Anda di halaman 1dari 5

Setelah melakukan praktik pembelajaran, mahasiswa PPG melakukan refleksi

pembelajaran. Pada dasarnya, refleksi dapat dilakukan dengan 4 mode, yaitu:

 reflection in-action (pada saat mengajar untuk melatih kepekaan dan melakukan
penyesuaian berdasarkan situasi riil yang dihadapi)
 reflection on-action (setelah mengajar untuk melihat pengalaman dan
mempersiapkan praktik selanjutnya)
 reflection for-action (menganalisis praktik untuk perubahan yang lebih baik di
praktik berikutnya)
 reflection within-action (mencari tahu secara kritis tujuan, perasaan, dan
pemikiran mahasiswa sendiri yang melandasi praktik yang dilakukannya)

Refleksi dilakukan dengan melihat secara kriris apa yang terjadi, mengapa itu terjadi,
mengapa yang terjadi itu esensial, apa keterkaitannya dengan data yang dipakai sebagai
landasan perancangan pembelajaran, bagaimana saya menginterpretasikannya, apa
dasar saya menginterpretasikannya, perubahan minor atau mayor apa yang dapat saya
lakukan, apa dampaknya, dan seterusnya.

Tahapan yang dilakukan untuk melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah
dilakukan adalah langkah sebagai berikut:

a. Bersama dengan teman sejawat, GP, dan DPL, guru model melaksanakan diskusi
untuk melakukan refleksi dan membuat RTL. Kegiatan ini dilakukan dengan
langkah:
o Menentukan Moderator (untuk memimpin jalannya diskusi) dan notulis
(jika diperlukan)
o Guru model menceritakan pengalamannya saat mengajar. Bagaimana
perasaannya saat mengajar, apa yang sudah/belum dicapai saat
pembelajaran, kendala saat mengajar, dan sebagainya
o Secara bergilir observer berbagi informasi tentang hasil observasi.
Pembahasan tidak dimaksudkan untuk mengomentari aktivitas guru
model ketika melaksanakan pembelajaran, melainkan lebih diarahkan pada
hasil pengamatan terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran di
kelas. Observer berbagi informasi tentang bagaimana siswa berfikir,
belajar, berpartisipasi, dan berperilaku saat pembelajaran berlangsung.
Pada tahap ini GP dan DPL berperan sebagai observer dan bukan sebagai
supervisor
o Bersama-sama mendiskusikan berbagai isu tentang praktik belajar
mengajar yang efektif, mengevaluasi evaluasi
keberhasilan/ketidakberhasilan pembelajaran, good practice dan
menyusun RTL

Setelah selesai melakukan diskusi refleksi ini, bagi mahasiswa yang masih
mengalami kesulitan atau permasalahan dalam pembelajaran, meminta kepada
supervisor (GP & DPL) untuk diberikan supervisi klinis. Hasil supervisi klinis
selanjutnya digunakan untuk menyempurnakan rencana tindak lanjut untuk
perbaikan rencana pembelajaran berikutnya.

b. Guru Model membuat laporan hasil refleksi (mencakup evaluasi atas perencanaan
pembelajaran, evaluasi keberhasilan/ketidakberhasilan pembelajaran, good
practice dan rencana tindak lanjut)

Pelaksanaan orientasi PPL I di UPT SPF SD Negeri Tidung di ruang kepala sekolah
bersama dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pamong, dan rekan PPL . Kesulitan,
Hambatan, Tantangan dan Solusi dalam Mengatasi Tantangan pada saat Orientasi PPL I
di UPT SPF SD Negeri Tidung yaitu:

Kesulitan: Kesulitan yang dihadapi pada saat pelaksanaan orientasi PPL I di UPT SPF SD
Negeri Tidung adalah kurang informasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain itu,
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru, seperti menghadapi peserta
didik, guru serta staf di sekolah tersebut.

Hambatan: Sekolah tempat melaksanakan PPL yaitu UPT SPF SD Negeri Tidung sudah
menerapkan kurikulum merdeka pada kelas 1 dan 4. Maka dari itu, mahasiswa harus
menyesuaikan sedangkan kurikulum merdeka merupakan sesuatu yang baru bag
mahasiswa dan masih perlu banyak belajar

Tantangan: Perbedaan persepsi pelaksanaan PPL antara guru pamong dengan Dosen
Pembimbing Lapangan

Solusi: Adapun solusi dari tantangan yang dihadapi adalah melakukan diskusi dengan
Guru Pamong dan Dosen Pembimbing Lapangan terkait pelaksanaan PPL, serta melihat
panduan dengan seksama untuk menyamakan presepsi

Kesulitan, Hambatan, Tantangan dan Solusi dalam Mengatasi Tantangan pada saat
melakukan Asistensi PPL I di UPT SPF SD Negeri Tidung yaitu:

Kesulitan: Kesulitan yang dihadapi adalah tidak dapat secara maksimal mengenal
karakter siswa pada satukelas karena sistem yang kami gunakan di sekolah tersebut
adalah rollng kelas.

Hambatan: Hambatan yang ditemukan adalah saat harus mengenal dengan biaik
karakter-karakter siswa dan memahami masing-masing gaya belajarnya
karenamengontrol siswa tersebut perlu perhatian ekstra
Tantangan: tantangannya adalah ketika melakukan asistensi di kelas perlu megetahui
cara mengelola kelas dengan baik serta bagaimna menangani siswa yang sulit focus
dalam pembelajaran

Solusi: Adapun solusi dari tantangan yang dihadapi adalah melakukan diskusi dengan
Guru pamong terkait permasalahan yang ditemukan agar untuk kegiatan berikutnya
dapat berjaln dengan baik

Di sekolah saya tidak menemukan hambatan ataupun kesulitan yang dapat


menghambat pelaksanaan PPL. Sekolah sangat terbuka dan sangat informatif. saat
orientasi Kami diantar langsung oleh dosen Pembimbing Lapangan dan diterima dengan
sangat baik oleh Kepala sekolah dan guru di sekolah.

 Mahasiswa harus beradaptasi dengan sekolah yang menerapkan kurikulum lama


dan kurikulum paradigma baru yaitu kurikulum merdeka.
 Mahasiswa harus beradaptasi dengan karakter peserta didik yang beragam.
 Mahasiswa harus menguatkan konsistensi dalam setiap proses dengan
melibatkan DPL, Guru Pamong, Anggota kelompok agar tercipta komunikasi dan
kerja sama yang baik.

Solusi : Bagi kami solusi untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu dengan terus
belajar mengembangkan kemampuan, berdaptasi dan menguasai 4 komptensi yang
harus dimiliki oleh seorang guru profesional.
1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang PPL? Adakah hal-hal yang menarik
untuk Anda dan di luar dugaan?

Pemahaman saya terkait PPL yaitu sebuah kegiataan yang didalamnya terdapat proses
pembelajaran bagi mahasiswa di sekolah. dengan mengikuti kegiatan PPL dapat
memberikan pengalaman baru kepada mahasiswa PPG Prajabatan utamnya dalam hal
keprofesiannya. Melalui kegiatan PPL saya mendapatkan pengalaman yang berharga
apalagi dapat berinteraksi secara langsung kepada siswa. Adapun hal menarik yang saya
temukan pada saat melaksanakan kegiatan PPL di UPT SPF SD Negeri Tidung yaitu saya
menjadi paham bahwa mengenali karakter peserta didik sangat penting dilakukan
karena akan menentukan program pembelajaran guru kedepannya, juga harus
menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar siswa yang berbeda-beda. Hal ang di
luar dugaan adalah bagaimana interaksi antara siswa dengan guru yang asik serta
penempatan sikap guru yang harus tegas dan loyal

2. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam pengelolaan kelas
setelah melaksanakan PPL I?

Setelah melakukan PPL di UPT SPF SD Negeri Tidung, saya menemukan hal yang
menarik yang merubah pola pikir saya, adalah ketika melihat fasilitas-fasilitas yang
terapat disekolah tersebut, misalnya perlunya penyediaan dispenser, kipas angin di
beberapa sisi, serta penempatan tata letak kursi, ternyata sangat memengaruhi siswa
dalam belajar. Selain itu, perlunya penggunaan model yang sesuai sertatak lupa harus
memerhatikan peserta didik dikala sudah mulai bosan untuk membangkitkan focus
belajanya kembali dengan ice breaking.

3. Pengalaman menarik yang saya dapatkan pada kegiatan PPL adalah dalam
kegiatan

Pembelajaran yang menarik yang saya temukan adalah ketika guru sangat memerhatikan
kebutuhan siswa dalam belajar, seperti bagaimana guru di dalam kelas perlu
memerdekakan peserta didik. Seperti saat membagi kelompok, itu disesuaikan dengan
gaya belajarnya. Gaya belajar visual saling dikelompokkan dengan yang memiliki gaya
belajar yang sama begitupun audio dan kinestetik. Hal ini menurut saya adalah
pengetahuan dan penglaman menarik. Oleh karena itu, pengetahui karakteristik peserta
didik menjadi hal yang penting bagi seorang pendidik agar mampu menciptakan
suasana pembelajaran yang aman dan nyaman serta memenuhi kebutuhan peserta didik.
4. Strategi saya mengatasi kesulitan selama Pelaksanaan kegiatan PPL I mulai
dari Orientasi, Observasi sampai pelaksanaan praktik pembelajaran mandiri
terbimbing adalah sebagai berikut :

Strategi saya untukmengatasi kesulitan selama kegiatan PPL I mulai dari Orientasi,
Observasi sampai pelaksanaan praktik pembelajaran mandiri terbimbing adalah
bagaimana menjalin komunikasi dengan baik dari berbagai pihak seperti guru pamong
dan DPL karena apabila terjadi masalah yang dialami ketika melaksanakan PPL I kita
mendapatkan solusi atau masukan dari berbegai pihak tersebut jadi masalah akan lebih
cepat teratasi.

5. Perasaan saya ketika mengalami hal-hal tersebut

Perasaan saya ketika melaksanakan PPL adalah merasa sangat tertantang dan merasa
senang karena mendapatkan secara langsung pengalaman-pengalaman yang berharga
serta sangat berguna untuk pengembangan keprofesian. Selain itu saya juga merasa
sedikit khawatir ketika pembelaran yang dilakukan belum sesuai dengan ekspektasi.

6. Hal-hal yang sudah baik terkait pengalaman saya dalama melaksanakan


kegiatan PPL dan hal yang perlu diperbaiki? yaitu:

Hal-hal yang menurut saya sudah baik ketika melaksanakan PPL adalah bagaimana guru
dapat memberikan dukungan yang penuh bagi peserta didik yang memiliki prestasi
akademik dan bagaiaman guru tetap memberikan support danemfasilitai siswa yang
mengalami masalah dalam pembelajaran. Hal yang perlu diberpaiki adalah sarana dan
prasarana yang ada di sekolah tersebut seperti LCD karena teknolog tersbut sangat
berguna ketika proses pembelajaran, serta bagaimana memanajemen waktu agar tetap
disiplin.

Anda mungkin juga menyukai