Anda di halaman 1dari 7

RUANG KOLABORASI Orientasi PPL 1

by Dwi Yuli Pratiwi Pratiwi - Sunday, 23 October 2022, 5:11 PM


Number of replies: 0
Pada hari Rabu, 19 Oktober 2022 telah dilakukan penyerahan mahasiswa PPL PPG Prajabatan
tahun 2022 di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Hari itu, kegiatan yang dilakukan meliputi
penyerahan dari DPL kepada Kepala SMP Muhammdiyah 7 Surakarta dan para Guru Pamong,
dan masa orientasi di lingkungan sekolah. Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.

RUANG KOLABORASI Observasi 1

by Dwi Yuli Pratiwi Pratiwi - Saturday, 29 October 2022, 10:48 AM


Number of replies: 1
Tantangan: hal yang menjadi tantangan saya dalam mengikuti kegiatan PPL 1 ini adalah
melakukan profiling siswa untuk menentukan cara pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan mereka.

Tantangan Asistensi Mengajar

by Dwi Yuli Pratiwi Pratiwi - Saturday, 12 November 2022, 11:21 PM


Number of replies: 0
Dalam melakukan asistensi mengajar, waktu yang ada cukup sedikit. Apalagi, di bulan-bulan ini
terdapat banyak agenda yang cukup menyita waktu. Waktu pembelajaran Bahasa Indonesia di
dalam kelas benar-benar kurang dari waktu normal. Namun, kami selaku mahasiswa PPL
berusaha semampu kami untuk tetap memanfaatkan waktu yang sedikit ini untuk melakukan
asistensi mengajar hingga siswa merasa cukup eerbantu dengan kehadiran kami. 

01.05.6-B5-1 Pengantar Praktik Pembelajaran Terbimbing


Done: View

Praktik Pembelajaran Terbimbing dilakukan untuk mencapai CPMK 4, 5, dan 6. Pada praktik
pembelajaran terbimbing mahasiswa PPG berlatih mengajar di bawah bimbingan intensif GP
dan atau DPL. Setiap mahasiswa minimal melakukan tiga siklus praktik pembelajaran terbimbing
dengan menggunakan format Lesson Study, melalui siklus Plan (merancang pembelajaran),
Do/See (melaksanakan pembelajaran & observasi), dan Refleksi & Tindak Lanjut. Langkah pada
setiap siklus praktik pembelajaran terbimbing dijelaskan di bawah ini.

1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran (PLAN)

 Bersama dengan GP menetapkan Kelas, Mata Pelajaran, Kompetensi Inti


(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diajarkan 
 Menganalisis hasil observasi tentang karakteristik peserta didik dan
lingkungan belajar kelas yang akan diajar sebagai dasar untuk menyusun
perangkat pembelajaran
 Bersama dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing: 
 menyusun dan menyepakati RPP
 menyiapkan perangkat pembelajaran (bahan ajar, media
pembelajaran, dan alat evaluasi)
 Hasil dari kegiatan PLAN adalah RPP, bahan ajar, media pembelajaran,
serta alat evaluasi yang siap digunakan 

Dalam perancangan RPP mahasiswa harus:

o memastikan kegiatan yang dirancang membantu siswa ‘mengalami proses


berpikir’ dengan keterlibatan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya secara utuh
o memahami dengan jelas dampak teknologi yang digunakan dalam menstimulasi
siswa berpikir untuk mencapai tujuan pembelajaran (digital pedagogi) dan
menciptakan atmosfir belajar yang kondusif bagi peserta didik
o merancang dengan baik ‘cara bertanya (questioning)’ dengan jenis pertanyaan
beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran (pertanyaan HOT/LOT, imajinatif,
faktual, terbuka, tertutup)
o merancang dengan jelas indikator pencapaian tujuan pembelajaran dari aspek
kognitif dan afektif peserta didik secara utuh
o menganalisis keseluruhan perangkat untuk memastikan keselarasan setiap
episode pembelajaran dari pembukaan, penyampaian, dan penutupan dalam 
pengalaman belajar peserta didik yang tercipta, proses peserta didik berpikir
untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan indikator ketercapaian tujuan
pembelajaran dari aspek kognitif dan afektif peserta didik
3. Pelaksanaan Pembelajaran (DO & SEE)
Setelah perangkat pembelajaran disusun, selanjutnya dilakukan praktik pembelajaran
dengan langkah sebagai berikut:

 mahasiswa PPG sebagai praktikan (selanjutnya disebut Guru Model)


membagi tugas kepada GP, DPL, dan teman sejawat untuk berperan
sebagai observer, yakni melakukan observasi terhadap aktivitas belajar
siswa di kelas saat pembelajaran berlangsung
 guru Model melakukan praktik pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan pada kegiatan PLAN
 observer melakukan observasi (SEE) dengan menggunakan Format
Lembar Observasi Lesson Study (FLO-ILS). Perhatian observer difokuskan
kepada perilaku siswa di kelas dan bukan pada aktivitas mengajar guru
model
 waktu kegiatan pembelajaran menyesuaikan waktu dan jumlah jam
pelajaran mata pelajaran

3. Refleksi Pembelajaran dan Menyusun Rencana Tindak Lanjut


Setelah melakukan praktik pembelajaran, mahasiswa PPG melakukan refleksi
pembelajaran. Pada dasarnya, refleksi dapat dilakukan dengan empat mode, yaitu:

 reflection in-action (pada saat mengajar untuk melatih kepekaan dan


melakukan penyesuaian berdasarkan situasi riil yang dihadapi)
 reflection on-action (setelah mengajar untuk melihat pengalaman dan
mempersiapkan praktik selanjutnya)
 reflection for-action (menganalisis praktik untuk perubahan yang lebih
baik di praktik berikutnya)
 reflection within-action (mencari tahu secara kritis tujuan, perasaan, dan
pemikiran mahasiswa sendiri yang melandasi  praktik yang dilakukannya)

Refleksi dilakukan dengan melihat secara kritis apa yang terjadi, mengapa itu terjadi, mengapa
yang terjadi itu esensial, apa keterkaitannya dengan data yang dipakai sebagai landasan
perencanaan pembelajaran, bagaimana saya menginterpretasikannya, apa dasar saya
menginterpretasikannya, perubahan minor atau mayor apa yang dapat saya lakukan, apa
dampaknya, dan seterusnya. 

Tahapan yang dilakukan untuk melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah dilakukan
adalah langkah sebagai berikut:

1. bersama dengan teman sejawat, GP, dan DPL, guru model melaksanakan diskusi untuk
melakukan refleksi dan membuat RTL. Kegiatan ini dilakukan dengan langkah-langkah di
bawah ini.

 Menentukan Moderator (untuk memimpin jalannya diskusi) dan notulis


(jika diperlukan)
 Guru model menceritakan pengalamannya saat mengajar. Bagaimana
perasaannya saat mengajar, apa yang sudah/belum dicapai saat
pembelajaran, kendala saat mengajar, dan sebagainya 
 Secara bergilir observer berbagi informasi tentang hasil observasi.
Pembahasan tidak dimaksudkan untuk mengomentari aktivitas guru
model ketika melaksanakan pembelajaran, melainkan lebih diarahkan
pada hasil pengamatan terhadap perilaku siswa selama proses
pembelajaran di kelas. Observer berbagi informasi tentang bagaimana
siswa berfikir, belajar, berpartisipasi, dan berperilaku saat pembelajaran
berlangsung. Pada tahap ini GP dan DPL berperan sebagai observer dan
bukan sebagai supervisor
 Bersama-sama mendiskusikan berbagai isu tentang praktik belajar
mengajar yang efektif, mengevaluasi evaluasi
keberhasilan/ketidakberhasilan pembelajaran, good practice  dan
menyusun RTL

Setelah selesai melakukan diskusi refleksi ini, bagi mahasiswa yang masih mengalami kesulitan
atau permasalahan dalam pembelajaran, meminta kepada supervisor (GP & DPL) untuk
diberikan supervisi klinis. Hasil supervisi klinis selanjutnya digunakan untuk menyempurnakan
rencana tindak lanjut untuk perbaikan rencana pembelajaran berikutnya.

2. Guru Model membuat laporan hasil refleksi (mencakup evaluasi atas perencanaan
pembelajaran, evaluasi keberhasilan/ketidakberhasilan pembelajaran, good practice  dan
rencana tindak lanjut)

Tantangan saat Praktik Pembelajaran Terbimbing

by Dwi Yuli Pratiwi Pratiwi - Sunday, 15 January 2023, 11:27 AM

Number of replies: 0

Ada beberapa tantangan yang saya hadapi ketika melakukan praktik pembelajaran terbimbing,
yaitu:

a. Penggunaan durasi waktu yang disesuaikan dengan bobot berat materi yang akan diajarkan
pada murid.

b. Penguasaan kelas yang cepat agar murid bisa segera mengikuti pembelajaran selanjutnya.

untuk dua tantangan tersebut, mungkin kiranya ada yang bisa membantu saya untuk melalui
tantangan tersebut. Terima kasih.
Diskusi Refleksi

by Dwi Yuli Pratiwi Pratiwi - Sunday, 15 January 2023, 11:51 AM

Number of replies: 0

1.     Sejauh mana pemahaman Anda tentang PPL? Adakah hal-hal yang menarik untuk
Anda dan di luar dugaan?

Saya memahami esensi dari kegiatan PPL. Kegiatan yang bisa diuraikan menjadi praktik
pengalaman lapangan ini memuat beberapa kegiatan seperti:

a.     Observasi kondisi dan situasi di sekolah mitra.

b.    Perencanaan file administrasi pendidikan yang meliputi rancangan pembelajaran, asesmen,


dan lain-lain.

c.     Pembelajaran di kelas bersama para siswa.

d.    Pembelajaran praktik berupa penelaahan profil siswa, diferensiasi yang terjadi ketika
pembelajaran khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia, pengelolaan kelas, peraturan
dan cara evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa.

e.     Pendekatan psikologis terhadap setiap siswa yang diampu.

Ada beberapa hal yang menarik bagi saya dan di luar dugaan, seperti berikut:

a.     Siswa dengan kondisi ekonomi atas, terbilang cukup takut berpendapat. Saya tercengang
ketika mengetahui hal ini secara langsung pada saat mengasistensi guru pamong ketika
mengajar di salah satu kelas unggulan.

b.    Siswa dengan pengetahuan atau daya kognitif yang rata-rata, justru memiliki public
speaking yang cukup bagus. Bahkan, public speaking mereka bisa diasah dan dilatih agar
menjadi seorang pembicara yang profesional bila ditangani oleh pihak yang tepat.

c.     Pikiran kritis. Tidak banyak siswa yang berani berpikir kritis ketika ada guru yang mengajar
di dalam kelas. Tapi, begitu saya membuka sebuah momentum agar mereka mengekspresikan
diri, daya pikir kritis siswa itu langsung meluap.

d.    Kreativitas yang tinggi. Para siswa yang saya ajar, kebetulan mendapat materi pelajaran
Bahasa Indonesia yang menuntut ttingkat kreativitas yang tinggi. Mereka semua bisa melalui hal
ini dan bahkan berada di tingkat selanjutnya. Saya benar-benar salut dengan pencapaian
mereka hingga kini.

e.     Sopan santun yang masih kental dimiliki oleh para siswa.

2.     Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam pengelolaan kelas setelah
melaksanakan PPL I?

a.     Saya ingin mengajari siswa yang saya ampu, untuk berani bicara dan melakukan
pembicaraan dengan kosakata yang lebih tertata lagi.

b.    Saya menjadi paham, bagaimana cara berdiskusi dengan siswa usia remaja awal yang duduk
di sekolah menengah pertama. Itu adalah diskusi yang paling santai namun mengena di hati
saya.

3.     Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami dan paling menarik PPL I?

a.     Mengajari siswa yang saya ampu tentang cara melakukan diskusi, namun masih dalam
tahap ringan dan bisa mereka pahami dan mengerti.

b.    Menemukan cara berkomunikasi verbal yang cocok untuk memberikan sanjungan, pujian,
maupun kritik dan saran pada kekurangan setiap siswa.

4.     Bagaimana strategi Anda mengatasi kesulitan  selama  Pelaksanaan kegiatan PPL I


mulai dari Orientasi, Observasi sampai pelaksanaan praktik pembelajaran mandiri
terbimbing?

a.     Belajar tentang cara melakukan orientasi, observasi, dan pelaksanaan praktik pembelajaran
terbimbing pada rekan-rekan PPL yang sebelumnya telah memiliki pengalaman PPL.

b.    Mengonsultasikan berbagai tantangan dan hambatan yang saya hadapi dengan rekan PPL
sesama pengampu bidang studi Bahasa Indonesia di sekolah, serta pada guru pamong.

5.     Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?

a.     Senang karena akhirnya saya bisa berbagi ilmu dengan orang-orang yang memiliki
segudang pengalaman di bidang pengajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah menengah
pertama.

b.    Bangga karena bisa menyerap banyak ilmu dari guru pamong maupun siswa yang saya
ampu selama hampir tiga bulan ini.

6.     Menurut Anda, terkait pengalaman dalam PPL I tersebut, hal apa sajakah yang sudah
baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
a.     Kepekaan guru pamong dan siswa dalam menerima kami sebagai mahasiswa PPL PPG
Prajab yang ingin belajar lebih banyak di sekolah mitra.

b.    Sejauh ini, belum ada hal signifikan yang saya rasa agak buruk dalam kegiatan PPL PPG
Prajab ini

Anda mungkin juga menyukai