Pengalaman Hal pokok yang saya lakukan selama MK PPL II adalah menyelesaikan
Belajar tugas pada LMS mulai dari topik 1 sampai dengan topik 5, banyak tugas
yang telah saya selesaikan sebagai bentuk kewajiban saya sebagai
mahasiswa PPG Prajabatan, tugas diselesaikan melalui proses
pengumpulan informasi dari pelaksanaan kegiatan PPL di SDN 42
Ampenan. Adapun kegiatan yang saya lakukan selama pelaksanaan
proses PPL II sebagai berikut:
a. Orientasi, yaitu kegiatan untuk mengenal berbagai hal terkait SDN 42
Ampenan, yaitu sistem manajemen sekolah yang berlaku, budaya
sekolah, serta berbagai kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler
yang diterapkan di sekolah mitra lokasi PPL
b. Observasi, merupakan kegiatan yang bertujuan agar mahasiswa PPG
memiliki keterampian menangkap dan memaknai kejadian, fenomena,
dan gejala yang tampak selama proses pembelajaran yang mungkin
mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu itu,
observasi juga bertujuan agar-agar mahasiswa PPG memiliki
pemahaman yang utuh tentang lingkungan di sekolah mitra PPL.
Observasi ini dilakukan terhadap terhadap fakta, kejadian, atau
perubahan disekolah dengan menggunakan panca indera. Hasil
observasi selanjutnya dirumuskan dalam bentuk kesimpulan
sementara. Oleh karena itu, sebelum melakukan observasi, saya perlu
mendapatkan pembekalan tentang macam-macam bagaimana
melakukan observasi yang baik dan benar. Pembekalan materi
observasi ini dilakukan oleh pengelola PPG sebelum mahasiswa
terjun ke sekolah mitra. Kegiatan observasi akademik dan non
akademik yang wajib dilakukan.
c. Praktik Pembelajaran Terbimbing. Pada praktek pembelajaran
terbimbing pelajar PPG berlatih mengajar di bawah bimbingan
intensifkan guru pamong dan atau dosen pembimbing lapangan,
mengaturya kegiatan mengajar minimal melakukan tiga siklus praktek
pembelajaran terbimbing dengan menggunakan bentuk T Lesson
Belajar, melalui siklus Rencana (merancang pembelajaran,
Lakukan/Lihat (melaksanakan pembelajaran dan Observasi), dan
Refleksi dan Tindak Lanjut.
d. Praktik Pembelajaran Mandiri. Pada tahap praktik pembelajaran
mandiri, mahasiswa diberi kesempatan mengajar secara mandiri
sebanyak 5 siklus. Dalam hal ini GP dan DPL berperan mengecek
kesiapan dan kebenaran seluruh perangkat pembelajaran yang akan
digunakan untuk mengajar oleh mahasiswa. Sewaktu-waktu GP dan
DPL masuk kelas untuk melihat praktik pembelajaran mandiri yang
dilakukan mahasiswa. Diharapkan, setiap praktik pembelajaran
mandiri dapat dilaksanakan dalam kerangka Lesson Study. Setiap
open class diamati oleh teman sejawat dari bidang studi yang sama
dan atau serumpun, dilanjutkan dilakukan diskusi refleksi hingga
ditemukan lesson learned bagi peserta. GP dan DPL diharapkan dapat
mendampingi pelaksanaan Lesson Study minimal 2 kali untuk tiap
peserta. Pada saat melakukan pembelajaran mandiri, mahasiswa
dapat mengambil siklus pembelajaran untuk digunakan sebagai PTK
Kolaboratif. Mahasiswa mendokumentasikan semua usaha
memecahkan berbagai permasalahan di dalam pembelajaran berbasis
penelitian.
e. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar. Selama melakukan praktik
pembelajaran mandiri, mahasiswa juga wajib melaksanakan kegiatan
non mengajar, seperti: terlibat dalam manajemen pendidikan sekolah,
mengikuti rapat guru, piket sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler (seperti pramuka, kesenian, olah raga), penanganan
kesulitan belajar peserta didik dan menyusun Laporan Tindakan
Kelas. Bukti pelaksanaan semua kegiatan tersebut didokumentasikan
di dalam Jurnal Harian PPL PPG Prajabatan.
f. Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan melalui PTK Kolaboratif.
Perbaikan pembelajaran berkelanjutan ini dilakukan melalui
Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK). Skema PTKK ini:
menekankan pada pembentukan cara berpikir sistematis, analitis, dan
berkelanjutan mahasiswa dalam mengembangkan pembelajarannya.
Terintegrasi dengan siklus praktik pembelajaran mandiri, yakni mulai
dari observasi dan perancangan pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi,
dan refleksi serta tindak lanjut. PTK Kolaboratif berperan sebagai
asesmen terhadap praktik pembelajaran mahasiswa di PPL 2 yang
mengukur ketercapaian proses pembelajaran mahasiswa dalam
memaknai proses praktik mengajarnya, dan bukan pemenuhan karya
ilmiah sebagai produk.
2. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
a. Kegiatan orientasi terjadi karena untuk mengetahui berbagai
informasi terkait SDN 42 Ampenan.
b. Kegiatan observasi terjadi agar mahasiswa PPG memiliki keterampian
menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang
tampak selama proses pembelajaran yang mungkin mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran.
c. Praktik pembelajaran terbimbing PPL I terjadi agar mahasiswa PPG
Prajabatan berlatih praktek mengajar di bawah bimbingan intensif
guru pamong dan atau dosen pembimbing lapangan, mengaturya
kegiatan mengajar minimal melakukan tiga siklus praktek
pembelajaran terbimbing, melalui kegiatan ini mahasiswa memiliki
pengalaman mengajar dalam kelas.
d. Kegiatan Praktik Pembelajaran Mandiri, terjadi agar mahasiswa diberi
kesempatan mengajar secara mandiri sebanyak 5 siklus. Pada saat
melakukan pembelajaran mandiri, mahasiswa dapat mengambil siklus
pembelajaran untuk digunakan sebagai PTK Kolaboratif.
e. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar. Kegiatan ini terjadi agar
mahasiswa melaksanakan kegiatan non mengajar, seperti: terlibat
dalam manajemen pendidikan sekolah, mengikuti rapat guru, piket
sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler (seperti
pramuka, kesenian, olah raga), penanganan kesulitan belajar peserta
didik dan menyusun Laporan Tindakan Kelas.
f. Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan melalui PTK Kolaboratif,
terjadi agar mahasiswa melakukan perbaikan pembelajaran
berkelanjutan ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas
Kolaboratif (PTKK).
Analisis Artefak 1. Artefak-artefak pembelajaran mana yang dapat saya jadikan
Pembelajaran bukti dukung hasil refleksi pengalaman belajar?
Adapun artefak pembelajaran yang dapat saya jadikan bukti dukung hasil
refleksi pengalaman belajar saya selama melaksanakan PPL II adalah
sebagai berikut:
https://drive.google.com/drive/folders/107biP_rx6QYEinqnYzkMuYVO
7iOU8KiH
2. Mengapa artefak ini yang saya pilih?
Karena dapat mendukung refleksi pengalaman belajar yang telah saya
sampaikan sebelumnya, artefak-artefak tersebut menjadi bukti bahwa
saya memiliki pemahaman atas materi perkuliahan MK PPL II yang saya
laksanakan di sekolah mitra, saya memiliki keyakinan bahwa setiap tugas
yang telah saya buat sudah mampu memberikan gambaran nyata tentang
hal-hal menarik, berguna serta kegiatan-kegiatan yang telah saya lakukan
selama perkuliahan MK PPL II.
3. Bagian mana dari artefak ini yang mendukung hasil refleksi
saya?
Bagian dari artefak yang mendukung hasil refleksi yang saya tuangkan
sebelumnya adalah pada bagian isi pada topik 1sampai topik 6 dan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan PPL. Hal-hal yang
saya yakini setelah mempelajari MK PPL sebagai seorang mahasiswa
maupun calon guru profesional. Saya yakin bahwa materi dalam tugas
tersebut mampu mewakili pemahaman saya tentang MK PPL II mulai
topik 1 sampai topik 6. Materi tersebut berisi berbagai kegiatan yang
dilakukan disekolah selama pelaksanaan PPL II.
Rumusan Hasil Apabila saya mengajar atau membahas topik ini, dengan
Refleksi Berupa mempertimbangkan prinsip pembelajaran bermakna yang berpusat
Pembelajaran pada siswa perubahan apa yang akan saya lakukan?
Bermakna Pada mata kuliah PPL 1 ini, saya mendapatkan pengetahuan serta ilmu
baru untuk memperbaiki kemampuan saya dalam mengajar di kelas.
Dengan ilmu yang saya dapat ini, merupakan proses pembelajaran yang
dapat saya tingkatkan dan juga dapat menghasilkan kualitas pemahaman
peserta didik terhadap materi yang dipelajari di dalam kelas. Tahapan-
tahapan pada mata kuliah ini tepatnya penting untuk merancang serta
melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Dari orientasi tentang
sekolah dan peserta didik, berlanjut dengan observasi pada lingkungan
sekolah. dan peserta didik. Sehingga dalam materi praktek pembelajaran
terbimbing dan praktik mandari, saya bisa lebih baik dalam melakukan
proses belajar mengajar dikelas, dan dapat mencapai tujuan pembelajaran
dengan asesmen yang efektif. Terdapat beberapa perubahan yang akan
saya lakukan yaitu:
a. Melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dengan
mengedepankan pemenuhan kebutuhan peserta didik diatas segalanya.
Lebih banyak melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
dengan memperkuat tugas saya sebagai pamong untuk menuntun
peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan zaman.
b. Melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi dengan
mempertimbangkan latar belakang budaya setiap peserta didik, tahap
perkembangan peserta didik, tingkat kemampuan peserta didik dan
kebutuhan belajar peserta didik sebagai bagian dari upaya pemberian
bimbingan yang dibutuhkan peserta didik.
c. Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran
dengan melaksanakan pendidikan dan pengajaran secara bersamaan
dalam proses pembelajaran didalam kelas.
d. Mengembangkan projek P5 sebagai upaya mewujudkan pendidikan
berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
e. Menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang kreatif,
inovatif, fleksibel dan efisien untuk mewujudkan pembelajaran yang
memerdekakan peserta didik.
f. Mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan pembelajaran dan
membimbing peserta didik terbiasa dengan pengunatan teknologi
dalam kegiatan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai