Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN

RAGAM BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

Siti Hajar (105331107319)

Jumarianti (105331107619)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur selalu kami haturkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Uji Kemahiran Bahasa Indonesia.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan arahan dan
pedoman mempelajari bahasa indonesia secara mudah, lengkap, dan benar.
Adapun penyajian makalah ini mengacu kepada perkembangan bahasa indonesia,
kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa indonesia.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan
peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah
sangat berharga bagi kami.
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua
serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan tema yang
senada di waktu yang akan datang.

Makassar, 20 Oktober 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGENTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Perkembangan Bahasa Indonesia....................................................................3
B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia......................................................5
C. Ragam Bahasa Indonesia.................................................................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Melayu.Bahasa


tersebut digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) ataubahasa
pergaulan, di hampir seluruh wilayah Asia Tenggara. Hal ini diperkuatdengan
ditemukannya prasasti-prasasti kuno yang ditulis dengan menggunakan
bahasa Melayu.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Dalam setiap


peradaban manusia, bahasa selalu hadir di tengah-tengah mereka. Bahasa dan
manusia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat
dilihat dari bagaimana bahasa bertindak sebagai suatu media yang membantu
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang hadir dalam suatu kelompok
masyarakat merupakan hasil dari interaksi antarsesama manusia yang ada di
tempat tersebut. Hal ini juga berlaku bagi bahasa Indonesia yang telah tercipta
berpuluh tahun lalu dan mengalami perkembangan yang begitu signifikan hingga
kini.

Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri.


Kosakata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk
memperkaya perbendaharaan dan varietas bahasa Indonesia. Walaupun
mengalami beberapa tahapan perkembangan dan penyerapan, kemurnian bahasa
Indonesia tetaplah sama dulu dan kini. Adapun perkembangan bahasa Indonesia
dapat dikelompokan menjadi tiga bagian utama yang perlu diperhatikan. Ketiga
bagian tersebut adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu, bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa
internasional. Pembahasan terkait bahasa dapat berlanjut apabila konsep dasar dari
bahasa sendiri dengan benar dipahami.

Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter, digunakan oleh


anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi
diri. Dengan kata lain, bahasa adalah suatu sistem yang dalam praktiknya
membantu manusia. Bahasa mempermudah manusia dalam melakukan segala
sesuatu hal dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia juga memiliki fungsi
yang sama, yaitu sebagai media yang membantu manusia. Namun, secara spesifik
bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang dalam pembentukannya memiliki
sejarah yang panjang. Bahasa yang telah ada di Indonesia bahkan sejak zaman
kerajaan-kerajaan ini memiliki kajian pembentukan yang cukup rumit baik secara
lisan maupun tulisan (dalam Arifin, 2008:5).

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut.

1. Bagaimana perkembangan bahasa indonesia?


2. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa indonesia?
3. Bagaimana ragam bahasa indonesia?
C. Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui perkembangan bahasa indonesia


2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
3. Untuk mengetahui ragam bahasa indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Bahasa Indonesia

Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada


saat terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen
Sumpah Pemuda. Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring
berlakunya ejaan Van Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan
yang Disempurnakan (EYD). Ini adalah beberapa contoh sederhana bagaimana
bahasa Indonesia dengan pesat mengalami perkembangan. Bahasa Indonesia yang
telah dikenal oleh khalayak umum merupakan bahasa Melayu yang menjadi
lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa Melayu
telah ada dan digunakan terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun dapat
ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih
mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M.
Tabrani mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan
hal ini pun disetujui bersama pada 2 Mei 1926.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam laman resminya telah mencantumkan
bahwa bahasa Melayu telah berada di kawasan Asia dan khususnya Asia tenggara
sejak abad ketujuh. Pernyataan ini juga tentu didukung oleh adanya beberapa
prasasti sepeti prasasti Talang Tuo di Palembang, bahkan prasasti Karang Brahi di
Jambi. Keberadaan prasasti-prasasti ini telah ada sejak tahun 680-an.

Selanjutnya, untuk sejarah perkembangan bahasa Indonesia dapat disoroti


melalui zaman Sriwijaya yang menggunakan bahasa Melayu untuk menjadi
bahasa pembelajaran kebudayaan dan hingga pada saat penyebaran agama Kristen
oleh para pendeta-pendeta dan orang Belanda pada saat masih berada di
Indonesia. Bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa Indonesia telah
berkembang dengan sangat pesat di Indonesia, bahkan sebelum bahasa Indonesia
pertama kali resmi di umumkan pada sumpah pemuda. Bahasa Indonesia sejak
dahulu telah membentuk bangsa dan mempersatukan keberagaman yang ada di
Indonesia yang memiliki tingkat kemajemukan yang sangat tinggi.

Bahasa pada dasarnya adalah media untuk berkomunikasi ternyata memiliki


eksistensi yang lebih lagi. Bahasa mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat,
bahkan kebudyaan itu sendiri. Bahasa Indonesia menghindarkan segala aktifitas
yang dapat menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat yang majemuk.
Alat pemersatu suku budaya dan bahasanya. Bahasa Indonesia mempersatukan
setiap suku-suku di Indonesia yang memiliki bahasa dan kebudayaan yang
berbeda dengan total tujuh ratusan bahasa daerah, bahasa Indonesia pun
menyatukan. Dengan demikian, peranan bahasa Indonesia adalah krusial dalam
menunjang bangsa dan negara serta setiap dari pada rakyat Indonesia.

Melalui kilas balik sejarah yang telah dipaparkan di atas, dapat dengan jelas
diketahui bahwa bahasa Indonesia telah menjadi begitu kuat hingga saat ini karena
telah melalui proses yang unik. Berawal dari bahasa Melayu, kontak dengan
budaya asing yang kemudian menggunakan bahasa Melayu dan menjadi bahasa
yang akhirnya diganti dengan istilah bahasa Indonesia pada tahun 1926.

1. Bahasa Indonesia kemudian masuk ke dalam tiga kategori perkembangan,


yaitu: Bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia pada awalnya diikarkan oleh para
pemuda kembali pada tahun 1928 pada tanggal 28 Oktober dalam sumpah
pemuda yang berbunyi:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang
satoe, tanah Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe,
bangsa Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia

Dengan sangat jelas bahasa Indonesia pertama kali digunakan ataupun


diikrarkan sebagai bahasa pemersatu pada butir ketiga. Bahasa Indonesia
kemudian mulai diterima oleh masyarakat Indonesia. Dengan diterimanya
bahasa Indonesia, secara harfiah bahasa ini menjadi bahasa pemersatu
Indonesia. Diterimanya bahasa Indonesia juga dapat tercermin dari
diadakannya Kongres Bahasa Indonesia (KBI) pada tanggal 25 —28 Juni
1938 di Solo.

2. Bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan
selama 54 sejak ditetapkan dalam pasal 36 UUD 1945 pada tanggal 18
Agustus. Hal ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta yang membuat fase awal bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu menjadi bahasa resmi negara. Adapun pergantian
ejaan dari ejaan Van Ophuijsen (dari masa jajahan Belanda) menjadi ejaan
Suwandi karena dianggap lebih menunjukan rasa nasionalisme yang tinggi.
3. Bahasa internasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional
merupkan fase lanjutan dari dua fase yang ada. Hal ini telah dicanangkan dan
dilakukan terbukti dengan adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia
yang mengambil tempat di Jakarta pada tanggan 28 Oktober hingga 1
November 2018. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan juga ikut mendukung
bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional, khususnya pasal 44 ayat 1.
Salah satu bukti dari tindak lanjut untuk fase ini adalah adanya tenaga dan
buku-buku Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing.
B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Kedudukan diartikan sebagai status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai
budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial bahasa yang bersangkutan.
Sedangkan fungsi adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas
pemakaian bahasa itu dalam kedudukan yang diberikan kepadanya. Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa
negara. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimiliki sejak
diikrarkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, sedangkan kedudukan
sebagai bahasa negara dimiliki sejak diresmikan Undang-Undang Dasar 1945 (18
Agustus 1945). Dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36 tercantum ”Bahasa negara
ialah Bahasa Indonesia”.

1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.


Kedudukan sebagai bahasa nasional tersebut dimiliki oleh bahasa Indonesia sejak
dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini
dimungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu, yang mendasari bahasa
Indonesia, telah dipakai sebagai lingua franca selama berabad-abad sebelumnya di
seluruh kawasan tanah air kita. Dan ternyata di dalam masyarakat kita tidak terjadi
persaingan bahasa, yaitu persaingan di antara bahasa daerah yang satu dan bahasa
daerah yang lain untuk mencapai kedudukan sebagai bahasa nasional. Di dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1)
lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu
berbagai suku bangsa yang berlatar belakang sosial budaya dan bahasa yang
berbeda, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.

a. Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia mencerminkan


nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita. Melalui
bahasa nasional, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai
budaya yang dijadikannya pegangan hidup. Atas dasar itulah, bahasa
Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan. Begitu pula rasa bangga
dalam memakai bahasa Indonesia wajib kita bina terus.
b. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia dapat menimbulkan
wibawa, harga diri, dan teladan bagi bangsa lain. Hal ini dapat terjadi jika
bangsa Indonesia selalu berusaha membina dan mengembangkan bahasa
Indonesia secara baik sehingga tidak tercampuri oleh unsur-unsur bahasa
asing (terutama bahasa Inggris). Untuk itu kesadaran akan kaidah
pemakaian bahasa Indonesia harus selalu ditingkatkan.
c. Sebagai alat pemersatu, bahasa Indonesia mampu menunjukkan fungsinya
yaitu mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku,
agama, budaya, dan bahasa ibunya. hal itu tampak jelas sejak
diikrarkannya Sumpah Pemuda.

Sehubungan dengan hal tersebut, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai


suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak
perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan pada nilai-nilai sosial
budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan bahasa
nasional, kita dapat meletakkan kepentingan nasional kita jauh di atas kepentingan
daerah dan golongan kita. Sejalan dengan fungsinya sebagai alat perhubungan
antardaerah dan antarbudaya, bahasa Indonesia telah berhasil pula melaksanakan
fungsinya sebagai alat pengungkapan perasaan.

2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Selain kedudukan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga


berkedudukan sebagai bahasa negara, sesuai dengan ketentuan yang tertera di
dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Di dalam kedudukan
sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: (1) bahasa resmi
negara; (2) bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan; (3) alat perhubungan
dalam tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah; dan (4) alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Salah satu fungsi bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa


negara adalah pemakaiannya sebagai bahasa resmi kenegaraan. Di dalam
hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai di dalam segala upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun dalam bentuk
tulisan. Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-surat yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya seperti Dewan
Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditulis di dalam bahasa
Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di
dalam bahasa Indonesia. Hanya di dalam keadaan tertentu, demi kepentingan
komunikasi antarbangsa, kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan di
dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian pula halnya dengan
pemakaian bahasa Indonesia oleh warga masyarakat kita di dalam hubungan
dengan upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain,
komunikasi timbal balik antarpemerintah dan masyarakat berlangsung dengan
mempergunakan bahasa Indonesia.

a. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia


berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan
mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh
Indonesia kecuali di daerah-daerah bahasa seperti daerah bahasa Aceh,
Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makasar. Di daerah-daerah bahasa
ini bahasa daerah yang bersangkutan dipakai sebagai bahasa pengantar
sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar.
b. Sebagai alat perhubungan tingkat nasional, bahasa Indonesia dipakai
sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat
luas, alat perhubungan antardaerah dan antarsuku, dan juga sebagai alat
perhubungan dalam masyarakat yang latar belakang sosial budaya dan
bahasa yang sama. Dewasa ini orang sudah banyak menggunakan bahasa
Indonesia apapun masalah yang dibicarakan, apakah itu masalah yang
bersifat nasional maupun kedaerahan.
c. Sebagai alat pengembang kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan
teknologi, bahasa Indonesia adalah satu-satunya bahasa yang digunakan
untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional yang memiliki
ciri-ciri dan identitas sendiri. Di samping itu, bahasa Indonesia juga
dipekai untuk memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi modern baik
melalui penulisan buku-buku teks, penerjemahan, penyajian pelajaran di
lembagalembaga pendidikan umum maupun melalui sarana-sarana lain di
luar lembaga pendidikan.
C. Ragam Bahasa Indonesia

Adapun alasan mengapa bahasa melayu di jadikan sebagai bahasa Indonesia


disebabkan oleh empat faktor yaitu: bahasa melayu sudah merupakan lingua
franca di Indonesia, bahasa perhubungan, dan bahasa perdagangan, sistem bahasa
melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa ini tidak dikenal
tingkatan bahasa, atau perbedaan bahasa kasar dan halus, dan bahasa Melayu
mudah dikembangkan. Kedudukan bahasa Indonesia ada dua yaitu sebagai bahasa
nasional dan sebagai bahasa Negara.

Berdasarkan situasi pemahaman Bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi


dua situasi yaitu situasi resmi dan situasi tidak resmi. Yang dimaksud situasi
resmi adalah peralatan bahasa Indonesia yang berkaitan erat dengan masalah
kedinasan atau keilmuan sedangkan situasi tidak resmi diawali pemakaian dalam
kehidupan sehari-hari dengan masalah pokok yang tidak resmi.

Bahasa Indonesia baku adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD
(Ejaan Yang Disempurnakan). Fungsi Bahasa Indonesia Baku sebagai alat
komunikasi resmi dipergunakan dalam wacana resmi digunakan dalam
pembicaraan resmi (yang bersifat keilmuan) siaran-siaran resmi dipakai dalam
pembicaraan dengan orang-orang yang dihormati ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
memakai ucapan baku (pada bahasa lisan yaitu ucapan yang tidak terpengaruh
oleh ucapan bahasa daerah dan dialeg-dialeg yang ada), memakai EYD (16
Agustus 1972), memakai peristilaan resmi yaitu pedoman umum pembentukan
istilah, menghindari pemakaian unsur-unsur yang terpengaruh oleh bahasa-bahasa
dialeg baik leksikal maupun gramatikal. Yang dimaksud leksikal ialah unsur
bahasa yang berupa kata, sedangkan gramatikal ialah unsur yang bersifat ketata
bahasaan.

1. Penggunaan dan Tata Tulis Ejaan


a. Pelafalan
Salah satu hal yang diatur dalam ejaan ialah cara pelafalan atau
pengucapan dalam Bahasa Indonesia. Pada akhir-akhir ini sering kita
dengan orang melafalkan bunyi Bahasa Indonesia dengan keraguan.
Keraguan yang dimaksud ialah ketidakberaturan pengguna bahasa dalam
melafalkan huruf. Kesalahan pelafalan dapat terjadi karena lambing atau
huruf di ucapkan tidak sesuai dengan bunyi yang melambangkan huruf-
huruf tersebut.
b. Penulisan Huruf
Ejaan bahasa EYD menggunakan 26 huruf yaitu mulai huruf A – Z.
Beberapa huruf diantaranya yaitu huruf |F|, |V|, |X|, dan |Z| itu merupakan
huruf serapan dan sekarang huruf-huruf tersebut dipakai secara resmi di
dalam Bahasa Indonesia, dengan demikian pemakaian huruf itu tetap
dipertahankan dan jangan diganti dengan huruf lain.
c. Penulisan Kata
1) Kata mengenal bentuk kata dasar, kata turunan atau kata berimbuhan,
kata ulang, dan kata gabungan. Kalau gabungan kata hanya terdapat
awalan atau akhiran dan ditulis serangkai.
2) Kata ulang ditulis secara lengkap dengan penggunaan tanda hubung.
3) Gabungan kata termasuk yang lazim disebut kata majemuk, bagian-
bagiannya dituliskan terpisah.
4) Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan
serangkai.
d. Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integritasnya unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dapat dibagi atas dua golongan besar :
1) Unsur yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia,
misalnya curriculum vitae, real estate, reshuffle, shuttle cock.
2) Unsur asing yang mengucapkan dan penulisannya disesuaikan dengan
kaidah bahasa Indonesia
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemahaman terhadap kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dapat


menjadi dasar menumbuhkan jiwa nasionalisme kaum muda dan
pelajar. Dalam hal ini bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yaitu
sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara. Dalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional bahasa berfungsi sebagai lambang kebanggaan
kebangsaan, identitas nasional, alat perhubungan antarwarga, antardaerah
dan antarbudaya, dan alat pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara.
Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa negara bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan,
alat perhubungan tingkat nasional dan alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia penulis mengajak kaum muda dan pelajar untuk menjaga dan
terus mengembangkan agar bahasa Indonesia terus bertahan dan
berkembang dalam masa yang akan datang. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI
1945, Pasal 36 ”bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. Sejarah bahasa
Indonesia telah tumbuh dan berkembang sekitar abad ke VII dari bahasa
Melayu yang sejak zaman dahulu sudah dipergunakan sebagai bahasa
perhubungan. Bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga di seluruh
Asia Tenggara.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca.
DATAR PUSTAKA
Nugroho, Agung. 2015. Pemahaman kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
sebagai dasar jiwa nasionalisme. Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa
UNIB 2015. Volume 1, No.236, hal. 285-291.
Pramuki, BE. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.
http://repository.ut.ac.id/4059/1/MKDU4110-M1.pdf (diakses 20 Oktober
2022).
Rochman, Ade dkk. 2021. Makalah Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa
Indonesia. https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi-teknologi-
bandung/bahasa-inggris/makalah-kelompok-1-sejarah-kedudukan-dan-
fungsi-bahasa/24919556 (diakses 20 oktober 2022)
Sujinah, Fatin, Dkk. 2018. Buku ajar Bahasa Indonesia Edisi Revisi,
UMSurabayaPublishing: Surabaya.
Sudaryanto. 2018. Tiga Fase Perkembangan Bahasa Indonesia (1928—2009):
Kajian Linguistik Historis. Aksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Volume 2, nomor (1), hal. 1-16.

Anda mungkin juga menyukai